Anda di halaman 1dari 21

6

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori
Teori tidak dapat menggantikan pertimbangan praktis. Sebaliknya,
pertimbangan praktis tidak harus merupakan kelanjutan dari suatu teori.
Tetapi pengetahuan teoritis memperkuat pertimbangan praktis dan dapat
memberikan rasa percaya diri kepada pelaksana.
Agar penulis dapat memperoleh hasil yang optimal dalam analisa
laporan arus kas pada Credit Union (CU) Femung Pebaya maka dalam analisa
ini penulis menggunakan teori teori akuntansi yang perna penulis dapat di
bangku akademis.
1. Pengertian Akuntansi
Pengertian tentang akuntansi telah dikemukakan oleh para ahli
akuntansi yang bertahun tahun telah terlibat di dalamnya. Mereka
memberikan batasan (defenisi) berdasarkan keahlian dan pengalamannya
sehingga kita memperoleh daya guna manfaatnya di dalam memahami
akuntansi. Adapun definisi definisi yang dikemukakan para ahli
akuntansi tentang pengertian akuntansi
a. Menurut Horngern, (2000:168), Intermediate Accounting, akuntansi
didefinisikan sebagai proses pencatatan, pengukuran dan penyampaianpenyampaian informasi ekonomi agar dapat dipakai sebagai dasar
pengambilan keputusan atau kebijaksanaan.

b. Menurut Sunyanto, (2004:168), Intermediate Accounting, pengertian


akuntansi

itu

adalah

pengidentifikasian,

suatu

pencatatan,

tahapan

proses

penggolongan,

pengumpulan,

peringkasan

dan

penyajian/pelaporan dari transaksi-transaksi keuangan serta penafsiran


hasilnya guna pengambilan keputusan.
c. Menurut AICPA (American Institute of Certified Public Accountant),
akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan dan pengikhtisaran
dengan cara tertentu dalam ukuran moneter, transaksi dan kejadiankejadian yang umumnya bersifat keuangan dan termasuk menafsirkan
hasil-hasilnya.
d. Menurut Kep. Men. Keu RI (NO. 476 KMK. 01 1991), Akuntansi
adalah

suatu

proses

pengumpulan,

pencatatan,

penganalisaan,

peringkasan, pengklasifikasian dan pelaporan transaksi keuangan dari


suatu kesatuan ekonomi untuk menyediakan informasi keuangan bagi
para pemakai laporan yang berguna untuk pengambilan keputusan.

2. Ruang Lingkup Akuntansi

Akuntansi mempunyai beberapa ruang lingkup diantaranya adalah:


a. Akuntansi Keuangan: bidang ini berhubungan dengan masalah
pencatatan transaksi untuk suatu perusahaan atau organisasi dan
penyusunan berbagai laporan keuangan berkala dari hasil pencatatan.
b. Akuntansi Biaya: bidang akuntansi yang menekankan pada penentuan
dan pengendalian biaya selama proses produksi dan harga pokok dari
barang yang selesai diproduksi.

c. Akuntansi Manajemen: menggunakan biaya histori taksiran guna


membantu manajemen didalam menjalankan kegiatan dan perencanaan.
d. Akuntansi Perpajakan: menekankan pada penyusunan laporan keuangan
berdasarkan peraturan perpajakan dan perencanaan transaksi dengan
mempertimbangkan efek pembayaran pajak perpajakan (tax planning)
e. Sistem Akuntansi: bidang yang menyangkut masalah perancangan
prosedur, metode, dan teknik untuk mencatat dan mengolah transaksi
perusahaan.
f. Akuntansi pemerintahan: bidang akuntansi yang menekankan pada

pencatatan dan pelaporan transaksi dari lembaga pemerintah dengan


peraturan yang mengikat lembaga-lembaga tersebut.

3. Pihak Pihak Yang Berkepentingan Akan Informasi Akuntansi


Informasi arus keuangan perusahaan termuat dalam pencatatan
pembukuan keuangan perusahaan dimana semua biaya dan pendapatan
keuangan dicatat di sini. Informasi ini dibutuhkan oleh beberapa pihak
diantaranya:

a. Pihak internal, yang merupakan manajemen (stewardship)


Memiliki kendali secara langsung terhadap sistem akuntansi dan dapat
menentukan informasi apa yang dibutuhkan dan bagaimana informasi
itu dilaporkan.
b. Pihak eksternal
Pemegang saham/pemilik/investor
Kreditor
Masyarakat (untuk pemegang saham yang sudah go public)

Gambar 2.A.3 Pihak pihak yang membutuhkan informasi akuntansi


4. Laporan Keuangan
Definisi laporan keuangan menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI)
mengatakan bahwa Neraca dan perhitungan rugi-laba serta segala
keterangan-keterangan yang dibuat dalam lampirannya antara lain laporan
sumber dan penggunaan dana.
Laporan keuangan juga sangat berguna bagi pihak-pihak tertentu yang
berhubungan langsung atau mempunyai kepentingan terhadap perusahaan
bersangkutan. Pihak-pihak tersebut antara lain :
Para pemilik perusahaan
Manajer atau pemimpinan perusahaan
Investor, kreditur, dan bankers
Pemerintah

10

a. Karakteristik Kualitatif Laporan Keuanggan Menurut IAI


Menurut Ikatan Akuntan Indonesia, Laporan Keuangan memiliki
empat karakteristik kualitatif pokok, yakni:
1. Dapat Dipahami
Informasi yang berkualitas adalah informasi yang dengan mudah dan
segera dapat dipahami oleh pemakainya.
2. Relevan
Informasi memiliki kualitas relevan apabila dapat mempengaruhi
keputusan ekonomi pemakainya. Relevansi informasi bermanfaat
dalam peramalan dan penegasan.
3. Keandalan
Informasi memiliki kualitas andal apabila bebas dari pengertian yang
menyesatkan, kesalahan material dan dapat diandalkan pemakainya
sebagai penyajian yang tulus/jujur dari yang seharusnya disajikan atau
yang secara wajar diharapkan dapat disajikan.
4. Dapat Dibandingkan
Pemakai harus dapat membandingkan Laporan Keuangan perusahaan
antarperiode untuk mengidentifikasi kecenderungan posisi dan kinerja
perusahaan.

11

Gambar 2.A.4.a Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan Menurut IAI

b. Bentuk Laporan Keuangan


Bentuk dan laporan keuangan terdiri dari :
1. Neraca
Neraca dibuat dengan maksud untuk menunjukkan posisi
keuangan suatu perusahaan pada tanggal tertentu, biasanya pada
waktu dimana buku-buku ditutup dan ditentukan sisanya pada akhir
tahun fiskal atau tahun kalender, sehingga neraca sering disebut
dengan Balance Sheet. Setiap neraca mencerminkan posisi aktiva dan
kewajiban perusahaan pada suatu saat tertentu, sedangkan perubahan
neraca merupakan gambaran kegiatan yang dilakukan perusahaan.
Menurut Dr. Zaki Baridwan, MSc (1997:18), Intermediate
Accounting, neraca itu terdiri dari tiga bagian utama, dimana setiap
bagian memiliki elemen-elemen, yaitu :

a. Aktiva
1. Aktiva lancar

12

2. Investasi jangka panjang


1. Aktiva Tetap Berwujud
2. Aktiva Tetap Tidak Berwujud
3. Aktiva lain-lain
b. Hutang
1. Hutang lancar
2. Hutang jangka panjang
3. Hutang-hutang lain
c. Modal
Modal hakekatnya merupakan hak pemilik perusahaan atas
kekayaan perusahaan contohnya Modal saham, Laba tidak dibagi,
Modal penilaian kembali, Modal sumbangan, dan Modal lain-lain.

2. Laporan Laba Rugi


Drs.

S.

Munawir

mengemukakan

(1995:26),

Intermediate

Accounting, laporan Laba-rugi merupakan Suatu laporan yang


sistematis tentang penghasilan, biaya, Laba-rugi yang diperoleh suatu
perusahaan selama periode tertentu.
Tujuan dari penyusunan ini adalah untuk mengukur kemajuan
perusahaan didalam menjalankan operasinya. Unsur-unsur laporan
Laba -rugi adalah :
a. Hasil penjualan
b. Harga pokok penjualan
c. Laba kotor penjualan
d. Biaya operasi perusahaan

13

1. Biaya penjualan
2. Biaya administrasi dan umum
e. Laba bersih
f. Pendapatan atau biaya-biaya di luar operasi

3. Laporan Laba Ditahan


Laporan Laba rugi adalah kekayaan pemegang saham yang
meningkat karena menahan harta yang diperoleh dari laba dalam
perusahaan. (Henry R. Anderson, 1984 : 264), Intermediate
Accounting. Laporan ini menggambarkan bagaimana model organisasi
didistribusikan, keuntungan pada suatu periode dibagikan dalam
bentuk pembagian laba kepada para pemegang saham atau kerap
disebut deviden.

4. Laporan Arus Kas


Laporan ini memberikan informasi mengenai arus kas masuk dan
arus kas keluar selama satu periode tertentu, sesuai dengan periode
laporan keuangan lain. Laporan arus kas memberikan informasi
mengenai bagaimana perusahaan mengelola kas masuk dan kas
keluarnya. Secara singkat laporan ini menerangkan saldo kas awal
perusahaan berubah dengan penambahan dan pengurangan uang.
Dalam laporan arus kas terdapat arus kas dari aktivitas investasi,
efek,saham, perantara perdagangan efek : (Henry R. Anderson, 1984 :
257), Intermediate Accounting.

14

Investasi adalah harta yang pada umumnya bersifat jangka panjang


yang tidak dipergunakan dalam operasi normal suatu perusahaan dan
manajemen tidak bermaksud untuk merubanya menjadi kas pada
tahun yang akan datang.
Efek adalah surat pengakuan utang, surat berharga komersial,
saham obligasi tanda bukti utang.
Saham adalah tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau
badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas.

5. Laporan Perubahan Modal


Laporan perubahan modal merupakan penghubung antara laporan
laba rugi dengan neraca. Laba atau Rugi transaksi modal netto akan
masuk dalam Laporan perubahan modal sehingga angka modal akhir
akan diperoleh. Memasukkan angka laba dan perubahan modal netto
ke rekening modal akun merupakan suatu proses yang disebut tutup
buku Suwardjono, (1989 : 89), Intermediate Accounting.

c. Tujuan Laporan Keuangan


Laporan keuangan merupakan suatu alat yang sangat penting untuk
.memperoleh informasi-informasi tentang posisi keuangan dan hasil-hasil
yang dicapai oleh perusahaan selama periode akuntansi

yang

bersangkutan. Posisi keuangan diungkapkan dalam laporan neraca dan


hasil-hasil yang dicapai oleh perusahaan, sedangkan modal diungkapkan
dalam laporan rugi-laba dan laporan perubahan modal atau laba ditahan.
Laporan-laporan keuangan tersebut harus disusun oleh setiap perusahaan
pada tiap-tiap akhir periode. Dari hasil analisis laporan keuangan, maka

15

dapat diketahui tentang kondisi finansial perusahaan, efisiensi, dan


perkembangan perusahaan.

5. Laporan Arus kas


Laporan arus kas (cash flow statemant) adalah laporan keuangan yang
menyajikan arus kas masuk dan arus kas keluar atau setara kas yang berasal
dari aktivitas operasi, aktivitas investasi, aktivitas pendanaan selama periode
akuntansi tertentu, Ikatan Akuntansi Indonesia (2009) PSAK No. 2. Dalam
SFAS No. 95 diperbolehkan adanya format penyajian laporan operasi
perusahaan pada laporan arus kas yaitu penyajian dengan cara langsung dan
tidak langsung.

a. Kegunaan Laporan Arus Kas


Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (2009) PSAK No. 2 paragraf
03 dan 04 menyatakan kegunaan dari informasi arus kas. Dari pernyataan
tersebut dapat diidentifikasi 5 (lima) kegunaan dari Laporan Keuangan
antara lain:
1. Laporan Arus Kas dapat memberikan informasi yang memukinkan
para pemakai untuk mengevaluasi perubahan dalam aktiva bersih
perusahaan, struktur keuangan (termasuk likuiditas dan solvabilitas),
dan kemampuan untuk mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas
dalam rangka adaptasi dengan perubahaan keadaan dan peluang.
2. Laporan Arus kas ini berguna untuk menilai kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan kas dan setara kas dan memungkinkan para
pemakai mengembangkan model untuk menilai dan membandingkan
nilai sekarang dari arus kas masa depan dengan berbagai perusahaan.

16

3. Informasi arus kas juga meningkatkan daya banding pelaporan kinerja


operasi berbagai perusahaan karena dapat menghilangkan pengaruh
pengunaan perlakuan akuntansi yang berbeda terhadap transaksi dan
peristiwa yang sama.
4. Informasi arus kas sering digunakan sebagai indikator dari jumlah
waktu, dan kepastian arus kas masa depan.
5. Informasi arus kas juga berguna untuk meneliti ketepatan data taksiran
arus kas masa depan yang telah dibuat sebelumnya dan dalam
menentukan hubungan antara kemampuan perusahaan menghasilkan
keuntungan dan arus kas bersih serta dampak perubahan harga.

b. Klasifikasi Arus Kas


Laporan arus kas harus melaporkan arus kas selama periode
tertentu, Ikatan Akuntasi Indonesia (2009) PSAK No. 2 membuat
klasifikasi arus kas yang terdiri dari 3 aktivitas:
1. Aktivitas Operasi
Arus kas dari aktivitas operasi terutama diperoleh dari aktivitas
penghasilan utama pendapatan perusahaan. Oleh karena itu, arus kas
tersebut pada umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang
mempengaruhi penetapan laba atau rugi bersih. Beberapa contoh arus
kas dari aktivitas operasi adalah:
a. Penerimaan kas dan penjualan barang dan jasa
b. Penerimaan kas dari royalti, fees, komisi, dan pendapatan lainlainnya.
c. Pembayaran kas pada pemasok barang dan jasa.

17

d. Pembayaran kas kepada karyawan


e. Penerimaan dan pembayaran kas oleh perusahaan asuransi
sehubungan dengan premi, klaim, anuitas dan manfaat asuransi
lainnya.
f. Pembayaran kas atau penerimaan kembali (retitusi) pajak
penghasilan kecuali dapat diidentifikasi secara khusus sebagai
bagian dari aktivitas pendanaan dan investasi.
g. Penerimaan dan pembayaran kas dari kontrak yang diadakan untuk
tujuan transaksi usaha dan perdagangan.

Beberapa transaksi seperti, penjualan peralatan pabrik, dapat


menimbulkan keuntungan atau kerugian yang dimaksudkan dalam
perhitungan laba atau rugi bersih. Arus kas yang menyangkut
transaksi semacam itu merupakan arus kas dari aktivitas investasi.

2. Aktivitas investasi
Pengungkapan terpisah arus kas yang berasal dari aktivitas
investasi perlu dilakukan sebab arus kas tersebut mencerminkan
penerimaan dan pengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya dan
bertujuan menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan.
Beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas investasi adalah:
a. Pembayaran kas untuk membeli aset tetap, aset tidak berwujud, dan
aset jangka panjang lain, termasuk biaya pengembangan yang
kapitalisasi dan aset tetap yang dibangun sendiri.
b. Penerimaan kas dari penjualan tanah, bangunan dan peralatan, serta
aset tidak berwujud dan aset jangka panjang lainnya.

18

c. Perolehan saham atau instrumen keuangan perusahaan lainnya.


d. Uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain serta
pelunasannya (kecuali yang dilakukan oleh lembaga keuangan).

3. Aktivitas pendanaan
Pengungkapan terpisah arus kas yang timbul dari aktivitas
pendanaan perlu dilakukan sebab berguna untuk memprediksi klaim
terhadap arus kas masa depan oleh para pemasok modal perusahaan.
Beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas pendanaan:
1) Penerimaan kas dari emisi saham atau instrumen modal lainnya
2) Pembayaran kas pada pemegang saham untuk menarik atau
menebus saham perusahaan
3) Penerimaan kas dari emisi obligasi, pinjaman wesel, hipotek, dan
pinjaman lainnya
4) Pelunasan pinjaman.
5) Pembayaran kas oleh penyewa (lessee) untuk mengurangi saldo
kewajiban yang berkaitan dengan sewa pembiayaan (finance
lease).

c. Bentuk Laporan Arus Kas


Dalam penyajian arus kas kita mengenal 2 (dua) bentuk laporan
arus kas, yaitu metode laporan arus kas langsung (direct method) dan
laporan arus kas metode tidak langsung (indirect method). Masing
masing metode mempunyai kelebihan dan kekurangan sebagai dasar
analisa laporan arus kas yang ada sesuai dengan keinginan perusahaan.

19

1. Metode langsung (direct method)


Metode langsung melaporkan sumber sumber dari kas operasi
dan penilaian kas operasi. Sumber utama kas operasi adalah kas yang
diterima dari pelanggan. Sedangkan penggunaan utama dari kas
operasi meliputi kas yang dibayar kepada pemasok untuk barang
barang dan jasa serta kas yang dibayarkan kepada karyawan dan
bentuk gaji dan upah.
Keunggulan metode langsung bahwa metode ini melaporkan
sumber sumber kas dan pemakaian kas dalam laporan arus kas.
Menghasilkan informasi yang berguna dalam mengestimasi arus kas
masa depan yang tidak dapat dihasilkan dengan metode tidak
langsung.

20

Tabel 2.A.5.c.1 Laporan Arus Kas Dengan Metode Langsung


PT. JAYA MERDEKA DI UDARA
Laporan Arus Kas
Tahun Yang Berakhir 31 Desember 20XX

Arus kas dari aktivitas Operasi


Penerimaan kas dari pelanggan
Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan
Kas yang dihasilkan operasi
Pembayaran pajak penghasilan
Arus kas sebelum pos luar biasa
Hasil dari asuransi karena gempa bumi
Arus kas bersih dari aktivitas operasi

xxx
(xxx)
xxx
(xxx)
xxx
xxx

Arus kas dari aktivitas investasi


Perolehan anak perusahaan A dengan kas
Penerimaan bungan
Penerimaan deviden
Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi

(xxx)
xxx
xxx

Arus kas dari aktivitas pendanaan


Hasil dari penerbitan modal saham
Pembayaran hutang sewa guna usaha keuangan
Pembayaran deviden
Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas
pendanaan

Xxx

(xxx)

xxx
(xxx)
(xxx)

Kenaikan bersih kas dan setara kas


Kas dan setara kas pada awal periode
Kas dan setara kas pada akhir periode

(xxx)
Xxx
xxx
Xxx

2. Metode tidak langsung (inderect method)


Metode tidak langsung melaporkan arus kas operasi yang dimulai
dengan laba bersih dan kemudian disesuaikan dengan pendapatan dan
beban yang tidak melibatkan penerimaan atau pembayaran kas.
Keunggulan utama dari metode tidak langsung adalah metode ini
memusatkan pada perbedaan antara laba bersih dan arus kas dari
aktivitas operasi. Karena datanya dapat tersedia dengan segera, maka

21

metode tidak langsung umumnya lebih murah dibandingkan dengan


metode langsung.

Tabel 2.A.5.c.2 Laporan Arus Kas Dengan Metode Tidak Langsung


PT. JAYA MERDEKA DI UDARA
Laporan Arus Kas
Tahun Yang Berakhir 31 Desember 20XX
Arus kas dari aktivitas operasi
Laba bersih sebelum pajak dan pos luar biasa
Penyesuaian untuk:
Penyusutan
Penghasilan investasi
Beban bunga
Laporan operasi sebelum perubahan modal kerja
Kenaikan piutang dagang dan piutang lain
Penurunan persediaan
Penurunan hutang dagang
Kas yang dihasilkan operasi
Pembayaran pajak penghasilan
Arus kas sebelum pos luar biasa
Hasil dari asuransi karena gempa bumi
Arus kas bersih dari aktivitas operasi
Arus kas dari aktivitas investasi
Perolehan anak perusahaan A dengan kas
Hasil dari penjualan peralatan
Penerimaan bunga
Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi
Arus kas dari aktivitas pendanaan
Hasil dari penerbitan modal saham
Hasil dari pinjaman jangka panjang
Pembayaran hutang sewa guna usaha keuangan
Pembayaran deviden
Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan
Kenaikan bersih kas dan setara kas
Kas dan setara kas pada awal periode
Kas dan setara kas pada akhir periode

xxx
xxx
(xxx)
xxx
xxx
(xxx)
xxx
(xxx)
xxx
(xxx)
xxx
xxx
Xxx

(xxx)
xxx
xxx
(xxx)

xxx
xxx
(xxx)
(xxx)
(xxx)
xxx
Xxx
xxx

d. Tujuan Laporan Arus Kas


Menurut Harahap, (2000:178), Intermediate Accounting, tujuan
menyajikan laporan arus kas adalah untuk memberikan informasi yang
relevan tentang penerimaan dan pengeluran kas atau setara kas dari suatu

22

perusahaan pada periode tertentu. Laporan ini membantu pihak investor,


kreditor dan pemakai lainnya untuk:
1. Menilai kemampuan perusahaan untuk memasukan kas di masa yang
akan datang.
2. Menilai kemampuan perusahaan untuk memenuhi kawajibannya,
membayar deviden dan keperluan dana untuk kegiatan eksternal.
3. Menilai alasan-alasan perbedaan antara laba bersih yang dikaitkan
dengan penerimaan dan pengeluaran kas.
4. Menilai pengaruh investasi posisi keuangan perusahaan selama suatu
periode.

Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (2009) PSAK No. 2 tujuan


laporan arus kas adalah:
Memberikan informasi historis mengenai perubahan kas dan setara kas
dari suatu perusahaan melalui arus kas yang mengklasifikasikan arus
kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, maupun pendanaan selama
suatu periode akuntansi

e. Manfaat Laporan Arus Kas


Laporan arus kas merupakan laporan yang memiliki banyak
manfaat, baik untuk pemakai internal maupun eksternal, manfaat arus kas
antara lain adalah:
1. Kemampuan perusahaan untuk memprediksi arus kas masa depan.
Dengan mempelajari hubungan faktor faktor seperti penjualan dan
kas bersih yang disediakan dari aktivitas operasi, atau kas yang
diberikan dari operasi dan kenaikan atau penurunan kepada kas, para

23

investor dan pihak lainnya dapaat memprediksi terhadap jumlah,


waktu dan ketidak pastian dari arus kas di masa yang akan datang.
2. Kemampuan perusahaan untuk membayar deviden dan memenuhi
obligasi.
3. Alasan perbedaan antara laba bersih dan kas bersih yang tersedia atau
dipakai dalam aktivitas operasi.

f. Teori Analisa Laporan Arus Kas


Sebagai langkah pertama dalam analisa arus kas adalah
penyusunan Laporan Perubahan Neraca (Statement of Balance Sheet
Changes) yang disusun atas dasar dua neraca dalam periode. Laporan
tersebut menggambarkan perubahan masing masing elemen neraca
antara dua periode tersebut, dan setiap perubahan elemen tersebut
mencerminkan adanya sumber penggunaan kas.
Untuk analisa dan evaluasi ini penulis akan menggunakan laporan
arus kas 2012 dengan membandingkan dua necara yaitu neraca tahun
2011 dan neraca tahun 2012. Laporan tersebut akan menggambarkan
perubahan dari masing masing elemen neraca, dan dari kertas kerja,
kamudian akan disusun laporan arus kas.
Dalam melakukan analisa laporan arus kas penulis akan membuat
komposisi dana berdasarkan laporan arus kas CU PEMUNG PEBAYA.
Dalam komposisi dana ini, penulis akan mebuat perbandingan setiap
sumber kas dan perbandingan antara penggunaan kas dengan total
penggunaan kas pada tahun yang bersangkutan yaitu 2012.

24

Sebagai bahan analisa dalam tugas akhir ini, penulis akan


mencantumkan neraca konsolidasi dua tahun, yaitu tahun 2011 dan tahun
2012 serta laporan arus kas yang berakhir pada tahun 2012.

g. Alat Ukur Arus Kas


Pengukuran arus kas menggunakan alat ukur sebagai berikut:
1. Rasio Kecukupan
Rasio kecukupan adalah alat ukur utama dalam rangka memenuhi
kegiatan operasi yang bukan merupakan kegiatan investasi atau
pendanaan. Rasio kecukupan dapat dibagi menjadi:
a. Reinvestment Rasio
Reinvestment Rasio

Pembelian Aktiva Tetap


Jumlah Arus Kas dari Operasi

Rasio ini menunjukan bahwa setiap 1 rupiah arus kas operasi akan
digunakan untuk membeli aktiva tetap.
b. Long Term Debt Repayment Rasio
Long Term Debt
Repayment Rasio

Pelunasan Hutang Jangka Panjang


Jumlah Arus kas dari Operasi

Rasio ini menunjukan bahwa setiap 1 rupiah arus kas akan


digunakan untuk pelunasan hutang jangka panjang

c. Deviden Payout Rasio

Deviden Payout Rasio

Pembayaran Deviden
Laba Operasi

Rasio ini menunjukan bahwa setiap 1 rupiah arus kas akan


digunakan membayar deviden.

25

2. Rasio Efisiensi
Rasio ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana perusahaan
melakukan investasi pada sumber sumber dana yang produktif.
a. Cash Flow Return On Asset

Jumlah Arus Kas Dari Operasi


Total Aktiva
Ini menunjukan berapa arus kas operasi yang dihasilkan setiap 1
Cash Flow Return On Asset =

rupiah pendapatan

b. Cash Flow Return On Sales


Cash Flow Return On Sales

Jumlah Arus Kas Dari Operasi


Pendapatan

Ini menunjukan berapa arus kas operasi yang dihasilkan setiap 1


rupiah pendapatan.

c. Operation Indeks
Operation Indeks

Jumlah Arus Kas Operasi


Laba Operasi

Ini menunjukan berapa arus kas operasi yang dihasilkan setiap 1


rupiah laba operasi.

3. Free Cash Flow


Adalah aliran kas operasi yang sudah dikurangi untuk pengeluaran
modal dan pembayaran deviden. Free cash flow merupakakn arus kas
yang tidak terikat untuk pembayaran yang lain, free cash flow negatif
mengidentifikasi bahwa perusahaan tidak bisa menutupi pengeluaran
modal

dan

deviden.

Sedangkan

free

cash

flow

positif

26

mengidentifikasikan bahwa rasio kecukupan perusahaan semakin


baik.
Free Cash Flow = Arus Kas Operasi (Pengeluaran Modal +
Deviden)
B. Hipotesis
Diduga bahwa informasi analisa laporan arus kas pada Credit Union
(CU) Femung Pebaya dapat mempengaruhi rasio kecukupan, rasio efisiensi,
dan free cash flow di masa yang akan datang.

C. Defenisi Konsepsional
Laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk
memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil hasil
yang telah dicapai pemakainya apabila dilakukan analisis dan interprestasi
atas laporan keuangan tersebut.
Salah satu teknis analisis yang digunakan adalah analisis terhadap
laporan arus kas. Analisis arus kas sering dipakai sebagai alat analisi yang
diharapkan dapat memberikan gambaran kemampuan perusahaan dalam
memenuhi semua kewajiban dan membiayai operasi perusahaan.
Arus kas perusahaan tercermin dalam laporan arus kas, yang dibagi
dalam tiga aktivitas yaitu operasi, investasi, dan pendanaan. Laporan arus kas
merupakan salah satu objek dari analisis terhadap laporan keuangan terutama
kewajiban jangka pendek maupun kewajiban jangka panjang. Dengan
demikian laporan arus kas mempunyai pengaruh penting terhadap likuiditas.
Likuiditas adalah tingkat kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
yang akan jatuh tempo atau kewajiban jangka pendek.

Anda mungkin juga menyukai