Anda di halaman 1dari 5

Struktur Hati

1. Pembagian hati a. Lobus sinistra: di sebelah kiri bidang median b. Lobus dekstra: di sebelah kanan bidang median c. Lobus kaudatus: di belakang berbatasan dengan pars pilorika, ventrikula, dan duodenum superior 2. Permukaan hati a. Fasies superior: permukaan yang mengahadap ke atas dan ke depan berbentuk cembung dan terletak di bawah diafragma. b. Fasies inferior: permukaan yang menghadap ke bawah dan ke belakang, mempunyai permukaan tidak rata karena terdapat lekukan fisura transversus. c. Fasies posterior: permukaan bagian belakangnya terlihat beberapa alur berbentuk garis melintang yang disebut porta hepatis. d. Fasies lobus sinistra: berhubungan dengan esofagus dekat lobus kaudatus dan berhubungan dengan permukaan depan gaster. 3. Pembuluh darah hati a. Arteri hepatika propia: berjalan ke dalam ligamentum hepato duodelae bersama dengan vena porta dan duktus koledokus menjadi arteri gastrika. b. Arteri gastrika: menuju ke kurvatura minor gaster beranastomosis dengan arteri gastrika sinistra. 4. Pembuluh limfe hati Hati menghasilkan cairan limfe sekitar cairan limfe. Pembuluh limfe meninggalkan hati masuk ke dalam kelenjar limfe. 5. Persarafan hati Persarafan hati berasal dari saraf simpatis dan parasimpatis yang melewati koliakus.

Duktus Hepatikus Dekstra dan Sinistra

Duktus ini keluar dari hati. Pada porta hepatis bersatu membentuk duktus hepatikus kommunis, berjalan turun ke tepi omentum minus panjangnya 4 cm, kemudian berjalan turun ke tepi omentum minus. Tepi kanannya bersatu dengan duktus sistikus yang berasal dari kandung empedu untuk membentuk duktus koledokus.

Duktus Koledokus
Duktus ini panjangnya 8 cm. Bagian pertama, berjalan dari tepi kanan omentum minus, di depan tepi kanan vena porta, sebelah kanan arteri hepatika. Bagian kedua, berjalan ke belakang bagian pertama duodenum sebelah kanan arteri duodenalis. Bagian ketiga, terletak dalam alur permukaan posterior kaput pankreatikus mayor dan bermuara pada ampula kecil dinding duodenum mealui satu papila kecil disebut papila vateri.

Pembentukan dan Penghancuran Sel Darah


Selama 6 bulan kehidupan fetus, hepar memproduksi sel-sel darah melalu dan fungsi tersebut diambil alih oleh sumsum tulang. Sepanjang masa kehidupannya, sel-sel darah merah dihancurkan dalam sel-sel sistem retikuloendotel termasuk yang melapisi sinusoid dari hepar.

Kandung Empedu
Kandung empedu (vesika fellea) adalah kantong berbentuk buah pir yang terletak pada permukaan viseral diliputi oleh peritoneum kecuali bagian yang melekat pada hati dan terletak pada permukaan bawah hati di antara lobus dekstra dan kaudatus hati.

Struktur Kandung Empedu


1. Fundus vesika fellea: berbentuk bulat biasanya menonjol ke bawah tepi inferior hati dan berhubungan dengan dinding anterior abdomen setinggi rawan ujung kosta ke-9 kanan. 2. Korpus vesika fellea: bersentuhan dengan permukaan viseral dan mengarah ke atas, belakang dan kiri.

3. Kollum vesika fellea: berlanjut dari duktus sistikus, berjalan ke omentum minus dan bersatu dengan sisi kanan duktus hepatikus kommunis membentuk duktus koledokus.

Cairan Empedu
Cairan empedu merupakan cairan yang kental yang berwarna kuning keemasan kehijauan yang dihasilkan secara terus-menerus oleh sel hepar 500-1000 ml sehari. Empedu merupakan zat esensial yang diperlukan dalam pencernaan dan penyerapan lemak. Cairan empedu merupakan suatu media untuk menyekresi zat tertentu yang tidak dapat disekresi oleh ginjal.

Unsur-unsur Cairan Empedu


1. Garam-garam empedu: disintesis oleh hepar, berasal dari kolesterol, suatu alkohol steroid yang banyak dihasilkan hati. Garam empedu berfungsi membantu pencernaan lemak dan mengemulsi lemak dengan kelenjar lipase dari pankreas. 2. Sirkulasi entero hepatik: garam empedu (pigmen) diabsorpsi oleh usus halus masuk ke dalam vena porta dialirkan ke hati untuk digunakan ulang. 3. Pigmen empedu: merupakan hasil utama dari pemecahan hemoglobin. 4. Bakteri dalam usus halus: bakteri dalam usus halus mengubah bilirubin menjadi urobilin yaitu salah satu zat yang direabsorpsi dari usus dan diubah menjadi sterkobilin yang disekresi dalam feses sehingga feses berwarna kuning.

Saluran Empedu
Saluran empedu berkumpul menjadi duktus hepatikus dan bersatu menjadi duktus sistikus. Karena tersimpan dalam kandung empedu maka empedu mengalami pengentalan 5-10 kali kemudian dikeluarkan dari kandung empedu oleh kolesistokinin, hormon yang dihasilkan oleh membran mukosa dari bagian atas usus halus tempat masuknya lemak. Kolesistokinin menyebabkan kontraksi dan relaksasi otot kandung empedu pada waktu bersamaan sehingga empedu mengalir ke dalam duktus sistikus dan ke dalam duktus koledokus kemudian terjadi peristaltik usus lalu masuk ke duodenum.

Pankreas
Pankreas merupakan organ lunak yang berjalan miring dan menyilang dinding posterior abdomen pada regio epigastrium, terletak di belakang lambung dan terbentang dari duodenum sampai ke limpa. Pankreas merupakan kelenjar eksokrin dan kelenjar endokrin. Kelenjar eksokrin menghasilkan sekret yang mengandung enzim yang dapat menghidrolisis protein, lemak, dan karbohidrat. Sedangkan, kelenjar endokrin menghasilkan hormon insulin dan glukagon yang memegang peranan penting pada metabolisme karbohidrat.

Struktur Pankreas
1. Kaput pankreas: kaput pankreas merupakan bagian yang terletak pada bagian cekung duodenum. 2. Kollum pankreas: merupakan bagian yang mengecil, menghubungkan kaput pankreas dengan korpus pankreas. 3. Korpus pankreas: berjalan menuju ligamentum lienorenalis dan mengadakan hubungan dengan hilus limpa.

Pembuluh Darah Pankreas


1. Arteri pankreatika duodenalis superior: berasal dari arteri gastro-duodenalis mengurus pankreas dan duodenum beranastomosis dengan arteri pankreatika duodenals inferior. 2. Arteri pankreatika duodenalis: mengurus duodenalis dan kaput pankreatika beranastomosis dengan arteri pankreatiko duodenalis. 3. Arteri pankreatika mayus dan kaudalis: berasal dari arteri renalis beranastomosis dengan arteri pankreatika duodenalis. 4. Vena pankreatika duodenalis superior: bermuara ke dalam vena porta. 5. Vena pankreatika duodenalis inferior: bermuara ke dalam vena mesanterika inferior. 6. Vena pankreatika mayus dan vena pankreatika kaudalis: bermuara ke dalam vena lienalis. Diseluruh pankreas tersebar massa sel-sel yang terdiri atas pulau-pulau yang berbeda besarnya disebut pulau-pulau Langerhans, berjumlah 200.000-1.500.000

buah. Sel ini menghasilkan sekresi interna (hormon insulin) yang memegang peranan penting dalam metabolisme gula. Saluran keluar pankreas duktus pankreatikus mayus (Wirsungianus) dan duktus pankreatikus minus (sartorini) bermuara pada papilla vateri yang terletak pada dinding duodenum bersama duktus koledokus.

Anda mungkin juga menyukai