Vol - VIII No.1 II P3DI Januari
Vol - VIII No.1 II P3DI Januari
Abstrak
Presiden Joko Widodo menyatakan akan memberikan amnesti kepada kelompok
pemberontak pimpinan Din Minimi. Berdasarkan Pasal 14 ayat (2) UUD Tahun
1945, pemberian amnesti harus memperhatikan pertimbangan DPR. Dalam
pertimbangannya, DPR perlu menegaskan bahwa pemberian amnesti harus
berdasarkan kajian mendalam apakah kegiatan kelompok tersebut merupakan bagian
dari separatisme kelompok GAM atau tidak, sehingga perlu diberikan amnesti sebagai
konsensus politik demi keberlangsungan pembangunan. Mengingat amnesti tidak
dapat diberikan bagi orang atau kelompok yang melakukan tindak pidana yang tidak
ada hubungan sebab akibat atau tidak terkait langsung dengan gerakan separatisme.
Pendahuluan
Presiden
Joko
Widodo
sedang
mempertimbangkan pemberian amnesti
kepada kelompok pemberontak pimpinan
Din Minimi yang merupakan anggota
Gerakan Aceh Merdeka (GAM) di Aceh.
Din Minimi beserta 120 anak buahnya
menyerahkan diri di pedalaman Peureulak,
Aceh Timur, setelah bernegosiasi dengan
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN)
Sutiyoso
pada
28
Desember
2015.
Pemberian amnesti menjadi salah satu
syarat yang diajukan oleh pimpinan
kelompok bersenjata paling diburu di Aceh
tersebut sebelum menyerahkan diri.
Din Minimi yang bernama lengkap
Nurdin Bin Ismail Amat alias Nurdin
Abu Minimi, lahir di Desa Keude Buloh,
Kecamatan Julok, Aceh Timur, merupakan
*) Peneliti Muda pada Bidang Hukum, Pusat Penelitian, Badan Keahlian DPR RI. E-mail: monika.suhayati@dpr.go.id.
Info Singkat
2009, Pusat Penelitian
Badan Keahlian DPR RI
www.pengkajian.dpr.go.id
ISSN 2088-2351
-1-
memiliki
Undang-Undang
Nomor
15
Tahun 1954 tentang Amnesti dan Abolisi.
Pasal 2 undang-undang ini secara khusus
menyatakan amnesti dan abolisi diberikan
kepada semua orang yang sebelum tanggal
27 Desember 1949 telah melakukan
sesuatu tindak pidana yang nyata akibat
dari persengketaan politik antara Republik
Indonesia (Yogyakarta) dan Kerajaan
Belanda.
Amnesti (berasal dari istilah Yunani
amnestia
yang
berarti
kelupaan)
dipahami sebagai pengampunan secara
resmi yang diberikan oleh pemerintah
(biasanya kepala negara) kepada kelompok
tertentu yang telah melakukan tindak
pidana politik. Resultan penting amnesti
adalah semua akibat hukum pidana
yang menjadi konsekuensi kejahatan
ditiadakan, dilupakan. Amnesti, menurut
United
Nations
High
Commissioner
for Human Rights (OHCHR), meski
berbeda penerapannya antara satu sistem
pemerintahan dan yang lainnya, dianggap
merupakan privilese politik dari pihak
penguasa atau pimpinan pemerintahan.
Amnesti menjadi insentif untuk meredam
pemberontakan, kerusuhan, dan konflik
internal.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,
amnesti merupakan pengampunan atau
penghapusan hukuman yang diberikan
kepala negara kepada seseorang atau
sekelompok orang yang telah melakukan
tindak pidana tertentu. Pemberian amnesti
yang pernah diberikan oleh suatu negara
diberikan terhadap delik yang bersifat
politik seperti pemberontakan atau suatu
pemogokan kaum buruh yang membawa
akibat luas terhadap kepentingan negara.
Amnesti merupakan hak prerogatif Presiden
dalam tataran yudikatif. Biasanya amnesti
diberikan tanpa syarat, oleh karena itu,
dalam pemberiannya, amnesti tidak bisa
diberikan secara sembarangan, tetapi harus
melalui pertimbangan yang panjang serta
adanya jaminan bahwa kelompok tersebut
tidak lagi melakukan perbuatan yang
merugikan negara.
Menurut Komisi untuk Orang Hilang
dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras),
meskipun amnesti sangat fungsional bagi
suatu transisi demokrasi, pemeliharaan
perdamaian, dan rekonsiliasi nasional,
penerapannya tetap harus memenuhi
Pengaturan Amnesti
Pemberian
amnesti
merupakan
kewenangan
Presiden
dengan
memperhatikan
pertimbangan
Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR) berdasarkan Pasal
14 ayat (2) Undang-Undang Dasar Tahun
1945 (UUD Tahun 1945) yang menyatakan
Presiden memberi amnesti dan abolisi
dengan
memperhatikan
pertimbangan
Dewan Perwakilan Rakyat. Indonesia
-2-
Referensi:
Amnesti Berlaku Untuk Semua, Kompas, 6
Januari 2016.
Amnesti Din Minimi Tergantung Parlemen,
Media Indonesia, 7 Januari 2016.
Jokowi: Din Minimi Akan Diberi Amnesti,
http://news.detik.com/berita/3111305/
jokowi-din-minimi-akan-diberi-amnesti,
diakses tanggal 7 Januari 2016.
Kontras Aceh Anggap Jokowi Keliru
Beri
Amnesti
Din
Minimi,
http://nasional.tempo.co/read/
news/2016/01/07/078733813/kontrasaceh-anggap-jokowi-keliru-beri-amnestidin-minimi, diakses 12 Januari 2016.
Profile dan Sepak Terjang Din Minimi
Sebelum Meletakkan Senjata, http://
jateng.tribunnews.com/2016/01/05/
profile-dan-sepak-terjang-din-minimisebelum-meletakkan-senjata?page=2,
diakses tanggal 7 Januari 2016.
A. Ahsin Thohari, Meniti Amnesti, Kompas,
8 Januari 2016.
Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2005
tentang Pemberian Amnesti Umum dan
Abolisi Kepada Setiap Orang yang Terlibat
dalam Gerakan Aceh Merdeka.
Komisi untuk Orang Hilang dan Korban
Tindak Kekerasan, Mempertimbangkan
Amnesti Bagi Tahanan Politik Papua,
http://kontras.org/data/Amnesti%20
Tapol%20Papua.pdf, diakses 8 Januari
2016.
Office of the United Nations High
Commissioner
for
Human
Rights
(OHCHR), Rule of Law Tools for Post
Conflict States: Amnesties, New York and
Geneva, 2009.
Penutup
DPR memiliki peran penting dalam
memberikan pertimbangan kepada Presiden
terhadap amnesti yang akan diberikan kepada
kelompok Din Minimi. Dalam pertimbangan
kepada Presiden ini, DPR perlu menegaskan
perlunya dilakukan kajian yang mendalam
apakah kegiatan yang dilakukan kelompok
tersebut merupakan kegiatan separatisme
sebagai bagian dari kelompok GAM atau
bukan, sehingga diperlukan pemberian
amnesti sebagai konsensus politik demi
keberlangsungan pembangunan. Lebih lanjut
juga perlu dilakukan penyelidikan apakah
kelompok tersebut telah melakukan tindak
kriminal yang tidak terkait langsung dengan
maksud separatisme sebagai bagian dari GAM.
Amnesti tidak dapat diberikan bagi
orang yang melakukan tindak pidana yang
tidak ada hubungan sebab akibat atau tidak
terkait langsung dengan gerakan separatisme
kelompok tersebut. Terhadap orang yang
melakukan tindak pidana tersebut tetap harus
dilakukan proses hukum pidana. Sehingga
jika gerakan pemberontak Din Minimi tidak
terbukti merupakan bagian dari GAM, maka
tindak pidana yang dilakukan oleh kelompok
-4-
HUBUNGAN INTERNASIONAL
KRISIS HUBUNGAN
ARAB SAUDI-IRAN
Simela Victor Muhamad*)
Abstrak
Eksekusi mati terhadap tokoh ulama Syiah di Arab Saudi, Sheikh Nimr al-Nimr, telah
mengantarkan konflik antara Arab Saudi dan Iran ke permukaan yang lebih kasatmata.
Sebagaimana diberitakan, menyusul aksi penyerangan terhadap Kedutaan Besar Arab
Saudi di Teheran, Riyadh memutuskan hubungan diplomatik dengan Teheran. Krisis
hubungan antardua negara yang saling berpengaruh di kawasan ini pun muncul
ke permukaan dan menjadi konfigurasi konflik utama di panggung Timur Tengah.
Timbul kekhawatiran di masyarakat internasional akan implikasi dari krisis hubungan
Arab Saudi-Iran tersebut terhadap stabilitas kawasan, mengingat konflik keduanya
telah menghasilkan perang tidak langsung (proxy war) di beberapa negara Timur
Tengah. Masyarakat internasional, termasuk Indonesia, sudah seharusnya membantu
terwujudnya perdamaian di kawasan Timur Tengah tersebut.
Pendahuluan
*) Peneliti Madya pada Bidang Hubungan Internasional, Pusat Penelitian, Badan Keahlian DPR RI. Email: victorsimela@yahoo.co.id.
Info Singkat
2009, Pusat Penelitian
Badan Keahlian DPR RI
www.pengkajian.dpr.go.id
ISSN 2088-2351
-5-
Kekhawatiran Masyarakat
Internasional
Krisis hubungan Arab Saudi-Iran yang
cukup serius ini segera saja menimbulkan
kekhawatiran masyarakat internasional.
Konflik keduanya dikhawatirkan akan
memengaruhi proses pembicaraan damai di
Suriah dan Yaman yang tengah berlangsung.
Amerika Serikat (AS), sekutu dekat Saudi,
-6-
-7-
Referensi:
Arab Saudi-Iran Diminta Berdamai,
Republika, 5 Januari 2016.
Dunia
Terus
Serukan
Iran-Saudi
Berdamai, Media Indonesia, 7 Januari
2016.
GCC to hold extraordinary meeting over
Saudi-Iran
tension,
http://www.
trtworld.com/mea/gcc-to-holdextraordinary-meeting-over-saudi-irantension-23142, diakses 6 Januari 2016.
In dispute over cleric, Iran faces a new
crisis, International New York Times, 6
Januari 2016.
Indonesia Kirim Menlu ke Saudi dan Iran,
Media Indonesia, 11 Januari 2016.
Puncak Konflik Iran-Arab Saudi, Kompas,
5 Januari 2016.
RI calls for peace in Middle East, The
Jakarta Post, 6 Januari 2016.
Saudi-Iran feud threatens Iraq ISIS fight,
International New York Times, 7
Januari 2016.
Utusan Khusus Didukung, Kompas, 11
Januari 2016.
Raymond
Hinnebusch,
Saudi-Iranian
Relations since the Fall of Saddam,
University of St. Andrews, Rand
Corporation, 2009, insightturkey.com
http://www.insightturkey.com/saudiiranian-relations-since-the-fall-ofsaddam/book-reviews/101, diakses 6
Januari 2016.
Saudi Arabia executes 47, including Shiite
cleric, The Jakarta Post, 3 Januari
2016.
Penutup
Ibarat gunung es, konflik yang
semakin kasatmata antara Arab Saudi dan
Iran pascaeksekusi Syeikh Nimr al-Nimr
hanyalah bagian atas dari fenomena gunung
es. Disebut sebagai bagian atas, karena
konflik ini berpotensi membawa kedua
negara pada perang terbuka. Konflik kedua
negara itu sekarang menjadi konfigurasi
konflik utama di panggung Timur Tengah.
Masyarakat
internasional,
termasuk
Indonesia, perlu mengingatkan agar Arab
Saudi dan Iran bisa menyadari betapa
serius konsekuensi yang bisa terjadi jika
krisis hubungan di antara mereka terus
dibiarkan. Peringatan ini perlu diperhatikan
dengan serius karena selama ini Arab
Saudi dan Iran selalu berseberangan dalam
memandang persoalan di Timur Tengah
dan keduanya selalu mendukung pihakpihak yang berlawanan. Jika kedua negara
-8-
KESEJAHTERAAN SOSIAL
Abstrak
Dampak perubahan iklim sudah terjadi di beberapa wilayah Indonesia, seperti
mundurnya awal musim hujan, musim kemarau terjadi dua kali dalam setahun,
ataupun curah hujan di atas normal. Kondisi ini menimbulkan masalah apabila tidak
diantisipasi, sehingga program pemerintah dalam upaya mitigasi dan adaptasi
perubahan iklim menjadi penting. Namun upaya tersebut belum berjalan secara optimal
karena masalah perubahan iklim masih dipandang sebagai masalah lingkungan dan
hanya menjadi tanggung jawab Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. DPR
juga bertanggung jawab terhadap pelaksanaan upaya mitigasi dan adaptasi perubahan
iklim. Tanggung jawab DPR tersebut dapat dilakukan melalui pelaksanaan tiga fungsi
DPR, yaitu melalui fungsi anggaran, fungsi pengawasan, dan fungsi legislasi.
Pendahuluan
*) Peneliti Madya Kebijakan Lingkungan pada Bidang Kesejahteraan Sosial, Pusat Penelitian, Badan Keahlian DPR RI.
E-mail: sri.qodriyatun@dpr.go.id.
Info Singkat
2009, Pusat Penelitian
Badan Keahlian DPR RI
www.pengkajian.dpr.go.id
ISSN 2088-2351
-9-
e.
- 10 -
- 11 -
Referensi
Penutup
Wilayah Indonesia sangat rentan
terhadap
perubahan
iklim.
Dampak
perubahan iklim sudah dirasakan di banyak
wilayah. Untuk mengurangi dampak dari
perubahan iklim tersebut perlu dilakukan
upaya antisipasi. Upaya antisipasi dapat
dilakukan melalui mitigasi dan adaptasi
perubahan iklim.
Upaya
mitigasi
dan
adaptasi
perubahan iklim tidak hanya menjadi
tanggung jawab Pemerintah, tetapi juga
merupakan tanggung jawab DPR. Upaya
mitigasi dan adaptasi perubahan iklim DPR
dapat dilakukan melalui pelaksanaan ketiga
fungsinya, yaitu fungsi anggaran, fungsi
pengawasan, dan fungsi legislasi.
- 12 -
Abstrak
Kondisi ekonomi global yang masih belum pulih membuat kinerja ekonomi makro di
tahun 2015 cenderung meleset dari target yang ditetapkan pada APBN-P 2015. Meskipun
demikian, pertumbuhan ekonomi masih cukup baik sebesar 4,73 persen dengan inflasi yang
rendah sebesar 3,35 persen. Kondisi fiskal relatif aman, dengan defisit anggaran dan utang
yang masih dalam kriteria yang sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Realisasi
penerimaan negara sebesar Rp1.491,5 triliun, sementara realisasi belanja negara sebesar
Rp1.810 triliun. Defisit anggaran lebih tinggi dari target, yakni sebesar 2,80 persen terhadap
PDB. Perekonomian di tahun 2016 diharapkan akan lebih baik mengingat lelang sejumlah
proyek infrastruktur sudah lebih dini dilaksanakan dan berlakunya MEA akan membuka
pasar yang lebih besar bagi pelaku ekonomi domestik.
Pendahuluan
Tahun 2015 merupakan tahun pertama
pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi)
menjalankan tugasnya selama satu tahun
penuh. Selama periode tersebut, pemerintah
telah melakukan berbagai terobosan, yakni
pertama, pemerintah melakukan reformasi
struktur anggaran, melalui: (i) optimalisasi
penerimaan, (ii) belanja yang lebih produktif
dan berkualitas, dan (iii) pembiayaan yang
berkesinambungan. Reformasi fiskal tersebut
ditujukan untuk memberikan ruang fiskal
yang lebih besar untuk belanja produktif,
antara lain untuk membangun infrastruktur
dan meningkatkan program kesejahteraan
sosial. Kedua, pemerintah membuat kebijakankebijakan jangka pendek untuk mendorong
kinerja ekonomi melalui 8 (delapan) paket
*) Peneliti Muda pada Bidang Ekonomi dan Kebijakan Publik, Pusat Penelitian, Badan Keahlian Dewan DPR RI.
Email: sony.hendra@dpr.go.id/sony_hendra@yahoo.com.
Info Singkat
2009, Pusat Penelitian
Badan Keahlian DPR RI
www.pengkajian.dpr.go.id
ISSN 2088-2351
- 13 -
APBN-P
Realisasi
Des 2015
5,7
4,73*
Inflasi (% yoy)
5,0
3,35
12.500
13.392
6,2
5,97
Harga
Minyak
Mentah
Indonesia (USD/barel)
60
50
825
779
1.221
1.195
* Angka Sementara
Sumber: Kementerian Keuangan, Badan Pusat Statistik,
2015
Realisasi
s/d 31 Des
(sementara)
% thd
APBNP
PENDAPATAN NEGARA
1.761,6
1.491,5
84,7
1.758,3
1.488,2
84,6
1.489,3
1.235,8
83,0
269,1
252,4
93,8
3,3
3,3
100
BELANJA NEGARA
1.894,1
1.810,0
91,2
1.319,5
1.187,1
90,0
1. Belanja K/L
795,5
724,3
91,1
2. Belanja Non-K/L
524,1
462,7
88,3
664,6
623,0
93,7
643,8
602,2
93,5
1. Penerimaan Perpajakan
2. Penerimaan Negara Bukan Pajak
20,8
20,8
100
(222,5)
(318,5)
143,2
(1,9)
(2,8)
Penutup
Meskipun kinerja ekonomi makro
Indonesia di tahun 2015 cenderung meleset
dari yang ditargetkan, namun secara umum
kondisi fiskal masih relatif aman dengan
defisit anggaran dan utang yang masih dalam
batas aman. Pertumbuhan yang masih cukup
baik dan inflasi yang rendah menunjukkan
bahwa kerja pemerintah dalam menggerakkan
pemerintahan sudah berjalan walaupun belum
maksimal. Realisasi penerimaan dan belanja
negara juga cukup baik ditengah lesunya
perekonomian global, penerimaan negara,
khususnya perpajakan, telah menembus lebih
dari Rp1.000 triliun dan pengeluaran pada
Referensi
Defisit Melebar, Belanja Modal Didorong,
Media Indonesia, 5 Januari 2016.
Ekonomi Segera Bergerak, Kompas, 4 Januari
2016.
Inflasi 2015 Berada dalam Sasaran Inflasi Bank
Indonesia, http://www.bi.go.id/id/ruangmedia/siaran-pers/Pages/sp_180116.aspx,
diakses tanggal 7 Januari 2016.
Kementerian
Lingkungan
Hidup,
2007,
Rencana Aksi Nasional Dalam Menghadapi
Perubahan Iklim, Jakarta: Kementerian
Lingkungan Hidup.
Kondisi Fiskal Aman: Sejumlah Program Sulit
Diakomodasi di Dalam APBN, Kompas, 4
Januari 2016.
Lifting Minyak 2015: Produksi 27 Kontraktor di
Bawah Target, http://industri.bisnis.com/
read/20160105/44/507278/lifting-minyak2015-produksi-27-kontraktor-di-bawahtarget, diakses 7 Januari 2016.
Manfaatkan MEA, Tumbuhkan Semangan
Ekspor, Kompas, 4 Januari 2016.
Menaker: Sektor Pariwisata Paling Siap Hadapi
MEA,
http://www.antaranews.com/
berita/538746/menaker-sektor-pariwisatapaling-siap-hadapi-mea, diakses 7 Januari
2016.
Realisasi Pelaksanaan APBNP Tahun 2015
Belanja Yang Lebih Besar dan Produktif
Dengan Tetap Menjaga Kesinambungan
Fiskal, http://www.kemenkeu.go.id/sites/
default/files/SP-012016.pdf,
diakses
7
Januari 2016.
- 16 -
Abstrak
Komisi I DPR RI saat ini sedang menyusun RUU tentang Radio Televisi Republik
Indonesia (RTRI). RUU RTRI itu diharapkan menjadi langkah awal bagi penguatan
Lembaga Penyiaran Publik (LPP) di Indonesia. Penguatan LPP memiliki nilai
strategis, yaitu untuk memenuhi kebutuhan publik akan kehadiran program-program
yang berkualitas dan media penyiaran non partisan serta sebagai agen perubahan
dan komunikasi internasional.
Pendahuluan
*) Peneliti Madya Komunikasi pada Bidang Politik Dalam Negeri, Pusat Penelitian, Badan Keahlian DPR RI.
Email: handrini.ardiyanti@dpr.go.id.
Info Singkat
2009, Pusat Penelitian
Badan Keahlian DPR RI
www.pengkajian.dpr.go.id
ISSN 2088-2351
- 17 -
LPS
LPP
Konsep
Market Model yaitu sebagai industri Public Sphere Model yaitu sebagai salah satu
yang menjual produk.
sumber daya yang dimiliki masyarakat yang
melayani masyarakat dengan menyajikan berbagai
program yang dibutuhkan masyarakat
Posisi audiens
Sebagai konsumen
Definisi
Khalayak
Visi
Ukuran
Kesuksesan
Rating
Kepuasan Publik
Pemilik
Sumber
Pemasukan
Iklan
Sebagai masyarakat
*) diolah berdasarkan Diagram Penggolongan Lembaga Penyiaran (Effendi Ghazali, 2002) dan Tabel Market Model Versus Public
Sphere (Croteau & Hoynes, 2006).
- 18 -
Agen Perubahan
Nilai
strategis
penguatan
LPP
ketiga adalah peran LPP sebagai agen
perubahan. Di sejumlah negara, seperti di
India dan Republik Rakyat Tiongkok, LPP
menjadi sarana utama untuk menginisiasi,
menginformasikan
dan
mengerakkan
perubahan sosial untuk warga negara dan
bangsanya.
Indonesia yang terdiri dari berbagai
suku bangsa yang berbeda, memiliki
keragaman agama dan kepercayaan serta
bahasa
yang
berbeda
membutuhkan
keberadaan LPP yang berkualitas dan
mampu menjadi penggerak kehidupan
publik menjadi lebih baik. Karenanya,
penguatan LPP memiliki nilai strategis
untuk
menginisiasi,
menginformasikan
dan mengerakkan perubahan sosial dengan
tentunya
menyesuaikan
penyampaian
berbagai programnya sesuai dengan entitas
audiensnya.
Dengan adanya penguatan LPP,
sejumlah
agenda
pemerintah
untuk
melakukan perubahan seperti revolusi
mental misalnya, dapat terus dikawal secara
sistemis dan dapat diukur dampak dari
berbagai program yang ada di LPP terhadap
agenda perubahan sosial yang direncanakan
pemerintah. Demikian pula dengan berbagai
agenda perubahan dari kelembagaan lainnya
seperti perubahan mindset negatif publik
terhadap DPR sehingga berdampak pada
minimnya partisipasi masyarakat dalam
Pemilihan Umum (Pemilu) legislatif. Untuk
itu DPR dapat memanfaatkan LPP untuk
menginisiasi perubahan mindset secara
terencana melalui serangkaian program
penyiaran yang ditayangkan LPP, dan
sebagai salah satu tools negara, LPP wajib
ikut serta dan berpartisipasi aktif dalam
upaya meningkatkan partisipasi publik
dalam pemilu.
Nonpartisan
Nilai strategis dari penguatan LPP
yang kedua adalah kebutuhan publik akan
adanya media penyiaran nonpartisan.
Setelah tahun 1998, banyak media yang
melakukan konsolidasi guna membentuk
konglomerasi media yang lebih besar.
Akibatnya terjadi konsentrasi kepemilikan
media. Saat ini setidaknya terdapat 4
(empat) konglomerasi media yaitu: Chairul
Tanjung dengan PT Trans Corpora (Grup
Para), Harry Tanoesoedibjo dengan PT
Media Nusantara Citra (MNC Grup),
Aburizal Bakrie dengan PT Bakrie Brothers
(VIVA Group) serta Surya Paloh dengan
Media Group. Selain 4 (empat) konglomerasi
media tersebut, terdapat dua kelompok
besar lainnya, yaitu Jacob Oetama dengan
Gramedia Group dan Dahlan Iskan dengan
Jawa Pos Group. Gramedia Group memiliki
media penyiaran diantaranya Kompas
TV sedangkan Jawa Pos Group memiliki
beberapa media penyiaran diantaranya
JTV di Jawa Timur dan Riau TV di Riau.
Konglomerasi media penyiaran tersebut
menyatu dengan kepemilikan berbagai
media, mulai dari koran, majalah, radio dan
media online.
Akibat yang paling nyata dari
konglomerasi media penyiaran adalah
terjadi penyeragaman informasi yang
disampaikan kepada publik. Penyeragaman
informasi
tersebut
berdampak
pada
penyeragaman opini atas suatu gambaran
yang disajikan media tentang berbagai hal
yang terjadi. Apalagi dengan keikutsertaan
para pemilik media dalam dunia politik.
Kondisi ini jelas berdampak negatif pada
upaya mewujudkan demokratisasi penyiaran
Komunikasi Internasional
Nilai strategis dari penguatan LPP
keempat adalah perlunya melakukan
komunikasi
internasional.
Komunikasi
- 19 -
Referensi:
Penutup
Penguatan LPP dengan melakukan
penggabungan TVRI dan RRI menjadi
RTRI memiliki berbagai nilai strategis
yang perlu diatur secara cermat baik diatur
dalam UU Penyiaran maupun dalam UU
tersendiri. Mengingat arti penting dari nilai
strategis keberadaan LPP yang kuat dalam
keberlangsungan kehidupan berbangsa dan
bernegara tersebut, maka pelaksanaan dari
kegiatan penyiaran publik harus diawasi oleh
DPR RI sebagai perwujudan dari kontrol
rakyat.
Selain itu keberadaan masyarakat
dalam melakukan perencanaan, pengawasan
terhadap penyelenggaraan penyiaran publik
yang sebelumnya dilakukan oleh Dewan
Pengawas yang ada dalam RRI maupun
TVRI perlu dikaji ulang. Keberadaan Dewan
khusus yang mewakili publik hendaknya
sejalan dengan tujuan dari penguatan LPP
yang diharapkan. Selain itu keberadaan
Dewan khusus yang mewakili publik
seyogyanya mampu mendukung upaya
terpenuhinya berbagai nilai strategis dari
upaya penguatan LPP tersebut.
- 20 -
Artikel yang dimuat dalam INFO SINGKAT meliputi hasil analisa terkait masalah aktual dan strategis yang terkait
fungsi-fungsi DPR-RI.
2. Naskah dikirimkan kepada redaksi lokal pada Kamis minggu pertama dan Kamis minggu ketiga jam 16.00 WIB.
3. Jika penulis tidak mengirimkan naskah Info Singkat sampai pada batas waktu yang ditentukan, maka penulis
dianggap mengundurkan diri dari penulisan edisi tersebut.
4. Naskah ditulis dengan huruf ARIAL ukuran 12, 1 spasi, dicetak pada kertas A4 dengan margin: atas 2,54 cm;
bawah 2,54 cm; kiri 3,17 cm; kanan 3,17 cm
5. Jumlah halaman naskah yang dikirimkan kepada redaksi lokal adalah minimal 6 halaman dan maksimal 7,5
halaman.
6. Jika terdapat tabel, penulis harus menyertakan data asli dan jumlah halaman tidak boleh lebih dari 6,5 halaman.
7. Artikel ditulis dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
8. Judul ditulis dengan huruf kapital.
9. Mencantumkan nama penulis, jabatan, dan alamat e-mail pada bagian halaman pertama.
10. Sistematika penulisan: Judul, Nama Penulis, Abstrak; Pendahuluan; Isi (informasi/isu aktual, data, analisis
penulis, alternatif kebijakan); Penutup (simpulan dan rekomendasi), dan Referensi
11. Abstrak dituliskan di bawah judul dan nama penulis dengan huruf Arial ukuran 11, 1 spasi sebanyak maksimal 150
kata.
12. Sumber kutipan dari buku ditulis dalam bentuk catatan perut.
Contoh:
(Mulyadi, 2015; 15)
13. Kutipan dari sumber lain seperti surat kabar, situs, dll, sumber dituliskan langsung di referensi.
14. Penulisan referensi diurutkan sesuai urutan alfabet dengan tata cara seperti contoh berikut:
Masa Tanggap Darurat Diperpanjang, Media Indonesia, 24 September 2013.
Warga Miskin Ngawi Kesal Ikut Program BPJS Diharuskan Bayar Iuran, http://www.
tribunnews.com/regional/2014/01/13/warga-miskin, diakses 15 Januari 2014.
Juha I. Uitto dan Asit K. Biswas. 2000. Water for Urban Areas: Challenges and
Perspectives. Tokyo: United Nations University Press.
Moon, M. & Kim, K. S. (2001). A Case of Korean Higher Education Reform: The Brain
Korea 21 Project. Journal of Asia Pacific Education Review, Vol. 2, No. 2, 96105.
Undang-Undang No. 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang- undangan.
United Nations Development Programme (UNDP). 2010. Pengarusutamaan Gender dalam
Parlemen. UNDP.
15. Redaksi melakukan rapat pada hari Jumat Minggu Pertama dan Minggu Ketiga untuk memberikan masukan atas
naskah info singkat yang masuk ke Redaksi.
a. Untuk naskah yang dinyatakan oleh Redaksi Info Singkat memerlukan revisi mayor, penulis dapat
dibantu oleh penulis lain (peneliti bidang yang bersangkutan atau redaksi bidang) dengan konsekuensi
mencantumkan nama penulis yang membantu revisinya.
Revisi harus diserahkan ke Redaksi Lokal paling lambat Senin berikutnya jam 16.00.
Jika penulis tidak melakukan revisi sebagaimana masukan Redaksi info Singkat, Redaksi memutuskan
tidakmenerbitkannya.
Naskah yang dianggap membutuhkan revisi mayor berdasarkan kriteria sebagai berikut:
(1) Tidak memuat isu aktual yang disampaikan dalam latar belakang masalah
(2) Tidak memasukkan analisa penulis terhadap permasalahan yang dimunculkan dalam latar belakang;
(3) Tidak terdapat kesimpulan dan rekomendasi yang bermanfaat bagi tugas dan fungsi DPR.
b. Untuk naskah yang dinyatakan oleh Redaksi Info Singkat memerlukan revisi minor, revisi naskah diserahkan
penulis ke Redaksi masing-masing bidang paling lambat Rabu jam 12.00.
c. Redaksi masing-masing bidang mengoreksi naskah hasil revisi penulis dan menyerahkan pada editor Info
Singkat paling lambat pada hari Rabu minggu pertama dan minggu ketiga jam 16.00.