13
e. Meningkatkan publikasi dan promosi universitas guna memperluas keterbukaan informasi bagi
para lulusan sekolah menengah dan masyarakat luas.
Dalam rangka implementasi kebijakan strategis di bidang pemerataan dan perluasan
akses seperti yang dikemukakan di atas, maka UNJA telah merumuskan sejumlah program
sebagai berikut:
1. Pengembangan program studi dan program pendidikan baru untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat dan dunia kerja. Program studi dan program pendidikan tersebut tersebar baik
pada pendidikan profesi maupun pendidikan akademik, baik pada jenjang Diploma, Sarjana
maupun Pascasarjana, dan baik dengan modus reguler maupun non-reguler. Semua ini
bertujuan untuk membuka peluang bagi penduduk usia pendidikan tinggi (18 24 tahun) dan
di atas usia ideal pendidikan tinggi (> 24 tahun) untuk menjadikan dirinya sebagai insan
Indonesia yang cerdas dan kompetitif.
2. Penyediaan sarana dan prasarana pendidikan melalui pembangunan baru maupun renovasi
dan revitalisasi sarana dan prasarana yang sudah ada, seperti ruang dosen, ruang kuliah,
laboratorium/studio, perpustakaan dan bahan kepustakaan guna meningkatkan daya tampung.
3. Rekruitmen staf akademik untuk mengisi formasi yang kosong berkaitan dengan dibukanya
program-program baru dan adanya staf akademik yang pensiun. Rekruitmen ini tidak hanya
berbentuk penerimaan dosen baru melalui seleksi CPNS, tetapi juga berupa mutasi dosen
antar jurusan atau program studi sesuai kebutuhan guna lebih mengoptimalkan beban kerja
dosen dan meningkatkan kinerja jurusan atau program studi yang bersangkutan. Dosen yang
dimutasi antar jurusan atau program studi tentu saja memiliki latar belakang akademik dan
bidang ilmu yang relevan dan dibutuhkan oleh program studi yang dituju.
4. Perluasan teknologi informasi dan komunikasi sebagai media pembelajaran dan promosi
universitas. Program ini ditujukan untuk mengembangkan manajemen pembelajaran dan
administrasi akademik serta komunikasi antar sivitas akademika berbasis web. Selain itu,
promosi UNJA juga dikembangkan melalui cybermedia. Berkenaan dengan hal ini,
peningkatan kapasitas bandwidth, penggunaan jaringan nirkabel (wireless) dan revitalisasi
jaringan serat optik yang sudah ada, menjadi kegiatan-kegiatan yang diprioritaskan pada
program ini.
5. Peningkatan alokasi dana untuk kegiatan akademik (pendidikan dan pengajaran, penelitian,
dan pengabdian kepada masyarakat), sesuai dengan komitmen universitas yaitu minimal 60%
dari anggaran UNJA.
6. Peningkatan peran serta masyarakat dan Pemerintah Daerah, khususnya dalam bentuk
dukungan finansial bagi pelaksanaan program dan kegiatan akademik di UNJA. Hal ini
didorong oleh terbatasnya kemampuan keuangan Pemerintah Pusat dan diterapkannya
kebijakan otonomi dan desentralisasi pendidikan, sehingga peran Pemerintah Pusat lebih
difokuskan pada fasilitasi melalui pengendalian dan penjaminan mutu, pengembangan standar
pendidikan tinggi, dan akreditasi serta sertifikasi. Masyarakat dan Pemerintah daerah dapat
turut ambil bagian dalam upaya peningkatan akses ke pendidikan tinggi melalui penyediaan
berbagai bentuk beasiswa, alokasi dana pemberdayaan masyarakat, dana penelitian
pembangunan daerah, maupun dalam bentuk bantuan sarana dan prasarana pendidikan.
Kebijakan pemerataan dan perluasan akses pendidikan di UNJA diilustrasikan secara
skematis sebagaimana disajikan pada Gambar 4.1.
14
pendidikan, yaitu standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan
tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan,
dan standar penilaian pendidikan. Standar-standar ini juga digunakan sebagai dasar bagi
evaluasi terhadap kinerja satuan dan program pendidikan di UNJA, mulai dari program studi,
jurusan/bagian sampai ke tingkat fakultas; baik pada jenjang Diploma, Sarjana maupun
Pascasarjana; dan baik pada program reguler maupun program non-reguler.
Alokasi dana
akademik
Perluasan teknologi
informasi dan
komunikasi
Rekrutmen staf
akademik
Gambar 4.1.
Kebijakan Pemerataan dan Perluasan Akses Pendidikan di Universitas Jambi
Upaya peningkatan mutu, relevansi dan daya saing secara berkelanjutan akan dilakukan
secara terpadu dan dikoordinasikan di tingkat universitas, yang pelaksanaannya didelegasikan
kepada program studi, jurusan dan fakultas. Beberapa kebijakan strategis yang dirancang dalam
kaitannya dengan peningkatan mutu, relevansi dan daya saing adalah sebagai berikut:
a. Mengembangkan dan menetapkan Standar Mutu Akademik untuk menjawab Peraturan
Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Standar mutu ini akan
digunakan sebagai acuan bagi penilaian, peningkatan kapasitas pengelolaan, peningkatan
sumberdaya, akreditasi program studi dan program pendidikan, serta penjaminan dan
pengendalian mutu akademik.
b. Meningkatkan status akreditasi program studi dan/atau program pendidikan. Akreditasi adalah
salah satu bentuk pertanggungjawaban publik dari UNJA dalam rangka penyediaan pendidikan
bermutu bagi bangsa Indonesia, khususnya masyarakat Jambi. Hasil akreditasi akan dijadikan
sebagai landasan untuk melaksanakan program pengembangan kapasitas dan peningkatan
mutu setiap program studi dan/atau program pendidikan. Akreditasi ini akan dilakukan oleh
Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) atau lembaga lain seperti Singapore
Accreditation Award (SAA) untuk tingkat regional ASEAN atau International Standardization
Organization (ISO) untuk tingkat dunia.
c. Melaksanakan penjaminan mutu (quality assurance) dan pengendalian mutu (quality control)
melalui langkah-langkah analisis yang sistematis terhadap masukan, proses dan luaran
pendidikan di UNJA. Analisis akan dilakukan oleh unit Penjaminan Mutu Akademik di tingkat
universitas dengan dibantu oleh unit-unit serupa yang dibentuk di setiap fakultas. Berdasarkan
15
hasil analisis, akan dilakukan intervensi terhadap program studi dan/atau program pendidikan
yang belum memenuhi Standar Nasional Pendidikan, melalui berbagai program dan kegiatan
yang dirancang untuk itu.
Implementasi kebijakan strategis di bidang peningkatan mutu, relevansi dan daya saing di
UNJA diupayakan melalui program-program sebagai berikut:
1. Penguatan peran Badan Penjaminan Mutu Akademik (BPMA) dan Satuan Pengendalian
Internal (SPI). BPMA dan SPI akan berkoordinasi melakukan melakukan penataan terhadap
berbagai aspek yang menunjang upaya perbaikan mutu dan merumuskan kebijakan mutu
serta mengujicobakan, menerapkan mengembangkannya secara bertahap di setiap program
studi dan program pendidikan.
2. Pengawasan dan penjamin mutu secara terprogram dengan mengacu kepada SNP. Melalui
program ini akan dibentuk unit-unit penjamin mutu di tingkat fakultas yang bertugas menyusun
dan menetapkan mekanisme audit, asesmen dan evaluasi akademik, serta pengembangan
kapasitas pengelolaan di tingkat fakultas dan jurusan/bagian.
3. Pengembangan profesi dan kompetensi dosen. Sebagai tenaga profesional, dosen harus
memiliki sertifikat profesi yang diperoleh setelah lolos uji kompetensi. Standar profesi dosen
yang dikembangkan oleh Departemen Pendidikan Nasional merupakan acuan bagi penilaian
profesi dosen secara berkelanjutan. Sementara itu peningkatan kompetensi dosen
dilaksanakan dengan mengacu kepada standar pendidik sebagaimana tercantum di dalam
SNP, yaitu minimal S2 untuk dosen program sarjana dan S3 untuk dosen program
pascasarjana. Oleh karenanya pengembangan kompetensi dosen didasarkan atas analisis
kesenjangan kompetensi, dan penyusunan program dan strategi peningkatan kompetensi
menuju terapainya SNP.
4. Peningkatan mutu sarana dan prasarana pendidikan. Pencapaian mutu pendidikan
sebagaimana diamanatkan di dalam SNP memerlukan ketersediaan ruang dosen, ruang
kuliah, laboratorium dan/atau studio, perpustakaan dan bahan kepustakaan, serta fasilitas
penunjang lainnya yang memenuhi standar minimum yang ditetapkan oleh Ditjen Dikti dan
BAN-PT.
5. Peningkatan jumlah dan mutu publikasi ilmiah serta perolehan Hak atas Kekayaan Intelektual
(HaKI). Program ini berkaitan dengan peran UNJA yang memiliki otoritas ilmiah melalui
berbagai penelitian untuk kesejahteraan masyarakat maupun untuk pengembangan IPTEKS.
Program ini ditargetkan pada peningkatan jumlah publikasi dosen di jurnal ilmiah nasional
terakreditasi dan/atau jurnal ilmiah internasional bereputasi, dan peningkatan perolehan paten
dan hak cipta.
6. Penerapan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan mutu isi, mutu proses dan
mutu hasil pembelajaran. Dengan masuknya teknologi informasi dan komunikasi di dalam
sistem pendidikan, maka ketertinggalan informasi dan kesenjangan mutu akademik di UNJA
akan dapat diperkecil atau bahkan dihilangkan. Keterbatasan sumberdaya pengajaran akan
dapat diatasi dengan adanya virtual library, dan akses terhadap perkembangan IPTEKS
mutakhir akan makin luas dan mudah berkat cybertechnology ini.
Kebijakan peningkatan mutu, relevansi dan daya saing di UNJA diilustrasikan secara
skematis sebagaimana disajikan pada Gambar 4.2.
16
tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik lembaga pendidikan secara sistemik. Strategi
pengembangkan lebih diarahkan pada proses berubahan berdasarkan dorongan internal
(endogenous). Perubahan yang didorong oleh kebutuhan internal akan lebih menjamin
terjadinya perubahan secara berkelanjutan, menumbuhkan rasa memiliki, kepemimpinan yang
kuat, dan munculnya komitmen bersama yang didasarkan pada kebutuhan bersama.
Peran BPMA dan SPI
Mutu publikasi ilmiah
dan HaKI
Profesi dan
kompetensi dosen
PENINGKATAN
MUTU, RELEVANSI
DAN DAYA SAING
Penerapan teknologi
informasi dan
komunikasi
Pengawasan dan
penjaminan mutu
Peningkatan mutu
sarana dan prasarana
pendidikan
Gambar 4.2.
Kebijakan Peningkatan Mutu, Relevansi dan Daya Saing di Universitas Jambi
Di tingkat pendidikan tinggi, penguatan tata kelola dilakukan melalui pengembangan
mekanisme untuk mewujudkan otonomi perguruan tinggi dan terciptanya organisasi pendidikan
tinggi yang sehat. Sejalan dengan itu, UNJA menetapkan sistem, mekanisme, norma dan
standar yang relevan sebagai acuan bagi upaya penyehatan dirinya. Kebijakan strategis dalam
rangka peningkatan tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik UNJA adalah sebagai berikut:
a. Implementasi sistem tata kelola Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi berbasis ISO 9001-2000
(manajemen) dan ISO 10011 (sistem audit), serta peningkatan sistem pengendalian internal
(SPI) dan BPMA. Mekanisme monitoring dan evaluasi internal secara terkoordinasi penting
untuk dikembangkan guna mendeteksi penyimpangan secara dini dan mengupayakan
pembenahan sesegera mungkin. Selain itu, evaluasi dan monitoring yang dilakukan secara
berkesinambungan akan menumbuhkan rasa tanggung jawab dan keinginan untuk terus
meningkatkan prestasi melalui proses evaluasi diri secara berkala.
b. Peningkatan kapasitas dan kopetensi manajerial di tingkat pimpinan. Kebijakan ini bertujuan
untuk meningkatkan dan mengembangkan efektifitas, inovasi, efisiensi dan akuntabilitas
pengelolaan UNJA. Kebijakan ini ditujukan kepada unsur pimpinan universitas (Rektor dan
Pembantu Rektor), unsur pimpinan di tingkat fakultas (Dekan, Pembantu Dekan, Ketua dan
Sekretaris Jurusan/Bagian, Ketua Program Studi dan Kepala Laboratorium), unsur pimpinan
lembaga (Ketua dan Sekretaris), unsur pimpinan administrasi (Kepala Biro, Kepala Bagian dan
Kepala Sub-bagian), dan kepala Unit Pelaksana Teknis. Sasaran kebijakan ini adalah
peningkatan kapasitas UNJA dalam perencanaan, pengelolaan dan pelayanan berbasis kinerja
melalui: a) implementasi kebijakan, strategi dan program Renstra UNJA 2005-2010, b)
pengembangan kurikulum, bahan ajar dan manajemen pembelajaran untuk identifikasi,
17
advokasi dan penyebarluasan praktek baik (good practices) dalam pengelolaan pendidikan
tinggi, dan c) mengembangkan kerjasama di bidang perencanaan, pengelolaan dan monitoring
kinerja universitas, fakultas, lembaga, pelaksana administrasi dan UPT secara komprehensif.
c. Peningkatan ketaatan seluruh unsur pelaksana akademik dan administrasi di segala lini dan
tingkatan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Kebijakan ini
diimplementasikan guna mendorong terciptanya lingkungan kerja yang kondusif bagi
peningkatan disiplin, kinerja dan akuntabilitas dosen dan pegawai UNJA.
d. Penataan regulasi pengelolaan pendidikan. Guna menjawab tantangan di masa depan, maka
berbagai instrumen peraturan dan perundang-undangan, kebijakan akademik dan
administratif, standar operasional dan peraturan-peraturan teknis perlu disempurnakan dan
dikembangkan. Termasuk ke dalam sasaran kebijakan ini adalah penyempurnaan tata tertib
pemilihan pimpinan universitas, fakultas, jurusan dan lembaga; penyempurnaan Statuta
sebagai dasar tata kelola universitas; penyempurnaan Peraturan Akademik; penyempurnaan
Rencana Strategis; dan penyempurnaan berbagai dokumen regulasi lainnya.
e. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk efisiensi manajemen keuangan,
sumberdaya manusia, sarana dan prasarana dan sistem informasi. Kebijakan ini difokuskan
pada terciptanya pangkalan data (database) yang akurat, tepat waktu dan dapat
dipertanggungjawabkan keabsahannya yang terintegrasi dan tidak terpisahkan satu dengan
yang lainnya. Membangun suatu sistem manajemen informasi yang mengintegrasikan semua
data yang dibutuhkan merupakan program prioritas dalam kebijakan ini untuk mengurangi
human error dan efisiensi pencatatan.
f. Peningkatan pencitraan publik yang dilakukan secara terus-menerus melalui promosi dan
sosialisasi atas apa yang direncanakan, apa yang telah dilakukan, dan bagaimana membenahi
setiap kekurangan yang ada. Promosi dan sosialisasi ini juga bertujuan untuk meningkatkan
citra UNJA di mata masyarakat Indonesia pada umumnya, dan masyarakat Jambi pada
khususnya. Melalui promosi dan sosialisasi juga diharapkan adanya masukan dari
masyarakat umum dan stakeholders untuk peningkatan mutu pendidikan di UNJA.
Penguatan tata kelola UNJA diarahkan untuk terciptanya good governance university yang
memiliki keleluasaan untuk memberikan pelayanan pendidikan bermutu secara sehat dan
akuntabel, dengan prioritas sebagai berikut:
1. Di tingkat universitas, prioritas pengembangan meliputi penataan kelembagaan (organisasi
dan tata laksana) sebagaimana diamanatkan di dalam Statuta UNJA 2004. Tercakup dalam
prioritas ini adalah pembentukan kelembagaan Pembantu Rektor IV secara defenitif dan
pembentukan Badan Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi (BPMPT).
2. Di tingkat pelaksana akademik (fakultas dan lembaga), prioritas pengembangan adalah
akreditasi program studi, peningkatan kinerja jurusan, serta peningkatan kinerja pusat studi
dan pusat informasi/pusat layanan. Tercakup dalam program ini adalah akreditasi program
studi yang belum diakreditasi; peningkatan status akreditasi bagi program studi yang sudah
diakreditasi; pengalokasian dana secara proporsional untuk kegiatan akadmeik di tingkat
jurusan/bagian; dan penataan organisasi program studi, laboratorium, pusat-pusat studi dan
pusat layanan/informasi.
3. Di tingkat pelaksana administrasi (BAUK dan BAAKPSI), prioritas pengembangan diarahkan
pada terciptanya manajemen sumberdaya dan sarana/prasarana yang efektif dan efisien,
manajemen keuangan yang transparan dan akuntabel; dan manajemen sistem informasi yang
dapat diandalkan, akurat dan tepat waktu. Tercakup dalam program ini adalah peningkatan
kompetensi dan kapasitas manajerial staf administrasi dalam memanfaatkan dan mengelola
sumberaya pendidikan.
4. Di tingkat pelaksana teknis (UPT), prioritas pengembangan diarahkan pada peningkatan
kinerja pelayanan teknis yang diberikan kepada dosen dan mahasiswa dalam rangka
18
Ketaatan terhadap
peraturan
PENGUATAN TATA
KELOLA,
AKUNTABILITAS
DAN PENCITRAAN
PUBLIK
Pencitraan publik
secara terus-menerus
Regulasi pengelolaan
pendidikan
Kompetensi
manajerial pimpinan
Gambar 4.3.
Kebijakan Penguatan Tata Kelola, Akuntabilitas dan Pencitraan Publik di
Universitas Jambi
19
dilakukan lewat media elektronik seperti internet, IV atau radio, atau lewat media cetak seperti
koran, majalah, selebaran dan brosur kan meningkatkan pengenalan dan pemahaman
masyarakat mengenai keberadaan UNJA. Kunjungan ke sekolah-sekolah menengah dan
mengadakan diskusi interaktif dengan para siswa dan guru-guru akan memberikan lebih banyak
kesempatan kepada mereka untuk mengenal dan memahami UNJA. Selain itu, programprogram bantuan seperti penyediaan beasiswa bagi mahasiswa kurang mampu namun
berprestasi akan menarik lebih banyak calon mahasiswa berkualitas, serta mempersingkat pada
studi mereka.
Sasaran
Sasaran program ini adalah lebih banyak lulusan sekolah lanjutan atas yang melanjutkan
pendidikan di UNJA, di samping membantu anggota masyarakat yang berasal dari keluarga
kurang mampu namun memiliki potensi saintifik, seni dan olah raga yang baik untuk
mendapatkan pendidikan tinggi.
Rencana implementasi
Mencetak bahan-bahan promosi seperti selebaran, brosur, prospektus dan buku panduan,
serta menyebarluaskannya ke berbagai sekolah menengah di seluruh Provinsi Jambi dan
provinsi tetangga.
Mengadakan kunjungan ke sekolah-sekolah menengah dan mengadakan diskusi interaktif
dengan siswa dan guru.
Meng-upload dan secara terus-menerus melakukan pemutakhiran homepage UNJA dengan
informasi akademik dan isu-isu lain yang lebih baru.
Mengadakan Open Day (atau pameran) menjelang setiap akhir tahun akademik. Dalam
kegiatan ini para siswa sekolah menengah, guru dan orang tua diundang ke kampus UNJA,
dan berkesempatan menjelajahi kampus UNJA secara langsung. Setiap program studi akan
ikut ambil bagian dalam pameran untuk memperkenalkan program dan aktifitas masingmasing.
Menyediakan beasiswa bagi mahasiswa kurang mampu namun memiliki kemampuan
akademik yang baik. Beasiswa yang diberikan dapat berupa pembebasan SPP dan/atau
tunjangan biaya hidup selama masa kuliah normal.
Memberikan pinjaman dana lunak dengan bunga rendah atau tenggang waktu pembayaran
yang longgar.
Membebaskan beberapa jenis biaya pendidikan (program voucer) yang variasinya terus
dikembangkan sesuai kebutuhan.
Memberikan bantuan berupa insentif penyelesaian tugas akhir melalui skema penelitian
dosen yang melibatkan mahasiswa.
Indikator kinerja
Keberhasilan Program Peningkatan Akses Pendidikan Tinggi ini akan dinilai berdasarkan
indikator kinerja yang meliputi:
Peningkatan rasio keketatan persaingan antara jumlah calon mahasiswa terhadap jumlah
mahasiswa baru.
Peningkatan persentase mahasiswa yang berasal dari daerah perdesaan dalam Provinsi
Jambi.
Peningkatan persentase (proporsi) mahasiswa yang berasal dari kalangan kurang mampu
namun memiliki potensi akademik yang baik.
Peningkatan persentase mahasiswa yang menerima bantuan finansial (beasiswa) dari UNJA.
20
21
Melakukan restrukturisasi program studi yang sudah ada dan menyesuaikannya dengan isi SK
Dirjen Dikti No.163/DIKTI/KEP/2007 tentang Penataan dan Kodifikasi Program Studi pada
Perguruan Tinggi.
Indikator kinerja
Bertambahnya jumlah program studi, jurusan dan fakultas yang ditawarkan di UNJA.
Bertambahnya jumlah peminat (calon mahasiswa), yang berarti makin ketatnya tingkat
persaingan untuk diterima sebagai mahasiswa UNJA.
Bertambahnya jumlah mahasiswa terdaftar.
22
Rencana implementasi
Membuka program pascasarjana untuk bidang ilmu-ilmu pertanian (termasuk peternakan) dan
bidang ilmu eksakta lainnya yang memungkinkan.
Mengembangkan program pascasarjana yang sudah ada di Fakultas Hukum, Fakultas
Ekonomi dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
Indikator kinerja
Bertambahnya jumlah program pascasarjana di lingkungan UNJA.
Bertambahnya jumlah peminat (calon mahasiswa), yang berarti makin ketatnya tingkat
persaingan untuk diterima sebagai mahasiswa pascasarjana UNJA.
Bertambahnya jumlah mahasiswa terdaftar.
23
kurikulum dan difasilitasi oleh struktur kelembagaan pembelajaran serta diampu oleh dosen yang
kompeten.
Rencana implementasi
Membentuk Unit Pengembangan Materi dan Proses Pembelajaran di tingkat universitas dan
fakultas yang memiliki tugas pokok yang mencakup: 1) pengembangan kurikulum, 2)
pengembangan kemampuan dosen sebagai penyusun dan pelaksana kurikulum, 3)
pengembangan fasilitas pendukung proses pembelajaran, 4) sosialisasi bentuk dan proses
pengembangan materi dan proses pembelajaran, 5) reorganisasi sumberdaya dan fasilitas
proses pembelajaran, dan 5) monitoring dan evaluasi terhadap implementasi kurikulum.
Melakukan evaluasi terhadap kurikulum keterkaitan yang sedang berjalan dengan kebutuhan
pasar kerja, melalui berbagai lokakarya dengan mengundang stakeholders untuk menjaring
masukan dan gagasan.
Meningkatkan jalinan kerjasama dengan stakeholder (swasta/industri dan pemerintah daerah)
dalam bentuk penandatanganan Nota Kesepahaman, untuk selanjutnya diimplementasikan
dalam berbagai kegiatan penunjang pendidikan.
Mengirim dosen dan mahasiswa untuk mengikuti berbagai kegiatan pemagangan dan
pelatihan di berbagai institusi pemerintah dan swasta/industri dalam upaya memantau trend
pasar kerja.
Menyusun Garis-Garis Besar Program Pembelajaran (GBPP) dan Rencana Program dan
Kegiatan Pembelajaran Semester (RPKPS) untuk setiap mata kuliah yang mengakomodir
perkembangan IPTEKS dan trend pasar kerja.
Menyusun kebijakan yang mengatur implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, baik di
tingkat universitas maupun fakultas.
Menyusun pembelajaran berbasis teknologi.
Indikator kinerja
Terbentuknya Unit Pengembangan Materi dan Proses Pembelajaran di tingkat universitas dan
fakultas.
Meningkatnya jumlah Nota Kesepahaman dengan berbagai instansi (pemerintah dan swasta)
yang disepakati dan diimplementasikan.
Meningkatnya jumlah GBPP dan RPKPS untuk setiap mata kuliah yang dimutakhirkan dan
sesuai dengan tuntutan stakeholders.
Tersusunnya pedoman implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi di tingkat universitas
dan fakultas.
Penurunan lama masa tunggu alumni sebelum mendapatkan pekerjaan pertama, berikut
kesesuaian pekerjaan dengan latar belakang keilmuan.
24
Meskipun telah tersedia berbagai koleksi kepustakaan (buku teks, jurnal dan sumber
kepustakaan elektronik) dari berbagai disiplin ilmu, baik di Perpustakaan Pusat maupun di
perpustakaan fakultas, namun jumlahnya belum memadai untuk memenuhi kebutuhan dosen
dan mahasiswa yang semakin meningkat dari hari ke hari. Kekurangan yang sangat dirasakan
adalah dalam hal penyediaan jurnal ilmiah yang mutakhir secara berkesinambungan, khususnya
jurnal ilmiah internasional yang memiliki reputasi. Di samping itu, ketersediaan ruang baca yang
nyaman juga belum mencukupi, sehingga jumlah kunjungan dan transaksi perpustakaan juga
terbatas. Oleh karenanya pengembangan perpustakaan ke arah perpustakaan berstandar
internasional mutlak diperlukan.
Rasional
Perpustakaan memainkan peranan penting dalam upaya penguatan proses pembelajaran
dan peningkatan iklim akademik. Perpustakaan atau ruang baca dapat dikatakan sebagai
sumber dari segala macam data dan informasi dalam berbagai aspek. Suatu perpustakaan yang
berkualitas, baik dari segi fasilitas, ketersediaan bahan pustaka, maupun pelayanan, tentu saja
akan akan menciptakan proses pembelajaran yang baik serta mendukung terciptanya iklim
akademik yang kondusif. Adanya perpustakaan yang mudah dijangkau dengan suasana yang
nyaman serta menawarkan berbagai pelayanan yang lengkap, baik berupa buku teks, jurnal,
sumber-sumber elektronik serta akses internet, tentu saja akan mendorong dosen dan
mahasiswa untuk menjadi betah berada di kampus.
Sasaran
Sasaran program ini adalah meningkatnya kinerja dan layanan perpustakaan, baik di UPT
Perpustakaan Pusat maupun perpustakaan yang ada di masing-masing fakultas, dalam rangka
mendukung peningkatan iklim akademik di UNJA.
Rencana implementasi
Mendirikan perpustakaan (ruang baca) yang representatif di setiap fakultas di bawah
koordinasi perpustakaan pusat. Untuk itu diperlukan renovasi guna mendapatkan ruang
perpustakaan yang memenuhi syarat. Namun renovasi harus dilakukan tanpa mengurangi
ruang untuk kegiatan akademik serta ruang dosen. Renovasi dimaksudkan agar pemanfaatan
ruang yang ada menjadi lebih efisien.
Melaksanakan rekrutmen pustakawan dan meningkatkan keterampilan tenaga pengelola
perpustakaan yang sudah ada. Rekrutmen pustakawan dilakukan dengan menseleksi tenaga
pendukung yang ada, dan mengirim mereka yang terseleksi untuk mengikuti pelatihan singkat
mengenai pengelolaan perpustakaan.
Meningkatkan koleksi, baik jumlah judul maupun jumlah eksemplarnya melalui pembelian
buku-buku teks dan jurnal-jurnal ilmiah back issues. Setiap program studi harus berlangganan
setidak-tidaknya satu jurnal ilmiah internasional dan/atau jurnal ilmiah nasional terakreditasi.
Membenahi perlengkapan perpustakaan, seperti kursi, meja, rak buku, peralatan audio-visual,
dan sebagainya. Selain itu, juga akan dihadirkan perpustakaan maya (digital library) melalui
akses internet yang tersedia bebas di perpustakaan.
Indikator kinerja
Peningkatan jumlah bahan bacaan wajib sekurang-kurangnya 80% dari mata kuliah yang
ditawarkan.
Peningkatan jumlah koleksi buku-buku teks, baik yang berbahasa Inggeris maupun yang
berbahasa Indonesia.
25
Peningkatan jumlah koleksi jurnal-jurnal ilmiah, baik jurnal ilmiah nasional (terakreditasi dan
tidak terakreditasi) maupun jurnal ilmiah internasional bereputasi.
Peningkatan kunjungan dan transaksi perpustakaan oleh dosen dan mahasiswa.
Peningkatan jam layanan kepustakaan (sekurang-kurangnya 40 jam per minggu).
Percepatan masa studi mahasiswa.
Percepatan masa penyusunan tugas akhir (skripsi, tesis, disertasi).
26
27
Indikator kinerja
Jumlah judul kegiatan penelitian yang kompetitif dengan sumber dana dari luar UNJA.
Jumlah judul kegiatan penelitian dengan sumber dana dari UNJA.
Rata-rata publikasi ilmiah (per dosen) di jurnal internasional bereputasi dan jurnal nasional
terakreditasi.
Rata-rata seminar (per dosen) di tingkat internasional dan tingkat nasional.
Jumlah perolehan paten dan hak cipta.
Jumlah buku ajar ber-ISBN dan dipublikasikan secara nasional.
Proporsi dana yang dihasilkan sebagai management fee dari kegiatan penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat.
28
Sasaran
Sasaran program ini adalah meningkatnya kinerja staf dosen dalam melaksanakan
pengabdian (layanan) kepada masyarakat dalam bentuk penerapan hasil-hasil penelitian,
penerapan teknologi tepat guna maupun layanan lain yang bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
Rencana implementasi
Mengadakan Pelatihan Metodologi Pengabdian kepada Masyarakat bagi staf dosen UNJA.
Kegiatan ini dilaksanakan secara rutin setiap tahun dengan mengundang reviewer untuk
kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang kompeten dan berpengalaman dari Direktorat
Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat, Ditjen Dikti.
Menyediakan dukungan dana pengabdian pada masyarakat melalui skema Kegiatan
Pengabdian kepada Masyarakat secara berkelompok bagi dosen. Seleksi proposal serta
pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan berada di bawah koordinasi Lembaga
Pengabdian kepada Masyarakat UNJA.
Menyediakan dukungan dana bagi dosen yang mengikuti kegiatan pemaparan hasil kegiatan
PPM di tingkat nasional dan internasional.
Indikator kinerja
Jumlah judul kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang kompetitif dengan sumber dana
dari luar UNJA.
Jumlah judul kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dengan sumber dana
dari UNJA.
Jumlah layanan masyarakat/pagelaran berskala kota / kabupaten / provinsi.
Jumlah layanan masyarakat/pagelaran berskala nasional.
Jumlah layanan masyarakat/pagelaran berskala internasional.
Jumlah dosen yang terlibat dalam kegiatan PPM dibandingkan jumlah dosen aktif.
Proporsi dana yang dihasilkan sebagai management fee dari pengabdian kepada masyarakat.
29
proses pembelajaran. Hal ini tentu saja akan berdampak pada citra institusi dan citra dosen di
mata mahasiswa dan stakeholders.
Rasional
Kegiatan pembelajaran adalah suatu kegiatan yang terprogram yang mengacu kepada
prinsip FEE (facilitating, empowering, enabling), yang bertujuan untuk membuat mahasiswa
menjadi peserta didik yang aktif. Pembelajaran merupakan proses pengembangan kreativitas
untuk meningkatkan kemampuan berfikir dan merancang pengetahuan baru sebagai dampak
dari peningkatan penguasaan dan pengembangan materi perkuliahan. Selaras dengan Visi UNJA
2025, maka proses pembelajaran harus mengacu kepada tolok ukur internasional agar UNJA
dapat sejajar dengan perguruan tinggi lain di tingkat dunia.
Sejumlah aspek yang terkait dengan peningkatan kinerja pembelajaran antara lain adalah
metoda pendidikan yang inovatif, dosen berkualitas, serta ketersediaan ruangan dengan fasilitas
pengajaran yang memadai. Selain itu, guna menciptakan suatu proses belajar-mengajar yang
efektif, maka evaluasi dan pemantauan perlu dilakukan secara seksama dan berkesinambungan.
Dan tak kalah pentingnya adalah perlunya mengembangkan dan menerapkan suatu sistem
reward-penalty di seluruh lini kehidupan kampus.
Sasaran
Sasaran program ini adalah meningkatnya komitmen seluruh unsur kampus, baik di
kalangan staf dosen, tenaga administrasi, dan pimpinan untuk menciptakan suatu kinerja
pembelajaran yang lebih baik, mulai dari tingkat program studi, jurusan, fakultas hingga tingkat
universitas.
Rencana implementasi
Meningkatkan keterampilan mengajar di kalangan dosen. Upaya peningkatan kompetensi
dosen melalui Program Keterampilan Dasar Intruksional (PEKERTI) untuk dosen muda dan
program Applied Approach (AA) untuk dosen senior. Kedua program pelatihan ini bermanfaat
dalam rangka meningkatkan kompetensi profesional dosen dalam memangku jabatan
fungsional, terutama dalam peningkatan keterampilan pedagogis.
Membenahi fasilitas pendukung, seperti ruang dosen, ruang kuliah, ruang laboratorium, ruang
seminar dan ruang ujian. Fasilitas ini akan dilengkapi dengan peralatan pendukung yang
memadai, seperti AC, peralatan presentasi (komputer, LCD projector, projection screen), meja,
kursi, filing cabinet dan rak buku.
Mengembangkan sistem reward-penalty. Aturan-aturan yang digunakan dalam mengevaluasi
kinerja staf dosen akan dibuat berdasarkan ketentuan perundang-undangan dan disepakati
oleh semua pihak (pimpinan dan staf). Penilaian atas kinerja dosen akan dibuat secara adil
dan transparan. Selanjutnya, bagi mereka yang berprestasi akan diberikan reward, sebaliknya
penalty akan diberikan kepada mereka yang tidak menunjukkan kinerja baik.
Meningkatkan disiplin dosen dan mahasiswa dalam kegiatan perkuliahan, praktikum (skill lab)
dan tutorial.
Melengkapi bahan-bahan pengajaran untuk setiap mata kuliah, seperti hand out, diktat,
penuntun praktikum dan buku ajar.
Indikator kinerja
Jumlah ketersediaan dokumen pengajaran, seperti Garis-Garis Besar Program Pembelajaran
(GBPP) dan Rencana Program dan Kegiatan Pembelajaran Semester (RPKPS).
30
Jumlah bahan-bahan pengajaran, seperti modul mata kuliah, buku ajar, hand out, dan lecture
notes.
Beban tugas dosen yang dinyatakan dalam bentuk Ekivalensi Waktu Mengajar Penuh
(EWMP).
Persentase kehadiran dosen di dalam kelas/laboratorium dan tutorial.
Persentase kehadiran mahasiswa di dalam kelas/laboratorium dan tutorial.
31
Sasaran
Sasaran dari program pengembangan Badan Penjaminan Mutu Akademik adalah
tercapainya standar mutu pendidikan tertinggi dengan cara membangkitkan kesadaran
masyarakat kampus untuk berprestasi lebih baik dan menanamkan pengertian bahwa BPMA
merupakan proses yang berkelanjutan.
Rencana implementasi
Dalam program pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Akademik di UNJA terdapat tiga
aktivitas pokok, yaitu:
Sosialisasi Penjaminan Mutu Akademik di kalangan dosen, mahasiswa dan staf administrasi
untuk memberikan pengertian pentingnya peningkatan mutu pendidikan guna menghasilkan
lulusan yang kompeten dan memiliki daya saing tinggi di pasar kerja.
Melakukan evaluasi terhadap praktek-praktek yang menghambat pencapaian standar mutu
tersebut dan memperbaiki mekanisme implementasinya.
Mengembangkan sistem monitoring dan evaluasi melalui fungsionalisasi Tim Monitoring dan
Evaluasi Internal (MONEVIN) sebagai agen kendali mutu (Quality Control).
Indikator kinerja
Terbentuknya Unit Penjaminan Mutu Akademik di tingkat fakultas, jurusan dan/atau program
studi.
Tersusunnya Kebijakan Mutu Akademik yang dirumuskan oleh Tim Penjaminan Mutu
Akademik (TPMA).
Tersusunnya Standar Mutu Akademik, baik di tingkat universitas, fakultas maupun jurusan/
program studi, yang digunakan sebagai pedoman bagi pelaksanaan MONEVIN (audit,
asesmen dan evaluasi).
Tersusunnya Manual Mutu yang digunakan sebagai acuan bagi pelaksanaan kegiatan
akademik di tingkat universitas, fakultas maupun jurusan/program studi.
Tersusunnya Prosedur Operasional Baku (Standard Operating Procedure, SOP) yang
digunakan sebagai petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan yang berkaitan dengan administrasi
akademik.
32
33
mau tidak mau UNJA harus merumuskan langkah-langkah antisipatif untuk memacu kinerja
semua program studi agar meningkatkan kinerjanya guna mencapai kriteria minimal Standar
Nasional Pendidikan.
Saat ini UNJA menawarkan 24 progam studi jenjang sarjana (S1) dan 4 program studi
jenjang pasca sarjana (S2). Dari 24 program studi S1 yang ada, baru 11 (46%) program studi
yang terakreditasi B, dan baru 2 (50%) program studi jenjang S2 yang terakreditasi B.
Selebihnya peringkat akreditasi program studi di UNJA masih C, bahkan masih ada program
studi yang belum terakreditasi. Hingga saat ini belum ada satupun program studi di UNJA yang
terakreditasi A.
Dalam konteks globalisasi, akreditasi menjadi tolok ukur penting bagi kesehatan organisasi
dan memiliki peran strategis dalam peningkatan citra publik. Dengan akreditasi diharapkan
nasionalisasi, bahkan internasionalisasi, UNJA dapat direalisasikan. Oleh karenanya program
percepatan akreditasi program studi di UNJA memainkan peran penting dalam upaya
menyediakan pendidikan bermutu dan peningkatan citra universitas.
Rasional
Akreditasi adalah pengakuan atas program studi pada perguruan tinggi yang memenuhi
standar minimal, yang penilaiannya dilakukan secara objektif, adil, transparan, dan komprehensif
dengan menggunakan instrumen dan kriteria yang mengacu kepada Standar Nasional
Pendidikan. Sebagai suatu bentuk pertanggungjawaban publik, akreditasi program studi sudah
menjadi suatu kebutuhan bagi institusi penyelenggara pendidikan tinggi, termasuk UNJA.
Predikat akreditasi yang baik akan berdampak pada semakin membaiknya citra universitas di
mata masyarakat, yang pada gilirannya akan meningkatkan jumlah peminat (calon mahasiswa).
Sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, suatu program studi dinilai baik apabila mendapat
akreditasi dari lembaga berwenang (dalam hal ini Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi,
BAN-PT) dengan predikat minimal B. Dengan demikian hal ini berarti bahwa program-program
studi yang ditawarkan di UNJA setidak-tidak harus mendapatkan akreditasi dengan predikat B.
Sasaran
Sasaran program ini adalah terakreditasinya seluruh program studi yang ada di UNJA
dengan predikat akreditasi minimal B.
Rencana implementasi
Meningkatkan daya dukung sarana dan prasarana, baik kuantitas maupun kualitasnya,
sehingga memenuhi standar minimal berdasarkan kriteria BAN-PT.
Meningkatkan manajemen sumberdaya (manusia, sarana, prasarana, finansial, informasi);
serta meningkatkan kinerja tridharma perguruan tinggi untuk mencapai SNP.
Membentuk Tim Persiapan Akreditasi pada masing-masing program studi yang bertugas
menyusun Portofolio, melakukan Evaluasi Diri dan pengisian Borang Akreditasi.
Indikator kinerja
Seluruh program studi, baik pada jenjang sarjana maupun pascasarjana, memperoleh predikat
akreditasi minimal B.
Meningkatnya jumlah peminat, baik yang melalui seleksi penerimaan mahasiswa baru (SPMB)
maupun bentuk seleksi lainnya.
34
35
Pengembangan sistem dan jaringan data dan informasi antar unit kerja. Agar efektif, sistem
manajemen data dan informasi harus lengkap dan terintegrasi dengan basis data yang
terpusat, sehingga mampu melayani semua unit kerja yang ada. Saat ini, sistem manajemen
data dan informasi yang dikembangkan di UPT Komputer belum sepenuhnya terhubung ke
unit-unit kerja.
Indikator kinerja
Terbentuknya sistem pangkalan data yang menyediakan berbagai informasi bidang akademik,
administrasi dan keuangan, kemahasiswaan, serta kerjasama secara lengkap, akurat, dan
real time.
Terbangunnya jaringan internet di seluruh wilayah kampus, baik melalui fiber optic maupun
wireless.
Terbangunnya sistem aplikasi berbasis web yang dapat diakses oleh dosen dan mahasiswa
kapan saja dan dari mana saja.
36
Rasional
Salah satu program pembangunan pendidikan tinggi sebagaimana tercantum dalam
Rencana Strategis Depdiknas 2005-2009 adalah meningkatkan kinerja perguruan tinggi melalui
peningkatan produktifitas, efisiensi dan akuntabilitas pengelolaan layanan pendidikan tinggi
secara otonom. Salah satu manfaat otonom adalah terbangunnya kelembagaan yang lebih
kondusif untuk menciptakan pengelolaan yang transparan dan akuntabel. Kondisi ini akan
mengembangkan citra yang positif di mata masyarakat dalam rangka meningkatkan partisipasi
melalui pembiayaan, kontrol dan pengelolaan.
Sasaran
Sasaran program ini adalah perubahan status UNJA dari perguruan tinggi sebagai bagian
dari Departemen Pendidikan Nasional menjadi Badan Hukum Perguruan Tinggi yang mandiri dan
otonom.
Rencana implementasi
Membentuk Task Force yang bertugas menyusun rancangan persiapan perubahan status
UNJA menjadi otonom.
Mengadakan studi ke perguruan tinggi yang sudah memiliki status otonom untuk berbagi
pengalaman dalam pengelolaan otonom.
Mengadakan sosialisasi ke lingkungan internal UNJA (senat universitas dan unsur pimpinan
fakultas, jurusan dan program studi) mengenai pentingnya perubahan status UNJA menjadi
otonom
Indikator kinerja
Meningkatnya kesiapan UNJA untuk menjadi menjadi perguruantinggi otonom pada akhir
RPJM II (2015).
37