Anda di halaman 1dari 20

MANAJEMEN PENUNJANG FASILITAS

BAMBANG PH
DIVISI PELAYANAN PENUNJANG MEDIS
RS DR SARDJITO JOGJAKARTA

PENDAHULUAN
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang
dilaksanakan di rumah sakit sangat ditentukan oleh tersedianya
fasilitas pelayanan yaitu sarana, prasarana maupun peralatan,
disamping faktor lainnya.
Sarana, prasarana dan peralatan rumah sakit harus diupayakan
selalu dalam keadaan baik dan laik pakai, untuk menjamin kualitas
dan kesinambungan pelayanan kesehatan. Untuk mencapai kondisi
yang demikian, sarana, prasarana dan peralatan tersebut harus
dikelola dengan baik, efektif dan seefisien mungkin.
Pengelolaan tersebut dimulai sejak pengadaan, operasionalisasi
dan pemeliharaan termasuk didalamnya pengamanan, pengawasan
serta pengembangannya.

MANAJEMEN PENUNJANG FASILITAS

Adalah suatu pendekatan terhadap manajemen yang


memanfatkan serta memfokuskan pada fasilitas (sarana,
prasarana dan alat) untuk menunjang pelayanan kepada
pelanggan.
Manajemen dapat dikatakan sebagai pengetehuan
tentang sesuatu, yang diuraikan secara sistematis, dan
teori yang diperoleh dari pengalaman, pengamatan,
penelitian dan pemikiran serta secara obyektif dan
universal dapat dibuktikan kebenarannya berdasarkan
kenyataan-kenyataan yang ada.

MANAJEMEN PENUNJANG FASILITAS


MELIPUTI :

Pengembangan fasilitas medis dan non medis yang bersifat


investasi.

Pemeliharaan fasilitas medis.

Pemeliharaan fasilitas non medis dan bangunan/gedung.

PENGERTIAN FASILITAS
1.

Peralatan medis adalah semua alat yang menunjang terselenggaranya


pelayanan medik di rumah sakit, seperti : alat radiologi, alat
elektromedik, alat laboratorium dsb.

2.

Peralatan non medis adalah semua alat yang menunjang


terselenggaranya pelayanan medik di rumah sakit, seperti : mebelair,
tempat tidur, kursi, boiller, genset, alat binatu,alat dapur, alat pendingin
dsb.

3.

Ruang bangun/gedung adalah semua ruang/unit yang ada di dalam


batas/pagar rumah sakit yaitu bangunan fisik dan kelengkapannya
yang dipergunakan untuk berbagai keperluan atau kegiatan rumah
sakit, seperti : gedung perawatan, gedung kantor, gedung pakir,
drainase, halaman, jalan lingkungan dsb.

4.

Prasarana adalah yang berbentuk fisik terdiri dari alat dan jaringan.
Jaringannya membentuk suatu sistem instalsi yang saling terkait,
seperti : instalasi listrik, instalasi telepon, instalasi sound system,
instalasi computer dsb.

MANAJEMEN PENUNJANG DITINJAU DARI FASILITAS

Pelayanan kesehatan yang tepat, cepat dan murah memerlukan


perlengkapan, peralatan dan bahan-bahan yang tepat dan cukup sesuai
kebutuhan.

Masalah perlengkapan dan peralatan terutama terletak pada penggunaan


dan pemeliharaannya.
Penggunaan untuk keperluan yang tepat, secara tepat, oleh orang
yang benar-benar menguasainya merupakan masalah yang senantiasa
harus diperhatikan.
Pemeliharaan secara terus menerus, sehingga selalu siap untuk
dipergunakan dengan baik setiap waktu diperlukan.

Hal ini penting sebab perlengkapan dan peralatan harus dibeli dari
anggaran, yang selalu terbatas. Kewajiban setiap petugas untuk mengelola
dengan baik barang milik negara yang ada, adalah mutlak dan salah satu
fungsi yang harus dilaksanakan.

SISTEM PENGELOLAAN FASILITAS YANG BAIK


MENCAKUP :

INVENTARISASI
PERENCANAAN
PENGADAAN
DISTRIBUSI
PENGGUNAAN
PEMELIHARAAN
PENGAWASAN/PENGENDALIAN
PENGHAPUSAN.

PENGERTIAN :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

INVENTARISASI adalah kegiatan pencatatan penyelenggaraan fasilitas


kesehatan yang efektif.
PERENCANAAN adalah kegiatan penyusunn kebutuhan fasilitas
berdasarkan usulan/kajian dari lini produksi sesuai dengan arah
kebijakan Direksi.
PENGADAAN adalah kegiatan pelaksanaan pembelian berdasarkan
perencanaan yang telah disyahkan.
DISTRIBUSI adalah kegiatan penyaluran peralatan yang telah diterima
dan disyahkan oleh panitia penerima rumah sakit.
PENGGUNAAN adalah pemanfaatan peralatan untuk penyelenggaraan
pelayanan kesehatan.
PEMELIHARAAN adalah suatu kegiatan agar peralatan kesehatan selalu
dalam keadaan laik pakai/dinyatakan dapat difungsikan dengan baik.
PENGAWASAN/PENGENDALIAN adalah suatu kegiatan agar dalam
pelaksanaan pemanfaatan peralatan sudah benar adanya.
PENGHAPUSAN adalah suatu kegiatan untuk mengkaji fasilitas yang
dimiliki masa lalu, yang tidak mempunyai nilai ekonomis, untuk ditidak
lanjuti penghapusannya

STRATEGI PENGEMBANGAN FASILITAS


1.
2.
3.

4.
5.

Inventarisasi setiap fasilitas.


Untuk peralatan medis dilihat masa pemakaian dan
utilitasnya.
Untuk peralatan non medis dilihat apakah barangbarang tersebut masih dapat digunakan untuk
pelayanan.
Tentukan kebijakan akuntansinya (kaitannya dengan
nilai Asset).
Lakukan study kelayakan penghapusan dan
pengembangan atau replacement/penggantian.

STRATEGI PERALATAN MEDIS & NON MEDIS

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Lakukan Inventarisasi dengan baik.


Lihat umur teknis dan umur ekonomis alat tersebut.
Koordinasikan dengan pemakai alat dan yang terkait.
Tentukan kebijakan akuntansinya(nilai asset).
Diajukan untuk diadakan penghapusan.
Diajukan pengembangan atau replacement
(penggantian), berdasarkan kebutuhan peningkatan
pelayanan.

URUTAN PROSES PEMENUHAN KEBUTUHAN


PENGEMBANGAN FASILITAS
1.

2.

Instalasi mengajukan usulan kebutuhan


pengembangan atau kelengkapan standar fasilitas
kepada direksi, sesuai usulan kajian pengembangan
atau kelengkapan standar pelayanan SMF dalam RBA
Instalasi.
Kebutuhan seluruh Instalasi dikompilasikan oleh
manajemen untuk disusun skala prioritasnya
disesuaikan dengan anggaran yang ada pada tahun
berjalan serta disesuaikan dengan arah kebijakan dari
Direktorat Pelayanan Medis, menjadi rencana
kebutuhan pengembangan fasilitas dalam RBA rumah
sakit.

PERAN PETUGAS TEKNIS


Petugas teknis dalam melaksanakan koordinasi lintas
fungsi, harus betul betul memahami dan menguasai
masalah-masalah teknis di Instalasi dimana mereka
ditempatkan.
Menyiapkan konsep pemeliharaan fasilitas, rehabilitasi,
penggantian sampai usulan pengadaan.
Bertanggungjawab atas pelaksanaan fungsi teknis
kepada kepala Instalasi.

TUJUAN PEMELIHARAAN

Untuk memperoleh hasil pemeliharaan fasilitas (medis,non medis


dan gedung) rumah sakit dalam kondisi dapat diterima dan siap
pakai.

Untuk memperpanjang usia ekonomis fasilitas (medis, non medis


dan gedung) rumah sakit.

Untuk menjamin keselamatan para pengguna fasilitas (medis, non


medis dan gedung) rumah sakit.

URUTAN PROSES PEMENUHAN KEBUTUHAN


PEMELIHARAAN FASILITAS
1.

2.
3.

Instalasi mengajukan usulan kebutuhan pemeliharaan fasilitas


yang digunakan melalui Instalasi Pemeliharaan Saranan Rumah
Sakit (IPSRS) kepada Direksi.
IPSRS menyusun rencana anggaran belanja pemeliharaan,
disampaikan kepada Direksi.
Kebutuhan seluruh pemeliharaan fasilitas Instalasi dikompilasikan
oleh IPSRS, untuk disusun skala prioritasnya bersama-sama
dengan Divisi terkait, dan disesuaikan dengan anggaran yang
ada pada tahun berjalan serta disesuaikan dengan arah
kebijakan dari Direktorat Pelayanan Medis, menjadi rencana
kebutuhan pemeliharaan fasilitas dalam RBA rumah sakit.

Anda mungkin juga menyukai