Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FARMASI

GOOD LABORATORY PRACTICE


Senin, 14 September 2015
Kelompok 5
Senin, Pukul 10.00 13.00 WIB

Nama

NPM

Alamanda Puspita

260110150027
LABORATORIUM
KIMIA FARMASI
FARMASI
PADJADJARAN

FAKULTAS
UNIVERSITAS
2015

Nilai

TTD

GLP (GOOD LABORATORY PRACTICE) DAN PENGGUNAAN ALAT


DASAR LABORATORIUM
Abstrak

GLP (Good Laboratory Practice) adalah suatu cara atau garis pedoman yang
sangat efektif untuk mengelola laboratorium seperti penggunaan fasilitas, alat
laboratorium sehingga dalam pelaksanaan, pengujian dapat dilaksanakan
dengan memenuhi persyaratan keselamatan, dan keamanan sesuai dengan
standar nasional dan internasional. Metode yang digunakan adalah metode
pemahaman dan pengamatan . Tujuan dari praktikum ini adalah untuk
mengetahui fungsi dan cara pemeliharaan alat alat laboratorium.
Kesimpulannya adalah dapat memahami dengan baik dan tepat cara
penggunaan pemeliharaan alat laboratorium dengan efektif demi keselamatan
dan keamanan pengguna.
Abstrack
GLP (Good Laboratory Practice) is a method or guideline that is very effective
for managing the laboratory such as the use of the facilities, tools laboratorium
so in implementation, testing can be carried out in compliance with the safety
requirements, and security in accordance with national and international
standards. The method used is a method of understanding and observation. The
purpose of this lab is to know the functions and how maintenance of laboratory
equipment. The conclusion is that it can understand well and on how to use the
effective maintenance of laboratory equipment for the safety and security of
users.
percobaan. Percobaan yang dilakukan
menggunakan bahan kimia, peralatan
gelas, dan instrumentasi khusus, yang
Pendahuluan
Laboratorium

dapat
adalah

suatu

tempat dimana mahasiswa, dosen,


peneliti dan sebagainya melakukan

menyebabkan

terjadinya

kecelakaan apabila tidak dilakukan


secara tidak tepat. Kecelakaan bisa
terjadi

akibat

kelalaian

atau

kecerobohan kerja. Bekerja dengan

keselamatan, keamanan dan kesehatan

selamat dan aman berarti menurunkan

sesuai dengan standar internasional.

resiko kecelakaan. Walaupun petunjuk

(BPOM, 2012).

keselamatan kerja sudah tertulis dalam


setiap penuntun praktikum, namun hal
ini perlu dijelaskan
agar

setiap

meningkatkan

berulang-ulang

individu

lebih

kewaspadaan

ketika

bekerja di laboratorium. (Muchtaridi,


2004).

Kecelakaan akibat bahan-bahan


kimia dapat terjadi jika bahan-bahan
masuk ke dalam tubuh praktikan
melalui mulut, kulit dan pernafasan.
Bahan kimia yang masuk melalui
pernafasan dapat berakibat sebagai
asphyxiant

Bekerja

H,

dan

CO,yang

berhubungan

kesadaran arena kekurangan oksigen.

dengan berbagai zat kimia, dari yang

Adapun irritant misalnya HCl yang

tidak akan menimbulkan efek terhadap

meruakan bahan kimia yang dapat

tubuh sampai zat kimia yang dapat

melukai

menimbulkan efek berbahaya bagi

2008).

seseorang

tubuh maupun lingkungan yang dalam


penangannya harus dengan perlakuan
khusus. Maka dari itu, di buatlah suatu
petunjuk atau garis pedoman yang
sangat

efektif

keamanan

untuk

dan

laboratorium

mengelola

keselamatan

yaitu

GLP

di

laboratorium
dengan

paru-paru.

(Damanhuri,

bahan

kmia

berpotensi

tentang
merusak

kesehatan praktikan dan lingkungan di


sekitar laboratorium. (Moran, dkk,
2010).
Oleh

karena

itu,

dalam

percobaan kali ini bertujuan untuk

Dengan GLP pelaksanaan dan


yang

kehilangan

Kekurangpahaman

(Good

Laboratory Practice).

pengujian

menyebabkan

N,

laboratorium

membuat

di

misalnya

dilakukan

di

dapat

dilaksanakan

memenuhi

persyaratan

memahami GLP dalam praktikum


kimia

farmasi,

mengetahui

dan

mengenal alat-alat laboratorium kimia


farmasi,

mengetahui

cara

membersihkan,

dan

Menimbang 1,21 gr CaCO3 dan

menggunakan berbagai alat gelas yang

melarutkannya dalam 42,5 ml air,

digunakan

kimia

CaCO3 di saring agar endapan tepisah

mengembangkan

dari filtratnya, sebagian lagi larutan

keterampilan penggunaan neraca, dan

lainnya di masukkan ke dalam tabung

mengembangkan teknik penggunaan

sentrifugasi

pipet.

menyeimbangkan CaCO3 dan H2O

di

mengeringkan,
laboratorium

farmasi,

tabung

Metode

kemudian,

lainnya

dan

memisahkan

endapan dengan pipet. Selain itu

Bahan dan Alat

dilakukan juga proses pengenceran

Bahan yang digunakan dalam


percobaan ini adalah Aquades atau air

larutan NaCl di masukkan ke dalam


larutan H2O.

suling, Kalsium Karbonat (CaCO3),


NaCl

Prosedur

yang

dilakukan

terhadap neraca top loading yaitu


Alat yang digunakan dalam

percobaan ini adalah buret, cawan


petri, gelas kimia, gelas ukur, kertas
saring, labu erlenmeyer, labu ukur,
neraca top loading, perkamen, pipet,
spatula, dan statif.

NiSO4.

Letakkan kertas perkamen di neraca


top loading kemudian mengalibrasi
neraca sampai 0 kemudian hitung
massa Kristal NiSO4. Begitu juga
prosedur yang dilakukan pada neraca
sama

Dalam percobaan ini terdapat 2


yaitu

menggunakan

top loading yang menggunakan KCl

Prosedur

prosedur

dengan

mencuci

dan

mengeringkan alat gelas dan neraca


yang tersedia dan kerapatan.
Alat-alat gelas dan neraca

dengan

prosedur

yang

menggunakan NiSO4.
Kerapatan
Pada
pertama-tama

kerapatan
menimbang

padatan,
KBr

sebanyak 5 gram lalu larutkan dalam 5

ml

air

kemudian

gelembung

aduk

hilang,

hingga
kemudian

menimbang KBr 10 gram lalu larutan


dalam 5 ml air kemudian aduk hingga

V1 = 5,2 ml
V2 = 5,8 ml
Jawab :

gelembung hilang
Pada

kerapatan

cairan,

pertama-tama menimbang gelas ukur

m1
V 1V 0

1 =

0,05057
5,25

0,01001
5,85

0,025285 g/ml

dengan neraca top loading kemudian


masukkan 5 ml air ke dalam gelas

m2
V 2V 0

2 =

ukur, kemudian mengukur massa jenis


0,0125125 g/ml

air.
Hasil

0,025285+ 0,0125125
2

tot =

Kerapatan Padatan
Kenaikan volume larutan pada
kerapatan padatan yang menggunakan

= 0,02

g/ml
Kerapatan Cairan

KBr yaitu sebanyak 0,2 ml setelah di

Setelah menimbang gelas ukur

tambahkan KBr sebanyak 5 gram

dengan

yang di larutkan dalam 5 ml air dan

loading di dapatkan massa gelas ukur

kenaikan volume pada larutan yang

sebesar 166,380 mg. Kemudian setelah

telah di tambahkan sebanyak sebanyak

gelas ukur diisi air sebanyak 5 ml

10 gram KBr adalah sebanyak 0,8 ml

maka di dapatkan massa sebesar

Diketahui :

menggunakan

top

190,823 mg. Maka, di dapatkan :


m
v

m1 = 0,005057 gram

m2 = 0,01001 gram

0,0048 g/ml

V0 = 5 ml

neraca

190,823166,380
5

Alat-alat Gelas
Setelah

Pembahasan
sebanyak

1,21

gr

GLP

(Good

Laboratory

CaCO3 di tambahkan air sebanyak

Practice) adalah suatu cara atau garis

42,5 ml air, hasilnya larutan CaCO3

pedoman yang sangat efektif untuk

keruh. Kemudian setelah CaCO3 di

mengelola

saring menggunakan kertas saring

penggunaan fasilitas, alat laboatorium

menghasilkan larutan CaCO3 menjadi

sehingga

bening karena endapan tertahan di

pengujian dapat dilaksanakan dengan

kertas saring. Setelah CaCO3 dan H2O

memenuhi persyaratan keselamatan,

dipisah dengan pipet menghasilkan

dan keamanan sesuai dengan standar

larutan CaCO3 keruh karena adanya

nasional dan internasional. (BPOM,

endapan filtrate.

2012).

Pada neraca top loading yang

Dalam

laboratorium
dalam

seperti

pelaksanaan,

percobaan

kerapatan

menggunakan NiSO4 di dapat 3 berat

padatan yang menggunakan bahan

kristal NiSO4

yang berbeda yaitu

kimia KBr di lakukan 2 kali percobaan

0,706 gram, 1,246 gram, dan 1,328

dengan massa KBr yang berbeda .

gram. Pada neraca top loading yang

Pada percoban ini hasil akan di lihat

menggunakan KCl yaitu 200 gram,

dari kenaikan volume larutan.

250 gram, dan 300 gram.


Pada
dengan

proses

mencampurkan

Pada percobaan kerapatan KBr


pengenceran
x

KBr dengan massa 0,005057 gram

(H2O) dengan 10 ml larutan NaCl,

dengan kenaikan volume sebanyak 0,2

volume

ml

yang

di

larutan

yang pertama menggunakan senyawa

gunakan

untuk

yang

menghasilkan

massa

mengencerkan NaCl yaitu : Buret I

kerapatan padatan sebanyak 0,025285

20,50 ml, Buret II 23,25 ml, buret III

g/ml.

24,15 ml

Pada percobaan yang

Pada percobaan pengenceran

menggunakan sebanyak 0,01001 gram

NaCl pertama-tama NaCl di masukan

KBr di dapatkan kenaikan volume

ke dalam 3 gelas kimia gelas kimia

sebanyak 0,8 ml dan menghasilkan

dengan volume 10 ml kemudian

kerapatan padatan sebesar 0,0125125

letakkan di bawah buret kemudian air

g/ml. Maka dengan demikian, massa

di alirkan dari buret sebanyak masing-

kerapatan total dari padatan tersebut di

masing volume 20,50 ml, 23,25 ml,

hasilkan sebanyak 0,02 gr/ml.

dan 24,15 ml

Dalam

percobaan

alat-alat

Pada

percobaan

gelas yang menggunakan 1,21 gr

cairan

CaCO3 yang kemudian di masukkan ke

dengan neraca top loading. Gelas ukur

dalam 42,5 ml air menghasilhan

yang di isi air sebanyak 5 ml air yang

larutan keruh CaCO3 hasil di lihat dari

kemudian di cari massa kerapatan

hasil filtrasi antara larutan dengan

padatan sebanyak 0,0048 g/ml

endapannya. Pada CaCO3 yang di


campur air yang di saring dengan
menggunakan
saring

menggunakan

menghasilkan

larutan

kertas
yang

bening karena endapan tertahan pada


kertas

saring,

sedangkan

pada

percobaan yang menggunakan pipet


menghasilkan larutan keruh karena
terdapat endapat pada filtrate, jadi
filtrasi antara larutan dengan endapan
akan

lebih

efektif

menggunakan kertas saring.

dengan

menggunakan

kerapatan

Pada

gelas

percobaan

ukur

yang

menggunakan neraca top loading, di


tuntut agar bisa menggunakan neraca
dengan perhitungan yang baik. Pada
percobaan ini menggunakan kertas
perkamen dan Kristal NiSO4 dengan
KCl hi hadilkan berat yang berbeda
beda, pada NiSO4 di hasilhan 0,706
gram, 1,246 gram, 1,328 gram dan
pada KCl di hasilkan 200 mg, 250 mg
dan

300

mg.

Maka,

agar

bisa

menghasilkan data yang akurat maka


stelah meletakkan kertas perkamen

atau sebelum menimbang bahan, harus

lakukan pada percobaan alat-

di kalibrasi terlebih dahulu sampai 0.

alat gelas.
DAFTAR PUSTAKA

Kesimpulan
1. Dapat memahami GLP (Good
Laboratory

Practice)

praktikum

kimia

dalam
farmasi

laboratorium
sesuai

kimia

dengan

dan

dengan

Pengawas Farmasi dan Makanan


RI

Pedoman

Cara

Jakarta : Departemen Kesehatan

fungsinya
cara

digunakan
kimia

Perpindahan Jabatan Fungsional

farmasi

dan menggunakan berbagai alat


laboratprium

Ujian

Berlaboratorium

membersihkan, mengeringkan
yang

Materi

alat-alat

masing-masing.
3. Dapat
mengetahui

gelas

2012.

Terampil ke Ahl PNS Badan POM

dengan baik dan benar.


2. Dapat
mengetahui
mengenal

BPOM.

di

farmasi

menggunakan

air

panas, asam atau basa lemah


dan dengan kalium dikromat.
4. Dengan pecobaan ini dapat
mengembangkan keterampilan

yang

Baik.

Republik Indonesia.
Damanhuri,

Enri.

2008.

Diktat

Pengelolaan B3. Jakarta : Dikti.


Moran, Lisa, dkk, 2010. Keamanan
dan Keselamatan Laboratorium
Kimia

Panduan

Bahan

Kimia

Washington

Pengelolaan
dengan
The

Bijak.
National

Academy Press.
Muchtaridi.

2004.

Makalah

dala

penggunaan neraca top loading

pelatihan laboran di Makasar

dan

Keselamatan

bisa

menggunakannya

dengan baik.
5. Dengan percobaan ini dapat
mengembangkan

teknik

penggunaan pipet yang telah di

Kerja

di

Laboratorium. Tersedia online di


http://pustaka.unpad.ac.id/wpcontent/uploads/2009/06/keselamat
an-laboratorium.pdf di akses pada

tanggal 13 September 2015 pada


pukul 22.30.

LAMPIRAN

0.1. Buret

0.4. Labu Erlenmeyer

0.7. Pipet Tetes

0.2. Gelas Kimia

0.5. Labu Ukur

0.8. Spatula

0.3. Gelas Ukur

0.6. Neraca Analitik

0.9. Statif

Anda mungkin juga menyukai