Anda di halaman 1dari 8

NERVUS FACIALIS

Nervus fasialis, atau saraf ke VII, terutama merupakan saraf motorik, yang
menginervasi otot-otot ekspresi wajah. Disamping itu, saraf ini membawa serabut
parasimpatis ke kelenjar ludah dan air mata dan ke selaput mukosa rongga mulut dan hidung,
dan ia juga menghantar berbagai jenis sensasi, termasuk sensasi eksteroseptif dari daerah
gendang telinga, sensasi pengecapan dari 2/3 bagian depan lidah, dan sensasi viseral umum
dari kelenjar ludah, mukosa hidung dan faring, dan sensasi proprioseptif dari otot-otot yang
di sarafinya.

Saraf otak ke VII mengandung 4 macam serabut, yaitu :


Nervus fasialis mempunyai empat buah inti yaitu :
Nukleus Fasialis untuk saraf Somatomotoris
Nukleus Salivatorius Superior untuk saraf Viseromotoris
Nukleus Solitarius Untuk saraf Viserosensoris
NukleuS Sensoris Trigeminus untuk saraf Somatosensoris

1. Serabut somatomotorik
Yang mensarafi otot-otot wajah (kecuali m. levator palpebrae (N III), otot platisma,
stilohioid, digastrikus bagian posterior dan stapedius di telinga tengah.
2. Serabut viseromotorik (parasimpatis)
Yang datang dari nukleus salivatorius superior. Serabut saraf ini mengurus glandula
dan mukosa faring, palatum, rongga hidung, sinus paranasal, dan glandula
submaksilar serta sublingual dan lakrimalis.
3. Serabut viserosensorik
Yang menghantar impuls dari alat pengecap di duapertiga bagian depan lidah.

4. Serabut somatosensorik
Rasa nyeri (dan mungkin juga rasa suhu dan raba) dari sebgaian daerah kulit dan
mukosa yang disarafi oleh saraf trigeminus. Daerah overlapping (disarafi oelh lebih
dari satu saraf (tumpang tindih) ini terdapat di lidah, palatum, meatus akustikus
eksterna dan bagian luar gendang telinga.
Secara anatomis, bagian motorik saraf ini terpisah dari bagian yang
menghantar sensasi dan serabut parasimpatis ; yang terakhir ini dinamai saraf
intermedius, atau pars intermedius Wisberg. Ada pakar yang menganggapnya sebagai
saraf yang terpisah, namun umunya saraf intermedius ini dianggap sebagai bagian dari
saraf fasialis. Sensasi pengecapan dari 2/3 bagian depan lidah dihantar melalui saraf
lingual ke korda timpani dan kemudian ke ganglion genikulatum. Serabut yang
menghantar sensasi eksteroseptif mempunyai badan selnyadi ganglion genikulatum
dan berakhir pada akar desendens dan inti akar desendens dari saraf trigeminus.
Hubungan sentralnya identik dengan saraf trigeminus.

Inti motorik Nervus Fasialis terletak pada bagian ventolateral tegmentum Pons
bagian bawah. Dari sini berjalan kebelakang dan mengelilingi inti N VI dan
membentuk genu internal nervus facialis, kemudian berjalan ke bagian-lateral batas
kaudal pons pada sudut ponto serebelar. Saraf Inter Medius terletak pada bagian
diantara N VII dan N VIII.

Serabut motorik saraf Facialis bersama-sama dengan saraf intermedius dan


saraf vestibulokoklearis memasuki meatus akustikus internus untuk meneruskan
perjalanannya didalam os petrosus (kanalis facialis).
Nervus Facialis keluar dari os petrosus kembali dan tiba dikavum timpani.
Kemudian turun dan sedikit membelok kebelakang dan keluar dari tulang tengkorak

melalui foramen stilomatoideus. Pada waktu ia turun ke bawah dan membelok ke


belakang kavum timpani di situ ia tergabung dengan ganglion genikulatum. Ganglion
tersebut merupakan set induk dari serabut penghantar impuls pengecap, yang
dinamakan korda timpani. juluran sel-sel tersebut yang menuju ke batang otak adalah
nervus intennedius, disamping itu ganglion tersebut memberikan cabang-cabang
kepada ganglion lain yang menghantarkan impuls sekretomotorik. Os petrosus yang
mengandung nervus fasialis dinamakan akuaduktus fallopii atau kanalis facialis.
Disitu nervus facialis memberikan. Cabang untuk muskulus stapedius dan lebih jauh
sedikit ia menerima serabut-serabut korda timpani. Melalui kanalikulus anterior ia
keluar dari tulang tengkorak dan tiba di bawah muskulus pterigoideus eksternus,
korda timpani menggabungkan diri pada nervus lingualis yang merupakan cabang dari
nervus mandibularis.
Sebagai saraf motorik nervus facialis keluar dari foramen stilomastoideus
memberikan Cabang yakni nervus aurikularis posterior dan kemudian memberikan
cabang ke otot stilomastoideus sebelum masuk ke glandula Parotis.

Di dalam glandula parotis nervus facialis dibagi atas lima jalur


percabangannya

yakni

temporal,

servical,

bukal,

zygomatic

dan

marginal

mandibularis.

Jaras parasimpatis (General Viceral Efferant) dari intinya di nucleus salivatorius


superior setelah mengikuti jaras N VII berjalan melalui Greater petrosal nerve dan
chorda Tympatni.
Greater petrosal nerve berjalan ke ganglion pterygopalatina berganti neuron lalu
mempersarafi glandula lakrimal, nasal dan palatal.
Chorda tympani berjalan melalui nervus lingualis berganti neuron mempersarafi
glandula sublingual dan glatldula submandibular.

Jaras Special Afferent ( Taste) : dari intinya nukeus solitarius berjalan melalui
nervus
intennedius ke :

Greater petrosal Nerve melalui nervus palatina mempersarafi taste dari palatum.
Chorda Tympani melalui nervus lingualis mempersarafi taste 2/3 bagian depan lidah.
Jaras General Somatik different :
Nukleus spinalis traktus trigeminal menerima impuls melalui nervus intermedius dari
MAE dan kulit sekitar telinga.
Korteks serebri akan memberikan persaratan bilateral pada nucleus N VII
yang mengontrol otot dahi, tetapi hanya mernberi persarafan kontra lateral pada otot
wajah bagian bawah. Sehingga pada lesi LMN akan menimbulkan paralysis otot
wajah ipsilateral bagian atas bawah, sedangkan pada lesi LMN akan menimbulkan
kelemahan otot wajah sisi kontta lateral.
Pada kerusakan sebab apapun di jaras kortikobulbar atau bagian bawah
korteks motorik primer, otot wajah muka sisi kontralateral akan memperlihatkan
kelumpuhan jenis UMN. Ini berarti otot wajah bagian bawah lebih jelas lumpuh dari
pada bagian atasnya, sudut mulut sisi yang lumpuh tampak lebih rendah. Jika kedua
sudut mulut disuruh diangkat maka sudut mulut yang sehat saja yang dapat terangkat.
Lesi LMN : bisa terletak di pons, disudut serebelo pontin, di os petrusus,
cavum tympani di foramen stilemastoideus dan pada cabang-cabang tepi nervus
facialis. Lesi di pon yang terletak disekitar ini nervus abducens bisa merusak akar
nevus facialis, inti nervus abducens dan fasikulus longitudinalis medialis. Karena itu
paralysis facialis LMN tersebut akan disertai kelumpuhan rektus lateris atau gerakan
melirik ke arah lesi, Proses patologi di sekitar meatus akuatikus intemus akan
melibatkan nervus facialis dan akustikus sehingga paralysis facialis LMN akan timbul
berbarengan dengan tuli perseptif ipsilateral dan ageusia ( tidak bisa rnengecap
dengan 2/3 bagian depan lidah).

Anda mungkin juga menyukai