Hasil
3.1.2 Hasil Pengamatan Analisis Tempe
3.1
Tempe
13.6581
23.2779
23.0124
22.0083
21.2943
13.9245
14.2328
15.0591
13.1141
11.2871
14.0790
23.2232
13.6849
13.9164
21.2794
13.8580
14.3437
13.3968
Berat Kurs
+ Bahan
15.4886
25.1255
24.8252
23.7912
23.0718
15.6859
15.9943
16.8287
14.8459
13.2896
16.0848
25.2256
15.6904
15.9251
23.2822
15.8593
16.3464
15.3989
Berat Kurs +
Berat
0,0245
0,0104
0,0187
0,0243
0,0166
0,0194
0.0263
0.0173
0.0201
0.0221
0.0216
0.0200
0.0223
0.0225
0.0211
0.0223
0.0223
0.0220
Sampel
Awal
1.8305
1.8476
1.8128
1.7829
1.7775
1.7614
1.7615
1.7696
1.7318
2.0025
2.0058
2.0024
2.0055
2.0087
2.0028
2.0013
2.0027
2.0021
% Basis
Basah
% Basis Kering
1.3384
0.5629
1.0316
1.3629
0.9339
1.1014
1.4930
0.9776
1.1606
1.1036
1.0769
0.9988
1.1119
1.1201
1.0535
1.1143
1.1135
1.0988
3.8241
1.6083
2.9473
3.8941
2.6683
3.1468
4.2658
2.7932
3.3161
3.1532
3.0768
2.8537
3.1770
3.2004
3.0101
3.1836
3.1814
3.1396
1.0974
0.1931
17.5923
3.1355
0.5516
17.5923
RataRata
SD
RSD
Bahan
Berat
Berat
Kurs
Kurs +
Bahan
Bahan
Setelah
Abu
Berat
Sampel
Awal
14.0787
11.2837
13.6794
13.5119
14.3435
13.3952
14.3503
Tepung 13.9467
14.0852
Kedelai 14.079
23.2232
13.6849
13.9164
21.2794
13.858
14.3437
13.3968
Rata-Rata
SD
RSD
16.0771
13.2525
15.6394
15.4886
16.3093
15.3611
16.2821
16.1044
15.9622
29.2702
28.5561
27.1265
30.2017
26.8675
26.3395
46.1056
47.4577
Pengabuan
14.1889
11.4001
13.7880
13.5631
14.4543
13.4610
14.5764
14.0268
14.2339
14.1006
23.2432
13.7072
13.9389
21.3005
13.8803
14.366
13.4188
0,1102
0,1164
0,1086
0,0512
0,1108
0,0658
0,2261
0,0801
0,1487
0.0216
0.02
0.0223
0.0225
0.0211
0.0223
0.0223
0.022
1.9984
1.9688
1.9600
1.9767
1.9658
1.9659
1.9309
2.1577
1.8770
2.0058
2.0024
2.0055
2.0087
2.0028
2.0013
2.0027
2.0021
5.5144
5.9122
5.5408
2.5902
5.6364
3.3471
11.7096
3.7123
7.9222
1.0769
0.9988
1.1119
1.1201
1.0535
1.1143
1.1135
1.0988
3.5631
3.0925
86.7926
11.2837
(W 1W 2)
x 100
W
11,400111, 2837
= 5,9122 %
5.6750
6.0844
5.7022
2.6656
5.8005
3.4445
12.0506
3.8204
8.1529
1.1082
1.0279
1.1443
1.1528
1.0842
1.1467
1.1459
1.1308
3.6669
3.1826
86.7926
kadar abu bb
x 100
100kadar air bb
5,9122
x 100
1002,83
= 6,0843 %
Ulangan 2
Kadar Abu (g/100g bahan basah)
(W 1W 2)
x 100
W
(14,100614,0790)
x 100
2,0058
= 1,0768 %
kadar abu bb
x 100
100kadar air bb
1,0768
x 100
10065
= 3,0765 %
Ulangan 3
Kadar Abu (g/100g bahan basah)
(W 1W 2)
x 100
W
(23,243223,2232)
x 10 0
2,0024
= 0,9988 %
kadar abu bb
x 100
100kadar air bb
0,9988
x 100
10065
= 2,8537 %
2,83
3.2 Pembahasan
3.2.1 Rata-rata kadar abu
Berasarkan hasil pengamatan kadar abu tempe diperoleh rata-rata berat kering
3,1355% sedangkan utuk basis basah memiliki rata-rata 1,0974%. Tempe yang digunakan
analisa tidak sesuai dengan syarat mututempe. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan
bahwa persyaratan mutu kadar abu tempe maksimal 1,5% (Standar Nasional Indonesia
tahun 2009)Perbedaan rata-rata kadar abu pada berat basah dan berat kering diakibatkan
karena pada kadar abu basis basah masih banyak mengandung air, sehingga abu yang
diperoleh tidak maksimal. kadar abu basis kering pada tempe menurut Cahyadi 2006
adalah sebesar 4,3%, dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa kadar abu basis
kering pada tempe sudah sesuai dengan nilai yang sebenarnya. Pada sampel tepung kedelai
memiliki rata-rata kadar abu sebesar 3,5631 % (wet basis) dan 3,6669 % (dry basis).
Berdasarkan data pengamatan diperoleh berat basah dan berat kering yaitu
0,1931 dan 0,5516. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa standar deviasi sesuai
dengan pendapat Saliem et al (2001) yang menyatakan suatu bahan pangan yang di
analisis memiliki nilai standar deviasi 0,5-4,9. RSD yang didapat pada praktikum
pengamatan berat basah dan berat kering yaitu 17.5923 dan 17.5923, nilai RSD
keduanya memiliki nilai yang sangat tinggi. Hal ini menunjukkan jika data kurang
presisi dan ketelitiannya rendah, karena semakin tinggi nilai RSD yang dihasilkan
maka ketelitian bahan semakin rendah.
Berdasrkan data hasil pengamatan diketahui sampel tepung kedelai basis basah
memiliki RSD 86,7926%, untuk yang basis kering juga sama. Sedangkan untuk sampel
tempe memiliki memiliki nilai RSDyang diperoleh sebesar 17,5923 % baik dalam basis
basah maupun dalam basis kering nilai RSD nya sama. Hal tersebut dpat diketahui bahwa
RSD tepung kedelai dan tempe memiliki ketepatan yang kurang baik, pada umumnya
koefesien variasi dapat diterima apabila nilainya lebih kecil dari 5% . Menurut (Puspitasari,
2014) semakin rendah nilai RSD yang didapat maka semakin baik data yang diperoleh
karena menandakan ketelitian yang tinggi. Biasanya koefisien variasi dapat diterima bila
nilainya kurang dari 5% , namun demikian hal ini juga tergantung pada analisis yang
dilakukan atau selang kepercayaan yang diinginkan.Hal ini juga diperkuat dengan literatur
yang menyatakan bahwa analisis yang dilakukan memiliki ketepatan yang tinggi atau
reproductibility yang baik apabila koefisien variasinya lebih kecil dari 5% (Sari 2014).Dari
pernyataan terebut menunjukkan bahwa dalam analisa kadar abu dengan metode
pengabuan kering yang telah dilakukan memiliki tingkat ketelitian rendah.