Anda di halaman 1dari 10

KEMBUNG

Perut kembung terjadi ketika terdapat


gas yang berlebihan pada saluran
pencernaan yaitu pada lambung dan
usus.

Terdapat empat faktor yang berhubungan dengan


kembung
(1)sensasi subjektif kembung,
(2)distensi abdominal,
(3)peningkatan volume intra-abdominal,
(4)aktivitas otot sekitar abdomen.
Penelitian menunjukkan bahwa pasien kembung
memiliki gangguan reflex pengontrolan isi usus.
Kembung dapat merupakan kondisi heterogenous
yang ditimbulkan akibat kombinasi berbagai
mekanisme patofisiologi yang berbeda tiap pasien.

Penyebab kembung:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Udara yang tertelan


Makanan penyebab kembung
Obat atau suplemen gizi
Kondisi medis atau penyakit
Perubahan kadar hormon
Ada banyak bakteri dalam usus
Kurang laktase

BATUK

sistem alarm saluran pernapasan bekerja dengan


didahului munculnya getaran pada silia yang
kemudian merangsang otot-otot saluran napas
berkontraksi
yang
memicu
mengembangnya
paru(udara masuk lebih banyak), selanjutnya otototot sangkar thorax berkontraksi dengan cepat
sehingga udara dalam paru terdorong keluar dengan
keras untuk mendesak benda asing tersebut keluar.
Peristiwa alamiah inilah yang disebut dengan batuk

Penyebab Nafsu Makan


yang Hilang atau
Selain karena alasan sakit, nafsu makan
Menurun
juga dapat berkurang karena efek dari obatobatan medis yang sedang dikonsumsi
seseorang, atau juga karena program diet
menurunkan berat badan yang sedang
dijalankan.
Nafsu makan yang menurun juga hampir
selalu terjadi pada orang berusia lanjut,
tanpa alasan yang jelas yang bisa
ditemukan.

infeksi
penyakit jantung, ginjal, dan liver yang
serius
penyumbatan di dalam perut
peradangan pada perut atau usus
masalah endokrin
gangguan autoimun
kondisi kejiwaan
kehamilan
demensia

Daftar Pustaka
Medline Plus. Abdominal bloating. 2011 [siunduh
pada 22 Februari 2011 pukul 22.00]/ Diunduh dari
http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/00
4123.htm
Lea R. Expert Commentary Bloating, Distension,
and the Irritable Bowel Syndrome. Medical General
Medivine.2005;7(1):18 [diunduh tanggal 22
Februari 2011 pukul 22.35] diunduh dari
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1681
432/
Azpiroz F, Malagelada JR. Abdominal Bloating.
Special reports and reviews.2005;129:1060-78

Kritek P, Fanta C. Cough and hemoptysis. In: Longo


DL, Fauci AS, Kasper DL, Hauser SL, Jameson JL,
Loscalzo J, editors. Harrisons principles of internal
medicine. 18th ed. New York: McGraw-Hill; 2012
.p.282-6.
Irwin RS, Baumann MH, Boulet LP, Braman SS,
Brown KK, Chang AB. Diagnosis and management of
cough executive summary: ACCP evidence-based
clinical practice guidelines. Chest. 2006;129:1S-23S.
Coughlin L. Cough: diagnosis and management. Am
Fam Physician. 2007;75(4):567-575.
Amin Z. Manifestasi klinik dan pendekatan pada
pasien dengan kelainan sistem pernapasan. Dalam:
Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M,
Setiati S, editor. Buku ajar ilmu penyakit dalam jilid
II. Ed 5. Jakarta: InternaPublishing; 2009. h.969-73.

Anda mungkin juga menyukai