Anda di halaman 1dari 11

Perbedaan SAK ETAP dengan PSAK

Oleh :
Roy Iman Wirahardja (Anggota DSAK)
Ersa Tri Wahyuni (Direktur Teknis IAI)

Di dalam beberapa hal SAK ETAP memberikan banyak kemudahan untuk perusahaan
dibandingkan dengan PSAK dengan ketentuan pelaporan yang lebih kompleks. Perbedaan secara
kasat mata dapat dilihat dari ketebalan SAK-ETAP yang hanya sekitar seratus halaman dengan
menyajikan 30 bab.
Sesuai dengan ruang lingkup SAKETAP maka Standar ini dimaksudkan untuk digunakan
oleh entitas tanpa akuntabilitas publik. Entitas tanpa akuntabilitas publik yang dimaksud adalah
entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan; dan tidak menerbitkan laporan keuangan
untuk tujuan umum (general purpose financial statement) bagi pengguna eksternal. Contoh pengguna
eksternal adalah pemilik yang tidak terlibat langsung dalam pengelolaan usaha, kreditur, dan lembaga
pemeringkat kredit.
Lebih lanjut ruang lingkup standar ini juga menjelaskan bahwa Entitas dikatakan memiliki
akuntabilitas publik signifikan jika : proses pengajuan pernyataan pendaftaran, pada otoritas pasar
modal atau regulator lain untuk tujuan penerbitan efek di pasar modal; atau entitas menguasai aset
dalam kapasitas sebagai fidusia untuk sekelompok besar masyarakat, seperti bank, entitas asuransi,
pialang dan atau pedagang efek, dana pensiun, reksa dana dan bank investasi.
Entitas yang memiliki akuntabilitas publik signifikan dapat menggunakan SAK ETAP jika
otoritas berwenang membuat regulasi mengizinkan penggunaan standar tersebut. Hal ini
dimungkinkan apabila misalnya pihak otoritas berwenang merasa ketentuan pelaporan dengan
menggunakan PSAK terlalu tinggi biayanya ataupun terlalu rumit untuk entitas yang mereka awasi.
SAK-ETAP ini akan berlaku efektif per 1 January 2011 namun penerapan dini per 1 Januari
2010 diperbolehkan. Entitas yang laporan keuangannya mematuhi SAK ETAP harus membuat suatu
pernyataan eksplisit dan secara penuh (explicit and unreserved statement) atas kepatuhan tersebut
dalam catatan atas laporan keuangan. Laporan keuangan tidak boleh menyatakan mematuhi SAK
ETAP kecuali jika mematuhi semua persyaratan dalam SAK ETAP. Apabila perusahaan memakai
SAKETAP, maka auditor yang akan melakukan audit di perusahaan tersebut juga akan mengacu
kepada SAK-ETAP.
Mengingat kebijakan akuntansi SAKETAP di beberapa aspek lebih ringan daripada PSAK,
maka ketentuan transisi dalam SAKETAP ini cukup ketat. Pada BAB 29 misalnya disebutkan bahwa
pada tahun awal penerapan SAK ETAP, yakni 1 January 2011, Entitas yang memenuhi persyaratan
untuk menerapkan SAK ETAP dapat menyusun laporan keuangan tidak berdasarkan SAK ETAP,
tetapi berdasarkan PSAK non-ETAP sepanjang diterapkan secara konsisten. Entitas tersebut tidak
diperkenankan untuk kemudian menerapkan SAK ETAP ini untuk penyusunan laporan keuangan
berikutnya. Oleh sebab itu per 1 January 2011, perusahaan yang memenuhi definisi Entitas Tanpa
Akuntabilitas Publik harus memilih apakah akan tetap menyusun laporan keuangan menggunakan
PSAK atau beralih menggunakan SAK-ETAP.

Berikut ini adalah table perbandingan PSAK dengan SAK-ETAP yang dapat membantu
pembaca dalam mempelajari SAK-ETAP lebih jauh. Buku SAK-ETAP dapat diperoleh di kantor pusat
Ikatan Akuntan Indonesia dan kantor-kantor cabang IAI.
No
1

Elemen
Penyajian Laporan
Keuangan

PSAK
Laporan posisi keuangan
Informasi yang disajikan dalam
laporan posisi keuangan
Pembedaan asset lancar dan tidak
lancar dan laibilitas jangka pendek
dan jangka panjang
Aset lancar
Laibilitas jangka pendek
Informasi yang disajikan dalam
laporan posisi keuangan atau
catatan atas laporan keuangan
(Perubahan istilah di ED PSAK 1:
Neraca menjadi Laporan Posisi
Keuangan, Kewajiban (liability)
menjadi laibilitas)

Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi komprehensif


Informasi yang disajikan dalam
laporan Laba Rugi
Komprehensif
Laba rugi selama periode
Pendapatan komprehensif lain
selama periode
Informasi yang disajikan dalam
laporan laba rugi komprehensif
atau catatan atas laporan
keuangan

Penyajian Perubahan
Ekuitas

Catatan Atas Laporan


Keuangan

Laporan Arus Kas

Catatan atas laporan keuangan


Struktur
Pengungkapan kebijakan Akuntansi
Sumber estimasi ketidakpastian
Modal (ED PSAK 1)
Pengungkapan lain
Arus kas aktivitas operasi: metode
langsung dan tidak langsung
Arus kas aktivitas investasi

SAK ETAP
Sama dengan PSAK,
kecuali informasi yang
disajikan dalam neraca,
yang menghilangkan pos:
Aset keuangan
Properti investasi yang
diukur pada nilai wajar
(ED PSAK 1)
Aset biolojik yang diukur
pada biaya perolehan dan
nilai wajar (ED PSAK 1)
Kewajiban berbunga
jangka panjang
Aset dan kewajiban pajak
tangguhan
Kepentingan
nonpengendalian
Tidak sama dengan PSAK
yang menggunakan istilah
laporan laba rugi
komprehensif, SAK ETAP
menggunakan istilah laporan
laba rugi.

Sama dengan PSAK,


kecuali untuk beberapa hal
yang terkait pendapatan
komprehensif lain.
Sama dengan PSAK,
kecuali pengungkapan
modal.

Sama dengan PSAK


kecuali:
Arus kas aktivitas
operasi: metode tidak

Laporan keuangan
konsolidasi dan terpisah

Kebijakan akuntansi,
estimasi, dan kesalahan

Arus kas aktivitas pendanaan


Arus kas mata uang asing
Arus kas bunga dan dividen, pajak
penghasilan, transaksi non-kas
Persyaratan penyajian lapkeu
konsolidasi
Entitas bertujuan khusus
Prosedur konsolidasi
Lapkeu tersendiri
Lapkeu gabungan
PSAK 25 (Laba atau Rugi Bersih
untuk periode Berjalan, Kesalahan
Mendasar, dan Perubahan Kebijakan
Akuntansi)
Laba atau rugi bersih untuk Periode
berjalan
Pos luar biasa
Laba atau rugi dari aktivitas
normal
Operasi yang tidak dilanjutkan
Perubahan estimasi Akuntansi
Kesalahan Mendasar
Perubahan kebijakan Akuntansi

langsung
Arus kas mata uang
asing, tidak diatur.
Tidak diatur (Lihat Bab 12).

Pemilihan dan penerapan


kebijakan akuntansi
Konsistensi dan
perubahan kebijakan
akuntansi
Perubahan Estimasi
akuntansi
Kesalahan.
SAK ETAP sudah maju satu
langkah dibandingkan
PSAK (tidak ada kesalahan
mendasar dan laba atau
rugi luar biasa).

Instrumen Keuangan
Dasar

Persediaan

Penerapan suatu standar


Akuntansi keuangan
Perubahan kebijakan
Akuntansi yang lain
Ruang lingkup: aset dan kewajiban
keuangan
Instrumen keuangan dasar:
Diklasifikasikan pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi, dimiliki
hingga jatuh tempo, tersedia untuk
dijual, pinjaman dan pinjaman yang
diberikan
Impairment menggunakan incurred
loss concept
Derecognition
Hedging dan derivatif
Pengukuran persediaan
Biaya persediaan
Biaya pembelian
Biaya konversi
Biaya lain-lain

Ruang lingkup: investasi


pada efek tertentu
Klasifikasi trading, held
to maturity, dan available
for sale. Hal tsb mengacu
ke
PSAK 50 (1998).

Sama dengan PSAK

10

Investasi pada
perusahaan asosiasi dan
entitas anak

11

Investasi pada
perusahaan asosiasi dan
entitas anak

12

Property Investasi

13

Aset Tetap

14

Asset Tidak Berwujud

Biaya persediaan pemberian jasa


Teknik pengukuran biaya
Rumus biaya
Nilai realisasi bersih
Pengakuan sebagai beban
Pengungkapan
Ruang lingkup: entitas asosiasi
Metode akuntansi
Metode biaya
Metode ekuitas
Model nilai wajar (ED PSAK 15)

Jointly controlled operation, asset,


and entity
Metode akuntansi
Metode konsolidasi proporsional
Metode ekuitas
Model nilai wajar (ED PSAK 12 :
PBA/PBO/PBE)
Metode akuntansi
Model nilai wajar
Model biaya
Menggunakan pendekatan
komponenisasi
Pengukuran menggunakan model
biaya atau model revaluasi
Pengukuran biaya perolehan
Pengakuan pengeluaran selanjutnya
Penyusutan
Tidak perlu review nilai residu,
metode penyusutan, dan umur
manfaat setiap akhir periode
pelaporan, tetapi jika ada indikasi
perubahan saja
Prinsip umum untuk pengakuan
Pengakuan awal, pengukuran
selanjutnya
Amortisasi selama umur manfaat
atau 10 tahun
Penurunan nilai
Menggunakan metode pembelian
Goodwill dimaortisasi 5 tahun atau
20 tahun dengan justifikasi
manajemen

Ruang lingkup: entitas


asosiasi dan entitas anak
Metode akuntansi
Entitas asosiasi : metode
biaya
Entitas anak :
metode ekuitas
Sama dengan PSAK kecuali
metode akuntansi hanya
menggunakan metode biaya.

Metode akuntansi:
model biaya
Sama dengan PSAK
kecuali:
Tidak menggunakan
pendekatan
komponenisasi.
Revaluasi diijinkan jika
dilakukan berdasarkan
Peraturan Pemerintah.
Hal ini mengacu ke
PSAK 16 (1994)
Tidak perlu review nilai
residu.
Sama dengan PSAK,
kecuali aset tidak berwujud
yang diperoleh dari
penggabungan usaha.

Tidak diatur

15

16

Sewa

Ekuitas

Mengatur perjanjian yang


mengandung sewa
Klasifikasi bersifat principle based
Laporan keuangan lessee dan
lessor

Kewajiban diestimasi
Kewajiban kontinjensi
Aset kontinjensi
Penjelasan
Akuntasi ekuitas untuk badan usaha
bukan PT
Akuntansi ekuitas untuk badan
usaha berbentuk PT
Reorganisasi
Selisih penilaian kembali
Penjualan barang
Penjualan jasa
Kontrak konstruksi
Bunga, dividen dan royalti
Lampiran kasus pengakuan
pendapatan (ED PSAK 23)
Komponen biaya pinjaman
Pengakuan dan kapitalisasi biaya
pinjaman
Penurunan nilai persediaan
Penurunan nilai non-persediaan
Penurunan nilai goodwill

17

Pendapatan

18

Biaya Pinjaman

19

Penurunan Nilai Aset

20

Imbalan Kerja

Imbalan kerja jangka pendek

Tidak mengatur
perjanjian yang
mengandung sewa (ISAK
8)
Klasifikasi sewa:
kombinasi IFRS for
SMEs dan SFAS 13
Laporan keuangan lessee
dan lessor menggunakan
PSAK 30 (1990):
Akuntansi Sewa Guna
Usaha
Sama dengan PSAK

Sama dengan PSAK,


kecuali :
Reorganisasi
Selisih penilaian
kembali

Sama dengan PSAK.

Biaya pinjaman
langsung dibebankan
Sama dengan PSAK,
kecuali:
Ruang lingkup yang
meliputi semua jenis aset.
Tidak mengatur
penurunan nilai goodwill
Ada tambahan penurunan
nilai untuk pinjaman
yang diberikan dan
piutang yang
menggunakan PSAK 31:
Akuntansi Perbankan
paragraf 16 dan 17.
Sama dengan PSAK,

Imbalan pasca kerja, untuk manfaat


pasti menggunakan PUC
Imbalan jangka panjang lainnya
Pesangon pemutusan kerja
21

Pajak Penghasilan

22

Mata Uang Pelaporan

23

Peristiwa setelah akhir


periode pelaporan

24

25

Pengungkapan pihakpihak
yang mempunyai
hubungan istimewa
Aktivitas Khusus

26

Ketentuan Transisi

27

Tanggal Efektif

Menggunakan deferred tax concept


Pengakuan dan pengukuran pajak
kini
Pengakuan dan pengukuran pajak
tangguhan
Mata uang pencatatan dan
pelaporan
Mata uang fungsional
Penentuan saldo awal
Penyajian komparatif
Perubahan mata uang pencatatan
dan pelaporan
Peristiwa yang memerlukan
penyesuaian
Peristiwa yang tidak memerlukan
penyesuaian
Pengertian pihak-pihak yang
mempunyai hubungan istimewa
Pengungkapan
Akuntansi perkoperasian
Akuntansi minyak dan gas bumi
Akuntansi pertambangan umum
Akuntansi perusahaan efek
Akuntansi reksa dana
Akuntansi perbankan dan asuransi

kecuali untuk manfaat


pasti menggunakan PUC dan
jika tidak bisa,
menggunakan metode yang
disederhanakan
Menggunakan tax
payable concept
Tidak ada pengakuan dan
pengukuran pajak
tangguhan
Sama dengan PSAK
Mata Uang Pelaporan
Mata uang fungsional
Pelaporan transaksi mata
uang asing dalam mata
uang fungsional
Perubahan mata uang
fungsional (Pada
prinsipnya sama)
Sama dengan PSAK

Sama dengan PSAK 7

Tidak diatur

Retrospektif atau
prospektif (jika tidak
praktis) yang diterapkan
secara prospective
catchup (dampak ke
saldo laba)
Perpindahan dari dan ke
SAK ETAP
Berlaku efektif untuk
laporan keuangan yang
dimulai pada tanggal 1
Januari 2011, penerapan dini
1 Januari 2010

Berikut penjelasan mengenai perbedaan SAK ETAP dengan PSAK yang relevan dengan
materi mata ajar Akuntansi Keuangan 2 :
Elemen

PSAK Umum

SAK ETAP

Penyajian Laporan
Keuangan

PSAK No.1 (Revisi


PSAK ETAP Bab
2009)Laporan keuangan
3Laporan keuangan yang
yang lengkap terdiri dari : lengkap terdiri dari :
Laporan posisi keuangan / Neraca
Neraca
Laporan Laba rugi
Laporan laba rugi
Laporan perubahan
komprehensif
ekuitas
Laporan perubahan
Catatan arus kas
ekuitas
Catatan atas laporan
Laporan arus kas
keuangan
Catatan atas laporan
keuangan
Laporan posisi keuangan
pada awal periode
komparatif untuk penyajian
kembali

Laporan Arus Kas

PSAK No. 2 (Revisi 2009) PSAK ETAP Bab 7Sama


Arus kas aktivitas operasi: dengan PSAKkecuali:
metode langsung dan tidak
Arus kas aktivitas
langsung
operasi disajikan dengan
Arus kas mata uang asing metode tidak langsung
Arus kas mata uang
asing, tidak diatur.

Laporan
keuangankonsolidasi
dan terpisah

PSAK No.4 (Revisi 2009) PSAK ETAP Bab 12


Laporan keuangan
Tidak menyusun laporan
konsolidasi
keuangan
Laporan keuangan sendiri konsolidasian
(lampiran laporan keuangan
konsolidasi)
Konsolidasi Entitas
bertujuan khusus
Prosedur konsolidasi

1.

Ekuitas
Ekuitas dalam SAK ETAP dapat diterapkan untuk setiap usaha. Bentuk umum entitas meliputi :
entitas perorangan, persekutuan perdata, firma, CV, Perseroan terbatas, koperasi. Sedangkan entitas
PT modal saham meliputi: saham preferen, biasa, tambahan modal disetor.
Perolehan kembali saham yang telah dikeluarkan atau sering disebut treasury stock, terdapat 2
metode yaitu:
a. Metode biaya : saham yang dibeli kembali tersebut akan dicatat sesuai dengan harga
perolehan dan disajikan sebagai akun pengurang ekuitas.
b. Metode fair value: saham yang dibeli kembali akan dicatat pada harga nominal dan disajikan
sebagai akun pengurang modal saham.
Laporan perubahan ekuitas dan saldo laba dapat menggantikan laporan keuangan laba rugi dan
laporan perubahan ekuitas dan tidak ada pengungkapan dividen dan dividen per saham.
Dalam penyajian laba rugi tahun berjalan, pendapatan dan beban yang diakui langsung dalam
ekuitas, pengaruh perubahan kebijakan akuntansi dan koreksi kesalahan, rekonsiliasi jumlah tercatat
awal dan akhir periode dari komponen ekuitas.
2.

Debt Investment
Investasi jangka panjang dalam SAK ETAP yang disebut efek adalah surat berharga utang atau
ekuitas. Klasifikasi pada saat perolehan berdasarkan tujuan manajamen:
a. Dimiliki hingga jatuh tempo (held to maturity). Disajikan sebesar biaya perolehan dikurangi
amortisasi premi atau diskonto. Dalam penyajian di neraca sebagai aset lancar atau tidak
lancar berdasarkan keputusan manajemen, kecuali akan jatuh tempo pada tahun berikutnya
harus sebagai aset lancar. Dalam laporan arus kas sebagai arus kas investasi.
b. Diperdagangkan (trading). Disajikan sebesar nilai wajar pada tanggal neraca. Dalam
penyajian di neraca, trading sebagai aset lancer. Sedangkan dalam pada laporan arus kas
merupakan arus kas operasi
c. Tersedia untuk dijual (available for sale). Dinilai pada nilai wajar pada tanggal neraca. Dalam
penyajian di neraca sebagai aset lancar atau tidak lancar berdasarkan keputusan manajemen,
kecuali akan jatuh tempo pada tahun berikutnya harus sebagai aset lancar. Dalam laporan arus
kas sebagai arus kas investasi.
3.

Equity Investment
Entitas asosiasi merupakan investor yang mempunyai pengaruh signifikan biasanya 20% hak
suara atau lebih. Entitas anak adalah entitas yang dikendalikan oleh induk.Investasi pada entitas
asosiasi dicatat dengan metode biaya (cost method). Pada investasi pada entitas asosiasi dividen
menambah pendapatan investasi.
Investasi pada anak dengan metode ekuitas, dan tidak dibuat laporan konsolidasian.Dalam
investasi pada anak pendapatan menambah investasi, sedangkan dividen mengurangi investasi.
4.

Revenue
Jenis jenis pendapatan yang diungkapkan dalam SAK ETAP adalah sebagai berikut :
a. Penjualan barang. Pendapatan diakui jika semua kondisi telah terpenuhi.
b. Penyediaan jasa. Entitas harus mengakui pendapatan sesuai dengan tahap penyelesaian dari
transaksi pada akhir periode pelaporan (biasanya disebut metode persentase
penyelesaian). Hasil suatu transaksi dapat diestimasi secara andal apabila memenuhi semua
kondisi.

c. Kontrak konstruksi
d. Penggunaan aset entitas oleh pihak lain: bunga, royalti atau dividen. Entitas harus mengakui
pendapatan yang muncul dari penggunaan aset oleh entitas yang lain yang menghasilkan
bunga, royalti dan dividen ketika ada kemungkinan besar bahwa manfaat ekonomis yang
berhubungan dengan transaksi akan mengalir kepada entitas dan jumlah pendapatan tersebut
dapat diukur secara andal.
Tidak termasuk perjanjian sewa, dividen yang diterima dari investasi anak dan asosiasi, serta
perubahan nilai wajar investasi efek tertentu.
Pengukuran pendapatan pada nilai wajar atas pembayaran yang diterima atau masih harus
diterima secara bruto. Nilai yang menjadi bagian pihak ketiga harus dikeluarkan dari pendapatan. Jasa
keagenan hanya diakui sebesar komisi keagenan saja, jumlah yang diperoleh atas nama pihak
prinsipal bukan merupakan pendapatan entitas.Pembayaran tangguh maka pendapatan diakui sebesar
nilai tunai (nilai wajar), selisih diakui sebagai pendapatan bunga.
5.

Income Tax Expense


Pajak penghasilan yang diatur dalam SAK ETAP berbeda dengan PSAK yaitu :
a.
Diakui berdasarkan kewajiban pajak periode berjalan dan periode sebelumnya yang belum
dibayar.
b.
Jika terdapat kelebihan bayar maka diakui sebagai aset.
c.
pajak tangguhan tidak diatur.
Berikut perbedaan jika menggunakan PSAK :
a. Menggunakan deferred tax concept.
b. Pengakuan dan pengukuran pajak kini.
c. Pengakuan dan pengukuran pajak tangguhan.

6.

Pensiun & Imbalan Kerja


Ruang lingkup imbalan kerja dalam SAK ETAP adalah sebagai berikut :
a. Imbalan jangka pendek
b. Imbalan pasca kerja
c. Imbalan kerja jangka panjang lainya
d. Pesangon pemutusan kerja.

Prinsip umum yang diakui dalam SAK ETAP adalah entitas mengakui biaya seluruh imbalan
kerja yang menjadi hak pekerja akibat jasa yang diberikan kepada entitas selama periode pelaporan
yaitu sebagai kewajiban setelah dikurangi jumlah yang telah dibayarkan, dan sebagai beban kecuali
bab lain mensyaratkan diakui sebagai bagian perolehan aset.
Imbalan jangka pendek, diakui pada nilai tidak terdiskonto dalam laporan laba rugi saat
terjadinya atau diakui sebagai bagian perolehan aset sesuai SAK ETAP.Imbalan jangka pendek
tersebut meliputi :
a.
Upah, gaji, iuran jaminan sosial
b.
Program bagi laba bonus
c.
Cuti berimbalan
Sedangkan yang disebut dengan imbalan pascakerja adalah manfaat pasti dan iuran pasti.

SAK ETAP tidak mensyaratkan entitas untuk menggunakan metode aktuaris independen untuk
melakukan penilaian aktuarial komprehensif. Penilaian tidak harus dilakukan secara tahunan.
7.

Leasing
Klasifikasi sewa dalam SAK ETAP merupakan kombinasi antara IFRS for SMEs dan SFAS
13. Klasifikasi sewa tergantung pada substansi transaksi dan bukan bentuk hukumnya. Sewa
pembiayaan jika sewa mengalihkan secara substansi seluruh manfaat dan risiko kepemilikan aset
kepada lessee, jika tidak maka sebagai sewa operasi.Klasifikasi sewa dilakukan pada awal sewa dan
tidak berubah selama masa sewa kecuali lessee dan lessor sepakat mengubah persyaratan sewa
sehingga klasifikasi sewa harus dievaluasi ulang.
Dalam pencatatan sewa operasi, pihak lesse:
Tidak mencatat aset sewaan
Mencatat beban sewa secara straight line.
Sedangkan pihak lessor:
Mencatat aset sewaan (termasuk depresiasi)
Mencatat penerimaan secara straight line.

8.

Accounting Changes
Kebijakan akuntansi adalah prinsip, dasar, konvensi, aturan dan praktik tertentu yang diterapkan
oleh suatu entitas dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangannya.
Jika SAK ETAP secara spesifik mengatur transaksi, kejadian atau keadaan lainnya, maka entitas
harus menerapkan SAK ETAP. Namun, jika dampak tidak material maka entitas tidak perlu
mengikuti persyaratan dalam SAK ETAP.
Entitas harus memilih dan menerapkan kebijakan akuntansi secara konsisten untuk transaksi atau
kejadian dan kondisi lain yang serupa.
Penerapan perubahan akuntansi:
a. Sesuai dengan ketentuan transisi SAK ETAP
b. Jika tidak diatur, maka penerapan secara retrospektif
c. Entitas menerapkan kebijakan akuntansi baru seolah-olah kebijakan akuntansi baru telah
diterapkan sebelumnya.
d. Jika tidak praktis, entitas menerapkan kebijakan akuntansi baru pada periode sajian paling
awal.
Sedangkan untuk kebijakan perubahan estimasi adalah penyesuaian jumlah tercatat aset atau
kewajiban, atau jumlah konsumsi periodik suatu aset, yang berasal dari pengujian status sekarang
dari, dan ekspektasi manfaat ekonomi dan kewajiban masa mendatang.
Perubahan estimasi akuntansi yang berasal dari informasi baru atau pengembangan baru dan oleh
karena itu, bukan koreksi kesalahan. Penerapan perubahan estimasi secara prospektif.
Terakhir adalah kesalahan periode yang lalu yaitu kelalaian dan kesalahan pencatatan dalam
laporan keuangan entitas untuk satu atau lebih periode lalu yang muncul dari kegagalan untuk
menggunakan atau kesalahan penggunaan informasi yang andal, yang meliputi :
tersedia ketika laporan keuangan diterbitkan; dan

diekspektasi dengan layak seharusnya diperoleh dan dimasukkan dalam penyusunan dan
penyajian laporan keuangan tersebut
Kebijakan ini diterapkan secara retrospektif.
9.

Cash Flow
Laporan arus kas menyajikan informasi arus kas dari aktivitas operasi, aktivitas investasi dan
aktivitas pendanaan. Untuk aktivitas operasi hanya dapat disajikan secara tidak langsung. Bunga dan
dividen harus diungkap secara terpisah secara konsisten sebagai aktivitas operasi, investasi atau
pendanaan. Pajak penghasilan diungkapkan terpisah sebagai aktivitas operasi kecuali dapat secara
spesifik diidentifikasi sebagai aktivitas investasi atau pendanaan. Transaksi non kas tidak dapat
disajikan dalam laporan arus kas.

Anda mungkin juga menyukai