Anda di halaman 1dari 5

PENDAHULUAN

Durian (Durio zibethinus) merupakan salah satu komoditas hortikultura yang berasal dari
wilayah Asia Tenggara dengan ciri khas kulit buah keras dan berlekuk-lekuk tajam yang
menyerupai duri. Pohon durian memiliki tinggi mencapai 30 m dengan garis tengah batang 50 cm.
Daun berbentuk lonjong dan bundar dengan panjang 2-24 cm dan lebar 3,5-8,5 cm (Saputra, 2013).
Durian memiliki beragam jenis buah dengan kualitas berbeda-beda. Salah satunya adalah durian
montong. Durian montong (Durio zibethinus Murr) adalah jenis durian yang berasal dari Thailand
dengan kualitas baik dan produksi buah yang banyak sehingga disebut sebagai raja durian di dunia.
Durian montong mampu berproduksi pada umur 4-5 tahun sejak ditanam. Bobot buah mampu
mencapai 3-13 kg, dimana memiliki daging buah cukup tebal dengan rasa manis manis dan aroma
harum sedang, kering, berlemak, dan berwarna kuning emas atau krem. Kualitas yang baik dari
durian montong ini berdampak pada banyaknya budidaya durian montong di Indonesia sebab durian
ini mampu beradaptasi pada berbagai tempat dan diiringi dengan permintaan konsumen yang tinggi.
Tingginya permintaan konsumen akan durian montong dapat mengarahkan pada prospek yang baik
dalam investasi bisnis dibidang pertanian bagi petani mengingat harga jual durian montong yang
tinggi dibandingkan harga jual durian jenis lainnya. Namun dalam memulai usaha bisnis diperlukan
perencanaan investasi dan studi kelayakan, sehingga bila dikembangkan dengan teknik dan
pendekatan pasar yang benar akan mendatangkan keuntungan yang besar.
PEMBAHASAN
Indonesia memiliki wilayah andalan sentra produksi durian seperti Aceh, Sumatera, Jambi,
Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan, dan Sulawesi Selatan. Data
statistik hortikultura selama lima tahun terakhir (20042008) menunjukkan produksi dan luas panen
durian sangat berfluktuasi dengan kecendrungan meningkat. Tahun 2004 produksi durian mencapai
675.902 ton dengan luas 52008 ha, namun walaupun produksi cendrung meningkat ternyata impor
durian mengalami peningkatan juga dari 11.086 ton dengan nilai US$ 11.730.903 menjadi 24.679
ton dengan nilai US$ 30.829.557 pada tahun 2008. Kecendrungan impor durian meningkat dan
produksi durian nasional meningkat menggambarkan konsumsi durian masyarakat Indonesia
meningkat (W.D.Wibawa, 2009, 2 dalam Sukamertayasa, 2011). Upaya peningkatan produksi
durian didalam negeri sebenarnya bisa dilakukan melalui perbaikan sistem produksi sehingga
jumlah pasokan durian dengan mutu baik dapat ditingkatkan.
Studi kelayakan usaha durian montong yang akan dilakukan dapat ditinjau dari berbagai
aspek diantaranya aspek pemasaran, aspek produksi, dan aspek keuangan agar dapat mencapai
tingkat kelayakan yang baik sehingga memperoleh keuntungan yang maksimal.

1.

Aspek Produksi
Aspek produksi membahas mengenai cara mengelola produk durian montong mulai dari

kegiatan budidaya, pengawasan kualitas hingga pemasaran produk. Beberapa hal yang perlu untuk
diperhatikan dalam kegiatan budidaya hingga pemasaran durian montong yaitu:
a.

Lahan dan Persiapan Lahan


Lahan yang ideal untuk durian montong yaitu pada ketinggian 50 - 600 mdpl, suhu rata-rata

22o-30oC, dan subur, gembur dengan kandungan organik tinggi, tak bercadas, dan kedalaman air
tanahnya tidak lebih dari 1 m serta pH tanah 6-7. Kepemilikan lahan perlu diperhatikan, apakah
lahan milik sendiri atau sewa sebab jika lahan sewa maka biaya sewa perlu diperhitungkan sebagai
unit biaya. Persiapan lahan dilakukan dengan membersihkan lahan dari tanaman pengganggu seperti
gulma dan tanaman yang tidak perlu dengan cara mekanis atau kimiawai. Jarak tanam yang akan
digunakan pada luas lahan 1 ha yaitu 10m x 10m dengan jumlah pohon yang ditanam 100 pohon.
b.

Pembibitan
Pemilihan bibit durian montong perlu diperhatikan dari segi kualitas agar dapat berproduksi

secara maksimal. Bibit yang berkualitas bisa didapat dari tempat pemesanan bibit yang terpercaya,
seperti dinas pertanian. Intensifikasi kebun durian, terutama waktu bibit durian masih kecil dapat
dilakukan budidaya tumpangsari dengan tanaman tomat, terong, kedelai, kacang tanah dan ubi jalar.
c.

Penanaman
Penanaman ideal adalah pada awal musim hujan. Lubang dibuat sesuai dengan ukuran polibag.

Masukan bibit kurang lebih sedalam 20 cm, kemudian timbun dengan tanah dan disiram.
d.

Perawatan
Kegiatan perawatan tanaman durian montong sama seperti tanaman pada umumnya yaitu

meliputi penyiraman, pemangkasan, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit. Penyiraman


dilakukan awal pertumbuhan sampai tanaman berproduksi dan paling baik dilakukan pagi hari.
Pemangkasan dilakukan pada tunas, cabang atau ranting yang sudah mati dan terserang hama
penyakit. Dosis dan jenis pupuk tergantung pada jenis dan kesuburan tanah atau sesuai rekomendasi
setempat. Jenis pupuk yang digunakan yaitu pupuk kandang, kompos, pupuk hijau dan NPK.
Setelah tiga bulan ditanam, dilakukan pemupukan susulan NPK (15:15:15) 200 gr perpohon yang
dilakukan rutin setiap empat bulan sekali sampai berumur tiga tahun. Setahun sekali tanaman
dipupuk dengan pupuk organik kompos/pupuk kandang 60-100 kg per pohon pada musim kemarau.
e.

Panen dan Pasca Panen


Durian lokal pada umumnya dapat dipanen saat umur 8-10 tahun, namun durian jenis montong

dapat dipanen saat umur sekitar 4 tahun dimana waktu petik yang tepat yaitu 125135 hari setelah
berbunga. Musim berbunga jatuh pada waktu kemarau, yakni bulan Juni-September sehingga bulan
Oktober-Februari buah sudah dewasa dan siap dipetik. Panen durian diusahakan sebelum musim

hujan tiba karena air hujan dapat merusak kualitas buah. Buah yang sudah masak umumnya
ditandai dengan bau harum yang menyengat. Pada durian yang sudah masak bila diketuk duri atau
buahnya akan terdengar dentang udara antara isi dan kulitnya. Setelah pemetikan selesai, buah
diberi label atau keterangan tentang asal kebun atau pohon dan jenis durianya, hal ini dilakukan
untuk mengkontrol kualitas buah. Buah durian harus dicuci dengan air untuk membersihkan dari
kotoran yang melekat pada buah. Satu pohon durian montong bisa menghasilkan 30-60 buah tiap
panen dengan berat rata-rata buahnya 3 kg dimana pohon semakin besar semakin banyak buahnya.
Setiap buah durian dijual Rp 20.000 Rp 30.000 per kilogramnya dimana harga jual tersebut
diambil oleh penjual buah di kebun.
2.

Aspek Pemasaran
Aspek pasar dan pemasaran dibutuhkan dalam menilai sejauh mana potensi usaha dapat

dijalankan. Analisis terhadap aspek ini menjadi perhatian pertama agar dapat diketahui sejauh mana
pangsa pasar dan peluang yang tersedia dan dapat melihat kondisi pasar yang terjadi, sehingga
dapat diperkirakan anggaran usaha. Usaha yang usulkan adalah penjualan durian montong berupa
buah segar. Keunggulan yang diberikan dengan menyediakan durian montong yang masih segar
yaitu kualitas buah yang terbaik. Segmen konsumen yang ingin dicapai adalah seluruh masyarakat.
Penjualan dilakukan dengan melalui distributor, agen, dan penjualan langsung.
3.

Aspek Keuangan
Aspek keuangan bertujuan untuk menentukan perkiraan besarnya dana yang dibutuhkan dalam

menjalankan usaha produksi durian montong. Dana yang dibutuhkan untuk usaha ini digunakan
untuk modal investasi dan modal kerja.
RENCANA ANGGARAN DAN ANALISIS BIAYA DURIAN MONTONG
Komponen biaya yang diuraikan merupakan kebutuhan modal usaha penanaman tanaman
durian montong per satuan hektar atau seluas 10.000 m2 dengan periode selama 4-5 tahun:
NO.
RINCIAN BIAYA
A. Biaya Tetap (Total Fixed Cost)
1.
Tanah 1 Ha @m2 x Rp 30.000
2.
Peralatan
a. Alat semprot 2 unit @ Rp 75.000
b. Cangkul 2 buah @ Rp 50.000
c. Sabit 2 buah @ Rp 40.000
d. Ember 5 buah @ Rp 10.000
Total Biaya Tetap (TFC)
Biaya tetap akan mengalami penyusutan untuk tahun-tahun berikutnya
B. Biaya Operasional/Variabel (Variabel Cost)
1.
Bibit 100 pohon @ Rp 50.000
2.
Pupuk: 1) Pupuk kandang 3.000 kg @ Rp 500
2) Pupuk NPK 1400 kg @ Rp. 2.800
3.
Pestisida
4.
Tenaga kerja tetap 5 orang: 1) Upah @ Rp 35.000

JUMLAH
Rp 300.000.000,Rp 150.000,Rp 100.000,Rp 80.000,Rp 50.000,Rp 300.380.000,Rp 5.000.000,Rp 1.500.000,Rp 2.240.000,Rp 1.500.000,Rp 4.200.000,-

2) Pakaian @ Rp 45.000
3) THR @ Rp 200.000
5.
Tenaga kerja lepas (membuat lubang tanam, menanam, dan
memupuk) 35 HKO@ Rp 30.000
Total Biaya Variabel (TVC)
Total Biaya Produksi (TFC + TVC)
C. Penerimaan/Pendapatan
1.
Tahun ke-5 produk ke 1: Rp 25.000 x 3 kg x 30 buah x 100 pohon
(Belum dapat menutupi investasi yang dikeluarkan)
2.
Tahun ke-6 produk ke 2: Rp 25.000 x 3 kg x 60 buah x 100 pohon
(Sudah dapat menutupi investasi yang dikeluarkan)

Rp 225.000,Rp 1.000.000,Rp 1.050.000,Rp 16.715.000,Rp 317.095.000,Rp 225.000.000,Rp 450.000.000,-

Pada tahun panen pertama belum dapat menutupi investasi yang dikeluarkan, sebab
pendapatan yang diterima masih kurang dari biaya produksi yang dikeluarkan.
Pendapatan tahun pertama = Rp 225.000.000 Rp 317.095.000 = - Rp 92.095.000
Pendapatan tahun kedua = Rp 450.000.000 (Rp 16.715.000 + 92.095.000) = Rp 341.190.000
Pada tahun kedua menunjukkan bahwa sudah dapat menutupi investasi yang dikeluarkan.
B/C ratio = Pendapatan
Biaya Produksi

341.190.000

1,076 = 107,6 %

317.095.000

Dengan demikian investasi bisnis durian montong tersebut dapat dikatakan layak untuk dijadikan
bisnis di bidang pertanian.
KESIMPULAN
Berdasarkan dari studi kelayakan usaha durian montong, maka dapat disimpulkan bahwa
usaha bisnis durian montong sudah memenuhi studi kelayakan usaha. Hal tersebut ditinjau dari
beberapa aspek yaitu pada aspek produksi, aspek pemasaran, dan aspek keuangan. Pada aspek
produksi dapat dipertimbangkan dari harga lahan, bahan baku, ketersediaan tenaga kerja, sarana dan
pra sarana serta fasilitas pendukung lainnya telah memenuhi syarat yang telah ditentukan. Pada
aspek pemasaran dilihat dari permintaan dan penawaran usaha Durian Montong strategi pemasaran
yang ada dan usaha ini layak dijalankan. Sedangkan dari aspek keuangan terlihat bahwa dapat
menghasilkan keuntungan dan sudah dapat menutupi investasi yang dikeluarkan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2010. Cara Budidaya Durian Montong nan Lezat. [serial
http://1001budidaya.com/budidaya-durian-montong/. [20 Februari 2016].

online].

Nugroho. 2013. Apa Keistimewaan Durian Montong Bawor ini?. [serial online].
http://www.bibitbuahdurian.com/apa-keistimewaan-durian-montong-bawor-ini/.[23 Februari
2016].
Priyadi,
Agus.
2013.
Budidaya
Tanaman
Durian.
[serial
online]
http://www.langkahbisnis.com/budidaya-tanaman-durian/17/. [23 Februari 2016].

Sukamertayasa, I Ketut. 2011. Analisis Faktor-Fraktor yang Mempengaruhi Produksi Durian


Monthong di Desa Beraban Kecamatan Balinggi Kabupaten Parigi Moutong. Tesis.
Universitas Tadulako Palu.
Saputra, Gita Adi. 2013. Ciri-ciri, Jenis dan Manfaat Durian. [serial online].
http://www.satwa.net/793/ciri-ciri-jenis-dan-manfaat-durian.html. [22 Februari 2016].
UD.

Berkah
Tani
Manunggal.
2005.
Durian
Montong.
[serial
online].
https://berkahtanimanunggal.wordpress.com/durian-montong-1/. [20 Februari 2016].

Wikipedia. [serial online]. https://id.wikipedia.org/wiki/Durian. [20 Februari 2016].

Anda mungkin juga menyukai