Pendahuluan
Peta Topografi adalah peta yang menggambarkan permukaan bumi
lengkap dengan reliefnya. Penggambaran relief permukaan bumi ke dalam peta
digambar dalam bentuk garis kontur. Garis kontur adalah garis pada peta yang
menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai ketinggian yang sama. Sehingga
akan terlihat seperti lukisan jaring laba-laba yang tidak beraturan. Peta
topografi memiliki ruang lingkup yang lebih kecil karena membutuhkan tingkat
ketelitian yang tinggi.
Peta topografi berbeda dari peta lain karena peta ini menunjukkan kedua
posisi horisontal dan vertikal dari medan. Melalui kombinasi garis kontur, warna,
simbol, label, dan representasi grafis lainnya, peta topografi menggambarkan
bentuk dan lokasi dari gunung, hutan, sungai, danau, kota, jalan, jembatan, dan
banyak fitur alam dan buatan manusia lainnya. Peta Topografi juga mengandung
informasi referensi berharga untuk surveyor dan pembuat peta, termasuk ukuran
perbandingan, garis dasar dan meridian, serta deklinasi magnetik. Peta topografi
juga digunakan oleh para Insinyur Sipil (Teknik Sipil) , Ahli lingkungan, dan Ahli
Perencana Kota, maupun oleh penggemar alam bebas, lembaga layanan darurat,
dan sejarawan.
Sejarah
Beberapa peta paling awal dikenal dibuat di Mesopotamnia, di daerah
yang sekarang dikenal sebagai Irak, di mana serangkaian peta yang menunjukkan
markah ataus batas-batas tanah yaitu sekitar tahun 2400 SM untuk tujuan
perpajakan tanah. Sebuah peta Romawi yang berasal dari sekitar tahun 335-366
SM menunjukkan fitur topografi seperti jalan, kota, sungai, dan pegunungan. Kata
topografi berasal dari kata Yunani topos, yang berarti tempat, dan graphien yang
berarti menulis. Dengan demikian, topografi adalah tertulis, atau ditarik, deskripsi
tempat.
mendeteksi benda-benda di permukaan bumi sekitar 100 kaki (30 m). Pada tahun
1998, sebuah perusahaan Amerika sedang mempersiapkan untuk meluncurkan
satelit yang dapat mendeteksi benda-benda sekecil 3 ft (1 m), yang saat ini
menghasilkan gambar dengan sedetail 7,5 USGS menit peta. Lebih penting lagi,
gambar ini akan ditangkap dan dikirim sebagai data digital, yang kemudian bisa
diolah dan dicetak oleh komputer. Hal ini secara signifikan akan mengurangi
waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi atau memperbarui peta dan akan
meningkatkan akurasi keseluruhan juga.
Daftar pustaka
http://www.usgs.gov/science/science.php?term=1749
diakses pada 30 Agustus 2014 pukul 22:23
http://ipdia.blogspot.sg/2013/05/peta-topografi.html
diakses pada 4 September 2014 pukul 18:45
http://elisa.ugm.ac.id/archieve/faculty/profile/GE/IUT
diakses pada 4 September 2014 pukul 18:46