Anda di halaman 1dari 14

Resume Pertemuan 6

Rancangan Penelitian
Rencana penelitian adalah gambaran menyeluruh program penelitian. Hal ini mencakup
garis besar dari seluruh kegiatan yang akan dilaksanakan peneliti, sejak merumuskan hipotesis dan
implikasinya secara operasional sehingga hingga menganalisis data.
Sedangkan menurut;
Judul Buku
Pengarang
Penerbit
Tahun
Halaman

: Metode Riset Bisnis dan Manajemen


: Dr. A Gima Sugjama
: Guardaya Intimarta
: 2008
:5

Menurut Sugiama (2008, hal. 5) Rencana penelitian adalah suatu metode studi yang
dilakukan seseorang atau sekelompok orang melalui penyelidikan yang hati-hat, seksama terhadap
suatu masalah, sehingga diperoleh pemecahan yang tepat terhadap masalah yang dihadapi tersebut.
Penelitian pendahuluan dapat dilakukan dengan menerapkan teknik kuantitatif atau
kualitatif. Ada pun teknik yang paling umum diterapkan adalah teknik kualitatif.
Sedangkan menurut;
Judul Buku
Pengarang
Penerbit
Tahun
Halaman

: Metode Penelitian Kualitatif


: Hamid Patilima
: Alfabeta
: 2005
:5

Menurut Patilima (2005, hal. 5) Perbedaan yang mendasar yang terdapat dalam pendekatan
kualitatif dan pendekatan kuantitatif menurut Prof. Parsudi Suparlan (Suparlan, 1997:96-98):
Kualitatif

Kuantitatif

Sasaran kajian atau penelitian adalah gejala-

Sasaran kajian atau penelitian adalah gejala-

gejala sebagai saling terkait satu sama lainnya

gejala yang diperlakukan sebagai satuan-satuan

dalam hubungan-hubungan fungsional dan yang

individu yang secara keseluruhan merupakan

keseluruhannya merupakan sebuah satuan yang

sebuah atau universe.

bulat dan menyeluruh dan holistik atau sistemik.


Pentingnya konteks dari gejala-gejala yang
diamati.
Satuan-satuan individu tidak dipilah-pilah

Satuan-satuan individual dipilah-pilah dan

ataupun diklasifikasi dalam variabel-variabel.

digolongkan ke dalam variabel-variabel, atau

Satuan-satuan individual dari gejala-gejala

satuan-satuan golongan dengan ciri-ciri

diperlakukan sebagai bagian fungsional dari

tertentu, sesuai dengan kepentingan penelitian.

sistemnya, bertingkat, dan berada dalam

Variabael dipisahkan dari konteksnya.

hubungan-hubungan horisontal maupun vertikal.


Data yang dikumpulkan adalah data dalam

Data yang dikumpulkan adalah data kuantitatif,

bentuk narasi dan angka-angka (data sensus)

atau dalam bentuk angka-angka. Data

misalnya, data dianalisis untuk dijadikan bukti-

dianalisis untuk dijadikan pembuktian (proof),

bukti (evidence), yang perlu diinterprestasi

dalam bentuk grafis misalnya, yang tidak perlu

untuk digunakan mendukung kebenaran dari

diberi interpretensi lagi oleh si peneliti, yang

hipotesa yang digunakan dalam penelitian.

dapat digunakan untuk menerima atau menolak


hipotesa yang dibuat.

Pemberi informasi dinamakan informan dan

Pemberi informasi dinamakan responden,

bukan responden.

karena si pemberi informasi tersebut di dalam


kenyataannya sebenarnya tidak memberi
respon.

Jenis desain penelitian :


1. Untuk Penelitian yang ada kontrol
2. Untuk studi deskriptif dan analisis
3. Untuk studi lapangan
4. Untuk studi dengan dimensi waktu
5. Untuk studi evaluatif dan non evaluatif
6. Untuk data primer dan data sekunder
Sedangkan menurut;
Judul Buku
Pengarang
Penerbit
Kota Terbit
Tahun
Halaman

: Metode Penelitian
: Moh. Nazir,.Ph.D
: Ghalia Indonesia
: Jakarta
: 1998
: 104

Menurut Nazir (1998, hal. 104) Jenis desain penelitian :


1. Desain Penelitian yang ada kontrol
Desain penelitian ini adalah desain percobaan atau bukan percobaan. Dalam desain
percobaan, beberapa variabel dikontrol dan beberapa merupakan kontrol. Dalam percobaan
penelitian mengadakan manipulasi terhadap beberapa variabel atau faktor yang merupakan
fenomena yang menyebabakan munculnya hasil yang sedang diteliti.
2. Desain studi deskriptif dan analisis

Desain deskriptif adalah studi untuk menentukan fakta dengan interprestasi yang tepat. Pada
penelitian analisis ditunjukan untuk menguji hipotesa-hipotesa dan mengadakan interprestasi
yang lebih tentang hubungan-hubungan
3. Desain studi lapangan atau bukan
Desain percobaan dengan mempertimbangkan ada tidaknya penelitian lapangan sangat erat
hubungannya dengan ada tidaknya kontrol dalam mengumpulkan data. Metode sejarah kerja
di lapangan hanya merupakan sebagian dari kerja penelitian seluruhnya. Metode
surveydilakukan dilapangan.
4. Desain penelitian dalam hubungan dengan waktu
Dalam hubungan dengan waktu serta pengulangan penelitian, maka kita lihat bahwa
penelitian percobaan dan penelitian dengan menggunakan metode sejarah memakai desain
dimana penyelidikan dilakukan dalam suatu interval waktu tertentu.
5. Desain dengan tujuan evaluatif fatau bukan
Penelitian evaluatif merupakan penelitian yang berhubungan keputusan administratif terhadap
aplikasi hasil penelitian. Penelitian evaluatif, penelitian harus membuat desain sehingga
pertanyaan-pertanyaan tetang aspek-aspek evaluassi dapat terjawab. Walaupun tujuan dari
penelitian evaluatif atau non evaluatif berbeda, tetapi signifikannya hasil penelitian harus
dinyatakan menurut standar ilmiah yang berlaku.
6. Desain penelitian dengan data primer/sekunder
Jika data yang diinginkan adalah data primer, maka si peneliti dapat menggunakan teknik dan
alat untuk mengumpulkan data seperti observasi lapangan (participant atau non participant),
menggunakna informan, menggunakan kuisioner, schedule atau interview guide. Jika peneliti
ingin menggunakna data sekunder, maka si peneliti harus mengadakan evaluasi terhadap
sumber, keadaan data sekundernya dan juga si peneliti harus menerima limitasi-limitasi data
tersebut.
Desain penelitian mencakup :
1. Identifikasi dan pemilihan masalah
2. Pemilihan kerangka konseptual untuk penelitian dan hubungan dengan penelitian sebelumnya
3. Memformulasikan masalah penelitian termasuk membuat spesifikasi dari tujuan, luas jangkau
dan hipotesis untuk diuji
4. Membangun penyelidikan atau percobaan
5. Memilih serta memberi definisi terhadap pengukuran variabel-variabel
6.

Memilih prosedur dan tehnik sampling yang digunakan

7. Menyusun alat serta tehnik untuk mengumpulkan data


8. Membuat coding, serta mengadakan editing dan proscesing data
9. Menganalisis data serta pemilihan prosedur statistik untuk mengadakan generalisasi dan
inferensi statistik
10. Pelaporan penelitian, termasuk proses penelitian, diskusi serta intepretasi data

Sedangkan menurut;
Judul Buku
Pengarang
Penerbit
Kota Terbit
Tahun
Halaman

: Metode Penelitian
: Moh. Nazir,.Ph.D
: Ghalia Indonesia
: Jakarta
: 1998
: 100

Menurut Nazir (1998, hal. 100) Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam
perencanaan dan pelaksanan penelitian. Dalam pengertian yang lebih sempit, desain penelitian hanya
mengenai pengumpulan dan analisa data saja. Dalam artian yang luas, desain penelitian mencakup
proses-proses. Proses terdiri dari dua bagian yaitu;
1. Perencanaan penelitian
2. Pelaksanaan penelitian atau proses operasional penelitian
Proses perencanaan penelitian dimulai dari identifikasi, pemilihan serta rumusan masalah
sampai dengan perumusan hipotesa serta kaitannya dengan teori dan kepustakaan yang ada.
Proses selebihnya merupakan tahap operasional dari penelitian.
Rancangan Rencana Penelitian :
A. Permasalahan :
1.

Latar belakang masalah

2.

Identifikasi, batasan dan rumusan masalah

3.

Tujuan Penelitian

4.

Kegunaan penelitian :
a. Kegunaan untuk mengembangkan ilmu/kegunaan teoritis
b. Kegunaan praktis, yaitu membantu memecahkan dan mengantisipasi masalah pada
objek yang sedang diteliti.

B. Landasan teoritis dan hipotesis


1. Landasan teoritis
Berisi teori-teori yang relevan yang dapat digunakan untuk menjelaskan variabel yang
akan diteliti sebagai dasar untuk memberikan jawaban sementara
2. Hipotesis
Jawaban sementara atas rumusan masalah yang ada berdasarkan kerangka teoritis yang
relevan
Sedangkan menurut;
Judul Buku
Pengarang
Penerbit
Kota Terbit
Tahun
Halaman

: Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D


: Prof. Dr. Sugiyono
: Ghalia Indonesia
: Jakarta
: 2012
: 311

Menurut Sugiyono (2012, hal. 311) Rancangan Rencana Penelitian :


HALAMAN JUDUL
ABSTRAK
PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
BAB II

LANDASAN TEORITIS, KERANGKA BERFOKIR DAN PENGAJUAN


HIPOTESIS
A. Deskripsi Teori
B. Kerangka Berfikir
C. Hipotesis (Produk yang akan dihasilkan)

BAB III

PROSEDUR PENELITIAN
A. Langkah-langkah Penelitian
B. Metode Penelitian Tahap I
1. Populasi sampel sumber data
2. Teknik pengumpulan data
3. Instrumen penelitian
4. Analisis data
5. Perencanaan desain produk
6. Validasi desain
C. Metode Penelitian Tahap II
1. Metode rancangan eksperimen untuk menguji
2. Populasi dan sampel
3. Teknik pengumpulan data
4. Instrumen penelitian
5. Teknik analisis data

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Desain Awal Produk (gambar dan penjelasa)
B. Hasil Pengujian Pertama
C. Revisi Produk (gambar setelah direvisi dan hasil pengujian tahap ke ii)
D. Revisi Produk (gambar setelah direvisi dan pengujian tahap ke iii bila perlu))
E. Penyempurnaan Produk (gambar terakhir dan pembahasan produk)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN PENGGUNAANNYA


A. KESIMPULAN
B. SARAN

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN INSTRUMEN
LAMPIRAN DATA
LAMPIRAN PRODUK YANG DIHASILKAN BERIKUT BUKU PENJELASANNYA

Desain pelaksanaan penelitian :


Desain sampel :
1. Mendefinisikan populasi
2. Menentukan besarnya sampel
3. Menentukan sampel yang representatif
Sedangkan menurut;
Judul Buku
Pengarang
Penerbit
Kota Penerbit
Tahun
Halaman

: Metode Penelitian
: Moh. Nazir,.Ph.D
: Ghalia Indonesia
: Jakarta
: 1998
: 102

Menurut Nazir (1998, hal. 102) dalam merencanakan desain sample dilakukan teknik-teknik
untuk memperoleh sampel yang representatif. Jika metode penelitian yang dipilih adalah metode
eksperimental, maka dalam masalah desain sample, penekanan diarahkan kepada pemilihan desain
percobaan yang cocok. Dalam pemilihan desain percobaan ini si peneliti selalu dituntun oleh derajat
akuntansi yang ingin dicapai, validasi yang ingin diperoleh serta error yang ingin diminimisasikan.
Kondisi homogenitas dari media percobaan juga mementukan desain percobaan mana yang lebih baik
dan efisien untuk digunakan.
Desain instrumen atau alat
Alat pengumpul data sangat menentukan dalam pengujian hipotesis. Alat tersebut dapat
berupa :
1. Check list
2. Daftar pertanyaan (terutup atau terbuka)
3. Skedul
4. Interview guide
5. Alat tulis, alat elektronik dsb
6. Desain administrasi
7. Bagaimana si peneliti mengumpulkan dan menyimpan hasil penelitian sehingga saat akan
digunakan tidak hilang atau berantakan
Sedangkan menurut;
Judul Buku
Pengarang
Penerbit
Kota Penerbit
Tahun
Halaman

: Metode Penelitian
: Moh. Nazir,.Ph.D
: Ghalia Indonesia
: Jakarta
: 1998
: 102

Menurut Nazir (1998, hal. 102) desain alat (instrument) adalah alat untuk mengumpulkan data
yang menentukan dalam pengujian hipotesa. Alat yang digunakan dapat sangat berstruktur (seperti
check list dari questionair atau schedule), kurang berstruktur (seperti interview guide ataupun suatu
outline biasa didalam mencatat pengamatan langsun. Pemilihan alat harus dievaluasikan sebaik
mungkin sehingga alat tersebut cocok dengan informasi yang diinginkan untuk memperoleh data yang
cukup reliable.
Desain administrasi :
Bagaimana si peneliti mengumpulkan dan menyimpan hasil penelitian sehingga saat akan
digunakan tidak hilang atau berantakan
Sedangkan menurut;
Judul Buku
Pengarang
Penerbit
Kota Penerbit
Tahun
Halaman

: Metode Penelitian Administrasi


: Dr. Sugiyono
: Cv Alfabeta
: Bandung
: 2002
: 16

Menurut Sugiyono (2002, hal. 16) Dalam desain administrasi terdapat dua syarat utama.
Syarat utama harus menguasai materi yang akan diteliti dalam hal materi administrasi. Dan syarat
kedua adalah menguasai metodologi. Dalam penguasaan kedua aspek itu harus lebih mendalam
karena dalam penelitian ini peneliti akan menjadi instrumen, yang berarti harus menguasai banyak
materi/teori yang berkaitan dengan obyek yang diteliti.
Desain analisis :
1. Memformulasikan hipotesis
2. Pencocokan hipotesis data yang dikumpulkan
3. Penentuan alat analisis statistik yang cocok disesuaikan dengan metode penelitian, hipotesis
dan data yang diperoleh
4. Penentuan asumsi-asumsi dasar yang ditempelkan pada penggunaan statistik

Sedangkan menurut;
Judul Buku
Pengarang
Penerbit
Kota Penerbit
Tahun
Halaman

: Metode Penelitian
: Moh. Nazir,.Ph.D
: Ghalia Indonesia
: Jakarta
: 1998
: 103

Menurut Nazir (1998, hal. 103) Secara ideal desai analisis telah dikerjakan lebih dahulu
sebelum pengumpulan data dimulai. Hipotesa merupakan titik tolak analisa, tetapi pemikiran
imaginatif serta pikiran asli akan muncul dalam analisa dan disesuaikan dengan data yang tersedia.
Dalam desain analisa, maka diperlukan sekali alat yang digunakan untuk membantu analisa.
Penggunaan statistik sebagai alat analisa.

Resume pertemuan 7
Identifikasi & Pengukuran Variabel Menyusun kuesioner
Tujuan pengukuran adalah untuk menterjemahkan karakteristik suatu objek atau kejadian ke
dalam suatu bentuk agar peneliti dapat menganalisisnya secara empirik.

Ukuran (measurement) dalam suatu riset adalah angka-angka tertentu yang ditetapkan terhadap
sesuatu objek menurut aturan.
Sedangkan menurut;
Judul Buku
Pengarang
Penerbit
Kota Penerbit
Tahun
Halaman

: Metode Riset Bisnis dan Manajemen


: Dr. A Gima Sugiama
: Guardaya Intimarta
: Bandung
: 2008
: 75

Menurut Sugiama (2008, hal. 75) Tujuan pengukuran adalah untuk menterjemahkan
karakteristik suatu objek atau kejadian ke dalam suatu bentuk agar peneliti dapat menganalisisnya
secara empirik.Ukuran dalam suatu riset adalah angka-angka tertentu yang ditetapkan terhadap suatu
objek menurut aturan.Jadi pengukuran dapat didefinisikan sebagai penetapan atau pemberian angka
pada suatu objek atau kejadian menurut aturan tertentu.
Pengukuran dapat didefinisikan sebagai penetapan atau pemberian angka pada suatu objek
atau kejadian menurut aturan tertentu.
Komponen pengukuran
1. Memilih objek atau kejadian yang dapat ditelaah secara empirik
2. Mengembangkan suatu set aturan pemetaan (mapping rules) artinya memberikan angka atau
simbol yang dapat menggambarkan aspek atas objek atau kejadian yang diukur
3. Mengaplikasikan atau menggunakan pemetaan untuk mengobservasi objek atau kejadian
bersangkutan
Sedangkan menurut;
Judul Buku
Pengarang
Penerbi
Kota Penerbit
Tahun
Halaman

: Metode Riset Bisnis dan Manajemen


: Dr. A Gima Sugiama
: Guardaya Intimarta
: Bandung
: 2008
: 75

Komponen Pengukuran
1. Memilih objek atau kejadian yang dapat ditelaah secara empirik
2. Mengembangkan suatu set aturan pemetaan (mapping rules) artinya memberikan angka atau
simbol yang dapat menggambarkan aspek atas objek atau kejadian yang diukur
3. Mengaplikasikan atau menggunakan pemetaan untuk mengobservasi objek atau kejadian
bersangkutan

Ketiga hal di atas saling berhubungan dalam setiap penelitian.Pada tahap awal, kita telah memilih
kejadian empirik yang dapat diobservasi. Tahap kedua, perlu menentukan set aturan untuk pemetaan
kejadian atau objek yang kita ukur, kita dapat memilih angka atau simbol. Tahap terakhir, kita
gunakan aturan sebagaimana ditetapkan di dalam tahap kedua di atas.
Proses pengukuran variabel
1. Menentukan kejadian atau objek empirik
2. Mengembangkan konsep yang menjadi perhatian
3. Merumuskan definisi konstitutif & operasional
4. Mengembangkan skala pengukuran
5. Mengevaluasi skala berdasarkan validitas dan reliabilitas
6. Memanfaatkan skala
Sedangkan menurut;
Judul Buku
Pengarang
Penerbit
Kota Penerbit
Tahun
Halaman

: Metode Riset Bisnis Dan Manajemen


: Dr. A Gima Sugiama
: Guardaya Intimarta
: Bandung
: 2008
: 76

Proses pengukuran variabel


1. Menentukan kejadian atau objek empirik
2. Mengembangkan konsep yang menjadi perhatian
3. Merumuskan definisi konstitutif & operasional
4. Mengembangkan skala pengukuran
5. Mengevaluasi skala berdasarkan validitas dan reliabilitas
6. Memanfaatkan skala
Tahap 1: penelitian perlu menentukan kejadian atau objek yang akan diukur. Penentuan objek
tersebut dilakukan dengan cara mengisolasi atau memisahkan objek empirik dari objek lainnya,
sehingga dapat dibedakan secara kontras objek yang hendak diukur.
Tahap 2 : peneliti perlu mengembangkan konsep objek yang diukurnya. Peneliti harus mengkaji
pustaka sebagai dasar pengembangan konsep spesifik.
Tahap 3 : definisi konstitutif menjadi dasar untuk merumuskan definisi operasional. Karena pada
tahap ini peneliti harus merumuskan konstak untuk objek yang akan diukurnya.
Tahap 4 : mengembangkan sekala pengukuran yang akan diterapkan. Langkah ini untuk
menetapkan angka sebagai upaya menerjemahkan objek atau kejadian yang akan diukur.
Tahap 5 : mengevaluasi sekala berdasarkan validitas dan reabilitas. Alat ukur yang baik adalah
alat ukur yang baik adalah alat ukur yang memiliki tingkat validitas dan reabilitass yang tinggi.

Skala atau scale adalah suatu alat atau mekanisme dalam membedakan suatu variabel yang
menjadi perhatian ke dalam suatu bentuk tertentu.
Jenis Skala:
1. Nominal
Skala nominal adalah suatu skala yang menggunakan angka atau huruf untuk suatu objek
yang hanya menunjukkan label saja tidak mencerminkan tingkatan atau nilai apa pun.
2. Ordinal
Skala ordinal adalah pemberian angka pada suatu objek yang menunjukkan tingkatan.
3. Interval
Skala interval adalah skala yang menggunakan angka untuk suatu set objek dengan jarak yang
sama antara satu ciri atau sifat objek maupun kejadian yang diukur.
4. Rasio
Skala rasio adalah skala yang menggunakan angka pada objek yang memiliki nilai absolut.
Sedangkan menurut;
Judul Buku
Pengarang
Penerbit
Kota Penerbit
Tahun
Halaman

: Metode Riset Bisnis Dan Manajemen


: Dr. A Gima Sugiama
: Guardaya Intimarta
: Bandung
: 2008
: 77

Menurut Sugiama (2008, hal. 77) Skala adalah suatu alat atau mekanisme dalam
membedakan suatu variabel yang menjadi perhatian ke dalam suatu bentuk tertentu.
Jenis Skala:
1. Skala nominal
Skala nominal adalah sekala yang menggunakan angka atau huruf untuk suatu ojek yang
hanya menunjukan label saja tidak mencerminkan tingkatan atau nilai apapun sekala nominal
ini merupakan tingkatan yang paling sederhana.
Ciri yang sangat khas dari data nominal yaitu: posisi data setara dan tidak dapat dilakukan
operasi matematika.
2. Skala ordinal
Skala ordinal adalah pemberian angka pada suatu ojek yang menunjukan tingkatan. Angka
pada sekala ordinal ini mengandung arti sebagai tingkatan atau tingkatan dari satu tingkat ke
tingkat berikutnya. Pada sekala ordinal urutan angka dimulai dari tingkat terendah hingga
tingkat tertinggi.
Ciri utama dari sekala ordinal yakni; posisi data tidak setara dan tidak dapat dilakukan operasi
matematika.
3. Skala interval
Sekala interval adalah sekala yang menggunakan angka untuk suatu objek dengan jarak yang
sama antara satu ciri atau sifat objek maupun kejadian yang diukur`

Ciri dari sekala interval adalah; tidak ada kategori data dan dapat dilakukan operasi
matematika.
4. Skala rasio
Skala rasio adalah skala yang menggunakan angka pada objek yang memiliki nilai absolut,
absolut berarti mutlak atau memiliki nialai penuh dan nilainya tanpa diragukan.
Ciri data skala rasio adalah; tidak ada kategori dan dapat dilakukan operasi matematika.
Pengumpulan data dengan angket:
Cara penyebaran angket/ Kuesioner
a. Diserahkan langsung
b. Dikirim lewat pos
Kuesioner :
a. Pertanyaan tentang fakta
b. Pertanyaan tentang pendapat (opini)
c. Pertanyaan tentang persepsi diri
Sedangkan menurut;
Judul Buku
Pengarang
Penerbit
Kota Penerbit
Tahun
Halaman

: Metode Riset Bisnis dan Manajemen


: Dr. A Gima Sugiama
: Guardaya Intimarta
: Bandung
: 2008
: 157

Menurut Sugiama (2008, hal. 157) Kusioner atau angket merupakan serangkaian pertanyaan
tertulis yang kemudian disampaikan kepada sejumlah responden. Ada tiga jenis pengumpulan data
yang umum dalam menyampaikan kusioner:
1. Kusioner disampaikan melalui surat
2. Kusioner melalui fax
3. Kusioner melalui surat eletronik atau e-mail
Berdasarkan prinsipnya, pengembangan kusioner perlu memenuhi tiga prinsip:
1. Penyusunan kata
2. Pengukuran
3. Penampilan umum atau general getup
Prinsip-prinsip penyusunan kata:
1.
2.
3.
4.
5.

Isi dan maksud pertanyaan


Tata Bahasa
Jenis dan bentuk pertanyaan yang diajukan
Keruntutan pertanyaan
Klasifikasi data atau data pribadi yang dicari dari responden

Cara mengungkapkan pertanyaan:


1. Jangan gunakan perkataan sulit

2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Jangan gunakan pertanyaan yang umum


Hindarkan pertanyaan yang mendua arti
Jangan gunakan kata yang samar-samar
Hindarkan pertanyaan yang mengandung sugesti
Hindarkan pertanyaan yang berdasarkan presumasi
Jangan membuat pertanyaan yang mamalukan responden
Hindarkan pertanyaan yang menghendaki ingatan
Sedangkan menurut;

Judul Buku
Pengarang
Penerbit
Kota Penerbit
Tahun
Halaman

: Metode Riset Bisnis dan Manajemen


: Dr. A Gima Sugiama
: Guardaya Intimarta
: Bandung
: 2008
: 159

Menurut Sugiama (2008, hal. 159) Cara mengungkapkan pertanyaan:


1. Open ended
Memungkinkan responden menjawab sesuai dengan pilihan masing-masing, jenis pertanyaan
ini membuat responden biasanya perlu berfikir, mengingat, atau mempertimbangkan jawaban
yang lebih tepat.
2. Double barreled question
Penelitian mungkin ingin mempertanyakan dua atau lebih pada respondennya tetapi perlu
berhati-hati menghantarkan pertanyaan demikian, karena tidak menutup kemungkinan
pertanyaan yang disampaikan membingungkan responden.
3. Ambiguous question
Ambiguitas berarti memiliki arti mendua atau dua arti.Responden dihadapkan pada
pertanyaan yang memungkinkan dirinya menjawab tidak pasti, mereka miliki ketidakyakinan
atas pertanyaan serta jawabannya.
4. Recall dependent question
Penelitian juga perlu menghindari permintaan agar responden mengingat-ingat kembali
pengalaman yang telah samar dalam kenangannya. Karena begitu lamanya pengalaman
tersebut berlalu, tidak jarang responden terlupa sebagian besar kejadian yang ditanyakan.
5. Loading question
Pertanyaan yang lain juga akan menghasilkan jawaban bias adalah muatan pertanyaan yang
terlalu berlebihan. Responden dijejali oleh muatan yang terlalu banyak dalam satu pertanyaan.
6. Length question
Pertanyaan yang panjang lebar juga tidak baik untuk diajukan kepada responden.Tak ada
kesepakatan harus berapa banyak jumlah kata-kata dalam setiap butir pertanyaan, tetapi yang
penting dipikirkan adalah pertanyaan yang pendek jauh lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai