Oleh :
Anida Shofiana
09711203
Pembimbing :
dr. H. Akbar Zulkifli Osman, Sp. KJ., M.Kes.
I.
II.
Identitas Pasien
Nama
Usia
Jenis Kelamin
Agama
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat
Status
: Tn. S
: 31 th
: Laki-laki
: Islam
: SMP
: Tidak bekerja
: Lebak Gebang, Sragen
: Belum Menikah
Alloanamnesis
Alloanamnesis diperoleh dari: Adik pasien
A. Keluhan Utama :
B. Riwayat Perjalanan Penyakit
Pasien mulai mengalami perubahan tingkah laku sejak 11
tahun yang lalu, sejak pasien masih berusia 20 tahun. Perubahan
tingkah laku yang terjadi saat itu seperti sering mengamuk.
Menurut adiknya, hal tersebut terjadi dikarenakan pasien tidak
bisa melanjutkan sekolah ke jenjang SMA karena keterbatasan
ekonomi. Pihak keluarga awalnya tidak segera mengetahui
perubahan yang terjadi dikarenakan pasien seorang yang pendiam,
sehingga sejak itu pasien tidak pernah berobat. Pasien pertama kali
berobat dan mondok pada tahun 2003 karena pasien mengamuk
dan meresahkan warga di sekitar rumahnya. Pasien mondok di RSJ
Surakarta kurang lebih 1 tahun. Setelah pulang dari RS pasien
kontrol sekali dan selanjutnya tidak kontrol maupun minum obat
lagi sehingga pasien mondok kembali di RSJ Surakarta dengan
alasan yang sama yaitu mengamuk. Pasien mengaku mondok
sebanyak 4 kali di RSJ Surakarta dengan rata rata lama mondok
nya 1 tahun.
Setelah mondok pada tahun 2013, pasien mulai kontrol di
poli jiwa RSUD Sragen. Sejak saat itu pasien tidak pernah
mengamuk. Berdasarkan penuturan pasien saat anamnesis, pasien
mengatakan bahwa pasien merasa pikirannya dikendalikan oleh
tetangganya agar pasien mengamuk dan marah-marah. Sehingga
pasien mudah curiga dengan orang lain. Pasien juga mengatakan
bahwa pikirannya dapat dibaca oleh orang lain. Pasien juga sering
melihat orang-orang mengolok-olok dirinya karena tidak bisa
sekolah SMA. Pasien juga sering berbicara sendiri, pasien
mengatakan bahwa dia adalah orang yang paling pintar
dibandingkan teman-temannya yang lain.
Dahulu pasien merupakan anak yang pandai, namun karena
keterbatasan ekonomi sehingga pasien tidak bisa meneruskan
pendidikannya ke jenjang SMA. Sehingga sejak saat itu pasien
tidak pernah mau keluar karena malu. Sebelumnya pasien
merupakan pengajar mengaji di TPA tempat tinggalnya. Namun
semenjak sakit, pasien tidak mau lagi untuk mengajar mengaji.
Aktivitas pasien sekarang hanya di rumah saja, pasien hanya
melakukan aktivitas rumah tangga seperti makan, mandi, tidur dan
menonton televisi saja.
C. Riwayat Penyakit Dahulu
a. Riwayat Gangguan Mental
Pasien pernah mondok di RSJ Surakarta sebanyak 4 kali
dengan keluhan yang sama, terakhir mondok satu tahun yang
lalu. Sekarang pasien rutin kontrol sebulan sekali di poli jiwa
RSUD Sragen.
b. Kondisi medik
Dari alloanamnesis dan autoanamnesis
- Riwayat Kejang
(-)
- Riwayat Trauma Kepala
(-)
- Riwayat Asma
(-)
- Riwayat penggunaan Alkohol
(-)
- Riwayat Penyalahgunaan Obat(-)
D. Riwayat Kehidupan Pribadi
1. Riwayat prenatal
Pasien merupakan anak ke 6 dari 7 bersaudara. Tidak
didapatkan masalah medis selama kehamilan.
2. Riwayat masa kanak-kanak awal
Adik pasien tidak begitu ingat mengenai perkembangan masa
kanak-kanan pasien. Tetapi pasien tidak mendapatkan ASI
eksklusif (selama 6 bulan ) dan selanjutnya disambung dengan
pemberian susu formula.
3. Riwayat masa kanak-kanak pertengahan
Pernikahan :
Pasien belum menikah
Pendidikan :
Pasien menyelesaikan pendidikannya hinggal lulus SMP.
Sejak
E. Riwayat Keluarga
Keterangan:
: laki-laki normal
: perempuan normal
: laki-laki gangguan jiwa
: laki-laki meninggal
: perempuan meninggal
Ayah pasien juga pernah mengalami keluhan gangguan jiwa,
namun sudah meninggal keluarga
Status Psikiatri
a. Keadaan umum
Tampak seorang laki-laki 31 tahun, penampilan sesuai umur, rawat
diri cukup
b. Kesadaran
c.
d.
e.
f.
g.
h.
6.
7.
8.
9.
i. Orientasi
a. Waktu : Baik
b. Tempat: Baik
c. Orang : Baik
d. Ruang : Baik
j. Hubungan Jiwa
Hubungan jiwa : mudah
k. Perhatian
Dapat Ditarik Mudah Dicantum (DDMD)
l. Persepsi
Halusinasi
i. Auditori
: (+),Mendengar bisikan-bisikan
ii. Visual
: (-)
iii. Olfaktori
: (-)
Ilusi
: (-)
m. Insight
Insight baik derajat V
n. Taraf dapat dipercaya
Dapat dipercaya (Keluarga)
IV.
Diagnosis Multiaksial
Diagnosis Axis I
Diagnosis Axis II
Diagnosis Axis III
Diagnosis aksis IV
Diagnosis aksis V