Merupakan bentuk Pericarditis jinak yang paling sering ditemukan. Jumlah eksudat biasanya sedikit, proses mungkin hanya setempat pada daerah yang kecil saja, atau mungkin tersebar luas. Kalau eksudat amat banyak, fibrin mungkin berlapis-lapis dan jantung secara kasar terlihat seperti berambut kasar dinamakan kor vilosum. Penderita Pericarditis fibrinosa akuta mungkin demam. Keadaan ini biasanya tidak disertai dengan perasaan nyeri, kecuali kalau pleura atau diafragma ikut terlibat proses penyakit. Pada kasus ini, perasaan nyeri dialihkan ke bahu atau dada. 2. Pericarditis dengan efusi Merupakan akibat langsung pericarditis fibrinosa akuta dan biasanya dianggap sebagai fase kedua penyakit tersebut. Penemuan fisik yang ditemukan jelas dan nyata, keadaan ini akibat dari peregangan pericardium, penekanan pada organ-organ yang berdekatan, atau kompresi jantung akibat peningkatan tekanan intraperikardial. Kalau efusi yang terbentuk sangat banyak dan luas, penderita kelihatan cemas, wajahnya kelihatan kelabu atau sianotik dan penuh dengan keringat. Mungkin terdapat dyspnea yang nyata, cuping hidung penderita akan melebar pada waktu inspirasi dan penderita mengambil posisi duduk agar terasa nyaman. Vena-vena superficial leher kelihatan terbendung dan melebar dan akan bertambah melebar pada waktu inspirasi (tanda kussmaul). Keadaan ini menggambarkan peningkatan tekanan intrapericardial yang ditimbulkan oleh diafragma yang menurun. Denyut vena memperlihatkan kolaps diastolic yang cepat atau penurunan gelombang Y (tanda friedreich). 3. Pericarditis konstriktiva kronika Terjadi kalau Pericardium yang fibrotic menebal atau mengalami perkapuran menghambat pengisian diastolic ventrikel. Dari inspeksi baisanya terdapat udema perifer biasanya dihubungkan dengan asites dan hepatomegaly. Tekanan vena jugularis meningkat dan terdapat tanda kussmaul dan friedreich.