Anda di halaman 1dari 23

OTITIS MEDIA

TUBERKULOSIS
Oleh :
Putu Indah Lindiana Dewi R
Anton Nopiar
Putu Indra Ade Jhaniarta

10700258
10700002
09
Pembimbing :
Dr. Lenny B. Wuriningtyas, Sp. THT-KL

PENDAHULUAN
Otitis Media
Otitis Media
Supuratif
Otitis Media
non
Supuratif

Otitis
Media
Spesifik
Otitis Media
Tubekulosa

Epidemiologi:

o,o4% dari OMSK

Tanda:

Otore persisten
Gg pendengaran
Perforasi multipel
Granulasi

Telinga dibagi 3 bagian


Telinga luar (auris eksterna)
Aurikulum
Meatus akustikus eksternus
Membran timpani
Telinga tengah (auris media)
Kavum timpani
Tuba Eustachius
Antrum & sel-sel mastoid
Telinga dalam (auris interna = labirin)
Koklea (organ auditivus)
Labirin vestibuler (organ vestibuler /status)

Otitis media tuberkulosa adalah radang yang terletak di


telinga bagian tengah .Otitis media tuberkulosa
infeksi paru sekunder yang masuk ke telinga tengah
melalui tuba Eustachius
PENYEB
AB

Bakteri Mycobacterium Tuberculosis

Paparella MM, Adams GL, Levine SC. 1997. Penyakit telinga tengah dan mastoid. Dalam: Effendi H, Santoso K, Ed. BOIES buku ajar penyakit THT.
Edisi 6. Jakarta: EGC, 88-118

PATOFISIOLOGI
melalui
tuba Eustachius
r en
Ka
a

hemoptisis dan
darah
Kondisi ini biasanya dimulai sebagai otitis media serosa.
Infeksi juga bisa mencapai telinga tengah melalui saluran
pendengaran eksternal atau secara hematogen

Adhikari P. 2008. Tuberculous Otitis Media: A Review of Literature. The Internet Journal of Otorhinolaryngology Volume 9 Number 1

Gejala klinis
Umumnya tuberkulosis dari telinga tengah adalah unilateral.Tuberkulosis dari telinga
tengah ditandai :
otore

menyakitkan yang gagal respon pada pengobatan antimikroba biasa .

dengan

adanya infeksi tuberkulosis di tempat lain diikuti oleh perforasi membran


timpani multipel

jaringan granulasi yang banyak, dan nekrosis tulang, limfadenopati preauricular.

Terdapat

jaringan granulasi yang pucat pada membran timpani

Adhikari P. 2008. Tuberculous Otitis Media: A Review of Literature. The Internet Journal of Otorhinolaryngology Volume 9 Number 1

ANAMNESA
Otore

bersifat persisten (jernih,mukoid atau purulen) tanpa otalgia

Riwayat

TB paru

Paralisis

fasialis (10% dewasa, 35% anak-anak)

Tuli

konduktif atau sensorineural

PEMERIKSAAN FISIK
Tahap awal :
-

Otoskopi: Otore, membran timpani hiperemis dan dilatasi pembuluh darah.

Tes pendengaran: tuli konduktif (destruksi osikel)

Limfadenopati jugular

Tahap lanjut :
-

Otoskopi: Perforasi multipel: mukosa granular/polipoid (bony sequestra)

Sinusitis (20%)

Tuli sensorineural dan labirintis

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Foto Thorak

Gambar 3. Rontgen dada menunjukkan infiltrat homogen di bagian atas dan


tengah kanan bersama dengan batas atas kiri sugestif tuberkulosis paru
(Adhikari, 2008)

Gambar CT Scan

Gambar 3: (A) CT Scan menunjukkan gambaran opak pada telinga tengah kanan dan
sel udara mastoid. (B) CT scan normal telinga tengah kanan dan sel udara mastoid 12

Histopatologi

Gambar 4: Menunjukkan lesi granulomatous dengan multinucleated giant cells (langhans giant cell)
dan sel epitheloid yang lonjong3

Diagnosa Banding
Otitis

Media Supuratif Kronik


Otitis media Sifilis
Wegener's granulomatosis,
midline granuloma,
sarcoidosis,
necrotizing otitis externa,
atypical mycobacterial infections,
histiocytosis X dan
kolesteatoma.

PENATALAKSANAAN

Irigasi dan obat tetes antibiotik

Irigasi dengan air hangat steril (3x/hari)

10 tetes ofloxacin (2x/hari 14 hari)

Mengeluarkan jaringan granulasi

Instrumen kecil/kauterisasi dengan AgNO3

Ciprofloxacin 0,3% dan Dexametason 0,1% 7 10 hari

Fase eksersabasi berat, antibiotik sistemik

Amoxicillin 250 500 mg (3x/hari 10 hari)

Pengobatan Anti Tuberkulosis


Terbagi

pada 3 kategori, Kategori I (2HRZE/4H3R3), Kategori II

(HRZE/5H3R3E3) dan Kategori III (2HRZ/4H3R3)


Pengobatan

TBC pada anak terbagi pada dua tipe yaitu 2HR/7H2R2

dan 2HRZ/4H2R2. Dosis anak: INH 5 mg/kgbb/hari (< 10mg) dan


rifampisin 10 mg/kgbb/hari (< 15 mg).

Dosis Obat OAT


Obat

Dosis harian
(mg/kgbb/hari)

Dosis 2x/minggu
(mg/kgbb/hari)

Dosis 3x/minggu
(mg/kgbb/hari)

INH

5-15 (maks 300 mg)

15-40 (maks. 900 mg)

15-40 (maks. 900 mg)

Rifampisin

10-20 (maks. 600 mg)

10-20 (maks. 600 mg)

15-20 (maks. 600 mg)

Pirazinamid

15-40 (maks. 2 g)

50-70 (maks. 4 g)

15-30 (maks. 3 g)

Etambutol

15-25 (maks. 2,5 g)

50 (maks. 2,5 g)

15-25 (maks. 2,5 g)

Streptomisin

15-40 (maks. 1 g)

25-40 (maks. 1,5 g)

25-40 (maks. 1,5 g)

komplikasi

yg sering terjadi kelumpuhan saraf wajah


Pengobatan dgn anti TBC dan pembedahan

RINGKASAN
OM

TBC bentukan jarang


Terlambat dx: merusak telinga tengah dan struktur sekitarnya
Tuberkulosis paru sekunder yg menyebar ke Tuba eustachius
Plg sering krn hemoptisis dan darah yg terinfeksi

Gejala

klinis:

Otore persisten
Gg pendengaran
Perforasi multipel
Granulasi

Otore pd px dgn/diduga TBC

Keterlambatan dx komplikasi
Tx: mediakmentosa dan pembedahan

OM TBC

THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai