Senja itu
Flamboyan berguguran
Seorang dara memandang
Terpukau ...
Satu-satu
Daunnya berjatuhan
Berserakan di pangkuan bumi
Bunga flamboyan itu diraihnya
Wajahnya terlihat sayu
Flamboyan berguguran
Berjatuhan, berserakan
Sejak itu sang dara berharapkan
Esok lusa kan bersemi kembali
Di puncak bukit
Telah saling janji
Telah terjadi
Janji sehidup semati
Bunga harapan
Yang telah mekar semalam
Tersenyum riang
Ramah mengulurkan tangan
Bahagia ...
Dengarlah dengar
Aku bernyanyi
Kasih bersemi
Gemuruh badai di hati
Di puncak bukit
Telah disalingkan janji
Telah terjadi
Janji sehidup semati
Bahagia
Di puncak bukit
Telah saling janji
Telah terjadi
Janji sehidup semati
Melati dari Jayagiri
Kuterawang keindahan kenangan
Hari-hari lalu di mataku
Tatapan yang lembut dan penuh kasih ...
Kuingat di malam itu
Kau beri daku senyum kedamaian
Hati yang teduh dalam dekapan
Dan kubiarkan kau kecup bibirku
Mentari kelak kan tenggelam
Gelap kan datang dingin mencekam
Harapanku bintang kan terang
Memberi sinar dalam hatiku
Kuingat di malam itu
Kau beri daku senyum kedamaian
Mungkinkah akan tinggal kenangan
Jawabnya tertiup di angin lalu
Sendiri
Kini aku sendiri lagi
Entah susah entah hati pedih
Tak peduli
Sendiri
Mungkin lebih baik begini
Tak perduli apa yang terjadi
Biarkan
Dimanapun aku berada
Jangan datang atau titip salam
Tanda cinta
Kututup
Mata dan hati untuk cinta
Karena antara engkau dan aku
T'lah terlarang ada cinta ...
Masih terbayang dalam ingatanku
Waktu kau mengambil putusanmu
Kau pergi dengan wajah penuh duka
Kau bisikkan kau tetap menyinta
Sendiri
Berteman sedih dan air mata
Bercumbu dengan duka nestapa
Dan merana
Mengapa
Harus terlambat kita berjumpa
Demikian pernah kau ucapkan
Dengan derai air mata ...
Dulu segalanya indah bercahaya
Kini hambar sudah tiada makna
Dulu pernah dengan tawa canda ria
Kini hilang menusuk dan sendu
Lara ... oh,... sendiri
Tiada tergambarkan
Dalam kata-kata
Perasaan sedih ini
Maka kuungkapkan lewat nada
Syair lagu ini
Telah kunyatakan namun t'lah kuduga
Jawaban yang kan kuterima
Rasa penasaran dalam hatiku
Tajam tak bertepi
Selangkah demi selangkah
Kau turutkan kata hati
Sampai jauhke ujung bukit
Yang berbatas langit
Kapalku t'lah hancur
Badanpun t'lah luka
Bahkan hati t'lah berkeping
Tetap tak kutemukan jawaban