PENDAHULUAN
II.1 Lidah
A. Definisi Lidah
Rongga mulut dianggap cermin kesehatan umum seseorang. Lidah merupakan
salah satu organ di rongga mulut yang paling peka terhadap perubahan yang terjadi di
dalam tubuh. Pada dasarnya, permukaan lidah adalah daerah yang paling banyak terpapar
oleh iritasi dan keperluan dasar hidup sehari-hari seperti makan dan minum (Simamora,
2012).
Lidah sebagai indera pengecap mempunyai beberapa fungsi yaitu membantu
proses pengecapan dan perasa, mengatur letak makanan ketika dikunyah, membantu
B. Anatomi Lidah
Lidah adalah suatu organ otot kompak yang ditutupi oleh lapisan pelindung dari
epitel skuamosa berlapis. Lidah memiliki peran yang penting dalam proses penelanan,
pengecapan dan bicara. Dorsum lidah mempunyai banyak tonjolan-tonjolan mukosa yang
membentuk papila-papila (Nirwanda, 2010).
Ada 4 tipe papila pada dorsum lidah
a. Papila Filiformis
Papila terkecil dan berjumlah paling banyak. Papila itu berupa batang-batang
ramping, seperti rambut, bertanduk, tampak berwarna merah, merah muda atau putih
tergantung pada derajat iritasi yang dialami lidah (Nirwanda, 2010).
b. Papila Fungiformis
Papila fungiformis lebih sedikit jumlahnya, warna merahnya lebih cerah dan
diameternya lebih lebar dibandingkan dengan papila filiformis. Papila fungiformis
tidak bertanduk, berbentuk bulat atau jamur dan sedikit menonjol. Papila ini juga
berisi kuncup-kuncup pengecap. Papila ini paling banyak terdapat di tepi lateral dan
ujung anterior dari lidah. Kadang-kadang papila fungiformis mengandung pigmen
coklat, terutama melanoderm (Nirwanda, 2010).
c. Papila Sirkumvalata
2
Kuning menandakan adanya infeksi bakteri, jika warna kuning menuju kehijauan
Rasa asam disebabkan oleh suatu golongan asam. Konsentrasi ion hidrogen
maupun intensitas sensasi rasanya kira-kira sebanding dengan logaritma konsentrasi
ion hidrogen. Oleh sebab itu, makin asam suatu makanan maka sensasi rasa asamnya
semakin kuat (Simamora, 2012).
c. Rasa Asin
Rasa asin ditimbulkan oleh garam terionisasi terutama konsentrasi ion sodium.
Kualitas rasa asin sedikit berbeda dari satu garam dengan garam lainnya karena
beberapa jenis garam juga mengeluarkan rasa lain di samping rasa asin (Simamora,
2012).
d. Rasa Pahit
Rasa pahit seperti rasa manis, tidak disebabkan satu jenis agen kimia, tetapi
zat-zat yang memberikan rasa pahit semata-mata hampir merupakan zat organik.
Pembagian kelas zat yang sering menyebabkan rasa pahit adalah: (1) Zat organik
rantai panjang yang berisi nitrogen, dan (2) alkaloid. Alkaloid terdiri dari banyak obat
yang digunakan dalam kedokteran seperti kuinin, kafein, striknin, dan nikotin
(Simamora, 2012).
e. Rasa Umami
Umami berasal dari bahasa Jepang yang artinya enak. Rasa umami
mempunyai ciri khas yang jelas berbeda dari keempat rasa lainnya, termasuk
sinergisme peningkat rasa antara dua senyawa umami, L-glutamat dan 5'ribonulceotides, serta rasa yang bertahan lama setelahnya. Umami adalah rasa yang
retensi makanan, jika tidak ada selaput lidah mengindikatorkan adanya ganguan
ginjal dan kandung empedu (Much,2009)
2. Membasahi makanan di dalam mulut
Yang berperan adalah kelenjar sublingualis. Kelenjar sublingualis terletak di
bawah lidah (Much,2009)
3. Mengecap atau merasakan makanan
4. Membolak-balik makanan
5. Menelan makanan
6. Mengontrol suara dan dalam mengucapkan kata-kata (Much,2009)
F. Gangguan pada lidah
1. Luka
Luka pada lidah bisa disebabkan oleh reaksi alergi, infeksi virus herpes
simplex mulut, luka sariawan, tuberculosis, infeksi bakteri, atau sifilis tahapawal.
Luka bisa juga disebabkan oleh alergi atau gangguan sistem kekebalan lainnya. Luka
berat adalah hal yang paling sering menyebabkan ketidaknyamanan lidah. Lidah
tersebut mempunyai banyak ujung saraf untuk rasa sakit dan peraba dan lebih peka
terhadap rasa sakit dibandingkan kebanyakan bagian lain pada tubuh. Lidah sering
tiba-tiba tergigit tetapi cepat sembuh. Gigi yang tajam atau rusak bisa sangat merusak
jaringan yang mudah rusak tersebut (Much,2009).
Pertumbuhan yang terlalu cepat dari proyeksi normal di atas lidah (Vili) bisa
membuat lidah tampak berbulu. Lidah tersebut bisa juga tampak berbulu setelah
demam, setelah pengobatan antibiotik, atau ketika pencuci mulut peroxide digunakan
terlalu sering. Bulu ini pada ujung lidah tidak perlu dibingungkan dengan
leukoplakia berbulu yang terbentuk di sisi lidah dan merupakan karakteristik AIDS
(Much,2009).
3. Perubahan warna
Villi lidah bisa menjadi berubah warna jika seseorang merokok atau
mengunyah tembakau, makan makanan tertentu, atau memiliki bakteri berwarna yang
berkembang pada lidah. Ujung lidah bisa terlihat berwarna hitam jika seseorang
menggunakan sediaan bismuth untuk gangguan perut. Penyikatan lidah dengan
menggunakan sikat gigi atau kikisan dengan pengikis lidah bisa menghilangkan
beberapa perubahan warna. Anemia kekurangan zat besi bisa membuat lidah terlihat
pucat dan lembut (Much,2009).
Anemia pernicious, yang disebabkan oleh kekurangan Vitamin B12, bisa juga
membuat lidah terlihat pucat dan lembut. Tanda pertama pada demam scarlet
kemungkinan berubah dari warna normal lidah menjadi warna strawberi, dan
kemudian warna rasberi. Lidah merah-strawberi pada anak kecil bisa juga menjadi
sebuah tanda penyakit Kawasaki. Lidah merah lembut dan mulut menyakitkan bisa
mengindikasi pellagra, sebuah jenis kekurangan gizi yang disebabkan oleh
kekurangan niacin (Vitamin B3) pada makanan. Lidah merah bisa juga meradang
(glossitis)-lidah tersebut merah, menyakitkan, dan bengkak. Bercak keputih-putihan,
serupa dengan apa yang ditemukan di dalam pipi, bisa disertai demam, dehidrasi,
sifilis tahap kedua, sariawan, lichen planus, leukoplakia, atau gangguan pernafasan
mulut (Much,2009).
9
4. Benjolan
Benjolan kecil pada kedua sisi lidah biasanya tidak berbahaya, sebuah
benjolan hanya pada salah satu sisi bisa bersifat kanker. Daerah berwarna putih atau
merah yang tidak bisa dijelaskan, luka atau bengkak yang menjadi keras pada lidah
khususnya jika tidak terasa sakit-kemungkinan adalah tanda kanker dan kondisi ini
harus diteliti oleh seorang dokter gigi. Kebanyakan kanker mulut tumbuh pada salah
satu sisi lidah atau pada dasar mulut. Kanker hampir tidak pernah muncul di ujung
lidah, kecuali ketika kanker tersebut terjadi setelah sifilis yang tidak diobati
(Much,2009).
5. Rasa tidak nyaman
Lidah yang tidak nyaman bisa dihasilkan dari iritasi oleh makanan tertentu,
khususnya yang asam (missal : nanas), atau rasa tertentu di dalam pasta gigi, pencuci
mulut, permen, atau permen karet. Beberapa obat-obatan bisa menyebabkan rasa
tidak nyaman pada lidah, sama seperti luka dan infeksi. Infeksi umum yang
menyebabkan rasa tidak nyaman pada lidah adalah thrush (candidiasis), dimana jamur
berbentuk lapisan putih pada gigi yang terlalu cepat tumbuh dan menutupi lidah.
Nyeri intensif pada seluruh mulut bisa disebabkan oleh sindrom mulut terbakar.
Biasanya, hal ini adalah proses eliminasi untuk menemukan apa yang menyebabkan
rasa tidak nyaman. Rasa tidak nyaman pada lidah yang tidak disebabkan oleh infeksi
biasanya diobati dengan menghilangkan penyebab tersebut. Misal, orang tersebut bisa
mencoba untuk merubah merk pasta gigi, menghentikan makanan yang mengiritasi,
atau memperbaiki gigi yang tajam atau patah oleh seorang dokter gigi. Mencuci
dengan air garam hangat bisa membantu. Sariawan bisa diobati dengan obat anti
jamur, seperti Nystatin atau Fluconazole (Much,2009 dan Miller-Keane, 2010).
6. Glossopyrosis
10
Kelainan ini berupa keluhan pada lidah dimana lidah terasa sakit dan panas
dan terbakar tetapi tidak ditemukan gejala apapun dalam pemeriksaan. Hal ini
kebanyakan karena psikosomatis dibandingkan dengan kelainan pada syaraf (Mosby's
Dental Dictionary, 2010)
II.2 Glossitis
11
A. Definisi Glossitis
Glositis adalah suatu keradangan pada lidah. Glossitis atau kronis. Penyakit ini
juga merupakan kondisi murni dari lidah itu sendiri atau merupakan cerminan dari
penyakit tubuh yang penampakannya ada pada lidah. Glossitis dapat menyerang semua
lapisan usia. Penyakit ini sering terjadi pada laki-laki daripada perempuan ( Budianto,
2011).
B. Etiologi
Penyebab glossitis bermacam-macam, bisa local dan sistemik ( Budianto, 2011).
1. Penyebab Lokal
- Bakteri dan infeksi virus
- Trauma atau iritasi mekanis dari sesuatu yang terbakar, gigi atau peralatan gigi
- Iritasi lokal seperti dari tembakau, alkohol dan makanan yang pedas ataupun
makan yang berbumbu
- Alergi dari pasta gigi dan obat kumur.
2. Penyebab Sistemik
- Kelainan nutrisi, penyakit kulit dan infeksi sistemik
- Keadaan kekurangan gizi (malnutrisi) yaitu kurangnya asupan vitamin B
- Penyakit kulit seperti oral lichen planus, erythema multiforme, aphthous
ulcers, and pemphigus vulgaris,
Infeksi seperti syphilis and human immunodeficiency virus (HIV)
C. Diagnose
Penegakkan diagnosis dimulai dari anamnesis. Dari anamnesis, dapat ditemukan
keluhan nyeri lidah, sulit untuk mengunyah, menelan atau untuk bercakap cakap. Lidah
yang mempunyai kelainan ini permukaannya akan terlihat halus (pada anemia
pernisiosa), dapat ditemukan beberapa ulserasi atau borok yang terlihat pada lidah ini,
lidah terlihat bengkak serta adanya perubahan warna lidah, lidah berwarna pucat pada
penderita anemia pernisiosa dan berwarna merah gelap bila penyebab glossitis adalah
kekurangan vitamin B yang lain. Penyebab glossitis secara pasti dicari melalui
pemeriksaan yang mendalam, seperti biopsy ( Budianto, 2011).
D. Klasifikasi
Idiopathic Glossitis
Inflamasi pada membran mukosa dan otot lidah secara keseluruhan.
Atrophic Glossitis (Hunters Glossitis)
12
13
14
kandidiasis. Jika diagnosis definitive masih belum dapat dilakukan, biopsi dari
perwakilan daerah lesi akan dibenarkan (Michael and David, 1992).
15
2. Geografic tongue
Lidah seperti peta, berpulau-pulau. Baik banyak maupun sedikit. Bagian pulau
itu berwarna merah dan lebih licin dan bila parah akan dikelilingi pita putih tebal
(Gilang, 2009).
3. Fissured tongue.
Lidah akan terlihat pecah-pecah. Kadang garis hanya satu ditengah, kadang
juga bercabang-cabang (Gilang, 2009).
G. Penatalaksanaan
Perawatan dari glosotis ini tergantung dari kasusnya. Antibiotics dipergunakan
bila kelainan ini melibatkan bakteri. Bila penyebabnya adalah defisiensi besi, maka
diperlukan supplement yang memadai yaitu harus diberikan zat besi yang merupakan ciri
16
defisiensi utama dari glossitis ini. Pembengkakan dan rasa tidak nyaman di mulut
dilakukan pemberian obat obatan yang diberikan secara oral. Obat kumur yaitu campuran
setengah teh baking soda dan dicampur dengan air hangat akan membantu keadaan
ini..Bila pembengkakan dirasakan parah, bisa diberikan kortokosteroid. Diet cair
nampaknya harus diberikan pada seseorang dengan glossitis ini (Gilang, 2009).
H. Pencegahan
Kebersihan rongga mulut merupakan hal yang harus dilakukan.
Sikat gigi dan penggunaan dental floss atau benang gigi merupakan suatu
keharusan, juga jangan lupa untuk membersihkan lidah setelah makan. kemudian
DAFTAR PUSTAKA
Budiyanto, Carko. 2011. Makalah Kasus Log Book Gigi dan Mulut Kepaniteraan Klinik Ilmu
Gigi dan Mulut Fakultas Kedokteran UNS / RSUD DR. MOEWARDI: Surakarta.
Gilang,
17
W.B.
Saunders;
c2010.
Glossitis.
http://medical-
18
Simamora , Marlin Oktafia. 2012. Perbedaan Sensitivitas Indera Pengecap Rasa Manis dan
Rasa Pahit pada Perokok Kretek di Kelurahan Padang Bulan Kota Medan Fakultas
Kedokteran Gigi Departemen Biologi Oral Tahun 2012. Fakultas Kedokteran Gigi
Departemen Biologi Oral : Medan
19