Anda di halaman 1dari 25

TEKS AYAT 9 SAMPAI 11 SURAT Al-JUMUAH

pk
%$

A. TAFSIR MUFRODAT

: pada hari jumaat setelah zawal

: tinggalkanlah jua-beli

: tunaikanlah Sholat, bersegeralah mengingat allah (shalat)

B. TERJEMAHAN
9. Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at, Maka bersegeralah
kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. yang demikian itu lebih baik bagimu
jika kamu Mengetahui.
10. Apabila Telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah
karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.
11. Dan apabila mereka melihat perniagaan atau permainan, mereka bubar untuk menuju
kepadanya dan mereka tinggalkan kamu sedang berdiri (berkhotbah). Katakanlah: "Apa yang di
sisi Allah lebih baik daripada permainan dan perniagaan", dan Allah sebaik-baik pemberi rezki.
C. ASBABUN NUZUL
Imam bukhary dann muslim meriwayatkan dari jabir: pada hari jumat , ketika nabi saw
tengah berkhotbah tiba-tiba datang serombongan kafilah membawa barang-barang perdagangan,
para sahabat lantas keluar dari mesjid sehingga tidak tersisa bersama nabi kecuali 12 orang saja.
Lalu Allah menurunkan ayat:

Artinya: dan apabila mereka melihat perniagaan atau permainan, mereka bubar untuk menuju
kepadanya dan mereka tinggalkan kamu sedang berdiri (berkhotbah). Katakanlah: "Apa yang di
sisi Allah lebih baik daripada permainan dan perniagaan", dan Allah sebaik-baik pemberi rezki .
(QS Al-Jumaah: 11)

Ibnu jarir meriwayatkan dari jabir wanita-wanita saat itu jika mengadakan pesta pernikahan
mereka membuat iringan-iringan gemerlap dengan diiringi alunan suara music. Para sahabat
lantas meninggalkan rasul yang sedang berkhatbah diatasa mimbar dan menghampiri iiringaan
iringan itu. Lalu allah mnurunkan ayat itu1[19]
D. TAFSIR AYAT
Ayat ini menyatakan bagi orang-orang yang beriman, apabila diseru yakni dikumandangkan
adzan oleh siapapun untuk sholat dhuhur hari jumat, maka bersegeralah kuatkan tekad dan
langkah, jangan bermalas-malasan apabila mengabaikannya, untuk menuju dzikrullah
menghadiri sholat dan khutbah jumat dan tinggalkanlah jual beli 2[20]. yakni segala macam
interaksi dalam bentuk dan kepentingan apapun bahkan semua yang dapat mengurangi perhatian
terhadap upacara jumat. Untuk menghilangkan kesan bahwa perintah ini adalah sehari penuh,
sebagaimana yang diwajibkan kepada orang-orang Yahudi pada hari sabtu, maka dilanjutkan ayat
setelahnya yang mengandung arti : lalu apabila telah ditunaikan sholat, maka bertebaranlah
dimuka bumi dan carilah sebagian dari karunia Allah, dan ingatlah Allah banyak-banyak
supaya kamu beruntung.
Kata dari segi balaghoh mengandung majaz mursal, yang disebutkan disini hanya
jual beli, sedangkan maksud sebenarnya adalah segala bentuk muamalah serta kesibukan baik itu
1
2

jual beli ataupun yang lainnya. Kata


adalah berarti adzan yang dilaksanakan di
depan Nabi, yaitu ketika beliau berada di atas minbar sebelum memulai khutbah. Para ulama
sepakat bahwa yang dimaqsud dengan shalat disini yaitu shalat jumat karean tidak lazim
mengerjakan shalat zuhur pada hari itu, dan mereka juga sepakat bahwa yang dimaksud dengan
nida pada ayat ini adalah azan3[21]. Yaitu azan yang ada dalam mimpi Abdullah Ibnu Zaid dan
Umar Ibnu Khathab pada tahun ke 1 Hijriah sebagai pertama kali disyariatkkan azan4[22]
Penjelasan untuk kata dinamakan karena pada hari itu orang-orang
berkumpul guna melaksanakan sholat jumat, orang Arab menyebutnya al-Aruubah yaitu kasih
sayang. Ibnu Hajar berkata : sholat jumat diwajibkan sejak di Makkah, tetapi belum
dilaksanakan karena kurangnya jamaah, juga karena syiar sholat jumat adalah terang-terangan
sedangkan dakwah Nabi masih sembunyi-sembunyi pada waktu itu
Kata yang berarti berjalan, digunakan kata sayun (usaha) sebagai syarat agar kaum
muslimin melaksanakan sholat jumat dengan kemauan kuat dan semangat tinggi serta
kesungguhan yang nyata untuk melaksanakan sholat. Jika telah terdengar panggilan sholat jumat
maka tinggalkanlah segala urusan jual beli dan semua bentuk muamalah, karena sesungguhnya
usaha untuk beribadah kepada Allah lebih baik dari muamalah. Karena sesungguhnya manfaat
Akhirat itu jauh lebih baik dan kekal abadi5[23]. Kaliamat menunjukkan wajibnya
bersegera mengingat Allah (shalat jumat)6[24]. Sedang ulama yang lain mengatakan bahwa wajib
bersegera mendengar khuthbah
Ayat ini menjelaskan apabila telah mendengar panggilan sholat jumat bersegeralah pergi
untuk mengikuti khutbah dan sholat jumat. Maksud dari ayat ini adalah tinggalkan segala
bentuk kepentingan baik jual beli, sewa, gadai,dsb7[25], untuk sholat jumat dengan segera. Jika
engkau dapat melaksanakan perintah itu engkau akan mendapat yang lebih baik di akhirat nanti
daripada jerih payahmu disaat itu. Jika kamu termaksud golongan orang yang berilmu (mengerti)
niscaya kamu bisa mengetahui bahwa itu benar-benar lebih baik. Dalam ayat ini ditujukan bagi
seluruh umat Islam di muka bumi, khususnya bagi orang-orang yang berilmu atau mengetahui
jika telah mendengar panggilan sholat jumat untuk meninggalkan segala bentuk kesibukan
apapun dan segera menuju masjid untuk memenuhi panggilan tersebut
Sholat jumat dinilai sebagai pengganti sholat dhuhur, karena itu tidak lagi wajib atau
dianjurkan kepada yang telah sholat jumat untuk melakukan sholat dhuhur.dua kali khutbah
3
4
5
6
7

pada upacara shalat jumat dinilai menggantikan dua rakaat dhuhur. Namun bagi yang tidak
sempat menghadiri khutbah, ia tidak harus sholat dhuhur. Jika dia hanya sempat mengikuti satu
rakaat, maka dia harus menyempurnakannya menjadi empat rakaat, walau niatnya ketika berdiri
untuk sholat itu adalah sholat jumat. Larangan melakukan jual beli, dipahami oleh Imam Malik
mengandung makna batalnya serta keharusan membatalkan jual beli jika dilakukan pada saat
Imam berkhutbah dan sholat. Imam SyafiI tidak memahaminya demikian, namun menegaskan
keharamannya. Ayat ini ditujukan kepada orang-orang beriman. Istilah ini mencakup pria dan
wanita, baik yang bermukim di negeri tempat tinggalnya maupun yang musafir. Namun demikian
beberapa hadis Nabi SAW yang menjelaskan siapa yang dimaksud oleh ayat ini. Beliau
bersabda : (sholat) jumat adalah keharusan yang wajib bagi setiap muslim dilaksanakan dengan
berjamaah, kecuali terhadap empat kelompok, yaitu hamba sahaya, wanita, anak-anak dan orang
sakit (diriwayatkan oleh Abu Daud melalui Thariq Ibn Syihab)
Menurut penafsiran al- Zamakhsyari Ayat di atas menjelaskan agar orang-orang yang beriman
bila mendengarkan adzan jumat ketika imam sudah duduk di atas mimbar segera bergegas
meninggalkan jual beli (urusan duniawi) sehingga jual beli pada waktu sholat jumat hukumnya
haram meskipun sah akad jual belinya menuju dzikir kepada Allah menurut al-Zamakhsyari yaitu
sholat jumat dan khutbah, karena menurutnya pada masa Nabi SAW, kholifah Abu Bakar dan
Umar pelaksanaan jumat hanya sekali saja, sedangkan pada periode pemerintahan kholifah
Utsman bin Affan adzan jumat oleh Ustman ditambah menjadi dua kali, karena menurut hemat
Utsman Islam sudah tersebar keseluruh pelosok Madinah dan rumah penduduk berjauhan dari
masjid Nabi SAW, sehingga dengan landasan ini Abu Hanifah berpendapat khutbah boleh hanya
dengan membaca tahmid atau tasbih saja
Al- Zamakhsyari berpendapat kata Jumat (dengan didhomah huruf mimnya) bermakna
kelompok yang berkumpul, sedangkan kata jumat (dengan difatha mimnya) bermakna waktu
berkumpul, sejarah penamaan jumat pertama kali dilakukan oleh Kaab bin Luaih awalnya hari
jumat disebut hari Arubah, penamaan jumat terkait dengan perkumpulan yang berada pada
masing-masing agama umat Yahudi dalam ajaran agama mereka beribadah bersama di hari sabtu,
dan umat Nasrani di hari minggu, sedangkan umat Islam belum punya hari untuk berkumpul,
akhirnya para sahabat berkumpul di rumah sahabat Saad bin Zararah untuk melaksankan sholat
dan berzikir bersama, terkait peristiwa tersebut Allah menurunkan ayat 9 al-jumuah, dan
perbuatan sahabat di rumah Saad bin Zararah itulah pertama kali pelaksanaan sholat jumat
dalam ajaran Islam8[26]. Pelaksanaan sholat jumat pertama kali di Madinah disebuah desa yang
berjarak 1mil dari Madinah sebagaimana diriwayatkan Abdurahman bin Uwaim, Rasulullah
SAW hijrah ke Madinah pada waktu itu hari senin tanggal 12 di bulan Robiul awal, kemudian
bermukim di Qubah selama empat hari sambil membangun masjid Qubah, tetapi ketika hari
jumat Nabi SAW menunggangi kudanya dan berangkat menuju Madinah. Bani Amr bin Ash
menyangka Nabi akan bermukim di perkampungan mereka selama delapanbelas hari, sampailah
Nabi bersama rombongannya di bani Salim bin Auf dan ketika itu tiba waktu pelaksanaan sholat
jumat kemudian Nabi SAW melaksanakan sholat dan khutbah jumat bersama rombongannya
di tengah lembah bani Salim bin Auf
E. HUKUM SHALAT JUMAT
8

Dan kewajiban shalat jumat ini telah menjadi kesepakan Fuqaha, dasarnya karena salat jumat
adalah pengganti kewajiban lainnya, dalam hal ini shalat zhuhur9[27]
A. Rukun-Rukun shalat jumat
Para umat Islam sepakat bahwa Rukun shalat jumat adalah Khuthbah dan Dua rakaat setelah
Khuthbah10[28]. Namun mereka berebeda pendapat dalam hal keddudukanya:
a) Jumhur fuqaha berpendapat bahwa Khutbah aedalah Syarat dan Rukun Shalat Jumat
b) Sebagian Fuqaha mengatakan tidak wajib
c) Malikiyah berpendapat bahwa Khutbah merupakan Fardhu
B. Jumlah Jamaah jumat
Berbeda pendapat ulama tentang jumlah jamaah yang sah shalat jumat:
a) Abu Hanifah, Muhammad dan Laits berpendapat cukup 3 orang beserta Imam
b) Abu Yusuf dan Tsaury berpendapat 2 orang bersama Imam
c) Hasan Bin Shalih berkata jika tidak dating imam kecuali seorang laki-laki maka berkhutbah
atasnya itu sudah cukup (cukup 2 orang)
d) Imam Malik tidak memberi batasan
e) Imam Syafiiy minimal 40 orang11[29]
C. Ukuran Khuthbah
Fuqaha yang berpendirian khutbah wajib juga berbeda pendapat dalam menentukan ukuran yang
dianggap cukup:
a) Ibnu Qasim khutbah yag dianggap cukup yaitu khuthbah yang diucapkan dengan bahasa Arab
b) Imam Syafiiy berpendapat bahwa khutbah minimal ada dua, yaitu khatib berdiri pada masingmasing khutbah dan mulai lagi setelah duduk sebentar
c) Imam Malik berpendapat bahwa duduk antara dua khutbah bukan syarat khutbah
D. Mendengar Khuthbah
a) Imam Malik, Syafiiy, Abu hanifah dan Imam Ahmad Ibnu Hanbal beserta ulama ulama Mesir
berpendapat bahwa Bersikap diam dalam rangka mendengar khutbah merupakan kewajiban
b) Asy-Syabi, Said Bin Jubair dan Ibrahim An-Nakhai membolehkan bercakap-cakap ketika
khutbah, kecuali ketika khataib membaca Quran
c) Imam Ahmad, Atha dan sekelompok Fuqaha mewajibkan mendengar jika mendengar. Namun
jika tidak mendengar boleh bertasbih atau mendiskusikan ilmu
E. Shalat jumat bagi musafir
Kebanyakan ulama berpendapat bahwa tidak ada shalat Jum'at bagi usafir, namun apabila
musafir tersebut tinggal di suatu daerah yang diadakan shalat Jum'at maka wajib atasnya untuk
mengikuti shalat um'at bersama mereka. Ini adalah pendapat imam Malik, imam Syafi'i, Ats-

9
10
11

Tsauriy, Ishaq, Abu Tsaur, dll12[30]. Dalilnya adalah bahwasanya Nabi Muhammad shallallahu
alaihi wasallam apabila safar (bepergian) tidak shalat Jum'at dalam safarnya, juga ketika Haji
Wada' Beliau shallallahu alaihi wasallam tidak melaksanakan shalat Jum'at dan menggantinya
dengan shalat Dhuhur yang dijama' (digabung) dengan Ashar. Demikian pula para Khulafa ArRasyidun (empat khalifah) dan para sahabat lainnya radhiyallahu anhuma serta orang-orang
yang setelah mereka apabila safar tidak shalat Jum'at dan menggantinya dengan zhuhur.

DAFTAR KEPUSTAKAAN
Abi Bakar Ahmad Ar-Razy AL-Jashshash, Tafsir Ahkam (Jilid 3) , Daarul Fikr, 1993
Ahmad Mustafa Alfarran, Tafsir Imam Syafiiy, ALMAHIRA, Jakarta 2008
Ibnu Rusydi, Bidayatul Mujtahid, Asy Syifa, Semarang 1990
Ibnu Qudamah , Al-Mughny (jilid 1), Pustaka Azzam Jakarta 2007
Ibnu Qudamah , Al-Mughny (jilid 3), Pustaka Azzam Jakarta 2007
Imam Abu Bakar Ahmad Ar-Razy Al-Jashshash, Tafsir Ahkam (juz 2), Daarul Fikr
Jalaludin As-Suyuthy, Asbabun Nuzul , Gema Insani, Jakarta 2008
Muhammad Ali Ash-Shabuny, Shafwah Tafasir (jilid III), Darul Quran Al-Qarim, Beirut-Lebanon 1981
Moh. Rifai, Drs H. Ilmu Fikih Islam Lengkap, PT Karya Toha Putra Semarang
Umar Abdul Jabbar, Khulashah Nurul Yakin, Maktabah Muhammad Ibnu Ahmad, Surabaya

13

[1]
[2]
15
[3]
14

hal:
12
13
14
15

Jalaludin As-Suyuthy, Asbabun Nuzul , Gema Insani, Jakarta 2008, hal: 197
Ibnu Qudamah , Al-Mughny, Pustaka Azzam Jakarta 2007, hal: 691
Imam Abu Bakar Ahmad Ar-Razy Al-Jashshash, Tafsir Ahkam (juz 2), Daarul Fikr,

alat Jumat berjumlah dua rakaat. Tata caranya adalah seperti tata cara salat Shubuh. Dalam salat
Jumat, sunah kita membaca qirah dengan suara keras, membaca surah Al-Jumuah pada rakaat
pertama, dan surah Al-Munfiqn pada rakaat kedua. Salat Jumat memiliki dua qunut: pertama,
sebelum rukuk rakaat pertama dan kedua, setelah rukuk rakaat kedua.
Pada saat imam maksum as. berkuasa, salat Jumat memiliki hukum wajib tayn. Akan tetapi,
pada masa kegaiban beliau, salat Jumat memiliki hukum wajib takhyr; yaitu kita bisa memiliki
antara mengerjakan salat Jumat atau salat Zhuhur. Akan tetapi, mengerjakan salat Jumat adalah
afhdal (lebih utama), dan mengerjakan salat Zhuhur adalah ahwath (lebih hati-hati). Dan lebih

MAKALAH

TAFSIR TENTANG SHALAT JUMAT


(SURAT AL JUMUAH 9-11)
Mata kuliah

: Tafsir Ahkam 1

Jurusan/Prodi

: Syariah/Akhwalus Syakhsiyah

Dosen pengampu

: Muhammad Hasan Bisyri M.Ag

Kelas

:A

Kelompok

:5

ihtiyth lagi adalah kita mengumpulkan antara mengerjakan salat Jumat dan salat Zhuhur.
Syarat-Syarat Salat Jumat
Salat Jumat harus memenuhi beberapa syarat berikut ini:
a. Jumlah peserta; minimal jumlah peserta salat Jumat yang diperlukan adalah 5 orang dan salah
seorang dari mereka bertindak sebagai imam. Salat Jumat tidak bisa terlaksana dengan jumlah
peserta kurang dari 5 orang.

Di susun oleh:
. M. Nova Muttafiq

( 2011 111 038)

. Rozif Anintia FR

(2011 111 015)

. Firman Adhomyufit

(2011 111 025)

. Hanik Rosyidah

( 2011 110 003)

. Wahyu Hikmawati

(2011 111 004)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)


PEKALONGAN 2011/2012
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Shalat adalah media komunikasi antara insan dengan Tuhan dan
merupakan suatu ibadah yang dapat mengikat hati dan menguatkan iman.
Dari segi ini shalat dapat membawa kontak sosial dan saling tolong
menolong antar sesama dalam amal kebajikan dan ketaqwaan. Kalau shalat
wajib lima waktu sehari semalam tidak dapat berjamaah ke masjid lantaran
kesibukan, kemalasan dan lain sebagainya, maka Allah SWT mewajibkan
kaum muslimin untuk menunaikan sholat berjamaah satu minggu sekali

b. Dua khutbah; dua khutbah adalah wajib dan salat Jumat tidak bisa terbentuk tanpa kedua
khutbah ini.
c.Berjamaah; salat Jumat tidak bisa terbentuk dengan salat furd.
d. Tidak ada salat Jumat lain yang didirikan dalam jarak yang kurang dari 3 mil. Jika jarak antara
kedua salat Jumat itu adalah 3 mil atau lebih, maka kedua salat Jumat itu sah. Jika terdapat
sebuah kota besar yang berukuran beberapa farsakh, maka beberapa salat Jumat boleh didirikan
pada setiap batas 3 mil.
yaitu pada hari Jumat dan kaum muslimin diwajibkan agar bergegas menuju
masjid apabila adzan telah berkumandang, Namun demikian fakta yang
terjadi di sebagian masyarakat kita tidak seperti yang demikan karena
lantaran kesibukan dan kemalasan dari masing-masing.
Dengan latar belakang di atas maka, penulis menyusun Makalah ini
mencoba mengingatkan pada diri sendiri dan kaum muslimin dalam sholat
jumat, makalah ini sedikit membahas tentang Sholat jumat yang berisi
tentang ayat yang mewajibkan sholat jumat beserta terjemahan, mufrodat,
Asbabun Nuzul Ayat, tafsir dan penjelasannya. Dan semoga makalah
sederhana kami ini dapat bermanfaat.

BAB I
PEMBAHASAN

TAFSIR TENTANG SHOLAT JUMAT


(AL-JUMUAH AYAT 9-11)

Ada beberapa hal yang diwajibkan dalam kedua khutbah tersebut berikut ini:
a. At-Tahmd (memuji Allah) danberdasarkan ihtiyth wajib[1]lantas diikuti dengan AtsTsan (menjunjung dan memuja-Nya).
b. Kemudian, mengirimkan salawat kepada Rasulullah saw. berdasarkan ihtiyth wajib[2] pada
khutbah pertama dan berdasarkan pendapat yang lebih kuat pada khutbah kedua.
c. Kemudian, berwasiat untuk bertakwa kepada Allah berdasarkan pendapat yang lebih kuat pada
khutbah pertama dan berdasarkan ihtiyth wajib[3] pada khutbah kedua.
A. Surat Al-Jumuah ayat 9-11







B.

Terjemahan

(9) Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at, Maka bersegeralah
kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli[1475]. yang demikian itu lebih baik
bagimu jika kamu mengetahui.
(10)

Apabila telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah
karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.

(11)

Dan apabila mereka melihat perniagaan atau permainan, mereka bubar untuk menuju
kepadanya dan mereka tinggalkan kamu sedang berdiri (berkhotbah). Katakanlah: "Apa yang di
sisi Allah lebih baik daripada permainan dan perniagaan", dan Allah Sebaik-baik pemberi rezki.
C.Kosa kata (Mufrodat)

Maka bertebaranlah kamu

: Dan carilah (carilah rezeki)


: Untuk mencari rejeki Allah
: Genderang, seruling, dsb.
: Mereka bubar

Dan mereka tinggalkan kamu (dalam khotbahmu)[1]

: Maka berjalanlah kamu

d. Kemudian, membaca satu surah Al-Quran yang pendek berdasarkan pendapat yang lebih kuat
pada khutbah pertama dan berdasarkan ihtiyth wajib pada khutbah kedua.
e.Berdasarkan ihtiyth mustahab,[4] mengirimkan salawat kepada para imam maksum as. setelah
mengirimkan salawat kepada Rasulullah saw. dan memintakan ampun untuk mukminin dan
mukminat pada khutbah kedua.
Yang paling utama adalah kita membaca khutbah yang telah diriwayatkan dari para maksum as.

: Sholat

: Tinggalkanlah olehmu jual beli

D. Asbabun Nuzul
1. Di riwayatkan dari imam Ahmad, Bukhari Muslim dan Tirmidzi meriwayatkan
dari Jabir bin Abdillah ra. Bahwa ia berkata, yang artinya:
Tatkala Nabi Muhammad SAW berkhutbah pada hari jumat, tiba-tiba datang
kafilah ke Madinah, kemudian bergegaslah Sahabat-sahabat Rasulullah
hingga tidak ada yang tertinggal melainkan dua belas orang termasuk aku,
Abu bakar dan Umar. Maka turunlah ayat ini..
2. Ibnu Katsir meriwayatkan dari Abi Yala dengannya, sampai kepada Jabir bin
Abdillah, bahwa ia berkata:

, , .

: ,
,
(...... ):
Artinya: Tatkala Nabi saw sedang berkhotbah pada hari Jumat kemudian tiba
kafilah ke Madinah lalu sahabat-sahabat Rasulullah saw bersabda melainkan
dua belas orang. Kemudian Rasulullah bersabda: Demi Dzat yang diriku
dalam

kekuasaanNya

kalau

kamu

ikuti

mereka

sehingga

tidak

ada

seorangpun yang tertinggal tertu akan mengalir kepadamu lembah yang


penuh api.[2] Kemudian turun ayat
3. Abu hayyan meriwayatkan dalam tafsirnya Al-Bahrul

Muhith,

bahwa

sebabnya sampai mereka bubar yaitu karena penduduk madinah pada saat

Imam salat Jumat yang juga bertindak sebagai khatib harus menyebutkan hal-hal berikut ini
dalam khutbahnya:
a. Seluruh kemaslahatan muslimin yang berhubungan dengan agama dan dunia mereka.
b. Memberitahukan kepada mereka segala peristiwa yang terjadi di negara-negara Islam dan nonIslam dan memiliki hubungan dengan mereka dalam agama dan dunia mereka, seperti masalah
politik dan ekonomi yang memiliki peran penting dalam mewujudkan kemerdekaan dan tata cara
hubungan mereka dengan negara-negara lain.
itu ditimpa musim paceklik, dan harga barang-barang kebutuhan sangat
tinggi. Maka ketika dihyah datang dengan membawa barang dagangan,
sedang menurut adat kebiasaan

mereka, bahwa kafilah yang masuk kota

diharuskan masuk memukul kendangan bunyi-bunyian lainya. Begitulah


ketika kafilah-kafilah masuk kota dengan bunyi-bunyianya maka merekapun
buyar untuk menontonnya, sedang Rasulullah SAW pada saat itu tengah
berdiri dia atas mimbar yang dihadapan tinggal dua belas orang. Jabir
berkata :Aku salah seorang diantara mereka. Maka turunlah ayat ini
E.Munasabah Ayat
Dalam surat Al-Jumah ayat 5:






Allah mencela orang-orang Yahudi karena mereka lari dari kematian untuk
mencintai dunia dan menyukai kenikmatannya.[3] Oleh karena orang yang
tidak

mengamalkan

kitab

yang

diturunkan

kepadanya

itu

mencintai

kehidupan dan meninggalkan segala yang bermanfaat baginya di akhirat.[4]


Kemudian dalam surat Al-Jumah ayat 10:


Allah

menyebutkan

bahwa

orang-orang

mukmin

tidak

dilarang

memetik buah dunia dan kebaikannya, sambil mengusahakan apa yang

c. Memperingatkan mereka akan bahaya campur tangan negara-negara kolonialis asing dalam
urusan politik dan ekonomi mereka.
d. Seluruh kemasalahatan muslimin yang lain.
Kedua khutbah Jumat boleh dibaca sebelum matahari tergelincir (zawl). Akan tetapi,
pembacaan khutbah ini harus diatur sedemikian rupa sehingga matahari tergelincir pada saat
khatib usai membaca kedua khutbah tersebut. Dan ahwath[5] adalah kedua khutbah itu dibaca
pada saat matahari tergelincir.[6]

bermanfaat baginya di akhirat, seperti shalat pada hari Jumat di masjid


dengan cara berjamaah. Orang mukmin harus bekerja keras untuk dunia dan
akhirat.[5]
Surat sebelumnya, yaitu As-Saff ditutup dengan perintah untuk
berjihad, yang dinamakan sebagai perniagaan. Dan surat ini ditutup dengan
perintah shalat Jumat dan pemberitahuan bahwa shalat itu lebih baik
daripada perniagaan duniawiyah.[6]
F. Tafsir
1. Hari jumat di masa jahiliyah disebut hari Arubah, sedang orang yang
pertama kali menyebutnya hari Jumat adalah Kaab bin Luay. Dan
diriwayatkan bahwa sebabnya disebut demikian, karena penduduk Madinah
berkumpul sebelum Nabi SAW datang, kemudian orang-orang Anshar
berkata: Kaum Yahudi mempunyai hari dimana pada setiap minggu mereka
berkumpul pada hari itu, demikian juga kaum Nasrani, maka marilah kita
mencari hari yang kita pergunakan untuk berkumpul pada hari itu,
berdzikirlah dan bersyukur kepada-Nya. Lalu mereka menyambut: Hari Sabtu
milik kaum Yahudi, hari Ahad milik kaum Nasrani, maka pakailah hari Arubah
(untuk kita). Kemudian mereka menemui Asad bin Zurarah. Lalu Asad
shalat bersama mereka dua rakaan bersama pada hari Arubah itu, maka hari
itu kemudian disebut hari Jumah karena pada hari itu mereka berkumpul.
Lalu mereka menyembelih seekor kambing untuk makan malam. Itulah
permulaan Jumatan dalam Islam.[7]

Kedua khutbah Jumat harus dibaca sebelum salat Jumat didirikan. Jika imam salat Jumat
mengerjakan salat Jumat terlebih dahulu, maka salat Jumat itu batal, dan ia harus mengulangi
salat Jumat setelah membaca kedua khutbah Jumat.
Menurut pendapat yang zhhir, imam salat Jumat tidak wajib mengulangi salat Jumat apabila ia
lebih dahulu mengerjakan salat Jumat itu sebelum membaca kedua khutbah karena tidak tahu
hukum atau lupa. Bahkan, ketidakwajiban mengulangi salat Jumat itu apabila ia mengerjakannya
terlebih dahulu karena tidak sengaja dan tanpa pengetahuan adalah sebuah pendapat yang
memiliki dalil (kna lahu wajh).
2.

Firman Allah Maka segeralah ingat kepada Allah adalah suatu ungkapan
yang lembut, yaitu hendaknya seorang mukmin menegakkan sholat jumat
dengan

kesungguhan

dan

penuh

kegairahan,

sebab

lafal

As-sayu

mengandung arti kehendak, kesungguhan dan tekad yang bulat. Tidak


berarti lari, sebab hal itu di larang.
Al-Hasan berkata: Demi Allah maksudnya As-sayu itu bukan segera
dalam arti lari dengan kaki, tetapi dengan tekad dalam hati dan niat yang
didasari rasa senang. Kaum muslimin dilarang menuju tempat shalat kecuali
dalam keadaan tenang.[8]
Dari Abu Qatadah, Ia berkata, ketika kami shalat bersama Nabi SAW, tibatiba terdengar kegaduhan beberapa orang lelaki, ketika beliau selesai shalat,
beliau menanyakan, Ada apa kamu? Mereka menjawab, Kami bergegas
untuk shalat. Beliau mengatakan, Janganlah kamu lakukan itu, Apabila
kamu

mendatangi

shalat,

maka

berjalanlah

kamu

dengan

tenang.

Kerjakanlah shalat yang kamu dapati dan sempurnakanlah shalat yang kamu
3.

ketinggalan.[9]
Firman Allah Dan tinggalkanlah jual beli itu, yang dimaksud adalah segala
macam muamalah seperti jual beli, sewa-menyewa, dan sebagainya. Bentuk
seperti ini disebut majas mursal.
Abu Hayyan berkata: Disebutnya jual beli dalam konteks ini adalah
karena dalam hal inilah kebanyakan kesibukan yang dialami oleh para
pedagang, terutama mereka yang datang dari desa-desa. Kebanyakan
mereka itu tetap berada di pasar-pasar sampai siang hari, maka mereka
diperintah oleh Allah supaya segera menuju perdagangan akhirat dan pada
saat itu dilarang mengurus perdagangan dunia sampai selesai menunaikan

Khatib harus berdiri pada saat membaca khutbah Jumat. Khatib dan imam salat Jumat harus satu
orang; (yaitu orang yang bertindak sebagai khatib Jumat juga harus bertindak sebagai imam salat
Jumatpen.).
Berdasarkan ihtiyth, bila bukan berdasarkan pendapat yang lebih kuat, khatib harus
mengeraskan suaranya sehingga jumlah minimal peserta salat Jumat dapat mendengar suaranya.
Bahkan menurut pendapat yang zhhir, ia tidak boleh memelankan suaranya. Khatib selayaknya
mengeraskan suaranya sehingga seluruh hadirin dapat mendengar suaranya, dan bahkan hal ini
adalah ahwath.[7]

4.

ibadah shalat Jumat.[10]


Ulama Salaf As-Ahalih mengikuti Nabi saw dalam semua perbuatan, gerakgerik, bahkan diamnyapun, sampai hal-hal yang mereka tidak mengetahui
apa rahasia amalan itu dikerjakan oleh Nabi SAW. Hal itu tidak lain karena
begitu cintanya mereka kepada Nabi SAW. Ada satu riwayat mengatakan
bahwa sebagian mereka apabila usai shalat Jumat, beliau biasa ke pasar
kemudian berkeliling-keliling sejenak lalu kembali ke masjid kemudian shalat.
Lalu ditanya kepadanya: Mengapa anda berbuat seperti itu? Ia menjawab:
Sungguh aku pernah melihat Rasulullah SAW berbuat begitu, sambil
membaca firman Allah. Dan apabila shalat telah usai ditunaikan, maka

5.

bertebaranlah untuk mengurus kepentingan duniawi.[11]


Arak bin Malik apabila selesai shalat Jumat, ia beranjak dari tempatnya
kemudian berhenti didepan pintu msjid lalu berdoa:

, , ,

Artinya: Ya Allah aku telah memenuhi panggilanMu, telah menunaikan
kewajiban shalat dariMu, dan kini aku telah keluar sebagaimana Engkau
adalah sebaik-baik Dzat pemberi rezeki. (HR. Ibnu Mardawaih).[12]
6. Firman Allah Dan ingatlah kepada Allah banyak-banyak itu, merupakan
suatu ungkapan yang lembut. Dalam ayat ini Allah menyuruh berupaya
mencari rizki dan sibuk dalam perdagangan, tetapi hal ini bisa membawa
manusia kepada kelengahan dan bahkan bisa membuat seseorang sangat
mencintai harta sehingga tak segan-segan berbuat dusta, menipu dan
sebagainya, maka Allah selanjutnya memerintahkan kepada muslim supaya
banyak-banyak mengingat Allah agar ia sadar bahwa dunia dan segala

Jika peserta salat Jumat sangat banyak, maka ia selayaknya membaca khutbah dengan
menggunakan pengeras suara untuk menyampaikan nasihat dan tablig agama, khususnya tentang
masalah-masalah yang sangat penting, kepada mereka.
Berdasarkan ihtiyth,[8] bahkan menurut pendapat yang awjah (lebih jitu), para peserta salat
Jumat harus mendengarkan khutbah Jumat. Bahkan, berdasarkan ihtiyth, mereka harus diam
dan tidak berbicara apapun pada saat pembacaan khutbah Jumat berlangsung. Meskipun
demikian, menurut pendapat yang lebih kuat, makruh mereka berbicara pada saat itu. Jika
berbicara menyebabkan fungsi khutbah Jumat hilang dan mereka tidak dapat mendengarkan
kenikmatan ini tidak kekal dan bahwa alam akhiratlah yang kekal, maka
hendaknya jangan mengurus perdagangan dunia yang bisa melalaikan
kepentingan akhirat.[13]
7. Idza pada asalnya untuk masa yang akan datang (Lil Istigbal), sedang
idza dalam firman Allah Apabila kamu diseru, diturunkan sesudah
peristiwa itu terjadi dan setelah mereka bubar meninggalkan Rasulullah saw.
Maka idza dalam ayat ini bukan Lil Isigbal tetapi digunakan untuk masa yang
lalu (madhi).[14]
G. Keutamaan Hari Jumat
Hari jumah adalah hari yang paling mulia secara mutlaq, Imam Muslim
meriwayatkan dalam kitab sahihnya, bahwa Nabi SAW bersabda:



Artinya:
Sebaik-baiknya hari adalah hari Jumat, pada hari Jumat itu Adam
diciptakan, pada hari Jumat ia dimasukkan ke dalam syurga, pada hari
Jumat (pula) ia dikeluarkan dari syurga, dan hari kiamat tidak akan terjadi
melainkan pada hari Jumat. (HR. Muslim)
Imam malik meriwayatkan dalam Al-Muwatha dari Rasulullah SAW,
bahwa beliau bersabda, yang artinya, Sebaik-baiknya hari adalah hari
Jumat, pada hari itu adam diciptakan, pada hari itu ia diturunkan dari
syurga, pada hari itu pula ia di terima tobatnya, pada hari itu pula ia wafat,
pada hari itu kiamat akan terjadi dan tidak ada seekor binatang pun
melainkan bersuara pada hari Jumat sejak subuh hingga terbit matahari
karena akan merasa takut akan hari kiamat, kecuali manusia dan jin. Dan

khutbah, maka mereka wajib tidak berbicara.


Orang yang Wajib Mengerjakan Salat Jumat
Salat Jumat adalah wajib atas mereka yang memenuhi syarat-syarat berikut ini:
a.Berusia taklif (berusia balig dan berakal).
b.Laki-laki.
pada hari Jumat ada satu saat yang tidak bertepatan seorang muslim
dengan saat itu dimana ia sedang mengerjakan sholat sambil memohon
sesuatu kepada Allah, melainkan mesti dikabulkanya.
H. Kandungan Hukum
1 .Adzan manakah yang wajib di penuhi?
Firman Allah Apabila kamu diseru untuk menunaikan shalat pada hari
Jumat segeralah ingat kepada Allah dan tinggalkanlah jual beli dalam hal ini
ulama berbeda pendapat tentang adzan mana yang wajib dipenuhi. Dalam
hal ini ada dua pendapat.
1) Sebagian mereka berkata; Yang dimaksud itu adzan yang pertama yang
dilaksanakan diatas menara.
2) Yang lain berkata; Yang dimaksud yaitu adzan yang kedua

yang

dilaksanakan didepan khatib ketika ia naik mimbar.


Golongan pertama, beralasan:
a.

Bahwa yang dimaksud adzan itu adalah memberitahu, sedang memenuhi


pemberitahuan itu tentu setelah pemberitahuan itu berlangsung yaitu
sesudah adzan yang pertama (diatas menara).

b.

Hadist yang diriwayatkan Bukhari dalam kitab Shahihnya dari Saib bin Yazid
r.a. bahwa ia berkata:

c. Merdeka, (bukan budak).


d. Tidak buta dan tidak terjangkit penyakit.
e. Bukan orang yang sudah tua bangka.
f. Jarak antara tempat tinggal mereka dan tempat salat Jumat didirikan tidak lebih dari 2 farsakh.
Mereka yang tidak memenuhi syarat-syarat di atas tidak wajib menghadiri salat Jumat, meskipun
kita berpendapat bahwa salat Jumat adalah wajib tayn.


Artinya: Mulai adzan Jumah di zaman Nabi, Abu Bakar dan Umar yaitu
ketika Imam duduk diatas mimbar, kemudian dizaman Utsman karena
manusia bertambah banyak jumlahnya maka ia tambah adzan ketiga diatas
zaura, maka urusan adzan itu berlaku seperti itu.
Mereka berkata, menuju masjid ketika adzan kedua dikumandangkan
yakni tatkala khatib sudah naik mimbar menjadikan orang-orang tidak dapat
mendengarkan

(sebagian)

isi

khotbah,

yang

pada

dasarnya

Allah

meringankan shalat Jumat (hanya dua rakaat) itu adalah untuk tujuan
tersebut. Sedang dizaman Nabi SAW, masyarakat belum memerlukan adzan
karena dekatnya rumah mereka dari masjid dan karena semangat (antusias)
mereka untuk memperoleh petunjuk-petunjuk hukum dari Rasulullah SAW.
Pendapat inilah yang secara lahiriyah dipegangi dikalangan Ulama
Hanafiyah. Dan meninggalkan jual beli karena Allah berfirman Hai orangorang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat.dst;
pendapat ini dipandang sah menurut madzhab Hanafi.
Golongan kedua, beralasan:
a.

Wajib segera menuju masjid dan meninggalkan jual beli itu ketika adzan
kedua

di

waktu

khatib

naik

mimbar,

karena

adzan

itulah

yang

dikumandangkan pada zaman Nabi SAW, sedang Nabi Muhammad SAW


adalah manusia yang paling berkeinginan agar kaum muslimin menunaikan
kewajiban mereka tepat waktu.

Jika mereka yang tidak memenuhi persyaratan di atas secara kebetulan menghadiri salat Jumat
atau memaksakan diri untuk menghadirinya, maka salat Jumat mereka sah dan mencukupi dari
salat Zhuhur. Begitu juga halnya berkenaan dengan mereka yang diizinkan untuk tidak
menghadiri salat Jumat lantaran hujan atau hawa dingin yang menyengat, dan juga berkenaan
dengan mereka yang menghadiri salat Jumat menyulitkan mereka.
Ya, salat Jumat orang yang gila tidak sah. Akan tetapi, salat Jumat yang dikerjakan oleh anak
kecil adalah sah. Hanya saja, jumlah minimal salat Jumat tidak boleh disempurnakan dengan

b.

Mereka berkata lagi: Bahwa orang yang hendak shalat (berjamaah)


disunatkan datang lebih awal karena hal itu mempunyai faedah yang banyak

sebagaimana dianjurkan oleh hadist-hadist Nabi.


2. Sahkah jual beli yang dilakukan saat Adzan?
Firman Allah Dan tinggalkanlah jual beli itu menunjukkan haramnya jual
beli dan muamalah yang dilakukan pada waktu adzan, tetapi Ulama berbeda
pendapat, apakah jual beli tersebut sah atau fasid?
Sebagian

mereka

berpendapat

fasid

karena

ada

larangan

(dan

tinggalkanlah jual beli), sedang sebagian besar dari mereka mengatakan


bahwa perbuatan itu haram tapi akadnya tetap sah, dipersamakan dengan
shalat ditempat iorang lain tanpa izin (ghashab), maka shalatnya sah tapi
makruh.
Al-Qurtubi berkata: Saat diharamkannya jual beli itu ada dua pendapat
1. Sesudah tergelincirnya matahari sampai selesainya shalat. (Dhahhak,Al
Hassan Al ato)
2. Sejak adzan, yaitu ketika imam telah berada diatas mimbar sampai masuk
waktu shalat (Asy-syafii)
Sedangkan menurut Imam Malik wajibnya ditinggalkan jual beli itu sejak
adzan berkumandang, dan apabila pada saat itu masih jual beli, maka jual
belinya fasid.
Ibnu Arabi berkata bahwa yang benar semuanya adalah fasid karena jual
beli itu dilarang adalah terletak pada segi penggunaan waktunya maka apa
saja yang dilakukan pada saat itu hukumya haram secara syari dan dinilai
fasid.
Sebagian yang lain berpendapat bahwa jual beli pada waktu itu boleh,
sedang larangan itu ditakwil sebagai sunnah berdasarkan firman Allah itu

menggunakan anak kecil dan salat Jumat juga tidak bisa terwujud bila hanya dihadiri oleh anakanak kecil saja.
Musafir boleh[9] menghadiri salat Jumat; salat Jumatnya adalah sah dan mencukupi salat
Zhuhur. Akan tetapi, salat Jumat yang hanya didirikan oleh para musafir tanpa mengikuti orangorang yang tidak musafir adalah tidak sah. Musafir juga tidak boleh menjadi penyempurna
jumlah minimal peserta salat Jumat.

lebih baik bagimu demikian menurut syafii.


3. Apakah khutbah syarat sahnya sholat jumat?
Firman Allah maka bersegeralah mengingat Allah ini menunjukkan
bahwa khutbah adalah syarat sahnya shalat jumat karena mengingat Allah
itu bisa berupa mendengarkan khutbah saja atau mendengarkan khutbah
plus sholat (jumat), maka dengan demikian mau tidak mau khutbah adalah
syarat syahnya sholat jumat. Lagi pula sholat jumat itu diringankan karena
adanya khutbah, dan karena itu pula maka khutbah jumat itu wajib
hukumnya. Demikian menurut madzhab Jumhur fuqoha.
Menurut Fuqoha Syafiiyah dan Hanabilah khutbah harus memenuhi
syarat-syarat sebagi berikut:
a. Hamdalah
b. Doa shalawat atas Nabi
c. Membaca ayat suci al-quran
d. Pesan untuk bertakwa kepada kaum muslimin
e. Syafiiyah menambahkan doa untuk kaum muslimin dan muslimat
4. Jumlah peserta shalat jumat
Mengenai jumlah peserta shalat jumat tidak ada perbedaan dikalangan
fuqoha bahwa diantara syarat sahnya ssholat jumat adalah berjamaah,
karena nabi bersabda yang Artinya jumat itu wajib atas setiap muslim
dengan berjamaah kecuali empat golongan: hamba, perempuan, anak-anak
atau orang yang sedang sakit. (HR. Abu Daud/Imam Nawawi berkata: Rawirawinya rawi-rawi Bukhari Muslim).
Dipandang dari segi penamaannya (jumah/jamaah) maka, bagi orang
yang shalat sendirian tidak dapat dikatakan shalat jumat, jadi shalat jumat
harus mutlaq berjamaah. Hanya saja fuqoha berbeda pendapat mengenai

Orang perempuan juga boleh menghadiri salat Jumat dan salatnya ini mencukupi salat Zhuhur,
asalkan minimal jumlah peserta salat Jumat telah sempurna oleh kalangan kaum laki-laki.
Waktu Salat Jumat[10]
Waktu salat Jumat tiba pada saat matahari tergelincir. Jika imam salat Jumat telah usai membaca
kedua khutbah pada saat matahari tergelincir, maka ia boleh memulai salat Jumat. Berdasarkan
pendapat yang aqrab (lebih dekat), akhir waktu salat Jumat adalah bila ukuran bayangan orang
yang memiliki tinggi tubuh normal telah berukuran dua langkah.

jumlah pesertanya. Dalam hal ini ada lima belas pendapat sebagaimana
yang telah dibawakan al-Hafiz ibnu Hajar al-Asqolani dan dalam Al-Quran
sendiri tidak menentukan jumlah tertentu, demikian juga sunnah Nabi
Muhammad SAW dalam Haditsnya tidak ada. Adapun kelompok pandangan
dari golongan fuqoha adalah sebagai berikut:
Golongan Hanafiyah: Cukup dengan empat orang termasuk imam, ada yang
mengatakan cukup tiga orang.
Syafiiyah dan Hanabilah: Minimal empat puluh orang. Dalam hadist yang
diriwayatkan Imam Ahmad, Bukhori, Muslim, dan Tirmidzi meriwayatkan dari
Jabir bin Abdillah r.a. dikatakan

Tatkala Nabi saw berkhutbah pada hari

Jumat, tiba-tiba datang kafilah ke Madinah, kemudian bergegaslah sahabatsahabat Rasulullah hingga tidak ada yang tertinggal melainkan duabelas
orang.. berarti tadinya tidak hanya 12 orang saja yang berada dalam
masjid melainkan lebih. Sehingga mereka menyimpulkan 40 orang.
Hadist lain dari Jabir bin Abdillah mengatakan:

Artinya
Telah berlaku sunnah bahwa tiap-tiap tiga orang, seorang menjadi Imam;
tiap-tiap sudah sampai empat puluh orang lalu ke atasnya berdiri Jumat dan
Hari Raya Adha dan Fitri. ( Riwayat ad-Daruquthni).[15]

Malikiyah: Tidak disyaratkan jumlah tertentu tetapi hanya disyaratkan

berjamaah yang berdomisili di sebuah desa dan disitu ada perdagangan.

Jika kita telah memulai salat Jumat, lalu waktunya habis, maka salat Jumat kita adalah sah,
asalkan kita telah mengerjakan satu rakaat dari salat Jumat itu pada waktunya. Jika tidak, maka
salat Jumat kita adalah batal. Dan dalam kondisi ini, ihtiyth dengan memilih salat Zhuhur
berdasarkan pendapat bahwa salat Jumat adalah wajib takhyr, sebagaimana hal ini adalah
pendapat yang lebih kuatjangan kita tinggalkan.[11]
Jika waktu salat Jumat telah habis, maka kita harus mengerjakan salat Zhuhur. Salat Jumat tidak
memiliki qadha.
Beberapa Poin Penting

PENUTUP
KESIMPULAN
Dari Makalah kami yang sederhana tersebut dapat disimpulkan sebagai
berikut
Bahwasanya Shalat jumat wajib atas muslim laki-laki yang mukallaf dengan
syarat-syarat tertentu

Bahwasanya

Wajib

segera

menuju

masjid

apabila

adzan

telah

dikumandangkan untuk mendenagrkan khutbah dan menuaikan shalat


jumat

Pertama, seluruh persyaratan yang harus terpenuhi dalam salat jamaah juga harus terpenuhi
dalam salat Jumat; yaitu tidak boleh ada penghalang, tempat imam berdiri tidak boleh lebih
tinggi dari tempat makmum berdiri, jarak antara imam dan antara saf-saf salat harus terjaga, dan
lain sebagainya. Begitu juga, seluruh persyaratan yang harus terpenuhi dalam diri imam salat
jamaah juga harus terpenuhi dalam diri imam salat Jumat; yaitu berakal, bermazhab Syiah
Imamiah, adil, dan syarat-syarat yang lain.[12] Ya, salat Jumat tidak sah bila anak kecil atau
orang perempuan bertindak sebagai imam salat Jumat, meskipun kita memperbolehkan mereka
berdua menjadi imam bagi sejenis kelamin mereka dalam selain salat Jumat.
Kedua, azan kedua pada hari Jumat adalah sebuah bidah yang haram. Azan ini dikumandangkan
setelah azan asli (pertanda salat Zhuhur sudah masuk). Azan ini juga disebut dengan azan
Haram jual beli dan semua

bentuk

muamalah ketika adzan sudah

dikumandangkan
Tidak ada larangan mengurusi dagangan setelah itu atau sesudahnya, bahkan
dianjurkan
Rezeki itu ditangan Allah, namun untuk memperolehnya jangan sampai
meninggalkan perintah Allah SWT
Kesibukan seorang mukmin dalam urusan keduniaan tidak boleh sampai
melupakan urusan Akhirat.

ketiga.
[1] Syaikh Behjat: Kedua khutbah Jumat tidak boleh kosong dari nasihat dan bacaan Al-Quran.
[2] Syaikh Behjat: Berdasarkan pendapat yang azhhar, salawat ini harus dibaca pada setiap
khutbah.
[3] Syaikh Behjat: Berdasarkan ihtiyth wajib, setiap khutbah harus berisi nasihat dan bacaan AlQuran.
[4] Syaikh Behjat: Berdasarkan ihtiyth wajib, khutbah kedua harus berisi salawat atas seluruh
maksum as., satu per satu.
[5] Imam Khamenei: Berdasarkan ihtiyth mustahab, sebagian dari kedua khutbah itu harus
dibaca setelah matahari tergelincir.
Syaikh Behjat: Berdasarkan pendapat yang azhhar, kadar yang wajib dari kedua khutbah itu
harus dibaca setelah matahari tergelincir.
[6] Sayyid Khui: Kedua khutbah itu harus dibaca setelah matahari tergelincir.
[7] Syaikh Behjat: Berdasarkan ihtiyth wajib, kedua khutbah Jumat harus dibaca sedemikian
rupa sehingga para hadirin dapat memahami artinya, sekalipun dengan menggunakan selain
bahasa Arab. Meskipun demikian, kesahan salat Jumat bergantung pada memperdengarkan
khutbah pada jumlah minimal peserta salat Jumat.
[8] Syaikh Behjat: Mereka wajib diam dan haram berbicara di pertengahan khutbah, apabila hal
itu menyebabkan fungsi khutbah Jumat hilang.
[9]
Sayyid Khui: Berdasarkan ihtiyth, setelah matahari tergelincir, kita jangan bepergian dari kota
tempat didirikan salat Jumat yang memenuhi persyaratan.
[10] Masalah: Waktu salat Jumat dimulai dari awal waktu Zhuhur. Berdasarkan ihtiyth, salat
Jumat jangan ditunda hingga melebihi permulaan urfi waktu salat Zhuhur ( 1 atau 2 jam dari
awal waktu Zhuhur). Jika salat Jumat tidak didirikan hingga saat itu, maka berdasarkan ihtiyth
kita harus mengerjakan salat Zhuhur sebagai ganti dari salat Jumat itu.
[11] Syaikh Behjat: Jika kita menunda salat Jumat dari awal waktu, maka berdasarkan ihtiyth
wajib kita harus mengumpulkan antara salat Jumat dan salat Zhuhur.
[12] Imam Khamenei: Imam salat Jumat disyaratkan harus ditunjuk oleh pemimpin negara Islam
(Al-Hkim Asy-Syari) yang adil. Akan tetapi, syarat ini hanya diperlukan berkenaan dengan
aktualisasi efek-efek yang hanya khusus dimiliki oleh imam salat Jumat yang ditunjuk secara
langsung, bukan berkenaan dengan pendirian salat Jumat itu sendiri.
www.nurmadinah.com

0
inShare

Anda mungkin juga menyukai