BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Bebagai jenis instalasi nuklir telah dibangun di berbagai negara dengan
berbagai kepeluan untuk memenuhi
yang
tinggi,
karena
selalu
berhubungan
degan
zat-zat
radionuklida dan bahaya paparan radiasi jika tidak dikelola di kontrol dengan
baik akan membahayakan manusia.
Pusdiklat Batan
Pusdiklat Batan
BAB II
DEKOMISIONING INSTALASI NUKLIR
A. Dekomisioning Instalasi Nuklir
Dekomisioning adalah merupakan akhir penggunaan suatu instalasi
nuklir setelah ditetapkan dibangun, didesain, konstruksi, komisioning, operasi,
perawatan dan perbaikan-perbaikan. Dekomisioning merupakan suatu proses
yang
kompleks
dekontaminasi
yang
yaitu
disertai
dengan
menghilangkan
kegiatan
kontaminasi
pekerjaan
zat
seperti;
radioaktif
pada
sambil
pembebasan
sebuah
reaktor
atau
instalasi
nuklir
antara
lain
adalah
masyarakat
untuk
mennghetikan
operasinya,
dan
adanya
instalasi nuklir.
Strategi
program
untuk
di
disposal,
pemindahan
air
pendingin
terkontaminasi,
Fasilitas nuklir
tetap ada dalam pengamatan dan pemeriksaan, kontrol, akses ke reaktor dan
tapak reaktor, pemantauan di dalam maupun di luar fasilitas tetap dilanjutkan,
dan sistem ventilasi udara tetap dioperasikan.
Pusdiklat Batan
seluruh
bagian
komponen
dan
fasilitas
nuklir
dan
Pusdiklat Batan
BAB III
INSTALASI NUKLIR
A. Sifat-Sifat Instalasi Nuklir
Program dekomisioning suatu instalasi nuklir tidak akan sama antara
kasus satu dengan kasus lainnya tergantung dari tipe, jenis, daya, fungsi dan
kondisi instalasi nuklir tersebut. Berbagai jenis instalasi nuklir terdiri dari reaktor
riset, reaktor daya, laboratorium, instalasi proses pembuatan bahan bakar nuklir
seperti uranium dan reprosessing bahan bakar plutonium, dan lain sebagainya.
Di bawah ini digambarkan secara singkat beberapa tipe dan sifat-sifat instalasi
nuklir sbagai berikut:
A.1. Reaktor Riset
Reaktor riset dapat diklasifikasikan menurut penggunaannya yaitu; untuk
pendidikan dan training, penelitian, testing material, produksi isotop, prototype
dll. Menurut moderator yang digunakan dapat dikategorikan: air ringan, air
berat, grafit dll. Menurut prespektif dekomisioning klasifikasi reaktor sesuai
dengan strukturnya yaitu : kolam dan tangki.
(Argonne
Nuclear
Assemble
for
University
Training
);
Homogeneus likuid reactor, fast reactor, reaktor grafit, dan jenis lainnya,
termasuk critical assemblies reactor homogeneous solid dan miselanius.
A.2. Reaktor Daya
Ada bebrapa tipe reaktor daya diantaranya adalah: Boiling Water
Reactor (BWR), Pressure Water Reactor (PWR ), Magnoc GCR , EDF GCR,
WWER 440, CANDU, Havy Water moderator air berat PHWR, dll.
Pusdiklat Batan
Pusdiklat Batan
yang
dikembangkan
oleh
kerjasama
antara
Combustion
bagian
dari
program
ALWR
dari
ERPRI,
dengan
yang
dikembangkan
olehb grup
perusahaan
HRB/BBC
yang
disainnya
merupakan
pengembangan dari
desain reverensi THTR- 300 (Reaktor Prototif) dan AVR (Reaktor
eksperimen).
b. MHTGR ( Modular Hight Temperature Gas-Cooled Reaktor).
Desain MHTGR ini merupakan pengembangan dari disain reaktor Peach
Bottom
(pilot plant) dan reaktor Fort, St. Vrain (Demontration plant). Versi MHTGR
referensi
dari 4 x 350 MWt modul yang dikopel dengan 2 Turbin Uap.
Pusdiklat Batan
10
terkontaminasi, atau
kerusakan
sehingga
11
12
BAB IV
R&D DEKONTAMINASI DAN DEKOMISIONING
A. Peran R&D Dekontaminasi dan Dekomisioning
Peranan R&D di bidang dekontaminasi dan dekomisioning amat sangat
penting, artinya sejak awal pembangunan instalasi nuklir, testing dan
komisioning, pengoperasian, perawatan dan perbaikan sampai dengan
selesainya pemanfatan instalasi nuklir, sudah dipikirkan langkah-langkah
pekerjaan yang berkaitan dengan dekontaminasi dan dismantling pada program
dekomisioning. Kegiatan-kegiatan R&D yang berkaitan dengan dekomisioning
instalasi nuklir biasanya dilakukan dengan pemodelan atau simulasi terlebih
dahulu yang kemudian didemontrasikan untuk pekerjaan yang sesungguhnya.
Kegiatan-kegiatan R&D yang biasa dilakukan diantaranya adalah:
1. Teknik karakterisasi radionuklida dan pengambilan sampel
2. Inventerisasi komponen instalasi nuklir
3. Pengembangan eknik pengukuran dan kontrol radiasi
4. Pengembangan teknik dekontaminasi
5. Pengembangan teknik dismantling
6. Pengembangan operasi jarak jauh/remote dan robotika
7. Pengembangan teknologi pengelolaan limbah
8. Pengembangan teknik handling dan pewadahan
9. Pengembangan peralatan proteksi radiasi dan keselamatan kerja, dan
pakaian kerja
Permasalahan pekerjaan dekontaminasi dan deismantling akan ditemui
sepanjang aktivitas program dekomisioning berjalan, oleh karena itu sejak awal
program dekomisioning R&D dekontaminasi dan dismantling tetap bejalanlebih
intensif
untuk mengatasi permasalahan yang ditemui di lapangan. Tujuan dari R&D ini
adalah untuk menciptakan peralatan baik software maupun hardwere yang
Pusdiklat Batan
13
dengan demikian
1980-an; dan
awal
Satu
ikhtisar
agar
tersedia
peralatan
pengoperasian
jarak
jauh/remotly telah diterbitkan oleh IAEA pada tahun 1993, untuk menyediakan
satu rujukan-rujukan kepada pembangunan-pembangunan dan penerapanpenerapan bahwa telah terjadi sejak laporan teknik tersebut diterbitkan.
Sekarang ini, secara
digunakan
dismantling.
untuk
karakterisasi,
pekerjaan-pekerjaan
Pembangunan-pembangunan
lain
dekontaminasi
termasuk;
dan
jembatan
kembali/rekaveri
kegagalan;
teknologi
separasi
otomatis;
14
berbarengan
panggung
bergerak
ganda;
kombinasikan
elektropolising
permukaan-permukaan
pemantauan
pelepasan
RD-500
Di CEA
telah di adopsi
tersedia
peranti-peranti
manipulator
tidaklah
secara
penuh
15
menyediakan
kemampuan
manipulator
untuk
karakterisasi
jarak
16
digunakan
untuk
kirim
perkakas
ke
suatu
daerah
kerja
dan
menempatkannya.
Sistim penempatan dapat digunakan untuk memudahkan tugas-tugas
dekomisioning dan untuk mengurangi penyinaran manusia terhadap radiasi dan
kontaminasi. Di dalam pemilihan peralatan itu harus mengikuti pertimbangan
sebagai berikut:
Perincian kerja dan analisis tugas
Ukuran dan lokasi dari tempat kerja
Akses dan rute disposal
Ukuran dan berat dari komponen terkait
Tipe dan kuantitas limbah yang dihasilkan
Kondisi lingkungan
Tersedianya jasa perbaikan dan sistem pelengkap
Mudah perawatanya dan keandalan
Pusdiklat Batan
17
Utuk itu
sistim
penanganan jarak jauh serbaguna (LANL); T-Rex dan sistim handling material,
kedua-duanya dikembangkan di ORNL; kendaraan untuk tranfer limbah (Idaho
National Engineering Laboratory/INEL); dan sistim mobilisasi pekerjaan untuk
digunakan secara khusus.
Pengembangan dari master sleave manipulator dengan jangkauan yang
panjang untuk memindahkan limbah dari kubah reaktor Vandellos-1 di Spanyol
telah dibahas. Sistim ini terdiri atas:
Bel penahan
Tiang Teleskop,
Pusdiklat Batan
18
yang
terendam
air,
di
dalam
daerah-daerah
yang
terkontaminasi, di dalam daerah-daerah suhu yang tinggi, di dalam daerahdaerah polusi kimiawi.
Efisiensi berhubungan dengan bantuan menentukan apakah untuk
menggunakan operasi manual atau remote. Tugas berulang di dalam
lingkungan
Alat-alat
perkakas yang ditangani jarak jauh dan menempatkan manusia dan pirantipiranti adalah yang paling sederhana. Mesin satu sumbu dan multi sumbu
system pengataran batas paparan terhadap manusia. Lengan mastersleave,
yang mana manusia mengawasi atau robotik, kendaraan-kendaraan dan robotrobot
berjalan
dapat
juga
digunakan
untuk
penerapan-penerapan
pembongkaran.
Pusdiklat Batan
19
Pusdiklat Batan
20
BAB V
KARAKTERISASI DAN INVENTARISASI INSTALASI NUKLIR
A. Karaterisasi Instalasi Nuklir
Karakterisasi instalasi nuklir adalah suatu langkah awal di dalam proses
dekomisioning,
mendapatkan
dan
menentukan
pendekatan
program dekomisioning.
secara
di dalam
logika
untuk
perencanaan
tentang aktivasi
neutron dan
kontrol
kontaminasi yang sudah timbul selama operasi dan sisa-sisa pada saat
penutupan (shutdown). Karena reaktor-reaktor yang sudah mengalami operasi
normal, komponen pokok dari inventori radioaktif adalah aktivasi bahan-bahan
konstruksi. Tingkat aktivasi di suatu fasilitas dapat diperkirakan atas dasar
kalkulasi-kalkulasi teoritis berdasar pada geometri, komposisi bahan dan
sejarah pengoperasian. Pengukuran-Pengukuran dan pengambilan sampel
harus dilaksanakan di dalam daerah-daerah yang ditetapkan yang dapat
mewakili untuk karakterisasi komponen reakator dan menggunakan metodametoda kalkulasi dan informasi historis tentang operasi instalasi untuk
dievaluasi.
21
melibatkan suatu
survai dari data yang ada, kalkulasi-kalkulasi, pengukuran sample dan analisis.
Dengan menggunakan database ini, perencana dekomisioning boleh menilai
berbagai opsi dan konsekuensi-konsekuensinya, dengan mempertimbangkan:
Teknik pengoperasian: proses dekontaminasi, prosedur dismantling,
(pekerjaan
dengan tangan/operasimanual, kerja semi-remote atau secara remote
sepenuhnya ) dan
alat perkakas yang diperlukan
Perlindungan radiologikal terhadap para pekerja, kalayak ramai dan
lingkungan
Klasifikasi limbah
Pembiayaan
Ruang lingkup yang meliputi program karakterisasi instalasi nuklir ini
terdiri dari beberapa langkah yang dapat dijelaskan secara singkat, seperti di
bawah ini :
A.1. Tinjauan Mengenai Sejarah Instalasi Iuklir
Meninjau ulang informasi historis suatu reaktor/instalasi nuklir adalah
menyiapkan perencana dekomisioning dengan pengetahuan yang berharga
yang disajikan
Pusdiklat Batan
terkontaminasi.
Mengidentifikasi
daftar
zat
radioaktif
dekontaminasi dan
dekomisioning.
A.3. Preparasi Pengambilan Sampel dan Perencanaan Analisis Berdasar
pada
Pendekatan Statistik yang Tepat
Perencanaan pengambilan sampel dan analisis menentukan kualitas
data yang diperlukan untuk memperoleh hasil karakterisasi yang obyektif.
Pusdiklat Batan
23
Analisis.
Pengukuran-pengukuran in situ dan pengambilan sampel harus dapat
mewakili berbagai komponen-komponen dengan layak dan dapat diakses. Jika
dimungkinkan, harus memperoleh sampel bahan-bahan yang terkontaminasi
atau
teraktivasi
data
dari
karakterisasi
selama
masih
dalam
proses
juga bisa tidak, sebagai contoh, dimana kontaminasi lebih luas dari yang
Pusdiklat Batan
24
Dalam
dan untuk
dijelaskan
proses-proses
yang
menimbulkan
inventori
dapat di
25
terbuat dari
diberikan oleh bahan pendingin dan dari iradiasi bahan bakar dan produk fisi
melalui patahan/keretakan cladding (pembungkus bahan bakar). Kontaminasi
yang diakibatkan oleh kebocoran-kebocoran aliran pendingin primer, proses
dan penyimpanan cairan limbah radioaktif, pemeliharaan dan reparasi, operasi,
pembuangan sisa-sisa operasi dan kecelakaan kerja.
Kontaminasi yang
terbawa oleh udara bisa juga mengakibatkan suatu endapan dari benda-benda
radioatif di dinding, langit-langit dan di dalam sistim ventilasi.
Ini diasumsikan bahwa sebelum pekerjaan dekomisioning, bahan bakar
nuklir dan proses fluida telah dipindahkan dari reaktor setelah berhenti operasi
(shudown). Bagaimanapun, dalam beberapa hal, terutama di mana reaktor
sudah mengalami kondisi obnormal operasi seperti terutama kegagalan elemen
bahan bakar, sisa-sisa material ini dikumpulkan dan harus tercakup di dalam
inventori.
Harus dicatat bahwa komponen-komponen teraktivasi secara umum
dijadikan
daerah-daerah
terkontaminasi
tetapi
kontaminasi
tidak
akan
yang
individu
dan
perlu
diuraikan
tipe
dan isi
26
Pusdiklat Batan
27
BAB VI
TEKNOLOGI DISMANTLING
A. Teknik Dismantling
Teknologi dismantling yang digunakan di dalam proyek dekontaminasi
dan dekomisioning (D&D) diambil dari berbagai sumber. Kadang-kadang
diaplikasikan untuk pembongkaran secara konvensional, dan modifikasi
teknologi untuk aplikasi secara spesifik, hal ini dikarenakan teknologi
yang
perbedaan
alasan
untuk
pembongkaran
di
dalam
proyek
berbeda.
tanki, pipa, pompa, dan bejana tekan (pressure vessel) mungkin diangkat
dalam ukuran kecil atau ukuran besar.
teknologi
dismantling
untuk
aplikasi
spesifik
adalah
28
C. Pemotong Metal
Pemotong metal/logam, menurut teknologi spesifik dapat dibedakan ke
dalam 4 kategori, setiap peralatan mempunyai kelebihan dan kekurangan
masing-masing. Teknologi alat potong terbaik akan jadi pertimbangan dalam
pemilihan. Tidak ada salah satu teknologi alat potong paling baik untuk semua
jenis aplikasi. Di bawah ini adalah daftar dari beberapa kelompok teknologi alat
potong metal yang digunakan di dalam pekerjaan dekontaminasi dan
dekomisioning.
D.
29
dioperasikan secara manual sampai yang sangat besar, dan gergaji pita berat
yang digunakan untuk memotong generator uap. Ada 3 tipe utama gergaji
gerak bolak-balik (reciprocating saws) termasuk didalamnya gergaji mesin
(hacksows), gergaji geolotin (guillotin saws), gergaji pita (band saws) dan
Pusdiklat Batan
30
penjepit, dapat mengunci benda kerja dan mekanisme untuk umpan otomatis
ke pisau gergaji. Pemotongan dengan guillotine saws, gergaji ini dapat
memotong berbagai material termasuk metal dan plastik yang lebar dan dapat
dikerjakan diluar dan juga di dalam air.
menimbulkan panas yang minimum dan sisa potongan yang berbentuk partikel
besar dan mudak dikumpulkan. Namun demikian untuk metal yang lebih keras
seperti stainless steel, kecepatan pemotongannya relatif lambat dibandingkan
dengan teknik pemotong plasma.
D.3.2. Gergaji Pita (Band Saws)
Gergaji pita terdiri dari mata gergaji tak berujung (putaran baja atau
putaran pita), bingkai yang melakukan putaran pita dan motor listrik yang
mengemudikan pisau gergaji. Mesin gergaji diproduksi dalam ring ukuran yang
besar, dari mesin tangan sampai peralatan yang mampu memotong benda
kerja yang besar, bahkan dapat satu kali potong untuk memotong generator
uap yang besar, pengering uap atau bagian dari turbin yang berdiameter
sampai
meter. Alat
ini
dipergunakan
untuk
memotong
komponen
31
32
Pemotong lingkar ini dapat dikontrol secara jarak jauh, sehingga mengijinkan
operator bekerja pada jarak jauh dari daerah radiasi, tapi sering harus secara
manual untuk star awal.
Pengerjaan pengefraisan logam mempunyai ring yang luas dari
alat potong, termasuk frais, roda pembelah, pengefraisan permukaan dan
seterusnya. Dimana pengefraisan digunakan di dalam dismantling internal
reaktor dan pelindung panas pada reaktor. Sebuah mesin frais spesial juga
sudah dikembangkan dan dilakukan uji coba untuk melakukan pembongkaran
pada reaktor riset.
Strategi alternative untuk merekategorikan reactor pressur vessel ke
dalam aliran limbah radioaktif aktivitas tinggi dan aktivitas rendah pada basis
pengefraisan sekarang ini telah mengalami kemajuan, kemajuan strategi
pengefraisan ini digunakan untuk membongkar dari lapisan dinding pressur
vessel, mereduksi ketebalan dinding seperti inventarisasi aktivitas rendah dari
Pusdiklat Batan
33
termasuk aluminium oxide, silicon carbide, atau diamond dan dapat memotomg
benda kerja dengan pemotongan lokal pada berbagai titik potong. Pemotong
abrasive
dapat
menggunakan
pendinginan,
seperti
air
yang
sering
pengembangan
telah
diperoleh
tempat
yang
establis
di
bidang
pemotongan.
D.3.6. Karbida dan Aluminium Oksida (Carbides and Alumunium Oxide)
Material abrasive adalah ditopang oleh ikatan material dalam bentuk
piringan melingkar dan dapat memotong metal, brick atau beton bertulang.
Sistim pengerjaan untuk beberapa aplikasi adalah tersedia secara komersial
dan berkembang dengan baik.
D.3.7. Diamond
Abrasif diamond dilekatkan ke dalam gergaji kawat diamond, di dalam
roda pemotong dan inti alat, dan juga sambungan rantai dari gergaji rantai
diamond. Cara penggunaan alat ini seperti ditunjukkan pada gambar 10. Kawat
diamond telah banyak digunakan secara komersial untuk memotong seperti
beton, beton bertulang. Di dalam penggunaan yang berbeda gergaji kawat telah
digunakan untuk dismantling cerobong (stack) pada National Research
Pusdiklat Batan
34
Pisau ini
gelombang ini
yang dapat
merduksi atau
memotong ukuran benda kerja.
c. Profil Peledak ( shaped exsplosive) jenis ini komposisi kecepatan
ledakannya tinggi,
dimana penempatan tenaga dan goncangan gelombang digunakan
untuk mematahkan
benda kerja pada titik yang tepat dengan cara pengontrolan.
d. Peledak Profik Komando Linier (linear shaped charges). Kekuatan
peledakkan ini adalah
merupakan sumber energi untuk mendorong logam (biasanya tembaga)
Pusdiklat Batan
35
36
Untuk
pemotongan didalam air, diperlukan filter untuk menjaga kwalitas air agar dapat
meminimalisasi limbah yang ditimbulkan. Untuk pemotongan di udara
diperlukan efilter udara efisiensi tinggi, secara lokal atau di daerah pemotongan
dan diperlukan regenerasi proses prefiltrasi untuk melindungi fentilasi filter
utama yang dapat tersumbat secara cepat oleh airosol yang ditimbulkan.
E.1. Pemotong Busur Api Plasma ( Plasma Arc Cutting)
Pemotong busur api plasma adalah bekerja berdasarkan pada
pembentukan dari arus searah dengan sebuah elektrode tungsten dan
konduktivitas dari permukaan metal. Busur listrik dibentuk oleh ionisasi gas
plasma atau campuran gas dan kemudian ditiup oleh ionisasi plasma melalui
nozel menuju permukaan benda kerja.
positif dan electron bebas dan sangat panas dan konsisten dengan suhu di atas
20.000 oF (11.093 oC). Panas yang ditimbulkan oleh tumbukan dari busur listrik
pada benda kerja disebabkan pelelehan lokal dan menciptakan tenaga melalui
kecepatan dari tiupan plasma yang ditimbulkan oleh gas, demikianlah terjadinya
pemotongan.
Tipikal dari sistem pemotong plasma memerlukan power suplai arus
searah (direct-current) untuk pemotongan yang sampai memerlukan arus 1000
Amper.
pemotong adalah ringan, mudah digunakan dan dapat ditempatkan dimana saja
secara manual atau remote. Poses pemotongan ini dapat digunakan di dalam
air maupun di udara, namun demikian pengendalian dari timbulnya airosol
adalah sebuah permasalahan utama. Penggunaan pemotong plasma secara
luas di dalam proyek dekomisioning dan dapat diberikan contoh dibawah ini
sebagai berikut.
E.1.1. Pemotongan Busur Api Plasma di Udara ( in Air)
Pemotongan dengan busur api plasma di udara adalah teknik tahun
Pusdiklat Batan
37
asetilin
(Oxyacettylene Cutting) yang terdiri dari hebusan aliran campuran gas asetilin
dan oksigen yang dinyalakan pada lubang brader/nozel.
biasa berupa asetilin, propane, minyak uap minyak tanah (gasoline) atau
hydrogen.
38
menyamakan panas secara kontinyu melalui batang nozel. Prosedur proses ini
mempertimbangkan timbulnya sejumlah aerosol dan limbah skunder. Teknik ini
telah digunakan dibidang industri bukan nuklir secara luas, dan sekarang
tersedia untuk penggunaan di industri nuklir.
E.4. Pemotong Tombak Termis/Thermic Lance ( oxy arc or arc slice)
Pemotong tombak termis (Thermic Lance) terdiri dari satu unit pipa besi
dengan kombinasi dari baja, alumunium dan kawat magnesium yang dilewati
gas oksigen yang terjaga kesetabilanya.
melalui reaksi pada ujung dari tombak yang mana semua unsur pokok akan
dihabiskan. Tombak bervariasi panjang sekitar 0,5 meter sampai lebih dari 3
meter dan memiliki beberapa range diameter.
Ini tidak
Pusdiklat Batan
39
kimia di Jepang.
YAG
untuk
membandingkannya
memotong
dengan
bahan
performa
logam
laser
yang
CO 2.
tebal
dan
Suatu
untuk
pengujian
40
setiap
proyek
dekontaminasi
dan
dekomisioning
(D&D)
memerlukan alat pembongkar struktur beton. Range struktur beton dari beton
berat berpenguat, beton massif, seperti beton perisai biologi disekitar reaktor,
Pusdiklat Batan
41
teknologi
pembongkaran
telah
digunakan
di
dalam
spesifik,
kekurangan.
dimana
masing-masing
memiliki
keunggulan
dan
putaran
dari
beberapa untai tali kawat dengan rentetan butir-butir diamond dan pengatur
jarak pemotong.
Pusdiklat Batan
42
Roda
Pisau dapat
43
listrik.
Beton
bisa
dipisahkan
dengan
garis
retakan
menggunakan
44
beton.
I.2. Tombak Oksigen
Tombak oksigen terdiri dari suatu pipa baja karbon diameter yang kecil
(1/4" sampai 1") dengan batang baja karbon diameter kecil dengan pengisian
dari dalam pipa. Oksigen disuplai dengan membuka valve mengalir sepanjang
pipa, kemudian busi elektrik menyalakan ujung dari pipa menciptakan bola api
yang putih dengan panas tinggi. Panas api yang tinggi ini dapat memotong
semua jenis material dan juga memakan batang pipa. Kekurangan dari alat ini
termasuk panas yang tinggi untuk level operator dan volume asap yang sangat
besar yang ditimbulkan sebab ini pekerjaan dilakukan dengan tangan.
I.3. Bahan Ledak yang Dikendalikan
Bahan ledak yang dikendalikan idealnya cocok untuk perobohan yang
bagian beton tebal, massif, berat diperkuat. Proses terdiri dari mengebor
melubangi di dalam beton, mengisi dengan bahan ledak, detonator dan
meledakkan dengan teknologi penyalaan tertunda. Teknologi yang ditunda
meningkatkan pemecahan menjadi kepingan dan mengendalikan arah gerakan
material. Menunda peledakkan juga mengurangi tumbukan vibrasi dari strukturstruktur yang bersebelahan. Masing-masing lubang bor mematahkan secara
radial selama detonasi. Retakan-retakan yang radial di dalam lubang bor yang
bersebelahan
membentuk
suatu
bidang
retak.
Gelombang
detonasi
45
terbatas oleh
kejutan, dan bising dan ketika kendali-kendali yang sesuai digunakan dan
jumlah debu dengan pemakaian semprotan kabut air.
J. Teknologi Pemotongan Beton jenis lain
J.1. Pemotongan Jet Air Abrasive
Teknologi pemotong jet air abrasive memerlukan pemakaian tekanan air
setinggi 55,000 psi. Air itu diberi tekanan secara hidrolis memandu pompa
penguat. Air mengalir sepanjang suatu bilik dimana nercampur abrasive
atau abrasive ditambahkan sebagai kelanjutan aliran kecil air. Abrasive yang
paling umum kepada garnet dihancurkan. Campuran air dan abrasive adalah
yang dipaksa melalui suatu nosel tahan dengan lubang yang kecil, pusat arus
jet/semprotan abrasive di komponen untuk memotong. Arus jet yang diberi
tekanan mengalir melaui lubang kecil dengan kecepatan yang sangat tinggi,
menghasilkan erosi menghasilkan potongan bersih dengan saluran yang sangat
kecil.
Teknologi jet air abrasive dapat memotong hampir semua bahan-bahan.
Karena itu adalah tidak berkenaan dengan panas, itu tidak menimbulkan resiko
kebakaran. Jenis abrasive yang berbeda digunakan untuk bahan-bahan yang
berbeda. Garnet dihancurkan digunakan untuk mayoritas pemotongan. Pasir
kwarsa, Al2O3, atau karbida silika digunakan tetapi sangat keras dan
mengurangi
umur
operasi
nosel.
Memotong
beton
di
dalam
udara
Pusdiklat Batan
46
47
proses
dan
mengurangi
jumlah
limbah
sekunder
yang
48
di
dalam
busur
api
memanaskan
benda
kerja,
menyebabkan
penguapkan. Teknik ini telah pula diuji di fasilitas Pegase untuk pemotongan di
dalam air suku cadang radioaktif. Teknik itu sedang lebih lanjut dikembangkan
via satu proyek EC R&D dan pada KRB-A untuk mengambil pinggiran sebelum
penerapan dari teknik-teknik yang lain.
K.5. Pemotongan Gergaji Busur Api
Penggunaan pemotong putaran gergaji busur api, pisau gergaji ompong
untuk potong metal konduktif tanpa membuat kontak fisik dengan benda kerja.
Ini dicapai dengan memelihara suatu busur api listrik yang tinggi antara pisau
dan material yang dipotong.
bahan berhantaran tinggi seperti tak stainless steel, alloy steel tinggi,
aluminium, tembaga nad Inconel. Itu sudah diterapkan di dalam air dan
doperasikan jarak jauh, pada JPDR untuk memotong bagian bodi RPV.
Pemotongan gergaji busur api efektip terbukti di dalam mencegah pelepasan
kontaminasi, sebagai tambahan terhadap meminimalisasi paparan radiasi dari
para pekerja.
Pusdiklat Batan
49
yang
belum
secara
penuh
dievaluasi
seperti
keefektifannya.
L.1. Liquified gas cutting
Pemotongan gas yang mencair adalah eperti pada prinsipnya kepada
pemotongan jet air, kecuali media pembawa adalah gas cair. Zat cair nitrogen
sedang
dikembangkan
di AS
sebagai
media
pembawa.
Keuntungan-
keuntungan dari metoda ini termasuk ketiadaan suatu limbah sekunder yng
dihasilkan, ekonomi yang menguntungkan, dan tidak ada bahaya letusan,
kebakaran atau oksidasi.
L.2. Shape memory alloys
Campuran yang dapat kembali ke bentuk semula adalah bahan-bahan
baru yang mempunyai kemampuan untuk kembali ke bentuk sebelumnya ketika
dipanaskan, membangkitkan tenaga yang sangat besar di dalam proses ini.
Sehingga dapat digunakan seperti spesisemen ekspansi untuk memecahkan
struktur-struktur beton/cocrete.
L.3. Hambatan Elektris
Di dalam proses hambatan elektris, suatu arus yang besar lewat batang
penguat dari struktur beton. Panas yang ditimbulkan mngembangkan ukuran
batang dan
kerusakan lokal akan terjadi. Proses ini sedang dikembangkan untuk rekctor
BR3.
Pusdiklat Batan
50
BAB VII
PENGELOLAAN LIMBAH DEKOMISIONING
A.
Meminimalisasi
Limbah,
Pengolahan,
Pengkondisian
dan
Pembungkusan
Banyak negara-negara di seluruh dunia sudah mengembangkan strategi
perlakuan
menyeluruh
untuk
limbah
yang
berasal
di
dalam
proyek
dekomisioning. Titik awal strategi ini adalah hasil inventori dari radionuklidaradionuklida
yang
diperoleh,
seperti
ketentuan-ketentuan
operasional,
material ldari
lokasi.
Teknik-teknik Pengkondisian dan perlakuan untuk zat cair dapat
termasuk
bituminisasi,
Pusdiklat Batan
pengeringan,
evaporasi,
sementasi
dan
51
Teknik-teknik
pengkondisian
untuk
limbah
padat
untuk
limbah
dari
potongan
baja
radioaktif
tingkat
rendah.
melalui
satu
rangkaian
pelepasan-pelepasan
thermis
yang
Suatu teknik
52
proyek
dekomisioning.
Suatu
survai
yang
ada
dan
Seperti
lebih
Pusdiklat Batan
53
99
Tc dan
237
reprosesing uranium. Di atas 99% dari massa total dari bahan-bahan dengan
sukses diperlakukan dan didaur ulang via dekontaminsi dan peleburan.
Suatu fasilitas peleburan yang kecil untuk mengembangkan satu teknik
daurm ulang aluminium sudah dibangun di reaktor JEN-1 di spanyol dan
fasilitas untuk peleburan aluminium dan kuningan sedang beroperasi di
Studsvik di Sweden.
zat
radioaktif,
proses
peleburan
juga
mengakibatkan
Menurut hasil
137
di dalam batangan baja/ingot, dan oleh karena itu baja yang terkontaminasi Co
harus dekontaminasi sebelum dilakukan peleburan. Di dalam kasus dari baja
Pusdiklat Batan
54
Dekontaminasi
bahan baku yang juga terjadi oleh pemusatan unsur radioaktif di dalam
terak/slag yang membentuk permukaan lelehan.
Kemungkinan peleburan
55
untuk
mengurangi
semua
keradioaktifan
ke
level
latar
Untuk
fasilitas-fasilitas
56
Di dalam situasi-situasi
seperti ini keputusan untuk melakukan pembersihan, dan untuk level berapa,
tergantung pada suatu analisa menyeluruh dari semua aspek dari operasi
pembersihan yang telah dilakukan untuk sampai di satu pemecahan yang
optimal.
F. Ruang Penyimpanan Sementara
Gudang sementara adalah satu komponen penting dari strategi
pembuangan limbah. Fasilitas-fasilitas ini disediakan untuk sejumlah alasan,
pada umumnya:
Sebagai bagian dari suatu strategi untuk memungkinkan mencapai ketentuan
khusus yang
diperlukan untuk penerimaan akhir penyimpanan, yaiti gelas vitrivikasi
akhir
menjadi tersedia
Ketika
penyangga
menyimpan,
untuk
memungkinkan
optimasi
pengoperasian tempat
penyimpanan akhir.
Sebagai fasilitas-fasilitas buangan limbah radioaktif tingkat rendah
waktu itu belum tersedia di Canada, seperti limbah itu sekarang ini disimpan di
tempat
penimbul-penimbul
limbah
dalam
berbagai
stuktur
bangunan.
30 tahun untuk
57
dan
disposal
langsung
dari
asbes
sungguh-sungguh
Pusdiklat Batan
58
BAB VIII
PENGAWASAN, INSPEKSI DAN
KESELAMATAN PROSES DEKOMISIONING
A. Pengawasan dan Inspeksi
Pengawasan dan inspeksi program dekomisioning instalasi nuklir adalah
merupakan kewenangan dari
melakukannya.
Pengawasan dilakukan sejak diberhentikannya operasi suatu instalasi
nuklir, hingga penyusunan dokumen perijinan progam dekomisioning. Setelah
instalasi nuklir diberhentikan
Pusdiklat Batan
59
prinsip ALARA
Identifikasi jenis-jenis keselamatan
dipersyaratkan
untuk perlindungan para pekerja, masyarakat umum dan lingkungan.
Keselamatan program dekommisioning juga dapat di ukur dari berbagai
indikasi yang diimplementasikan bahkan sudah ditetapkan secara baku sebagai
aturan internasional seperti:
1. Para pekerja radiasi di dalam kegiatan dekontaminasi dan dismantling
harus memakai alat kontrol personal minimal memakai film bed dan pen
dosumeter di saku baju kerja, film bed di pergelangan tangan dan cincin
Pusdiklat Batan
60
limbah
ke
lingkungan
untuk
penggunaan
yang
tak
Pusdiklat Batan
61
limbah radioaktif
yang
dekomisioning,
limbah padat, cair , udara dan gas sampai dengan pewadahan dan
disposal.
yang
komprehensif
dan
mendapatkan
rekomendasi
dari
BAPETEN.
2. Kontraktor dekomisioning yang telah berpengalaman dalam membangun
gedung reaktor, komisioning, operasi, perawatan, dekontaminasi dan
refurbishment fasilitas nuklir, dll.
3. Spesialis di bidang pengembangan planning dan perencanaan servis
untuk
membantu
mengenai
sejarah
permasalahan
gedung
dan
pelaksana
pekejaan ini harus dikerjakan oleh ahli dekontaminer yang professional agar
Pusdiklat Batan
62
remote, alat-alat
Angkat/angkut dan tranportasi.
3.
limbah radioaktif
metoda
sebelumnya
seperti
filtrasi
dan
demineralisasi
yang
menggunakan polimer sudah tidak efektip. Di reaktor JEN-1, suatu sistim filtrasi
untuk air kolam dirancang dan diperkenalkan dengan memelihara kejernihan
air. Penyaringan sistim membran untuk penyaringan air telah diuji di proyek
CP-5, INEL, Hanford dan di tempat lain di AS. Di Vandallos-1 NPP, dua sistem
filtrasi untuk dekontaminasi, dismantling dan dirancang untuk pengosongan
bahan bakar dari kolam dan diperkenalkan untuk mempertahankan menahan
sisa kawat dari grafphite, debu grafit dan endapan lumpur di dasar kolam.
Pusdiklat Batan
63
menyelesaikan
dibersihkan
dengan
menggunakan
berbagai
sistim
penyemprotan/jetting.
D. Keselamatran dan Proteksi Radiasi
D.1. Proteksi Pekerja
Melaksanakan aktivitas R&D dengan sunggu-sungguh adalah penting
bahwa operasi dilaksanakan dengan aman dan para pekerja dilindungi dari
resiko-resiko
berbahaya
dari
eksternal.
Di
tahun
terakhir
sejumlah
Pusdiklat Batan
64
dari
teknologi,
didemontrasikan
skala
pada
besar-besaran
Hanford.
Sistim
proyek
teknologi
menyediakan
telah
para
65
pakaian berisi kanal-kanal pendinginan air yang diberi umpan air chiller dari
sebuah rangsel es. Pakaian itu melawan terhadap kulit pekerja dan sebuah
pompa pada rangsel es mendorong air chiller melalui saluran pendingin,
dengan demikian memelihara operator untuk didinginkan.
Pusdiklat Batan
66
DAFTAR PUSTAKA
1. INTERNATIONAL ATOMIC NUCLEAR ENERGY AGENCY, State of the Art
Technology for decontamination and Decommissioning of Nuclear Facilities,
Technical Reports Series No. 395, IAEA, Viena, (1999).
2. INTERNATIONAL ATOMIC NUCLEAR ENERGY AGENCY, Radiological
Characterization of Shut Down Nuclear Reactor for Decommissioning
Purposes, Technical Report Series No. 389, IAEA, Viena, 1998.
3. INTERNATIONAL ATOMIC NUCLEAR ENERGY AGENCY, The Regulatory
Process for the Decommissioning of Nuclear Facilities, Safety Series No.
105, IAEA, Viena, (1990).
4. INTERNATIONAL
ATOMIC
NUCLEAR
ENERGY
AGENCY,
ATOMIC
NUCLEAR
ENERGY
AGENCY,
67