Anda di halaman 1dari 4

PRAKTEK MEMBUAT ANTENNA BAZOOKA 40 MB VERSI NGAWUR POL

JAKA TRIYANA (YD1EGX)


Didorong oleh keinginan menjajal antenna BAZOOKA seperti yang di wejang-kan oleh Pakde Bam
(YB1KO) yang belum lama ini di unggah, bahwa pada versi militer di bentang berupa inverted vee,
atau inverted U dengan pigtail yang kiwir-kiwir seperti antenna nya om Erick (YC2NDX) jaman dulu.
Setelah celingak-celinguk kesana kemari seperti petuahnya Bung Yon (YC1UUU) untuk
memanfaatkan potensi benda-benda sekitar, hanya ditemukan bekas kabel TV-75 Ohm sepanjang 19
meter, tambang segedhe jempol hanya 5 meter saja, dan sebatang pohon di depan kamar tjap peti
kemas 20 feet, yang tinggi dahan nya sekitar 6 meter saja, kabel untuk pigtail gampang lah entar
cari-cari kethokan kabel seadanya, dan bekas botol minuman buat jaga-jaga untuk menggulung ugly
ballun sesuai sisa kabel transmisi yang ada agar tidak nglewer-nglewer nganggu pemandangan.
Langkah pertama adalah membuat oret-oretan dan ukuran seperti yang dirumuskan oleh pakde
Bambang disesuaikan dengan ketersediaan bahan dan lokasi seperti ini:

Berikutnya adalah memotong kabel coax dan kabel NYAF 1.5mm dengan ukuran diatas. Yang agak
horror adalah nyambung coax ke kabel NYAF karena selubung luar kabel coax ini hanya sedikit plus
ada grenjengnya dan tidak bisa di solder, jadi hanya main plintar plintir saja. Untuk menambah
kekuatan terhadap cuaca sebaiknya digunakan isolasi yang bagus. Saya pergunakan Scoth 3M-23,
soalnya pengalaman beberapa bulan yang lalu, antenna Fan Dipole Tribander menggunakan kabel
speaker rusak gara-gara feed pointnya dirubung jadi rumah semut. Namun tidak perlu lebay di cor
resin atau pakai semen.
*Buka isolasi luar kira-kira 3,5 cm

**Plintir kabel selubung luar bersama dengan grenjeng-nya, dan buka isolasi inner 0,5 cm

***Plintir kabel selubung luar, kabel NYAF 1.5mm pada inner kabel

****Tekuk inner kabel dan plintir untuk mengikat dan mendapatkan kekuatan terhadap tarikan.

*****Seperti ini

******Sambungan di isolasi untuk memberikan ketahanan terhadap cuaca

Pada bagian ujung NYAF di tekuk balik sepanjang 25cm kemudian di pelintir / dipilin dan di ikat.
Bagian ini juga untuk mengikatkan tali tambang, pada versi ngawur ini tidak perlu menggunakan
isolator apapun.

Berikutnya adalah membodhol tambang yang hanya 5 meter agar cukup untuk ngolor antenna
(yang ini enggak juga usah di tiru, hehehe)

Dengan menerapkan jurus lempar batu sembunyi tangan, membutuhkan waktu 15 menit untuk
mengerek ke dahan pohon seperti ini

Sisi kanan KYP = Kok Yo Pas di ikat ke batang pohon besar

Yang sisi kiri hanya dapat pohon kecil segedhe lengan, wis rapopo daripada dapat pohon ciplukan,
atau di ikat ke gagang sapu.

Setelah di test ternyata pada frek 7.080 dengan SWR hombro tjap KOBOY, jarum VU- indikator
reverse sama sekali tidak nguget (jarum tidak bergerak) tapi jangan tanya SWR berapa ya? hehehe.
Sampai di 7.185 Khz jarum reverse hanya nguget sedikit saja. Di kolong 6.985 Khz jarum reverse
bergerak sedikit, kebeneran sore itu kedengaran suaranya om Zulkhairi (Magek Raya DR) dari
mBekasi, langsung minta report bisa 5-9. Karena suasana mendekati maghrib maka QSO nya
bubaran. Baru pada malam hari coba di band plan sesungguhnya, dan ternyata hasilnya cukup
menggembirakan. Selain itu, TV satelit juga aman-aman saja dari gangguan.
CATATAN:
1. Untuk keperluan jangka panjang, disarankan untuk membuat konstruksi lebih baik.
2. Usahakan kabel coaxial yang selubung luarnya dapat disolder
3. Tidak semua pohon dapat digunakan, misalnya pohon tebu, pohon cabe, dan pohon yang di
kebun tetangga.
4. Hati-hati terhadap manusia, kucing dan ayam di sekitar antenna (lho opo hubungane?).

Anda mungkin juga menyukai