Anda di halaman 1dari 6

1.

Definisi dari defekasi

Pembuangan kotoran, seperti pada zat kimia atau evakuasi feses dari rektum.

2. Embriologi Hepatobilier

 Primordium hati muncul di pertengahan minggu ketiga sebagai penonjolan epitel


endodermis di ujung distal usus depan terdiri dari sel-sel yang berproliferasi cepat yang
menembus septum transversum, yaitu, lempeng mesoderm di antara rongga peri- kardium
dan tangkai yolksac
 hubungan antara divertikulum hati dan usus depan (duodenum) menyempit, membentuk
duktus biliaris. membentuk tonjolan kecil di ventral yng membentuk kandung empedu
dan duktus sistikus.
 Fungsi penting hati lainnya dimulai pada sekitar minggu ke-12, saat empedu dibentuk
oleh sel-sel hati. karena kandung empedu dan duktus sistikus telah berkembang dan
duktus sistikus telah bergabung dengan duktus hepatikus membentuk duktus biliaris,
empedu dapat masuk ke saluran cerna.

3. Anatomi Hepatobilier

 Hepar/hati merupakan organ terbesar pada tubuh manusia. Memiliki berat rata-rata pada pria
1400-1800 gram dan pada wanita 1200-1400 gram.
 Berwarna merah dengan permukaan rata dan kenyal.
 Terletak pada regio epikondrium kanan hingga epigastrium

a.Facies 
 Facies Diaphragmatica Hepar
Facies ini berbentuk kubah dan membatasi antara regio thoraks dan abdomen

 Facies viseralis
Facies visceralis hepar tertutup peritoneum visceral. Organ organ yang termasuk :
Esofagus,Gaster (Bagian dextra),Duodeni (Bagian superior),Vesica fellea, Colon
(Flexura coli dextra dan sisi kanan colon transversum)

Porta hepatis berperan tmpat masuk arteri hepatica dan vena porta hepatis, dan tempat keluar
bagi ductus hepaticus.

1
b. Ligamentum
Hepar melekat pada dinding abdomen oleh ligamen falciforme kecuali sebagian kecil hepar yang
berhadapan langsung dengan diafragma (Area nuda). Ligament lainnya : Lig. Hepatogastricum,
Lig. Hepatoduodenale,Lig. Triangulare , Lig. Coronarium, Lig. Teres Hepatis

C. Lobus hepar

 Lobus dextra: Berukuran lebih besar dari bagian sinistranya. Terdapat juga lobus
caudatus dan  quadratus.
 Lobus sinistra: Berukuran lebih kecil dari bagian dextranya
 suplai arterialnya berasal dari: A. Hepatika dextra dan A. Hepatika sinistra berasal dari
A.Hepatika Propria, yang berasal dari cabang A. Hepatika Komunis dari Truncus Coeliacus.
 Pada hepar juga ditemukan vena: V. Kava Inf., V. Porta Hepatis, dan Vv. Hepatika.

Vesica Fellea / Kantung Empedu


 Suatu kantung yang terletak pada facies visceralis lobus dexter hepatis di dalam suatu
fossa, antara lobus dexter dan lobus quadratus. Kantung ini berhubungan dengan Ductus
Hepaticus, melalui Ductus cysticus, di Ductus Choledochus.

Inervasi
Persarafan hepar dan kantung empedu didapat dari melalui Rr. Hepatici (parasimpatis), yang
bergabung dengan serabut simpatis (di bagian Plexus Hepaticus). Plexus Hepaticus sendiri
mencapai hepar melalui A. Hepatika Propria, yang lalu bercabang mempersarafi kantung
empedu dan saluran-salurannya (saluran empedu).

4. Histologi Hepatobilier

 Stroma
Hati dibungkus oleh suatu simpai tipis jaringan ikat yang menebal di hilus, tempat vena porta
dan a. hepatica memasuki organ dan keluarnya duktus hepatica memasuki organ dan keluarnya
duktus hepatika kiri dan kanan serta pembuluh limfe dari hati. Pembuluh-pembuluh dan duktus
ini dikelilingi jaringan ikat di sepanjang perjalanannya ke bagian ujung (atau bagian asal) di
dalam celah portal di antara lobulus hati. Di tempat ini, jalinan serat retikular halus mengelilingi
dan menopang sel hati dan sel endotel sinusoid di lobulus hati.
 Hepatosit dan Lobulus Hepatik (Lobulus Hati)
Sel-sel hati atau hepatosit merupakan sel epitel yang berkelompok membentuk lempeng-lempeng
yang saling berhubungan. Hepatosit tersusun berupa ribuan lobulus hati kecil (~0,7 X 2 mm)
polihedral yang merupakan unit fungsional dan struktural hati yang klasik.

2
5. Biokimia Hepatobilier
a. Hati adalah organ metabolik terbesar dan terpenting di tubuh; organ ini dapat dipandang
sebagai pabrik biokimia utama tubuh, fungsi hati lainnya :
b. Mendetoksifikasi atau menguraikan zat sisa tubuh dan hormon serta obat dan senyawa
asing lain.
c. Membentuk protein plasma, untuk pembekuan darah
d. Menyimpan glikogen, lemak, besi, tembaga, dan banyak vitamin.
e. Mengaktitkan vitamin D, yang dilakukan hati bersama dengan ginjal.
f. Mengeluarkan bakteri dan sel darah merah tua, berkat adanya makrofag residen.
g. Menyekresi hormon trombopoitein
h. Memproduksi protein fase akut yang penting dalam inflamasi.
i. Mengekskresi kolesterol dan bilirubin.

Tiga fungsi umum empedu adalah:

a. asimilasi lipid makanan melalui sekresi asam empedu.

b. netralisasi asam chyme dalam duodenum dengan mengeluarkan ion bikarbonat.

c.Menyediakan jalur ekskresi melalui feses

Asam Empedu

a. Sekitar 70% dari empedu adalah asam empedu

b. Hepatosit mensintesis dan mengeluarkan asam empedu primer

c. asam empedu primer terkonjugasi menjadi glikolat dan taurokolat

d. asam empedu sekunder diproduksi ketika bakteri usus mendehidroksilat asam empedu
primer

Pigmen Empedu

A. Pigmen empedu utama adalah bilIrubin.

a. Sel darah merah tua dicerna oleh makrofag. Bilirubin adalah produknya

b. Bilirubin dilepaskan dari makrofag dan berikatan dengan albumin di plasma karena
kelarutannya yang rendah dalam air menjadi bilirubin tak terkonjungasi.

3
c. bilirubin tak terkonjungasi diubah menjadii bilirubin terkonjungasi

d. hepatosit mensekresi bilirubin terkonjungasi kedalam empedu

e. setengah dari birilubin terkonjungasi diubah menjadi bilirubin tidak berubah dlam tinja dan
setengahnya jadi urbilinogen.

 delapan puluh persen urobilinogenmewarnai feses dengan pigmen coklat


 dua puluh persen urobilinogen mewarnai urin menjadi kuning .

6. proses pembentukan feses


 Tahap akhir pencernaan terjadi di usus besar dengan bantuan aktivitas bakteri yang
berada pada lumen. 
 Kimus yang merupakan hasil pencernaan dari lambung dan usus halus dipersiapkan
untuk dieliminasi melalui aktivitas bakteri, yang akan memfermentasi sisa karbohidrat
dan melepaskan gas hidrogen, karbon dioksida, dan metana. Gas-gas ini berkontribusi
pada kentut (gas) di usus besar, yang disebut perut kembung jika berlebihan. 
 Bakteri juga mengubah protein yang tersisa menjadi asam amino dan memecah asam
amino menjadi zat yang lebih sederhana: indole, skatole, hidrogen sulfida, dan asam
lemak.  Beberapa indole dan skatole dieliminasi melalui feses dan berkontribusi pada
bau feses; sisanya diserap dan diangkut ke hati, dimana menjadi senyawa yang kurang
toxic dan dikeluarkan melalui urin. 
 Bakteri juga menguraikan bilirubin menjadi pigmen yang lebih sederhana, termasuk
stercobilin, yang memberi warna coklat pada feses.
  Produk bakteri yang diarpsorbsi di colon usus besar antara lain beberapa vitamin yang
dibutuhkan untuk metabolisme normal, di antaranya beberapa vitamin B dan vitamin K. 
 Kimus yang telah berada di usus besar selama 3–10 jam, kemudian akan menjadi padat
atau semi solid karena penyerapan air dan disebut feses.
 Normalnya feses terdiri atas tiga  perempat air dan seperempat bahan-bahan padat yang 
tersusun atas 30 persen bakteri mati, 10 sampai 20 persen  lemak, 10 sampai 20 persen
bahan anorganik, 2 sampai 3 persen protein, dan 30 persen serat-serat makanan yang
tidak  dicerna dan unsur-unsur kering dari getah pencernaan, seperti pigmen empedu dan
sel-sel epitel yang terlepas.
Amilasi nutrisi menjadi makanan :
1. Mengunyah (pengunyahan) memecah makanan untuk membuat bolus ditelan. Air liur
melumasi makanan dan menyediakan enzim untuk pencernaan. Dibutuhkan sekitar 10
detik agar makanan yang tertelan melakukan perjalanan ke kerongkongan  dan perut.
2. Makanan tetap berada di dalam perut selama 1-4 jam. Motilitas lambung mencampur dan
menggiling makanan menjadi partikel-partikel kecil yang cocok untuk dikirim ke usus
kecil melalui sfingter pilorus. Sekresi eksokrin dari mukosa lambung membantu
mengencerkan dan melarutkan makanan; asam lambung membantu melarutkan dan
mendenaturasi komponen makanan.
3. Masuknya makanan ke dalam usus halus dikoordinasikan dengan pengiriman sekresi
eksokrin utama dari sistem bilier dan pankreas.

4
4. Enzim pankreas sangat penting untuk pencernaan. Pankreas juga mengeluarkan HCO3−,
yang menetralkan asam dari lambung.
5. Kontraksi kandung empedu mengantarkan empedu yang disimpan ke usus. Asam empedu
adalah komponen organik utama empedu dan penting untuk asimilasi lipid.
6. Makanan bergerak melalui usus kecil dalam waktu 7-10 jam. Pola motilitas dalam
keadaan makan mencampur makanan dengan enzim pencernaan dan mendistribusikan
nutrisi di atas permukaan serap. Semua penyerapan nutrisi yang signifikan terjadi di usus
kecil.
7. Transit melalui usus besar, dari sekum ke kolon sigmoid, biasanya terjadi selama 12-24
jam.Fungsinya termasuk transportasi cairan dan elektrolit dan fermentasi karbohidrat
yang tidak  tercerna (misalnya, selulosa).
8. Penyimpanan limbah tinja terjadi di usus besar distal; pembuangan limbah tinja biasanya
terjadi dalam 1-3 hari setelah konsumsi makanan.

7. Fungsi Fisiologi Kolon


 Colon, , berfungsi tempat penyimpanan sisa kotoran dan bahan yang tidak dapat dicerna
sebelum dikeluarkan melalui proses defekasi.
 Colon dibagi menjadi beberapa daerah: kolon asendens, transversum, desendens, dan
sigmoid, memiliki fungsi yang berbeda.
 di colon ascendens dan transversal : penyerapan kembali cairan yang tersisa dari proses
pencernaan serta menyelamatkan produk sampingan pencernaan lainnya, seperti penyerapan
asam lemak.
 Semakin distal bagian dari colon, semakin banyak area dimana feses didorong tanpa
modifikasi komposisinya.
 zat bilirubin, dimodifikasi oleh bakteri dalam kolon dimana terdapat ekosistem komensal
yang terdiri dari bakteri anaerob pada individu yang sehat,
 Otot polos usus besar, di bawah pengaruh sistem saraf enterik, menghasilkan pola
motilitas campuran yang memaksimalkan waktu untuk reabsorpsi cairan
 Colon descendens, di sisi lain, berfungsi terutama sebagai penyimpanan untuk feses.
 Ketika feses didorong dari kolon sigmoid ke dalam rektum melalui peristaltik massa,
maka reseptor regangan memulai refleks relaksasi. sfingter ani interna dan juga mengirimkan
impuls aferen ke sistem saraf pusat yang menunjukkan kebutuhan untuk buang air besar.
 defekasi dapat ditunda sampai waktu yang tepat dengan kontraksi sfingter ani eksterna
dan elevator ani, yang berada di bawah kendali otot volunter.

5
 Fungsi Fisiologi Gastrocolic Reflex
Refleks gastrokolik adalah refleks fisiologis yang mengontrol motilitas saluran
pencernaan bagian bawah setelah makan.

8.KandunganSusu
 Susu multi adalah cairan yang berasal dari kambing atau sapi yang sehat dan bersih,
belum mendapat perlakuan apapun.
 Susu segar adalah susu murni yang didinginkan tanpa mempengaruhi kemurniannya.
 Dalam setiap 100gram susu ( terdapat 88.1 gram air, 3.27 gram protein, 2.1 gram total
lipid, 2.77 gram total fat, 4.81 gram laktosa, vitamin dan zat lain.

10. Hubungan Antara Konsumsi Susu Yang Berlebih Dengan Perubahan Warna dan
Struktur Feses.

 Secara umum, interaksi mikroba dengan asam empedu meningkatkan keragaman dan
hidrofobisitas keseluruhan kolam asam empedu, memfasilitasi eliminasi tinja.
 Mikroba mengatur sintesis dan metabolisme asam empedu, yang pada gilirannya
membentuk komunitas mikroba usus.
 Asam empedu mengatur mikrobiota usus baik melalui sistem kekebalan dan antimikroba
 komposisi asam empedu penting dalam kesehatan inang, dan hubungan antara lemak
yang dikonsumsi.

Anda mungkin juga menyukai