Anda di halaman 1dari 3

84

BAB V
PENUTUP

5.1.

Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka penulis dapat

mengambil kesimpulan sebagai berikut :


1. Dari ke lima dimensi profesionalisme auditor yang terdiri dari variabel
pengabdian pada profesi (dedication), variabel kewajiban sosial, variabel
kemandirian, variabel keyakinan terhadap peraturan profesi (belief self
regulation) dan variabel hubungan dengan sesama profesi (community
affiliation), baik secara parsial dan simultan tidak berpengaruh signifikan
terhadap pertimbangan tingkat materialitas dalam proses pengauditan laporan
keuangan pemerintah daerah.
2. Berdasarkan koefisen determinasi Adjusted R Square (R2) sebesar 0,129.
Angka R2 sebesar 0,129 ini menunjukan bahwa variabel pengabdian profesi
(X1), variabel kewajiban (X2 ), variabel kemandirian (X3),variabel keyakinan
terhadap peraturan profesi (X4), dan variabel hubungan dengan sesama
profesi (X5), secara bersama-sama mampu menjelaskan variasi variabel
terikat (pertimbangan tingkat materialitas) sebesar 12,9%, selebihnya sebesar
87,1% dijelaskan oleh variabel lain diluar variabel penelitian.
3. Berdasarkan hasil uji non respon bias, diperoleh nilai signifikasi untuk
pengabdian pada profesi (X1) sebesar 0,103, kewajiban sosial (X 2) sebesar
0,935, kemandirian (X3) sebesar 0,367, keyakinan terhadap peraturan profesi

85

(X4) sebesar 0,665, hubungan dengan rekan seprofesi (X 5) sebesar 0,579 dan
Y sebesar 0,839 karena nilai signifikasi untuk semua variabel devenden dan
variabel independen diatas >0,05, maka disimpulkan bahwa tidak terjadi
perbedaan antara kuesioner yang kembali sesuai dengan batas waktu dan
kuesioner yang kembali setelah batas waktu.

5.2.

Saran
Adapun saran-saran yang diajukan oleh penulis dari penelitian yang telah

dilakukan tersebut antara lain adalah sebagai berikut :


1.

Dalam rangka meningkatkan kualitajasa audit, dalam hal ini pertimbangan


materialitas, maka pemeriksa sebaiknya selalu mengikuti perkembangan
aturan dan kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan oleh pemerintah dalam
hal ini yaitu Badan Pemeriksa Keuangan, mengikuti perkembangan
peraturran, hukum maupun kasus-kasus yang ada di dalam dan luar negeri.
Kemudian faktor lain yang harus di perhatikan oleh pemeriksa yaitu
karakteristik (sifat, besar dan tugas pokok) dan lingkungan entitas yang
diperiksa, area dalam laporan keuangan yang akan lebih diperhatikan oleh
pengguna laporan keuangan dan kesetabilan atau keandalan nilai yang akan
dijadikan dasar penetapan materialitas.

2.

Profesionalisme adalah kualitas diri yang harus dipertahankan oleh


seorang auditor terutama dalam melakukan pekerjaannya yang berhubungan
dengan

pertimbangan

profesional.

Untuk

dapat

selalu

menjaga

86

profesionalisme, auditor perlu mengembangkan kualitas atau potensi diri


secara emosional maupun spiritual dengan melakukan pelatihan.
3.

Untuk penelitian selanjutnya hendaknya dapat mempertimbangkan untuk


penambahan variabel lainnya selain profesionalisme, seperti pengalaman
auditor dalam mendeteksi kekeliruan dan pengetahuan dan lama auditor
bekerja. Agar dapat

diketahui seberapa besar pengaruhnya terhadap

pertimbangan tingkat materialitas auditor.

5.3.

Keterbatasan
Adapun ketrbatasan-keterbatasan dalam melakukan penelitian

yaitu

instrument penelitian yang digunakan sebagai indikator untuk mengukur variabel


dependen dan independen sebaiknya diperbaiki dan menambah indikator variabel
penelitian, untuk dapat memberikan hasil yang lebih baik untuk penelitian
selanjutnya. Selain itu variabel materialitas dikembangkan sendri oleh peneliti
sehingga

untuk

mengembangkan

penelitian

selanjutnya

indikator-indikator

sebaiknya

pada

semua

menambahkan
variabel

dan

dimensi

profesionalisme auditor dan variabel materialitas, agar cangkupan pertanyaanya


menjadi lebih luas dan lebih dapat memberikan gambaran yang lebih baik
terhadap masing-masing variabel.

Anda mungkin juga menyukai