PENDAHULUAN
Gampong dan masyarakat merupakan basis dari pembangunan suatu daerah.
Salah satu ciri dari keberhasilan pembangunan yaitu kemajuan gampong. Dengan
demikian untuk mencapai tujuan pembangunan suatu daerah, kemajuan gampong
harus diwujudkan. Terbatasnya kemampuan ekonomi dan pengelolaan potensi
sumber daya terhadap teknologi tepat guna untuk memproduksi dan kurangnya
tenaga ahli.
Rendahnya jiwa kewirausahaan merupakan contoh keterbatasan masyarakat
gampong pada umumnya. Kehadiran mahasiswa diharapkan dapat mengidentifikasi
keterbatasan masyarakat tersebut. Selanjutnya menciptakan kegiatan untuk
mengatasinya. Pendidikan tinggi pada dasarnya bertujuan untuk mengembangkan
kemampuan, watak dan kepribadian manusia melalui pelaksanaan Tri Dharma
Perguruan Tinggi, yaitu Dharma Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada
masyarakat.
Tujuannya adalah membentuk insan yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berkepribadian sehat, luhur, berilmu, kritis,
kreatif, inovatif, mandiri, percaya diri, berjiwa wirausaha, toleran, peka sosial,
lingkungan, demokratis dan bertanggung jawab.
A. Gambaran Umum Mengenai Lokasi KKN
Lokasi KKN terletak di Gampong Kumbang, Kemukiman Reubee,
Kecamatan Delima, Kabupaten Pidie. Pada masa yang lalu setelah kemerdekaan
Indonesia di wilayah ini terdapat pohon Kumbang yang merupakan satu satunya
pohon yang sangat besar yang terdapat di wilayah kemukiman Reubee. Lokasi nya
tidak jauh dari Kantor Camat Kecamatan Delima, sekitar 2 KM dari Kantor Camat
Delima.
Gampong Kumbang terdapat Empat Lorong yaitu Lorong Manggis, Lorong
Sawoh, Lorong Teungoh dan Lorong Lampoh Awan yang terbagi dalam tiga dusun,
yaitu Dusun Manggis, Dusun Sawoh, dan Dusun Lampoh Awan. Sebelah utara
Gampong Kumbang berbatasan dengan Gampong Glee Reubee, sebelah timur
masyarakat
sehari-hari,
dimana
saling
bantu-membantu
dalam
mahasiswa
untuk
memecahkan
berbagai
masalah
kemampuan
teknologi
masyarakat
dan
seni
dalam
guna
menalarkan
untuk
ilmu
menggerakkan
pembangunan gampong.
dan kental dengan sikap solidaritas sesama masyarakat. Hal ini terjadi karena ikatan
emosional keagamaan yang sangat kuat sesama masyarakat. Beberapa kegiatan yang
masyarakat lakukan yaitu gotong royong, pengajian rutin, berkunjung ke rumah
orang yang terkena musibah.
BAB II
BEBERAPA BIDANG PERMASALAHAN GAMPONG
prasarana telah terpenuhi. Tetapi gampong Kumbang masih belum mempunyai TPA
(Tempat Pengajian Alquran) Sendiri. Sehingga anak-anak warga Gampong Kumbang
harus mengikuti pembelajaran Pendidikan Agama di TPA Gampong lain, seperti TPA
Gampong Krueng dan Gampong Neulop. Tetapi hal itu tidak menyebabkan
berkurangnya minat mereka untuk memperoleh pengetahuan ilmu agama.
Dalam aspek pendidikan reguler di Gampong Kumbang belum memiliki
sekolah sendiri. Seperti PAUD (Pendidikan anak Usia Dini), Taman Kanak-kanak
(TK), Sekolah Dasar (SD) dan sekolah tingkat pertama maupun tingkat atas.
Walaupun demikian minat atau keinginan anak-anak bersekolah di gampong ini
sangat tinggi. Hal ini dapat dilihat dari antusias anak-anak pergi sekolah setiap hari
untuk menuntut ilmu.
Anak-anak SD warga Gampong Kumbang biasanya bersekolah di sekolah
yang berlokasi di wilayah Gampong sekitarnya seperti Gampong Reubaa dan
Gampong Neulop .
Dalam
aspek
keagamaan,
masyarakat
Gampong
Kumbang
belum
Kumbang dalam beribadah. Selain itu, setiap malam Rabu selalu diadakan pengajian
untuk para ibu-ibu dan malam jumat diadakan pengajian untuk para bapak-bapak dan
pemuda gampong di meunasah Gampong Krueng. Walaupun tidak diadakan di
gampong sendiri tetapi tidak mengurangi antusiasme warga Gampong untuk
mengikuti pengajian agama tersebut.
Dalam aspek sosial, hubungan masyarakat sangat erat satu sama lain.
Masyarakat saling tolong-menolong dalam berbagai kegiatan yang diadakan di
gampong. Hal ini tampak dari keaktifan kerjasama masyarakat dalam kegiatan
gotong-royong, acara perkawinan, dan taziyah.
Sedangkan dalam aspek teknologi, masyarakat Gampong Kumbang masih
tergolong
kurang
memahami
perkembangan
teknologi.
Seperti
banyaknya
masyarakat yang belum memahami cara menggunakan komputer, internet dan media
sosial lainnya. Padahal perkembangan teknologi sekarang ini dapat memudahkan dan
mempercepat segala informasi untuk perkembangan gampong tersebut.
Bila ditinjau dari sektor ekonomi, perekonomian masyarakat tergolong
ekonomi menengah kebawah. Dengan kata lain secara statistik ekonomi masyarakat
dapat dikatakan sederhana, dengan mata pencaharian penduduk mayoritas sebagai
petani dan buruh.
B. Sarana dan Prasarana
Pengelolaan sarana dan prasarana merupakan hal sangat spesifik dalam
menilai tingkat kemajuan suatu masyarakat. Gampong Kumbang memiliki prasarana
dan sarana yang kurang mencukupi untuk menjalankan pemerintahannya dengan
baik, mulai dari prasarana untuk menjalankan Pemerintahan Gampong, Pendidikan,
Olahraga, Kesehatan Masyarakat dan Keamanan umum. Dalam hal ini mereka agak
tertinggal dalam segi prasarana dan sarana.
Dalam bidang administrasi gampong, Gampong Kumbang masih belum
memiliki Kantor Geuchik secara fisik. Jadi segala proses administrasi gampong
masih dilakukan di rumah Geuchik. Dan rapat-rapat gampong masih dilakukan di
Meunasah Gampong Kumbang. Jadi dalam hal manajemen pemerintahan gampong
masih diragukan karena kantor pemerintahan Gampong Kumbang belum tersedia dan
semua aparatur gampong bekerja dengan lepas sampai saat ini. Dengan demikian
berdasarkan hasil observasi lapangan kami menyimpulkan Gampong Kumbang
termasuk gampong yang belum maju dan banyak hal yang harus dibenahi.
Untuk lebih jelasnya prasarana dan sarana yang terdapat di Gampong
Kumbang dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 5. Sarana dan Prasarana Gampong Kumbang
N
O
1
2
3
4
NAMA SARANA
Meunasah
Balai Gampong
Pos Kamling
Lapangan Bola Kaki
JUMLAH
BIDANG
JUMLAH/UNIT
Agama
Pemerintahan
Keamanan
Olahraga
1 unit
1 unit
1 unit
1 unit
4 unit
C. Produksi
Dalam hal produksi Gampong Kumbang dapat dikatakan belum mandiri
karena Gampong Kumbang belum memiliki
gampong dan mempunyai aliran pemasukan dana kas untuk gampong. Namun
masyarakat Gampong Kumbang mayoritas mata pencahariannya adalah bertani,
masyarakat gampong kumbang dalam bertani padi biasanya memanen padi tiga kali
dalam setahun. Dan disela-sela kekosongan lahan setelah memanen padi mereka
biasanya menanan tanaman pertanian lain seperti tanaman palawija, jagung. Kacangkacangan dan lain-lain. Kondisi sawah yang sudah tergolong cukup baik seperti
tersedianya saluran irigasi yang sudah mengairi seluruh persawahan gampong
kumbang membuat produksi hasil pertanian gampong kumbang tergolong maksimal,
karena mampu memenuhi kebutuhan pokok masyarakat gampong dan dapat menjadi
sumber pendapatan utama masyarakat gampong kumbang. Serta tanaman tanaman
lain yang di tanam dalam masa setelah panen padi juga dapat manambah penghasilan
masyarakat selain dari pendapatan umumnya sebagai petani padi. Selain memiliki
sawah warga Gampong Kumbang juga memiliki Kebun yang terletah jauh dari
wilayah Gampong Kumbang, dan tanaman yang ditanam antara lain Kakao, Pinang,
Sayur-sayuran, dll.
D. Kesehatan dan Kebersihan Lingkungan
Masyarakat Gampong Kumbang masih kurang memperhatikan kesehatan
mereka. Salah satunya yaitu rata-rata masyarakat Gampong Kumbang belum
memiliki fasilitas WC permanen disetiap rumah. Selain itu kesadaran masyarakat
untuk menjaga kebersihan gampong dalam hal menjaga binatang ternaknya untuk
tidak berkeliaran disekitar gampong sehingga membuat lingkungan di daerah
gampong menjadi bersih dan tidak ada kotoran yang berserakan. Dan ini tindakan
yang diindahkan oleh masyarakat setempat. Ini perlu tanggapan serius dari
pemerintah setempat untuk memperbaiki kebiasaan yang menjadi kebiasaan umum
masyarakat gampong Kumbang. Perlu kiranya bagi dinas terkait (Dinas Kesehatan)
kabupaten Pidie untuk memberikan penyuluhan kesehatan untuk memperbaiki
kebiasaan masyarakat yang masih membuang kotoran di sungai. Dan perlu kiranya
untuk dibuat WC umum di wilayah Gampong Kumbang sebagai solusi masyarakat
untuk membuang kotorannya sehari-hari.
E. Administrasi dan Pemerintahan Gampong
Bidang administrasi dan pemerintahan di Gampong Kumbang sudah
terstruktur dengan baik. Hal tersebut terbukti dengan adanya pemerintahan gampong
yang tersusun dengan baik, mulai dari geuchik, sekretaris gampong, tuha peut,
sampai ke kepala dusun, organisasi pemuda dan perangkat gampong lainnya.
Sistem kendali pemerintahan gampong berada di tangan keuchik dengan
penasehat tuha peut dan imum meunasah. Dalam melaksanakan tugas-tugasnya,
keuchik juga dibantu oleh sekretaris gampong (Sekdes), kepala dusun dan perangkat
gampong lainnya.