Anda di halaman 1dari 5

DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP YANG TIMBUL AKIBAT PEMANFAATAN TENAGA NUKLIR

Dalam Undang-Undang Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, terdapat pasal yang mengharuskan agar pihak yang mempunyai suatu rencana melakukan suatu usaha atau kegiatan harus terlebih dahulu melakukan analisis dalam lingkungan yang mungkin ditimbulkan dari rencana yang akan dikembangkan. Dari pasal tersebut, bahwa pada dasarnya semua usaha dan kegiatan pembangunan menimbulkan dampak terhadap lingkungan hidup dan perencanaan awal suatu kegiatan pembangunan sudah harus memuat prakiraan dampak terhadap lingkungan hidup, guna dijadikan pertimbangan apakah untuk rencana tersebut perlu dibuat analisis mengenai dampak lingkungan. Analisis mengenai dampak lingkungan hidup di satu sisi merupakan studi kelayakan untuk melaksanakan suatu rencana usaha atau kegiatan, disisi lain merupakan syarat yang harus dipenuhi untuk mendapatkan izin melakukan usaha dan atau kegiatan. Berdasarkan analisis ini dapat diketahui secara lebih jelas, dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup, baik dampak negatif maupun dampak positif yang akan timbul dari usaha dan atau kegiatan, sehingga dapat dipersiapkan langkah untuk menanggulangi dampak negatif dan mengembangkan dampak positif. Tenaga nuklir pada saat ini telah menjadi salah satu alternatif yang menarik minat banyak Negara dalam hal penggunaannya. Penggunaan tersebut dapat diterapkan diberbagai bidang kegiatan. Salah satu yang menjadi sangat terkenal belakangan ini adalah penggunaan tenaga nuklir sebagai reaktornuklir yang lebih dikenal sebagai PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir). Saat ini di Indonesia hal tersebut menjadi topik yang selalu diperdebatkan. Usul penggunaan tenaga nuklir ini timbul karena adanya peningkatan kebutuhan energi yang aman untuk pertumbuhan serta masa depan, hampir separuh penduduk Indonesia belum menikmati listrik, pencegahan pemanasan global dan peningkatan peran energi baru dan terbarukan. Diketahui bahwa dampak radiasi nuklir sangat berbahaya dan kesalahan fatal akibat pemanfaatan tenaga nuklir yaitu kelalaian dari manusia sendiri dalam pengawasan pemanfaatan operasional sebuah instalasi PLTN dari hulu sampai hilir berpotensi menghasilkan limbah. Aneka limbah padat dan cair dihasilkan sejak dari penambangan uranium, fabrikasi bahan bakar, operasi reactor hingga pemprosesan ulang bahan bakar yang dapat membahayakan dan mengancam keselamatan jiwa manusia.

Radiasi yang dihasilkan oleh reaktor nuklir ini antara lain adalah radiasi langsung yaitu radiasi yang terjadi bila radioaktif yang dipancarkan mengenai langsung kulit atau tubuh manusia dan radiasi tidak langsung adalah radiasi yang terjadi lewat makanan dan minuman yang tercemar zat radioaktif baik melalui udara, air maupun media lainnya. Dimana radiasi tersebut dapat mempengaruhi fungsi organ tubuh melalui sel-sel pembentukannya. Bahaya laten dari PLTN yang perlu dipertimbangkan yaitu : 1) Kesalahan manusia (Human Error) yang bisa menyebabkan kebocoran yang jangkauan radiasinya sangat luas dan berakibat fatal bagi lingkungan dan mahluk hidup. 2) Salah satu yang dihasilkan oleh PLTN adalah PLUTONIUM yang memiliki kekuatan ledak yang sangat dahsyat dan merupakan salah satu bahan baku pembuat tenaga nuklir. 3) Limbah yang dihasilkan (uranium) bisa berpengaruh pada genetika karena memancarkan radiasi radioaktif yang berbahaya bagi manusia. Keuntungan PLTN : 1) Tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca (selama operasi normal) 2) Tidak mencemari udara, karena tidak menghasilkan gas-gas berbahaya seperti CO, SO2, aerosol, Hg, NO, PM. 3) Sedikit menghasilkan limbah padat. 4) Biaya bahan bakar rendah. 5) Ketersediaan bahan bakar rendah. Berdasarkan Permen LH Nomor 11 tahun 2006 tentang jenis rencana usaha dan/atau kegiatan yang wajib dilengkapi dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan, bidang pengembangan nuklir termasuk pada jenis usaha yang wajib dilengkapi dengan AMDAL. Secara umum, kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan dan penggunaan teknologi nuklir selalu memiliki potensi dampak dan risiko radiasi. Persoalan kekhawatiran masyarakat yang selalu muncul terhadap kegiatan-kegiatan ini juga menyebabkan kecenderungan terjadinya dampak sosial. Dampak dari pembangunan PLTN tidak hanya pada bidang lingkungan tetapi juga pada bidang sosial-ekonomi. Dampak terhadap bidang sosial seperti adanya keresahan dan kekhawatiran masyarakat tentang efek dan bahaya dari nuklir. Sedangkan dampak pada bidang ekonomi dari pembangunan PLTN dapat dirasakan secara tidak langsung pada peningkatan kesejahteraan. Dengan adanya PLTN, akan berdampak pada pemenuhuan sumber energi sebagai penggerak roda perekonomian.

Alasan Ilmiah Kegiatan Nuklir Wajib AMDAL

No 1

Jenis Kegiatan Skala/ Besaran Pembangunan dan pengoperasian reaktor nuklir a. Reaktor Penelitian - Daya 100 kW b. c. Reaktor Daya Semua instalasi

Alasan Ilmiah Khusus

Potensi dampak pengoperasian reaktor penelitian dengan daya < 100 kW terbatas pada lokasi reaktor. Keamanan konstruksi. Berisiko tinggi Dampak radiasi pada tahap decomisioning. (pasca operasi). Transportasi, penyimpanan, pengelolaan dan pembuangan bahan bakar bekas dan limbah bahan radioaktif.

Pembangunan dan pengoperasian instalasi nuklir non reaktor. a. Fabrikasi bahan bakar nuklir - Produksi 125 elemen bakar/tahun b. Pengolahan dan pemurnian uranium - Produksi c. Pengelolaan limbah radioaktif (mencakup penghasil, Penyimpan, dan pengolahan) d. Pembangunan Iradiator (Kategori II s/d IV) - Aktivitas Sumber e. Produksi Radioisotop Efluen gas radioaktif yang terlepas dapat terakumulasi dalam berbagai komponen ekosistem. 100 ton yellow cake/tahun Semua instalasi

37.000 TBq (100.000 Ci) Semua instalasi

Membutuhkan air pendingin yang telah didemineralisasi dalam kolam beton. Air pendingin juga berfungsi sebagai perisai radiasi. Jika air pendingin berkurang, akan terjadi pengurangan perisai terhadap radiasi. Jika air pendingin kualitasnya menurun, akan terjadi korosi yang dapat menyebabkan terlepasnya zat radioaktif ke dalam air. Semua tahapan dalam proses berpotensi mencemari dan membahayakan lingkungan dalam bentuk paparan radiasi.

Areal calon tapak PLTN disarankan berada di lokasi Kabupaten Sanggau dikarenakan :

1. Dekat dengan tambang uranium Kalbar memiliki sekitar 24.112 ton cadangan uranium dan sekitar 910 ton di antaranya yang sudah terukur. Kabupaten Sanggau adalah salah satu wilayah yang memiliki potensi uranium selain kabupaten Melawi dan Landak. 2. Dapat memfasilitasi semua aktifitas yang berhubungan dengan PLTN di wilayah Kalbar. Secara geografis, wilayah Kab. Sanggau sangat strategis karena berada di tengahtengah wilayah provinsi Kalbar dan berbatasan langsung dengan negara Malaysia sehingga akses transportasi ke wilayah ini termasuk mudah untuk melakukan aktifitas. Kabupaten Sanggau secara geografis terletak pada 109o45 -111o03 Bujur Timur dan 1o10 LU 0o30 Lintang Selatan, dengan batas wilayahnya : Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Sekadau Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Landak Sebelah Utara berbatasan dengan Malaysia Timur (Serawak) Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten ketapang

Gambar peta Kabupaten Sanggau 3. Infrastrukturnya ditunjang dari kegiatan tambang PT. Antam (bauksit). PT. Antam adalah adalah perusahaan tambang besar yang sedang membangun proyek Chemical Grade Alumina/CGA (pengolahan tambang bauksit menjadi alumina) yang berlokasi di Kecamatan Tayan Kabupaten Sanggau. Konstruksi proyek CGA Tayan diperkirakan akan berjalan selama 32 bulan dengan operasi komersial dimulai pada bulan Januari tahun 2014.

Proyek CGA Tayan akan mengolah cadangan bauksit Antam untuk memproduksi 300.000 ton CGA per tahun. Dengan adanya kegiatan konstruksi, akses transportasi seperti jalan akan terbuka. 4. Banyak aktifitas kegiatan/usaha di wilayah sekitar seperti HTI, kebun, tambang dan lain-lain. Kabupaten Sanggau masih memiliki lahan yang luas untuk dikembangkan bagi kegiatan HTI, kebun, tambang dan lainnya yang dapat meningkatkan perekonomian daerah. banyaknya kegiatan tersebut didukung oleh kondisi geografis Kab. Sanggau yang sangat strategis. 5. Antisipasi terjadinya kebocoran dapat ditanggulangi bersama dengan Malaysia (Kucing). Kabupaten Sanggau berbatasan langsung dengan Negara Malaysia melalui jalur Entikong, sehingga jika terjadi masalah dengan pembangunan dan pengoperasian nuklir, mudah untuk ditanggulangi dengan berkoordinasi dan bekerja sama dengan negara Malaysia yang sudah lebih dahulu memanfaatkan tenaga nuklir.

KEPALA BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Dr. Ir. H. DARMAWAN, M.Sc Pembina Utama Madya NIP. 19600107 199003 1 003

Anda mungkin juga menyukai