Anda di halaman 1dari 5

HUTAN KEMASYARAKATAN

TABULASI PERBANDINGAN 3 JURNAL TENTANG PENGETAHUAN


LOKAL
DISUSUN OLEH :
WIS UDAWATI

G1011141122

KELAS : B
DITUJUKAN KEPADA :
Dr. EMI ROSLINDA, S.Hut, M.Si

PRODI KEHUTANAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2016

TABULASI 3 JURNAL TENTANG PENGETAHUAN LOKAL


1. Dayak Desa Forest Land Use System As Social Capital To Acquire Forest
Management Rights In West Kalimantan, Indonesia
2. MODAL SOSIAL DALAM PENGELOLAAN SUMBERDAYA HUTAN PADA
MASYARAKAT ADAT KASEPUHAN BANTEN KIDUL
3. Gunung Lumut Biodiversity Assessment Socio-Economic Study
DESKRIPSI

DAYAK DESA

Lokasi

Desa Panjang Ensaid,


Kecamatan Kelam Permai,
Sintang, Kalimantan Barat,
Indonesia.

Luas Desa
Jumlah Penduduk

Lembaga Desa

Mata Pencaharian
Tipe Hutan
Klasifikasi Lahan
Hutan

99,5 Ha
627 Jiwa
Kepala Desa = mewakili
formalitas kepemimpinan
yang mengatur
administrasi
Tumenggung =
kepemimpinan informal
yang menangani
masalah-masalah sosial.
Imam Katolik =
Pemimpin Spritual.
Sektor pertanian, pekerja
perkebunan, dan penenun.
Hutan Desa
1. Bukit Rentap = Hutan
lindung (2000). Hutan
desa (2014)
2. Tawang Mersibung =
Hutan yang diatur hukum
adat.
3. Tawang Sepayan = Hutan
kawasan budidaya.
4. Tawang Semilas dan
Tawang Serimbak =
Kawasan hutan yang
dapat dimanfaatkan kayu

KASEPUHAN BANTEN
KIDUL
Kecamatan Cibeber,
Kabupaten Lebak, Propinsi
Banten. Termasuk dalam
area Taman Nasional
Gunung Halimun.
3.097,9 Ha
4.904 Jiwa

Kabupaten Pasir,
Kalimantan Timur. Desa
Rantau Layung dan Desa
Swan Slutung.

Kelompok masyarakat
adat penganut
kasepuhan.
Kelompok tani
Kelompok perempuan
Kelompok pemuda

Pemimpin adat =
memimpin adat dan
mengkombinasikan dua
budaya yang berbeda
dalam satu harmoni.

Dominan di sektor
pertanian
Hutan Alam
1. Leuweng Geledegan =
Hutan tua yang rimbun
2. Leuweng Sampalan =
Hutan yang dapat
dieksploitasi.
3. Leuweng Titipan =
Hutan Keramat

GUNUNG LUMUT

35,350 Ha
338 Jiwa

Sektor Pertanian,
Hutan Lindung
1. Alas Tuo = Hutan yang
tidak diatur hukum adat.
2. Alas Adat = Hutan yang
diatur hukum adat.
3. Alas Mori = Hutan
keramat,
4. Alas Nareng = Hutan
untuk berladang.

Pengelolaan Sumber
Daya Alam

Tradisi

dan non-kayu.
5. Tawang Sebesai = Hutan
Keramat.
Memanfaatkan hasil
hutan kayu, non-kayu,
pemanfaatan spesies
tanaman atau hewan
sesuai dengan fungsinya.
Penggunaan lahan hutan
berdasarkan jenis dan
sistem telah dibuatnya
pengetahuan lokal yang
telah dipraktekan
masyarakat untuk jangka
waktu yang lama.
Mempraktekan
konservasi berdasarkan
aturan/pengetahuan lokal
Distribusi penggunaan
tanah didominasi oleh
lahan pertanian,
perkebunan karet dan
kelapa sawit, semak,
hutan lindung, dan hutan
rawa. Dalam tulisan ini,
kami hanya
mengidentifikasi
penggunaan lahan hutan.
Tenun.
- Budaya yang diwarisi
dari masa lalu
generasi ke generasi
baru
Upacara adat.
- Upacara meramu.
Memiliki kalender
pertanian.
Terkait dengan budaya,
dalam kegiatan
pemanenan kayu selalu
diadakan acara meramu.
Dilakukan oleh para tuatua dengan pengetahuan

Berdasarkan konsep dan


penggolongan atas lahan
dan hutan sesuai dengan
keadaan lingkungan.
Tata cara pengelolaan :
- Patokan sistem
penanggalan untuk
memulai pengerjaan
lahan.
- Konsep magisreligius sesuai
dengan pandangan
kosmologisnya.
Bentuk pengelolaanya :
- Huma/ladang
- Leuweng/hutan
- Kebun kayu
- Kebun talun/non
kayu
- Sawah

Bangunan fisik
Upacara ritual adat
- Siklus pertanian
- Siklus kehidupan
manusia
- Siklus keagamaan

Adanya IUPHHK
(Izin usaha
pemanfaatan hasil
hutan kayu) yang
pernah berlaku 5
tahun terakhir.
Sistem ladang
berpindah.

Masih bergantung pada


pemimpin adat mereka
dan percaya dalam
berurusan dengan
kesehatan dan obat.
Ritual :
- Bayi yang baru lahir
dan belian
- Sebuah ritual yang
dipimpin oleh
pemimpin adat untuk
meminta bantuan dari
Roh untuk
memulihkan orang
sakit

Masih mengikuti kegiatan


tradisional misalnya
penyembuhan orang
sakit, memberikan bayi,
kegiatan pertanian,
pohon-pohon besar
memotong dan
mengumpulkan madu
Belian adalah upacara
ritual terbesar ditandai
dengan jampi sihir lama
dan diterapkan dalam
acara adat.
Timbu dan babas skala
menengah dan hanya
dilakukan untuk
menyembuhkan orangorang dari penyakit.
Besoyong adalah yang
terkecil ditandai dengan
singkat jampi sihir dan
dilakukan pada banyak
kesempatan

mendalam tradisional dan


lokal

Prinsip Masyarakat

Norma Sosial

Hukum adat masih


diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari sebagai
pedoman dan peraturan
untuk menentukan apa yang
benar atau salah bagi
seluruh masyarakat.
Percaya alam dan
supranatural adalah sebuah
entitas yang berbeda
dimensi.
1. Pohon di Tawang semilas
dan serimbak hanya
digunakan untuk
kebutuhan sendiri.
2. Aturan penting
penggunaan kayu sebagai
bahan bangunan :
- Belian
(Eusideroxylon

Prinsip hidup tilu


sapumulu, dua sakarupa,
nuhiji eta-eta keneh (tiga
sejenis, dua serupa, satu
itu-itu juga).

Mengikuti kultus para


leluhur walaupun sudah
berubah menjadi Islam.

1. Warga tidak boleh


mengeksploitasi hutan
yang ada di wilayahnya.
2. Pelarangan penggunaan
pohon Rasamala
(Altingia excelsa) untuk
bahan bangunan rumah
penduduk atau rumah
adat.

1. Masyarakat mempunyai
sistem lading berpindah
namun tidak asal
membuka lahan namun
harus diadakaan upacara
adat untuk menentukan
lahan untuk berladang
yang baru.
2. Kegiatan berladangnya

- Merupakan aturan
leluhur. Dampak jika
melanggar =
kebakaran dan
kerusakan bangunan.
3. Pelarangan menjual
hasil hutan.
- Dampak jika
melanggar =
mendatangkan kwalat
zwagerii) kayunya
atau kabendon.
yang masih hidup
4. Pelarangan menjual
digunakaan untuk
tanah ke luar
tiang utama (tiang
wilayahnya.
mun).
5. Ronda gunung.
- Kayu Durian (Durio
- Mencegah terjadinya
zibethinus) yang
pencurian kayu dan
tersambar petir untuk
pelanggaran adat
bahan bangunan.
lainnya.
- Kumpang
6. Aturan dalam
(Horsfieldia
pengelolaan lahan :
polyspherula)
- Menggunakan pupuk
digunakan untuk atap.
urea yang dicampur
karena diyakini untuk
dengan pupuk
melindungi penghuni
kandang.
Roh-roh jahat.
- Alat panen = etem
- Bertani dilakukan
hanya satu kali dalam
setahun.
- Dilarang bekerja di
hari sabtu dan
minggu, pada hari ke15 dan ke-30
berdasarkan kalender
jawa.

dimulai bulan Juli dan


Januari tahun
kedepannya.
3. Berburu, produksi kayu,
Memancing dan rotan
panen yang biasanya
dilakukan selama kali.

Anda mungkin juga menyukai