DATANG
Peserta Simulasi Pengisian SPT
Tahunan PPh Orang Pribadi 2009
23 Februari 2010
PENGERTIAN PAJAK
Menurut UU No. 28 Tahun 2007
adalah Kontribusi wajib kepada negara
yang terutang oleh orang pribadi atau
badan yang bersifat memaksa berdasarkan
Undang-Undang, dengan tidak
mendapatkan imbalan secara langsung
dan digunakan untuk keperluan negara
bagi sebesar-besarnya kemakmuran
rakyat.
LANDASAN HUKUM
Pasal 1 butir 2 UU KUP
Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak,
pemotong pajak, dan pemungut pajak, yang mempunyai hak
dan kewajiban perpajakan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
Pasal 2 ayat (1) UU KUP
Setiap Wajib Pajak yang telah memenuhi persyaratan subjektif dan objektif
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan
wajib mendaftarkan diri pada kantor Direktorat Jenderal Pajak
yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan
Wajib Pajak dan kepadanya diberikan Nomor Pokok Wajib Pajak.
Persyaratan objektif adalah persyaratan bagi subjek pajak
yang menerima atau memperoleh penghasilan atau diwajibkan
untuk melakukan pemotongan/ pemungutan sesuai dengan
ketentuan Undang-Undang Pajak Penghasilan 1984 dan perubahannya.
UU PPh
UU PPh
Setiap Wajib Pajak Orang Pribadi yg Setiap Wajib Pajak Badan yg
mempunyai penghasilan diatas PTKP
mulai didirikan
OBYEK PAJAK
Penghasilan : setiap tambahan
kemampuan
ekonomis
yang
diterima atau diperoleh wajib
pajak, baik berasal dari Indonesia
atau dari luar Indonesia, yang
dapat dipakai untuk komsumsi
atau untuk menambah kekayaan
wajib pajak yang bersangkutan,
dengan nama dan dalam bentuk
apapun.
BendaharawanPemerintah
Pemerintah
Bendaharawan
Bendaharawan:
Bendaharawan:
PemerintahPusat
Pusat
--Pemerintah
PemerintahDaerah
Daerah
--Pemerintah
Instansiatau
atauLembaga
LembagaPemerintah
Pemerintah
--Instansi
Lembaga-lembagaNegara
NegaraLainnya,
Lainnya,dan
dan
--Lembaga-lembaga
KedutaanBesar
BesarRI
RIdi
diLuar
LuarNegeri
Negeri
--Kedutaan
Wajib
Wajib
MendaftarkanDiri
Diri
Mendaftarkan
UntukMendapatkan
MendapatkanNPWP
NPWP
Untuk
yangMengelola
Mengelola
yang
APBN//APBD
APBD
APBN
Ke::KPP
KPPatau
atauKAPENPA
KAPENPA
Ke
MENGISIFORMULIR
FORMULIR
MENGISI
PENDAFTARAN
PENDAFTARAN
Copy SK. BENDAHARAWAN
Copy TANDA PENGENAL (KTP/SIM)
Dibayarkan kepada
Dibayarkan atas
ORANG PRIBADI
BELANJA
BARANG
sehubungan dgn:
Pekerjaan
Jabatan
Jasa
Kegiatan
PPh Ps.21
Dibayarkan atas
Dibayarkan atas
OBYEK-OBYEK
PPh Final
BELANJA /
JASA
PPh Final
ORANG PRIBADI
WP DN
WP LN
PPh PASAL 21
PPh PASAL 26
PNS
ANGGOTA
ABRI
PENSIUNAN*)
DIBAYARKAN KEPADA:
PNS GOL. II/d KE BAWAH
LETNAN SATU KE BAWAH
Honorarium
Sumber
Sumber
APBN/APBD
Non APBN/APBD
PNS
PPh
15% Final
Non PNS
PNS
PPh Ps. 17
Non Final
PPh Ps. 17
Non Final
Non PNS
PPh Ps. 17
Non Final
UPAH HARIAN
UPAH MINGGUAN
UPAH SATUAN
UANG SAKU HARIAN
UPAH BORONGAN
PENGHASILAN BRUTO
- UANG PENSIUN
- TUNJANGAN YG TERKAIT
DIKURANGI:
BIAYA PENSIUN, 5% DARI PENGH.
BRUTO (UANG PENSIUN)
MAKS Rp 2.400.000,00/THN ATAU
Rp 200.000,00/BLN
DIBEBANKAN KPD
KEUANGAN NEGARA/
DAERAH
- GAJI KEHORMATAN
- GAJI
- TUNJANGAN YG TERKAIT
DIKURANGI:
- BIAYA JABATAN, 5% DARI
PENGH.
BRUTO MAKS
Rp 6.000.000,-/ THN ATAU
Rp 500.000,-/BLN
- IURAN YG TERIKAT DGN
PENGH. TETAP
PENGHASILAN
NETO
PTKP
PENGHASILAN KENA PAJAK
PEJABAT PERWAKILAN
DIPLOMATIK/KONSULAT ATAU
PEJABAT LAIN DARI NEGARA
ASING TERMASUK ORANGORANG YANG DIPERBANTUKAN
DAN BERTEMPAT TINGGAL
BERSAMA MEREKA
BUKAN WNI
BUKAN WNI
SETAHUN
SEBULAN
DIRI PEGAWAI
Rp 36.000.000
Rp 3.000.000
Rp 3.000.000
Rp
100.000
Rp 3.000.000
Rp
100.000
STATUSKAWIN
KAWIN
STATUS
STATUS KAWIN
SUAMI
TDK MENERIMA/
MEMPEROLEH
PENGHASILAN
STATUS TDK
KAWIN
HANYAUTK
UTKDIRI
DIRI
HANYA
SENDIRI
SENDIRI
SYARAT:
SYARAT:
MENUNJUKKANKET.
KET.TERTULIS
TERTULISDARI
DARI
MENUNJUKKAN
PEMERINTAHDAERAH
DAERAHSETEMPAT
SETEMPAT
PEMERINTAH
SERENDAH-RENDAHNYAKECAMATAN
KECAMATAN
SERENDAH-RENDAHNYA
BAHWASUAMI
SUAMITIDAK
TIDAKMENERIMA/
MENERIMA/
BAHWA
MEMPEROLEHPENGHASILAN
PENGHASILAN
MEMPEROLEH
LAPISAN PENGHASILAN
KENA PAJAK
TARIF
SAMPAI DENGAN
Rp 50 JUTA
5%
DI ATAS Rp 50 JUTA
SAMPAI DENGAN Rp 250 JUTA
15%
25%
30%
Tenaga ahli ( pengacara, akuntan, arsitek, dokter, konsultan, notaris, penilai dan
aktuaris )
Pemain musik, MC, dan seniman lainnya
Olahragawan
Penasehat, pengajar, penceramah, moderator,
Pengarang, peneliti, penterjemah
Pemberi jasa dalam segala bid. termasuk teknik, komputer, telkom, sistem
aplikasi, fotografi, elektronika, ekonomi sosial
Agen iklan
Pengawas/pengelola proyek, peserta sidang/rapat dan tenaga lepas lainnya dlm
sgl bid.kegiatan
Pembawa pesanan Penemu langganan
Peserta perlombaan
Petugas penjaja barang dagangan
Petugas dinas luar asuransi
Peserta pendidikan, pelatihan, pemagangan
Distributor MLM dan kegiatan sejenisnya
BERUPA :
HONORARIUM, UANG SIDANG, UANG LEMBUR,
IMBALAN PRESTASI KERJA, IMBALAN LAIN DGN
NAMA APAPUN
TARIF
Ps. 17 UU PPh
DIBAYAR HARIAN
TIDAK LEBIH DARI
Rp 150.000,-
LEBIH DARI
Rp 150.000,DIKURANGI
Rp 150.000,-
TIDAK DIPOTONG
PPh Ps.21
DIPOTONG PPh
TARIF 5%
PKP
TARIF PPh 5%
Upah Harian
Contoh :
Bagaskara dengan status kawin dengan 1 anak, pada bulan Januari 2009 bekerja
sebagai buruh harian PT
Maju Terus. Ia bekerja 10 hari dan menerima upah harian sebesar Rp 140.000.
PTKP setahun : K/1 = 18.480.000
Sehari
Upah
s.d. hari ke 10
140.000
Bekerja 11 hari
1.400.000
1.540.000
513.333
564.667
150.000
513.333
564.667
886.667
975.333
44.333
48.766
Dikurangi
Batas upah harian
150.000
PTKP sebenarnya
Total Pengurang
Penghasilan Kena
Pajak
PPh 21 Terutang
10/360
23
Rp 48.766
Rp 44.333
Rp
4.433
Upah Satuan
Edy Tansil seorang karyawan yang bekerja sebagai perakit
radio pada suatu perusahaan radio. Ia berstatus bujang. Upah
dibayar berdasarkan per unit yang diselesaikan yaitu Rp
30.000 per unit dan dibayar tiap minggu. Dalam waktu 1
minggu (5 hari kerja) dihasilkan sebanyak 30 buah radio
dengan upah Rp 900.000 *
*Belum melawati PTKP bulanan =Sehari
1.320.000
Upah (900.000 / 5 )
Dikurangi
180.000
150.000
Total Pengurang
Penghasilan Kena Pajak Harian
PKP 5 hari ( 30.000 X 5 )
Pajak 5% X 150.000
150.000
30.000
150.000
7.500
Upah Borongan
Amrozi mendapatkan pekerjaan untuk mengerjakan etalase sebuah
rumah secara borongan sebesar Rp 600.000. Atas pekerjaan tersebut
dapat diselesaikan dalam waktu 3 hari
Upah harian ( 600.000 : 3 )
Rp 200.000
PTKP harian
Rp 150.000
Penghasilan Kena Pajak (PKP)
Rp
50.000
Pajak harian ( 5% X 50.000 )
Rp
2.500
Pajak selama 3 hari kerja
Rp
7.500
Pada saat pemberi kerja memberikan upah borongan sebesar Rp 600.000
maka pemberi kerja memotong PPh 21 sebesar Rp 7.500.
Jadi Jerry hanya menerima upah borongan sebesar Rp 592.500.
DIBAYAR BULANAN
DISETAHUNKAN
PTKP SETAHUN
PKP SETAHUN
X
TARIF PPh Ps.17
PPh SETAHUN
PPh SEBULAN
UPAH HARIAN/SATUAN/BORONGAN/HONORARIUM
DITERIMA TENAGA HARIAN LEPAS TAPI DIBAYARKAN
SECARA BULANAN
Anggodo Wijoyo bekerja pada suatu perusahaan dengan dasar
upah harian yang dibayarkan bulanan. Pada bulan Februari
2009 ia bekerja selam 20 hari kerja dengan upah sehari
sebesar Rp 100.000. Nirwan bakri berstatus kawin tetapi
belum punya tanggungan.
Penghasilan sebulan ( Rp 100.000 X 20 )
Penghasilan setahun ( Rp 2.000.000 X 12 )
PTKP setahun ( K-0)
PKP setahun
2.000.000
24.000.000
17.160.000
6.840.000
342.000
28.500
PENGHASILAN
PENGHASILANBRUTO
BRUTO
TDK ADA PENGURANGAN
TIDAK DIPOTONG
5%
10%
15%
25%
TERDIRI DARI :
- PENGACARA
- KONSULTAN
- AKUNTAN
- NOTARIS
- ARSITEK
- PENILAI
- DOKTER
- AKTUARIS
50% DARI
JUMLAH BRUTO
Catatan ;
Jumlah bruto yg dibayarkan kpd dokter yg praktik di RS dan / klinik adalah sebesar jasa
dokter yg dibayar oleh pasien melalui RS dan / atau klinik sebelum dipotong biaya atau
bagi hasil oleh RS dan / atau klinik
30.000.000
Februari
30.000.000
Maret
25.000.000
April
40.000.000
Mei
30.000.000
Jumlah
155.000.000
Catatan ; apabila dr. Ahmad Santosa belum ber-NPWP maka PPh 21 terutang
adalah sebesar 120% dari PPh Pasal 21 terutang.
KEWAJIBAN BENDAHARAWAN
PEMOTONG PPh PASAL 21/26
TDK
DITANGGUNG
PEMERINTAH
DGN SSP KE :
- BANK PERSEPSI, ATAU
- KANTOR POS GIRO
PALING LAMBAT
TGL 10 BLN BERIKUTNYA
DITANGGUNG
PEMERINTAH
TDK ADA
PENYETORAN
BILA JATUH PD
HARI LIBUR PENYETORAN
PADA HARI
KERJA BERIKUTNYA
TDK
DITANGGUNG
PEMERINTAH
DGN SPT MASA PPh
PASAL 21
KE KPP/KAPENPA
DITANGGUNG
PEMERINTAH
MELAPORKAN
PENGHITUNGAN
PPh PSL 21
DLM DAFTAR GAJI
KPKN
PD HARI KERJA
SESUDAHNYA
CONTOH PENGHITUNGAN
PPh PASAL 21
Susno, bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil dengan
memperoleh gaji pokok sebulan Rp 1.250.000,-.
Slamet sudah beristeri, mempunyai dua orang anak.
Penghitungan PPh Pasal 21
1. Gaji pokok
2. Tunjangan isteri 10 %
125.000,00
Rp
=
3. Tunjangan anak 2 x 2 %
50.000,00
1.250.000,00
Rp
=
Rp
Rp
1.425.000,00
4. Tunjangan jabatan
Rp
400.000,00
5. Tunjangan beras
Rp
120.360,00
Rp
1.945.360,00
Lanjutan
Pengurangan :
Biaya Jabatan 5 % x Rp 1.945.360 = Rp
97.268,00
Iuran pensiun
= Rp
67.687,50
Rp 164.955,50
Penghasilan neto sebulan
= Rp 1.780.404,50
Penghasilan neto setahun
12 x Rp 1.780.404,50
= Rp
21.364.854,00
PTKP (K/2)
= Rp
19.800.000,00
Penghasilan Kena Pajak setahun
= Rp
1.564.854,00
PKP pembulatan
= Rp 1.564.000,00
PPh Pasal 21 = 5% x Rp 1.564.000,00
=
Rp
78.200,00
PPh Pasal 21 sebulan (78.200 : 12)
= Rp.
6.516,00