Anda di halaman 1dari 21

Limbah B3

Cecep Dani S,SKM, M.Sc

Jurusan Kesehatan Lingkungan


Poltekkes Depkes Pontianak

DEFINISI LIMBAH B3
Bahan sisa pada suatu kegiatan yang mengandung
bahan berbahaya dan/atau beracun yang karena
sifat dan/atau konsentrasinya dan/atau jumlah , baik
secara langsung maupun tidak langsung dapat
merusak dan/ataumencemarkan lingkungan hidup
dan/atau dapat membahayakan kesehatan manusia
Kegiatan rumah tangga, pertambangan, industri dan
kegiatan lainnya.
Termasuk bahan baku yang termasuk B3 yang tidak
digunakan (rusak), sisa kemasan, tumpahan, sisa
proses, sisa oli bekas dari kapal yang memerlukan
penanganan khusus

KARAKTERISTIK LIMBAH B3
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Mudah meledak,
Mudah terbakar,
Bersifat reaktif,
Bersifat beracun,
Menyebabkan infeksi,
Bersifat korosif,
Limbah lain yang apabila diuji dengan metodetoksikologi
dapat diketahui termasuk dalam jenis limbah B3

LIMBAH MUDAH MELEDAK


Limbah yang melalui
reaksi
kimia
dapat
menghasilkan
gas
dengan
suhu
dan
tekanan tinggi yang
dengan cepat dapat
merusak
lingkungan
sekitarnya.
Contoh
dinamit
dan
trinitrotoluen (TNT)

LIMBAH MUDAH TERBAKAR


Limbah yang apabila
berdekatan dengan api ,
percikan api, gesekan
atau sumber nyala lain
akan mudah menyala
atau
terbakar
dan
apabila telah nyala akan
terus terbakar hebat
dalam waktu lama .
contohnya fosfor putih

LIMBAH BERSIFAT REAKTIF


Limbah yang limbah
yang
menyebabkan
kebakaran
karena
melepaskan
atau
menerima oksigen atau
limbah
organik
peroksida yang tidak
stabil
dalam
suhu
tinggi.

LIMBAH BERSIFAT INFEKSIUS


Bagian tubuh manusi yang
diamputasi dan cairan dari tubuh
manusia yang terkena infeksi ,
limbah dari laboratorium atau
limbah lainnya yang terinfeksi
kuman penyakit yang dapat
menular.Limbah ini berbahaya
mengandung kuman penyakit
seperti hepatitis dan kolera yang
ditularkan
pada
pekerja
,
pembersih jalan dan masyarakat
disekitar lokasi pembuangan
sampah.

LIMBAH BERSIFAT RACUN


Limbah yang limbah yang
mengandung racun yang
berbahaya bagi manusia
dan lingkungan . Limbah
B3dapat
menyebabkan
kematian dan sakit yang
seius.
Apabila
masuk
kedalam tubuh melalui
pernafasan , kulit, atau
mulut,. CO dan hidrogen
sianida

LIMBAH BERSIFAT KOROSIF


Limbah yang limbah yang
menyebabkan
iritasi
(terbakar)pada
kulit
atau
mengkorosikan baja. Limbah ini
mempunyai pH sama atau
kurang dari 2,0 untuk limbah
bersifat asam dan sama atau
lebih besar dari 12,5 untuk yang
bersifat basa. spt asam kuat dan
basa kuat, yg dpt membakar atau
merusak jaringan kulit

JENIS LIMBAH B3 SESUAI


PERATURAN DI INDONESIA
Limbah B3 dari sumber tidak
spesifik;
Limbah B3 dari sumber spesifik;
Limbah B3 dari bahan kimia
kadaluarrsa,tumpahan,
sisa
kemasan, dan buangan produk yang
tidak memenuhi kualifikasi.

JENIS LIMBAH B3 DARI


SUMBER TIDAK SPESIFIK
Limbah
B3
yang
berasal bukan dari
proses
utamanya,
tetapi berasal dari
kegiatan
pemeliharaan alat ,
pencucian, inhibitor
korosi,
pelarutan
perak, pengemasan
dan lain-lain.

JENIS LIMBAH B3 DARI SUMBER SPESIFIK


Limbah B3 yang berasal Limbah B3
sisa proses suatu industri atau
kegiatan tertentu

JENIS LIMBAH B3 BAHAN KIMIA


KADALUARSA DAN LAIN-LAin
Suatu produk menjadi B3 yang
memerlukan pengelolaan seperti
limbah B3 lainnya

B3 di Lingkungan

PENGOLAHAN LIMBAH B3
Secara Kimiawi
Netralisasi :
limbah yang bersipat asam dapat dinetralisir dgn
kapur Ca(OH)2, caustik soda (NaOH) , dalam
kontainer pengaduk limabah dinetralisir.
Pengendapan;
limbah cair yg mengandung logam berat
konsentrasi tinggi maka hrs dilakukan
pemisahan (diendapkan), bahan yang biasa di
pakai adalah kapur tohor

Koagulasi dan Flokulasi


Proses pengendapan logam berat
dipercepat dgn penambahan bahan kimia
yang larut dalam air , koagulasi dan
flokulasi digunakan jk padatan tersuspensi
dlm caiaran sulit di pisahkan dgn
pengendapan, bahan koagulan berupa
FeCl3, Al2(SO4)3,

Lanjutan
Oksidasi dan Reduksi
Proses ini untuk merubah pencemaran toksin
menjadi lebih tdk toksin. Oksidasi adalah
reaksi kimiawi dgn penambahan valensi dan
kehilangan elektron, sedang reduksi adalah
reaksi kimiawi deangan pengurangan valensi
dan penambahan elektron.Untuk mengurangi
ketoksikan krom hexavalen (Cr+6) direduksi
mjd kro trivalen (Cr+3) dalam suasana asam
dgn menambahkan H2SO4

Lanjutan
Contoh lain adalah limbah sianida
dioksidasi menjadi sianat yg kurang toksik,
reaksi pertama pd pH > 10 dan reaksi
berikutnya pada pH 8, bahan yg digunaka
dalah kaporit dan kapur tohor

Pengolahan Fisik
Bila limbah mengandung bagian cair dan
padat maka dianjurkan pengolahan fisik
terlebih dahulu
Contoh pengolahan fisik adalah sreening,
sedimentasi, flotasi, filtrasi, sorpsi,
evaporasi, reserve osmossis

Lanjutan
Sreening yaitu proses penyingkiran padatan

berukuran besar menggunakan batangan logam


(bar)
Sedimentasi yaitu penyingkiran padatan
tersuspensi dari cairan secara gravitasi, kecepatan
aliran dipertahankan sampai waktu retensi dlm bak
sedimentasi cukup untuk mengendapkan padatan
scr gravitasi
Sentrifugasi adalah proses penghilangan air limbah
lumpur dari 10% menjadi 40% solid, sasaran
penghilangan air (dewatering) dalah untuk
menghasilkan padatan yg kuat untuk proses lanfilling

Lanjutan
Flotasi adalah proses pemisahan padatan
yang berdensitas rendah dari cairan
dengan flotasi udara , udara dimasukan
kedalam zat cair shg membentuk
gelembung yg akan mengangkat partikel
ke permukaan

Terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai