Anda di halaman 1dari 25

BAB III

METODE DAN PEMBAHASAN

3.1

Resume Kasus

3.1.1

Tn. TD
Tn. TD berusia 46 tahun bekerja sebagai karyawan di Fakultas Kedokteran

UNJANI. Tidak ada keluhan nyeri pada bagian pinggang untuk saat ini, hanya
saja ketika duduk terlalu lama terasa seperti pegal dan nyeri bagian punggung,
leher dan pinggang, tetapi keluhan tersebut cepat hilang. Tidak ada gerakan yang
mencetuskan nyeri pada bagian pinggang. Sekitar tiga bulan yang lalu berobat ke
dokter dengan keluhan nyeri bagian pinggang disebelah kanan yang sudah
dirasakan selama satu bulan, nyeri tidak disertai dengan penjalaran ke bagian
tubuh lain, nyeri tidak disertai kesemutan ataupun baal, nyeri cukup menganggu
aktifitas seperti duduk, berdiri dan berjalan.
Dokter mengatakan bahwa nyerinya diakibatkan karena ketegangan otot,
lalu dokter memberikan obat untuk relaksasi otot dan Tn. TD disarankan untuk
banyak mengkonsumsi air putih setiap harinya. Sekitar enam bulan yang lalu Tn.
TD mengalami kecelakaan yaitu terjatuh dari motor, jari-jari kakinya terbentur
mengenai aspal tetapi tidak ada keluhan ke bagian pinggang. Riwayat penyakit
darah tinggi, kencing manis disangkal, dan mengidap penyakit lainpun disangkal.
Sejak SMA Tn. TD sudah mengikuti kegiatan olahraga rutin khususnya
Olahraga Voli dari tahun 1984. Sekarang menjabat sebagai Ketua Bimpres kota
Cimahi semenjak satu tahun yang lalu. Latihan Voli dilakukan setiap dua kali

seminggu selama tiga jam. Setiap hari Tn. TD selalu melakukan olahraga lari
selama 30 menit sebelum bekerja, jarak tempuh yang biasanya dijalani sekitar 2,4
km. Tn. TD bekerja di UNJANI sebagai karyawan di KA. SUBBAG TU P3DG
Fakultas Kedokteran sejak tahun 1990. Bekerja selama 5 hari kerja dari pukul
08.00 16.00 WIB. Pekerjaan Tn. AD berhubungan dengan komputer dalam
sehari bisa mencapai 6 jam untuk duduk, sisanya berdiri dan dilakukan untuk
istirahat.
Posisi saat bekerja sudah baik, tapi sering juga menunduk lama saat
bekerja, kursi yang dipakai juga baik. Tempat kerja yang dirasakan sekarang
kurang nyaman karena ruangan pengap, tidak ada AC. Ruangan terasa bising
karena ada suara dari Lab. Basah yang setiap keterampilan medik digunakan dan
suara kompresor yang setiap saat berbunyi, Tn. AD atau karyawan lain tidak
menggunakan pelindung. Untuk penerangan ruangan kerja cukup. Beban pikiran
yang dirasakan cukup membuat kesulitan tidur, terkadang Tn. AD melaksanakan
tugas yang bukan porsinya.
3.1.2

Tn. SM
Tn. SM berusia 29 tahun. bekerja sebagai staf administrasi Program Studi

Kedokteran Gigi Unjani. Tn SM sudah menikah sejak 2 tahun yang lalu. Keluhan
utama nyeri punggung bawah sejak 5 tahun yang lalu. Sakit yang dirasakan
biasanya setelah berolahraga (futsal) sampai keesokan hari, sehingga sering
mengganggu pekerjaannya. Olahraga yang dilakukan bisanya seminggu sekali. Tn
SM merasa lebih terasa sakit apabila duduknya tidak benar, sehingga duduknya
jadi harus lebih tegak agar sakitnya membaik. Terkadang kesulitan untuk

membawa atau mengangkat beban yang terlalu berat. Setiap hari bekerja dari jam
07.00-17.00, senin sampai dengan jumat. Setelah jam 17.00 melanjutkan kerja di
sebuah klinik sampai jam 21.00. Pekerjaanya lebih banyak jalan-jalan daripada
duduk. Di ruangan kerjanya kurang adanya ventilasi, kurang pencahayaan, panas,
dan bising. Karena disebelah ruangannya adalah ruangan mesin yang setiap
harinya selalu dipakai.
Tn. SM juga terkadang terasa tangan dan kaki kesemutan, selain itu tidak
ada keluhan apa-apa. Riwayat keluarga tidak ada. Riwayat pengobatan yang
dilakukan tidak ada.
2.1.3

Tn. Tz
Tn. Tz berusia 25 tahun dengan keluhan nyeri punggung bagian bawah

sejak satu bulan belakangan ini. Tn. Tz merupakan staff administrasi di bangsal
Gigi Rumah Sakit Angkatan Darat Dustira Cimahi sejak dua tahun yang lalu. Tn.
Tz bekerja selama delapan jam dengan pola kegiatannya 75% berdiri dan 25%
duduk. Keluhannya dirasakan setelah melakukan push up. Nyeri dirasakan saat
mau tidur dan berkurang dengan diberikan ganjalan pada punggung bawahnya
dengan bantal.
Sebelumnya tidak ada riwayat trauma. Tn. Tz juga belum melakukan
pengobatan untuk keluhannya.
2.1.4

Tn. HH
Tn. HH lahir di Bandung 15 mei 1983, menikah dan belum memiliki anak,

bekerja sebagai karyawan administrasi di fakultas kedokteran Unjani program


studi kedokteran gigi sejak 4 tahun yang lalu. Tn. HH bekerja selama lima hari

dalam seminggu dari hari senin sampai jumat, mulai pukul 08.00 -16.00 WIB.
Waktu istirahat selama bekerja adalah satu jam, mulai pukul 12.00-13.00 WIB.
Selama bekerja Tn.HH lebih banyak berdidi dan jalan-jalan dibandingkan duduk
(duduk 20% dan berdiri 80%). Sebulan yang lalu Tn.HH sempatmenderita nyeri di
daerah pinggang, menurut keterangan dari Tn.HH hal tersebut dikarenakan
kesalahan posisi tidur. Tn.HH mengobati rasa nyerinya dengan dipijit oleh tukang
pijit. Pada saat itu nyeri tidak menggagu kegiatannya sehari-hari, termasuk
kegiatan selama bekerja, hanya saja mengurangi beban bila Tn.HH diminta untuk
mengangkat beban.
Apabila akhir minggu saat libur Tn.HH sellau menghabiskan dengan
istirahat dan berkumpul bersama keluarga. Tn. HH juga memiliki hobi main game.
Tn.HH juga sering melakukan olahraga rutin seperti jogging dan bermain futsal.
2.1.5

Tn. T
Tn. T berusia 54 tahun bekerja sebagai karyawan di Fakultas Kedokteran

Unjani. Tn. T mempunyai keluhan pegal pegal di bagian pinggang. Pegal


pegal di rasakan jika tidak berolahraga karena Tn.T selalu berolahraga setiap
minggu nya, olahraga yang sering di lakukan yaitu bersepada dan bermain
badminton, Tn.T sering menggunakan balsem untuk meredakan rasa pegal pegal
nya. tn. T tidak mempunyai riwayat penyakit dan tidak pernah mengalami trauma.
Tn.T bekerja dalam satu hari selama 6 jam. Kegiatann bekerja sehari hari
duduk di kursi selama 4 jam. Tn.T sangat menikmati pekerjaannya dan tidak
merasakan ada masalah dalam pekerjaannya. Setelah selesai bekerja, Tn. T
melakukan aktifitas lagi di rumah yaitu menjaga toko sampai pukul 9 malam.

Tn.T seringkali mengangkat barang berat tetapi sejauh ini tidak ada keluhan
apapun. Tn.T mempunyai 2 orang anak, anak pertamanya sedang melakukan
pendidikan di perguruan tinggi dan anak ke dua duduk di bangku SMA kelas 2.
2.1.6

Tn. Th
Tn.Th berusia 26 tahun bekerja sebagai cleaning service di Fakultas

Kedokteran Unjani. Tn.Th mempunyai keluhan pegal-pegal di bagian belakang


lutut. Pegal pegal di rasakan jika saat bekerja. Tn.Th tidak mengobati pegalnya
dengan obat hanya dengan istirahat untuk menghilangkan rasa pegalnya. Tn.Th
tidak mempunyai riwayat penyakit dan tidak pernah mengalami trauma.
Tn.Th bekerja satu hari 9 jam. Kegiatan bekerja sehari-hari 70% berdiri
dan jalan-jalan 30% sepanjang hari. Tn.Th sangat menikmati pekerjaanya dan
tidak merasakan ada masalah dalam pekerjaannya.
2.1.7

Tn. Y
Tn. Y dengan usia 38 tahun bekerja sebagai karyawan di Fakultas

Kedokteran Gigi Unjani. Tidak ada keluhan nyeri pada bagian pinggang, leher
maupun sendi lainnya. Tidak ada gerakan yang mencetuskan nyeri pada bagian
pinggang. Hanya saja pegal-pegal biasa dan cepat hilang bila terlalu lelah.
Tidak ada riwayat penyakit darah tinggi, kencing manis, mengalami
wtrauma dan mengidap penyakit lain. Setiap hari Tn. Y bekerja tidak selalu
duduk, paling lama duduk sekitar 30 menit. Kegiatan lainnya saat bekerja lebih
sering berjalan-jalan. Tn. Y tidak terlalu rutin melakukan olahraga setiap
minggunya, tetapi beliau lebih menyukai berjalan kaki daripada menggunakan
sepeda motor ke tempat bekerja. Tn. Y bekerja di UNJANI sebagai karyawan di

TU P3DG Fakultas Kedokteran sejak tahun 2000. Bekerja selama 5 hari kerja dari
pukul 08.00 16.00 WIB. Pekerjaan Tn. Y berhubungan dengan komputer dalam
seminggu sekali, sisanya berjalan dan dilakukan untuk istirahat.
Posisi saat bekerja sudah baik dan kursi yang dipakai juga baik. Tempat
kerja yang dirasakan sekarang nyaman karena ruangan luas dan adanya pendingin
ruangan yang dinyalakan selama bekerja. Ventilasi pun baik hanya saja ruangan
terasa bising karena suara mahasiswa dan mahasiswi tetapi itu tidak terlalu
mengganggu. Tn. Y atau karyawan lain tidak menggunakan pelindung. Untuk
penerangan ruangan kerja cukup. Tidak ada masalah diluar pekerjaan maupun
beban pikiran lainnya.
2.1.8

Ny. SS
Ny. SS berusia 45 tahun bekerja sebagai karyawan di Fakultas Kedokteran

UNJANI. Sejak memasuki usia 40 tahun, Ny. SS mengeluh nyeri pada bagian
pinggang ketika sudah duduk terlalu lama. Nyeri dirasakan seperti pegal. Selain
nyeri di bagian pinggang, terkadang pasien juga mengeluhkan nyeri dibagian
leher. Saat merasakan nyeri, Ny. SS biasanya beristirahat sekitar satu hingga dua
jam atau dipijat untuk menghilangkan nyerinya. Tidak ada gerakan yang
mencetuskan nyeri pada bagian pinggang. nyeri tidak disertai dengan penjalaran
ke bagian tubuh lain, nyeri tidak disertai kesemutan ataupun baal, nyeri cukup
menganggu aktifitas seperti duduk, berdiri dan berjalan.
Ny. SS bekerja di UNJANI sebagai karyawan Fakultas Kedokteran sejak
tahun 1993. Saat ini, menempati posisi di bagian akademik Program Studi
Kedokteran Gigi. Setiap minggunya bekerja 5 hari kerja dari pukul 08.00 16.00

WIB. Pekerjaan Ny. SS berhubungan dengan komputer dalam sehari bisa


mencapai 5 jam untuk duduk, sisanya bergerak dan berkeliling.
Posisi saat bekerja sudah baik, tapi sering juga menunduk lama saat
bekerja, kursi yang dipakai juga baik. Tempat kerja yang dirasakan sekarang
cukup nyaman dengan luas 3x2 meter untuk dua orang. Terdapat AC dan jendela
serta penerangan yang cukup dari cahaya lampu. Hubungan Ny.SS dengan pekerja
lain baik. Tidak ada beban pikiran dari pekerjaan maupun keluarga yang
dirasakan.
2.1.9

Tn. ES
Tn. ES berusia 53 tahun bekerja sebagai karyawan di Fakultas Kedokteran

UNJANI. Tidak ada keluhan nyeri pada bagian pinggang, leher maupun sendi
lainnya. Tidak ada gerakan yang mencetuskan nyeri pada bagian pinggang. Hanya
saja pegal-pegal biasa dan cepat hilang bila terlalu lelah.
Tidak ada riwayat penyakit darah tinggi, kencing manis, mengalami
trauma dan mengidap penyakit lain. Setiap hari Tn. ES bekerja tidak selalu duduk.
Kegiatan lainnya saat bekerja lebih sering berjalan-jalan. Rasio perbandingan
duduk dan berjalan adalah 50:50 %. Tn. ES selali rutin melakukan olahraga setiap
minggunya. Olah raga yang biasa dilakukan Tn. ES adalah futsal, lari dan senam
Tn. Y bekerja di UNJANI sebagai karyawan di Fakultas Kedokteran Program
Studi Kedokteran Gigi. Tn. ES Bekerja selama 5 hari kerja dari pukul 08.00
16.00 WIB. Pekerjaan Tn. ES selalu berhubungan dengan komputer diselingi
sesekali berjalan keluar.
Posisi saat bekerja sudah baik dan kursi yang dipakai juga baik. Tempat

kerja yang dirasakan sekarang nyaman karena ruangan luas dan adanya pendingin
ruangan yang dinyalakan selama bekerja. Ventilasi pun baik hanya saja ruangan
terasa bising karena beberapa minggu terakhir sedang ada proyek pembangunan di
ruang kerja Tn. ES. Namun hal tersebut dirasa tidak menjadi kendala baginya
untuk bekerja dengan baik. Tn. ES atau karyawan lain tidak menggunakan
pelindung. Untuk penerangan ruangan kerja cukup. Tidak ada masalah diluar
pekerjaan maupun beban pikiran lainnya.
2.1.10 Tn. D
Tn. D berusia 36 tahun bekerja sebagai karyawan di Fakultas Kedokteran
Unjani. Tn. D bekerja dalam satu hari selama 9 jam. Kegiatan bekerja sehari
hari duduk di kursi dan berjalan kesana kemari untuk menyelesaikan
pekerjaannya. Tn. D sangat menikmati pekerjaannya dan tidak merasakan ada
masalah dalam pekerjaannya. Setelah selesai bekerja, Tn. D tidak melakukan
aktifitas lagi di rumah. Tn.D sering merasa terganggu dengan kebisingan motor
dan mobil yang melewati samping dekanat kedokteran gigi, disaat Tn D merasa
terganggu, Tn D akan berhenti sejenak dari pekerjaaannya sampai suara bising
motor atau mobil itu menghilang.
3.1.11 Tn. H
TN. H Merupakan seorang pegawai di fakultas kedokteran gigi UNJANI
yang berumur 35 tahun , mempunyai tinggi badan 174 cm dan berat badan 62 Kg ,
mempunyai IMT 20,47 yang tergolong normal, berkerja di unjani dari 2010
sampai sekarang , lama berkerja dalam 1 hari sebanyak 9 jam dan dalam 1 minggu
berkerja sebanyak 63 jam . Tn. H mempunyai presentase berdiri yang sangat

tinggi dalam berkerja yaitu sebanyak 70 % berdiri sedangkan 30 % nya gabungan


dari duduk dan merebah . responden tidak mengeluhkan adanya ganguan
musculoskeletal , responden tidak sedang mengkonsumsi obat-obatan untuk
musculoskeletal , dan bila ada gangguan muskulo skeletal responden cenderung
melakukan istirahat .
Tn.H kadang-kadang mempunyai perasaan nyeri pada pinggul belakang
yang biasanya dicetuskan oleh perkerjaan responden , dimana sebagian besar
responden melakukan gerakan membungkuk , nyeri dirasakan sejak 1 tahun yang
lalu dan hanya dirasakan kalau responden merasa kecapean , sifat nyeri yang
dirasakan oleh responden yaitu perasaan tertindih pada pinggul belakang .Tn.H
menyebutkan jika timbul rasa nyeri pinggul belakangnya aka nada selama satu
sampai dua jam .
Saat nyeri timbul responden biasanya langsung rebahan dan istirahat .
tidak ada factor yang memperberat rasa nyeri responden karena biasanya
responden tidak merasa sakit pada saat berkerja , tetapi dirasakan kalau dia sudah
pulang ke rumah.Responden tidak merasakan keluhan-keluhan lainnya.
Tn.H berkerja pada bangsal delapan RS DUSTIRA dimana perkerjaanya
adalah mempersiapkan alat-alat kebutuhan untuk praktikum fakultas kedokteran
gigi untuk angkatan 2010,2011,2012,2013 dimana sebagian besar dalam
perkerjaannya responden berdiri terus menerus . Tn.H tidak pernah ada riwayat
trauma pada punggung belakang bawah.
Tn.H mengatakan bahwa lingkungan kerjanya sangat baik ,baik dalam
segala aspeknya dimana tidak ada suasana atau adanya hal-hal yang menyebabkan

terjadinya sakit pinggul belakang. Responden sendiri mengatakan bahwa


perkerjaannya mempunyai pengaruh dengan keluhan nyeri pinggul belakang yang
dialami oleh responden karena dalam perkerjaan responden sebagian besar dia
lakukan dengan gerakan repetitive yaitu membungkuk yang dia lakukan bisa
sampai 8 jam dalam 1 hari kerja. Responden meyebutkan bahwa dirinya jarang
sekali duduk.Tn.H mempunyai penyakit selain nyeri pinggang belakang yaitu
penyakit pernafasan , sakit tenggorokan , dan sedikit nyeri menelan.
Suasana tempat berkerja Tn.H bersuhu lumayan panas karena bersebelahan
dengan mesin simulator , kompenser yang lumayan menimbulkan suhu
panas.ruang Tn.H mempunyai pendingin ruangan dan sering dinyalakan tetapi
tidak mempengaruhi suhu ruangan Tn.H.Lingkungan tempat kerja Tn.H cukup
bising karena ada suara yang dikeluarkan oleh kompresor tetapi Tn.H mengatakan
bahwa suara bising tersebut tidak menggangu sehingga tidak melakukan tindakan
preventif apapun.ruangan kerjanya seluas 4m x 3m yang dibilang oleh responden
sudah cukup.mempunyai ventilasi berjumlah 6 buah dan ruangan tersebut.
Tn.H dalam perkerjaannya sangat berhubungan dengan mesin karena Tn.H
bertanggung jawab atas segala alat-alat dan bahan yang ada di bangsal delapan RS
DUSTIRA . Alat-alatnya adalah : kompresor , simulator , dental unit dan bahanbahannya adalah bahan-bahan kimia seperti Resin , Gips , lilin , aklirik . yang
semuanya mempunyai bau yang sangat menyengat terutama aklirik.

3.2

Diagnosis Okupasi

3.2.1

Tn. TD

1.

Diagnosis Klinis

: Bukan LBP

2.

Bahaya Potensial

: Kebisingan di Lab. Basah, udara yang lembab,

Pajanan Fisik

ruangan yang pengap, penerangan cukup


-

Pajanan Kimia

: Debu disekitar ruangan kerja

Pajanan Biologi

: Mikroorganisme

Pajanan Ergonomi : Posisi bekerja yang duduk terus, menunduk

Pajanan Psikososial: Stress kerja dikarenakan mengerjakan tugas yang


bukan porsinya

3.

Pajanan yang dapat menyebabkan penyakit


-

Pajanan Ergonomi : Posisi bekerja yang duduk terus, menunduk

Pajanan Psikososial: Stress kerja dikarenakan mengerjakan tugas yang


bukan porsinya

4.

Jumlah Pajanan

: Seminggu terdapat lima hari kerja sehari selama 8

jam, duduk terus selama 6 jam


5.

Faktor Individu

: Olahraga Voli

6.

Kemungkinan di Luar Pekerjaan

7.

Diagnosis okupasi

3.2.2

Tn. SM

: Olahraga Voli

: Bukan Penyakit Akibat Kerja

1. Diagnosis okupasi : Low Back Pain (LBP)


2. Bahaya Potensial:
3. Pajanan yang dapat menyebabkan penyakit : fisik, kimia, ergonomis

4. Jumlah pajanan

: 10 jam per hari

5. Faktor individu

6. Kemungkinan di luar pekerjaan : olahraga seminggu sekali


7. Diagnosis okupasi

3.2.3

Tn. Tz

1.

Diagnosis klinis

2.

Bahaya Potensial
-

: Penyakit Akibat Hubungan Kerja

: Low back pain

Pajanan Kecelakaan Kerja : Gangguan pada mata karena penggunaan

komputer
-

Pajanan fisik : Suhu, Debu

Pajanan Kimia : Tepung, dapat menyebabkan masalah pernafasan,

konjungtivitis, rhinitis alergi

3.

Pajanan Biologi : Mikroorganisme seperti virus, bakteri, jamur

Pajanan Ergonomis dan Psikososial : Stress menghadapi atasan

Pajanan yang Dapat Menyebabkan Penyakit


-

Pajanan kimia : tepung

Pajanan fisik : suhu ruangan yang lembab, kurang ventilasi dan

pencahayaan.
4.

Jumlah pajanan : delapan jam perhari.

5.

Faktor individu yang berpengaruh: tidak ada

6.

Kemungkinan lain diluar pekerjaan: push up

7.

Diagnosis okupasi: bukan penyakit akibat kerja / penyakit akibat

hubungan kerja.

3.2.4

Tn. HH

1. Diagnosis klinis

: Bukan LBP

2. Bahaya Potensial

Pajanan ergonomic : posisi tangan menggantung tanpa tumpuan pada


meja kerja

3. Pajanan yang dapat menyebabkan penyakit tersebut : 4. Jumlah pajanan

:-

5. Faktor individu yang berpengaruh : 6. Kemungkinan lain di luar pekerjaan : 7. Diagnosis okupasi

3.2.5

Th. T

1.

Diagnosis Klinis

2.

Bahaya Potensial

3.

:-

: Bukan LBP

Pajanan Fisik

: Suhu yang lembab

Pajanan Kimia

: Debu disekitar ruangan kerja

Pajanan Biologi

: Mikroorganisme

Pajanan Ergonomi : Posisi bekerja yang didominasi dengan duduk

Pajanan Psikososial: Stress

Pajanan yang dapat menyebabkan penyakit


-

Pajanan Ergonomi : Posisi bekerja yang didominasi dengan duduk

4.

Jumlah Pajanan

: Seminggu terdapat 5 hari kerja dan 2 hari menjaga

toko di rumah
5.

Faktor Individu

6.

Kemungkinan di Luar Pekerjaan : Tidak Ada

7.

Diagnosis Klinis

3.2.6

Tn. TH

1.

Diagnosis Klinis

2.

Bahaya Potensial

3.

: Penyakit Bukan Akibat Kerja

: Bukan LBP

Pajanan Fisik

Pajanan Kimia

: Debu disekitar ruangan kerja

Pajanan Biologi

: Mikroorganisme

Pajanan Ergonomi : Posisi bekerja yang didominasi dengan duduk

Pajanan Psikososial

: Bising akibat mesin

: Stress

Pajanan yang dapat menyebabkan penyakit


-

4.

: Tidak Ada

Pajanan Ergonomi : Posisi bekerja yang didominasi dengan duduk

Jumlah Pajanan

: Seminggu terdapat 5 hari kerja dan 2 hari menjaga

toko di rumah
5.

Faktor Individu

: Tidak Ada

6.

Kemungkinan di Luar Pekerjaan : Tidak Ada

7.

Diagnosis Klinis

3.2.7

Tn. Y

1.

Diagnosis Klinis

Penyakit Akibat Kerja

: Bukan LBP

2.

Bahaya Potensial
-

Pajanan Fisik

: Kebisingan

Pajanan Kimia

: Debu disekitar ruangan kerja

Pajanan Biologi

: Mikroorganisme

Pajanan Ergonomi : Posisi bekerja yang lebih sering berjalan

Pajanan Psikososial

: Stress masalah pekerjaan

3.

Pajanan yang dapat menyebabkan penyakit: -

4.

Jumlah Pajanan: -

5.

Faktor Individu: Sering berjalan ke tempat kerja

6.

Kemungkinan di Luar Pekerjaan: -

7.

Diagnosa PAK/PHAK: -

3.2.8

Ny. SS

1.

Diagnosis Klinis

2.

Bahaya Potensial

3.

Pajanan Fisik

: Bising akibat kendaraan yang berlalu-lalang

Pajanan Kimia

: Debu disekitar ruangan kerja

Pajanan Biologi

: Mikroorganisme

Pajanan Ergonomi : Posisi bekerja yang didominasi dengan duduk

Pajanan Psikososial

: Stress

Pajanan yang dapat menyebabkan penyakit


-

4.

: Bukan LBP

Pajanan Ergonomi : Posisi bekerja yang didominasi dengan duduk

Jumlah Pajanan

Seminggu terdapat lima hari kerja sehari selama 8 jam, duduk terus

selama 5 jam
5.

Faktor Individu

: Tidak Ada

6.

Kemungkinan di Luar Pekerjaan

7.

Diagnosa PAK/PHAK: Penyakit Akibat Kerja

3.2.9

Tn. ES

1.

Diagnosis Klinis

2.

Bahaya Potensial

: Tidak Ada

: Bukan LBP

Pajanan Fisik

: Kebisingan

Pajanan Kimia

: Debu disekitar ruangan kerja

Pajanan Biologi

: Mikroorganisme

Pajanan Ergonomi : Posisi bekerja yang lebih sering berjalan

Pajanan Psikososial

: Stress masalah pekerjaan

3.

Pajanan yang dapat menyebabkan penyakit: -

4.

Jumlah Pajanan: -

5.

Faktor Individu: Sering berjalan ke tempat kerja

6.

Kemungkinan di Luar Pekerjaan: -

7.

Diagnosa PAK/PHAK: -

3.2.10 Tn. D
1.

Diagnosis Klinis

: Bukan LBP

2.

Bahaya Potensial
-

Pajanan Fisik

: Bising motor dan mobil

Pajanan Kimia

: Debu disekitar ruangan kerja

Pajanan Biologi

: Mikroorganisme

Pajanan Ergonomi :Posisi bekerja yang didominasi dengan duduk,


gerakan mengetik yang repetitif

3.

Pajanan Psikososial: Stress

Pajanan yang dapat menyebabkan penyakit


-

Pajanan Ergonomi : -

4.

Jumlah Pajanan : 14 Tahun

5.

Faktor Individu : Tidak Ada

6.

Kemungkinan di Luar Pekerjaan : Tidak Ada

7.

Diagnosa okupasi : -

3.2.11 Tn. H
1.

Diagnosis Klinis

: Bukan LBP

2.

Bahaya Potensial

: Kebisingan di Lab. Basah, udara yang lembab,

Pajanan Fisik

ruangan yang pengap, penerangan cukup


-

Pajanan Kimia

: Debu disekitar ruangan kerja, aklirik, gips, lilin,

resin
-

Pajanan Biologi

: Mikroorganisme

Pajanan Ergonomi : Posisi bekerja yang berdiri terus, menunduk

Pajanan Psikososial: responden dengan hati senang mengerjakan

pekerjaannya , tidak ada stress


3.

Pajanan yang dapat menyebabkan penyakit:


-

4.

Pajanan Ergonomi : Posisi bekerja yang berdiri terus , menunduk

Jumlah Pajanan

: Seminggu tujuh hari kerja full , sampai pekerjaan

dibawa ke rumah
5.

Faktor Individu

: Olahraga lari 3 kali perminggu , ditambah angkat

barbell , total olahraga dalam 1 kali 1 jam


6.

Kemungkinan di Luar Pekerjaan : Olahraga lari 3 kali perminggu


ditambah angkat barbell , total olahraga dalam 1 kali 1 jam

7.

Diagnosa okupasi

3.3

Derajat Low Back Pain

3.3.1

Tn. TD
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

: Bukan Penyakit Akibat Kerja

Section
Pain Intensity
Personal Care (washing, dressing etc)
Lifting
Walking
Sitting
Standing
Sleeping
Sex Life
Social Life
Travelling
Total Score

Score
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0%

Kesimpulan :
Pada Tn. TD setelah dilakukan wawancara mengenai Low Back Pain dan
sesuai dengan Oswestry Low Back Pain Disability Questionnaire dengan skor 0%.

Interpretasi dari 0%-20% adalah minimal disability, bahwa Tn. TD masih bisa
melakukan aktifitasnya dengan baik, dan tidak memerlukan terapi apapun, hanya
saja diberikan edukasi kembali mengenai posisi kerja yang baik dan relaksasi
sesudah melakukan pekerjaan.
3.3.2

Tn. SM
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

PERTANYAAN
Pain intensity
Personal care
Lifting
Walking
Sitting
Standing
Sleeping
Sex life
Social life
Travelling
JUMLAH

SCORE
2
1
3
1
3
1
1
3
1
1
14

Kesimpulan:
14% dari score ODQ adalah minimal disability artinya Tn. SM masih bisa
melakukan aktifitasnya dengan baik, dan tidak memerlukan terapi apapun, hanya
saja diberikan edukasi kembali mengenai posisi kerja yang baik dan relaksasi
sesudah melakukan pekerjaan.
3.3.3
NO
1.
2.
3.
4.
5.

Tn. TZ
SECTION
Pain intensity
Personal care
Lifting
Walking
Siting

SCORE
1
0
1
0
2

6.
7.
8.
9.
10.

Standing
Sleeping
Sex life
Social life
Traveling
Total score

0
1
5
10

Kesimpulan:
Pada Tn. TZ setelah dilakukan wawancara mengenai Low Back Pain dan
sesuai dengan Oswestry Low Back Pain Disability Questionnaire dengan skor
10%. Interpretasi dari 0%-20% adalah minimal disability, bahwa Pak Tarzan
masih bisa melakukan aktifitasnya dengan baik, dan tidak memerlukan terapi
apapun, hanya saja diberikan edukasi kembali mengenai posisi kerja yang baik
dan relaksasi sesudah melakukan pekerjaan.
3.3.4
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Tn. HH
Section
Pain intensity
Personal Care
Lifting
Walking
Sitting
Standing
Sleeping
Sexlife
Social life
Traveling
Total Score

Score
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
1%

Kesimpulan:
0-25% menunjukkan bahwa pasien dapat hidup seperti biasa tanpa
gangguan yang berarti. Tidak ada indikasi untuk mengonsumsi obat-obatan
tertentu, hanya sebatas nasihat tentang bagaimana cara mengangkat barang, posisi

duduk dan olahraga.


3.3.5

Tn. T
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Section
Pain Intensity
Personal Care (washing, dressing etc)
Lifting
Walking
Sitting
Standing
Sleeping
Sex Life
Social Life
Travelling
Total Score

Score
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0%

Kesimpulan:
Tn. T sesuai dengan Oswestry Low Back Pain Disability Questionnaire
tidak ada keluhan yang mengarah ke LBP, pasien dapat melakukan aktifitasnya
tanpa hambatan.
3.3.6
NO
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Tn. Th
SECTION

Pain intensity
Personal care
Lifting
Walking
Siting
Standing
Sleeping
Sex life
Social life
Traveling
Total score
Kesimpulan :

SCORE
0
0
0
0
0
0
0
0
0

Tn. Th sesuai dengan Oswestry Low Back Pain Disability Questionnaire

tidak ada keluhan yang mengarah ke LBP, pasien dapat melakukan aktifitasnya
tanpa hambatan.

3.3.7

Tn. Y
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Section
Pain Intensity
Personal Care (washing, dressing etc)
Lifting
Walking
Sitting
Standing
Sleeping
Sex Life
Social Life
Travelling
Total Score

Score
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0%

Kesimpulan:
Pada Tn. Y setelah dilakukan wawancara mengenai Low Back Pain dan
sesuai dengan Oswestry Low Back Pain Disability Questionnaire dengan skor 0%.
Interpretasi dari 0%-20% adalah minimal disability, bahwa Tn. Y masih bisa
melakukan aktifitasnya dengan baik, dan tidak memerlukan terapi apapun, hanya
saja diberikan edukasi kembali mengenai posisi kerja yang baik dan relaksasi
sesudah melakukan pekerjaan.

3.3.8

Ny. SS
No.

Section

Score

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Pain Intensity
Personal Care (washing, dressing etc)
Lifting
Walking
Sitting
Standing
Sleeping
Sex Life
Social Life
Travelling
Total Score

0
0
1
0
1
0
0
0
0
0
4%

Kesimpulan:
Pada Ny. SS setelah dilakukan wawancara mengenai Low Back Pain dan
sesuai dengan Oswestry Low Back Pain Disability Questionnaire dengan skor $%.
Interpretasi dari 0%-20% adalah minimal disability, bahwa Ny.SS masih bisa
melakukan aktifitasnya dengan baik, dan tidak memerlukan terapi apapun, hanya
saja diberikan edukasi kembali mengenai posisi kerja yang baik dan relaksasi
sesudah melakukan pekerjaan.

3.3.9

Tn. Es
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Kesimpulan:

Section
Pain Intensity
Personal Care (washing, dressing etc)
Lifting
Walking
Sitting
Standing
Sleeping
Sex Life
Social Life
Travelling
Total Score

Score
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0%

Pada Tn. ES setelah dilakukan wawancara mengenai Low Back Pain dan
sesuai dengan Oswestry Low Back Pain Disability Questionnaire dengan skor 0%.
Interpretasi dari 0%-20% adalah minimal disability, bahwa Tn. Y masih bisa
melakukan aktifitasnya dengan baik, dan tidak memerlukan terapi apapun, hanya
saja diberikan edukasi kembali mengenai posisi kerja yang baik dan relaksasi
sesudah melakukan pekerjaan.
3.2.10 Tn. D
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Section
Pain Intensity
Personal Care (washing, dressing etc)
Lifting
Walking
Sitting
Standing
Sleeping
Sex Life
Social Life
Travelling
Total Score

Score
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0%

Kesimpulan:
Setelah dilakukan wawancara mengenai Low Back Pain dan sesuai dengan
Oswestry Low Back Pain Disability Questionnaire tidak ada keluhan yang
mengarah ke LBP, pasien dapat melakukan aktifitasnya tanpa hambatan.

3.3.12 Tn. H
No.
1
2
3
4
5
6
7

Section
Pain Intensity
Personal Care (washing, dressing etc)
Lifting
Walking
Sitting
Standing
Sleeping

Score
0
0
0
0
0
0
0

8
9
10

Sex Life
Social Life
Travelling
Total Score

0
0
0
0%

Kesimpulan:
Pada Tn. H setelah dilakukan wawancara mengenai Low Back Pain dan
sesuai dengan Oswestry Low Back Pain Disability Questionnaire dengan skor 0%.
Interpretasi dari 0%-20% adalah minimal disability, bahwa Tn. H masih bisa
melakukan aktifitasnya dengan baik, dan tidak memerlukan terapi apapun, hanya
saja diberikan edukasi kembali mengenai posisi kerja yang baik dan relaksasi
sesudah melakukan pekerjaan.

Anda mungkin juga menyukai