Anda di halaman 1dari 8

BAB III

LANDASAN TEORI
A. PROSES TERJADINYA MASALAH
Pengertian
Isolasi sosial adalah suatu keadaan di mana individu atau kelompok
mengalami atau merasakan kebutuhan atau keinginan untuk meningkatkan
keterlibatan dengan orang lain tetapi tidak mampu membuat kontak
(Carpenito, 2000). Isolasi sosial merupakan kondisi kesendirian yang dialami
oleh individu dan diterima sebagai ketentuan oleh orang lain dan sebagai suatu
keadaan yang negative atau mengancam; kelainan interaki sosial adalah suatu
keadaan dimana seorang individu berpartisipasi dalam suatu kuantitas yang
tidak cukup atau berlebih atau kualitas interaksi sosial yang tidak efektif
(Townsend, 1998).
Rentang Respon Sosial
Rentang Respons Sosial
Respon adaptif

Respon maladaptif

Solitude
Otonomi
Bekerjasama
Saling ketergantungan
K

Manipulasi
impulsif
Narkisisme

Gambar : Rentang respon sosial (Stuart and Sundeen, 1998)

Keterangan dari rentang respon sosial : (Townsend, 1998)


1. Solitut (Menyendiri)
7

2. Solitut atau menyendiri merupakan respon yang dibutuhkan seorang untuk


merenung apa yang telah dilakukan dilingkungan sosialnya dan suatu cara
untuk menentukan langkahnya.
3. Otonomi
Kemampuan individu untuk menentukan dan menyampaikan ide, pikiran,
perasaan dalam hubungan soaial.
4. Kebersamaan (Mutualisme)
Perilaku saling ketergantungan dalam membina hubungan interpersonal.
5. Saling ketergantungan (Interdependent)\
Suatu kondisi dalam hubungan interpersonal dimana hubungan tersebut
mampu untuk saling memberi dan menerima.
6. Kesepian
Kondisi dimana seseorang merasa sendiri, sepi, tidak adanya perhatian
dengan orang lain atau lingkunganya.
7. Menarik diri
Kondisi dimana seseorang tidak dapat mempertahankan hubungan dengan
orang lain atau lingkungannya.
8. Ketergantungan (Dependent)
Suatu keadaan individu yang tidak menyendiri, tergantung pada orang lain.
9. Manipulasi
Individu berinteraksi dengan pada diri sendiri atau pada tujuan bukan
berorientasi pada orang lain. Tidak dapat dekat dengan orang lain.
10. Impulsive
Keadaan

dimana

individu

tidak

mampu

merencanakan

sesuatu.

Mempunyai penilaian yang buruk dan tidak dapat diandalkan.


11. Narkisme
Secara terus menerus berusaha mendapatkan penghargaan dan pujian.
Individu akan marah jika orang lain tidak mendukungnya.

Penyebab
8

Faktor predisposisi merupakan faktor risiko yang mempengaruhi jenis


dan jumlah sumber yang dapat dibangkitkan oleh individu untuk mengatasi
stres. Faktor predisposisi diperoleh baik dari klien maupun keluarganya,
mengenai faktor perkembangan sosial kultural, biokimia, psikologis dan
genetik yaitu faktor resiko yang mempengaruhi jenis dan jumlah sumber yang
dapat dibangkitkan oleh individu untuk mengatasi stres. Faktor predisposisi
isolasi sosial meliputi:
1. Faktor

perkembangan.

Tiap

gangguan

dalam

pencapaian

tugas

perkembangan akan mencetuskan seseorang sehingga mempunyai masalah


respons sosial maladaptif. Sistem keluarga yang terganggu dapat
menunjang perkembangan respons sosial maladaptif. Individu yang
mempunyai masalah ini adalah orang yang tidak berhasil memisahkan
dirinya dari orangtua. Norma keluarga mungkin tidak mendukung
hubungan keluarga dengan pihak lain di luar keluarga. Orangtua pecandu
alkohol dan penganiaya anak juga dapat mempengaruhi seseorang
berespons sosial maladaptif. Organisasi anggota keluarga bekerja sama
dengan tenaga profesional untuk mengembangkan gambaran yang lebih
tepat tentang hubungan antara kelainan jiwa dan stres keluarga.
2. Faktor biologik. Faktor genetik dapat menunjang terhadap respons sosial
maladaptif. Ada bukti terdahulu tentang terlibatnya neurotransmitter dalam
perkembangan gangguan ini, namun masih diperlukan penelitian lebih
lanjut.
3. Faktor

sosiokultural. Faktor sosiokultural berpengaruh terhadap isolasi

sosial. Isolasi sosial merupakan faktor dalam gangguan berhubungan. Ini


akibat dari norma yang tidak mendukung pendekatan terhadap orag lain;
atau tidak menghargai anggota masyarakat yang tidak produktif, seperti
lansia, orang cacat, dan berpenyakit kronik. Isolasi sosial dapat terjadi
karena mengadopsi norma, perilaku, dan sistem nilai yang berbeda dari
kelompok budaya mayoritas. Harapan yang tidak realistik terhadap
hubungan merupakan faktor lain yang berkaitan dengan gangguan ini.
Faktorpencetus dariisolasisosialmenurutStuart&Sundeen(1998)adalah
karena berhubungan dengan ketakutan penolakan sekunder akibat dari obesitas,

kanker,kecacatanfisik,kecacatanemosional,inkontinen(rasamalu,bau),penyakit
menular,danpenyakitpsikiatrik(skizofrenia,gangguanafektifbipolar,dangangguan
kepribadian).

Stresor pencetus pada umumnya mencakup kejadian kehidupan yang


penuh stres seperti kehilangan, yang mempengaruhi kemampuan individu
untuk berhubungan dengan orang lain dan menyebabkan ansietas. Stresor
pencetus dapat dikelompokkan dalam kategori:
1. Stresor sosiokultural. Stres dapat ditimbulkan oleh menurunnya stabilitas
unit keluarga dan berpisah dari orang yang berarti dalam kehidupannya,
misalnya karena dirawat di rumah sakit.
2. Stresor psikologik. Ansietas berat yang berkepanjangan terjadi bersamaan
dengan keterbatasan kemampuan untuk mengatasinya. Tuntunan untuk
berpisah dengan orang terdekat atau kegagalan orang lain untuk memenuhi
kebutuhan untuk ketergantungan dapat menimbulkan ansietas tinggi.
Mekanisme Koping
Contoh sumber koping yang berhubungan dengan respons sosial
maladaptif termasuk:
- Keterlibatan dalam hubungan yang luas dalam keluarga dan teman
- Hubungan dengan hewan peliharaan
- Gunakan kreativitas untuk mengekspresikan stres interpersonal seperti
kesenian, musik, atau tulisan.
Mekanisme koping yang digunakan
Registrasi
Kemunduran akibat stress terhadap perilaku dan merupakan ciri khas dari
suatu taraf perkembangan yang lebih dini
Represi
Pengembangan secara tidak sadar tentang pikiran, impuls atau ingatan yang
menyakitkan atau bertentangan dari kesadaran seseorang
Isolasi
Pemisahan unsur emosional dari suatu pikiran yang mengganggu dapat
bersifat sementara atau jangka panjang
Perilaku yang berhubungan dengan respon sosial maladaptif
10

Respon maladaptif
Manipulasi

Impulsif

Narkisisme

Perilaku
Orang lain diperlakukan seperti objek
Hubungan
terpusat
pada
masalah
pengendalian
Berorientasi pada diri sendiri, tujuan,
bukan berorientasi pada orang lain
Tidak mampu merencanakan sesuatu
Tidak mampu belajar dari pengalaman
Penilaian yang buruk
Tidak dapat diandalkan

Harga diri yang rapuh


Terus menerus berusaha mendapatkan
penghargaan atau pujian
Sikap egoisme
Pencemburu

Tanda dan Gejala


Tanda dan gejala menurut Stuart & Sundeen (1998) dari seseorang yang
mengalami isolasi sosial adalah kontak mata kurang, selalu menyendiri,
nampak murung, dan jarang berbicara dengan orang lain. Selain itu, jika
berinteraksi seseorang cenderung tidak mampu memulai pembicaraan dan
berespon lambat atau apatis terhadap pembicaraan.
Tingkah laku klien isolasi sosial , meliputi:
Kurang spontan
Apatis (acuh terhadap lingkungan)
Ekspresi wajah kurang berseri (ekspresi sedih)
Afek tumpul
Tidak merawat dan memperhatikan kebersihan diri
Klien tidak bercakap-cakap dengan klien lain/perawat
Klien tampak memisahkan diri dari orang lain, misalnya saat makan
Tidak atau kurang sadar dengan lingkungan sekitar
Aktivitas menurun
Kurang energi (tenaga)
Posisi janin ada saat tidur
Klien memutuskan percakapan atau pergi jika diajak bercakap-cakap
Harga diri rendah
Prinsip Tindakan Isolasi Sosial
Berikan dukungan pada individu untuk mempertahankan kemampuan
dasar sosialisasi dan mengurangi isolasi sosial.
Bina hubungan dengan klien secara suportif.
11

Bantu klien untuk mengatasi stres yang dialami.


Fokus pada kondisi saat ini dan pada realita.
Bantu klien untuk mengidentifikasi faktor presipitasi.
Bantu klien memenuhi kebutuhan dasarnya.
Bantu klien untuk mengidentifikasi cara lain yang dapat digunakan untuk
mengatasi stresnya, selain isolasi sosial.
Bantu klien untuk menganalisa cara terbaik yang dapat dilakukan.
Libatkan klien dalam terapi kelompok.
Fokus pada kondisi here and now.
Bentuk suatu grup terapi yang dapat membantu klien mengurangi perilaku
yang tidak sesuai.
Motivasi klien untuk mencoba melakukan perilaku sosial yang baru
dipelajari.
Berikan contoh nyata perilaku yang diharapkan (contoh: balas sapaan yang
diberikan, bukan mengabaikannya)
Berikan pertanyaan pada klien yang memiliki keterbatasan dalam interaksi
sosial.
Motivasi klien untuk memvalidasi pendapatnya dengan yang lain.
Identifikasi

kelebihan

masing-masing

anggota

kelompok,

abaikan

beberapa kelemahan.
Terapi kelompok dapat diterapkan untuk menerapi beberapa klien
sekaligus.
Monitor penggunaan obat-obatan yang diresepkan oleh dokter (observasi
efek samping obat tersebut).
Berbicara secara asertif pada klien dengan motivasi rendah atau pasif.
Sapa klien terlebih dahulu, tanyakan kebutuhannya. Jangan hanya
menunggu klien mengungkapkan terlebih dahulu.
Orientasikan pada klien bahwa mereka memiliki tanggung jawab atas
tindakan yang mereka lakukan.
Berikan tanggung jawab pada klien.
12

Ijinkan klien membuat keputusan, namun hanya dalam hal-hal tertentu.


Jangan biarkan klien menggunakan alasan keterbatasan fisik sebagai
alasan untuk tidak melakukan tanggung jawabnya.
Orientasikan pada klien konsekuensi dari tindakan mereka, termasuk
tindakan yang melanggar aturan yang ada.
Bantu untuk mengevaluasi bagaimana perilaku mereka berpengaruh
terhadap kemampuan mereka mengatasi konflik interpersonal.
Intervensi keluarga
Bantu keluarga mengerti kebutuhan klien
Bantu keluarga mempertahankan hubungan dengan klien
Berikan penkes untuk keluarga dan klien tentang pengobatan
Terminasi
Bantu klien dalam melewati perasaaan keluarga
Bantu klien mengatasi rasa takut atas ketidakmampuan untuk
mempertahankan hubungan yang sehat
Masalah Keperawatan yang Muncul
Masalah keperawatan yang muncul pada klien dengan Isolasi sosial antara
lain :
a. Isolasi sosial: menarik diri
b. Gangguan sensori persepsi : halusinasi
c. Risiko perilaku kekerasan
d. Gangguan sensori persepsi
e. Gangguan konsep diri: harga diri rendah
f. Defisit perawatan diri
Pohon Masalah
Resiko perubahan sensori persepsi : Halusinasi

Defisit
perawatan
diri

Isolasi sosial : Menarik Diri

Gangguan konsep diri : Harga diri rendah

Core problem

13

14

Anda mungkin juga menyukai