Oleh :
Roy Iman Wirahardja (Anggota DSAK)
Ersa Tri Wahyuni (Direktur Teknis IAI)
Di dalam beberapa hal SAK ETAP memberikan banyak kemudahan untuk perusahaan
dibandingkan dengan PSAK dengan ketentuan pelaporan yang lebih kompleks. Perbedaan secara
kasat mata dapat dilihat dari ketebalan SAK-ETAP yang hanya sekitar seratus halaman dengan
menyajikan 30 bab.
Sesuai dengan ruang lingkup SAKETAP maka Standar ini dimaksudkan untuk digunakan
oleh entitas tanpa akuntabilitas publik. Entitas tanpa akuntabilitas publik yang dimaksud adalah
entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan; dan tidak menerbitkan laporan keuangan
untuk tujuan umum (general purpose financial statement) bagi pengguna eksternal. Contoh pengguna
eksternal adalah pemilik yang tidak terlibat langsung dalam pengelolaan usaha, kreditur, dan lembaga
pemeringkat kredit.
Lebih lanjut ruang lingkup standar ini juga menjelaskan bahwa Entitas dikatakan memiliki
akuntabilitas publik signifikan jika : proses pengajuan pernyataan pendaftaran, pada otoritas pasar
modal atau regulator lain untuk tujuan penerbitan efek di pasar modal; atau entitas menguasai aset
dalam kapasitas sebagai fidusia untuk sekelompok besar masyarakat, seperti bank, entitas asuransi,
pialang dan atau pedagang efek, dana pensiun, reksa dana dan bank investasi.
Entitas yang memiliki akuntabilitas publik signifikan dapat menggunakan SAK ETAP jika
otoritas berwenang membuat regulasi mengizinkan penggunaan standar tersebut. Hal ini
dimungkinkan apabila misalnya pihak otoritas berwenang merasa ketentuan pelaporan dengan
menggunakan PSAK terlalu tinggi biayanya ataupun terlalu rumit untuk entitas yang mereka awasi.
SAK-ETAP ini akan berlaku efektif per 1 January 2011 namun penerapan dini per 1 Januari
2010 diperbolehkan. Entitas yang laporan keuangannya mematuhi SAK ETAP harus membuat suatu
pernyataan eksplisit dan secara penuh (explicit and unreserved statement) atas kepatuhan tersebut
dalam catatan atas laporan keuangan. Laporan keuangan tidak boleh menyatakan mematuhi SAK
ETAP kecuali jika mematuhi semua persyaratan dalam SAK ETAP. Apabila perusahaan memakai
SAKETAP, maka auditor yang akan melakukan audit di perusahaan tersebut juga akan mengacu
kepada SAK-ETAP.
Mengingat kebijakan akuntansi SAKETAP di beberapa aspek lebih ringan daripada PSAK,
maka ketentuan transisi dalam SAKETAP ini cukup ketat. Pada BAB 29 misalnya disebutkan bahwa
pada tahun awal penerapan SAK ETAP, yakni 1 January 2011, Entitas yang memenuhi persyaratan
untuk menerapkan SAK ETAP dapat menyusun laporan keuangan tidak berdasarkan SAK ETAP,
tetapi berdasarkan PSAK non-ETAP sepanjang diterapkan secara konsisten. Entitas tersebut tidak
diperkenankan untuk kemudian menerapkan SAK ETAP ini untuk penyusunan laporan keuangan
berikutnya. Oleh sebab itu per 1 January 2011, perusahaan yang memenuhi definisi Entitas Tanpa
Akuntabilitas Publik harus memilih apakah akan tetap menyusun laporan keuangan menggunakan
PSAK atau beralih menggunakan SAK-ETAP.
Berikut ini adalah table perbandingan PSAK dengan SAK-ETAP yang dapat membantu
pembaca dalam mempelajari SAK-ETAP lebih jauh. Buku SAK-ETAP dapat diperoleh di kantor pusat
Ikatan Akuntan Indonesia dan kantor-kantor cabang IAI.
No
1
Elemen
Penyajian Laporan
Keuangan
PSAK
Laporan posisi keuangan
Informasi yang disajikan dalam
laporan posisi keuangan
Pembedaan asset lancar dan tidak
lancar dan laibilitas jangka pendek
dan jangka panjang
Aset lancar
Laibilitas jangka pendek
Informasi yang disajikan dalam
laporan posisi keuangan atau
catatan atas laporan keuangan
(Perubahan istilah di ED PSAK 1:
Neraca menjadi Laporan Posisi
Keuangan, Kewajiban (liability)
menjadi laibilitas)
Penyajian Perubahan
Ekuitas
SAK ETAP
Sama dengan PSAK,
kecuali informasi yang
disajikan dalam neraca,
yang menghilangkan pos:
Aset keuangan
Properti investasi yang
diukur pada nilai wajar
(ED PSAK 1)
Aset biolojik yang diukur
pada biaya perolehan dan
nilai wajar (ED PSAK 1)
Kewajiban berbunga
jangka panjang
Aset dan kewajiban pajak
tangguhan
Kepentingan
nonpengendalian
Tidak sama dengan PSAK
yang menggunakan istilah
laporan laba rugi
komprehensif, SAK ETAP
menggunakan istilah laporan
laba rugi.
Laporan keuangan
konsolidasi dan terpisah
Kebijakan akuntansi,
estimasi, dan kesalahan
langsung
Arus kas mata uang
asing, tidak diatur.
Tidak diatur (Lihat Bab 12).
Instrumen Keuangan
Dasar
Persediaan
10
Investasi pada
perusahaan asosiasi dan
entitas anak
11
Investasi pada
perusahaan asosiasi dan
entitas anak
12
Property Investasi
13
Aset Tetap
14
Metode akuntansi:
model biaya
Sama dengan PSAK
kecuali:
Tidak menggunakan
pendekatan
komponenisasi.
Revaluasi diijinkan jika
dilakukan berdasarkan
Peraturan Pemerintah.
Hal ini mengacu ke
PSAK 16 (1994)
Tidak perlu review nilai
residu.
Sama dengan PSAK,
kecuali aset tidak berwujud
yang diperoleh dari
penggabungan usaha.
Tidak diatur
15
16
Sewa
Ekuitas
Kewajiban diestimasi
Kewajiban kontinjensi
Aset kontinjensi
Penjelasan
Akuntasi ekuitas untuk badan usaha
bukan PT
Akuntansi ekuitas untuk badan
usaha berbentuk PT
Reorganisasi
Selisih penilaian kembali
Penjualan barang
Penjualan jasa
Kontrak konstruksi
Bunga, dividen dan royalti
Lampiran kasus pengakuan
pendapatan (ED PSAK 23)
Komponen biaya pinjaman
Pengakuan dan kapitalisasi biaya
pinjaman
Penurunan nilai persediaan
Penurunan nilai non-persediaan
Penurunan nilai goodwill
17
Pendapatan
18
Biaya Pinjaman
19
20
Imbalan Kerja
Tidak mengatur
perjanjian yang
mengandung sewa (ISAK
8)
Klasifikasi sewa:
kombinasi IFRS for
SMEs dan SFAS 13
Laporan keuangan lessee
dan lessor menggunakan
PSAK 30 (1990):
Akuntansi Sewa Guna
Usaha
Sama dengan PSAK
Biaya pinjaman
langsung dibebankan
Sama dengan PSAK,
kecuali:
Ruang lingkup yang
meliputi semua jenis aset.
Tidak mengatur
penurunan nilai goodwill
Ada tambahan penurunan
nilai untuk pinjaman
yang diberikan dan
piutang yang
menggunakan PSAK 31:
Akuntansi Perbankan
paragraf 16 dan 17.
Sama dengan PSAK,
Pajak Penghasilan
22
23
24
25
Pengungkapan pihakpihak
yang mempunyai
hubungan istimewa
Aktivitas Khusus
26
Ketentuan Transisi
27
Tanggal Efektif
Tidak diatur
Retrospektif atau
prospektif (jika tidak
praktis) yang diterapkan
secara prospective
catchup (dampak ke
saldo laba)
Perpindahan dari dan ke
SAK ETAP
Berlaku efektif untuk
laporan keuangan yang
dimulai pada tanggal 1
Januari 2011, penerapan dini
1 Januari 2010
Berikut penjelasan mengenai perbedaan SAK ETAP dengan PSAK yang relevan dengan
materi mata ajar Akuntansi Keuangan 2 :
Elemen
PSAK Umum
SAK ETAP
Penyajian Laporan
Keuangan
Laporan
keuangankonsolidasi
dan terpisah
1.
Ekuitas
Ekuitas dalam SAK ETAP dapat diterapkan untuk setiap usaha. Bentuk umum entitas meliputi :
entitas perorangan, persekutuan perdata, firma, CV, Perseroan terbatas, koperasi. Sedangkan entitas
PT modal saham meliputi: saham preferen, biasa, tambahan modal disetor.
Perolehan kembali saham yang telah dikeluarkan atau sering disebut treasury stock, terdapat 2
metode yaitu:
a. Metode biaya : saham yang dibeli kembali tersebut akan dicatat sesuai dengan harga
perolehan dan disajikan sebagai akun pengurang ekuitas.
b. Metode fair value: saham yang dibeli kembali akan dicatat pada harga nominal dan disajikan
sebagai akun pengurang modal saham.
Laporan perubahan ekuitas dan saldo laba dapat menggantikan laporan keuangan laba rugi dan
laporan perubahan ekuitas dan tidak ada pengungkapan dividen dan dividen per saham.
Dalam penyajian laba rugi tahun berjalan, pendapatan dan beban yang diakui langsung dalam
ekuitas, pengaruh perubahan kebijakan akuntansi dan koreksi kesalahan, rekonsiliasi jumlah tercatat
awal dan akhir periode dari komponen ekuitas.
2.
Debt Investment
Investasi jangka panjang dalam SAK ETAP yang disebut efek adalah surat berharga utang atau
ekuitas. Klasifikasi pada saat perolehan berdasarkan tujuan manajamen:
a. Dimiliki hingga jatuh tempo (held to maturity). Disajikan sebesar biaya perolehan dikurangi
amortisasi premi atau diskonto. Dalam penyajian di neraca sebagai aset lancar atau tidak
lancar berdasarkan keputusan manajemen, kecuali akan jatuh tempo pada tahun berikutnya
harus sebagai aset lancar. Dalam laporan arus kas sebagai arus kas investasi.
b. Diperdagangkan (trading). Disajikan sebesar nilai wajar pada tanggal neraca. Dalam
penyajian di neraca, trading sebagai aset lancer. Sedangkan dalam pada laporan arus kas
merupakan arus kas operasi
c. Tersedia untuk dijual (available for sale). Dinilai pada nilai wajar pada tanggal neraca. Dalam
penyajian di neraca sebagai aset lancar atau tidak lancar berdasarkan keputusan manajemen,
kecuali akan jatuh tempo pada tahun berikutnya harus sebagai aset lancar. Dalam laporan arus
kas sebagai arus kas investasi.
3.
Equity Investment
Entitas asosiasi merupakan investor yang mempunyai pengaruh signifikan biasanya 20% hak
suara atau lebih. Entitas anak adalah entitas yang dikendalikan oleh induk.Investasi pada entitas
asosiasi dicatat dengan metode biaya (cost method). Pada investasi pada entitas asosiasi dividen
menambah pendapatan investasi.
Investasi pada anak dengan metode ekuitas, dan tidak dibuat laporan konsolidasian.Dalam
investasi pada anak pendapatan menambah investasi, sedangkan dividen mengurangi investasi.
4.
Revenue
Jenis jenis pendapatan yang diungkapkan dalam SAK ETAP adalah sebagai berikut :
a. Penjualan barang. Pendapatan diakui jika semua kondisi telah terpenuhi.
b. Penyediaan jasa. Entitas harus mengakui pendapatan sesuai dengan tahap penyelesaian dari
transaksi pada akhir periode pelaporan (biasanya disebut metode persentase
penyelesaian). Hasil suatu transaksi dapat diestimasi secara andal apabila memenuhi semua
kondisi.
c. Kontrak konstruksi
d. Penggunaan aset entitas oleh pihak lain: bunga, royalti atau dividen. Entitas harus mengakui
pendapatan yang muncul dari penggunaan aset oleh entitas yang lain yang menghasilkan
bunga, royalti dan dividen ketika ada kemungkinan besar bahwa manfaat ekonomis yang
berhubungan dengan transaksi akan mengalir kepada entitas dan jumlah pendapatan tersebut
dapat diukur secara andal.
Tidak termasuk perjanjian sewa, dividen yang diterima dari investasi anak dan asosiasi, serta
perubahan nilai wajar investasi efek tertentu.
Pengukuran pendapatan pada nilai wajar atas pembayaran yang diterima atau masih harus
diterima secara bruto. Nilai yang menjadi bagian pihak ketiga harus dikeluarkan dari pendapatan. Jasa
keagenan hanya diakui sebesar komisi keagenan saja, jumlah yang diperoleh atas nama pihak
prinsipal bukan merupakan pendapatan entitas.Pembayaran tangguh maka pendapatan diakui sebesar
nilai tunai (nilai wajar), selisih diakui sebagai pendapatan bunga.
5.
6.
Prinsip umum yang diakui dalam SAK ETAP adalah entitas mengakui biaya seluruh imbalan
kerja yang menjadi hak pekerja akibat jasa yang diberikan kepada entitas selama periode pelaporan
yaitu sebagai kewajiban setelah dikurangi jumlah yang telah dibayarkan, dan sebagai beban kecuali
bab lain mensyaratkan diakui sebagai bagian perolehan aset.
Imbalan jangka pendek, diakui pada nilai tidak terdiskonto dalam laporan laba rugi saat
terjadinya atau diakui sebagai bagian perolehan aset sesuai SAK ETAP.Imbalan jangka pendek
tersebut meliputi :
a.
Upah, gaji, iuran jaminan sosial
b.
Program bagi laba bonus
c.
Cuti berimbalan
Sedangkan yang disebut dengan imbalan pascakerja adalah manfaat pasti dan iuran pasti.
SAK ETAP tidak mensyaratkan entitas untuk menggunakan metode aktuaris independen untuk
melakukan penilaian aktuarial komprehensif. Penilaian tidak harus dilakukan secara tahunan.
7.
Leasing
Klasifikasi sewa dalam SAK ETAP merupakan kombinasi antara IFRS for SMEs dan SFAS
13. Klasifikasi sewa tergantung pada substansi transaksi dan bukan bentuk hukumnya. Sewa
pembiayaan jika sewa mengalihkan secara substansi seluruh manfaat dan risiko kepemilikan aset
kepada lessee, jika tidak maka sebagai sewa operasi.Klasifikasi sewa dilakukan pada awal sewa dan
tidak berubah selama masa sewa kecuali lessee dan lessor sepakat mengubah persyaratan sewa
sehingga klasifikasi sewa harus dievaluasi ulang.
Dalam pencatatan sewa operasi, pihak lesse:
Tidak mencatat aset sewaan
Mencatat beban sewa secara straight line.
Sedangkan pihak lessor:
Mencatat aset sewaan (termasuk depresiasi)
Mencatat penerimaan secara straight line.
8.
Accounting Changes
Kebijakan akuntansi adalah prinsip, dasar, konvensi, aturan dan praktik tertentu yang diterapkan
oleh suatu entitas dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangannya.
Jika SAK ETAP secara spesifik mengatur transaksi, kejadian atau keadaan lainnya, maka entitas
harus menerapkan SAK ETAP. Namun, jika dampak tidak material maka entitas tidak perlu
mengikuti persyaratan dalam SAK ETAP.
Entitas harus memilih dan menerapkan kebijakan akuntansi secara konsisten untuk transaksi atau
kejadian dan kondisi lain yang serupa.
Penerapan perubahan akuntansi:
a. Sesuai dengan ketentuan transisi SAK ETAP
b. Jika tidak diatur, maka penerapan secara retrospektif
c. Entitas menerapkan kebijakan akuntansi baru seolah-olah kebijakan akuntansi baru telah
diterapkan sebelumnya.
d. Jika tidak praktis, entitas menerapkan kebijakan akuntansi baru pada periode sajian paling
awal.
Sedangkan untuk kebijakan perubahan estimasi adalah penyesuaian jumlah tercatat aset atau
kewajiban, atau jumlah konsumsi periodik suatu aset, yang berasal dari pengujian status sekarang
dari, dan ekspektasi manfaat ekonomi dan kewajiban masa mendatang.
Perubahan estimasi akuntansi yang berasal dari informasi baru atau pengembangan baru dan oleh
karena itu, bukan koreksi kesalahan. Penerapan perubahan estimasi secara prospektif.
Terakhir adalah kesalahan periode yang lalu yaitu kelalaian dan kesalahan pencatatan dalam
laporan keuangan entitas untuk satu atau lebih periode lalu yang muncul dari kegagalan untuk
menggunakan atau kesalahan penggunaan informasi yang andal, yang meliputi :
tersedia ketika laporan keuangan diterbitkan; dan
diekspektasi dengan layak seharusnya diperoleh dan dimasukkan dalam penyusunan dan
penyajian laporan keuangan tersebut
Kebijakan ini diterapkan secara retrospektif.
9.
Cash Flow
Laporan arus kas menyajikan informasi arus kas dari aktivitas operasi, aktivitas investasi dan
aktivitas pendanaan. Untuk aktivitas operasi hanya dapat disajikan secara tidak langsung. Bunga dan
dividen harus diungkap secara terpisah secara konsisten sebagai aktivitas operasi, investasi atau
pendanaan. Pajak penghasilan diungkapkan terpisah sebagai aktivitas operasi kecuali dapat secara
spesifik diidentifikasi sebagai aktivitas investasi atau pendanaan. Transaksi non kas tidak dapat
disajikan dalam laporan arus kas.