PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Penambahan bahan pengisi atau campuran dua atau lebih polimer telah
demikian juga dengan Mohd. Ishak dkk. (1998), Rozman dkk. (1998), Ismail dkk.
(1999), Siriwardena dkk. (2003) dan Salmah dkk. (2005), mereka juga meneliti
penggunaan maleat anhidrida terhadap matriks termoplastik. Dari penelitianpenelitian tersebut didapati bahwa penggunaan bahan penyerasi maleat anhidrida
telah meningkatkan sifat kekuatan tarik komposit yang dihasilkan.
Menurut Khalid dkk. (2008) penggunaan bahan pengisi alamiah seperti
serat tandan kosong kelapa sawit dengan ukuran 500 m pada matriks
termoplastik polipropilena memiliki sifat-sifat mekanik yang lebih tinggi dan
lebih ekonomis dibandingkan komposit lain. Akan tetapi serat alamiah ini juga
memiliki beberapa kelemahan yaitu interaksi antar muka dan penyerapan air yang
kurang memuaskan karena serat tandan kosong kelapa sawit memiliki sifat
hidrofilik. Masalah ini dapat diatasi dengan menggunakan bahan penyerasi
(compatabilizer agent), polipropilena maleat anhidrida.
Secara umum, kemampuan penguatan suatu pengisi dipengaruhi oleh tiga
ciri utama yaitu ukuran atau luas permukaan, bentuk atau struktur permukaan
serta aktivitas atau sifat-sifat kimia permukaan. Pengisi biasanya mempunyai
ukuran partikel yang kecil, permukaan yang aktif secara kimia (Hanafi, 2000, Xu,
dkk., 2008 dan Khalid, dkk., 2008). Semakin kecil ukuran dari partikel pengisi
maka luas permukaan akan semakin besar dan daya interaksi/adhesi antara kedua
bahan akan semakin besar pula sehingga sifat-sifat mekanik akan semakin bagus
(Hanafi, 2000, Khalid dkk., 2008, Oksman dkk., 2006, Nebahat dkk., 2006 dan
Xu dkk., 2007). Oksman dkk. (2006), Nebahat dkk. (2006) dan Xu dkk. (2007)
telah membuktikan bahwa ukuran partikel sangat berpengaruh terhadap sifat-sifat
komposit yang dihasilkan. Mereka membandingkan ukuran partikel pengisi,
terbukti bahwa dengan ukuran partikel yang lebih kecil seperti nano, komposit
yang dihasilkan memiliki sifat-sifat yang sangat baik seperti sifat mekanik dan
sifat ketahanan panas dengan kandungan pengisi yang rendah.
Xanthos (1983) mengkaji pengaruh keadaan pemprosesan kepada sifatsifat pembentukan komposit polipropilena yang terisi 30% dan 40% serbuk kayu
dan membandingkannya dengan polipropilena yang terisi talk dan kalsium
karbonat dan Woodhams dkk. (1984) juga mengkaji penggunaan polipropilena
isotaktik dengan penambah serat kayu pulp, sisa pulp dan surat kabar yang didaur
Permasalahan
Mikrokomposit polipropilena (PP) yang berisi limbah padat pulp (LPP)
dibuat dengan menambahkan partikel pengisi LPP yang berasal dari buangan
proses pembuatan pulp PT. Toba Pulp Lestari (Tbk) dengan komposisi dan ukuran
partikel yang berbeda-beda dengan matriks polimer PP yang juga berbeda-beda.
Matriks polipropilena dan pengisi limbah padat pulp memiliki sifat kepolaran
yang berbeda yang dapat menghalangi terjadinya interaksi/adhesi antara keduanya
sehingga melemahkan sifat-sifat komposit yang dihasilkan. Untuk meningkatkan
interaksi/adhesi diantara matriks dan pengisi dan meningkatkan sifat-sifat
mikrokomposit yang dihasilkan dapat dilakukan dengan memperkecil ukuran
partikel limbah padat pulp dan menambahkan bahan penyerasi (compatabilizer
agent) polipropilena maleat anhidrida dan/atau minyak jarak pagar. Tujuan
penambahan polipropilena maleat anhidrida dan/atau minyak jarak pagar adalah
untuk meningkatkan keserasian mikrokomposit yang dihasilkan. Penambahan
bahan-bahan tersebut diharapkan dapat meningkatkan sifat-sifat mekanikal dan
termal mikrokomposit yang dihasilkan. Mikrokomposit yang dihasilkan juga akan
diteliti sejauh mana dapat terdegradasi. Permasalahan yang akan dibahas pada
penelitian ini adalah bagaimana pengaruh jumlah kandungan pengisi, ukuran
partikel limbah padat pulp dan penambahan bahan penyerasi polipropilena maleat
anhidrida dan/atau minyak jarak pagar pada mikrokomposit polipropilena yang
dihasilkan terhadap sifat-sifat mekanik, sifat termal, morfologi permukaan putus,
spektrum FTIR dan sifat degradasi.
1.3
Tujuan Penelitian
Dengan berorientasi pada permasalahan di atas maka tujuan penelitian ini
Untuk mengetahui pengaruh ukuran partikel limbah padat pulp terhadap sifatsifat mikrokomposit yang dihasilkan
anhidrida
dan/atau
minyak
jarak
pagar
terhadap
sifat-sifat
1.4
Manfaat Penelitian
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
Memberikan nilai tambah terhadap limbah padat buangan industri pulp yang
selama ini hanya digunakan sebagai land fill dan sebagian kecil untuk
pertanian
Merupakan suatu teknik yang baru dalam pembuatan komposit dengan ukuran
mikro sehingga dapat menjadi salah satu rujukan bagi peneliti-peneliti
selanjutnya
1.5
Penyelesaian Masalah
Pada penelitian ini dilakukan pembuatan mikrokomposit termoplastik
polipropilena dengan limbah padat campuran organik dan anorganik industri pulp
sebagai bahan pengisi. Limbah padat pulp ini berasal dari PT. Toba Pulp Lestari
Tbk. Limbah padat industri pulp sangat berpotensi digunakan sebagai bahan
pengisi pada karena terdiri dari serat organik (sellulosa, hemisellulosa dan/atau
lignin) dan serat anorganik seperti kaolin, kalsium karbonat, talk dan sebagainya.
Ukuran pengisi pada mikrokomposit sangat menentukan hasil dari mikrokomposit
tersebut. Hal ini disebabkan karena semakin kecil ukuran partikel pengisi maka
luas antar muka akan semakin besar sehingga interaksi semakin kuat dan
komposit yang dihasilkan juga akan semakin baik. Dengan membuat limbah
padat pulp berukuran mikrometer maka akan dapat meningkatkan sifat torka,
sifat-sifat mekanik, sifat termal, morfologi permukaan, spektrum FTIR dan
degaradasi mikrokomposit polipropilena yang terisi limbah padat pulp tersebut.
Keserasian antara limbah padat pulp dengan polipropilena sangat rendah,
hal ini disebabkan sifat kepolaran yang berbeda antara limbah padat pulp dengan
polipropilena. Dengan penambahan polipropilena maleat anhidrida dan/atau
minyak jarak pagar akan dapat meningkatkan keserasian pada mikrokompoisit
polipropilena dengan limbah padat pulp yang dapat dilihat pada sifat-sifat
mekanik, sifat termal, morfologi permukaan, spektrum FTIR dan degaradasi
mikrokomposit yang dihasilkan.