Jika kami menjadi kepala sekolah yang baru maka kami akan melakukan beberapa hal
sebagai berikut
1. Merumuskan kembali visi misi sesuai dengan kondisi yang dihadapi dan kondisi
harapann yang ingin di capai.
Visi dan misi, dirancang dan diarahkan pada pengaruh kemajuan teknologi yang
menuntut setiap prestasi secara cepat dan digital, secara umum visi dan misi yang
dibuat hendaknya mengarah pada pendidikan abad 21. Menafsirkan 'visi' sebagai
'suasana' dan 'nilai-nilai bersama' ketika fokus pada kehidupan sekolah dan
mengkomunikasikan visi dan misi terhadap setiap anggota.
2. Membenahi empat komponen lingkungan yang mendukung perkembangan organisasi
yaitu People, Objectives, Structure dan Technology.
People : pada ranah ini, setiap anggota dengan jabatan tertentu diberikan arahan untuk
pekerjaan yang semestinya dilaksanakan dan memberikan pandangan terhadap
perubahan masa depan akibat IT pada ranah pekerjaannya. Berbagi metode dalam
meningkatkan potensi masing masing sesuai dengan tupoksi yang dimiliki. Kegiatan
ini bisa dilakukan melalui pendekatan personal maupun kelompok. Pendekatan
personal seperti memberikan pengarahan secara individu, memberikan perhatian
terhadap setiap pekerjaan yang mereka lakukan dan bahkan berdiskusi secara personal
tentang kendala dan hambatan yang dihadapi dalam menjalankan tugas yang
diberikan. Pendekatan kelompok dapat dilakukan dengan cara memberikan pelatihan
pelatiha, seminar tentang teknologi masa depan yang relevan dengan bidang kerja dan
lain sebagainya.
Objective : mengembangkan tujuan bersama sehingga tujuan organisasi dapat
mendukung tujuan dari tiap anggota. Komponen ini sangat mempengaruhi kinerja dari
setiap anggota, jika tjuan anggota sesuai dengan tujan organisasi maka tensitas kerja
akan semakin meningkat.
Struktural : Merumuskan sistem koordinasi yang baik, sehingga setiap kegiatan atau
urusan memiliki alur komando yang jelas.
Technology : mengadopsi bahkan mengembangkan teknologi yang dapat digunakan
dalam meningkatkan peforma sekolah. Perkembangan teknologi tidak dapat diabaikan
keberadaanya dalam mempengaruhi budaya hidup dan kerja manusia dan kemudian
berdampak pada budaya kerja organisasi.