kelelahan atau rasa malas, nausea pada saat menyikat gigi, kekhawatiran tentang
kecenderungan meningkatnya pendarahan gingiva saat menyikat gigi. Kebiasaan
mengabaikan kebersihan gigi dan mulut ini dapat berakibat terjadinya peningkatan
frekuensi karies dan penyakit periodontal.
LO
2.
estrogen dan progesteron tidak hanya terjadi di organ reproduksi, tetapi juga
terjadi pada jaringan lain. Untuk pertama kalinya ditemukan bahwa gingiva
merupakan jaringan target untuk estrogen dengan menunjukkan reseptor estrogen
tertentu (ER) dalam jaringan gingiva. Dua subtipe yang berbeda dari reseptor,
yaitu ER dan ER telah ditemukan untuk memediasi efek langsung dari
estrogen.
Jaringan target estrogen yang klasik, seperti endometrium, ovarium dan
kelenjar susu, mengandung sebagian besar ER, sedangkan ER juga ditemukan
dalam jaringan non-produktif, termasuk ligamen periodontal, epitel gingiva dan
kelenjar ludah. Selain ER, jaringan periodontal juga mengandung reseptor
untuk androgen dan progesteron. Hal ini menjelaskan mengapa jaringan
periodontal yang sensitif terhadap perubahan tingkat sirkulasi hormon steroid.
Perubahan yang terjadi pada jaringan periodontal berupa perubahan yang
berefek
pada
merangsang
sintesis
matriks
bersama
dengan
progesteron
PERAN PROSTAGLANDIN
Prostaglandin (PGE2) berperan dalam menimbulkan kontaksi uterus mulai dari
trimester kedua lanjut dan mematangkan serviks. Kerja dan efek samping dari
prostaglandin antara lain adalah:
1. Kontraksi otot polos-usus, uterus, pembuluh darah, bronkiolus. Kontraksi
uterus mungkin menjadi abnormal dan terlalu kuat sehingga timbul rasa
nyeri, gangguan pada janin/ruptur uterus.
2. Reaksi inflamasi dan rasa nyeri
Reaksi normal terhadap kerusakan jaringan yang menyebabkan nyeri serta
inflamasi.
PENCEGAHAN:
Upaya pencegahan yang dapat dilakukan oleh ibu hamil agar tidak
terjadi gingivitis, serta penyakit lainnya yang dapat menyerang kavitas rongga
mulut saat hamil, yaitu dengan menciptakan kebersihan rongga mulut yang
optimal, seperti :
1. Menyikat gigi secara teratur.
Gingiva pada waktu hamil menjadi lebih sensitif, maka lebih baik
menggunakan sikat gigi dengan bulu sikat yang halus dan menggunakan
pasta gigi yang mengandung fluoride. Penyikatan gigi ini minimal
dilakukan dua kali sehari, dengan tujuan untuk mengurangi penumpukan
sisa makanan sehingga bisa meminimalisir munculnya plak serta dapat
mencegah peradangan ginggiva.
2. Membersihkan sela-sela gigi dengan dental floss, dengan tujuan untuk
menghilangkan sisa-sisa makanan dan timbunan plak pada sela-sela
gigi.
3. Apabila penderita sering mengalami muntah-muntah atau morning
sickness, dianjurkan bagi penderita untuk membersihkan diri dengan
berkumur-kumur setelah muntah. Tujuan dari aktivitas berkumurkumur ini adalah mengembalikan pH saliva ke keadaan normal
sehingga mampu mengurangi kemungkinan terjadinya karies karena
adanya perubahan keasaman PH rongga mulut dan saliva akibat
muntahan ( asam lambung yang terdapat di dalam rongga mulut).
4. Pola makan seimbang. Diet makanan yang seimbang sangat penting
untuk kesehatan ibu dan anak. Selama kehamilan, frekuensi makan
dapat meningkat