KELOMPOK J
M. ABDUL QOHHAR
(G741300
(G741300
(G741300
(G741300
DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2016
I.
Pendahuluan
Sebuah spektrometer massa menciptakan partikel bermuatan (ion) dari
molekul. Kemudian mereka menganalisis ion untuk memberikan informasi
tentang berat molekul senyawa dan struktur kimianya. Ada banyak jenis
spektrometer massa dan teknik pengenalan sampel yang memungkinkan berbagai
analisis.
Spektrometri massa adalah alat yang digunakan untuk menentukan massa
atom atau molekul, yang ditemukan oleh Franci William Aston pada tahun 1919.
Prinsip kerja alat ini adalah pembelokan partikel bermuatan dalam medan magnet.
Spektometer massa adalah suatu instrumen yang dapat menyeleksi molekulmolekul gas bermuatan berdasarkan massa atau beratnya.
Umumnya spektrum massa diperoleh dengan mengubah senyawa suatu
sampel menjadi ion-ion yang bergerak cepat yang dipisahkan berdasarkan
perbandingan massa terhadap muatan. Proses ionisasi menghasilkan partikelpartikel bermuatan positif, dimana massa terdistribusi adalah spesifik terhadap
senyawa induk. Selain untuk penentuan struktur molekul, spektum massa dipakai
untuk penentuan analisis kuantitatif.
II.
Dengan kata lain, semakin banyak elektron yang diambil pada tahap 1,
semakin besar muatan ion tersebut, pembelokan yang terjadi akan semakin
besar.
d. Tahap keempat : Pendeteksian
Sinar-sinar ion yang melintas dalam mesin tersebut dideteksi dengan
secara elektrik.
Quadrupole Spektrometer Massa
Quadrupole massa Filter Spektrometer massa pada dasarnya adalah
instrument yang dapat digunakan untuk mengukur massa, atau lebih tepatnya
massa / muatan ratio, atom terionisasi atau partikel elektrik bermuatan lainnya.
spektrometer massa sekarang digunakan dalam fisika, geologi, kimia, biologi dan
kedokteran untuk menentukan komposisi, Untuk mengukur rasio isotop, untuk
mendeteksi kebocoran dalam sistem vakum, dan keamanan tanah air. Spektrograf
massa pertama diciptakan hampir 100 tahun yang lalu, oleh A.J. Dempster,F.W.
Aston dan lain-lain, dan Oleh karena itu telah dalam pembangunan yang
berkelanjutan pada jangka waktu yang panjang. Namun prinsip menggunakan
medan listrik dan magnet untuk mempercepat dan membangun lintasan ion dalam
spektrometer menurut mereka rasio massa / muatan kelak akan membedakan
desain.
Quadrupole spectrometer massa dalam prakteknya, sulit untuk mencapai
medan magnet yang stabil dan spasial seragam, terutama dengan magnet
permanen. Kesulitan ini dapat menyebabkan degradasi Resolusi massa dan drift di
kalibrasi instrument Selain itu, kehadiran medan magnet dari luar dapat
mempengaruhi instruments lainnya. Pada awal tahun 1950-an itu disadari, oleh W.
Paul (bersama Nobel Prize dalam Fisika, 1989) bahwa penggunaan magnet bidang
bisa dihilangkan sama sekali oleh desain pintar yang menggunakan alternatif
medan listrik quadrupolar bukan medan magnet, maka disebut quadrupole Mass
Spektrometer. Ini adalah desain yang Saat ini digunakan secara luas untuk gas sisa
analisis. Hal ini sangat stabil dan memiliki resolusi massa yang sangat baik.
Dengan sensitivitas tinggi pengganda elektron, itu dapat mengukur tekanan parsial
ke 10-14Torr.
Pengoperasian quadrupole Mass Spectrometer (SMM) tidak begitu
sederhana untuk memahami sebagai desain sektor magnetic ini dengan melibatkan
beberapa matematika. Secara keseluruhan tata letaknya seperti pada gambar:
Ket:
2R0
: jarak terdekat antara empat elektroda SMM
e
: besarnya muatan elektron (asumsikan ion bermuatan tunggal).
Persamaan ini hanya persamaan gerak Newton dengan:
F = q (ion) x medan listrik
Perhatikan bahwa gerak di sepanjang sumbu z tidak terpengaruh oleh potensi di
quadrupole yang elektroda.
III.
Cara Kerja
Cara kerja spektrometer massa adalah sebagai berikut. Sampel dalam
bentuk gas mula-mula ditembaki dengan berkas elektron berenergi tinggi.
Pelakuan ini menyebabkan atom atau molekul sampel mengalami ionisasi
(melepas elektron sehingga menjadi ion positif). Ion-ion positif ini kemudian
dipercepat oleh suatu beda potensial dan diarahkan ke dalam suatu medan magnet
melalui suatu celah sempit. Dalam medan magnet, ion-ion tersebut akan
mengalami pembelokan yang bergantung pada:
1. Kuat medan listrik yang mempercepat aliran ion. Makin besar
potensial listrik yang digunakan, makin besar kecepatan ion dan
makin kecil pembelokan.
2. Kuat medan magnet. Makin kuat magnet, makin besar
pembelokan.
3. Massa partikel (ion). Makin besar massa partikel, makin kecil
pembelokan.
4. Muatan partikel. Makin besar muatan, makin besar pembelokan.
IV.
Kegunaan
Kegunaan dari Mass Spectrometry adalah :
a. Mengetahui komposisi unsur dari bahan yang dianalisa sehingga
diketahui berat dan rumus molekulnya
b. Mengetahui unsur senyawa baik senyawa organik maupun anorganik
c. Untuk analisis kualitatif maupun kuantitatif suatu kompleks
d. Untuk penentuan struktur dari komponen permukaan padatan
e. Untuk menentukan perbandingan isotop atom dalam suatu sampel
Tambahan: Bila ada ion bermuatan +2 , maka anda akan tahu karena
semua garis yang ada pada diagram diatas akan mempunyai garis lain dengan
besar 1/2 dari nilai m/z (karena, sebagai contoh, 98/2=49).
Garis-garis itu akan jauh lebih sedikit daripada garis ion +1 karena
kemungkinan terbentuknya ion +2 adalah jauh lebih kecil bila dibandingkan
dengan kemungkinan terbentuknya ion +1.
Perkembangan pada spektrometri massa mengijinkan pengukuran massa
atom secara eksak. Peralatan spektrometer ini menggunakan magnet untuk
membelokkan trayektori berkas ion dan banyaknya defleksi ditentukan dengan
rasio massa atom terhadap muatannya.
Detektor
Unsur terakhir dari Mass Spectrometry adalah detector. Detector
menghitung muatan yang terinduksi atau arus yang dihasilkan ketika ion
dilewatkan atau mengenai suatu permukaan.
Dalam scanning instrument, sinyal dihasilkan dalam detector selama
scanning, dimana scanning massa dan menghitung ion sebagai m/z. menurut
tipenya, beberapa tipe elektron multipileir digunakan, meliputi faradaycups dan
detektor ion ke photon karena jumlah ion yang yang meninggalkan mass analizer
cukup kecil, maka sering di gunakan Microchanels plate detector, detector ini
terdiri dari sepasang logam pada permukaan dengan mass analizer atau daerah
pemerangkap ion.
Karakteristik penganalisis
1. Mass Rosolving power
Ukuran kemampuan membeda-bedakan dua puncak yang perbedaannya
kecil ( m/z )
2. Mass Accuracy
Rasio kesalahan pengukuran m/z di banding dengan kebenaran m/z
biasanya di ukur dalam ppm atau mili massa unit.
3. Mass Range
Adalah batas m/z yang dapat di terima, yang di berikan oleh analizer.
4. Linear Dinamic Range
Batas yang menunjukkan bahwa sinyal ion linear dengan konsentrasi
analit
5. Speed
Menunjukkan waktu awal dan akhir, percobaan di gunakan untuk
menentukan jumlah spectra per unit waktu yang dapat di hasilkan.
Spectrum massa biasanya ditampilkan sebagai grafik vertikal
menunjukkan rasio massa atau muatan dan horizontal menunujukkan
kelimpahan relatif unsur.
V.
Simpulan
Spektometer massa adalah suatu instrumen yang dapat menyeleksi
molekul-molekul gas bermuatan berdasarkan massa atau beratnya. Prinsip kerja
alat ini adalah pembelokan partikel bermuatan dalam medan magnet. Quadrupole
massa Filter Spektrometer massa pada dasarnya adalah instrument yang dapat
digunakan untuk mengukur massa, atau lebih tepatnya massa / muatan ratio, atom
terionisasi atau partikel elektrik bermuatan lainnya.