SISTEM PEMERINTAHAN
Standar Kompetensi
Mengevaluasi berbagai sistem pemerintahan
Kompetensi Dasar
Membandingkan pelaksanaan sistem pemerintahan yang berlaku di Indonesia
dengan Negara lain.
Indikator
Menguraikan kelebihan dan kelemahan pelaksanaan sistem pemerintahan
Indonesia.
Membandingkan sistem pemerintahan Indonesia dengan Negara lain.
Negara Indonesia
Setelah Amandemen UUD 1945
Bentuk pemerintahan adalah Republik, dengan sistem pemerintahan
adalah Presidensial.
Kekuasaan Eksekutif ada pada Presiden, baik sebagai kepala Negara
mapupun sebagai kepala Pemerintahan.
Presiden dan Wakilnya dipilih secara langsung oleh rakyat dalam satu
paket untuk masa jabatan 2004 2009.
Kabinet atau Mentri diberhentikan oleh Presiden, serta bertanggung
jawab kepada Presiden.
Parlemen terdiri dari 2 bagian (bikameral) yaitu DPR dan DPD.
Kekuasaan legislatif ada pada DPR yang memiliki tugas membuat UU
dan mengawasi jalannya pemerintahan.
Kekuasaan Yudikatif dijalankan oleh MA dan badan peradilan
dibawahnya yaitu Pengadilan Tinggi Negeri serta sebuah mahkamah
konstitusi dan komisi Yudisial.
Negara Lain
1.
Prancis
o Kedudukan eksekutif (Presiden) kuat karena dipilih langsung oleh
rakyat.
o Kepala negara dipegang presiden dengan masa jabatan selama 7 tahun.
o Presiden diberu wewenang untuk bertindak pada masa darurat dalam
penyelesaikan kritis.
o Jika terjadi pertentangan antara kabinet dengan legislative, presiden
boleh membubarkan legislative.
o Jika suatu UUD telah di setujui legislative, namun tidak di setujui
presiden, maka dapt di ajukan langsung kepada rakyat melalui
referendum atau diminta pertimbangan dari MK.
o Penerimaan Mosi dan Interpelasi di persukar, misalnya sebelum sebuah
mosi boleh di ajukan dalam siding badan legislatif, hrus didukung oleh
10% dari jumlah anggota badan itu.
Catatatn : suatu pemerintahan yang dikembangkan oleh prancis ini sebenarnya
bukan parlementer murni, tapi pemisah jabatan kepala negara dan kepala
pemerintah memang menunjukan cirri parlementerisme.
2.
Inggris
Kepala negara di pegang oleh Raja atau Ratu yang bersifat simbolis dan tak
dapat di ganggu gugat.
Peraturan perundang-undangan dalam penyelenggaraan negara lebih banyak
bersifat konvensi (aturan tak tertulis)
Kekuasaan pemerintahan berada di tangan perdana Menteri atau sering disebut
Cabinet Government (Pemerintahan Kabinet). Perdana menteri mempunyai
kekuasaan cukup besar, antara lain :
a. Memimpin cabinet yang anggotanya telah dipilih sendiri
b. Membimbing majelis rendah.
c. Menjadi penghubung dengan Raja.
d. Memimpin partai mayoritas.
Kabinet yang tidak memperoleh kepercayaan badan legislatifharus segera
meletakkan jabatan.
Perdana menteri sewaktu-waktu dapat mengadakan pemilihan umum sebelum
masa jabatan perlemen yang lamanya li tahun berakhir.
Hanya ada 2 partai besar (partai konservatif dan partai buruh) hingga yang
menang pemilu (posisi) memperoleh dukungan mayoritas, sedangkan yang
kalah menjadi oposisi.
3.
India
Badan eksekutif terdiri dari seorang presiden sebagai kepala Negara dan
menteri-menteri yang dipimpin oleh seorang perdana menteri.
Presiden dipilih untuk masa jabatan lima tahun oleh anggota badan legislatif
baik di pusat maupun di Negara bagian.
Dalam penyelenggaran pemerintahan, sangat mirip dengan Inggris dengan
model Cabinet Garerment.
Pemerintahan dapat menyatakan keadaan darurat dan pembatasan kegiatan
bagi para pelaku politik dan kegiatan media massa agar tak mengganggu usaha
pembangunannya.
4.
Amerika Serikat
5.
Pakistan
Badan eksekutif terdiri dari presiden yang beragama Islam serta menterimenterinya.
Perdana menteri adalah pembantunya yang tidak boleh merangkap
anggota legislative.
Presiden puya wewenang mem_Veto rancangan UU yang telah diterima
oleh badan legislatif, namun Veto dapat dibatalkan, jika rancangan UU
diterima oleh mayoritas 2/3 suara.
Presiden berwenang membubarkan legislatif, tapi presiden juga harus
mengundurkan diri dalam waktu 4 bulan dan mengadakan pemilu baru.
Dalam keadaan darurat, presiden berhak mengeluarkan Ordinances yang
diajukan pada legislatif dalam masa paling lama 6 bulan.
Presiden dapat di pecat oleh legislative jika melanggar UU / berlaku
buruk.
Catatan :
Rangkuman
Adanya sistem check and balances, sehingga ada control keseimbangan antara
lembaga Negara, misalnya MPR dapat memberhentikan presiden dan atau wakil
presiden dalam masa jabatannya. Sistem check and balances ini dimaksudkan supaya
tidak terjadi dominasi kekuasaan atau wewenang dari satu lembaga terhadap lembaga
Negara lainnya. Sebagaimana yang terjadi di masa Orde baru dimana presiden dapat
mengangkat anggota MPR, dan di masa Orde lama presiden dapat membubarkan
DPR.