BAB IV
HASIL PENELITIAN
61
Sebelah Selatan
Sebelah Timur
Sebelah Barat
62
63
f. Menciptakan iklim yang sehat dan kondusif bagi dunia usaha dan
masyarakat untuk berperan aktif dalam pembangunan sarana dan
prasarana daerah
g. Membuka isolasi daerah pedalaman dan perbatasan.
64
3. Struktur Organisasi
Berikut ini Struktur Organisasi pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten
Malinau :
65
dari
Dinas
Pekerjaan
Umum
Kabupaten
Malinau
adalah
66
67
dan
mendistribusikan
tugas-tugas
kepada
bimbingan,
pengawasan
dan
pengendalian
68
pelaksanaan
tugas,
peningkatan
disiplin
serta
administrasi
kepegawaian,
keuangan,
69
70
informasi,
pertimbangan,
saran
dan
laporan
71
72
d. Menyiapkan
bahan
rencana
dan
program
kerja
rutin
dan
peningkatan
dan
pengembangan,
operasi
serta
informasi,
pertimbangan,
saran
dan
laporan
73
74
75
76
77
78
B. Data Analisis
Analisis Laporan Arus Kas merupakan pembahasan yang sangat penting
dalam bidang manajemen keuangan. Menganalisis Laporan Arus Kas berarti
kita menilai kinerja instansi yang bersangkutan. Analisis ini sangat berguna
tidak hanya bagi internal instansi tersebut, tapi juga stakeholder lainnya.
79
a. Analisis Transaksi
Berikut data yang akan dianalisa adalah:
1. Pendapatan.
SKPD
Dinas
Pekerjaan
Umum
Kabupaten
Malinau
tidak
Tahun
Anggaran
2013
adalah
sebesar
80
2. Belanja
Barang/Jasa
Tahun
Anggaran
2013
Sebesar
Tahun
Anggaran
2013
adalah
sebesar
Rp. 3.183.911.623.074,30
d. Surplus/Defisit Anggaran
Berdasarkan data data di atas dan dengan melakukan
perbandingan antara total realisasi Pendapatan dan total realisasi
Belanja selama Tahun Anggaran 2013 terjadi defisit anggaran
sebesar Rp714.846.049.114,60
81
b. Jurnal
Berdasarkan bukti - bukti transaksi yang diserahkan oleh bendahara,
PPK - SKPD akan melakukan penjurnalan. Jurnal - jurnal yang telah
dibuat antara lain:
1. Jurnal Umum Penyesuaian
Pada tanggal 31 Desember 2013, Bendahara mencatat ada
persediaan alat tulis kantor Rp. 2.455.000,-
44.860.000,00
923.882.000,00
9.900.000,00
Komputer/PC
Rp
53.894.800,00
Printer
Rp
5.940.000,00
Meja Kerja
Rp
6.000.000,00
Kursi Kerja
Rp
5.235.000,00
Rp
9.208.000,00
Gedung Kantor
Rp
2.891.762.750,00
82
Rp 115.273.856.831,00
Gedung Kantor
Rp
97.104.777.930,00
Jalan
Rp
18.169.078.901,00
Rp
1.327.824.000,00
Rp
2.935.621.350,00
Rp
935.410.000,00
Rp
16.945.866.700,00
Rp
809.510.000,00
Rp
1.695.629.500,00
Jalan
Rp
1.364.967.000,00
Rp
1.364.967.000,00
Rp
1.932.983.300,00
Rp
78.868.000,00
Gedung Kantor
Rp
662.941.000,00
Rp
24.000.000,00
Rp
519.599.000,00
Rp
3.678.876.323,00
Rp
3.333.191.723,00
Rp
3.333.191.723,00
Rp
12.400.667.300,00
Rp
12.400.667.300,00
Rp
139.000.000,00
Rp
232.375.000,00
Jalan
Rp
371.375.000,00
Rp
450.583.750,00
Rp
50.273.500,00
Gedung Kantor
Rp
2.805.981.000,00
Jalan
Rp 121.155.790.635,00
83
Gedung Kantor
Rp
435.873.000,00
Gedung Kantor
Rp
22.867.167.213,00
Jalan
Rp
357.899.765.277,00
Gedung Kantor
Rp
222.248.000,00
Edaran
Kementrian
Keuangan
Republik
Indonesia
Akuntansi
dan
Pelaporan
Keuangan
Pemerintah,
(PPTK)
mengajukan
84
(NPD)
tertentu
kepada
kepada
Bendahara
memberikan memo
Pengeluaran/Bendahara
dimaksud.
Pengeluaran
Bendahara
Pembantu
Pengeluaran/Bendahara
mengeluarkan
dana
sejumlah
85
pelaksanaan
belanja
sebagai
dasar
86
87
Belanja
oleh
bendahara
pengeluaran
menggunakan:
a. Buku Kas Umum (BKU)
b. Buku Pembantu BKU sesuai dengan kebutuhan seperti:
1. Buku Pembantu Kas Tunai;
8. Buku Pembantu Simpanan/Bank;
9. Buku Pembantu Panjar;
10.
11.
keuangan
yang
dilakukan
oleh
bendahara
88
89
1.
Bendahara Pengeluaran
Bendahara
pengeluaran
Bendahara
pengeluaran
Kemudian
Bendahara
pengeluaran
melakukan
proses
Pembantu
pengisian
Buku
Simpanan/Bank
90
Bendahara Pengeluaran
1. Bendahara
pengeluaran
bukti
bendahara
tersebut,
pengeluaran
pengeluaran
Jumlah
yang
dicatat
pada
kolom
pengeluaran
4. Kemudian
Bendahara
Simpanan/Bank
Bendahara
kas
tunai
pada
kolom penerimaan
6. Hasil dari proses ini adalah
BKU dan Buku Pembantu
BKU yang ter update
60
Bendahara Pengeluaran
ke
rekening
bank
bendahara
transer,
bendahara
pengeluaran pembantu
2. Berdasarkan
bukti
Simpanan/Bank
pada
kolom
pengeluaran
4. Bendahara pengeluaran pembantu mencatat
penerimaan di BKU
5. Bendahara pengeluaran pembantu mencatat
penerimaan di Buku Pembantu Simpanan/
Bank
6. Hasil dari proses ini adalah BKU pembantu
dan Buku Pembantu BKU yang terupdate
60
60
6.
Proses
pembukuan
dimulai
ketika
Bendahara
pengeluaran
60
61
pengeluaran
pengeluaran
pengeluaran
Pembantu
Bendahara
buku
pembantu
BKU
dan
Buku
62
sebesar
jumlah
pajak
yang
dipotong
sebagai
63
Bendahara Pengeluaran
1. Bendahara
pengeluaran
2. Bendahara
kemudian
pengeluaran
melakukan
proses
3. Bendahara
melakukan
pengeluaran
proses
pengisian
4. Kemudian
Bendahara
buku
pembantu
BKU
dan
Buku
7.
64
pembukuan
memberikan
dimulai
ketika
Bendahara
Pengeluaran
Pengeluaran
menerima
bukti
belanja/bukti
pertanggungjawaban
uang
panjar.
Setelah
65
terjadi
berdasarkan
pertanggungjawaban
yang
Buku
dilakukan,
Bendahara
Pengeluaran
membayar
66
pengeluaran
bukti
pembayaran/bukti
lainnya
yang sah
2. Bendahara
pengeluaran
kemudian
melakukan
pengeluaran
melakukan
proses
Tunai
Kolom
Pengeluaran
4. Jika uang panjar diberikan
melalui
rekening
bank,
maka
bendahara
pengeluaran
melakukan
proses
pengisian
Buku
Pembantu Simpanan/Bank
Kolom Pengeluaran
5. Kemudian
pengeluaran
proses
pembantu
bendahara
melakukan
pengisian
buku
panjar
pada
kolom pengeluaran
6. Hasil akhir dari proses ini
adalah BKU dan Buku
Pembantu BKU yang sudah
ter update
67
pengeluaran
Jumlah
yang
bendahara
Buku
Pembantu
uang
panjar
yang
pernah diberikan
4. Bendahara
pengeluaran
pada
pengeluaran.
kolom
Jumlah
dicatat
yang
sebesar
pertanggungjawaban
yang
diberikan PPTK
5. Bendahara
Pengeluaran
selanjutnya
adalah
Apakah
Uang
Bendahara Pengeluaran
68
Bendahara Pengeluaran
Uraian
7. Jika uang panjar lebih besar dari
pada belanja, maka PPTK wajib
mengembalikan sisa uang panjar
tersebut. Bendahara pengeluaran
mencatat
pengembalian
uang
atau
buku
simpanan/bank
pembantu
pada
kolom
pembayaran
atas
mencatat
pengeluaran.
Sejumlah
Pengeluaran
yang
sudah update
69
barang dan Jasa dari BUD atau Kuasa BUD melalui Pengguna
Anggaran. Pembukuan dilakukan sebesar jumlah belanja bruto
(sebelum dikurangi potongan) sebagai "belanja pengadaan barang
dan jasa" di:
1. BKU pada kolom penerimaan dan pengeluaran pada tanggal
yang sama
2. Buku Pembantu Rincian Obyek Belanja yang terkait pada
kolom belanja LS.
Terhadap potongan pajak terkait belanja pengadaan barang dan
jasa, bendahara pengeluaran melakukan pembukuan sejumlah
pajak yang dipotong sebagai "pemotongan PPh/PPN" di:
1. BKU pada kolom penerimaan dan kolom pengeluaran pada
tanggal yang sama.
2. Buku Pembantu Pajak pada kolom penerimaan dan kolom
pengeluaran pada tanggal yang sama.
b. Pembukuan
SP2D
LS
untuk
pembayaran
Gaji
dan
70
Uraian
1. Bendahara
pengeluaran
pengeluaran
pengeluaran
Tanggal
dan
jumlah
dicatat
sama
yang
dicatat
di
kolom
penerimaan
4. Bendahara
pengeluaran
adalah
BKU
dan
Buku
71
3. Bendahara pengeluaran
kemudian melakukan
proses Pengisian BKU
pada
kolom
pengeluaran. Tanggal
dan jumlah yang dicatat
sama dengan tanggal
dan jumlah yang dicatat
di kolom penerimaan
4. Bendahara pengeluaran
melakukan
proses
pengisian
buku
pembantu
rincian
obyek belanja.
68
A. Belanja Operasi
A. Belanja Operasi
Belanja Pegawai
Belanja Barang
Belanja Pegawai
Belanja Barang
B. Belanja Modal
B. Belanja Modal
Belanja Tanah
Belanja Peralatan dan
Mesin
Belanja Bangunan dan
Gedung
Belanja Jalan, Irigasi,
dan Jaringan
Belanja Tanah
Belanja Peralantan dan
Mesin
Belanja Gedung dan
Bangunan
Belanja Jalan, Irigasi, dan
Jaringan
68
69
70
Dinas Pekerjaan
Umum Kabupaten
Malinau
PP No. 24 Tahun
2005 Tentang SAP
Belanja
Aset Lancar
Kas Di Bendahara
Penerimaan
Kas Di Bendahara
Pengeluaran
Kas Di Badan
Layanan Umum
Daerah
Deposito Bank BRI
Cab. Malinau
Deposito Bank BNI
Cab. Malinau
Kas Lainnya
Piutang Pajak
Piutang Retribusi
Piutang Transfer
Bagian Lancar
Tuntutan Ganti Rugi
Bagian Lancar
Tangihan Penjualan
Angsuran
Piutang Lainnya
Persediaan
Biaya Dibayar Di
Muka
Aset Lancar
Kas Di Bendahara
Penerimaan
Kas Di Bendahara
Pengeluaran
Kas Di Badan
Layanan Umum
Daerah
Investasi Jangka
Pendek
Kas Lainnya
Piutang Pajak
Piutang Retribusi
Piutang Transfer
Bagian Lancar
Tuntutan Ganti
Rugi
Bagian Lancar
Tangihan
Penjualan
Angsuran
Piutang Lainnya
Persediaan
Biaya Dibayar Di
Muka
71
Dinas Pekerjaan
Umum Kabupaten
Malinau
ASET TETAP
Tanah
Peralatan dan Mesin
Gedung dan Bangunan
Jalan, Jaringan dan
Instalasi
Aset Tetap Lainnya
Konstruksi Dalam
Pengerjaan
Akumulasi Penyusutan
ASET TETAP
Tanah
Peralatan dan Mesin
Gedung dan Bangunan
Jalan, Jaringan dan Instalasi
Aset Tetap Lainnya
Konstruksi Dalam Pengerjaan
Akumulasi Penyusutan
72
73
PP No. 24 Tahun
2005 Tentang SAP
Ekuitas Dana
Ekuitas Dana
Sisa Lebih
Pembayaran
Anggaran (SILPA)
Cadangan Piutang
Cadangan
Persediaan
Dana Yang Harus
Disediakan Untuk
Pembayaran Utang
Jangka Pendek
Pendapatan Yang
Ditangguhkan
Cadangan Biaya
Dibayar Dimuka
Ekuitas Dana
Investasi
Diinvestasikan
Dalam Investasi
Jangka Panjang
Diinvestasikan
Dalam Ases Tetap
Diinvestasikan
Dalam Ase Lainnya
(Tidak Termasuk
Dana Cadangan)
Dana Yang Harus
Disediakan Untuk
Pembayaran Utang
Jangka Pendek
74
PERATURAN
PEMERINTAH REPUBLIK
INDONESIA
NOMOR 24 TAHUN 2005
Tentang Laporan Arus Kas
Arus Kas dari Aktivitas
Operasi
10
11
12
Dana Penyesuaian
Pendapatan Bagi Hasil
Pajak
Pendapatan Bagi Hasil
Lainnya
Dana Penyesuaian
Pendapatan Bagi Hasil
Pajak
Pendapatan Bagi Hasil
Lainnya
Pendapatan Hibah
Pendapatan Dana
Darurat
Tagihan Ganti
Tuntutan Ganti
Kerugian Daerah
Jumlah Arus Masuk
Kas (3 s/d 17)
Pendapatan Hibah
3
4
6
7
8
13
14
15
16
17
18
75
19
20
Belanja Pegawai
Belanja Pegawai
21
Belanja Barang
Belanja Barang
22
Bunga
Bunga
23
Subsidi
Subsidi
24
Hibah
Hibah
25
Bantuan Sosial
Bantuan Sosial
26
41
42
Belanja Tanah
Belanja Peralatan dan
Mesin
Belanja Bangunan dan
Gedung
Belanja Jalan, Irigasi
dan Jaringan
Belanja Aset Tetap
Lainnya
Cadangan Untuk
Persediaan
Belanja Tanah
Belanja Peralatan dan
Mesin
Belanja Gedung dan
Bangunan
Belanja Jalan, Irigasi dan
Jaringan
Belanja Aset Tetap
Lainnya
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
43
44
45
46
47
Pendapatan Penjualan
atasPeralatan dan Mesin
Pendapatan Penjualan atas
Gedung dan Bangunan
Pendapatan Penjualan atas
Jalan, Irigasi dan Jaringan
Pendapatan dari Penjualan
Aset Tetap
Pendapatan dari Penjualan
Aset Lainnya
Jumlah Arus Masuk Kas
(34 s/d 39)
Cadangan Persediaan
76
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
Pembayaran Pokok
Pembayaran Pokok
Cadangan Piutang
Penyertaan Modal
Pemerintah Daerah
Pembayaran Pokok
Pinjaman Dalam Negeri Pemerintah Pusat
Pembayaran Pokok
Pinjaman Dalam Negeri Pemerintah Daerah
Lainnya
77
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
Pinjaman Dalam
Negeri - Lembaga
Keuangan Bank
Pembayaran Pokok
Pinjaman Dalam
Negeri - Lembaga
Keuangan Bukan Bank
Pembayaran Pokok
Pinjaman Dalam
Negeri - Obligasi
Pembayaran Pokok
Pinjaman Dalam
Negeri - Lainnya
Pemberian Pinjaman
kepada Perusahaan
Negara
Pemberian Pinjaman
kepada Perusahaan
Daerah
Pemberian Pinjaman
kepada Pemerintah
Daerah Lainnya
Jumlah Arus Keluar
Kas (65 s/d 75)
Arus Kas Bersih dari
Aktivitas Pembiayaan
(64 - 76)
Arus Kas dari
Aktivitas
Nonanggaran
Pembayaran Pokok
Pinjaman Dalam Negeri Lembaga Keuangan
Bukan Bank
Pembayaran Pokok
Pinjaman Dalam Negeri Obligasi
Pembayaran Pokok
Pinjaman Dalam Negeri Lainnya
Pemberian Pinjaman
kepada Perusahaan Negara
Pemberian Pinjaman
kepada Perusahaan Daerah
Pemberian Pinjaman
kepada Pemerintah Daerah
Lainnya
Jumlah Arus Keluar Kas
(65 s/d 75)
Arus Kas Bersih dari
Aktivitas Pembiayaan
(64 - 76)
Arus Kas dari Aktivitas
Nonanggaran
Penerimaan Perhitungan
Fihak Ketiga (PFK)
Jumlah Arus Masuk Kas
(80 s/d 80)
78
90
91
Pemerintah
Republik
Indonesia
b.
79