pk
%$
A. TAFSIR MUFRODAT
: tinggalkanlah jua-beli
B. TERJEMAHAN
9. Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at, Maka bersegeralah
kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. yang demikian itu lebih baik bagimu
jika kamu Mengetahui.
10. Apabila Telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah
karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.
11. Dan apabila mereka melihat perniagaan atau permainan, mereka bubar untuk menuju
kepadanya dan mereka tinggalkan kamu sedang berdiri (berkhotbah). Katakanlah: "Apa yang di
sisi Allah lebih baik daripada permainan dan perniagaan", dan Allah sebaik-baik pemberi rezki.
C. ASBABUN NUZUL
Imam bukhary dann muslim meriwayatkan dari jabir: pada hari jumat , ketika nabi saw
tengah berkhotbah tiba-tiba datang serombongan kafilah membawa barang-barang perdagangan,
para sahabat lantas keluar dari mesjid sehingga tidak tersisa bersama nabi kecuali 12 orang saja.
Lalu Allah menurunkan ayat:
Artinya: dan apabila mereka melihat perniagaan atau permainan, mereka bubar untuk menuju
kepadanya dan mereka tinggalkan kamu sedang berdiri (berkhotbah). Katakanlah: "Apa yang di
sisi Allah lebih baik daripada permainan dan perniagaan", dan Allah sebaik-baik pemberi rezki .
(QS Al-Jumaah: 11)
Ibnu jarir meriwayatkan dari jabir wanita-wanita saat itu jika mengadakan pesta pernikahan
mereka membuat iringan-iringan gemerlap dengan diiringi alunan suara music. Para sahabat
lantas meninggalkan rasul yang sedang berkhatbah diatasa mimbar dan menghampiri iiringaan
iringan itu. Lalu allah mnurunkan ayat itu1[19]
D. TAFSIR AYAT
Ayat ini menyatakan bagi orang-orang yang beriman, apabila diseru yakni dikumandangkan
adzan oleh siapapun untuk sholat dhuhur hari jumat, maka bersegeralah kuatkan tekad dan
langkah, jangan bermalas-malasan apabila mengabaikannya, untuk menuju dzikrullah
menghadiri sholat dan khutbah jumat dan tinggalkanlah jual beli 2[20]. yakni segala macam
interaksi dalam bentuk dan kepentingan apapun bahkan semua yang dapat mengurangi perhatian
terhadap upacara jumat. Untuk menghilangkan kesan bahwa perintah ini adalah sehari penuh,
sebagaimana yang diwajibkan kepada orang-orang Yahudi pada hari sabtu, maka dilanjutkan ayat
setelahnya yang mengandung arti : lalu apabila telah ditunaikan sholat, maka bertebaranlah
dimuka bumi dan carilah sebagian dari karunia Allah, dan ingatlah Allah banyak-banyak
supaya kamu beruntung.
Kata dari segi balaghoh mengandung majaz mursal, yang disebutkan disini hanya
jual beli, sedangkan maksud sebenarnya adalah segala bentuk muamalah serta kesibukan baik itu
1
2
pada upacara shalat jumat dinilai menggantikan dua rakaat dhuhur. Namun bagi yang tidak
sempat menghadiri khutbah, ia tidak harus sholat dhuhur. Jika dia hanya sempat mengikuti satu
rakaat, maka dia harus menyempurnakannya menjadi empat rakaat, walau niatnya ketika berdiri
untuk sholat itu adalah sholat jumat. Larangan melakukan jual beli, dipahami oleh Imam Malik
mengandung makna batalnya serta keharusan membatalkan jual beli jika dilakukan pada saat
Imam berkhutbah dan sholat. Imam SyafiI tidak memahaminya demikian, namun menegaskan
keharamannya. Ayat ini ditujukan kepada orang-orang beriman. Istilah ini mencakup pria dan
wanita, baik yang bermukim di negeri tempat tinggalnya maupun yang musafir. Namun demikian
beberapa hadis Nabi SAW yang menjelaskan siapa yang dimaksud oleh ayat ini. Beliau
bersabda : (sholat) jumat adalah keharusan yang wajib bagi setiap muslim dilaksanakan dengan
berjamaah, kecuali terhadap empat kelompok, yaitu hamba sahaya, wanita, anak-anak dan orang
sakit (diriwayatkan oleh Abu Daud melalui Thariq Ibn Syihab)
Menurut penafsiran al- Zamakhsyari Ayat di atas menjelaskan agar orang-orang yang beriman
bila mendengarkan adzan jumat ketika imam sudah duduk di atas mimbar segera bergegas
meninggalkan jual beli (urusan duniawi) sehingga jual beli pada waktu sholat jumat hukumnya
haram meskipun sah akad jual belinya menuju dzikir kepada Allah menurut al-Zamakhsyari yaitu
sholat jumat dan khutbah, karena menurutnya pada masa Nabi SAW, kholifah Abu Bakar dan
Umar pelaksanaan jumat hanya sekali saja, sedangkan pada periode pemerintahan kholifah
Utsman bin Affan adzan jumat oleh Ustman ditambah menjadi dua kali, karena menurut hemat
Utsman Islam sudah tersebar keseluruh pelosok Madinah dan rumah penduduk berjauhan dari
masjid Nabi SAW, sehingga dengan landasan ini Abu Hanifah berpendapat khutbah boleh hanya
dengan membaca tahmid atau tasbih saja
Al- Zamakhsyari berpendapat kata Jumat (dengan didhomah huruf mimnya) bermakna
kelompok yang berkumpul, sedangkan kata jumat (dengan difatha mimnya) bermakna waktu
berkumpul, sejarah penamaan jumat pertama kali dilakukan oleh Kaab bin Luaih awalnya hari
jumat disebut hari Arubah, penamaan jumat terkait dengan perkumpulan yang berada pada
masing-masing agama umat Yahudi dalam ajaran agama mereka beribadah bersama di hari sabtu,
dan umat Nasrani di hari minggu, sedangkan umat Islam belum punya hari untuk berkumpul,
akhirnya para sahabat berkumpul di rumah sahabat Saad bin Zararah untuk melaksankan sholat
dan berzikir bersama, terkait peristiwa tersebut Allah menurunkan ayat 9 al-jumuah, dan
perbuatan sahabat di rumah Saad bin Zararah itulah pertama kali pelaksanaan sholat jumat
dalam ajaran Islam8[26]. Pelaksanaan sholat jumat pertama kali di Madinah disebuah desa yang
berjarak 1mil dari Madinah sebagaimana diriwayatkan Abdurahman bin Uwaim, Rasulullah
SAW hijrah ke Madinah pada waktu itu hari senin tanggal 12 di bulan Robiul awal, kemudian
bermukim di Qubah selama empat hari sambil membangun masjid Qubah, tetapi ketika hari
jumat Nabi SAW menunggangi kudanya dan berangkat menuju Madinah. Bani Amr bin Ash
menyangka Nabi akan bermukim di perkampungan mereka selama delapanbelas hari, sampailah
Nabi bersama rombongannya di bani Salim bin Auf dan ketika itu tiba waktu pelaksanaan sholat
jumat kemudian Nabi SAW melaksanakan sholat dan khutbah jumat bersama rombongannya
di tengah lembah bani Salim bin Auf
E. HUKUM SHALAT JUMAT
8
Dan kewajiban shalat jumat ini telah menjadi kesepakan Fuqaha, dasarnya karena salat jumat
adalah pengganti kewajiban lainnya, dalam hal ini shalat zhuhur9[27]
A. Rukun-Rukun shalat jumat
Para umat Islam sepakat bahwa Rukun shalat jumat adalah Khuthbah dan Dua rakaat setelah
Khuthbah10[28]. Namun mereka berebeda pendapat dalam hal keddudukanya:
a) Jumhur fuqaha berpendapat bahwa Khutbah aedalah Syarat dan Rukun Shalat Jumat
b) Sebagian Fuqaha mengatakan tidak wajib
c) Malikiyah berpendapat bahwa Khutbah merupakan Fardhu
B. Jumlah Jamaah jumat
Berbeda pendapat ulama tentang jumlah jamaah yang sah shalat jumat:
a) Abu Hanifah, Muhammad dan Laits berpendapat cukup 3 orang beserta Imam
b) Abu Yusuf dan Tsaury berpendapat 2 orang bersama Imam
c) Hasan Bin Shalih berkata jika tidak dating imam kecuali seorang laki-laki maka berkhutbah
atasnya itu sudah cukup (cukup 2 orang)
d) Imam Malik tidak memberi batasan
e) Imam Syafiiy minimal 40 orang11[29]
C. Ukuran Khuthbah
Fuqaha yang berpendirian khutbah wajib juga berbeda pendapat dalam menentukan ukuran yang
dianggap cukup:
a) Ibnu Qasim khutbah yag dianggap cukup yaitu khuthbah yang diucapkan dengan bahasa Arab
b) Imam Syafiiy berpendapat bahwa khutbah minimal ada dua, yaitu khatib berdiri pada masingmasing khutbah dan mulai lagi setelah duduk sebentar
c) Imam Malik berpendapat bahwa duduk antara dua khutbah bukan syarat khutbah
D. Mendengar Khuthbah
a) Imam Malik, Syafiiy, Abu hanifah dan Imam Ahmad Ibnu Hanbal beserta ulama ulama Mesir
berpendapat bahwa Bersikap diam dalam rangka mendengar khutbah merupakan kewajiban
b) Asy-Syabi, Said Bin Jubair dan Ibrahim An-Nakhai membolehkan bercakap-cakap ketika
khutbah, kecuali ketika khataib membaca Quran
c) Imam Ahmad, Atha dan sekelompok Fuqaha mewajibkan mendengar jika mendengar. Namun
jika tidak mendengar boleh bertasbih atau mendiskusikan ilmu
E. Shalat jumat bagi musafir
Kebanyakan ulama berpendapat bahwa tidak ada shalat Jum'at bagi usafir, namun apabila
musafir tersebut tinggal di suatu daerah yang diadakan shalat Jum'at maka wajib atasnya untuk
mengikuti shalat um'at bersama mereka. Ini adalah pendapat imam Malik, imam Syafi'i, Ats-
9
10
11
Tsauriy, Ishaq, Abu Tsaur, dll12[30]. Dalilnya adalah bahwasanya Nabi Muhammad shallallahu
alaihi wasallam apabila safar (bepergian) tidak shalat Jum'at dalam safarnya, juga ketika Haji
Wada' Beliau shallallahu alaihi wasallam tidak melaksanakan shalat Jum'at dan menggantinya
dengan shalat Dhuhur yang dijama' (digabung) dengan Ashar. Demikian pula para Khulafa ArRasyidun (empat khalifah) dan para sahabat lainnya radhiyallahu anhuma serta orang-orang
yang setelah mereka apabila safar tidak shalat Jum'at dan menggantinya dengan zhuhur.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Abi Bakar Ahmad Ar-Razy AL-Jashshash, Tafsir Ahkam (Jilid 3) , Daarul Fikr, 1993
Ahmad Mustafa Alfarran, Tafsir Imam Syafiiy, ALMAHIRA, Jakarta 2008
Ibnu Rusydi, Bidayatul Mujtahid, Asy Syifa, Semarang 1990
Ibnu Qudamah , Al-Mughny (jilid 1), Pustaka Azzam Jakarta 2007
Ibnu Qudamah , Al-Mughny (jilid 3), Pustaka Azzam Jakarta 2007
Imam Abu Bakar Ahmad Ar-Razy Al-Jashshash, Tafsir Ahkam (juz 2), Daarul Fikr
Jalaludin As-Suyuthy, Asbabun Nuzul , Gema Insani, Jakarta 2008
Muhammad Ali Ash-Shabuny, Shafwah Tafasir (jilid III), Darul Quran Al-Qarim, Beirut-Lebanon 1981
Moh. Rifai, Drs H. Ilmu Fikih Islam Lengkap, PT Karya Toha Putra Semarang
Umar Abdul Jabbar, Khulashah Nurul Yakin, Maktabah Muhammad Ibnu Ahmad, Surabaya
13
[1]
[2]
15
[3]
14
hal:
12
13
14
15
Jalaludin As-Suyuthy, Asbabun Nuzul , Gema Insani, Jakarta 2008, hal: 197
Ibnu Qudamah , Al-Mughny, Pustaka Azzam Jakarta 2007, hal: 691
Imam Abu Bakar Ahmad Ar-Razy Al-Jashshash, Tafsir Ahkam (juz 2), Daarul Fikr,
alat Jumat berjumlah dua rakaat. Tata caranya adalah seperti tata cara salat Shubuh. Dalam salat
Jumat, sunah kita membaca qirah dengan suara keras, membaca surah Al-Jumuah pada rakaat
pertama, dan surah Al-Munfiqn pada rakaat kedua. Salat Jumat memiliki dua qunut: pertama,
sebelum rukuk rakaat pertama dan kedua, setelah rukuk rakaat kedua.
Pada saat imam maksum as. berkuasa, salat Jumat memiliki hukum wajib tayn. Akan tetapi,
pada masa kegaiban beliau, salat Jumat memiliki hukum wajib takhyr; yaitu kita bisa memiliki
antara mengerjakan salat Jumat atau salat Zhuhur. Akan tetapi, mengerjakan salat Jumat adalah
afhdal (lebih utama), dan mengerjakan salat Zhuhur adalah ahwath (lebih hati-hati). Dan lebih
MAKALAH
: Tafsir Ahkam 1
Jurusan/Prodi
: Syariah/Akhwalus Syakhsiyah
Dosen pengampu
Kelas
:A
Kelompok
:5
ihtiyth lagi adalah kita mengumpulkan antara mengerjakan salat Jumat dan salat Zhuhur.
Syarat-Syarat Salat Jumat
Salat Jumat harus memenuhi beberapa syarat berikut ini:
a. Jumlah peserta; minimal jumlah peserta salat Jumat yang diperlukan adalah 5 orang dan salah
seorang dari mereka bertindak sebagai imam. Salat Jumat tidak bisa terlaksana dengan jumlah
peserta kurang dari 5 orang.
Di susun oleh:
. M. Nova Muttafiq
. Rozif Anintia FR
. Firman Adhomyufit
. Hanik Rosyidah
. Wahyu Hikmawati
b. Dua khutbah; dua khutbah adalah wajib dan salat Jumat tidak bisa terbentuk tanpa kedua
khutbah ini.
c.Berjamaah; salat Jumat tidak bisa terbentuk dengan salat furd.
d. Tidak ada salat Jumat lain yang didirikan dalam jarak yang kurang dari 3 mil. Jika jarak antara
kedua salat Jumat itu adalah 3 mil atau lebih, maka kedua salat Jumat itu sah. Jika terdapat
sebuah kota besar yang berukuran beberapa farsakh, maka beberapa salat Jumat boleh didirikan
pada setiap batas 3 mil.
yaitu pada hari Jumat dan kaum muslimin diwajibkan agar bergegas menuju
masjid apabila adzan telah berkumandang, Namun demikian fakta yang
terjadi di sebagian masyarakat kita tidak seperti yang demikan karena
lantaran kesibukan dan kemalasan dari masing-masing.
Dengan latar belakang di atas maka, penulis menyusun Makalah ini
mencoba mengingatkan pada diri sendiri dan kaum muslimin dalam sholat
jumat, makalah ini sedikit membahas tentang Sholat jumat yang berisi
tentang ayat yang mewajibkan sholat jumat beserta terjemahan, mufrodat,
Asbabun Nuzul Ayat, tafsir dan penjelasannya. Dan semoga makalah
sederhana kami ini dapat bermanfaat.
BAB I
PEMBAHASAN
Ada beberapa hal yang diwajibkan dalam kedua khutbah tersebut berikut ini:
a. At-Tahmd (memuji Allah) danberdasarkan ihtiyth wajib[1]lantas diikuti dengan AtsTsan (menjunjung dan memuja-Nya).
b. Kemudian, mengirimkan salawat kepada Rasulullah saw. berdasarkan ihtiyth wajib[2] pada
khutbah pertama dan berdasarkan pendapat yang lebih kuat pada khutbah kedua.
c. Kemudian, berwasiat untuk bertakwa kepada Allah berdasarkan pendapat yang lebih kuat pada
khutbah pertama dan berdasarkan ihtiyth wajib[3] pada khutbah kedua.
A. Surat Al-Jumuah ayat 9-11
B.
Terjemahan
(9) Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at, Maka bersegeralah
kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli[1475]. yang demikian itu lebih baik
bagimu jika kamu mengetahui.
(10)
Apabila telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah
karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.
(11)
Dan apabila mereka melihat perniagaan atau permainan, mereka bubar untuk menuju
kepadanya dan mereka tinggalkan kamu sedang berdiri (berkhotbah). Katakanlah: "Apa yang di
sisi Allah lebih baik daripada permainan dan perniagaan", dan Allah Sebaik-baik pemberi rezki.
C.Kosa kata (Mufrodat)
d. Kemudian, membaca satu surah Al-Quran yang pendek berdasarkan pendapat yang lebih kuat
pada khutbah pertama dan berdasarkan ihtiyth wajib pada khutbah kedua.
e.Berdasarkan ihtiyth mustahab,[4] mengirimkan salawat kepada para imam maksum as. setelah
mengirimkan salawat kepada Rasulullah saw. dan memintakan ampun untuk mukminin dan
mukminat pada khutbah kedua.
Yang paling utama adalah kita membaca khutbah yang telah diriwayatkan dari para maksum as.
: Sholat
D. Asbabun Nuzul
1. Di riwayatkan dari imam Ahmad, Bukhari Muslim dan Tirmidzi meriwayatkan
dari Jabir bin Abdillah ra. Bahwa ia berkata, yang artinya:
Tatkala Nabi Muhammad SAW berkhutbah pada hari jumat, tiba-tiba datang
kafilah ke Madinah, kemudian bergegaslah Sahabat-sahabat Rasulullah
hingga tidak ada yang tertinggal melainkan dua belas orang termasuk aku,
Abu bakar dan Umar. Maka turunlah ayat ini..
2. Ibnu Katsir meriwayatkan dari Abi Yala dengannya, sampai kepada Jabir bin
Abdillah, bahwa ia berkata:
, , .
: ,
,
(...... ):
Artinya: Tatkala Nabi saw sedang berkhotbah pada hari Jumat kemudian tiba
kafilah ke Madinah lalu sahabat-sahabat Rasulullah saw bersabda melainkan
dua belas orang. Kemudian Rasulullah bersabda: Demi Dzat yang diriku
dalam
kekuasaanNya
kalau
kamu
ikuti
mereka
sehingga
tidak
ada
Muhith,
bahwa
sebabnya sampai mereka bubar yaitu karena penduduk madinah pada saat
Imam salat Jumat yang juga bertindak sebagai khatib harus menyebutkan hal-hal berikut ini
dalam khutbahnya:
a. Seluruh kemaslahatan muslimin yang berhubungan dengan agama dan dunia mereka.
b. Memberitahukan kepada mereka segala peristiwa yang terjadi di negara-negara Islam dan nonIslam dan memiliki hubungan dengan mereka dalam agama dan dunia mereka, seperti masalah
politik dan ekonomi yang memiliki peran penting dalam mewujudkan kemerdekaan dan tata cara
hubungan mereka dengan negara-negara lain.
itu ditimpa musim paceklik, dan harga barang-barang kebutuhan sangat
tinggi. Maka ketika dihyah datang dengan membawa barang dagangan,
sedang menurut adat kebiasaan
Allah mencela orang-orang Yahudi karena mereka lari dari kematian untuk
mencintai dunia dan menyukai kenikmatannya.[3] Oleh karena orang yang
tidak
mengamalkan
kitab
yang
diturunkan
kepadanya
itu
mencintai
Allah
menyebutkan
bahwa
orang-orang
mukmin
tidak
dilarang
c. Memperingatkan mereka akan bahaya campur tangan negara-negara kolonialis asing dalam
urusan politik dan ekonomi mereka.
d. Seluruh kemasalahatan muslimin yang lain.
Kedua khutbah Jumat boleh dibaca sebelum matahari tergelincir (zawl). Akan tetapi,
pembacaan khutbah ini harus diatur sedemikian rupa sehingga matahari tergelincir pada saat
khatib usai membaca kedua khutbah tersebut. Dan ahwath[5] adalah kedua khutbah itu dibaca
pada saat matahari tergelincir.[6]
Kedua khutbah Jumat harus dibaca sebelum salat Jumat didirikan. Jika imam salat Jumat
mengerjakan salat Jumat terlebih dahulu, maka salat Jumat itu batal, dan ia harus mengulangi
salat Jumat setelah membaca kedua khutbah Jumat.
Menurut pendapat yang zhhir, imam salat Jumat tidak wajib mengulangi salat Jumat apabila ia
lebih dahulu mengerjakan salat Jumat itu sebelum membaca kedua khutbah karena tidak tahu
hukum atau lupa. Bahkan, ketidakwajiban mengulangi salat Jumat itu apabila ia mengerjakannya
terlebih dahulu karena tidak sengaja dan tanpa pengetahuan adalah sebuah pendapat yang
memiliki dalil (kna lahu wajh).
2.
Firman Allah Maka segeralah ingat kepada Allah adalah suatu ungkapan
yang lembut, yaitu hendaknya seorang mukmin menegakkan sholat jumat
dengan
kesungguhan
dan
penuh
kegairahan,
sebab
lafal
As-sayu
mendatangi
shalat,
maka
berjalanlah
kamu
dengan
tenang.
Kerjakanlah shalat yang kamu dapati dan sempurnakanlah shalat yang kamu
3.
ketinggalan.[9]
Firman Allah Dan tinggalkanlah jual beli itu, yang dimaksud adalah segala
macam muamalah seperti jual beli, sewa-menyewa, dan sebagainya. Bentuk
seperti ini disebut majas mursal.
Abu Hayyan berkata: Disebutnya jual beli dalam konteks ini adalah
karena dalam hal inilah kebanyakan kesibukan yang dialami oleh para
pedagang, terutama mereka yang datang dari desa-desa. Kebanyakan
mereka itu tetap berada di pasar-pasar sampai siang hari, maka mereka
diperintah oleh Allah supaya segera menuju perdagangan akhirat dan pada
saat itu dilarang mengurus perdagangan dunia sampai selesai menunaikan
Khatib harus berdiri pada saat membaca khutbah Jumat. Khatib dan imam salat Jumat harus satu
orang; (yaitu orang yang bertindak sebagai khatib Jumat juga harus bertindak sebagai imam salat
Jumatpen.).
Berdasarkan ihtiyth, bila bukan berdasarkan pendapat yang lebih kuat, khatib harus
mengeraskan suaranya sehingga jumlah minimal peserta salat Jumat dapat mendengar suaranya.
Bahkan menurut pendapat yang zhhir, ia tidak boleh memelankan suaranya. Khatib selayaknya
mengeraskan suaranya sehingga seluruh hadirin dapat mendengar suaranya, dan bahkan hal ini
adalah ahwath.[7]
4.
5.
, , ,
Artinya: Ya Allah aku telah memenuhi panggilanMu, telah menunaikan
kewajiban shalat dariMu, dan kini aku telah keluar sebagaimana Engkau
adalah sebaik-baik Dzat pemberi rezeki. (HR. Ibnu Mardawaih).[12]
6. Firman Allah Dan ingatlah kepada Allah banyak-banyak itu, merupakan
suatu ungkapan yang lembut. Dalam ayat ini Allah menyuruh berupaya
mencari rizki dan sibuk dalam perdagangan, tetapi hal ini bisa membawa
manusia kepada kelengahan dan bahkan bisa membuat seseorang sangat
mencintai harta sehingga tak segan-segan berbuat dusta, menipu dan
sebagainya, maka Allah selanjutnya memerintahkan kepada muslim supaya
banyak-banyak mengingat Allah agar ia sadar bahwa dunia dan segala
Jika peserta salat Jumat sangat banyak, maka ia selayaknya membaca khutbah dengan
menggunakan pengeras suara untuk menyampaikan nasihat dan tablig agama, khususnya tentang
masalah-masalah yang sangat penting, kepada mereka.
Berdasarkan ihtiyth,[8] bahkan menurut pendapat yang awjah (lebih jitu), para peserta salat
Jumat harus mendengarkan khutbah Jumat. Bahkan, berdasarkan ihtiyth, mereka harus diam
dan tidak berbicara apapun pada saat pembacaan khutbah Jumat berlangsung. Meskipun
demikian, menurut pendapat yang lebih kuat, makruh mereka berbicara pada saat itu. Jika
berbicara menyebabkan fungsi khutbah Jumat hilang dan mereka tidak dapat mendengarkan
kenikmatan ini tidak kekal dan bahwa alam akhiratlah yang kekal, maka
hendaknya jangan mengurus perdagangan dunia yang bisa melalaikan
kepentingan akhirat.[13]
7. Idza pada asalnya untuk masa yang akan datang (Lil Istigbal), sedang
idza dalam firman Allah Apabila kamu diseru, diturunkan sesudah
peristiwa itu terjadi dan setelah mereka bubar meninggalkan Rasulullah saw.
Maka idza dalam ayat ini bukan Lil Isigbal tetapi digunakan untuk masa yang
lalu (madhi).[14]
G. Keutamaan Hari Jumat
Hari jumah adalah hari yang paling mulia secara mutlaq, Imam Muslim
meriwayatkan dalam kitab sahihnya, bahwa Nabi SAW bersabda:
Artinya:
Sebaik-baiknya hari adalah hari Jumat, pada hari Jumat itu Adam
diciptakan, pada hari Jumat ia dimasukkan ke dalam syurga, pada hari
Jumat (pula) ia dikeluarkan dari syurga, dan hari kiamat tidak akan terjadi
melainkan pada hari Jumat. (HR. Muslim)
Imam malik meriwayatkan dalam Al-Muwatha dari Rasulullah SAW,
bahwa beliau bersabda, yang artinya, Sebaik-baiknya hari adalah hari
Jumat, pada hari itu adam diciptakan, pada hari itu ia diturunkan dari
syurga, pada hari itu pula ia di terima tobatnya, pada hari itu pula ia wafat,
pada hari itu kiamat akan terjadi dan tidak ada seekor binatang pun
melainkan bersuara pada hari Jumat sejak subuh hingga terbit matahari
karena akan merasa takut akan hari kiamat, kecuali manusia dan jin. Dan
yang
b.
Hadist yang diriwayatkan Bukhari dalam kitab Shahihnya dari Saib bin Yazid
r.a. bahwa ia berkata:
Artinya: Mulai adzan Jumah di zaman Nabi, Abu Bakar dan Umar yaitu
ketika Imam duduk diatas mimbar, kemudian dizaman Utsman karena
manusia bertambah banyak jumlahnya maka ia tambah adzan ketiga diatas
zaura, maka urusan adzan itu berlaku seperti itu.
Mereka berkata, menuju masjid ketika adzan kedua dikumandangkan
yakni tatkala khatib sudah naik mimbar menjadikan orang-orang tidak dapat
mendengarkan
(sebagian)
isi
khotbah,
yang
pada
dasarnya
Allah
meringankan shalat Jumat (hanya dua rakaat) itu adalah untuk tujuan
tersebut. Sedang dizaman Nabi SAW, masyarakat belum memerlukan adzan
karena dekatnya rumah mereka dari masjid dan karena semangat (antusias)
mereka untuk memperoleh petunjuk-petunjuk hukum dari Rasulullah SAW.
Pendapat inilah yang secara lahiriyah dipegangi dikalangan Ulama
Hanafiyah. Dan meninggalkan jual beli karena Allah berfirman Hai orangorang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat.dst;
pendapat ini dipandang sah menurut madzhab Hanafi.
Golongan kedua, beralasan:
a.
Wajib segera menuju masjid dan meninggalkan jual beli itu ketika adzan
kedua
di
waktu
khatib
naik
mimbar,
karena
adzan
itulah
yang
Jika mereka yang tidak memenuhi persyaratan di atas secara kebetulan menghadiri salat Jumat
atau memaksakan diri untuk menghadirinya, maka salat Jumat mereka sah dan mencukupi dari
salat Zhuhur. Begitu juga halnya berkenaan dengan mereka yang diizinkan untuk tidak
menghadiri salat Jumat lantaran hujan atau hawa dingin yang menyengat, dan juga berkenaan
dengan mereka yang menghadiri salat Jumat menyulitkan mereka.
Ya, salat Jumat orang yang gila tidak sah. Akan tetapi, salat Jumat yang dikerjakan oleh anak
kecil adalah sah. Hanya saja, jumlah minimal salat Jumat tidak boleh disempurnakan dengan
b.
mereka
berpendapat
fasid
karena
ada
larangan
(dan
menggunakan anak kecil dan salat Jumat juga tidak bisa terwujud bila hanya dihadiri oleh anakanak kecil saja.
Musafir boleh[9] menghadiri salat Jumat; salat Jumatnya adalah sah dan mencukupi salat
Zhuhur. Akan tetapi, salat Jumat yang hanya didirikan oleh para musafir tanpa mengikuti orangorang yang tidak musafir adalah tidak sah. Musafir juga tidak boleh menjadi penyempurna
jumlah minimal peserta salat Jumat.
Orang perempuan juga boleh menghadiri salat Jumat dan salatnya ini mencukupi salat Zhuhur,
asalkan minimal jumlah peserta salat Jumat telah sempurna oleh kalangan kaum laki-laki.
Waktu Salat Jumat[10]
Waktu salat Jumat tiba pada saat matahari tergelincir. Jika imam salat Jumat telah usai membaca
kedua khutbah pada saat matahari tergelincir, maka ia boleh memulai salat Jumat. Berdasarkan
pendapat yang aqrab (lebih dekat), akhir waktu salat Jumat adalah bila ukuran bayangan orang
yang memiliki tinggi tubuh normal telah berukuran dua langkah.
jumlah pesertanya. Dalam hal ini ada lima belas pendapat sebagaimana
yang telah dibawakan al-Hafiz ibnu Hajar al-Asqolani dan dalam Al-Quran
sendiri tidak menentukan jumlah tertentu, demikian juga sunnah Nabi
Muhammad SAW dalam Haditsnya tidak ada. Adapun kelompok pandangan
dari golongan fuqoha adalah sebagai berikut:
Golongan Hanafiyah: Cukup dengan empat orang termasuk imam, ada yang
mengatakan cukup tiga orang.
Syafiiyah dan Hanabilah: Minimal empat puluh orang. Dalam hadist yang
diriwayatkan Imam Ahmad, Bukhori, Muslim, dan Tirmidzi meriwayatkan dari
Jabir bin Abdillah r.a. dikatakan
Jumat, tiba-tiba datang kafilah ke Madinah, kemudian bergegaslah sahabatsahabat Rasulullah hingga tidak ada yang tertinggal melainkan duabelas
orang.. berarti tadinya tidak hanya 12 orang saja yang berada dalam
masjid melainkan lebih. Sehingga mereka menyimpulkan 40 orang.
Hadist lain dari Jabir bin Abdillah mengatakan:
Artinya
Telah berlaku sunnah bahwa tiap-tiap tiga orang, seorang menjadi Imam;
tiap-tiap sudah sampai empat puluh orang lalu ke atasnya berdiri Jumat dan
Hari Raya Adha dan Fitri. ( Riwayat ad-Daruquthni).[15]
Jika kita telah memulai salat Jumat, lalu waktunya habis, maka salat Jumat kita adalah sah,
asalkan kita telah mengerjakan satu rakaat dari salat Jumat itu pada waktunya. Jika tidak, maka
salat Jumat kita adalah batal. Dan dalam kondisi ini, ihtiyth dengan memilih salat Zhuhur
berdasarkan pendapat bahwa salat Jumat adalah wajib takhyr, sebagaimana hal ini adalah
pendapat yang lebih kuatjangan kita tinggalkan.[11]
Jika waktu salat Jumat telah habis, maka kita harus mengerjakan salat Zhuhur. Salat Jumat tidak
memiliki qadha.
Beberapa Poin Penting
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari Makalah kami yang sederhana tersebut dapat disimpulkan sebagai
berikut
Bahwasanya Shalat jumat wajib atas muslim laki-laki yang mukallaf dengan
syarat-syarat tertentu
Bahwasanya
Wajib
segera
menuju
masjid
apabila
adzan
telah
Pertama, seluruh persyaratan yang harus terpenuhi dalam salat jamaah juga harus terpenuhi
dalam salat Jumat; yaitu tidak boleh ada penghalang, tempat imam berdiri tidak boleh lebih
tinggi dari tempat makmum berdiri, jarak antara imam dan antara saf-saf salat harus terjaga, dan
lain sebagainya. Begitu juga, seluruh persyaratan yang harus terpenuhi dalam diri imam salat
jamaah juga harus terpenuhi dalam diri imam salat Jumat; yaitu berakal, bermazhab Syiah
Imamiah, adil, dan syarat-syarat yang lain.[12] Ya, salat Jumat tidak sah bila anak kecil atau
orang perempuan bertindak sebagai imam salat Jumat, meskipun kita memperbolehkan mereka
berdua menjadi imam bagi sejenis kelamin mereka dalam selain salat Jumat.
Kedua, azan kedua pada hari Jumat adalah sebuah bidah yang haram. Azan ini dikumandangkan
setelah azan asli (pertanda salat Zhuhur sudah masuk). Azan ini juga disebut dengan azan
Haram jual beli dan semua
bentuk
dikumandangkan
Tidak ada larangan mengurusi dagangan setelah itu atau sesudahnya, bahkan
dianjurkan
Rezeki itu ditangan Allah, namun untuk memperolehnya jangan sampai
meninggalkan perintah Allah SWT
Kesibukan seorang mukmin dalam urusan keduniaan tidak boleh sampai
melupakan urusan Akhirat.
ketiga.
[1] Syaikh Behjat: Kedua khutbah Jumat tidak boleh kosong dari nasihat dan bacaan Al-Quran.
[2] Syaikh Behjat: Berdasarkan pendapat yang azhhar, salawat ini harus dibaca pada setiap
khutbah.
[3] Syaikh Behjat: Berdasarkan ihtiyth wajib, setiap khutbah harus berisi nasihat dan bacaan AlQuran.
[4] Syaikh Behjat: Berdasarkan ihtiyth wajib, khutbah kedua harus berisi salawat atas seluruh
maksum as., satu per satu.
[5] Imam Khamenei: Berdasarkan ihtiyth mustahab, sebagian dari kedua khutbah itu harus
dibaca setelah matahari tergelincir.
Syaikh Behjat: Berdasarkan pendapat yang azhhar, kadar yang wajib dari kedua khutbah itu
harus dibaca setelah matahari tergelincir.
[6] Sayyid Khui: Kedua khutbah itu harus dibaca setelah matahari tergelincir.
[7] Syaikh Behjat: Berdasarkan ihtiyth wajib, kedua khutbah Jumat harus dibaca sedemikian
rupa sehingga para hadirin dapat memahami artinya, sekalipun dengan menggunakan selain
bahasa Arab. Meskipun demikian, kesahan salat Jumat bergantung pada memperdengarkan
khutbah pada jumlah minimal peserta salat Jumat.
[8] Syaikh Behjat: Mereka wajib diam dan haram berbicara di pertengahan khutbah, apabila hal
itu menyebabkan fungsi khutbah Jumat hilang.
[9]
Sayyid Khui: Berdasarkan ihtiyth, setelah matahari tergelincir, kita jangan bepergian dari kota
tempat didirikan salat Jumat yang memenuhi persyaratan.
[10] Masalah: Waktu salat Jumat dimulai dari awal waktu Zhuhur. Berdasarkan ihtiyth, salat
Jumat jangan ditunda hingga melebihi permulaan urfi waktu salat Zhuhur ( 1 atau 2 jam dari
awal waktu Zhuhur). Jika salat Jumat tidak didirikan hingga saat itu, maka berdasarkan ihtiyth
kita harus mengerjakan salat Zhuhur sebagai ganti dari salat Jumat itu.
[11] Syaikh Behjat: Jika kita menunda salat Jumat dari awal waktu, maka berdasarkan ihtiyth
wajib kita harus mengumpulkan antara salat Jumat dan salat Zhuhur.
[12] Imam Khamenei: Imam salat Jumat disyaratkan harus ditunjuk oleh pemimpin negara Islam
(Al-Hkim Asy-Syari) yang adil. Akan tetapi, syarat ini hanya diperlukan berkenaan dengan
aktualisasi efek-efek yang hanya khusus dimiliki oleh imam salat Jumat yang ditunjuk secara
langsung, bukan berkenaan dengan pendirian salat Jumat itu sendiri.
www.nurmadinah.com
0
inShare