Anda di halaman 1dari 4

PROPOSAL PENELITIAN

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


TINGKAT PENDAPATAN PETERNAK SAPI POTONG
DI KECAMATAN KAMPAR KIRI TENGAH
KABUPATEN KAMPAR

OLEH :
RIKI SAPUTRA ARIADI
NIM : 1148110251

PROGRAM STUDI PETERNAKAN


FAKULTAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM
RIAU
2015
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ternak sapi, khususnya sapi potong merupakan salah satu sumber daya
penghasil bahan makanan berupa daging yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan
penting artinya di dalam kehidupan masyarakat. Seekor atau kelompok ternak sapi
bisa menghasilkan berbagai macam kebutuhan, terutama sebagai bahan makanan
berupa daging, disamping hasil ikutan lainnya seperti pupuk kandang, kulit,
tulang dan lain sebagainya. Daging sangat besar manfaatnya bagi pemenuhan gizi
berupa protein hewani.
Ternak sapi potong dapat ditemukan hampir di seluruh penjuru dunia
dengan berbagai macam pola pemeliharaan, tergantung pada kondisi setempat. Di
Indonesia, penyebaran ternak sapi potong belum merata. Ada beberapa daerah
yang sangat padat, ada yang sedang, tetapi ada yang sangat jarang dan terbatas
populasinya. Tentu saja hal ini dikarenakan beberapa faktor, antara lain faktor
pertanian atau lahan, kepadatan penduduk, iklim, dan daya aklimatisasi, serta
adat-istiadat dan agama.
Ternak sapi potong di Indonesia sebagai salah satu sumber makanan
berupa daging, produktivitasnya masih sangat memprihatinkan karena jumlahnya
masih jauh dari target yang diperlukan konsumen. Hal ini disebabkan oleh
produksi daging masih rendah. Ada beberapa faktor yang menyebabkan jumlah
prouksi daging masih rendah, antara lain populasi sapi rendah dan produksi sapi
yang rendah. Hasil daging yang dapat diperoleh sangat berhubungan dengan
penyebaran populasi ternak pada suatu daerah. Lebih mendukung lagi apabila
pengolahan ataupun pemeliharaan yang dilakukan secara modern. Namun
pemeliharaan yang dilakukan masih jauh dari modrenisasi. Ternak sapi potong di
Indonesia sebagian besar dipelihara dengan cara semi intensif dan terkesan masih
bersifat tradisional. Sapi dipelihara sebagai usaha sampingan dengan usaha pokok
adalah bertani. Demikian halnya fenomena yang terjadi di Riau sehingga

menimbulkan pertanyaan dengan penyebaran populasi ternak sapi potong yang


tidak merata dan teknik pemeliharaan seperti diatas apakah mempengaruhi
besarnya penghasilan dan pendapatan masyarakat.
Hal yang tampak di Riau ada beberapa daerah yang sangat padat, ada yang
sedang, tetapi ada yang sangat jarang atau terbatas penyebaran populasi ternak
sapi potong. Tentu saja hal ini sangat mempengaruhi besarnya penghasilan atau
pendapatan masyarakat pada daerah tersebut sehingga timbul perbedaan dalam
segi ekonomi maupun dalam pemenuhan gizi hewani khususnya daging sapi
setiap daerah. Sehubungan hal diatas maka penulis mencoba untuk meneliti dan
menganalisa faktor sosial ekonomi yang mempengaruhi pendapatan peternak sapi
potong pada suatu daerah berdasarkan jumlah kepemilikan.
Kecamatan Kampar Kiri Tengah merupakan salah satu daerah penyebaran
populasi ternak di Kabupaten Kampar yang berpotensi untuk dikembangkan yang
termasuk wilayah Provinsi Riau.
1.2 Identifikasi Masalah
Usaha tenak sapi dalam bentuk usahatani merupakan salah satu usaha yang
dikelola oleh petani/peternak dengan peran ekonomi yang relatif terbatas. Usaha
tenak sapi potong merupakan salah satu jenis usaha yang dilakukan oleh sebagian
masyarakat Kecamatan Kampar kiri tengah, Kabupaten Kampar. Usaha
peternakan ini ada yang dijadikan sebagai pekerjaan utama, ada juga yang
dijadikan sebagai pekerjaan sampingan.
Permasalahan umum yang perlu diketahui berkaitan dengan hal-hal
penting yang menyangkut segi ekonomi peternak sapi potong di Kecamatan
Perbaungan. Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian ini dilakukan untuk
menjawab pertanyaan berikut :

Adakah pengaruh pengalaman beternak, tingkat pendidikan, umur


peternak dan sistem pemeliharaan terhadap pendapatan peternak sapi
potong di Kecamatan Kampar kiri tengah, Kabupaten Kampar ?

1.3 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan adanya pengaruh
pengalaman beternak, tingkat pendidikan, umur peternak dan sistem pemeliharaan
terhadap pendapatan peternak sapi potong di Kecmatan Kampar Kiri Tengah,
Kabupaten Kampar.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Menjadi acuan bagi peternak sapi potong dalam melakukan
pemeliharaan ternak sapi potong guna meningkatkan pendapatannya.
2. Bagi instansi yang terkait khususnya dapat menjadi acuan dalam
rangka pembangunan usaha ternak sapi potong di wilayah yang
bersangkutan atau di daerah lain.
3. Menjadi sumber informasi bagi kalangan akademisi dan peneliti
lainnya.

1.5 Hipotesis
Berdasarkan latar belakang diatas peneliti mengambil dugaan sementara
bahwa pengalaman beternak, tingkat pendidikan, umur peternak dan sistem
pemeliharaan berpengaruh terhadap pendapatan peternak sapi potong di
Kecamatan kampar kiri tengah.

Anda mungkin juga menyukai