Latar Belakang Loyalitas merupakan hal yang penting dalam suatu industri rumah
sakit karena kemanfaatannya dalam peningkatan kinerja perusahaan.1 Secara
praktis studi loyalitas memiliki beberapa manfaat antara lain: loyalitas konsumen dapat menghemat biaya pemasaran, karena semakin tinggi loyalitas, maka semakin rendah biaya pemasaran yang dikeluarkan perusahaan karena dapat menciptakan word of mouth yang positif.1,2 Loyalitas konsumen berpengaruh pada sensitivitas harga, semakin tinggi loyalitas, maka semakin rendah sensitivitas harga pada konsumen.3 Secara teori, studi loyalitas mempunyai keragaman variabel. 4,5 Model yang dikonstruksi bertumpu pada lima variabel amatan yaitu kualitas layanan (service quality), citra perusahaan (corporate image), kepuasan konsumen (customer satisfaction), kepercayaan (trust), dan loyalitas konsumen (customer loyalty). Hal ini berdasarkan pada penelitian 5,6 Kandampully & Hu, (2007) dan Kassim & Abdullah, (2010) yang di konfirmasi pada setting di Indonesia. Dengan demikian, model yang dikonstruksi diharapkan memiliki daya prediksi yang tinggi terhadap loyalitas konsumen di Indonesia. Industri jasa (service industry) saat ini berkembang dengan sangat cepat. Persaingan yang terjadi saat ini sangat kompetitif dalam bidang industri ini. Pelayanan yang diberikan antara satu penyedia jasa (service provider) dengan pemberi jasa lainnya sangat bervariatif yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumennya. Salah satu industri jasa yang
berkembang dengan sangat cepat di Indonesia adalah industri jasa rumah
sakit, baik rumah sakit milik pemerintah maupun milik swasta bahkan milik asing.7,8 Industri jasa rumah sakit sebagai salah satu jasa dalam dunia pemasaran dituntut memberikan kualitas optimal atas kinerja yang diberikan kepada konsumen karena konsumen akan memberikan penilaian subjektif atau membentuk persepsi langsung terhadap brand image perusahaan atau penyedia jasa yang bersangkutan. Menurut Lupiyoadi, 7,9 perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa mencoba untuk memperlihatkan image-nya, karena dengan image yang bagus maka memberi nilai tambah bagi perusahaan dan juga membuat para konsumen senang dan betah bila kondisi tempat perusahaan itu benar memberikan suasana yang nyaman. Rumah sakit dalam menawarkan jasa harus berupaya memberikan pelayanan terbaik kepada para pasiennya dan memiliki perbedaan serta karakteristik masingmasing.9
Konsumen
akan
sangat
teliti
menyeleksi
dan
sangat
memperhitungkan jenis pelayanan yang diberikan rumah sakit tersebut,
sehingga hal ini merupakan sebuah tantangan dalam perkembangan industri jasa rumah sakit. Konsumen mengharapkan untuk memeroleh pelayanan (service) yang maksimal dari para penyedia jasa dengan menyediakan service yang memuaskan harapan mereka atau bahkan melebihi harapan mereka. Oleh karena itu, manajemen dari industri jasa perlu untuk selalu meningkatkan kualitas pelayanan kepada konsumen. Rumah sakit merupakan pelayanan publik yang harus terus-menerus ditingkatkan pelayanannya sampai menuju pelayanan prima, yaitu pelayanan yang customer oriented atau customer focus. Di Indonesia, sebagian besar rumah
sakit dimiliki dan diselenggarakan oleh pemerintah, dan sebagian besar
rumah sakit pemerintah dimiliki oleh pemerintah daerah, sehingga dalam penyelenggaraannya
sangat
erat
ketergantungannya
dengan
sistem
kesehatan pemerintah daerah.7
Cimahi menyandang peran sebagai daerah penyangga bagi Kota Bandung yang berjarak sekitar 12 km di sebelah barat. Terutama menjadi tempat bermukimnya para pekerja yang mencari nafkah di Kota Bandung. Kota Cimahi juga merupakan markas dari 31 kesatuan tentara dan polisi.10 Pembangunan di bidang kesehatan bertujuan agar semua lapisan masyarakat dapat memeroleh kesehatan secara mudah, merata dan murah. Sehingga upaya untuk melakukan peningkatan derajat kesehatan, yaitu dengan meningkatkan sarana dan fasilitas kesehatan. Pada tahun 2002 jumlah rumah sakit di Kota Cimahi terdapat 4 buah, 2 rumah sakit pemerintah masing-masing berlokasi di Cimahi Tengah dan Cimahi Utara, sedangkan 2 rumah sakit swasta terletak di Cimahi Tengah.10 Rumah sakit Dustira merupakan rumah sakit milik Markas Besar TNI Angkatan Darat yang terletak di Jalan dr. Dustira No. 1 Kecamatan Cimahi Tengah Kota Cimahi. Rumah sakit Dustira menyelenggarakan dan melaksanakan fungsi perumahsakitan serta sebagai rumah sakit rujukan tertinggi di wilayah Kodam III/Siliwangi, melalui upaya-upaya pelayanan kesehatan kuratif dan rehabilitatif yang terpadu dengan pelaksanaan kegiatan kesehatan promotif dan preventif sehingga disebut rumah sakit tingkat II atau tipe B. Dustira dibangun di atas tanah bersertifikat seluas 133.370 m2 dengan luas bangunan 54.481 m2 memiliki daya tampung 15 ruang perawatan dengan 475 tempat tidur.11
Pengembangan bukti fisik RS. Dustira yang paling terbaru adalah
pendirian gedung baru dengan fasilitas-fasilitasnya yang dimulai pada 2015. Perubahan dan pengembangan yang dilakukan oleh Kepala Rumah Sakit Dustira tersebut menandakan bahwa adanya peningkatan dalam kualitas jasa yang diberikan kepada konsumen dan untuk selanjutnya diharapkan dapat meningkatkan persepsi masyarakat akan pelayanan yang diberikan. Persepsi tersebut selanjutnya akan membentuk brand image rumah sakit yang positif dalam persepsi konsumen maka akan membantu kegiatan pemasaran rumah sakit.7,11