Anda di halaman 1dari 25

4.

1 Arah Kebijakan Pengembangan


Sebagai institusi yang menginduk kepada Departemen Pendidikan Nasional, maka
kebijakan-kebijakan strategis yang menjadi arahan pembangunan pendidikan nasional menjadi
acuan utama bagi UNJA dalam mengembangkan dirinya. Sebagaimana dikemukakan di dalam
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Departemen Pendidikan Nasional 2005-2025, bahwa
pembangunan pendidikan di Indonesia ditopang oleh 3 (tiga) pilar atau tema pokok
pembangunan pendidikan nasional, yaitu Pemerataan dan Perluasan Akses; Peningkatan Mutu,
Relevansi dan Daya Saing; serta Penguatan Tata Kelola, Akuntabilitas dan Pencitraan Publik.
Ketiga pilar atau tema pokok ini pula menjadi landasan bagi penentuan arah Kebijakan
Pengembangan UNJA, yang masing-masing pilar diuraikan lebih rinci ke dalam kebijakankebijakan strategis selaras dengan visi dan misi universitas.

4.1.1 Pemerataan dan Perluasan Akses


Sebagaimana dinyatakan di dalam Rencana Jangka Panjang Departemen Pendidikan
Nasional 2005-2025, bahwa kebijakan pemerataan dan perluasan akses pendidikan diarahkan
pada upaya meningkatkan daya tampung satuan pendidikan sesuai dengan prioritas nasional
serta memberikan kesempatan yang sama bagi semua peserta didik tanpa membedakan status
sosial, ekonomi, jenis kelamin, geografi, potensi akademik dan keadaan fisik. Tujuan dari
kebijakan pemerataan dan perluasan akses pendidikan ini adalah untuk meningkatkan kapasitas
belajar sepanjang hayat bagi seluruh penduduk Indonesia dalam rangka peningkatan daya saing
bangsa dan peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
Sementara itu kebijakan perluasan akses di bidang pendidikan tinggi ditujukan untuk
mengantisipasi meningkatnya angka partisipasi lulusan sekolah menengah (Angka Partisipasi
Kasar, APK). Selain itu, kebijakan ini juga bertujuan untuk membuka peluang bagi penduduk usia
di atas 24 tahun (guru, karyawan, tenaga spesialis industri) guna mengikuti pendidikan profesi
dan/atau non gelar yang mengutamakan keterampilan dan teknologi sesuai dengan kebutuhan
industri.
Sejalan dengan kebijakan Departemen Pendidikan Nasional, beberapa kebijakan strategis
UNJA yang disusun dalam rangka pemerataan dan perluasan akses pendidikan tinggi adalah
sebagai berikut:
a. Meningkatkan daya tampung pada program studi yang memperlihatkan peningkatan jumlah
peminat (tingkat persaingan ketat),
b. Membuka program studi baru yang relevan dengan kebutuhan masyarakat dan dunia kerja,
baik jenjang Diploma, Sarjana maupun Pascasarjana, baik dalam modus reguler maupun nonreguler (program ekstensi).
c. Meningkatkan peran dan tanggung jawab sosial (social responsibility) universitas melalui
penyediaan beasiswa bagi mahasiswa kurang mampu namun memiliki potensi akademik yang
baik.
d. Memanfaatkan teknologi informasi dan komputer secara optimal sebagai media pembelajaran
dan perpustakaan maya (virtual library).

Rencana Strategis Universitas Jambi 2011-2015

13

e. Meningkatkan publikasi dan promosi universitas guna memperluas keterbukaan informasi bagi
para lulusan sekolah menengah dan masyarakat luas.
Dalam rangka implementasi kebijakan strategis di bidang pemerataan dan perluasan
akses seperti yang dikemukakan di atas, maka UNJA telah merumuskan sejumlah program
sebagai berikut:
1. Pengembangan program studi dan program pendidikan baru untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat dan dunia kerja. Program studi dan program pendidikan tersebut tersebar baik
pada pendidikan profesi maupun pendidikan akademik, baik pada jenjang Diploma, Sarjana
maupun Pascasarjana, dan baik dengan modus reguler maupun non-reguler. Semua ini
bertujuan untuk membuka peluang bagi penduduk usia pendidikan tinggi (18 24 tahun) dan
di atas usia ideal pendidikan tinggi (> 24 tahun) untuk menjadikan dirinya sebagai insan
Indonesia yang cerdas dan kompetitif.
2. Penyediaan sarana dan prasarana pendidikan melalui pembangunan baru maupun renovasi
dan revitalisasi sarana dan prasarana yang sudah ada, seperti ruang dosen, ruang kuliah,
laboratorium/studio, perpustakaan dan bahan kepustakaan guna meningkatkan daya tampung.
3. Rekruitmen staf akademik untuk mengisi formasi yang kosong berkaitan dengan dibukanya
program-program baru dan adanya staf akademik yang pensiun. Rekruitmen ini tidak hanya
berbentuk penerimaan dosen baru melalui seleksi CPNS, tetapi juga berupa mutasi dosen
antar jurusan atau program studi sesuai kebutuhan guna lebih mengoptimalkan beban kerja
dosen dan meningkatkan kinerja jurusan atau program studi yang bersangkutan. Dosen yang
dimutasi antar jurusan atau program studi tentu saja memiliki latar belakang akademik dan
bidang ilmu yang relevan dan dibutuhkan oleh program studi yang dituju.
4. Perluasan teknologi informasi dan komunikasi sebagai media pembelajaran dan promosi
universitas. Program ini ditujukan untuk mengembangkan manajemen pembelajaran dan
administrasi akademik serta komunikasi antar sivitas akademika berbasis web. Selain itu,
promosi UNJA juga dikembangkan melalui cybermedia. Berkenaan dengan hal ini,
peningkatan kapasitas bandwidth, penggunaan jaringan nirkabel (wireless) dan revitalisasi
jaringan serat optik yang sudah ada, menjadi kegiatan-kegiatan yang diprioritaskan pada
program ini.
5. Peningkatan alokasi dana untuk kegiatan akademik (pendidikan dan pengajaran, penelitian,
dan pengabdian kepada masyarakat), sesuai dengan komitmen universitas yaitu minimal 60%
dari anggaran UNJA.
6. Peningkatan peran serta masyarakat dan Pemerintah Daerah, khususnya dalam bentuk
dukungan finansial bagi pelaksanaan program dan kegiatan akademik di UNJA. Hal ini
didorong oleh terbatasnya kemampuan keuangan Pemerintah Pusat dan diterapkannya
kebijakan otonomi dan desentralisasi pendidikan, sehingga peran Pemerintah Pusat lebih
difokuskan pada fasilitasi melalui pengendalian dan penjaminan mutu, pengembangan standar
pendidikan tinggi, dan akreditasi serta sertifikasi. Masyarakat dan Pemerintah daerah dapat
turut ambil bagian dalam upaya peningkatan akses ke pendidikan tinggi melalui penyediaan
berbagai bentuk beasiswa, alokasi dana pemberdayaan masyarakat, dana penelitian
pembangunan daerah, maupun dalam bentuk bantuan sarana dan prasarana pendidikan.
Kebijakan pemerataan dan perluasan akses pendidikan di UNJA diilustrasikan secara
skematis sebagaimana disajikan pada Gambar 4.1.

4.1.2 Peningkatan Mutu, Relevansi dan Daya Saing


Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005, upaya peningkatan mutu,
relevansi dan daya saing diarahkan diarahkan pada pencapaian mutu pendidikan yang secara
terus-menerus meningkat (continuous quality improvement) yang mengacu pada standar
nasional pendidikan (SNP). SNP mencakup komponen-komponen yang terkait dengan mutu
Rencana Strategis Universitas Jambi 2011-2015

14

pendidikan, yaitu standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan
tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan,
dan standar penilaian pendidikan. Standar-standar ini juga digunakan sebagai dasar bagi
evaluasi terhadap kinerja satuan dan program pendidikan di UNJA, mulai dari program studi,
jurusan/bagian sampai ke tingkat fakultas; baik pada jenjang Diploma, Sarjana maupun
Pascasarjana; dan baik pada program reguler maupun program non-reguler.
Alokasi dana
akademik
Perluasan teknologi
informasi dan
komunikasi

Penyediaan sarana &


prasarana pendidikan
PEMERATAAN
DAN
PERLUASAN
AKSES

Peran masyarakat dan


Pemda

Rekrutmen staf
akademik

Program studi dan


program pendidikan

Gambar 4.1.
Kebijakan Pemerataan dan Perluasan Akses Pendidikan di Universitas Jambi
Upaya peningkatan mutu, relevansi dan daya saing secara berkelanjutan akan dilakukan
secara terpadu dan dikoordinasikan di tingkat universitas, yang pelaksanaannya didelegasikan
kepada program studi, jurusan dan fakultas. Beberapa kebijakan strategis yang dirancang dalam
kaitannya dengan peningkatan mutu, relevansi dan daya saing adalah sebagai berikut:
a. Mengembangkan dan menetapkan Standar Mutu Akademik untuk menjawab Peraturan
Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Standar mutu ini akan
digunakan sebagai acuan bagi penilaian, peningkatan kapasitas pengelolaan, peningkatan
sumberdaya, akreditasi program studi dan program pendidikan, serta penjaminan dan
pengendalian mutu akademik.
b. Meningkatkan status akreditasi program studi dan/atau program pendidikan. Akreditasi adalah
salah satu bentuk pertanggungjawaban publik dari UNJA dalam rangka penyediaan pendidikan
bermutu bagi bangsa Indonesia, khususnya masyarakat Jambi. Hasil akreditasi akan dijadikan
sebagai landasan untuk melaksanakan program pengembangan kapasitas dan peningkatan
mutu setiap program studi dan/atau program pendidikan. Akreditasi ini akan dilakukan oleh
Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) atau lembaga lain seperti Singapore
Accreditation Award (SAA) untuk tingkat regional ASEAN atau International Standardization
Organization (ISO) untuk tingkat dunia.
c. Melaksanakan penjaminan mutu (quality assurance) dan pengendalian mutu (quality control)
melalui langkah-langkah analisis yang sistematis terhadap masukan, proses dan luaran
pendidikan di UNJA. Analisis akan dilakukan oleh unit Penjaminan Mutu Akademik di tingkat
universitas dengan dibantu oleh unit-unit serupa yang dibentuk di setiap fakultas. Berdasarkan

Rencana Strategis Universitas Jambi 2011-2015

15

hasil analisis, akan dilakukan intervensi terhadap program studi dan/atau program pendidikan
yang belum memenuhi Standar Nasional Pendidikan, melalui berbagai program dan kegiatan
yang dirancang untuk itu.
Implementasi kebijakan strategis di bidang peningkatan mutu, relevansi dan daya saing di
UNJA diupayakan melalui program-program sebagai berikut:
1. Penguatan peran Badan Penjaminan Mutu Akademik (BPMA) dan Satuan Pengendalian
Internal (SPI). BPMA dan SPI akan berkoordinasi melakukan melakukan penataan terhadap
berbagai aspek yang menunjang upaya perbaikan mutu dan merumuskan kebijakan mutu
serta mengujicobakan, menerapkan mengembangkannya secara bertahap di setiap program
studi dan program pendidikan.
2. Pengawasan dan penjamin mutu secara terprogram dengan mengacu kepada SNP. Melalui
program ini akan dibentuk unit-unit penjamin mutu di tingkat fakultas yang bertugas menyusun
dan menetapkan mekanisme audit, asesmen dan evaluasi akademik, serta pengembangan
kapasitas pengelolaan di tingkat fakultas dan jurusan/bagian.
3. Pengembangan profesi dan kompetensi dosen. Sebagai tenaga profesional, dosen harus
memiliki sertifikat profesi yang diperoleh setelah lolos uji kompetensi. Standar profesi dosen
yang dikembangkan oleh Departemen Pendidikan Nasional merupakan acuan bagi penilaian
profesi dosen secara berkelanjutan. Sementara itu peningkatan kompetensi dosen
dilaksanakan dengan mengacu kepada standar pendidik sebagaimana tercantum di dalam
SNP, yaitu minimal S2 untuk dosen program sarjana dan S3 untuk dosen program
pascasarjana. Oleh karenanya pengembangan kompetensi dosen didasarkan atas analisis
kesenjangan kompetensi, dan penyusunan program dan strategi peningkatan kompetensi
menuju terapainya SNP.
4. Peningkatan mutu sarana dan prasarana pendidikan. Pencapaian mutu pendidikan
sebagaimana diamanatkan di dalam SNP memerlukan ketersediaan ruang dosen, ruang
kuliah, laboratorium dan/atau studio, perpustakaan dan bahan kepustakaan, serta fasilitas
penunjang lainnya yang memenuhi standar minimum yang ditetapkan oleh Ditjen Dikti dan
BAN-PT.
5. Peningkatan jumlah dan mutu publikasi ilmiah serta perolehan Hak atas Kekayaan Intelektual
(HaKI). Program ini berkaitan dengan peran UNJA yang memiliki otoritas ilmiah melalui
berbagai penelitian untuk kesejahteraan masyarakat maupun untuk pengembangan IPTEKS.
Program ini ditargetkan pada peningkatan jumlah publikasi dosen di jurnal ilmiah nasional
terakreditasi dan/atau jurnal ilmiah internasional bereputasi, dan peningkatan perolehan paten
dan hak cipta.
6. Penerapan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan mutu isi, mutu proses dan
mutu hasil pembelajaran. Dengan masuknya teknologi informasi dan komunikasi di dalam
sistem pendidikan, maka ketertinggalan informasi dan kesenjangan mutu akademik di UNJA
akan dapat diperkecil atau bahkan dihilangkan. Keterbatasan sumberdaya pengajaran akan
dapat diatasi dengan adanya virtual library, dan akses terhadap perkembangan IPTEKS
mutakhir akan makin luas dan mudah berkat cybertechnology ini.
Kebijakan peningkatan mutu, relevansi dan daya saing di UNJA diilustrasikan secara
skematis sebagaimana disajikan pada Gambar 4.2.

4.1.3 Penguatan Tata Kelola, Akuntabilitas dan Pencitraan Publik


Pengelolaan pendidikan nasional dijalankan melalui pendekatan sektor secara menyeluruh
(sector-wide approach) yang dicirikan oleh: a) program kerja disusun secara kolaboratif dan
sinergis, b) reformasi institusi yang didukung pengembangan kapasitas secara berkelanjutan,
dan c) pembenahan program berdasarkan evaluasi kinerja tahunan secara sistematis dengan
melibatkan stakeholders. Pendekatan ini diterapkan dalam rangka melaksanakan penguatan
Rencana Strategis Universitas Jambi 2011-2015

16

tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik lembaga pendidikan secara sistemik. Strategi
pengembangkan lebih diarahkan pada proses berubahan berdasarkan dorongan internal
(endogenous). Perubahan yang didorong oleh kebutuhan internal akan lebih menjamin
terjadinya perubahan secara berkelanjutan, menumbuhkan rasa memiliki, kepemimpinan yang
kuat, dan munculnya komitmen bersama yang didasarkan pada kebutuhan bersama.
Peran BPMA dan SPI
Mutu publikasi ilmiah
dan HaKI

Profesi dan
kompetensi dosen
PENINGKATAN
MUTU, RELEVANSI
DAN DAYA SAING

Penerapan teknologi
informasi dan
komunikasi

Pengawasan dan
penjaminan mutu

Peningkatan mutu
sarana dan prasarana
pendidikan

Gambar 4.2.
Kebijakan Peningkatan Mutu, Relevansi dan Daya Saing di Universitas Jambi
Di tingkat pendidikan tinggi, penguatan tata kelola dilakukan melalui pengembangan
mekanisme untuk mewujudkan otonomi perguruan tinggi dan terciptanya organisasi pendidikan
tinggi yang sehat. Sejalan dengan itu, UNJA menetapkan sistem, mekanisme, norma dan
standar yang relevan sebagai acuan bagi upaya penyehatan dirinya. Kebijakan strategis dalam
rangka peningkatan tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik UNJA adalah sebagai berikut:
a. Implementasi sistem tata kelola Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi berbasis ISO 9001-2000
(manajemen) dan ISO 10011 (sistem audit), serta peningkatan sistem pengendalian internal
(SPI) dan BPMA. Mekanisme monitoring dan evaluasi internal secara terkoordinasi penting
untuk dikembangkan guna mendeteksi penyimpangan secara dini dan mengupayakan
pembenahan sesegera mungkin. Selain itu, evaluasi dan monitoring yang dilakukan secara
berkesinambungan akan menumbuhkan rasa tanggung jawab dan keinginan untuk terus
meningkatkan prestasi melalui proses evaluasi diri secara berkala.
b. Peningkatan kapasitas dan kopetensi manajerial di tingkat pimpinan. Kebijakan ini bertujuan
untuk meningkatkan dan mengembangkan efektifitas, inovasi, efisiensi dan akuntabilitas
pengelolaan UNJA. Kebijakan ini ditujukan kepada unsur pimpinan universitas (Rektor dan
Pembantu Rektor), unsur pimpinan di tingkat fakultas (Dekan, Pembantu Dekan, Ketua dan
Sekretaris Jurusan/Bagian, Ketua Program Studi dan Kepala Laboratorium), unsur pimpinan
lembaga (Ketua dan Sekretaris), unsur pimpinan administrasi (Kepala Biro, Kepala Bagian dan
Kepala Sub-bagian), dan kepala Unit Pelaksana Teknis. Sasaran kebijakan ini adalah
peningkatan kapasitas UNJA dalam perencanaan, pengelolaan dan pelayanan berbasis kinerja
melalui: a) implementasi kebijakan, strategi dan program Renstra UNJA 2005-2010, b)
pengembangan kurikulum, bahan ajar dan manajemen pembelajaran untuk identifikasi,

Rencana Strategis Universitas Jambi 2011-2015

17

advokasi dan penyebarluasan praktek baik (good practices) dalam pengelolaan pendidikan
tinggi, dan c) mengembangkan kerjasama di bidang perencanaan, pengelolaan dan monitoring
kinerja universitas, fakultas, lembaga, pelaksana administrasi dan UPT secara komprehensif.
c. Peningkatan ketaatan seluruh unsur pelaksana akademik dan administrasi di segala lini dan
tingkatan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Kebijakan ini
diimplementasikan guna mendorong terciptanya lingkungan kerja yang kondusif bagi
peningkatan disiplin, kinerja dan akuntabilitas dosen dan pegawai UNJA.
d. Penataan regulasi pengelolaan pendidikan. Guna menjawab tantangan di masa depan, maka
berbagai instrumen peraturan dan perundang-undangan, kebijakan akademik dan
administratif, standar operasional dan peraturan-peraturan teknis perlu disempurnakan dan
dikembangkan. Termasuk ke dalam sasaran kebijakan ini adalah penyempurnaan tata tertib
pemilihan pimpinan universitas, fakultas, jurusan dan lembaga; penyempurnaan Statuta
sebagai dasar tata kelola universitas; penyempurnaan Peraturan Akademik; penyempurnaan
Rencana Strategis; dan penyempurnaan berbagai dokumen regulasi lainnya.
e. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk efisiensi manajemen keuangan,
sumberdaya manusia, sarana dan prasarana dan sistem informasi. Kebijakan ini difokuskan
pada terciptanya pangkalan data (database) yang akurat, tepat waktu dan dapat
dipertanggungjawabkan keabsahannya yang terintegrasi dan tidak terpisahkan satu dengan
yang lainnya. Membangun suatu sistem manajemen informasi yang mengintegrasikan semua
data yang dibutuhkan merupakan program prioritas dalam kebijakan ini untuk mengurangi
human error dan efisiensi pencatatan.
f. Peningkatan pencitraan publik yang dilakukan secara terus-menerus melalui promosi dan
sosialisasi atas apa yang direncanakan, apa yang telah dilakukan, dan bagaimana membenahi
setiap kekurangan yang ada. Promosi dan sosialisasi ini juga bertujuan untuk meningkatkan
citra UNJA di mata masyarakat Indonesia pada umumnya, dan masyarakat Jambi pada
khususnya. Melalui promosi dan sosialisasi juga diharapkan adanya masukan dari
masyarakat umum dan stakeholders untuk peningkatan mutu pendidikan di UNJA.
Penguatan tata kelola UNJA diarahkan untuk terciptanya good governance university yang
memiliki keleluasaan untuk memberikan pelayanan pendidikan bermutu secara sehat dan
akuntabel, dengan prioritas sebagai berikut:
1. Di tingkat universitas, prioritas pengembangan meliputi penataan kelembagaan (organisasi
dan tata laksana) sebagaimana diamanatkan di dalam Statuta UNJA 2004. Tercakup dalam
prioritas ini adalah pembentukan kelembagaan Pembantu Rektor IV secara defenitif dan
pembentukan Badan Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi (BPMPT).
2. Di tingkat pelaksana akademik (fakultas dan lembaga), prioritas pengembangan adalah
akreditasi program studi, peningkatan kinerja jurusan, serta peningkatan kinerja pusat studi
dan pusat informasi/pusat layanan. Tercakup dalam program ini adalah akreditasi program
studi yang belum diakreditasi; peningkatan status akreditasi bagi program studi yang sudah
diakreditasi; pengalokasian dana secara proporsional untuk kegiatan akadmeik di tingkat
jurusan/bagian; dan penataan organisasi program studi, laboratorium, pusat-pusat studi dan
pusat layanan/informasi.
3. Di tingkat pelaksana administrasi (BAUK dan BAAKPSI), prioritas pengembangan diarahkan
pada terciptanya manajemen sumberdaya dan sarana/prasarana yang efektif dan efisien,
manajemen keuangan yang transparan dan akuntabel; dan manajemen sistem informasi yang
dapat diandalkan, akurat dan tepat waktu. Tercakup dalam program ini adalah peningkatan
kompetensi dan kapasitas manajerial staf administrasi dalam memanfaatkan dan mengelola
sumberaya pendidikan.
4. Di tingkat pelaksana teknis (UPT), prioritas pengembangan diarahkan pada peningkatan
kinerja pelayanan teknis yang diberikan kepada dosen dan mahasiswa dalam rangka

Rencana Strategis Universitas Jambi 2011-2015

18

mendukung terwujudnya UNJA yang memiliki keleluasaan untuk memberikan pelayanan


pendidikan bermutu secara sehat dan akuntabel.
Kebijakan penguatan tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik di UNJA diilustrasikan
secara skematis sebagaimana disajikan pada Gambar 4.3.
Sistem tata kelola
berbasis ISO
Teknologi informasi
dan komunikasi

Ketaatan terhadap
peraturan
PENGUATAN TATA
KELOLA,
AKUNTABILITAS
DAN PENCITRAAN
PUBLIK

Pencitraan publik
secara terus-menerus

Regulasi pengelolaan
pendidikan

Kompetensi
manajerial pimpinan

Gambar 4.3.
Kebijakan Penguatan Tata Kelola, Akuntabilitas dan Pencitraan Publik di
Universitas Jambi

4.2 Rencana Pengembangan 2011-2015


4.2.1 Peningkatan promosi dan tanggung jawab sosial
Latar belakang
Rendahnya motivasi lulusan sekolah menengah untuk melanjutkan pendidikan di UNJA, di
samping sedikitnya proporsi jumlah mahasiswa yang berasal dari luar Provinsi Jambi merupakan
indikator yang menunjukkan kurangnya upaya mempromosikan keunggulan kompetitif UNJA.
Sebaliknya banyak lembaga pendidikan tinggi lain di Sumatera dan Jawa melakukan promosi di
Jambi untuk merekrut lebih banyak mahasiswa. Hal ini menyebabkan sekitar 30 40% lulusan
sekolah menengah di Provinsi Jambi meninggalkan provinsi ini dan mencari lembaga pendidikan
tinggi lain di luar Jambi setiap tahunnya. Selain yang berasal dari keluarga mampu, sebagian
mahasiswa UNJA juga berasal dari keluarga dengan latar belakang ekonomi yang kurang
mampu atau berasal dari daerah perdesaan namun memiliki potensi akademik yang baik.
Kelompok ini sesungguhnya adalah sumberdaya manusia berkualitas yang membutuhkan
dukungan untuk masa depan mereka dan masa depan bangsa yang lebih baik.
Rasional
Guna menjaring lebih banyak mahasiswa, khususnya mahasiswa dengan kualitas
akademik yang baik, guna memenuhi tuntutan peningkatan akses dan pemerataan pendidikan,
UNJA sudah seharusnya melakukan berbagai program dan kegiatan promosi. Promosi yang

Rencana Strategis Universitas Jambi 2011-2015

19

dilakukan lewat media elektronik seperti internet, IV atau radio, atau lewat media cetak seperti
koran, majalah, selebaran dan brosur kan meningkatkan pengenalan dan pemahaman
masyarakat mengenai keberadaan UNJA. Kunjungan ke sekolah-sekolah menengah dan
mengadakan diskusi interaktif dengan para siswa dan guru-guru akan memberikan lebih banyak
kesempatan kepada mereka untuk mengenal dan memahami UNJA. Selain itu, programprogram bantuan seperti penyediaan beasiswa bagi mahasiswa kurang mampu namun
berprestasi akan menarik lebih banyak calon mahasiswa berkualitas, serta mempersingkat pada
studi mereka.
Sasaran
Sasaran program ini adalah lebih banyak lulusan sekolah lanjutan atas yang melanjutkan
pendidikan di UNJA, di samping membantu anggota masyarakat yang berasal dari keluarga
kurang mampu namun memiliki potensi saintifik, seni dan olah raga yang baik untuk
mendapatkan pendidikan tinggi.
Rencana implementasi
Mencetak bahan-bahan promosi seperti selebaran, brosur, prospektus dan buku panduan,
serta menyebarluaskannya ke berbagai sekolah menengah di seluruh Provinsi Jambi dan
provinsi tetangga.
Mengadakan kunjungan ke sekolah-sekolah menengah dan mengadakan diskusi interaktif
dengan siswa dan guru.
Meng-upload dan secara terus-menerus melakukan pemutakhiran homepage UNJA dengan
informasi akademik dan isu-isu lain yang lebih baru.
Mengadakan Open Day (atau pameran) menjelang setiap akhir tahun akademik. Dalam
kegiatan ini para siswa sekolah menengah, guru dan orang tua diundang ke kampus UNJA,
dan berkesempatan menjelajahi kampus UNJA secara langsung. Setiap program studi akan
ikut ambil bagian dalam pameran untuk memperkenalkan program dan aktifitas masingmasing.
Menyediakan beasiswa bagi mahasiswa kurang mampu namun memiliki kemampuan
akademik yang baik. Beasiswa yang diberikan dapat berupa pembebasan SPP dan/atau
tunjangan biaya hidup selama masa kuliah normal.
Memberikan pinjaman dana lunak dengan bunga rendah atau tenggang waktu pembayaran
yang longgar.
Membebaskan beberapa jenis biaya pendidikan (program voucer) yang variasinya terus
dikembangkan sesuai kebutuhan.
Memberikan bantuan berupa insentif penyelesaian tugas akhir melalui skema penelitian
dosen yang melibatkan mahasiswa.
Indikator kinerja
Keberhasilan Program Peningkatan Akses Pendidikan Tinggi ini akan dinilai berdasarkan
indikator kinerja yang meliputi:
Peningkatan rasio keketatan persaingan antara jumlah calon mahasiswa terhadap jumlah
mahasiswa baru.
Peningkatan persentase mahasiswa yang berasal dari daerah perdesaan dalam Provinsi
Jambi.
Peningkatan persentase (proporsi) mahasiswa yang berasal dari kalangan kurang mampu
namun memiliki potensi akademik yang baik.
Peningkatan persentase mahasiswa yang menerima bantuan finansial (beasiswa) dari UNJA.

Rencana Strategis Universitas Jambi 2011-2015

20

4.2.2 Pengembangan program studi baru


Latar belakang
Di dalam Rencana Strategis Departemen Pendidikan Nasional 2005-2009, dinyatakan
bahwa tujuan pembangunan pendidikan tinggi adalah: pertama, meningkatkan pemerataan dan
perluasan akses bagi semua warga negara melalui program pendidikan diploma, sarjana,
magister, spesialis, dan doktor; kedua, meningkatkan mutu, relevansi dan daya saing pendidikan
tinggi dalam rangka menjawab kebutuhan pasar kerja serta pengembangan IPTEK guna
memberikan sumbangan optimal bagi kesejahteraan masyarakat dan daya saing bangsa; dan
ketiga, meningkatkan kinerja perguruan tinggi melalui peningkatan produktivitas, efisiensi dan
akuntabilitas pengelolaan perguruan tinggi secara otonom.
Sejalan dengan tujuan pembangunan pendidikan tinggi sebagaimana disebutkan di atas,
dan dalam kaitannya dengan perluasan akses ke pendidikan tinggi, maka pengembangan
program studi baru di UNJA diharapkan dapat menjawab tantangan pembangunan di era global.
Hal ini tidak saja untuk meringankan beban program studi yang sudah jenuh, tetapi juga untuk
mengantisipasi kompleksitas kebutuhan masyarakat yang makin spesifik dalam berbagai segi
kehidupan.
Saat ini UNJA menawarkan 43 program studi yang terdiri atas 7 program diploma, 24
program sarjana reguler, 6 program sarjana non reguler dan 6 program pascasarjana (S2) yang
bernaung di bawah 6 fakultas. Akan tetapi kesemua program studi dan program pasca sarjana
tersebut tergolong kelompok program studi old-fashioned, sehingga minat calon mahasiswa tidak
begitu tinggi, bahkan pada sejumlah program studi cenderung menurun. Oleh karenanya perlu
dikembangkan program studi baru yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.
Rasional
Kompleksitas dalam berbagai aspek kehidupan telah berimbas pada kebutuhan akan
sumberdaya manusia handal yang memiliki kemampuan spesifik. Oleh karenanya dibutuhkan
pendidikan spesifik yang ditawarkan melalui berbagai program studi, jurusan dan/atau fakultas
yang juga spesifik. Sejalan dengan itu, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi telah menetapkan
kebijakan yang mengutamakan kebutuhan mahasiswa untuk pengembangan kapabilitas
intelektual, memberikan kesempatan belajar tak berbatas bagi semua warga negara, dan
menyiapkan proses pendidikan berkualitas dan efisien untuk mendorong inovasi dan keunggulan.
Ketiga aspek ini dikemas dalam suatu Strategi Jangka Panjang Pendidikan Tinggi yang
diluncurkan pada tahun 2003 untuk menjawab tantangan pendidikan tinggi yang makin kompleks
melalui berbagai program pendidikan yang spesifik.
Sasaran
Sasaran program ini adalah terbukanya kesempatan yang luas bagi lulusan sekolah
lanjutan atas, khususnya di Provinsi Jambi, untuk mendapatkan pendidikan tinggi yang sesuai
dengan keinginan dan kebutuhan pasar kerja.
Rencana implementasi
Membuka program studi baru untuk bidang-bidang yang sangat diminati oleh pasar kerja,
seperti keteknikan, teknologi informasi dan komunikasi, dan sains (MIPA).
Mengembangkan program studi yang sudah ada, seperti kedokteran, keperawatan, kebidanan,
dan ksehatan masyarakat.

Rencana Strategis Universitas Jambi 2011-2015

21

Melakukan restrukturisasi program studi yang sudah ada dan menyesuaikannya dengan isi SK
Dirjen Dikti No.163/DIKTI/KEP/2007 tentang Penataan dan Kodifikasi Program Studi pada
Perguruan Tinggi.
Indikator kinerja
Bertambahnya jumlah program studi, jurusan dan fakultas yang ditawarkan di UNJA.
Bertambahnya jumlah peminat (calon mahasiswa), yang berarti makin ketatnya tingkat
persaingan untuk diterima sebagai mahasiswa UNJA.
Bertambahnya jumlah mahasiswa terdaftar.

4.2.3 Pengembangan program pascasarjana


Latar belakang
Semakin kompleksnya latar belakang pendidikan yang dibutuhkan di era global menuntut
lembaga pendidikan tinggi untuk menyediakan berbagai program dari berbagai strata. Dewasa
ini kebutuhan akan sumberdaya manusia dengan kualifikasi pascasarjana tidak saja menjadi
monopoli institusi pendidikan tinggi dan badan litbang saja, namun sudah menjalar ke berbagai
sektor lain, baik pemerintah maupun swasta. Kualifikasi pendidikan pasca sarjana, baik jalur
akademik maupun profesi, sudah menjadi tuntutan umum dari para pemangku kepentingan untuk
dapat memberikan layanan secara profesional. Meningkatnya apresiasi terhadap tenaga terlatih
berkualifikasi pascasarjana merupakan peluang pasar yang potensial bagi kalangan
penyelenggara pendidikan tinggi untuk menghadirkan program pendidikan pascasarjana dari
berbagai disiplin keilmuan.
Saat ini UNJA baru memiliki 4 (empat) program pascasarjana yang semuanya termasuk ke
dalam kelompok ilmu-ilmu sosial, yaitu Magister Ilmu Hukum, Magister Ekonomi Publik, Magister
Manajemen dan Magister Pendidikan. Sementara itu tuntutan masyarakat akan sumberdaya
manusia berkualifikasi S2 bidang eksakta dan sumberdaya manusia berkualifikasi doktoral (S3)
semakin meningkat.
Oleh karenanya, pembukaan program pascasarjana baru dan
pengembangan yang sudah ada memainkan peranan penting dalam rangka pemenuhan tuntutan
tersebut.
Rasional
Dalam Rencana Strategis 2005-2009 disebutkan, bahwa pada tahun 2025 Departemen
Pendidikan Nasional berhasrat menghasilkan Insan Indonesia yang Cerdas dan Kompetitif
melalui perwujudan pendidikan yang mampu membangun Insan Indonesia Cerdas, Komprehensif
dan Kompetitif. Selanjutnya, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi telah menetapkan tujuan
pembangunan pendidikan tinggi yang salah satunya adalah meningkatkan pemerataan dan
perluasan akses bagi semua warga negara, yang antara lain dilaksanakan melalui program
pendidikan pascasarjana (Magister, Spesialis dan Doktoral). Dengan demikian, pengembangan
program pascasarjana di UNJA merupakan langkah antisipatif-partisipatif yang sangat tepat
dalam rangka mendukung tercapainya Visi Departemen Pendidikan Nasional dan tujuan
pembangunan pendidikan tinggi.
Sasaran
Sasaran program ini adalah terbukanya kesempatan yang seluas-luasnya kepada segenap
warga negara yang telah memiliki kualifikasi pendidikan sarjana dan pascasarjana (S2), untuk
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi sesuai dengan keinginan dan kebutuhan
pasar kerja.

Rencana Strategis Universitas Jambi 2011-2015

22

Rencana implementasi
Membuka program pascasarjana untuk bidang ilmu-ilmu pertanian (termasuk peternakan) dan
bidang ilmu eksakta lainnya yang memungkinkan.
Mengembangkan program pascasarjana yang sudah ada di Fakultas Hukum, Fakultas
Ekonomi dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
Indikator kinerja
Bertambahnya jumlah program pascasarjana di lingkungan UNJA.
Bertambahnya jumlah peminat (calon mahasiswa), yang berarti makin ketatnya tingkat
persaingan untuk diterima sebagai mahasiswa pascasarjana UNJA.
Bertambahnya jumlah mahasiswa terdaftar.

4.2.4 Pengembangan kurikulum berbasis kompetensi


Latar belakang
Menurut UNESCO (1988) ada empat pilar pendidikan yang harus ditegakkan dalam
rangka mendukung perubahan dalam dunia pendidikan , yaitu: learning to know, learning to do,
learning to live togethe, dan learning to to be and learning throughout life. Empat pilar ini pada
hakekatnya adalah suatu kesatuan yang utuh, yang berarti bahwa kompetensi dari penguasaan
learning to do tidak dapat dipisahkan dari kompetensi yang terkandung dalam learning to know,
learning to live together, dan learning to to be and learning throughout life. Oleh karenanya
pemisahan materi pembelajaran atas hard skill dan soft skill dalam suatu kurikulum tidak lagi
berlaku.
Adanya perubahan orientasi pendidikan tinggi dari berbasis isi ke berbasi kompetensi,
maka model pembelajarannya juga akan mengalami perubahan. Sasaran perubahan ini adalah
adanya peningkatan mutu ke arah yang lebih baik, yaitu mahasiswa lebih aktif meningkatkan
mutu dirinya agar menjadi kompeten di bidangnya.
Oleh karena isi kurikulum harus dapat memenuhi tuntutan, baik lokal maupun nasional,
maka pengkajian dan perancangan kurikulum di UNJA telah dilakukan sejak tahun 2001. Namun
demikian, dalam beberapa hal isi kurikulum masih banyak yang tidak sesuai dengan tuntutan
pasar kerja, di samping kegiatan pembelajaran juga masih belum mengacu kepada model
pembelajaran yang nyata.
Rasional
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) harus dipahami dari dua sisi, yaitu kurikulum
sebagai sebuah dokumen (daftar mata kuliah, silabus, rumusan tujuan pembelajaran, programprogram pembelajaran, dan berbagai peraturan), dan kurikulum sebagai suatu kegiatan
pembelajaran yang nyata (actual curriculum). Karena kurikulum yang diimplementasikan adalah
KBK, maka proses pembelajaran yang dipilih hendaknya lebih menitikberatkan tujuannya pada
kompetensi, dan bukannya pada isi. Pemahaman proses pembelajaran dalam KBK bertumpu
pada aktifitas belajar mahasisa (Student-Centered Learning), yaitu bentuk pembelajaran yang
menggerakkan mahasiswa untuk menumbuhkan kemampuan berfikir, keterampilan dan sikap
menurut kapasitasnya, sedangkan dosen berperan sebagai fasilitator dan motivator.
Sasaran
Sasaran program ini adalah meningkatnya kompetensi lulusan sehingga mampu bersaing
di pasar kerja, melalui materi dan proses pembelajaran yang tertata secara benar dalam suatu

Rencana Strategis Universitas Jambi 2011-2015

23

kurikulum dan difasilitasi oleh struktur kelembagaan pembelajaran serta diampu oleh dosen yang
kompeten.
Rencana implementasi
Membentuk Unit Pengembangan Materi dan Proses Pembelajaran di tingkat universitas dan
fakultas yang memiliki tugas pokok yang mencakup: 1) pengembangan kurikulum, 2)
pengembangan kemampuan dosen sebagai penyusun dan pelaksana kurikulum, 3)
pengembangan fasilitas pendukung proses pembelajaran, 4) sosialisasi bentuk dan proses
pengembangan materi dan proses pembelajaran, 5) reorganisasi sumberdaya dan fasilitas
proses pembelajaran, dan 5) monitoring dan evaluasi terhadap implementasi kurikulum.
Melakukan evaluasi terhadap kurikulum keterkaitan yang sedang berjalan dengan kebutuhan
pasar kerja, melalui berbagai lokakarya dengan mengundang stakeholders untuk menjaring
masukan dan gagasan.
Meningkatkan jalinan kerjasama dengan stakeholder (swasta/industri dan pemerintah daerah)
dalam bentuk penandatanganan Nota Kesepahaman, untuk selanjutnya diimplementasikan
dalam berbagai kegiatan penunjang pendidikan.
Mengirim dosen dan mahasiswa untuk mengikuti berbagai kegiatan pemagangan dan
pelatihan di berbagai institusi pemerintah dan swasta/industri dalam upaya memantau trend
pasar kerja.
Menyusun Garis-Garis Besar Program Pembelajaran (GBPP) dan Rencana Program dan
Kegiatan Pembelajaran Semester (RPKPS) untuk setiap mata kuliah yang mengakomodir
perkembangan IPTEKS dan trend pasar kerja.
Menyusun kebijakan yang mengatur implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, baik di
tingkat universitas maupun fakultas.
Menyusun pembelajaran berbasis teknologi.
Indikator kinerja
Terbentuknya Unit Pengembangan Materi dan Proses Pembelajaran di tingkat universitas dan
fakultas.
Meningkatnya jumlah Nota Kesepahaman dengan berbagai instansi (pemerintah dan swasta)
yang disepakati dan diimplementasikan.
Meningkatnya jumlah GBPP dan RPKPS untuk setiap mata kuliah yang dimutakhirkan dan
sesuai dengan tuntutan stakeholders.
Tersusunnya pedoman implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi di tingkat universitas
dan fakultas.
Penurunan lama masa tunggu alumni sebelum mendapatkan pekerjaan pertama, berikut
kesesuaian pekerjaan dengan latar belakang keilmuan.

4.2.5 Pengembangan perpustakaan dan materi kepustakaan


Latar belakang
Perpustakaan di UNJA menggunakan sistem terpusat, di mana terdapat satu perpustakaan
besar (Perpustakaan Pusat) yang melayani dosen dan mahasiswa dari seluruh fakultas. Selain
itu, pada masing-masing fakultas juga terdapat perpustakaan atau ruang baca yang memiliki
koleksi bahan-bahan kepustakaan yang lebih spesifik keilmuan. Perpustakaan yang ada di
fakultas dikelola oleh staf perpustakaan fakultas dibawah bimbingan pustakawan yang ada di
Perpustakaan Pusat.

Rencana Strategis Universitas Jambi 2011-2015

24

Meskipun telah tersedia berbagai koleksi kepustakaan (buku teks, jurnal dan sumber
kepustakaan elektronik) dari berbagai disiplin ilmu, baik di Perpustakaan Pusat maupun di
perpustakaan fakultas, namun jumlahnya belum memadai untuk memenuhi kebutuhan dosen
dan mahasiswa yang semakin meningkat dari hari ke hari. Kekurangan yang sangat dirasakan
adalah dalam hal penyediaan jurnal ilmiah yang mutakhir secara berkesinambungan, khususnya
jurnal ilmiah internasional yang memiliki reputasi. Di samping itu, ketersediaan ruang baca yang
nyaman juga belum mencukupi, sehingga jumlah kunjungan dan transaksi perpustakaan juga
terbatas. Oleh karenanya pengembangan perpustakaan ke arah perpustakaan berstandar
internasional mutlak diperlukan.
Rasional
Perpustakaan memainkan peranan penting dalam upaya penguatan proses pembelajaran
dan peningkatan iklim akademik. Perpustakaan atau ruang baca dapat dikatakan sebagai
sumber dari segala macam data dan informasi dalam berbagai aspek. Suatu perpustakaan yang
berkualitas, baik dari segi fasilitas, ketersediaan bahan pustaka, maupun pelayanan, tentu saja
akan akan menciptakan proses pembelajaran yang baik serta mendukung terciptanya iklim
akademik yang kondusif. Adanya perpustakaan yang mudah dijangkau dengan suasana yang
nyaman serta menawarkan berbagai pelayanan yang lengkap, baik berupa buku teks, jurnal,
sumber-sumber elektronik serta akses internet, tentu saja akan mendorong dosen dan
mahasiswa untuk menjadi betah berada di kampus.
Sasaran
Sasaran program ini adalah meningkatnya kinerja dan layanan perpustakaan, baik di UPT
Perpustakaan Pusat maupun perpustakaan yang ada di masing-masing fakultas, dalam rangka
mendukung peningkatan iklim akademik di UNJA.
Rencana implementasi
Mendirikan perpustakaan (ruang baca) yang representatif di setiap fakultas di bawah
koordinasi perpustakaan pusat. Untuk itu diperlukan renovasi guna mendapatkan ruang
perpustakaan yang memenuhi syarat. Namun renovasi harus dilakukan tanpa mengurangi
ruang untuk kegiatan akademik serta ruang dosen. Renovasi dimaksudkan agar pemanfaatan
ruang yang ada menjadi lebih efisien.
Melaksanakan rekrutmen pustakawan dan meningkatkan keterampilan tenaga pengelola
perpustakaan yang sudah ada. Rekrutmen pustakawan dilakukan dengan menseleksi tenaga
pendukung yang ada, dan mengirim mereka yang terseleksi untuk mengikuti pelatihan singkat
mengenai pengelolaan perpustakaan.
Meningkatkan koleksi, baik jumlah judul maupun jumlah eksemplarnya melalui pembelian
buku-buku teks dan jurnal-jurnal ilmiah back issues. Setiap program studi harus berlangganan
setidak-tidaknya satu jurnal ilmiah internasional dan/atau jurnal ilmiah nasional terakreditasi.
Membenahi perlengkapan perpustakaan, seperti kursi, meja, rak buku, peralatan audio-visual,
dan sebagainya. Selain itu, juga akan dihadirkan perpustakaan maya (digital library) melalui
akses internet yang tersedia bebas di perpustakaan.
Indikator kinerja
Peningkatan jumlah bahan bacaan wajib sekurang-kurangnya 80% dari mata kuliah yang
ditawarkan.
Peningkatan jumlah koleksi buku-buku teks, baik yang berbahasa Inggeris maupun yang
berbahasa Indonesia.

Rencana Strategis Universitas Jambi 2011-2015

25

Peningkatan jumlah koleksi jurnal-jurnal ilmiah, baik jurnal ilmiah nasional (terakreditasi dan
tidak terakreditasi) maupun jurnal ilmiah internasional bereputasi.
Peningkatan kunjungan dan transaksi perpustakaan oleh dosen dan mahasiswa.
Peningkatan jam layanan kepustakaan (sekurang-kurangnya 40 jam per minggu).
Percepatan masa studi mahasiswa.
Percepatan masa penyusunan tugas akhir (skripsi, tesis, disertasi).

4.2.6 Pengembangan staf akademik


Latar belakang
Pasal (46) Ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005 tentang Guru
dan Dosen, serta Pasal (31) Ayat (1) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan menyatakan bahwa kualifikasi minimum yang harus
dimiliki oleh dosen yang mengajar pada program sarjana adalah S2 (Master/Magister/Spesialis I),
sedangkan dosen yang mengajar pada program pasca sarjana harus berkualifikasi S3
(Doktor/Spesialis II).
Saat ini jumlah dosen UNJA dengan kualifikasi S2 dan S3 telah mencapai 65,9%. Jumlah
ini masih jauh dari target nasional, yakni sebesar 85% pada akhir tahun 2009 (Renstra
Depdiknas 2005-2009). Di samping itu, jumlah dosen berkualifikasi S3 masih tergolong rendah,
yaitu baru mencapai 10,1% dan jumlah Guru Besar baru mencapai 1,42%. Oleh karenanya perlu
upaya peningkatan kualifikasi dosen, khususnya dosen dengan jenjang pendidikan S3; di
samping percepatan pertambahan jumlah Guru Besar.
Rasional
Mengingat tuntutan kualifikasi minimum tenaga pendidik sebagaimana disebutkan pada
UURI No. 14/2005 dan PPRI No. 19/2005, maka UNJA harus mengantisipasinya melalui program
pengembangan staf akademik (staff development). Program peningkatan kualifikasi dosen tentu
saja bukan hanya untuk memenuhi tuntutan peraturan, tetapi juga secara langsung akan
berdampak pada membaiknya iklim akademik di lingkungan universitas, khususnya di tingkat
fakultas. Dengan meningkatnya proporsi dosen berkualifikasi S2 dan S3, maka kinerja
pendidikan dan pengajaran serta kinerja penelitian akan semakin baik, yang pada gilirannya akan
berdampak pada meningkatnya mutu pendidikan di UNJA secara keseluruhan.
Sasaran
Sasaran program ini adalah meningkatknya kualifikasi akademik dosen yang mengajar di
lingkungan UNJA sesuai dengan tuntutan UURI No. 14/2005 tentang Guru dan Dosen dan PPRI
No. 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Rencana implementasi
Penugasan staf dosen untuk mengikuti studi lanjut ke jenjang S2 dan/atau S3 pada bidang
ilmu yang menjadi prioritas, baik di dalam maupun di luar negeri.
Penugasan staf dosen untuk mengikuti pelatihan non-gelar untuk bidang-bidang ilmu yang
diprioritaskan, baik di dalam maupun di luar negeri.
Indikator kinerja
Peningkatan jumlah dosen berkualifikasi S2.
Peningkatan jumlah dosen berkualifikasi S3.

Rencana Strategis Universitas Jambi 2011-2015

26

Peningkatan jumlah Guru Besar.

4.2.7 Pengembangan budaya meneliti


Latar belakang
Dari Laporan Evaluasi Diri diketahui bahwa produktifitas staf dosen UNJA dalam kegiatan
penelitian ilmiah masih relatif rendah, meskipun ada kecenderungan untuk meningkat. Demikian
juga halnya dengan publikasi ilmiah, baik di tingkat nasional maupun internasional. Sementara
itu, di lain pihak produktiftas di bidang penelitian, publikasi ilmiah dan perolehan HKI (paten dan
hak cipta) merupakan salah satu indikator kemajuan suatu lembaga pendidikan tinggi, dan
menjadi kriteria penting dalam penilaian akreditasi program studi.
Di masa-masa yang akan datang, UNJA harus merubah orientasi pendidikan yang
ditawarkan dari institusi berbasis pengajaran menjadi institusi yang mampu menghasilkan
temuan-temuan bermutu yang dibutuhkan oleh stakeholders. Oleh karena itu, sangat penting
untuk memotivasi para dosen agar lebih aktif dalam penelitian dan publikasi ilmiah. Selain itu,
budaya telaah sejawat akan tumbuh dan berkembang dengan baik sebagai dampak dari
komunikasi yang intensif antar dosen dalam mempersiapkan, melaksanakan dan mempublikasikan hasil-hasil penelitiannya. Mahasiswa juga akan merasakan manfaat yang nyata apabila
dibimbing oleh seorang dosen yang berpengalaman dalam penelitian dan publikasi ilmiah.
Rasional
Kegiatan-kegiatan pengembangan, penyebarluasan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan
sangat menentukan kualitas perguruan tinggi sebagai suatu lembaga ilmiah, yang pada akhirnya
akan menentukan kualitas lulusannya. Ditinjau dari segi sumberdaya, kualitas suatu perguruan
tinggi dapat diukur dari jumlah dosen berkualifikasi pascasarjana dan guru besar. Kualifikasi
jenjang pendidikan dan jabatan akademik mencerminkan bobot ilmu suatu perguruan tinggi yang
sekaligus menjadi ukuran kualitasnya. Sementara itu, dari sudut karya, bobot perguruan tinggi
ditentukan oleh jumlah penelitian ilmiah yang dilaksanakan dan karya ilmiah bermutu yang
dihasilkan. Indikator mutu karya ilmiah dapat dilihat dari pemuatannya di jurnal ilmiah
internasional atau nasional terakreditasi dan/atau seberapa sering karya tersebut dirujuk ( cited)
oleh penulis lain.
Sasaran
Sasaran program ini adalah meningkatnya kinerja staf dosen dalam melaksanakan
penelitian yang hasilnya disebarluaskan melalui berbagai kegiatan seminar dan publikasi ilmiah.
Selain itu, program ini juga ditujukan untuk percepatan perolehan HKI bagi staf dosen UNJA yang
berpotensi.
Rencana implementasi
Mengadakan Pelatihan Metodologi Penelitian bagi staf dosen UNJA. Kegiatan ini
dilaksanakan secara rutin setiap tahun dengan mengundang reviewer penelitian yang
kompeten dan berpengalaman dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat,
Ditjen Dikti.
Menyediakan dukungan dana penelitian melalui skema Penelitian Kelompok bagi dosen junior
(Asisten Ahli dan Lektor). Seleksi proposal serta pemantauan dan evaluasi pelaksanaan
kegiatan berada di bawah koordinasi Lembaga Penelitian UNJA.
Menyediakan dukungan dana bagi dosen yang mengikuti kegiatan seminar ilmiah tingkat
nasional dan internasional.
Rencana Strategis Universitas Jambi 2011-2015

27

Indikator kinerja
Jumlah judul kegiatan penelitian yang kompetitif dengan sumber dana dari luar UNJA.
Jumlah judul kegiatan penelitian dengan sumber dana dari UNJA.
Rata-rata publikasi ilmiah (per dosen) di jurnal internasional bereputasi dan jurnal nasional
terakreditasi.
Rata-rata seminar (per dosen) di tingkat internasional dan tingkat nasional.
Jumlah perolehan paten dan hak cipta.
Jumlah buku ajar ber-ISBN dan dipublikasikan secara nasional.
Proporsi dana yang dihasilkan sebagai management fee dari kegiatan penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat.

4.2.8 Peningkatan mutu layanan kepada masyarakat


Latar belakang
Dari Laporan Evaluasi Diri diketahui bahwa produktifitas staf dosen UNJA dalam kegiatan
pengabdian kepada masyarakat (PPM), khususnya yang didanai oleh DP2M Ditjen Dikti,
berfluktuasi cukup tajam; sedangkan alokasi dana yang disediakan oleh UNJA tidak mengalami
kenaikan yang berarti, sehingga keterlibatan dosen dalam kegiatan PPM masih sangat rendah.
Sementara itu, kinerja suatu institusi pendidikan antara lain ditentukan oleh seberapa banyak
kegiatan layanan masyarakat, baik yang berskala kota/kabupaten/provinsi, nasional maupun
internasional. Ditengarai salah satu penyebeb rendahnya minat dosen untuk terlibat dalam
kegiatan PPM adalah terkait dengan rendahnya kebutuhan angka kredit dari kelompok PPM yang
dipersyaratkan untuk kenaikan jabatan fungsional.
Di masa-masa yang akan datang, UNJA harus merubah apresiasi terhadap kegiatan PPM
agar setidak-tidaknya sama seperti kegiatan penelitian. Hal ini dikarenakan antara penelitian dan
PPM terdapat suatu keterkaitan yang sangat erat, di mana kegiatan PPM adalah salah satu
media untuk mensosialisasikan dan menerapkan temuan-temuan ilmiah yang didapatkan dari
kegiatan penelitian, khususnya temuan dalam bentuk teknologi tepat guna. Dengan semakin
banyaknya karya penelitian dosen yang diterapkan dalam kehidupan masyarakat, berarti UNJA
telah menjalankan peran dan tanggung jawabnya sebagai salah satu agen pembaharuan di
Provinsi Jambi. Oleh karena itu, sangat penting untuk memotivasi para dosen agar lebih aktif
dalam berbagai kegiatan layanan kepada masyarakat.
Rasional
Kegiatan PPM adalah satu indikator kinerja yang digunakan oleh Direktorat Kelembagaan
Ditjen Dikti dalam melakukan penilaian terhadap kesehatan organisasi. Meskipun porsinya lebih
kecil dari kegiatan penelitian, namun kegiatan PPM adalah salah satu komponen penting dari
Tridarma Perguruan Tinggi. Bahkan tujuan universitas untuk mensejahterakan masyarakat tidak
akan tercapai apabila tidak didukung oleh kegiatan layanan kepada masyarakat yang
dilaksanakan secara bersungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab. Bersama-sama dengan
kualitas sumberdaya akademik dan kualitas karya penelitian, maka kualitas layanan masyarakat,
termasuk karya PPM, yang dihasilkan oleh suatu perguruan tinggi juga akan menentukan mutu
perguruan tinggi yang bersangkutan. Indikator mutu layanan masyarakat dapat dilihat dari
cakupan lingkup kegiatannya, baik di tingkat lokal/daerah, nasional maupun internasional.

Rencana Strategis Universitas Jambi 2011-2015

28

Sasaran
Sasaran program ini adalah meningkatnya kinerja staf dosen dalam melaksanakan
pengabdian (layanan) kepada masyarakat dalam bentuk penerapan hasil-hasil penelitian,
penerapan teknologi tepat guna maupun layanan lain yang bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
Rencana implementasi
Mengadakan Pelatihan Metodologi Pengabdian kepada Masyarakat bagi staf dosen UNJA.
Kegiatan ini dilaksanakan secara rutin setiap tahun dengan mengundang reviewer untuk
kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang kompeten dan berpengalaman dari Direktorat
Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat, Ditjen Dikti.
Menyediakan dukungan dana pengabdian pada masyarakat melalui skema Kegiatan
Pengabdian kepada Masyarakat secara berkelompok bagi dosen. Seleksi proposal serta
pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan berada di bawah koordinasi Lembaga
Pengabdian kepada Masyarakat UNJA.
Menyediakan dukungan dana bagi dosen yang mengikuti kegiatan pemaparan hasil kegiatan
PPM di tingkat nasional dan internasional.
Indikator kinerja
Jumlah judul kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang kompetitif dengan sumber dana
dari luar UNJA.
Jumlah judul kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dengan sumber dana
dari UNJA.
Jumlah layanan masyarakat/pagelaran berskala kota / kabupaten / provinsi.
Jumlah layanan masyarakat/pagelaran berskala nasional.
Jumlah layanan masyarakat/pagelaran berskala internasional.
Jumlah dosen yang terlibat dalam kegiatan PPM dibandingkan jumlah dosen aktif.
Proporsi dana yang dihasilkan sebagai management fee dari pengabdian kepada masyarakat.

4.2.9 Pengembangan fasilitas dan kinerja pembelajaran


Latar belakang
Kinerja pembelajaran yang baik akan sangat mempengaruhi keberhasilan mencetak
lulusan yang memiliki kompetensi dan daya saing tinggi di pasar kerja. Kinerja pembelajaran
yang baik dicirikan oleh keaktifan dosen dan mahasiswa dalam mengikuti setiap kegiatan
akademik, ketersediaan fasilitas pendukung pengajaran, dan ketersediaan perangkat lunak
berupa berbagai peraturan yang mengatur tata lalaksana pendidikan, di samping kesiapan
sumberdaya manusia yang memenuhi persyaratan kualifikasi.
Kondisi yang ada sekarang ini menunjukkan bahwa secara umum fasilitas pendukung di
UNJA sudah mendekati kebutuhan minimal bagi terselenggaranya suatu proses pembelajaran.
Walaupun demikian, upaya pembenahan tetap harus diprogramkan untuk mengantisipasi
kebutuhan yang makin meningkat di masa depan. Penerapan metoda pembelajaran berbasis
web belum diterapkan sama sekali, padahal metoda pembelajaran melalui teleconference
merupakan hal yang lumrah di berbagai perguruan tinggi di tanah air. Bahkan, masih banyak
dosen yang belum dapat menggunakan peralatan presentasi seperti komputer dan LCD
projector, digital library, e-mail, dan fasilitas information retrieval lainnya dalam menjalankan

Rencana Strategis Universitas Jambi 2011-2015

29

proses pembelajaran. Hal ini tentu saja akan berdampak pada citra institusi dan citra dosen di
mata mahasiswa dan stakeholders.
Rasional
Kegiatan pembelajaran adalah suatu kegiatan yang terprogram yang mengacu kepada
prinsip FEE (facilitating, empowering, enabling), yang bertujuan untuk membuat mahasiswa
menjadi peserta didik yang aktif. Pembelajaran merupakan proses pengembangan kreativitas
untuk meningkatkan kemampuan berfikir dan merancang pengetahuan baru sebagai dampak
dari peningkatan penguasaan dan pengembangan materi perkuliahan. Selaras dengan Visi UNJA
2025, maka proses pembelajaran harus mengacu kepada tolok ukur internasional agar UNJA
dapat sejajar dengan perguruan tinggi lain di tingkat dunia.
Sejumlah aspek yang terkait dengan peningkatan kinerja pembelajaran antara lain adalah
metoda pendidikan yang inovatif, dosen berkualitas, serta ketersediaan ruangan dengan fasilitas
pengajaran yang memadai. Selain itu, guna menciptakan suatu proses belajar-mengajar yang
efektif, maka evaluasi dan pemantauan perlu dilakukan secara seksama dan berkesinambungan.
Dan tak kalah pentingnya adalah perlunya mengembangkan dan menerapkan suatu sistem
reward-penalty di seluruh lini kehidupan kampus.
Sasaran
Sasaran program ini adalah meningkatnya komitmen seluruh unsur kampus, baik di
kalangan staf dosen, tenaga administrasi, dan pimpinan untuk menciptakan suatu kinerja
pembelajaran yang lebih baik, mulai dari tingkat program studi, jurusan, fakultas hingga tingkat
universitas.
Rencana implementasi
Meningkatkan keterampilan mengajar di kalangan dosen. Upaya peningkatan kompetensi
dosen melalui Program Keterampilan Dasar Intruksional (PEKERTI) untuk dosen muda dan
program Applied Approach (AA) untuk dosen senior. Kedua program pelatihan ini bermanfaat
dalam rangka meningkatkan kompetensi profesional dosen dalam memangku jabatan
fungsional, terutama dalam peningkatan keterampilan pedagogis.
Membenahi fasilitas pendukung, seperti ruang dosen, ruang kuliah, ruang laboratorium, ruang
seminar dan ruang ujian. Fasilitas ini akan dilengkapi dengan peralatan pendukung yang
memadai, seperti AC, peralatan presentasi (komputer, LCD projector, projection screen), meja,
kursi, filing cabinet dan rak buku.
Mengembangkan sistem reward-penalty. Aturan-aturan yang digunakan dalam mengevaluasi
kinerja staf dosen akan dibuat berdasarkan ketentuan perundang-undangan dan disepakati
oleh semua pihak (pimpinan dan staf). Penilaian atas kinerja dosen akan dibuat secara adil
dan transparan. Selanjutnya, bagi mereka yang berprestasi akan diberikan reward, sebaliknya
penalty akan diberikan kepada mereka yang tidak menunjukkan kinerja baik.
Meningkatkan disiplin dosen dan mahasiswa dalam kegiatan perkuliahan, praktikum (skill lab)
dan tutorial.
Melengkapi bahan-bahan pengajaran untuk setiap mata kuliah, seperti hand out, diktat,
penuntun praktikum dan buku ajar.
Indikator kinerja
Jumlah ketersediaan dokumen pengajaran, seperti Garis-Garis Besar Program Pembelajaran
(GBPP) dan Rencana Program dan Kegiatan Pembelajaran Semester (RPKPS).

Rencana Strategis Universitas Jambi 2011-2015

30

Jumlah bahan-bahan pengajaran, seperti modul mata kuliah, buku ajar, hand out, dan lecture
notes.
Beban tugas dosen yang dinyatakan dalam bentuk Ekivalensi Waktu Mengajar Penuh
(EWMP).
Persentase kehadiran dosen di dalam kelas/laboratorium dan tutorial.
Persentase kehadiran mahasiswa di dalam kelas/laboratorium dan tutorial.

4.2.10 Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Akademik


Latar belakang
Strategi Jangka Panjang Pendidikan Tinggi yang diluncurkan pada bulan April 2003 telah
mengamanatkan agar setiap perguruan tinggi berusaha keras memperkokoh daya saing bangsa.
Dalam rangka meningkatkan daya saing tersebut diperlukan metoda pembelajaran yang efektif
dan padu antara dimensi pengetahuan dan dimensi kognitifnya dalam domain empat pilar
pendidikan (learning to know, learning to do, learning to live together, dan learning to be and
throughout life) yang dikemas sedemikian rupa dalam suatu Sistem Penjaminan Mutu Akademik
(SPMA) yang handal.
SPMA merupakan strategi Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi untuk meningkatkan
kualitas Pendidikan Tinggi di Indonesia. Berdasarkan Pedoman Penjaminan Mutu Pendidikan
Tinggi (2003), SPMA hendaknya memiliki ciri-ciri: tumbuh dan berkembang berdasarkan
kebutuhan dan dorongan dari dalam, merupakan kegiatan melembaga dengan prosedur baku
organisasi, dan melibatkan pihak-pihak luar (stakeholders). Selain itu, pelaksanaan SPMA harus
berada di bawah suatu Manajemen Mutu (Quality Management) yang baik agar dapat mencapai
sasaran yang ditetapkan. Pengembangan Manajemen Mutu merupakan suatu upaya untuk
menjaga komitmen terhadap proses perbaikan secara berkesinambungan dalam upaya
mencapai dan mempertahankan standar mutu tertinggi.
Melalui Surat Keputusan Rektor UNJA No. 63/J21/PR/2005 tanggal 1 Juni 2005 yang
kemudian diralat berdasarkan SK Rektor No. 51/J21/PR/2006 tanggal 7 Maret 2006 UNJA
membentuk Tim Monitoring dan Evaluasi Internal (MONEVIN) sebagai cikal-bakal Penjaminan
Mutu Akademik. Selanjutnya, mulai tahun 2007 UNJA mengembangkan Program Penjaminan
Mutu Akademik, yakni dengan dibentuknya Tim Penjaminan Mutu Akademik (PMA) berdasarkan
SK Rektor No. 49/J21/PP/2007. Agar Tim MONEVIN dan PMA dapat memperlihatkan kinerja
yang baik, maka program dan kegiatan penjaminan mutu yang akan diimplementasikan harus
direncanakan secara terarah dan terstruktur dalam kerangka pengembangan Badan Penjaminan
Mutu Akademik.
Rasional
Sebagai institusi pendidikan tinggi yang berorientasi pasar, yakni pasar kerja, maka lulusan
UNJA harus terjamin mutunya agar dapat memenangkan persaingan di era global. Hal ini
menjadi sangat penting terlebih mengingat makin banyaknya lulusan perguruan tinggi asing
masuk pasar ke kerja di dalam negeri. Oleh karenanya program Penjaminan Mutu Akademik
(PMA) atau Quality Assurance (QA) adalah upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan yang
dilakukan secara internal dan berdasarkan kebutuhan internal (internally driven). PMA atau QA
diimplementasikan untuk menjaga kualitas input, materi pembelajaran, dan proses pembelajaran
sesuai dengan sasaran kompetensi lulusan yang direncanakan dalam KBK. Selain itu, PMA juga
bertujuan melindungi masyarakat (stakeholders) agar mendapatkan pendidikan dan pelayanan
sesuai dengan yang dijanjikan.

Rencana Strategis Universitas Jambi 2011-2015

31

Sasaran
Sasaran dari program pengembangan Badan Penjaminan Mutu Akademik adalah
tercapainya standar mutu pendidikan tertinggi dengan cara membangkitkan kesadaran
masyarakat kampus untuk berprestasi lebih baik dan menanamkan pengertian bahwa BPMA
merupakan proses yang berkelanjutan.
Rencana implementasi
Dalam program pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Akademik di UNJA terdapat tiga
aktivitas pokok, yaitu:
Sosialisasi Penjaminan Mutu Akademik di kalangan dosen, mahasiswa dan staf administrasi
untuk memberikan pengertian pentingnya peningkatan mutu pendidikan guna menghasilkan
lulusan yang kompeten dan memiliki daya saing tinggi di pasar kerja.
Melakukan evaluasi terhadap praktek-praktek yang menghambat pencapaian standar mutu
tersebut dan memperbaiki mekanisme implementasinya.
Mengembangkan sistem monitoring dan evaluasi melalui fungsionalisasi Tim Monitoring dan
Evaluasi Internal (MONEVIN) sebagai agen kendali mutu (Quality Control).
Indikator kinerja
Terbentuknya Unit Penjaminan Mutu Akademik di tingkat fakultas, jurusan dan/atau program
studi.
Tersusunnya Kebijakan Mutu Akademik yang dirumuskan oleh Tim Penjaminan Mutu
Akademik (TPMA).
Tersusunnya Standar Mutu Akademik, baik di tingkat universitas, fakultas maupun jurusan/
program studi, yang digunakan sebagai pedoman bagi pelaksanaan MONEVIN (audit,
asesmen dan evaluasi).
Tersusunnya Manual Mutu yang digunakan sebagai acuan bagi pelaksanaan kegiatan
akademik di tingkat universitas, fakultas maupun jurusan/program studi.
Tersusunnya Prosedur Operasional Baku (Standard Operating Procedure, SOP) yang
digunakan sebagai petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan yang berkaitan dengan administrasi
akademik.

4.2.11 Pengembangan sarana dan prasarana pendidikan


Latar belakang
Proses pembelajaran tidak saja tergantung pada ketersediaan sumberdaya manusia
berkualitas dalam jumlah yang memadai, tetapi juga ditentukan oleh ketersediaan infrastruktur
pendidikan yang memenuhi standar. Saat ini rasio ruang kuliah baru mencapai 1,87 m 2 per
mahasiswa, rasio ruang laboratorium sebesar 1,27 m 2 per mahasiswa, dan rasio ruang dosen
baru mencapai 7,97 m2 per dosen. Kriteria rasio ini masih berada di bawah standar Dikti,
terutama rasio ruang laboratorium, di mana Dikti mensyaratkan rasio ruang kuliah sebesar 2 m 2
per mahasiswa, rasio ruang laboratorium sebesar 9 m 2 per mahasiswa dan rasio ruang dosen
sebesar 9 m2 per dosen (Renstra Depdiknas 2005-2009). Oleh karena itu, perlu dirumuskan
suatu program dan kegiatan yang diarahkan pada upaya pemenuhan kebutuhan minimal
infrastruktur pendidikan.
Keterbatasan sarana dan prasarana dapat menyebabkan kurang kondusifnya iklim
akademik serta membatasi peningkatan produktifitas. Selain itu, privacy dan kenyamanan
lingkungan kerja adalah dua aspek penting yang harus diperhatikan dalam upaya meningkatkan

Rencana Strategis Universitas Jambi 2011-2015

32

pelayanan kepada mahasiswa sebagai stakeholder internal. Oleh karenanya, tersedianya


infrastruktur yang memenuhi standar diharapkan dapat mendukung terciptanya lingkungan kerja
yang lebih baik dan kondusif, sehingga mampu meningkatkan kinerja pembelajaran.
Rasional
Pengembangan sarana dan prasarana pendidikan, baik jumlah maupun kualitasnya mutlak
diperlukan guna menyediakan layanan pendidikan bermutu untuk menghasilkan lulusan yang
memiliki kompetensi dan mampu bersaing di pasar kerja. Terlebih dalam rangka meningkatkan
status akreditasi dan menarik minat lebih banyak calon mahasiswa, maka kecukupan sarana dan
prasarana pendidikan perlu mendapat perhatian dan diprioritaskan pengembangannya.
Pengembangan fasilitas fisik seperti ruang dosen, ruang kuliah, ruang seminar,
laboratorium, perpustakaan, dan sebagainya, akan berdampak pada meningkatnya kinerja
pembelajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Pada gilirannya nanti
kesemuanya ini akan berpengaruh pada membaiknya iklim akademik yang ditandai oleh
meningkatnya kehadiran dosen dan mahasiswa di kampus, meningkatnya frekuensi kunjungan
dan transaksi perpustakaan, persiapan perkuliahan yang lebih baik, proses perkuliahan yang
lebih interaktif, dan sebagainya. Dengan demikian, tujuan UNJA untuk mencetak lulusan dengan
kompetensi dan kualitas yang lebih baik akan dapat direalisasikan.
Sasaran
Sasaran program ini adalah meningkatnya kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana
pendidikan sehingga tercipta iklim akademik yang kondusif untuk keberlangsungan kegiatan
pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Rencana implementasi
Perencanaan dan pengadaan sarana dan prasarana melalui mekanisme pengadaan yang
didasarkan pada analisis kebutuhan jangka panjang.
Pendayagunaan sarana dan prasarana yang sudah ada agar dapat digunakan seefisien dan
seefektif mungkin melalui pengaturan jadwal kuliah (jadwal pemakaian).
Pengembangan standard operating procedure (SOP) untuk penggunaan, pemeliharaan, dan
perawatan sarana dan prasarana. SOP ini merupakan satu-satunya referensi dalam tata kelola
sarana dan prasarana, dan diikuti secara taat asas oleh semua pihak yang berkepentingan.
Indikator kinerja
Meningkatnya kapasitas ruang kuliah, ruang dosen, laboratorium, perpustakaan, dan lain-lain
sehingga memenuhi standar minimal yang ditetapkan oleh Badan Akreditasi Nasional
Perguruan Tinggi (BAN-PT).
Tersedianya SOP yang komprehensif sebagai acuan bagi penggunaan, pemeliharaan, dan
perawatan sarana dan prasarana.

4.2.12 Percepatan akreditasi program studi


Latar belakang
Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 004/U/2002 tentang
Akreditasi Program Studi Pada Perguruan Tinggi dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) menegaskan bahwa
akreditasi adalah suatu bentuk pertanggungjawaban perguruan tinggi kepada publik sebagai
stakeholders-nya. Mengingat pentingnya akreditasi sebagai pertanggungjawaban publik, maka
Rencana Strategis Universitas Jambi 2011-2015

33

mau tidak mau UNJA harus merumuskan langkah-langkah antisipatif untuk memacu kinerja
semua program studi agar meningkatkan kinerjanya guna mencapai kriteria minimal Standar
Nasional Pendidikan.
Saat ini UNJA menawarkan 24 progam studi jenjang sarjana (S1) dan 4 program studi
jenjang pasca sarjana (S2). Dari 24 program studi S1 yang ada, baru 11 (46%) program studi
yang terakreditasi B, dan baru 2 (50%) program studi jenjang S2 yang terakreditasi B.
Selebihnya peringkat akreditasi program studi di UNJA masih C, bahkan masih ada program
studi yang belum terakreditasi. Hingga saat ini belum ada satupun program studi di UNJA yang
terakreditasi A.
Dalam konteks globalisasi, akreditasi menjadi tolok ukur penting bagi kesehatan organisasi
dan memiliki peran strategis dalam peningkatan citra publik. Dengan akreditasi diharapkan
nasionalisasi, bahkan internasionalisasi, UNJA dapat direalisasikan. Oleh karenanya program
percepatan akreditasi program studi di UNJA memainkan peran penting dalam upaya
menyediakan pendidikan bermutu dan peningkatan citra universitas.
Rasional
Akreditasi adalah pengakuan atas program studi pada perguruan tinggi yang memenuhi
standar minimal, yang penilaiannya dilakukan secara objektif, adil, transparan, dan komprehensif
dengan menggunakan instrumen dan kriteria yang mengacu kepada Standar Nasional
Pendidikan. Sebagai suatu bentuk pertanggungjawaban publik, akreditasi program studi sudah
menjadi suatu kebutuhan bagi institusi penyelenggara pendidikan tinggi, termasuk UNJA.
Predikat akreditasi yang baik akan berdampak pada semakin membaiknya citra universitas di
mata masyarakat, yang pada gilirannya akan meningkatkan jumlah peminat (calon mahasiswa).
Sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, suatu program studi dinilai baik apabila mendapat
akreditasi dari lembaga berwenang (dalam hal ini Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi,
BAN-PT) dengan predikat minimal B. Dengan demikian hal ini berarti bahwa program-program
studi yang ditawarkan di UNJA setidak-tidak harus mendapatkan akreditasi dengan predikat B.
Sasaran
Sasaran program ini adalah terakreditasinya seluruh program studi yang ada di UNJA
dengan predikat akreditasi minimal B.
Rencana implementasi
Meningkatkan daya dukung sarana dan prasarana, baik kuantitas maupun kualitasnya,
sehingga memenuhi standar minimal berdasarkan kriteria BAN-PT.
Meningkatkan manajemen sumberdaya (manusia, sarana, prasarana, finansial, informasi);
serta meningkatkan kinerja tridharma perguruan tinggi untuk mencapai SNP.
Membentuk Tim Persiapan Akreditasi pada masing-masing program studi yang bertugas
menyusun Portofolio, melakukan Evaluasi Diri dan pengisian Borang Akreditasi.
Indikator kinerja
Seluruh program studi, baik pada jenjang sarjana maupun pascasarjana, memperoleh predikat
akreditasi minimal B.
Meningkatnya jumlah peminat, baik yang melalui seleksi penerimaan mahasiswa baru (SPMB)
maupun bentuk seleksi lainnya.

Rencana Strategis Universitas Jambi 2011-2015

34

4.2.13 Pengembangan sistem informasi dan komunikasi


Latar belakang
Sistem informasi dan komunikasi yang handal memainkan peranan yang sangat penting
dalam memfasilitasi staf dosen dan mahasiswa mengakses berbagai data dan informasi
akademik. Saat ini komputerisasi pengolahan data di UNJA dilaksanakan secara terpusat di UPT
Komputer. Beberapa permasalahan yang dihadapi dalam pengelolaan data dan informasi di
UNJA antara lain adalah: sistem yang dikembangkan belum lengkap dan masih terbatas untuk
pengolahan data akademik, muatan data belum 100% akurat, dan masih terjadi keterlambatan
dalam pengolahan data akademik.
Selain itu, akses internet telah menjadi bagian yang integral dari sistem pendidikan tinggi
dalam era globalisasi seperti sekarang ini. Informasi mengenai berbagai kemajuan di berbagai
bidang IPTEKS tersedia di berbagai situs ilmiah, dan tersedia untuk diunduh (downloaded) baik
secara bebas maupun dengan membayar. Oleh karenanya, fasilitas internet yang sudah ada
perlu dikembangkan lebih lanjut.
Rasional
Untuk mendukung terwujudnya Visi UNJA sebagai pusat unggulan dan lembaga
pendidikan tinggi yang bermutu dibutuhkan dukungan sistem manajemen data dan informasi
yang juga unggul dengan menggunakan sistem komputasi (computing system) model internet
computing yang berbasis web. Salah satu ciri sistem pangkalan data dan informasi yang dapat
diandalkan adalah kemampuan menyediakan data yang meliputi berbagai informasi akademik
secara akurat dan mudah diakses. Oleh karenanya dibutuhkan sumberdaya manusia yang
profesional dan memiliki komitmen tinggi untuk menjalankan sistem, di samping tersedianya
fasilitas jaringan seperti LAN, server dan workstations yang memadai.
Sasaran
Terbentuknya sistem informasi dan pangkalan data yang handal yang tersedia secara online
24 jam sehingga dapat diakses oleh dosen dan mahasiswa tanpa tergantung pada tempat dan
waktu.
Tersedianya jaringan internet, baik melalui kabel fiber optic maupun wireless yang dapat
dimanfaatkan oleh dosen dan mahasiswa kapan saja dan dari mana saja di dalam areal
kampus.
Tersediannya sistem informasi manajemen pembelajaran secara online.
Rencana implementasi
Rancangbangun sistem aplikasi untuk mendukung migrasi sistem komputasi dari model stand
alone dan client/server computing ke model internet computing. Saat ini, UPT Komputer baru
berhasil mengembangkan 2 buah program aplikasi berbasis web dan 1 buah sistem akses,
yaitu: program aplikasi untuk Sistem Informasi Manajemen Akademik (Simak) dan Digital
Library, serta sistem akses SMS Kampus.
Pengembangan staf teknis melalui berbagai pelatihan singkat dan pemagangan di bidang
teknologi informasi dan sistem jaringan.
Peningkatan aksesibilitas. Saat ini informasi akademik dapat diakses oleh mahasiswa di
masing-masing fakultas melalui program Sim@k yang terhubung ke basis data di UPT
Komputer. Kelak, setelah seluruh sistem terintegrasi ke dalam jaringan maka informasi
akademik dapat diakses melalui jaringan internet dari manapun di muka bumi ini.

Rencana Strategis Universitas Jambi 2011-2015

35

Pengembangan sistem dan jaringan data dan informasi antar unit kerja. Agar efektif, sistem
manajemen data dan informasi harus lengkap dan terintegrasi dengan basis data yang
terpusat, sehingga mampu melayani semua unit kerja yang ada. Saat ini, sistem manajemen
data dan informasi yang dikembangkan di UPT Komputer belum sepenuhnya terhubung ke
unit-unit kerja.
Indikator kinerja
Terbentuknya sistem pangkalan data yang menyediakan berbagai informasi bidang akademik,
administrasi dan keuangan, kemahasiswaan, serta kerjasama secara lengkap, akurat, dan
real time.
Terbangunnya jaringan internet di seluruh wilayah kampus, baik melalui fiber optic maupun
wireless.
Terbangunnya sistem aplikasi berbasis web yang dapat diakses oleh dosen dan mahasiswa
kapan saja dan dari mana saja.

4.2.14 Pengembangan kapasitas menuju otonom


Latar belakang
Sebagai suatu unit yang berada dalam lingkungan Departemen Pendidikan Nasional,
UNJA secara hukum tidak memiliki otonomi. Demikian pula akuntabilitas kepada stakeholders
sangat sulit dimintakan kepada UNJA sebagai unit dari Departemen Pendidikan Nasional.
Padahal kredibilitas hanya akan dapat diperoleh apabila UNJA memiliki otonomi dan
akuntabilitas, dan keduanya diterapkan secara nyata. Oleh karenanya, UNJA harus otonom,
terlepas dari Departemen Pendidikan Nasional.
Menurut Penjelasan atas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 1999
tentang Penetapan Perguruan Tinggi sebagai Badan Hukum, ruang lingkup otonomi perguruan
tinggi adalah:
Hak mahasiswa untuk belajar dan hak dosen untuk mengajar sesuai dengan minat masingmasing (lernfreiheit).
Hak untuk menetapkan prioritasnya sendiri dan melakukan penelitian ilmiah dengan
mempertimbangkan kepentingan masyarakat (wissenschaftsfreihet).
Toleran terhadap perbedaan pendapat dan bebas dari campur tangan politik.
Berkewajiban mengembangkan kebebasan dasar dan keadilan, kemanusiaan, dan solidaritas,
serta saling membantu, baik moral maupun material, dalam skala nasional dan internasional.
Berkewajiban untuk mengembangkan dan menyebarluaskan Ilmu Pengetahuan, Teknologi
dan Seni.
Menghindari hegemoni intelektual.
Memiliki hak dan tanggung jawab untuk memanfaatkan sumberdaya yang dimilikinya secara
mandiri guna mendukung kegiatannya.
Pengembangan kapasitas perguruan tinggi dilakukan melalui berbagai program hibah
pendanaan yang disediakan oleh pemerintah, seperti Program Hibah Kompetisi, Hibah
Kemitraan, Hibah Penelitian, dan sebagainya. Pengembangan kapasitas pengelolaan juga
ditunjang oleh penerapan teknologi informasi dan komunikasi, seperti pengembangan sistem
informasi akademik (Sim@k), perpustakaan maya (virtual library atau digital library), dan
pembelajaran jarak jauh dengan memanfaatkan tekonologi komunikasi (e-learning).

Rencana Strategis Universitas Jambi 2011-2015

36

Rasional
Salah satu program pembangunan pendidikan tinggi sebagaimana tercantum dalam
Rencana Strategis Depdiknas 2005-2009 adalah meningkatkan kinerja perguruan tinggi melalui
peningkatan produktifitas, efisiensi dan akuntabilitas pengelolaan layanan pendidikan tinggi
secara otonom. Salah satu manfaat otonom adalah terbangunnya kelembagaan yang lebih
kondusif untuk menciptakan pengelolaan yang transparan dan akuntabel. Kondisi ini akan
mengembangkan citra yang positif di mata masyarakat dalam rangka meningkatkan partisipasi
melalui pembiayaan, kontrol dan pengelolaan.
Sasaran
Sasaran program ini adalah perubahan status UNJA dari perguruan tinggi sebagai bagian
dari Departemen Pendidikan Nasional menjadi Badan Hukum Perguruan Tinggi yang mandiri dan
otonom.
Rencana implementasi
Membentuk Task Force yang bertugas menyusun rancangan persiapan perubahan status
UNJA menjadi otonom.
Mengadakan studi ke perguruan tinggi yang sudah memiliki status otonom untuk berbagi
pengalaman dalam pengelolaan otonom.
Mengadakan sosialisasi ke lingkungan internal UNJA (senat universitas dan unsur pimpinan
fakultas, jurusan dan program studi) mengenai pentingnya perubahan status UNJA menjadi
otonom
Indikator kinerja
Meningkatnya kesiapan UNJA untuk menjadi menjadi perguruantinggi otonom pada akhir
RPJM II (2015).

Rencana Strategis Universitas Jambi 2011-2015

37

Anda mungkin juga menyukai