Anda di halaman 1dari 2

BAB III

KESIMPULAN

1. Exostosis adalah pertumbuhan berlebihan yang jinak, terlokalisasi, dan terjadi


di perifer dari tulang dan dengan etiologi yang tidak diketahui.
2. Exostosis ini dapat memiliki bentuk yang nodular, flat, atau pedunculated
protuberence yang berlokasi di tulang rahang.
3. Exostosis biasanya mulai berkembang selama masa adolesense dan secara
bertahap mulai membesar selama bertahun tahun
4. Biasanya exostosis ini bersifat self limitting dan tidak menimbulkan rasa sakit
5. Munculnya exostosis dapat menjadi masalah dalam kesuksesan pembentukan
struktur gigi yang baik. Jika ukurannya cukup besar, maka dapat membuat
gangguan berbicara yang disebabkan berkurangnya ruang kosong di mulut
sehingga lidah mengalami keterbatasan untuk bergerak
6. Etiologi pasti dari exostosis belum diketahui, namun dikatakan bahwa ada
beberapa faktor yang dapat menyebabkan exostosis, yaitu faktor genetik,
faktor lingkungan, otot mastikasi hiperfungsi, dan pertumbuhan rahang terus
menerus
7. Di rahang, tergantung pada lokasi anatomik, exostosis disebut sebagai Torus
Palatinus (TP), Torus Mandibularis (TM), atau Buccal Bone Exostosis (BBE)
8. Klasifikasi torus berdasarkan bentuknya dibagi menjadi flat torus, lobular
torus, nodular torus, spindle torus.
9. Diagnosis dari buccal exostosis berdasarkan dari gejala klinis dan
pemeriksaan radiologi

11

10. Tidak ada exostosis yang memerlukan penanganan, kecuali jika telah
menimbulkan masalah seperti berukuran besar yang dapat mengganggu
kesehatan peridontial, lokasi gigi, atau menyebabkan ulserasi traumatik.

12

Anda mungkin juga menyukai