Anda di halaman 1dari 2

Diutus Untuk Mewartakan Injil

Menyenangkan sekali mengetahui bahwa hampir semua orang Katolik yang baik suka berdoa
supaya Allah memanggil banyak pekerja untuk mewartakan Injil. Katanya ada seorang pemuda
Katolik yang sangat aktif. Ketika diminta untuk doa spontan, ia dengan rajin menghaturkan
permohonan pada Allah. Suatu ketika, pas Minggu Panggilan, pastor meminta umat untuk berdoa
spontan dan pemuda tersebut pun mengungkapkan doanya, berbunyi: Ya Allah, saya bersyukur
karena di paroki kami ada tiga pastor. Kami sangat beruntung dan kami sungguh bersyukur
karenanya. Namun ya Allah, banyak paroki yang tak punya pastor menetap. Karena itu, saya
dengan rendah hati memohon panggillah banyak kaum muda menjadi pastor, sehingga kami
memiliki cukup Imam. Tapi ya Tuhan, jangan panggil saya, sebab saya punya rencana lain.

Saudara dan Saudari, kita mendengar dalam Injil bagaimana Yesus merasa sedih karena begitu
banyak orang yang ingin mendengar Sabda Allah, Sabda Kehidupan, tetapi para gembala mereka
tak punya apa-apa untuk diberikan kepada mereka. Para Pharisi, Kaum Saduki, dan Imam-imam
yang seharusnya memberi kebutuhan rohani tersebut terlalu terfocus dengan hukum-hukum
agama yang mencekik. Mereka bukannya mewartakan Sabda Kehidupan, Sabda Allah, tetapi
lebih memilih meletakkan beban hukum yang tak tertanggungkan di atas pundak umat. Agama
menjadi kumpulan hukum dan peraturan.
Saudara dan Saudari, Agama Kristen bukan menjatuhkan dan bukan membebani, agama Kristen
memberi kemungkinan untuk berkembang dalam cinta dan kebaikan. Agama Kristen memberi
sayap sehingga umat bisa terang menuju kebahagiaan.
Yesus tidak hanya merasa sedih dengan umat yang tak memiliki gembala tersebut. Ia berdoa
pada pemilik kebun agar mengirim banyak pekerja. Sebab panenan hanya bisa dikumpulkan
kalau ada cukup pekerja. Karena itu saudar dan saudari, Yesus membutuhkan banyak orang
untuk mewartakan Sabda Allah. Yesus membutuhkan Anda dan saya. Yesus membutuhkan setiap
orang dari antara kita untuk menjadi pekerj-pekerja di kebun anggur Allah.

Banyak orang yang haus akan Sabda Allah. Banyak orang yang merindukan kedamaian bersama
Allah. Banyak orang yang ingin membaca Injil dan mengerti pesan Injil. Tetapi kerinduan
mereka itu akan terjawab kalau Anda dan saya, setiap orang dari antara kita bekerja bersama
bahu membahu untuk mewartakan Injil. Banyak jalan untuk mewartakan Injil. Lewat hal-hal
yang paling sederhana, sampai lewat hal-hal yang luar biasa.
Saudara dan Saudari, setelah berdoa agar Allah mengirim para pekerja, Yesus mengutus para
Rasul untuk pergi mewartakan Injil. Baik kita mengamati orang seperti apakah para rasul ini.
Mereka adalah orang-orang biasa. Mereka bukan dari kalangan terpandang. Mereka bukan orang
kaya. Mereka adalah orang yang tak memiliki masa depan yang cerah. Mereka dipilih dari
kelompok orang yang biasa-biasa saja. Nampaknya Yesus tidak terlalu tertarik dengan orang
yang sangat istimewa. Ia memilih orang biasa untuk mengerjakan hal-hal yang biasa dengan
luar biasa. Jadi saudar dan saudari, tak ada alasan kita berkata, saya tak punya sesuatu untuk
disumbangkan untuk Yesus. Saya tak punya sesuatu untuk disumbangkan untuk pewartaan
Sabda Allah. Yesus menerima persembahan yang paling sederhana sekalipun. Yesus sanggup
menghargai sumbangan yang paling kecil sekalipun. Kalau Anda merasa masih sulit menemukan
jalan untuk mewartakan Injil, saya mengusulkan supaya Anda mengirimkan renungan ini kepada
seorang teman Anda, mungkin lewat email atau memberi alamat dimana renungan ini Anda baca
kepada teman Anda.
Ketika Yesus mengutus para rasul Ia berpesan agar mereka mewartakan bahwa Kerajaan Allah
sudah dekat, bahkan sudah hadir. Kehadiran Yesus adalah kehadiran Kerajaan Allah. Dalam
Yesus tuntutan Kerajaan Allah terpenuhi. Dalam Yesus segala kwalitas untuk mewujudkan
Kerajaan Allah terpenuhi. Karena itu lihatlah Yesus, ikutilah Dia, pelajarilah Injil-Nya, maka kita
akan mengerti apa artinya Kerajaan Allah sudah dekat.
Saudara dan Saudari, benar sekali bahwa tidak semua kita dipanggil untuk menjadi pastor atau
suster atau bruder atau guru agama atau katekis, tetapi benar juga bahwa kita semua dipanggil
untuk mewartakan Injil. Kita dipanggil untuk misi Gereja.

Anda mungkin juga menyukai