Caradibawahiniadalahpenentuandengansumbufrontal(melihatjantungdarisuperior/atasdan
inferior/bawah.)
Adapunleadfrontalyaitu(I,II,III,AVL,AVR,AVF)
LihatleadI.KurangikotakuntukgelombangRdengankotakuntukgelombangSjikahasilnya
positifletakkandileadImengarahkeleadI,jikanegatifarahkansebaliknya.
DenganpolayangsamatarikgarispadaleadaVF.
HasilCotangendarileadtersebutadalaharahaxis.
BatasNormalsumbujantungberadaantara30derajatsampai+90/=+110derajat.Jikalebihbesar
dari30derajatmakadeviasikekiri(LAD),danjikalebihbesardari+110derajatmakasumbujantung
deviasikekanan(RAD).
Titiktengahpadagarisdiatasadalahtitiknol.
Jikagelombangtersebutberdepolarasasimakanaik.tengahituadalahgarisisoelektrikatautitiknol.
Ataubisamenggunakancaraberikut.
1.AndalihatleadIdanaVFkalaukedualeadinidominanmenggambarkanpositipdefleksi,anda
janganraguuntukmengatakannormalaksiskarenamasihdalamdaerahnormalaksis.(sayatidak
bosanbosanyauntukmemberitaukanpositifdefleksiyaitugelombangyangnaikkeatas)
2.KalauandamenemukansalahsatudarileadIatauaVFnegatif(lihatgambardiatas)makagunakan
caraini.
MisalkanleadaVFdefleksipositif5mm(5kotakkecil)dandefleksinegatif
10mm(10kotakkecil)(defleksinegatifditandaidengangambaryangkebawah)
jadidileadaVFdominasinyadefleksinegatif(10mm)(+5mm)=5mm,
sedangkandileadImisalkandefleksipositip11mm(11kotakkecil)dandefleksinegatif2mm(2
kotakkecil).JadidileadIdominasinyadefleksipositip(+11mm)(2mm)=+9mm.
anda tinggal hitung 5mm kearah negatif lead aVF,dan 9 mm kearah positip lead I. Setelah itu
tentukantitikpertemuankedualeadtersebut,kemudianhubungkantitikpertemuanitudengantitik
pusat.Nahsegitulahaksisnya.
3.Carileadyangmempunyaiamplitudeyangpalingbesar(baikpositipmaupunnegatif).Misalkan
amplitudoterbesarditemukandileadIdengandominandefleksipositip,makaaksisjantungnyaadalah
Odegree(Normalaksis).MisalkanamplitudeterbesarditemukandileadIIIdengandominandefleksi
negatif,makaaksisjantungnyaberlawananarahdengannegatifleadIIIyaitukearahleadIIIpositip
sebesar+120derajat(RAD)rightaksisdeviation.
LihatlagigambardiatasleadImenunjukanoderajatlead,IIsektar60derajat,leadAVF90derajat
danleadIIIsekitar+120derajat.
JadijikaleadtigadominanmakalebihdaribatasnormalmakadikatakanRAD.
4.Carileadyangbifasikatauyangmendekatibifasikdefleksi(50:50)baikkearahpositifmaupunke
arahnegatifdefleksi.MisalkanandamenemukanleadyangbifasikberadadileadaVF,
selanjutnyaandacarileadyangtegaklurusdenganleadaVF(yaituleadI).PerhatikanleadI,kearah
manadefleksinya?(negatifataupositip)bilaleadIdefleksinyadominanpositip,makaaksisnyakearah
positipleadI(yaituOderajatornormalaksis),bilasebaliknyaleadIdominannegatif,makaaksisnya
kearahnegatifleadI(yaitu+180derajatatauRAD).
Jadicarainimelihatbifasikgarisyang(yangmendekatisumbu(+)dankemablimenjauh())jika
bifasikdileadavfmakaperhatikanjugadilead1,dansebaliknya.
Sekiandarisayakuranglebihnyamohonmaaf,
Cara menghitung atau menentukan aksis jantung :
Ada beberapa cara di bawah ini dalam menentukan aksis jantung, ada juga yang mengatakan
kalau aksis jantung juga bisa di tentukan melalui bidang horizontal. Tapi baiknya saya
sarankan untuk menghitung melalui bidang frontal yaitu dengan menggunakan lead I, II, III,
aVR, aVF, aVL seperti penjelasan saya sebagai berikut : (sambil lihat gb 24 ya)
1. Anda lihat lead I dan aVF ---> kalau kedua lead ini dominan menggambarkan positip
defleksi, anda jangan ragu untuk mengatakan normal aksis karena masih dalam daerah
normal aksis.
2. Kalau anda menemukan salah satu dari lead I atau aVF negatif, maka gunakan cara ini.
Misalkan lead aVF defleksi pasitip 5 mm (5 kotak kecil= 1 kotak besar))dan defleksi negatif
10 mm( 10 kotak kecil) jadi di lead aVF dominasinya defleksi negatif ---> (-10mm )- (+5 mm)
= -5mm, sedangkan di lead I misalkan defleksi positip 11mm (11 kotak kecil) dan defleksi
negatif 2 mm (2 kotak kecil). Jadi di lead I dominasinya defleksi positip ---> (+11mm) - (-2mm)
=
+ 9mm. Lihat gambar 14, anda tinggal hitung 5mm kearah negatif lead aVF, dan 9 mm
kearah positip lead I. Setelah itu tentukan titik pertemuan kedua lead tersebut, kemudian
hubungkan titik pertemuan itu dengan titik pusat. Nah segitulah aksisnya....
3. Cari lead yang mempunyai amplitude yang paling besar ( baik positip maupun negatif).
Misalkan amplitudo terbesar ditemukan di lead I dengan dominan defleksi positip, maka aksis
jantungnya adalah O degree(Normal aksis). Misalkan amplitude terbesar di temukan di lead
III dengan dominan defleksi negatif, maka aksis jantungnya berlawanan arah dengan negatif
lead III yaitu kearah lead III positip sebesar +120 derajat ( RAD)
4. Cari lead yang bifasik atau yang mendekati bifasik defleksi (50:50) baik kearah positif
maupun ke arah negatif defleksi. Misalkan anda menemukan lead yang bifasik berada di lead
aVF, selanjutnya anda cari lead yang tegak lurus dengan lead aVF (yaitu lead I). Perhatikan
lead I, ke arah mana defleksinya? (negatif atau positip) bila lead I defleksinya dominan
positip, maka aksisnya ke arah positip lead I (yaitu O derajat or normal aksis), bila sebaliknya
lead I dominan negatif, maka aksisnya ke arah negatif lead I ( yaitu -180 derajat or RAD).
1.
Jika tidak ditemukan seperti di atas, maka lihat dulu lead II, III, dan
AVF.
Jika P wave masih ada di II, III, AVF maka gelombang P masih sinus.
Sebaliknya, jika Pwave tidak ditemukan di lead-lead tersebut, maka
Pwave bukan sinus.
Pada keadaan ini pikirkan : atrial fibrilasi atau atrial flutter.Maka
langsung- perhatikan R-R interval di semua lead. Jika ada keteraturan
jarak R-R, maka dinamakan Atrial Flutter,sebaliknya dinamakan Atrial
Fibrilasi.
1.
1.
Jika lebar (l) PR interval satu ke yang lainnya mempunyai jarak yang
semakin lebar dan ditemukan adanya QRS yang hilang, maka ini
disebut 20 AV block tipe I.
Jika ditemukan PR interval yang berantakan dan R-R interval yang
teratur, maka disebut 30 AV block = blok total AV.
5. Tentukan QRS interval, normalnya sempit (l < 3 kotak kecil). Jika melebar maka pikirkan adanya
RBBB atau LBBB.
1. Hiperakut T (Infark)
2. HiperKalemi
9. Tentukan adanya Hipertropi ventrikel jantung, lihat di V1 dan V5/V6
QRS lebar disemua lead dengan HR > 40 x/mnt dan < 100
x/mnt
KETAHUILAH ADA R-WAVE PROGRESSIVE
R-wave progressive dilihat dari lead V1-V6, yaitu V1 dimulai dengan
kompleks QRS yang defleksi ke bawah di mana berturut-turut kira-kira mulai
dari V3 sampai V6 gelombang R (defleksi ke atas) makin muncul ke atas.
Jika ditemukan poor R-wave progressive (gelombang R dari V1-V6 seperti
yang tidak seharusnya), maka dapat dipikirkan adanya :
1.
old infark
2.
LVH
3.