Anda di halaman 1dari 9

KEPOLISIAN DAERAH SUMATERA UTARA

BIDANG PEMBINAAN HUKUM


JLN.SM. RAJA KM 10,5 NO. 60 MEDAN

PERKARA TUN No. : 040 / KTUN.PKNH/ FH UKST / 2012 / Mdn

KONKLUSI TEGUGAT
AMDANI SAPUTRA PASARIBU--------------------------------------------Sebagai PENGGUGAT
Lawan:
KAPOLDA SUMUT----------------------------------------------------------------Sebagai TERGUGAT

Dengan Hormat,
Bahwa dari hasil jawab-menjawab baik yang disampaikan secara tertulis maupun secara lisan
dan fakta-fakta yang timbul selama persidangan beralangsung serta bukti-bukti yang diajukan
oelh Tergugat maka dengan ini tergugat mengajukan Konklusi akhir sebagai berikut:
1. Bahwa tergugat tetap pada dalil-dalil jawaban, duplik semula dan menolak seluru dalildalil serta bantahan penggugat baik yang terdapat dalam Gugatan, Replik ataupun bukti
bukti yang diajukan oleh Penggugat dalam Perkara ini;
2. Bahwa benar Penggugat secara Inperson ( Brigadir AMDANI SAPUTRA PASARIBU)
Ba Polres Tapanuli Utara NRP 73050260 telah di PTDH (Pemberhentian Tidak Dengan
Hormat) dari dinas Polri melalui sidang Komisi KKEP yang dibentuk oelh Kapolres

Tapanuli Utara berdasarkan Surat Keputusan No. Pol: Skep/09/III/2009 tanggal 19 Maret
2009 (bukti Vide T1);
3. Bahwa tergugat juga membenarkan dimana objek gugatan yang dijadikan dasar gugatan
penggugat telah beersifat Konkri,Final, Indivual dan tergugat sangat keras menolak
semua dalil-dalil yang diajukan Penggugat karena penggugat tidak masuk bertugas
selama 321 hari kerja secara berturut-turut atau selama kurang lebih 11 bulan dan selama
tidak masuk bertugas tanpa ada ijin atasan/pimpinan ataupu rekan kerjanya dan selama
tidak masuk Penggugat berada di rumahnya di Marelan Pasar V Gg. Jambu Lingkungan I
No. 44 Medan Marelan;
4. Bahwa dalam prosedur proses PTDH terhadap Penggugat diawali dengan adanya
Laporan polisi No. Pol. : LP/02 /II/2008/TU Muara tanggal 29 Februari 2008 yang
diperbuat oelh kapolsek Muara Polres Tapanuli Utara selaku atasan Penggugat dan
Kemudian Kapolres Tapanuli Utara menindak lanjutinya dengan memerintahkan Kanit
P3D Polres Tapanuli Utara untuk memeriksa Penggugat dan mengajukan perkaranya
dalam sidang KKEP yang dibentuk oleh Kapolres Tapanuli Utara dengan surat Keputusan
No. Pol.: SKEP/09/III/2009 tanggal 19 Maret 2009, pada tanggal 23 Maret 2009
bertempat di Polres Tapanuli Utara dilakukan sidang KKEP Polri I (pertama) terhadap
Penggugat saat itu Penggugat tidak hadir tanpa alasan yang jelas padahal penggugat dan
istrinya An.Susiati telah dipanggil dengan surat panggilan An. Penggugat No. Pol.
S.pgl/81/III/2009/P3D tanggal 19 Maret 2009 untuk hadir pada tanggal 23 Maret 2009
surat panggilan An.Susiati No. Pol. S.pgl/81/III/2009/P3D tanggal 19 Maret 2009 untuk
hadir pada tanggal 23 Maret 2009, pada tanggal 31 Maret 2009 dilakukan sidang KKEP
Polri yang ke II (dua) terhadap Penggugat dan Penggugat juga tidak hadir tanpa alasan
yang jelas dan surat panggilan telah disampaikan kepada Penggugat, dimana Penggugat

dan

istrinya

dipanggil

S.pgl/94/III/2009/P3D

dengan

tanggal

surat

25

Maret

panggilan
2009

masing-masing

an.

Penggugat,

No.
No

Pol.
Pol.:

S.pgl/81/III/2009/P3D tanggal 25 Maret 2009 An. Susiati, tanggal 7 April 2009 telah
dilakukan sidang KKEP Polri yang ke III terhadap Penggugat, namun penggugat tidak
hadir

tanpa

alasan

S.pgl/102/III/2009/P3D

yang

jelas

tanggal

padahal
02

April

surat
2009

panggilan
an.

ke

III

Penggugat,

No.

Pol.

No.

Pol.

S.pgl/102/III/2009/P3D tanggal 02 April 2009 An. Susiati. Tanggal 13 April 2009


Kembali dilakukan sidang KKEP Polri dan selanjutnya Ketua Komisi KKEP KOMPOL
R.K ARITONANG membacakan putusanan dan menjatuhkan sanksi berupa PTDH
(Bukti Vide T5, T6 dan T7);
5. Bahwa Kapolres Tapanuli Utara sekalu ankum Penggugat telah mengeluaarkan surat
rekomendasi No. Pol. : REK/02/III/2009 tanggal 6 maret 2009 yang menyatakan
AMDANI SAPUTRA PASARIBU pangkat Brigadir NRP 73050260 Ba Polsek Muara
Kesatuan Polres Tapanuli Utara Tidak Layak untuk dipertahankan sebagai anggota Polri,
kemudian ankum penggugat dalam hal ini Kapolres Tapanuli Utara telah meminta saran
dan pendapat hukum dari Bid Binkum plda Sumut sesuai dengan Surat No. Pol.:
K/12/I/2009/P3D tanggal 30 Januari 2009 Perihal permintaan saran dan Surat pendapat
hukum dan Kabid Binkum Polda Sumut dengan Surat No.Pol. : K/168/PH/III/2009/bid
Binkum tangal 12 Maret 2009 perihal pendapat dan saran hukum telah membuat saran
hukum kepada Ankum Penggugat agar terhadap perkara Penggugat dapat dilakukan
sidang Komisi KKEP (Bukti Vide T2, T3 dan T4);
6. Bahwa kemudian ankum Penggugat dengan surat No. Pol. : B/588/IV/2009/P3D tanggal
22 April 209 perihal mengirimkan hasil putusan sidang komisi KKEP Polres Tapanuli
Utara kepada kapolda Sumut dan untuk menguatkan Putusan dari KKEP Polres Tapanuli

Utara Tergugat selaku AKPOLDA SUMUT mengeluarkan Surat Keputusan Kepala


Kepolisian Daerah Sumatera Utara No. Pol. : Skep/ 381 / IX / 2009 Tanggal 7
September 2009 Tentang Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH) dari Dinas
POLRI atas nama BRIGADIR AMDANI SAPUTRA PASARIBU NRP 73050260 Ba
Polsek Muara Kesatuan Polres Tapanuli Utara dalam hal ini juels proses PTDH
terhadap penggugat telah sesuai denga Peraturan hukum yang berlaku (Bukti Vide T11,
T12, T13 dan T14);
7. Bahwa telah didengar keterangan saksi-saksi dimana saksi KOMPOL RK ARITONANG
selaku ketua Komisi KKEP polres Tapanuli Utara meerangkan bahwasanya dasar
dilakukannya sidang KKEP terhadap Penggugat adanya surat Keputusan No. Pol.:
SKEP/09/III/2009 tanggal 19 Maret 2009, pada tanggal 23 Maret 2009 bertempat di
Polres Tapanuli Utara dilakukan sidang KKEP Polri I (pertama) terhadap Penggugat saat
itu Penggugat tidak hadir tanpa alasan yang jelas meski sudah dipanggil secara resmi
sudah di panggil secara resmi dengan surat panggilan, pada tanggal 31 Maret 2009
dilakukan sidang KKEP Polri yang ke II (dua) terhadap Penggugat dan Penggugat juga
tidak hadir tanpa alasan yang jelas dan surat panggilan telah disampaikan kepada
Penggugat, tanggal 7 April 2009 telah dilakukan sidang KKEP Polri yang ke III terhadap
Penggugat, namun penggugat tidak hadir tanpa alasan yang jelas. Tanggal 13 April 2009
Kembali dilakukan sidang KKEP yang ke IV Penggugat baru hadir kemudian dijelaskan
hak dan kewajiban Terperiksa sesuai dengan Pasal 12 ayat 1 dan ayat 2 Pertaturan
Kapolri No. Pol. 8 tahun 2006 tenang Organisasi dan Tata Kerja Komisi KKEP negara
Republik Indonesia dan saat itu alasan terperiksa tidak melaksanakan tugas selama 321
hari hari kerja secara berturut-turut karena sakit dan saat ditanyakan surat sakit Terperiksa
(ic. Penggugat) tida dapat memperlihatkannya dan semua saksi saksi dipersidangan

KKEP membenarkan bahwa Terperiksa tidak pernah masuk bertugas di Polsek Muara
tanpa ijin Pimpinan dan adanya rekomendasi dari Kapolres Tapanuli Utara No. Pol. :
REK/02/III/2009 tanggal 6 maret 2009 yang menyatakan AMDANI SAPUTRA
PASARIBU pangkat Brigadir NRP 73050260 Ba Polsek Muara Kesatuan Polres
Tapanuli Utara Tidak Layak untuk dipertahankan sebagai anggota Polri, kemudian ankum
penggugat dalam hal ini Kapolres Tapanuli Utara telah meminta saran Pertimbangan
PTDH

kepada

kapolres

Tapanuli

Utara

sesuai

dengan

Surat

No.

Pol.:

R/03/IV/2009/KKEP tanggal 13 April 2009 (Bukti Vide T9) setelah ditunggu 7 hari
setelah pembacaan Putusan PTDH Penggugat tidak mengajukan keberatan secara tertulis
tentang Putusan Sidang KKEP sehingga pada tanggal 27 April 2009 Kapolres Tapanuli
Utara membuat Surat Kepada Kapolda SUMUT No. Pol. : B/588/IV/2009/P3D tanggal
22 April 209 perihal mengirimkan hasil putusan sidang komisi KKEP An. AMDANI
SAPUTRA PASARIBU (Bukti Vide T10);
8. Bahwa saksi AKP NOBRAN BARUS pada saat didengarkan keterangannya pada tanggal
18 Februari 2012 menerangkan benar Penggugat tidak masuk bertugas ttanpa ijin
pimpinan atau saksi selaku kapolsek Muara selama selama 321 hari kerja secara berturutturut, kemudian saksi memerintahkan BATAUD Bripka AVIO PARHUSIP untuk
membuat laporan Polisi No. Pol.: LP/02/II/2008/TU Muara, tanggal 28 Februari 2008,
saksi selaku kapolsek Muara tidak mengetahui bila penggugat sakit karean Penggugat
sama sekali tidak pernah mengirimkan surat sakit dan keterangan saksi AVIO PARHUSIP
ianya diperintahkan oleh kapolsek Muara untuk membuat laporan polisi karean
berdasarkan absensi Polsek Muara Penggugat selama 321 hari secara berturut-turut tidak
pernah melaksanakan tugas di Polsek Muara dan juga selama tidak masuk bertugas

Penggugat Tidak ada EPmberitahuan Baik Kepada Pimpinan maupun rekan-rekan kerja
dan selama tidak masuk tugas keberadaan Penggugat tidak di ketahui;
9. Bahwa saksi IPDA ELMAR PRIMA selaku Bendahara Satuan Polres Tapanuli Utara
menerangkan bahwa benar menghentikan Pembayaran Gaji Pemggugat sejak Mei 2008
s/d Mei 2009 berdasarkan surat perintah kapolres Tapanuli Utara No. Pol.:
Sprin/35/III/2008 tanggal 23 Maret 2008 tentang Penghentian gaji sementara Brigadir
AMDANI SAPUTRA PASARIBU dikarenakan Penggugat Kurang lebih selama 11 Bulan
atau 321 harikerja secara berturut-turut tidak melaksanakan tugs di Polsek Muara dan
kemudian sekitar akhir bulan mei 2009Penggugat kembali bertugas dan saat iru
Penggugat telah dimutasikan ke unit P3D Polres TApanuli Utara sebagai Pembinaan dan
baru bulan Juni 2009 sampai dengan diterbitkannya Surat Keputusan PTDH gaji dari
Penggugata aktif kembali;
10. Bahwa saksi Briptu WANDA TAMBA menerangkan kenal dengan penggugat karena
sama-sana bertugas di polsek Muara dan berbeda unit, saksi di Unit Intelkam sedangkan
Penggugat di Unit Reskim, selama kurang lebih 2 tahun bertugas sama dengan penggugat
di Polsek Muara sangat jarang bertemu dengan Penggugat dan tidak pernah mengetahui
bila penggugat sakit namun pernah bertemu Penggugat pada saat pengamanan pemilu
dan Pengamanan hari-hari besar lainnya;
11. Bahwa Pada tangal 3 Maret 2010 telah didengar keterangan saksi KOMPOL Drg.JANJI
dan

menerangkan

bahwasanya

menurut

Surat

Keputusan

KapolribNo.Pol.:

Skep/1005/XII/2004 tanggal 30 Desember 2004 halamn 3 huruf b tentang cuti sakit


mempunyai ketentuan sebagai berikut:
1) Ketentuan Umum :
a. Cuti sakit adalah cuti yang diberikan kepada anggota Polri yang sedang
dirawat di RS selama 30 hari secara terus menerus atau lebih dan
memerlukan Perawatan dokter;

b. Apa bila mengalami sakit selam 3 hari dengan membawa surat keterangan
istirahat dari dokter yang dapat di perpanjang selama-lamanya 3 hari
berikutnya;
c. Apabila dalam waktu 7 hari anggota Polri yang bersangkutan masih sakit
maka harus dengan dirujuk dengan surat keterangan dokter untuk
Pemeriksaan lebih lanjut di Rumah sakit Polri atau Rumah sakit umum;
d. Apabila setelah pemeriksaan lanjutan di RS Polri atau RSU ternyata yang
bersangkutan harus dirawat inap selama-lamuany 29 hari maka perlu
dikeluarkan Surat Keterangan Inap dari dokter yang emrawatnya;
e. Apabila dalam waktu 30 hari secara terus menerus anggota Polri
bersangkutan masih sakit dan ri rawat di Rumah sakit berdasarkan surat
keterangan dokter yang merawat, pejabat yang berwenang wajib membuat
surat keputusan cuti sakit;
f. Surat Keputusan cuti sakit selama-lamuanya 6bulan dan jika perlu dapat di
perpanjang selama-lamanya 2 kali 6 bulan;
g. Apabila 1 tahun dinyatakan belum sembuh dari sakitnya maka cuti
dapat di perpanjang untuk jangka waktu 3 tahun berikutnya dengan
pelaksanaan perpanjangan cuti sakit setiap 6 bulan hingga mencapai
selama-lamanya 5 tahun.
h. Apabila setelah 5 tahun dinyatakan belum sembuh dari sakitnya maka
diusulkan untuk di berhentikan dengan hormat dari dinas Polri;
2) Persyaratan Administrasi:
a. Daftar riwayat hidup yang diketahui oleh Pejabat Personel;
b. Photo copy Skep Pengangkatan Pertama dilegalisir oleh Pejabat Personel;
c. Photo copy Skep Pangkat terakhir dilegalisir oleh Pejabat Personel;
d. Photo copy Skep Jabatan Terakhir dilegalisir oleh Pejabat Personel;
e. Surat keterangan sakit dokter yang merawat dirumah sakit;
3) Prosedur Pengusulan:
a. Pada tingkat Mabes Polri
i.
Pati Polri diusulkan oleh kepala Satuan Organisasi Kepada Kapolri

ii.

Apabila Kapolri menyetujuinya selanjutnya Ro Binjah sde SDM

iii.

polri menyiapkan surat cutinya untuk ditandatangani oleh kapolri;


Pamen Polri kebawah dilaksanakan oleh kepala satuan organisasi

masing-masing;
b. Pada tingkat Kewilayahan;
i.
Pati Polri diusulkan oleh kepala satuan Organisasi kepala Kapolri;
ii.
Apabila kapolri menyetujui selanjutnya Ro Binjah sde SDM polri
iii.

menyiapkan surat cutinya untuk ditandatangani oleh kapolri;


Pamen Polri kebawah dilaksanakan oleh kepala satuan organisasi

masing-masing;
12. Bahwa Penggugat tidak pernah mengirimkan surat sakit kepada Pimpinannya sehingga
pimpinanntya dalam hal ini kapolsek Muarat tidak mengetahui apakah Penggugat sakit,
dan bila penggugat dating ke Polsek Muara tidak pernah mengikuti apel pagi dan tidak
peernah melapor kepada Pimpinannya sehingga Kapolsek Muara selaku atasannya tidak
mengetahui keberadaan Penggugat dan keluarga Penggugat juga tidak pernah
memberitahukan apabila Penggugat sakit da terkesan Penggugat sesuka hatinya may
masuk dinas atau tidak;
13. Bahwa bila anggota Polri sakit wajib untuk memberitahukan kepada Pimpinannya degnan
cara mengirimkan surat keterangan istirahat dari dokter yang memeriksanya baik itu surat
keterangan sakit yang dikeluarkan oleh rumah sakit polri atau rumah sakit umum yang
berlaku selama 3 hari dan dapat di perpanjang selama-lamanya 3 hari, bila masih
berlanjut maka anggota keluarga dari polri yang sakit tadi memberitahukan kepada
pimpinannya atau dokter yang merawatnya merujuk yang bersangkutan kerumah sakit
polri;
Bahwa berdasarkan dalil-dalil dan alasan yang telah tergugat utarakan dlam konklusi
(kesimpulan) sebagaimana telah diuraikan diatas kiranya Majelis Hakim yang memeriksa dan
mengadili perkara ini dengan tegas menolak seluruh dalil-dalil yang diajukan penggugat dalam

surat gugatan, dalil-dalil Replik maupun Barang bukti Penggugat, karena Penerbit Surat
Keputusan Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara No. Pol. : Skep/ 381 / IX / 2009
Tanggal 7 September 2009 Tentang Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH) dari
Dinas POLRI atas nama BRIGADIR AMDANI SAPUTRA PASARIBU NRP 73050260 Ba
Polsek Muara Kesatuan Polres Tapanuli Utara yang menjadi objek gugatan telah ssesuai
dengan perosedur hukum yang belaku dan haruslah di pertahankan sehingga gugatan Penggugat
haruslah ditolak untuk keseluruhannya;
Terimakasih,
Medan 6 Desember 2012
HORMAT KUASA TERGUGAT

AMI SIMALANGO

Anda mungkin juga menyukai