006 / BM / 2009
PEDOMAN
Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil
PENYUSUNAN
SPESIFIKASI KHUSUS
JALAN DAN JEMBATAN
D E P A R TE M E N P E K E R J A A N U M U M
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
Pedoman Penyusunan Spesifikasi Khusus
DAFTAR ISI
1 Ruang Lingkup........................................................................................................... 1
2 Acuan ........................................................................................................................ 1
4 Spesifikasi.................................................................................................................. 2
4.1 Spesifikasi Umum Jalan dan Jembatan ............................................................. 2
4.2 Spesifikasi Khusus............................................................................................. 3
5 Persyaratan ............................................................................................................... 3
i
Pedoman Penyusunan Spesifikasi Khusus
PENDAHULUAN
Spesifikasi Khusus merupakan akomodasi terhadap hal – hal yang tidak ditentukan
dalam Spesifikasi Umum. Penyusunan spesifikasi khusus tersebut dapat berupa
modifikasi dari Spesifikasi Umum, baik berupa perubahan, penambahan, atau
penggantian terhadap pasal – pasal dalam Spesifikasi Umum. Spesifikasi Khusus
juga dapat berupa penyusunan spesifikasi baru terutama untuk jenis pekerjaan
yang belum terdapat dalam Spesifikasi Umum.
Dalam beberapa kasus, spesifikasi khusus dapat bersifat interim dan dapat
mengalami perubahan sesuai dengan hasil pelaksanaan lapangan untuk jenis
pekerjaan yang dimaksud untuk kemudian menjadi Spesifikasi Khusus.
ii
Pedoman Penyusunan Spesifikasi Khusus
PEDOMAN
PENYUSUNAN SPESIFIKASI KHUSUS JALAN DAN JEMBATAN
1. RUANG LINGKUP
Teknologi dalam perencanaan dan pelaksanaan konstruksi jalan dan jembatan
berkembang dengan pesat terutama untuk kondisi – kondisi yang membutuhkan
penanganan khusus. Penggunaan teknologi baru tersebut secara luas terkadang
terhambat dengan tidak adanya acuan / standar yang dapat digunakan, jika pun ada
acuan tersebut masih bersifat terbatas. Sehingga terkait dengan penggunaannya,
dibutuhkan suatu standarisasi secara legal yang dapat digunakan di lingkungan Bina
Marga.
Pedoman ini menjelaskan tata cara penyusunan spesifikasi khusus bidang jalan dan
jembatan dan digunakan untuk memodifikasi bagian dalam spesifikasi umum yang
tidak atau kurang sesuai dengan kondisi lapangan untuk hal-hal yang sifatnya unik
dan tidak dapat menggunakan mata pembayaran dalam spesifikasi umum.
2. ACUAN
Spesifikasi Umum edisi Desember 2006
1 dari 15
Pedoman Penyusunan Spesifikasi Khusus
3.3. Pengesahan
Direktorat Jenderal Bina Marga yang berwenang dan bertanggung jawab secara
hukum untuk menyetujui penyusunan spesifikasi khusus dan spesifikasi khusus
interim.
3.4. Pengusul
Pengusul adalah perencana / produsen / pemasok yang mempersiapkan spesifikasi
khusus atau yang mengusulkan adanya perubahan, penambahan atau penggantian
hal – hal belum diatur dalam spesifikasi umum.
2 dari 15
Pedoman Penyusunan Spesifikasi Khusus
4. SPESIFIKASI
4.1 SPESIFIKASI UMUM JALAN DAN JEMBATAN
Spesifikasi umum jalan dan jembatan merupakan dokumen standar yang digunakan
dan menjadi bagian dalam dokumen kontrak. Spesifikasi umum ini berisi tentang
lingkup pekerjaan, persyaratan (acuan normatif, material, tenaga kerja), pelaksanaan
(metode kerja), pengendalian mutu yang harus dipenuhi oleh pelaksana dalam
melaksanakan pekerjaannya serta cara pengukuran dan dasar pembayarannya.
Spesifikasi umum tersebut harus merupakan bagian dokumen yang diterbitkan dan
disebar luaskan secara umum dan diperbaharui setiap 5 sampai 7 tahun sekali.
5. PERSYARATAN
Spesifikasi khusus digunakan untuk merubah bagian yang tidak /kurang sesuai dalam
spesifikasi umum dengan kondisi lapangan atau untuk spesifikasi khusus teknologi
baru dan menjadi dokumen pendukung agar teknologi baru dapat digunakan di
lingkungan Bina Marga. Isi spesifikasi khusus tidak boleh bertentangan atau menjadi
suatu pertentangan dikemudian hari.
3 dari 15
Pedoman Penyusunan Spesifikasi Khusus
3) Padat
Tulislah spesifikasi khusus sepadat dan sepraktis mungkin. Untuk review
spesifikasi khusus, pertimbangkan beberapa hal sebagai berikut:
(a). Hindari adanya duplikasi antara spesifikasi khusus dengan
dokumen yang ada,
(b). Jangan memberikan alasan dalam persyaratan spesifikasi,
4 dari 15
Pedoman Penyusunan Spesifikasi Khusus
4) Benar
Pastikan bahwa spesifikasi khusus ditulis dengan benar, perhatikan
beberapa hal sebagai berikut:
(a). Untuk pekerjaan-pekerjaan yang sederhana, periksa terhadap
pernyataan yang nyata,
(b). Jangan memasukkan jenis pekerjaan yang tidak disyaratkan atau
diharuskan,
(c). Pastikan bahwa spesifikasi tidak menghukum pelaksana (Penyedia
Jasa) atau pemasok,
(d). Pastikan spesifikasi tidak memasukkan bahan yang tidak sesuai
dengan persyaratan mutu, metode pelaksanaan atau alat jenis
apapun,
(e). Pastikan bahwa ketentuan tidak mengubah kriteria dasar
perencanaan untuk pekerjaan tertentu,
(f). Jangan menentukan suatu hal yang tidak mungkin. Batasan
tenaga kerja dan material harus diketahui dan dikenali dengan
baik,
(g). Tentukan standar dimensi secara praktis,
(h). Pastikan adanya penelitian terhadap material yang tidak memenuhi
keawetan dan persyaratannya. Gunakan suatu standar yang telah
baku untuk menentukan kepastian kinerja tertentu. Jika tidak dapat
dipenuhi, lakukan pengujian secara lengkap dengan mendefinikan
akurasinya,
(i). Periksa secara hati-hati, dan teliti dengan baik terhadap
rekomendasi dari pabrik, dan dukungannya sebelum
mengadopsinya,
(j). Pastikan adanya persyaratan yang jelas dan mempunyai dasar
yang kuat. Persyaratan yang pasti dan kuat akan menjadikan lebih
ekonomis, apabila perlu ditingkatkan. Spesifikasi yang lemah tidak
5 dari 15
Pedoman Penyusunan Spesifikasi Khusus
6. PERSIAPAN PENYUSUNAN
Spesifikasi khusus disusun dalam dua kondisi :
• Apabila dalam suatu proyek terdiri atas pekerjaan, material, urutan pelaksanaan
atau persyaratan lain yang diperlukan tetapi tidak ”tertulis dengan lengkap” dalam
spesifikasi umum. ”tertulis dengan lengkap” diartikan bahwa para penawar akan
mengerti dengan jelas jenis pekerjaannya, jenis material yang digunakan atau
peralatan yang disyaratkan metode pelaksanaan atau detail-detail lain yang
digunakan, serta bagaimana pekerjaan tersebut akan diukur dan dibayar.
• Adanya usulan dari produsen mengenai produknya berupa bahan/material atau
metode pelaksanaan kerja yang belum terdapat dalam spesifikasi umum. Dengan
adanya spesifikasi khusus diharapkan aplikasi untuk produk atau metode tersebut
dapat lebih luas di lingkungan Bina Marga. Terkait spesifikasi khusus untuk
teknologi baru harus berlaku secara umum dengan mutu tidak mengacu pada
produk tertentu.
b. Pengkajian
Lakukan penelitian/kajian terhadap topik secara lengkap dan rinci. Mungkin
diperlukan informasi yang rinci sebelum dilakukan penulisan spesifikasi
khusus antara lain dengan menghubungi suatu pabrik tertentu atau pemasok
bahan untuk mendapatkan informasi yang mutakhir. Perlu melakukan
6 dari 15
Pedoman Penyusunan Spesifikasi Khusus
penelitian terhadap kondisi lokal dan masalah yang akan dihadapi. Untuk
spesifikasi khusus terkait teknologi baru harus memiliki bukti teknis kinerja
yang dilakukan dalam skala laboratorium dan/atau skala lapangan seperti
disebutkan dalam Surat Edaran Dirjen Bina Marga No.05/SE/Db/2008.
c. Format
Siapkan spesifikasi khusus dengan format yang sama dengan spesifkasi
umum yang berlaku, contoh untuk spesifikasi beton yaitu Seksi 7.1. maka
dalam spesifikasi khusus untuk beton harus menggunakan seksi 7.1 dengan
menyebut butir – butir didalamnya sebagai SKh-n.7.1. Penjelasan lebih lanjut
dalam tata cara penomoran spesifikasi khusus.
d. Jenis
Analisa jenis pekerjaan yang akan dicakup dalam spesifikasi khusus untuk
menentukan jenis spesifikasi khususnya. Terdapat 2 (dua) jenis untuk
mempresentasikan spesifikasi khusus yaitu bahan/material atau cara
pelaksanaannya dan kinerja atau hasil akhir yang diharapkan.
e. Pengembangan outline
Outline yang ditulis harus mencakup persyaratan dasar dari pekerjaan secara
lengkap termasuk jenis bahan/material yang digunakan. Penulisan harus
menegaskan karakteristik bahan/material (contoh, batasan dimensi, waktu,
kekuatan, berat, ukuran, bentuk, konfigurasi). Atur semua faktor terkait dalam
suatu judul yang berkaitan.
7 dari 15
Pedoman Penyusunan Spesifikasi Khusus
Apabila spesifikasi khusus tersebut berupa teknologi yang baru dan tidak
menambahkan atau terkait dengan seksi pekerjaan yang telah ada, maka
nomor seksi pekerjaan menambahkan dari nomor seksi pekerjaan terakhir
untuk divisi pekerjaan yang sama.
8 dari 15
Pedoman Penyusunan Spesifikasi Khusus
Untuk memeriksa nomor spesifikasi khusus yang telah ada maka dapat
dilakukan ke Subdit Penyiapan Standar dan Pedoman, Direktorat Bina Teknik.
2) Kalimat
Siapkan kalimat dalam spesifikasi khusus dalam kalimat dan kata-kata
yang sederhana. Pastikan dalam satu kalimat tidak lebih dari 20 kata,
kecuali adanya kompleksitas yang tidak bisa dihindari.
3) Paragraf
Batasi dalam satu paragraf tidak lebih dari 3 – 4 kalimat.
4) Istilah
Kata-kata yang digunakan harus konsisten dengan bagian dalam
dokumen lelang lainnya dan mempunyai arti yang pasti. Gunakan kata
yang sama untuk suatu arti yang sama, dan jangan menggunakan
sinonim. Hindari kata-kata yang mempunyai arti ganda. Hindari kata-
kata dan ungkapan yang tidak ada hubungannya.
9 dari 15
Pedoman Penyusunan Spesifikasi Khusus
5) Kata ”akan”
Isitilah ”akan” dicadangkan untuk suatu kegiatan yang menjadi
tanggung jawab instansi yang berwenang.
6) Kata ganti
Hindari penggunaan kata ganti, walaupun merupakan pengulangan
terhadap apa yang dimaksud secara berulang.
8) Tanda kurung
Hindari tanda kurung ( ). Sebaiknya gunakan tanda koma atau tulis
ulang kalimat tersebut.
9) Angka
Penulisan angka yang disertai dengan penulisan dalam huruf secara
umum tidak perlu (contoh : gunakan baut empat (4) 1” (25 mm).
Contoh penulisan angka 5 mm, 3,0 m, 6,5 L, jangan menuliskan 2” x
4” atau 50 mm x 100 mm tetapi 50 mm kali 100 mm. Semua tanda
waktu dan tanggal dituliskan dalam angka.
h. Pelaksanaan review
Pengusul harus mempersiapkan dan mendistribusikan konsep awal
spsifikasi khusus untuk mendapatkan komentar dan masukan-masukan
yang diperlukan. Pengusul harus bertanggung jawab terhadap komentar
dalam penyempurnaan spesifikasi khusus sebelum dijadikan spesifikasi
khusus yang final.
6.2 FORMAT
Persiapan spesifikasi khusus dengan menggunakan bentuk aktif serta format
spesifikasi yang standar diperlukan pemahaman format spesifikasi standar. Bagian
dalam spesifikasi khusus tersebut harus menunjukkan bagian yang mengalami
perubahan dan/atau penambahan sebagai berikut:
10 dari 15
Pedoman Penyusunan Spesifikasi Khusus
a. Uraian
Jelaskan uraian ruang lingkup pekerjaan yang harus dilaksanakan, dengan
referensi spesifikasi umum, rencana atau ketentuan khusus. Apabila diperlukan
beri penjelasan dengan uraian terhadap jenis pekerjaan atau tahap pelaksanaan.
b. Persyaratan
Tentukan persyaratan untuk material atau peralatan yang digunakan dalam
pelaksanaan pekerjaan. Jelaskan secara lengkap sifat-sifat material dan syarat
pengujian yang diperlukan dengan merujuk pada SNI, AASHTO, ASTM
c. Pelaksanaan
Jelaskan urutan pelaksanaan pekerjaan dan hasil akhir yang diharapkan. Jangan
menggabungkan tipe spesifikasi yang berdasarkan metoda kerja dan spesifikasi
yang berdasarkan hasil akhir, untuk lebih praktisnya gunakan spesifikasi dalam
bentuk kinerja.
d. Pengendalian Mutu
Tentukan jenis pengendalian mutu yang disyaratkan dalam setiap tahapan
pelaksanaan pekerjaan
e. Cara Pengukuran
Jelaskan komponen pada suatu pengerjaan yang lengkap yang akan diukur dan
dibayar, satuan pengukuran harus ditentukan. Apabila ada perubahan atau
modifikasi faktor, tentukan besarannya.
f. Dasar Pembayaran
Jelaskan satuan pembayaran yang akan dilaksanakan dan tentukan lingkup hasil
pekerjaan yang termasuk dalam pembayaran. Pastikan adanya konsistensi
dengan mata pembayaran dalam pelelangan.
7. PENGGUNAAN ISTILAH
a. Dan/atau
Hindari penggunaan kata ”dan/atau” tetapi gunakan kata ”dan” yang berdiri
sendiri atau ”atau” saja, atau menggunakan kata ” atau .......... atau keduanya”.
Sebagai contoh ”kecuali ditentukan dalam gambar rencana atau spesifikasi
khusus atau keduanya ....”
11 dari 15
Pedoman Penyusunan Spesifikasi Khusus
b. Harus, akan
Jangan menggunakan kata ”harus”, gunakan kata ”akan” yang menjelaskan
tindakan yang dilakukan oleh pengguna jasa.
c. Kuantitas
Penggunaan kata “jumlah” hanya untuk istilah penulisan uang atau dana.
Ketika menuliskan pengukuran volume, seperti m3, liter dan seterusnya,
gunakan “kuantitas”
e. Penyedia Jasa
Gunakan kata ”penyedia jasa” untuk menggantikan ”kontraktor” ketika
menuliskan spesifikasi khusus untuk pelaksanaan pekerjaan.
f. Singkatan
Secara umum, hindari adanya singkatan-singkatan dalam penulisan, tetapi
apabila diperlukan, maka harus dilengkapi dengan penjelasan
kepanjangannya.
g. Sesuai dengan
Tidak menggunakan kata ” sesuai dengan ” melainkan gunakan kata ”
sebagaimana tertulis ”, atau ” sebagaimana tergambar ” atau ungkapan lain
yang sejenis.
i. Sisa
Gunakan kata ”saldo” apabila merujuk pada masalah dana, dan gunakan kata
”sisa” untuk menjelaskan jumlah material yang tidak terpakai
12 dari 15
Pedoman Penyusunan Spesifikasi Khusus
Untuk Spesifikasi Khusus terkait dengan teknologi baru dapat langsung masuk ke
proses penyusunan spesifikasi khusus sepanjang teknologi tersebut belum tercakup
dalam spesifikasi umum dan mengikuti ketentuan isi dalam sub bab 6.2.
13 dari 15
Pedoman Penyusunan Spesifikasi Khusus
IDENTIFIKASI MATA
TIDAK PERLU ADA
PEMBAYARAN SPESIFIKASI
DALAM
ya KHUSUS
SPESIFIKASI UMUM
YANG DIPERLUKAN
tidak
tidak
STOP
SPESIFIKASI KHUSUS
PENYUSUNAN SPESIFIKASI
KHUSUS
14 dari 15
Pedoman Penyusunan Spesifikasi Khusus
9. PERSETUJUAN
Dalam pelaksanaan penyusunan spesifikasi khusus harus ada persetujuan dan
tanggung jawab dari instansi teknis terkait. Berikut persetujuan dan tanggung jawab
tersebut digambarkan dalam bagan alir berikut ini.
Dalam proses persetujuannya, spesifikasi khusus dapat masih bersifat interim dan
kemudian dapat dikembangkan dan disusun kembali sesuai dengan hasil
pemantauan dan evaluasi pelaksanaan lapangan yang menggunakan spesifikasi
khusus tersebut.
Koreksi ?
Penyiapan Naskah
Pembahasan dan Evaluasi Spesifikasi Khusus sesuai
Naskah Spesifikasi Khusus dengan kaidah yang
(pemeriksaan akhir) berlaku (pemeriksaan
awal)
15 dari 15