Anda di halaman 1dari 5

BAB 2.

SISTEM PEMERINTAHAN
Standar Kompetensi
Mengevaluasi berbagai sistem pemerintahan

Kompetensi Dasar
Membandingkan pelaksanaan sistem pemerintahan yang berlaku di Indonesia
dengan Negara lain.

Indikator
Menguraikan kelebihan dan kelemahan pelaksanaan sistem pemerintahan
Indonesia.
Membandingkan sistem pemerintahan Indonesia dengan Negara lain.

A. Tujuan Kegiatan Pembelajaran


1.
2.
3.

Mendeskripsikan kelebihan sistem pemerintahan Indonesia.


Mendeskripsikan kelemahan sistem pemerintahan Indonesia.
Membandingkan system pemerintahan Indonesia dengan Negara lain.

Kelebihan Sistem Pemerintahan Indonesia


Adanya pernyataan bahwa Indonesia adalah Negara berdasar atas hukum dan
sistem konstitusional artinya memberikan kepastian hukum dan supremasi hukum
dalam penyelenggaraan pemerintahan Negara.
MPR yang terdiri dari anggota DPR dan anggota DPD = Dewan Perwakilan
Daerah, dapat memberhentikan presiden / Wakil Presiden dalam masa jabatannya
menurut UUD 1945. Contoh Presiden Soekarno tahun 1967, B.J.Habibi tahun
1999, dan K.H. Abdurrahman Wahid tahun 2002.
Jabatan eksekutif atau presiden tidak dapat dijatuhkan oleh DPR dan sebaliknya
Presiden tidak dapat membubarkan DPR. Presiden bekerjasama dengan DPR
dalam pembuatan Undang-undang.
Jalannya pemerintahan cenderung stabil tidak terjadi krisis kabinet, sebab menteri
diangkat, diberhentikan, dan bertanggung jawab pada presiden. Para menteri
adalah pembantu presiden.
Kelemahan Sistem Pemerintahan Indonesia
Hukum belum banyak memihak rakyat, polisi, hakim, jaksa masih dapat diajak
kolusi.
Keputusan MPR dan DPR masih mengikuti politik rezim yang berkuasa. Contoh
masa Orde Baru dimana perubahan atau amandemen terhadap UUD 1945
dipersulit, harus melalui referendum atau jajak pendapat rakyat.

Pengawasan rakyat terhadap pemerintah lemah sehingga eksekutif lebih dominan


dari pada legislative. Contoh, di masa Orde Lama Presiden soekarno dapat
membubarkan DPR dan lembaga lembaga Negara lainnya seperti pembantu
presiden. Di masa Orde Baru lembaga Negara kurang berfungsi karena didominasi
oleh eksekutif atau presiden.
Jika para menteri tidak jujur, bersih dan professional maka program pemerintah
tidak berjalan efektif tidak berpihak pada rakyat (populis). KKN merajalela.
Perbandingan Pelaksanaan sistem pemerintahan Indonesia dengan Negara lain
Sistem pemerintahan Negara RI berdasarkan UUD 1945 adalah sistem
Presidential Kabinet. Dengan sistem pemerintahan itu, baik para penyelenggara
negara maupun ranyat dan bangsa Indonesia merasa sesuai, sejalan dengan
perkembangan dan dinamika politik masyarakat, penyelenggaraan negara dengan
sistem Presidensial cabinet telah mengalami perunahan dan penyempurnaan hingga
sekarang ini.
Berikut ini akan dilihat bagaimana pelaksanaan sistem pemerintahan di Indonesia dan
perbandingannya dengan negara lain yang menerapkan sistem pemerintahan
presidensial maupun parlementer.

Negara Indonesia
Setelah Amandemen UUD 1945
Bentuk pemerintahan adalah Republik, dengan sistem pemerintahan
adalah Presidensial.
Kekuasaan Eksekutif ada pada Presiden, baik sebagai kepala Negara
mapupun sebagai kepala Pemerintahan.
Presiden dan Wakilnya dipilih secara langsung oleh rakyat dalam satu
paket untuk masa jabatan 2004 2009.
Kabinet atau Mentri diberhentikan oleh Presiden, serta bertanggung
jawab kepada Presiden.
Parlemen terdiri dari 2 bagian (bikameral) yaitu DPR dan DPD.
Kekuasaan legislatif ada pada DPR yang memiliki tugas membuat UU
dan mengawasi jalannya pemerintahan.
Kekuasaan Yudikatif dijalankan oleh MA dan badan peradilan
dibawahnya yaitu Pengadilan Tinggi Negeri serta sebuah mahkamah
konstitusi dan komisi Yudisial.

Negara Lain
1.

Prancis
o Kedudukan eksekutif (Presiden) kuat karena dipilih langsung oleh
rakyat.
o Kepala negara dipegang presiden dengan masa jabatan selama 7 tahun.
o Presiden diberu wewenang untuk bertindak pada masa darurat dalam
penyelesaikan kritis.
o Jika terjadi pertentangan antara kabinet dengan legislative, presiden
boleh membubarkan legislative.
o Jika suatu UUD telah di setujui legislative, namun tidak di setujui
presiden, maka dapt di ajukan langsung kepada rakyat melalui
referendum atau diminta pertimbangan dari MK.
o Penerimaan Mosi dan Interpelasi di persukar, misalnya sebelum sebuah
mosi boleh di ajukan dalam siding badan legislatif, hrus didukung oleh
10% dari jumlah anggota badan itu.
Catatatn : suatu pemerintahan yang dikembangkan oleh prancis ini sebenarnya
bukan parlementer murni, tapi pemisah jabatan kepala negara dan kepala
pemerintah memang menunjukan cirri parlementerisme.

2.

Inggris
Kepala negara di pegang oleh Raja atau Ratu yang bersifat simbolis dan tak
dapat di ganggu gugat.
Peraturan perundang-undangan dalam penyelenggaraan negara lebih banyak
bersifat konvensi (aturan tak tertulis)
Kekuasaan pemerintahan berada di tangan perdana Menteri atau sering disebut
Cabinet Government (Pemerintahan Kabinet). Perdana menteri mempunyai
kekuasaan cukup besar, antara lain :
a. Memimpin cabinet yang anggotanya telah dipilih sendiri
b. Membimbing majelis rendah.
c. Menjadi penghubung dengan Raja.
d. Memimpin partai mayoritas.
Kabinet yang tidak memperoleh kepercayaan badan legislatifharus segera
meletakkan jabatan.
Perdana menteri sewaktu-waktu dapat mengadakan pemilihan umum sebelum
masa jabatan perlemen yang lamanya li tahun berakhir.

Hanya ada 2 partai besar (partai konservatif dan partai buruh) hingga yang
menang pemilu (posisi) memperoleh dukungan mayoritas, sedangkan yang
kalah menjadi oposisi.

3.

India
Badan eksekutif terdiri dari seorang presiden sebagai kepala Negara dan
menteri-menteri yang dipimpin oleh seorang perdana menteri.
Presiden dipilih untuk masa jabatan lima tahun oleh anggota badan legislatif
baik di pusat maupun di Negara bagian.
Dalam penyelenggaran pemerintahan, sangat mirip dengan Inggris dengan
model Cabinet Garerment.
Pemerintahan dapat menyatakan keadaan darurat dan pembatasan kegiatan
bagi para pelaku politik dan kegiatan media massa agar tak mengganggu usaha
pembangunannya.

4.

Amerika Serikat

5.

Pakistan

Badan eksekutif terdiri dari presiden beserta menteri-menteri yang


merupakan pembantunya.
Presiden dinamakan Chief Executive dengan masa jabatan 4 tahun
dan dapat diperpajang jadi 8 tahun.
Presiden sama terpisah dari badan legislatif dan tidak mempengaruhi
organisasi dan penyelenggaraan pekerjaan Kongres.
Presiden tak dapat membubarkan Kongres dan sebaliknya kongres
juga tidak dapat memberhentikan presiden.
Mayoritas UU disiapkan pemerintah dan diajukan dalam kongres
dengan perantaraan anggota separtai dalam kongres.
Presiden memiliki wewenang untuk mem-Veto suatu rancangan UU
yang telah diterima, baik dengan mayoritas 2/3 dalam tiap majelis,
maka Veto presiden dianggap batal.
Dalam rangka checks and balances, maka presiden di samping boleh
memilih menterinya sendiri, tapi untuk jabatan Hakin Agung dan
Duta Besar harus disetujui oleh Senat. Demikian pula untuk setiap
perjanjian Internasinal yang sudah di tandatangani presiden, harus
pula disetujui oleh senat.

Badan eksekutif terdiri dari presiden yang beragama Islam serta menterimenterinya.
Perdana menteri adalah pembantunya yang tidak boleh merangkap
anggota legislative.
Presiden puya wewenang mem_Veto rancangan UU yang telah diterima
oleh badan legislatif, namun Veto dapat dibatalkan, jika rancangan UU
diterima oleh mayoritas 2/3 suara.
Presiden berwenang membubarkan legislatif, tapi presiden juga harus
mengundurkan diri dalam waktu 4 bulan dan mengadakan pemilu baru.
Dalam keadaan darurat, presiden berhak mengeluarkan Ordinances yang
diajukan pada legislatif dalam masa paling lama 6 bulan.
Presiden dapat di pecat oleh legislative jika melanggar UU / berlaku
buruk.
Catatan :

sistem presidensial di Pakistan sudah berakhir.

Rangkuman

Kelebihan sistem pemerintahan Indonesia adalah adanya sistem konstitusional


yang memberikan kepastian hukum dalam penyelenggaraan pemerintahan Negara.
Dengan sistem presidensial pemerintahan cenderung stabil sebab para menteri
diangkat, diberhentikan oleh presiden.

Adanya sistem check and balances, sehingga ada control keseimbangan antara
lembaga Negara, misalnya MPR dapat memberhentikan presiden dan atau wakil
presiden dalam masa jabatannya. Sistem check and balances ini dimaksudkan supaya
tidak terjadi dominasi kekuasaan atau wewenang dari satu lembaga terhadap lembaga
Negara lainnya. Sebagaimana yang terjadi di masa Orde baru dimana presiden dapat
mengangkat anggota MPR, dan di masa Orde lama presiden dapat membubarkan
DPR.

Kelemahan sistem pemerintahan Indonesia adalah hukum belum sepenuhnya


memihak kepada kepentingan dan keadilan rakyat. Para penegak hukum masih dapat
diajak kolusi, sehingga kesannya keadilan itu hanya milik orang kaya. Kelemahan
lainnya adalah Keputusankeputusan atau kebijakan pemerintah masih banyak
diwarnai dengan kepentingan kelompok atau partai politik

Anda mungkin juga menyukai