Anda di halaman 1dari 28

INVAGINASI

Denny Mukhtar dan Mukhlis Syahputra


Pembimbing :
dr. Muntadhar, Sp.B, Sp.BA

PENDAHULUAN
Intususepsi adalah suatu keadaan masuknya satu
bagian usus ke bagian yang lain dan berawal dari
masuknya usus bagian proksimal (intususeptum)
ke dalam usus bagian distal (intususipien) dengan
insiden intususepsi mencapai 1 dari 2000 anak,
dimana laki-laki lebih tinggi angka kejadiannya
dibandingkan perempuan 2:1.
Gejala khas yang dapat menegakkan diagnosis
pada invaginasi yaitu nyeri perut tiba-tiba dan
berulang, muntah berisi cairan disertai keluarnya
darah dan lendir saat BAB. Penatalaksanaan yang
dapat dilakukan pada invaginasi yatu dengan
reduksi dengan barium enema dan reduksi operasi.

EPIDEMIOLOGI
Intususepsi merupakan penyebab nyeri akut abdomen kedua
tersering setelah Konstipasi. Insiden intususepsi bervariasu dari 1,54 dalam 1000 kelahran. 75% pada usia dua tahun pertama dan 40%
pada usia 3-9 bulan. Laki-laki dan peremuan dengan rasio 1:2 atau
3:2. Insiden puncak penyakit ini berhubungan dengan variasi musim
infeksi virus.

DEFINISI
Intususepsi adalah suatu kondisi masuknya satu bagian usus ke bagian usus
yang lain yang diawali dari masuknya usus bagian proksimal (intususeptum) ke
dalam usus bagian distal (intususipien).

Etiologi
Saat ini masih diduga bahwa terjadinya
invaginasi akibat infeksi adenovirus,
perubahan cuaca atau perubahan pola makan.
Sedangkan pada orang dewasa 5-10%
penderita dapat diketahui hal-hal
menyebabkan terjadinya invaginasi, seperti
apendiks yang terbalik, divertikulum
Meckelli, polip usus, atau kistik fibrosis

Manifestasi Klinis
Gejala klinis yang menonjol dari invaginasi adalah
Nyeri perut yang datangnya secara tiba tiba, nyeri bersifat
serang serangan., nyeri menghilang selama 10 20 menit,
kemudian timbul lagi serangan baru.
Teraba massa tumor di perut bentuk bujur pada bagian kanan
atas, kanan bawah, atas tengah, kiri bawah atau kiri atas.
Buang air besar campur darah dan lendir.

Diagnosis
Untuk menegakkan diagnosa invaginasi
didasarkan pada:
Anamnesis
Pemeriksaan fisik
Laboratorium
Radiologi.

Pemeriksaan Laboratorium
Pada pemeriksaan darah rutin
ditemukan peningkatan jumlah
leukosit ( leukositosis >
10.000/mm3. ).

Pemeriksaan Radiologi
Photo polos abdomen : didapatkan distribusi udara
didalam usus tidak merata, usus terdesak ke kiri atas,
bila telah lanjut terlihat tanda tanda obstruksi usus
dengan gambaran air fluid level. Dapat terlihat free air
bilah terjadi perforasi.
Barium enema : dikerjakan untuk tujuan diagnosis dan
terapi, untuk diagnosis dikerjakan bila gejala gejala
klinik meragukan, pada barium enema akan tampak
gambaran cupping, coiled spring appearance.

Penatalaksanaan
Resusitasi Cairan
NGT
Antibiotik
Reduksi Radiologi
Reduksi Operative

Riwayat Kehamilan Ibu : ANC teratur ke puskesmas, cukup bulan dan


ibunya tidak pernah mengalami kelainan selama masa kehamilan
Riwayat Persalinan Ibu : Pasien lahir secara pervaginam dengan BBL
2500 gr dan panjang 48 cm. pasien merupakan anak ketiga dengan
jenis kelamin perempua, lahir cukup bulan
Riwayat Pemberian Makan : Usia 6 bulan pasien diberikan makanan
pendamping ASI

Riwayat Imunisasi : Hepatitis B + Polio + BCG + DTP

Vital Sign

Pemeriksaan Fisik
Abdomen
Inspeksi
: Distensi (+), Simetris (+), Darm
contour (-),
Darm steifung (-)
Auskultasi

: Bising usus (+) meningkat

Palpasi
sign (-)

: Tidak teraba massa, Dance

Perkusi
(-)

: Timpani (+), shifting dullness

Rectal Touche
Sfingter ani ketat (-)
Ampula kosong
Mukosa licin
Pseudoportio (-)
Sarung tangan: Feses (-), lendir bercampur
darah (-)

Foto klinis pasien

Laboratorium 19/02/2016
Jenis Pemeriksaan

Hasil

Nilai rujukan

Hemoglobin

11,7

10,5-12,9 gr/dl

Leukosit

24,0

6,0-17,5 x 103/ul

Trombosit

609

150 - 450 x 103/ul

Hematokrit

37

53.0 63.0 %

Eritrosit

4,6

4,4-5,8 x 103/ul

Eosinofil

0-6 %

Basofil

0-2 %

Netrofil Segmen

43

50-70 %

Limfosit

11

20-40 %

Monosit

2-8 %

Waktu perdarahan

1-7 menit

Waktu pembekuan

5-15 menit

Na

141

135-145 mmol/l

4,2

3,5-4,5 mmol/l

Cl

101

90-110 mmol/l

144

<200 mg/dl

Faal Hemostasis

Kimia Klinik
Elektrolit

Diabetes
Gula Darah Sewaktu
Ginjal Hipertensi

Foto Thorax
(19/02/2016)

Kesimpulan:

Cor dan
dalam
normal

pulmo
batas

Barium Follow Trough


(25/02/2016)
Kesimpulan:
Ground
glass
appereance di cavum
pelvis dengan dilatasi
colon
ascendes
dan
tranversum

Foto saat operasi

DIAGNOSIS KERJA
Invaginasi

PENATALAKSANAAN
IVFD RL 20 gtt/i
Paracetamol Drip 200 mg
Inj. Ceftriakson 500 mg /12jam
Diet MB + Diet susu formula entrakid 100cc/ 3
jam

PROGNOSIS

Quo ad vitam

: dubia ad bonam

Quo ad functionam
bonam

: dubia ad

Quo ad sanactionam
bonam

: dubia ad

KESIMPULAN

Intususepsiadalahsuatukondisimasuknyasuatubagianususproksimal
kedalamususbagiandistal.Gejalakhasyangdapatmenegakkan
diagnosispadainvaginasiyaitunyeriperuttibatibadanberulang,muntah
berisicairandisertaikeluarnyadarahdanlendirsaatBAB.Penanganan
awalpadaanakdenganintususepsidimulaidenganresusitasicairandan
penyebabkematianpadaanakdenganintususepsidapatdisebabkanoleh
keterlambatandiagnosis(>24jam)

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai