Anda di halaman 1dari 13

Kerangka Acuan Kerja Page1

Perencanaan Pembangunan Jembatan Gantung Long Uro


KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
PEKERJAAN PERENCANAAN TEKNIS
PEMBANGUNAN JEMBATAN GANTUNG LONG URO
1. LATAR BELAKANG
Pembangunan jaringan jalan dan jembatan telah dilakukan secara bertahap baik itu melalui
Pemerintah Provinsi maupun Kabupaten. Karena sebagai urat nadi perekonomian nasional
Pembangunan Jaringan Jalan dan Jembatan diharapkan mampu menghubungkan Jalan Provinsi,
menghubungkan antar kabupaten di Kabupaten Malinau, maupun meningkatkan penanganan non
lintas agar senantiasa dapat berfungsi untuk mendukung kelancaran arus lalu lintas barang dan
jasa.
Dalam pendekatan kebijakan pemerintah khususnya penanganan infrastruktur Dinas
Pekerjaan Umum Kabupaten Malinau melaksanakan Pembangunan Jembatan pada daerah
Pedesaan secara bertahap. Mengingat masih banyaknya ruas jalan di Kabupaten Malinau
yang belum ada jembatan terutama jalan yang menghubungkan desa dengan pusat pusat bisnis
yang sangat strategis. Hal ini pula dilaksanakan untuk mendukung program Pemerintah
Kabupaten Malinau tentang Gerakan Desa Mandiri dimana masih banyak pula ruas Jalan Akses
menuju desa yang pembangunan jembatannya masih sangat dibutuhkan. Sehingga pada Tahun
Anggaran 2014 Pemerintah Kabupaten Malinau melaui Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten
Malinau melaksanakan kegiatan Perencanaan Jembatan.
2. MAKSUD DAN TUJUAN
Jasa pelayanan ini dimaksudkan untuk membantu Pekerjaan Umum Kabupaten Malinau dalam
rangka melaksanakan pekerjaan Perencanaan Jembatan.
Tujuan dari kegiatan ini adalah ketersediaan perencanaan yang berwawasan lingkungan, serta
dokumen pelelangan, sesuai dengan rencana menggunakan standar prosedur yang berlaku guna
tercapainya mutu pekerjaan perencanaan, tercapainya penyelesaian penanganan masalah-masalah
yang sifatnya khusus serta memenuhi tingkat perekonomian yang tinggi sehingga tingkat
pelayanan jembatan yang diinginkan selama ini dapat tercapai.
3. SASARAN
Sasaran yang dicapai dari pekerjaan ini adalah:
a. Tersedianya Perencanaan Jembatan pada ruas jalan yang ada di daerah Long Uro yang
belum ada jembatan dan jalan akses yang pembangunan jembatannya masih sangat
dibutuhkan.
b. Ketersediaan Dokumen Lelang Perencanaan Jembatan.
Kerangka Acuan Kerja Page2
Perencanaan Pembangunan Jembatan Gantung Long Uro
4. NAMA DAN ORGANISASI PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
Pengguna Jasa adalah Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Malinau.
5. SUMBER PENDANAAN
Untuk pelaksanaan kegiatan ini tersedia pagu anggaran sebesar Rp. 108.000.000 (Seratus
Delapan Juta Rupiah) termasuk PPN, sumber dana APBD Tahun Anggaran 2014.
6. LOKASI KEGIATAN
Lokasi pelaksanaan pekerjaaan ini terletak di desa Long Uro
7. LINGKUP DAN FASILITAS PENUNJANG
a. Lingkup Kegiatan
Lingkup Kegiatan ini adalah :
1) Melaksanakan survey dan perencanaan teknik jembatan pengguna jasa sesuai
standar perencanaan;
2) Menyediakan dokumen pelelangan pengadaan jasa konstruksi, daftar kuantitas dan
gambar tipikal sebagai bahan pelelangan konstruksi;
3) Menyediakan perencanaan teknik detail, gambar detail, dan perhitungan volume
pekerjaan;
4) Jumlah jembatan yang direncanakan adalah 1 buah jembatan dengan menggunakan
Jembatan Gantung . Meter (sesuai pengukuran lapangan)
8. METODOLOGI
a. PERSIAPAN PELAKSANAAN DESAIN
1. Tujuan
Persiapan desain ini bertujuan :
a. Mempersiapkan dan mengumpulkan data-data awal.
b. Menetapkan desain sementara dari data awal untuk dipakai sebagai panduan survey
pendahuluan.
c. Menetapkan ruas yang akan disurvey.
2. Lingkup Pekerjaan
Kegiatan pekerjaan ini meliputi :
a. Melakukan koordinasi dan konfirmasi dengan instansi terkait termasuk juga
mengumpulkan informasi harga satuan/ upah untuk disekitar lokasi proyek terutama
pada proyek yang sedang berjalan.
b. Mengumpulkan dan mempelajari laporan-laporan yang berkaitan dengan wilayah yang
dipengaruhi atau mempengaruhi jalan yang akan direncanakan.
Kerangka Acuan Kerja Page3
Perencanaan Pembangunan Jembatan Gantung Long Uro
b. SURVEY DAN INVESTIGASI
Survey lapangan dan investigasi harus dilaksanakan untuk mendapatkan data di lapangan
sampai dengan tingkat ketelitian tertentu dengan memperhatikan beberapa faktor, seperti
kondisi lapangan aktual yang ada dan sasaran penanganan yang hendak dicapai.
Konsultan Perencana dengan persetujuan Pengguna Jasa harus menghindarkan suatu
kondisi bahwa informasi terlalu berlebihan atau terlalu minimal. Jenis-jenis survey atau
investigasi yang harus dilaksanakan tersebut bergantung kepada jenis pekerjaan
penanganan yang akan dikerjakan oleh Kontraktor Pelaksana Konstruksi kelak. Sebagai
acuan dasar, apabila tidak ditentukan lain oleh Pengguna Jasa pada saat review hasil Survey
Pendahuluan, jenis-jenis survey dan investigasi yang harus dilaksanakan oleh Konsultan
Perencana adalah sebagaimana tabel di bawah ini.
1. Pengukuran Topografi
a. Tujuan
Tujuan pengukuran topografi dalam pekerjaan ini adalah mengumpulkan data koordinat
dan ketinggian permukaan tanah area rencana trase jalan dan jembatan di dalam
koridor yang ditetapkan untuk penyiapan peta topografi dengan skala 1:1000 yang
akan digunakan untuk perencanaan geometrik jalan, serta 1:500 untuk
perencanaan jembatan.
a. Lingkup Pekerjaan
1) Pemasangan patok-patok
- Patok-patok BM harus dibuat dari Kayu keras dengan ukuran 10x10x75 cm,
ditempatkan pada tempat yang aman, mudah terlihat. Patok BM dipasang pada
setiap lokasi rencana jembatan dipasang minimal 3, masing-masing 1 (satu)
pasang di setiap sisi sungai/ alur dan 1 (buah) disekitar sungai yang posisinya
aman dari gerusan air sungai.
- Patok BM dipasang/ ditanam dengan kuat, bagian yang tampak di atas tanah
setinggi 20 cm, dicat warna kuning, Dinas Pekerjaan Umum, notasi dan
nomor BM dengan warna hitam. Patok BM yang sudah terpasang, kemudian
di photo sebagai dokumentasi yang dilengkapi dengan nilai koordinat serta
elevasi.
- Untuk setiap titik poligon dan sifat datar harus digunakan patok kayu yang
cukup keras, lurus, dengan diameter sekitar 5 cm, panjang sekurang-kurangnya 50
cm, bagian bawahnya diruncingkan, bagian atas diratakan diberi paku, ditanam
dengan kuat, bagian yang masih nampak diberi nomor dan dicat warna kuning.
Dalam keadaan khusus, perlu ditambahkan patok bantu.
- Untuk memudahkan pencarian patok, sebaiknya pada daerah sekitar patok
diberi tanda-tanda khusus.
Kerangka Acuan Kerja Page4
Perencanaan Pembangunan Jembatan Gantung Long Uro
2) Pengukuran titik kontrol horizontal
- Pengukuran titik kontrol horizontal dilakukan dengan sistem poligon, dan semua
titik ikat (BM) harus dijadikan sebagai titik poligon.
- Sisi poligon atau jarak antar titik poligon maksimum 100 meter, diukur
dengan meteran atau dengan alat ukur secara optis ataupun elektronis.
- Sudut-sudut poligon diukur dengan alat ukur theodolit dengan ketelitian
baca dalam detik. Disarankan untuk menggunakan theodolit jenis T2 atau
yang setingkat.
3) Pengukuran titik kontrol vertikal
- Pengukuran sifat datar harus mencakup semua titik pengukuran (poligon,
sifat datar, dan potongan melintang) dan titik BM.
- Rambu-rambu ukur yang dipakai harus dalam keadaan baik, berskala
benar, jelas dan sama.
- Pada setiap pengukuran sifat datar harus dilakukan pembacaan ketiga
benangnya, yaitu Benang Atas (BA), Benang Tengah (BT), dan Benang Bawah
(BB), dalam satuan milimiter. Pada setiap pembacaan harus dipenuhi: 2 BT = BA
+ BB.
- Dalam satu seksi (satu hari pengukuran) harus dalam jumlah slag (pengamatan)
yang genap.
4) Pengukuran situasi
- Pengukuran situasi dilakukan dengan sistem tachimetri, yang mencakup
semua obyek yang dibentuk oleh alam maupun manusia yang ada disepanjang
jalur pengukuran, seperti alur, sungai, bukit, jembatan, rumah, gedung dan
sebagainya.
- Dalam pengambilan data agar diperhatikan keseragaman penyebaran
dan kerapatan titik yang cukup sehingga dihasilkan gambar situasi yang benar.
Pada lokasi-lokasi khusus (misalnya: sungai, persimpangan dengan jalan yang
sudah ada) pengukuran harus dilakukan dengan tingkat kerapatan yang lebih
tinggi.
- Untuk pengukuran situasi harus digunakan alat theodolit.
Kerangka Acuan Kerja Page5
Perencanaan Pembangunan Jembatan Gantung Long Uro
5) Pengukuran Penampang Melintang
Pengukuran penampang melintang harus dilakukan dengan persyaratan:
Kondisi
Lebar
koridor, (m)
Interval,
(m) Jalan baru
Interval, (m)
Jembatan/
Longsoran
- Datar, landai, dan lurus 75 + 75 50 25
- Pegunungan 75 + 75 25 25
- Tikungan 50 (luar) +
100 (dalam)
25 25
Untuk pengukuran penampang melintang harus digunakan alat theodolit.
6) Pengukuran pada perpotongan rencana trase jembatan dengan sungai atau jalan
- Koridor pengukuran ke arah hulu dan hilir masing-masing minimum 200 m dari
perkiraan garis perpotongan atau daerah sekitar sungai (hulu/ hilir) yang masih
berpengaruh terhadap keamanan jembatan dengan interval pengukuran
penampang melintang sungai sebesar 25 meter.
- Koridor pengukuran searah rencana trase jembatan masing- masing
minimum 100 m dari garis tepi sungai/ jalan atau sampai pada garis pertemuan
antara oprit jembatan dengan jalan dengan interval pengukuran penampang
melintang rencana trase jalan sebesar 25 meter.
- Pada posisi lokasi jembatan interval pengukuran penampang melintang
dan memanjang baik terhadap sungai maupun jalan sebesar 25 m.
- Pengukuran situasi lengkap menampilkan segala obyek yang dibentuk alam
maupun manusia disekitar persilangan tersebut.
b. Persyaratan
1. Pemeriksaan dan koreksi alat ukur.
Sebelum melakukan pengukuran, setiap alat ukur yang akan digunakan harus
diperiksa dan dikoreksi sebagai berikut:
a. Pemeriksaaan theodolit:
- Sumbu I vertikal, dengan koreksi nivo kotak dan nivo tabung.
- Sumbu II tegak lurus sumbu I.
- Garis bidik tegak lurus sumbu II
- Kesalahan kolimasi horizontal = 0.
- Kesalahan indeks vertikal = 0. b.
b. Pemeriksaan alat sifat datar:
- Sumbu I vertikal, dengan koreksi nivo kotak dan nivo tabung.
- Garis bidik harus sejajar dengan garis arah nivo.
Kerangka Acuan Kerja Page6
Perencanaan Pembangunan Jembatan Gantung Long Uro
Hasil pemeriksaan dan koreksi alat ukur harus dicatat dan dilampirkan dalam
laporan.
2. Ketelitian dalam pengukuran
Ketelitian untuk pengukuran poligon adalah sebagai berikut :
a. Kesalahan sudut yang diperbolehkan adalah 10n, (n adalah jumlah titik
poligon dari pengukuran GPS pertama ke pengukuran GPS berikutnya).
b. Kesalahan azimuth pengontrol tidak lebih dari 5.
3. Perhitungan
- Perhitungan Koordinat.
Perhitungan koordinat poligon dibuat setiap seksi, Koreksi sudut tidak boleh
diberikan atas dasar nilai rata-rata, tapi harus diberikan berdasarkan panjang kaki
sudut (kaki sudut yang lebih pendek mendapatkan koreksi yang lebih besar), dan
harus dilakukan di lokasi pekerjaan.
- Perhitungan Sifat Datar.
Perhitungan sifat datar harus dilakukan hingga 3 desimal (ketelitian1 cm), dan
harus dilakukan kontrol perhitungan pada setiap lembar perhitungan dengan
menjumlahkan beda tingginya.
- Perhitungan Ketinggian Detail.
Ketinggian detail dihitung berdasarkan ketinggian patok ukur yang dipakai sebagai
titik pengukuran detail dan dihitung secara tachimetris.
- Seluruh perhitungan menggunakan sistim komputerisasi.
4. Keluaran
- Penggambaran poligon harus dibuat dengan skala 1:500.
- Garis-garis grid dibuat setiap 10 Cm.
- Koordinat grid terluar (dari gambar) harus dicantumkan harga absis (x) dan ordinat
(y)-nya.
- Pada setiap lembar gambar harus dicantumkan petunjuk arah Utara.
- Penggambaran titik poligon harus berdasarkan hasil perhitungan dan tidak boleh
dilakukan secara grafis.
- Setiap titik ikat (BM) agar dicantumkan nilai X,Y,Z-nya dan diberi tanda khusus.
Semua hasil perhitungan titik pengukuran detail, situasi, dan penampan melintang
harus digambarkan pada gambar polygon, sehingga membentuk gambar situasi
dengan interval garis ketinggian (contour) 1 meter.
Kerangka Acuan Kerja Page7
Perencanaan Pembangunan Jembatan Gantung Long Uro
2. Survey Penyelidikan Tanah (Mektan)
a. Tujuan
Tujuan penyelidikan tanah dalam pekerjaan ini adalah untuk memenentukan jenis
dan karakteristik tanah untuk keperluan bahan jembatan, serta mengidentifikasi
lokasi sumber bahan termasuk perkiraan kuantitasnya.
b. Ruang Lingkup
Kegiatan penyelidikan tanah meliputi :
1. Sondir (Pneutrometer Static)
Sondir dilakukan untuk mengetahui kedalaman lapisan tanah keras, menentukan
lapisan-lapisan tanah berdasarkan tahanan ujung konus dan daya lekat
tanah setiap kedalaman yang diselidiki, alat ini hanya dapat digunakan pada
tanah berbutir halus, tidak boleh digunakan pada daerah aluvium yang
mengandung komponen berangkal dan kerakal serta batu gamping yang berongga,
karena hasilnya akan memberikan indikasi lapisan tanah keras yang salah.
Pembacaan dilakukan pada setiap penekanan pipa sedalam 20 cm, pekerjaan
sondir dihentikan apabila pembacaan pada manometer berturut-turut menunjukan
harga >150 kg/cm
2
, alat sondir terangkat keatas, apabila pembacaan
manometer belum menunjukan angka yang maksimum, maka alat sondir perlu
diberi pemberat yang diletakan pada baja kanal jangkar. Hasil yang diperoleh
adalah nilai sondir (qc) atau perlawanan penetrasi konus dan jumlah hambatan
pelekat (JHP). Grafik yang dibuat adalah perlawanan penetrasi konus (qc) pada
tiap kedalaman dan jumlah hambatan pelekat (JHP) secara kumulatif.
c. Persyaratan
1. Pengujian Lapangan
Metoda pekerjaan lapangan lainnya harus sesuai dengan persyaratan seperti yang
dijelaskan pada Tabel Pengujian Lapangan pada halaman berikut ini:
Tabel Pengujian Lapangan
No Pengujian Acuan Keterangan
1. Resistivity ASTM G57-78
2. Standard Penetration Test
termasuk Split Spoon
Sampling
ASTM D1586-94 Pada daerah rencana
jembatan, harus
mencapai kedalaman
lapisan keras.
3. Stand Pipe AASHTO T252-84
Kerangka Acuan Kerja Page8
Perencanaan Pembangunan Jembatan Gantung Long Uro
3. Survey Hidrologi
1. Tujuan
Tujuan survey hidrologi dan hidrolika yang dilaksanakan dalam pekerjaan ini adalah
untuk mengumpulkan data hidrologi dan karakter/ perilaku aliran air pada bangunan air
yang ada (sekitar jembatan maupun jalan), guna keperluan analisis hidrologi,
penentuan debit banjir rencana (elevasi muka air banjir), perencanaan drainase dan
bangunan pengaman terhadap gerusan, river training (pengarah arus) yang diperlukan.
2. Ruang Lingkup
Lingkup pekerjaan survey hidrologi ini meliputi:
a. Mengumpulkan data curah hujan harian maksimum (mm/hr) paling sedikit dalam
jangka 10 tahun pada daerah tangkapan (catchment area) atau pada daerah yang
berpengaruh terhadap lokasi pekerjaan, data tersebut bisa diperoleh dari Badan
Meteorologi dan Geofisika dan/ atau instansi terkait di kota terdekat dari lokasi
perencanaan.
b. Mengumpulkan data bangunan pengaman yang ada seperti gorong-gorong, jembatan,
selokan yang meliputi: lokasi , dimensi, kondisi, tinggi muka air banjir.
c. Menganalisis data curah hujan dan menentukan curah hujan rencana, debit dan
tinggi muka air banjir rencana dengan periode ulang 10 tahunan untuk jalan arteri, 7
tahun untuk jalan kolektor, 5 tahunan untuk jalan lokal dan 50 tahunan jembatan
dengan metode yang sesuai.
d. Menganalisa pola aliran air pada daerah rencana untuk memberikan masukan
dalam proses perencanaan yang aman.
e. Menghitung dimensi dan jenis bangunan pengaman yang diperlukan.
f. Menentukan rencana elevasi aman untuk jalan/ jembatan termasuk
pengaruhnya akibat adanya bangunan air ( aflux).
g. Merencanakan bangunan pengaman jalan/ jembatan terhadap gerusan samping atau
horisontal dan vertikal.
3. Persyaratan
Proses analisa perhitungan harus mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI) No:
03-3424-1994 atau Standar Nasional Indonesia (SNI) No: 03-1724-1989 SKBI-
1.3.10.1987 (Tata Cara Perencanaan Hidrologi dan Hidrolika untuk Bangunan di
Sungai).
Kerangka Acuan Kerja Page9
Perencanaan Pembangunan Jembatan Gantung Long Uro
4. PROSES ANALISA STRUKTUR JEMBATAN
Setelah semua data dikumpulkan kemudian data tersebut dianalisa dan dilakukan
desain jembatan, baik itu bangunan bawah maupun bangunan atas jembatan. Dalam
perencanaan tekbik jembatan konsultan harus berdasarkan peraturan perencanaan
yang telah ditetapkan atau sesuai SNI. Terutama diharapkan desain yang tahan terhadap
gempa. Untuk hal ini Konsultan mengacu pada SNI 2833 tahun 2008 tentang
Perencanaan ketahanan gempa untuk jembatan. Dalam standar ini dijelaskan
dinamika struktur agar setiap perencana akan menguasai segi kekuatan, keamanan
dan kinerja ketahanan gempa jembatan dalam suatu proses perencanaan utuh.
5. PENGGAMBARAN
1. Rancangan (Draft Perencanaan Teknik)
Tim harus membuat rancangan (draft) perencanaan teknis dari setiap detail
perencanaan dan mengajukannya kepada pengguna jasa untuk diperiksa dan
disetujui.
a. Gambar detail bangunan bawah dan bangunan atas Jembatan.
b. Keterangan mengenai mutu bahan dan kelas pembebanan.
2. Gambar Rencana (Final Desain)
Pembuatan gambar rencana lengkap dilakukan setelah rancangan perencanaan
disetujui oleh pengguna jasa dengan memperhatikan koreksi dan saran yang
diberikan.
Gambar rencana akhir terdiri dari gambar-gambar rancangan yang telah
diperbaiki dan dilengkapi dengan:
a. Sampul luar (cover) dan sampul dalam.
b. Daftar isi.
c. Peta lokasi proyek.
d. Peta lokasi Sumber Bahan Material (Quarry).
e. Daftar simbol dan singkatan.
f. Daftar bangunan pelengkap dan volume.
g. Daftar rangkuman volume pekerjaan.
6. PERHITUNGAN KUANTITAS PEKERJAAN FISIK
1. Penyusunan mata pembayaran pekerjaan (per item) harus sesuai dengan
spesifikasi yang dipakai,
2. Perhitungan kuantitas pekerjaan harus dilakukan secara keseluruhan. Tabel
perhitungan harus mencakup lokasi dan semua jenis mata pembayaran (pay
item)
3. Tim harus mengumpulkan harga satuan dasar upah, bahan, dan peralatan yang
akan digunakan di lokasi pekerjaan.
Kerangka Acuan Kerja Page10
Perencanaan Pembangunan Jembatan Gantung Long Uro
4. Tim harus menyiapkan laporan analisa harga satuan pekerjaan untuk semua mata
pembayaran yang mengacu padaPanduan Analisa Harga Satuan No. 028/T/BM/1995
yang diterbitkan Direktorat Jenderal Bina Marga.
5. Tim harus menyiapkan laporan perkiraan kebutuhan biaya pekerjaan konstruksi.
9. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
Keseluruhan jadwal waktu jasa konsultansi ini terdiri dari pekerjaan perencanaan teknik
yang dilakukan dalam periode 1 bulan Kalender (30 hari kerja).
10. PERKIRAAN KEBUTUHAN TENAGA
Perkiraan Kebutuhan Personil (Man Month) adalah sebagai berikut:
Kebutuhan Tenaga Ahli Perencanaan Teknik terdiri dari:
1. Ketua Tim (Team Leader)
Adalah seorang sarjana (S1) SKA Ahli Perencana Jembatan atau strata yang lebih tinggi
dibidang teknik sipil dan berpengalaman dibidangnya minimal 5 (Lima) tahun yang
terkait, dimana tugas utama ketua tim adalah bertanggung jawab pada hal-hal berikut:
- Merencanakan, mengkoordinasi dan mengendalikan semua kegiatan dan personil
yang terlibat dalam pekerjaan ini sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan
baik serta mencapai hasil yang diharapkan,
- Mempersiapkan petunjuk pelaksanaan kegiatan, baik dalam tahap pengumpulan
data, pengolahan, dan penyajian akhir dari hasil keseluruhan pekerjaan.
2. Soil and Material Engineer (Ahli Mekanika Tanah)
Adalah seorang sarjana atau strata yang lebih tinggi dibidang teknik sipil , SKA Ahli
Geoteknik dan berpengalaman dibidangnya selama minimal 4 (empat) tahun, dimana
tugas ahli material adalah merencanakan dan melaksanakan semua kegiatan yang
mencakup pelaksanaan pelaksanaan penyelidikan tanah dan penyelidikan material di
lapangan dan di laboratorium, pengolahan dan analisis data material, dan harus
menjamin bahwa data, analisis dan Penelitian Material yang dihasilkan adalah benar,
akurat, siap digunakan untuk tahap perencanaan teknik jalan dan jembatan.
3. Ahli Hidrologi (Hydrology Engineer)
Adalah seorang sarjana atau strata yang lebih tinggi dibidang teknik sipil hidro, SKA Ahli
Perencana Sumber Daya Air dan berpengalaman dibidangnya selama minimal 3 (Tiga)
tahun, dimana tugas ahli teknik hidrologi/ hidraulik adalah merencanakan dan
melaksanakan semua kegiatan yang mencakup pelaksanaan pengumpulan data hidrologi,
pengolahan dan analisis data hidrologi, dan perhitungan-perhitungan hidrologi untuk
perencanaan bentuk dan dimensi bangunan hidrologi, serta harus menjamin bahwa data,
analisis dan perhitungan hidrologi yang dihasilkan adalah benar, akurat, siap digunakan,
dapat memberikan masukan yang rinci mengenai curah hujan dan pola aliran air
permukaan untuk tahap perencanaan teknik jalan dan jembatan.
Kerangka Acuan Kerja Page11
Perencanaan Pembangunan Jembatan Gantung Long Uro
4. Ahli Quantity & Cost Estimator
Adalah seorang sarjana atau strata yang lebih tinggi dibidang teknik sipil, SKA Ahli
Perencana Struktur dan berpengalaman dibidangnya selama minimal 3 (Tiga) tahun,
dimana tugas Quantity & Cost Estimator adalah melaksanakan semua kegiatan yang
mencakup pengumpulan data harga satuan bahan dan upah, menyiapkan analisa harga
satuan pekerjaan, membuat perhitungan kuantitas pekerjaan jalan dan jembatan,
membuat perkiraan biaya pekerjaan konstruksi, serta harus menjamin bahwa data,
perhitungan analisa harga satuan dan perhitungan kuantitas pekerjaan yang dihasilkan
adalah benar dan akurat.
Semua Tenaga Ahli adalah Lulusan Universitas / Perguruan Tinggi Negeri atau Perguruan
Tinggi Swasta yang telah terakreditasi, Memiliki NPWP & Sertifikat Keahlian
konsultansi bidang ke-PU-an dari LPJK.
Staf Pendukung dan Tenaga Teknis :
1. Surveyor
2. Drafter Auto cad
3. Office dministration
11. LAPORAN TEKNIK
Laporan Teknik yang dihasilkan dari jasa konsultansi ini, adalah sebagai berikut :
1. Laporan penyelidikan tanah
Laporan Penyelidikan Tanah harus mencakup sekurang-kurangnya pembahasan
mengenai hal-hal berikut:
- Data proyek.
- Peta situasi proyek yang menunjukkan secara jelas lokasi proyek terhadap kota
terdekat.
- Hasil Penyelidikan Sondir
- Rekomendasi.
2. Laporan Topografi
Laporan topografi mencakup sekurang-kurangnya pembahasan mengenai hal-hal berikut:
- Data proyek.
- Peta situasi proyek yang menunjukkan secara jelas lokasi proyek.
- Kegiatan perintisan untuk pengukuran.
- Kegiatan pengukuran titik kontrol horizontal.
- Kegiatan pengukuran titik kontrol vertikal.
- Kegiatan pengukuran penampang melintang.
Kerangka Acuan Kerja Page12
Perencanaan Pembangunan Jembatan Gantung Long Uro
- Kegiatan pengukuran khusus (bila ada).
- Perhitungan dan penggambaran.
- Dokumentasi foto (ukuran 3R) mengenai kegiatan pengukuran topografi termasuk
- Deskripsi BM (sebagai lampiran).
3. Laporan Hidrologi
Laporan mengenai survey dan analisis hidrologi, yang meliputi:
- Data proyek.
- Data curah hujan untuk setiap pos yang diambil.
- Analisis/ perhitungan.
4. Laporan Hasil Analisa Struktur Bangunan Bawah Jembatan
Hasil dari lapangan harus dibuat dalam bentuk laporan lengkap yang berisi:
1. Data lapangan
2. Perhitungan
3. Laporan teknik
12. KELUARAN
Keluaran yang diperoleh dari kegiatan ini adalah:
a. Laporan Pendahuluan
Laporan pendahuluan merupakan apresiasi terhadap kerangka acuan kerja kegiatan yang
antara lain meliputi latar belakang masalah, maksud dan tujuan, ruang lingkup yang
diharapkan, metode / cara pendekatan, teknik dan prosedur pengumpulan data serta
analisis. Pada pelaporan ini dicantumkan juga pentahapan pekerjaan, jadwal rencana kerja
dan organisasi pelaksanaan studi yang akan dibahas dalam pertemuan dengan Pengguna
Jasa. Laporan ini diserahkan pada hari kalender ke 30 (Tiga Puluh) setelah diterbitkan
SPMK dan diserahkan sebanyak 10 (Sepuluh) buku dan soft copy
b. Laporan Antara
Laporan ini berisi hasil pengumpulan bahan dan kajian yang akan dibahas dalam
pertemuan dengan Penyedia Jasa. Laporan ini diserahkan pada hari kalender ke 45 (empat
puluh lima) setelah diterbitkan SPMK dan dibuat sebanyak 10 (Sepuluh) buku dan soft
copy (CD).
c. Laporan Akhir yang berisi:
- Hasil Penyelidikan Tanah
- Hasil Analisis Topografi
- Pembuatan Gambar Topografi
- Hasil Analisis Hidrologi
- Hasil Analisis Struktur Jembatan
Kerangka Acuan Kerja Page13
Perencanaan Pembangunan Jembatan Gantung Long Uro
- Perhitungan & Perencanaan jembatan
Laporan ini merupakan penyempurnaan dari Draft Laporan Akhir. Laporan ini akan
diserahkan pada akhir masa kontrak pada hari ke 30 setelah dikeluarkannya SPMK
berjumlah sebanyak 5 (llima) buku dan soft copy (CD).
d. Pembuatan Dokumen Pelelangan.
Dokumen ini terdiri dari:
- Gambar Rencana / gambar kerja
- Engineering Estimate (EE)
- Rencana Kerja & Syarat-syarat / Spesifikasi Teknis
diserahkan bersama Laporan Akhir sebanyak 10 (Sepuluh) buku dan soft copy (CD).
13. LAIN LAIN
Apabila ada hal-hal lain yang belum tercakup dalam KAK ini dan sangat dibutuhkan demi
terselesaikannya pekerjaan tersebut maka perlu dikoordinasikan sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
Malinau, Januari 2014
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
BERTY, ST
NIP.19711010 200112 1 006

Anda mungkin juga menyukai