Rancangan Penelitian
Rencana penelitian adalah gambaran menyeluruh program penelitian. Hal ini mencakup
garis besar dari seluruh kegiatan yang akan dilaksanakan peneliti, sejak merumuskan hipotesis dan
implikasinya secara operasional sehingga hingga menganalisis data.
Sedangkan menurut;
Judul Buku
Pengarang
Penerbit
Tahun
Halaman
Menurut Sugiama (2008, hal. 5) Rencana penelitian adalah suatu metode studi yang
dilakukan seseorang atau sekelompok orang melalui penyelidikan yang hati-hat, seksama terhadap
suatu masalah, sehingga diperoleh pemecahan yang tepat terhadap masalah yang dihadapi tersebut.
Penelitian pendahuluan dapat dilakukan dengan menerapkan teknik kuantitatif atau
kualitatif. Ada pun teknik yang paling umum diterapkan adalah teknik kualitatif.
Sedangkan menurut;
Judul Buku
Pengarang
Penerbit
Tahun
Halaman
Menurut Patilima (2005, hal. 5) Perbedaan yang mendasar yang terdapat dalam pendekatan
kualitatif dan pendekatan kuantitatif menurut Prof. Parsudi Suparlan (Suparlan, 1997:96-98):
Kualitatif
Kuantitatif
bukan responden.
: Metode Penelitian
: Moh. Nazir,.Ph.D
: Ghalia Indonesia
: Jakarta
: 1998
: 104
Desain deskriptif adalah studi untuk menentukan fakta dengan interprestasi yang tepat. Pada
penelitian analisis ditunjukan untuk menguji hipotesa-hipotesa dan mengadakan interprestasi
yang lebih tentang hubungan-hubungan
3. Desain studi lapangan atau bukan
Desain percobaan dengan mempertimbangkan ada tidaknya penelitian lapangan sangat erat
hubungannya dengan ada tidaknya kontrol dalam mengumpulkan data. Metode sejarah kerja
di lapangan hanya merupakan sebagian dari kerja penelitian seluruhnya. Metode
surveydilakukan dilapangan.
4. Desain penelitian dalam hubungan dengan waktu
Dalam hubungan dengan waktu serta pengulangan penelitian, maka kita lihat bahwa
penelitian percobaan dan penelitian dengan menggunakan metode sejarah memakai desain
dimana penyelidikan dilakukan dalam suatu interval waktu tertentu.
5. Desain dengan tujuan evaluatif fatau bukan
Penelitian evaluatif merupakan penelitian yang berhubungan keputusan administratif terhadap
aplikasi hasil penelitian. Penelitian evaluatif, penelitian harus membuat desain sehingga
pertanyaan-pertanyaan tetang aspek-aspek evaluassi dapat terjawab. Walaupun tujuan dari
penelitian evaluatif atau non evaluatif berbeda, tetapi signifikannya hasil penelitian harus
dinyatakan menurut standar ilmiah yang berlaku.
6. Desain penelitian dengan data primer/sekunder
Jika data yang diinginkan adalah data primer, maka si peneliti dapat menggunakan teknik dan
alat untuk mengumpulkan data seperti observasi lapangan (participant atau non participant),
menggunakna informan, menggunakan kuisioner, schedule atau interview guide. Jika peneliti
ingin menggunakna data sekunder, maka si peneliti harus mengadakan evaluasi terhadap
sumber, keadaan data sekundernya dan juga si peneliti harus menerima limitasi-limitasi data
tersebut.
Desain penelitian mencakup :
1. Identifikasi dan pemilihan masalah
2. Pemilihan kerangka konseptual untuk penelitian dan hubungan dengan penelitian sebelumnya
3. Memformulasikan masalah penelitian termasuk membuat spesifikasi dari tujuan, luas jangkau
dan hipotesis untuk diuji
4. Membangun penyelidikan atau percobaan
5. Memilih serta memberi definisi terhadap pengukuran variabel-variabel
6.
Sedangkan menurut;
Judul Buku
Pengarang
Penerbit
Kota Terbit
Tahun
Halaman
: Metode Penelitian
: Moh. Nazir,.Ph.D
: Ghalia Indonesia
: Jakarta
: 1998
: 100
Menurut Nazir (1998, hal. 100) Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam
perencanaan dan pelaksanan penelitian. Dalam pengertian yang lebih sempit, desain penelitian hanya
mengenai pengumpulan dan analisa data saja. Dalam artian yang luas, desain penelitian mencakup
proses-proses. Proses terdiri dari dua bagian yaitu;
1. Perencanaan penelitian
2. Pelaksanaan penelitian atau proses operasional penelitian
Proses perencanaan penelitian dimulai dari identifikasi, pemilihan serta rumusan masalah
sampai dengan perumusan hipotesa serta kaitannya dengan teori dan kepustakaan yang ada.
Proses selebihnya merupakan tahap operasional dari penelitian.
Rancangan Rencana Penelitian :
A. Permasalahan :
1.
2.
3.
Tujuan Penelitian
4.
Kegunaan penelitian :
a. Kegunaan untuk mengembangkan ilmu/kegunaan teoritis
b. Kegunaan praktis, yaitu membantu memecahkan dan mengantisipasi masalah pada
objek yang sedang diteliti.
BAB III
PROSEDUR PENELITIAN
A. Langkah-langkah Penelitian
B. Metode Penelitian Tahap I
1. Populasi sampel sumber data
2. Teknik pengumpulan data
3. Instrumen penelitian
4. Analisis data
5. Perencanaan desain produk
6. Validasi desain
C. Metode Penelitian Tahap II
1. Metode rancangan eksperimen untuk menguji
2. Populasi dan sampel
3. Teknik pengumpulan data
4. Instrumen penelitian
5. Teknik analisis data
BAB IV
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN INSTRUMEN
LAMPIRAN DATA
LAMPIRAN PRODUK YANG DIHASILKAN BERIKUT BUKU PENJELASANNYA
: Metode Penelitian
: Moh. Nazir,.Ph.D
: Ghalia Indonesia
: Jakarta
: 1998
: 102
Menurut Nazir (1998, hal. 102) dalam merencanakan desain sample dilakukan teknik-teknik
untuk memperoleh sampel yang representatif. Jika metode penelitian yang dipilih adalah metode
eksperimental, maka dalam masalah desain sample, penekanan diarahkan kepada pemilihan desain
percobaan yang cocok. Dalam pemilihan desain percobaan ini si peneliti selalu dituntun oleh derajat
akuntansi yang ingin dicapai, validasi yang ingin diperoleh serta error yang ingin diminimisasikan.
Kondisi homogenitas dari media percobaan juga mementukan desain percobaan mana yang lebih baik
dan efisien untuk digunakan.
Desain instrumen atau alat
Alat pengumpul data sangat menentukan dalam pengujian hipotesis. Alat tersebut dapat
berupa :
1. Check list
2. Daftar pertanyaan (terutup atau terbuka)
3. Skedul
4. Interview guide
5. Alat tulis, alat elektronik dsb
6. Desain administrasi
7. Bagaimana si peneliti mengumpulkan dan menyimpan hasil penelitian sehingga saat akan
digunakan tidak hilang atau berantakan
Sedangkan menurut;
Judul Buku
Pengarang
Penerbit
Kota Penerbit
Tahun
Halaman
: Metode Penelitian
: Moh. Nazir,.Ph.D
: Ghalia Indonesia
: Jakarta
: 1998
: 102
Menurut Nazir (1998, hal. 102) desain alat (instrument) adalah alat untuk mengumpulkan data
yang menentukan dalam pengujian hipotesa. Alat yang digunakan dapat sangat berstruktur (seperti
check list dari questionair atau schedule), kurang berstruktur (seperti interview guide ataupun suatu
outline biasa didalam mencatat pengamatan langsun. Pemilihan alat harus dievaluasikan sebaik
mungkin sehingga alat tersebut cocok dengan informasi yang diinginkan untuk memperoleh data yang
cukup reliable.
Desain administrasi :
Bagaimana si peneliti mengumpulkan dan menyimpan hasil penelitian sehingga saat akan
digunakan tidak hilang atau berantakan
Sedangkan menurut;
Judul Buku
Pengarang
Penerbit
Kota Penerbit
Tahun
Halaman
Menurut Sugiyono (2002, hal. 16) Dalam desain administrasi terdapat dua syarat utama.
Syarat utama harus menguasai materi yang akan diteliti dalam hal materi administrasi. Dan syarat
kedua adalah menguasai metodologi. Dalam penguasaan kedua aspek itu harus lebih mendalam
karena dalam penelitian ini peneliti akan menjadi instrumen, yang berarti harus menguasai banyak
materi/teori yang berkaitan dengan obyek yang diteliti.
Desain analisis :
1. Memformulasikan hipotesis
2. Pencocokan hipotesis data yang dikumpulkan
3. Penentuan alat analisis statistik yang cocok disesuaikan dengan metode penelitian, hipotesis
dan data yang diperoleh
4. Penentuan asumsi-asumsi dasar yang ditempelkan pada penggunaan statistik
Sedangkan menurut;
Judul Buku
Pengarang
Penerbit
Kota Penerbit
Tahun
Halaman
: Metode Penelitian
: Moh. Nazir,.Ph.D
: Ghalia Indonesia
: Jakarta
: 1998
: 103
Menurut Nazir (1998, hal. 103) Secara ideal desai analisis telah dikerjakan lebih dahulu
sebelum pengumpulan data dimulai. Hipotesa merupakan titik tolak analisa, tetapi pemikiran
imaginatif serta pikiran asli akan muncul dalam analisa dan disesuaikan dengan data yang tersedia.
Dalam desain analisa, maka diperlukan sekali alat yang digunakan untuk membantu analisa.
Penggunaan statistik sebagai alat analisa.
Resume pertemuan 7
Identifikasi & Pengukuran Variabel Menyusun kuesioner
Tujuan pengukuran adalah untuk menterjemahkan karakteristik suatu objek atau kejadian ke
dalam suatu bentuk agar peneliti dapat menganalisisnya secara empirik.
Ukuran (measurement) dalam suatu riset adalah angka-angka tertentu yang ditetapkan terhadap
sesuatu objek menurut aturan.
Sedangkan menurut;
Judul Buku
Pengarang
Penerbit
Kota Penerbit
Tahun
Halaman
Menurut Sugiama (2008, hal. 75) Tujuan pengukuran adalah untuk menterjemahkan
karakteristik suatu objek atau kejadian ke dalam suatu bentuk agar peneliti dapat menganalisisnya
secara empirik.Ukuran dalam suatu riset adalah angka-angka tertentu yang ditetapkan terhadap suatu
objek menurut aturan.Jadi pengukuran dapat didefinisikan sebagai penetapan atau pemberian angka
pada suatu objek atau kejadian menurut aturan tertentu.
Pengukuran dapat didefinisikan sebagai penetapan atau pemberian angka pada suatu objek
atau kejadian menurut aturan tertentu.
Komponen pengukuran
1. Memilih objek atau kejadian yang dapat ditelaah secara empirik
2. Mengembangkan suatu set aturan pemetaan (mapping rules) artinya memberikan angka atau
simbol yang dapat menggambarkan aspek atas objek atau kejadian yang diukur
3. Mengaplikasikan atau menggunakan pemetaan untuk mengobservasi objek atau kejadian
bersangkutan
Sedangkan menurut;
Judul Buku
Pengarang
Penerbi
Kota Penerbit
Tahun
Halaman
Komponen Pengukuran
1. Memilih objek atau kejadian yang dapat ditelaah secara empirik
2. Mengembangkan suatu set aturan pemetaan (mapping rules) artinya memberikan angka atau
simbol yang dapat menggambarkan aspek atas objek atau kejadian yang diukur
3. Mengaplikasikan atau menggunakan pemetaan untuk mengobservasi objek atau kejadian
bersangkutan
Ketiga hal di atas saling berhubungan dalam setiap penelitian.Pada tahap awal, kita telah memilih
kejadian empirik yang dapat diobservasi. Tahap kedua, perlu menentukan set aturan untuk pemetaan
kejadian atau objek yang kita ukur, kita dapat memilih angka atau simbol. Tahap terakhir, kita
gunakan aturan sebagaimana ditetapkan di dalam tahap kedua di atas.
Proses pengukuran variabel
1. Menentukan kejadian atau objek empirik
2. Mengembangkan konsep yang menjadi perhatian
3. Merumuskan definisi konstitutif & operasional
4. Mengembangkan skala pengukuran
5. Mengevaluasi skala berdasarkan validitas dan reliabilitas
6. Memanfaatkan skala
Sedangkan menurut;
Judul Buku
Pengarang
Penerbit
Kota Penerbit
Tahun
Halaman
Skala atau scale adalah suatu alat atau mekanisme dalam membedakan suatu variabel yang
menjadi perhatian ke dalam suatu bentuk tertentu.
Jenis Skala:
1. Nominal
Skala nominal adalah suatu skala yang menggunakan angka atau huruf untuk suatu objek
yang hanya menunjukkan label saja tidak mencerminkan tingkatan atau nilai apa pun.
2. Ordinal
Skala ordinal adalah pemberian angka pada suatu objek yang menunjukkan tingkatan.
3. Interval
Skala interval adalah skala yang menggunakan angka untuk suatu set objek dengan jarak yang
sama antara satu ciri atau sifat objek maupun kejadian yang diukur.
4. Rasio
Skala rasio adalah skala yang menggunakan angka pada objek yang memiliki nilai absolut.
Sedangkan menurut;
Judul Buku
Pengarang
Penerbit
Kota Penerbit
Tahun
Halaman
Menurut Sugiama (2008, hal. 77) Skala adalah suatu alat atau mekanisme dalam
membedakan suatu variabel yang menjadi perhatian ke dalam suatu bentuk tertentu.
Jenis Skala:
1. Skala nominal
Skala nominal adalah sekala yang menggunakan angka atau huruf untuk suatu ojek yang
hanya menunjukan label saja tidak mencerminkan tingkatan atau nilai apapun sekala nominal
ini merupakan tingkatan yang paling sederhana.
Ciri yang sangat khas dari data nominal yaitu: posisi data setara dan tidak dapat dilakukan
operasi matematika.
2. Skala ordinal
Skala ordinal adalah pemberian angka pada suatu ojek yang menunjukan tingkatan. Angka
pada sekala ordinal ini mengandung arti sebagai tingkatan atau tingkatan dari satu tingkat ke
tingkat berikutnya. Pada sekala ordinal urutan angka dimulai dari tingkat terendah hingga
tingkat tertinggi.
Ciri utama dari sekala ordinal yakni; posisi data tidak setara dan tidak dapat dilakukan operasi
matematika.
3. Skala interval
Sekala interval adalah sekala yang menggunakan angka untuk suatu objek dengan jarak yang
sama antara satu ciri atau sifat objek maupun kejadian yang diukur`
Ciri dari sekala interval adalah; tidak ada kategori data dan dapat dilakukan operasi
matematika.
4. Skala rasio
Skala rasio adalah skala yang menggunakan angka pada objek yang memiliki nilai absolut,
absolut berarti mutlak atau memiliki nialai penuh dan nilainya tanpa diragukan.
Ciri data skala rasio adalah; tidak ada kategori dan dapat dilakukan operasi matematika.
Pengumpulan data dengan angket:
Cara penyebaran angket/ Kuesioner
a. Diserahkan langsung
b. Dikirim lewat pos
Kuesioner :
a. Pertanyaan tentang fakta
b. Pertanyaan tentang pendapat (opini)
c. Pertanyaan tentang persepsi diri
Sedangkan menurut;
Judul Buku
Pengarang
Penerbit
Kota Penerbit
Tahun
Halaman
Menurut Sugiama (2008, hal. 157) Kusioner atau angket merupakan serangkaian pertanyaan
tertulis yang kemudian disampaikan kepada sejumlah responden. Ada tiga jenis pengumpulan data
yang umum dalam menyampaikan kusioner:
1. Kusioner disampaikan melalui surat
2. Kusioner melalui fax
3. Kusioner melalui surat eletronik atau e-mail
Berdasarkan prinsipnya, pengembangan kusioner perlu memenuhi tiga prinsip:
1. Penyusunan kata
2. Pengukuran
3. Penampilan umum atau general getup
Prinsip-prinsip penyusunan kata:
1.
2.
3.
4.
5.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Judul Buku
Pengarang
Penerbit
Kota Penerbit
Tahun
Halaman