empat bentuk Hiperakut (N gonnorhoeae, Neisseria kochii dan N meningitidis) Akut (Streptococcus pneumonia dan Haemophilus aegyptyus) Subakut (H influenza dan Escherichia coli) Kronik (konjungtivitis sekunder atau pada pasien dengan obstruksi duktus nasolakrimalis)
PATOF
GEJALA
injeksi konjungtiva baik segmental ataupun
menyeluruh sekret pada kongjungtivitis bakteri biasanya lebih purulen daripada konjungtivitis jenis lain pada kasus yang ringan sering dijumpai edema pada kelopak mata. Ketajaman penglihatan biasanya tidak mengalami gangguan kelopak mata yang saling melekat pada pagi hari sewaktu bangun tidur.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
pemeriksaan mikroskopik terhadap kerokan
konjungtiva yang dipulas dengan Gram atau Giemsa dan dapat ditemukan neutrofil polimorfonuklear
TERAPI
Terapi spesifik konjungtivitis bakteri
tergantung pada temuan agen mikrobiologiknya. Pada konjungtivitis bakteri sebaiknya dilakukan pemeriksaan sediaan langsung. Dapat diberikan antibiotic spectrum luas dalam bentuk tetes mata tiap jam atau salep mata tiap 4 sampai 5 kali sehari.