PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pengetahuan masyarakat yang meningkat menyebabkan semakin
meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan kesehatan
termasuk didalamnya pelayanan keperawatan. Melihat fenomena tersebut
mendorong perawat untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam
memberikan asuhan keperawatan dengan belajar banyak tentang konsep
pengelolaan
keperawatan
dan
langkah-langkah
konkrit
dalam
praktik
ketenagaan/pasien,
keperawatan
penetapan
professional
MPKP
dan
(MPKP)
mulai
dari
perbaikan
dokumentasi
yang lain guna mengatasi masalah kesehatan yang terjadi pada klien
(Nursalam,2007).
Di Ruang Kenanga E RSUP Dr.Mohammad Hoesin Palembang, sudah
tidak menerapkan ronde keparawatan akan tetapi ronde keperawatan
digantikan dengan diskusi refleksi kasus (DRK) yang dilaksanakan setiap
bulannya guna membahas tentang resiko-resiko bahkaan kasus yang di derita
pasien, akan tetapi ronde keperawatan tetap dilaksanakan pada saat
diadakannya program praktik manajemen keperawatan mahasiswa PSIK FK
UNSRI setiap angkatannya. Hal tersebut dapat dijadikan sebagai pendorong
untuk proses tindak lanjut pelaksanaan ronde keperawatan secara
berkesinambungan.
Berdasarkan pertimbangan tersebut maka kami mahasiswa Fakultas
Keperawatan Universitas Sriwijaya Alih Program Profesi NERS angkatan
tahun 2014 akan mengadakan kegiatan ronde keperawatan di Ruang Kenanga
E selama Praktik Profesi Manajemen Keperawatan.
B. Tujuan
B.1Tujuan Umum
Mahasiswa mampu menyelesaikan masalah pasien melalui pendekatan
berpikir kritis.
B.2Tujuan khusus
Setelah dilaksanakan ronde keperawatan, mahasiswa mampu:
1).
Menumbuhkan cara berpikir kritis dan
sistematis
2).
3).
4).
Meningkatkan
5).
6).
7).
C. Manfaat
C.1Bagi Pasien
kemampuan
pemikiran
untuk
tentang
1).
2).
3).
C.2Bagi Perawat
1).
Meningkatkan
kemampuan
kognitif,
Meningkatkan
kerjasama
antar
tim
kesehatan.
3).
Menciptakan
komunitas
keperawatan
profesional.
C.3Bagi rumah sakit
1).
2).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Ronde Keperawatan
1.
Pengertian Ronde Keperawatan
Ronde keperawatan adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk
mengatasi masalah keperawatan klien, dilakukan dengan melibatkan
pasien untuk membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan. Pada
kasus tertentu harus dilakukan oleh perawat primer dengan konselor,
kepala ruangan, perawat assosiate serta melibatkan seluruh anggota tim
kesehatan (Nursalam, 2011)
2.
Manfaat
a. Masalah pasien dapat teratasi
b. Kebutuhan pasien dapat terpenuhi
c. Terciptanya komunitas keperawatan yang profesional
d. Terjalinnya kerjasama antar tim kesehatan.
e. Perawat dapat melaksanakan model asuhan keperawatan dengan
tepat dan benar.
3.
Kriteria klien
Klien yang dipilih untuk dilakukan ronde keperawatan adalah klien yang
memiliki kriteria sebagai berikut:
a. Mempunyai masalah keperawatan yang belum teratasi meskipun
sudah dilakukan tindakan keperawatan
b. Klien dengan kasus baru atau langka
4.
1.
2.
Perawat
Konselor
a. Memberikan justifikasi
b. Memberikan reinforcement
c. Memvalidasi
kebenaran
dari
masalah
dan
intervensi
Alur
Pelaksanaan
Ronde
Keperawatan
2
TAHAP PRA
RONDE
PP
Penetapan Pasien
Pasien
Persiapan Pasien :
Informed
Concent
Hasil
3
4
5
6
7
8
TAHAP
PELAKSANA
AN DI
NURSE
Penyajia
n
Masalah
TAHAP
RONDE DI
BED KLIEN
Validasi data
Diskusi PP,
Konselor, KARU,
Dokter,
9
10
TAHAP
PASCA
Lanjutan
diskusi di
Nurse
Simpulan dan
rekomendasi
solusi masalah
TAHAP PRA RONDE
PROPOSAL
PP
Aplikasi Hasil
analisis
dan
diskusi
Membuat janjii dengan dokter,
ahlii gizi, rehab medik, f
PENETAPAN PASIEN
Primer lain
PERSIAPAN PASIEN :
Evaluasi
INFORMED CONCENT
Evaluasi Struktur :
HASIL PENGKAJIAN/ INTERVENSI
6.
a.
1)
Masalah
teratasi
TAHAP RONDE
CROSS CEK
DATA
YANG pelaksanaan ronde
2)
Peserta ronde keperawatan
hadir
ditempat
PENYAJIAN MASALAH
APA YANG MENYEBABKAN MASALAH TERSEBUT
keperawatan
3)
b.
Evaluasi Proses :
1)
2)
Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan
ronde
sesuai peran
TAHAP
RONDE
VALIDASI
DATA
yang telah ditentukan
Evaluasi Hasil :
1)
2)
Evaluasi Perawat :
TAHAP
1) RONDE
2)
TAHAP PASCA
RONDE
EVALUASI
keperawatan
yang berorientasi pada masalah
pasien.
3)
Meningkatkan
sistematis
4)
cara
berfikir
yang
DI BED PASIEN
5)
6)
7)
8)
3. Anatomi
a. Kulit.
Price 2005 menyatakan Secara mikroskopis kulit terdiri dari 3 lapisan
epidermis, dermis, lemak subkutan. Kulit melindungi tubuh dari
trauma dan merupakan benang pertahanan terhadap bakteri virus dan
jamur. Kulit juga merupakan tempat sensasi raba, tekan, suhu, nyeri
dan nikmat berkat jahitan ujung syaraf yang saling bertautan.
1) Epidermis bagian terluas kulit di bagi menjadi 2 bagian lapisan
yaitu :
(a) Lapisan tanduk (stratum konsum) terdiri dari lapisan sel-sel
tidak ber inti dan bertanduk.
(b) Lapisan dalam (stratum malfigi) merupakan asal sel permukaan
bertanduk setelah mengalami proses di ferensiasi .
2) Dermis
Dermis terletak di bawah epidermis dan terdiri dari seabut-serabut
kolagen elastin, dan retikulum yang tertanam dalam substansi dasar.
Matrik kulit mengandung pembuluh pembuluh darah dan syaraf
yang menyokong nutrisi pada epidermis. Disekitar pembuluh darah
yang kecil terdapat limfosit. Limfosit sel masuk dan leukosit yang
melindungi tubuh dari infeksi dan infeksi dan instansi benda-benda
Web Of Caution
10
Etiologi vulnus
Kerusakan
intergritas kulit
Traumatic jaringan
Kerusakan pembuluh darah
Rusaknya barrier
pertahanan primer
Pendarahan berlebih
Terpapar
lingkungan
Resiko tinggi
Stimulasi neurotransmitter (histamine, prostaglandin, bradikinin, prostagladin)
infeksi
Pergerakan terbaras
ansietas
11
tidak
mengalami
penyembuhan
primer.
Tipe
ini
untuk
mengetahui
tentang
infeksi
yang
12
Untuk
melakukan
pencucian/pembersihan
luka
biasanya
3) Oksidansia
a) Kalium permanganat, bersifat bakterisid dan funngisida agak
lemah berdasarkan sifat oksidator.
b) Perhidrol
(Peroksida
air,
H2O2),
berkhasiat
untuk
13
klorida
(sublimat),
berkhasiat
menghambat
0,1%.
Kegunaannya
sebagai
antiseptik
borok
proses
pencucian/pembersihan
luka
yang
perlu
dan
mempercepat
14
proses
penyembuhan
luka;
dengan
sebanyak-banyaknya
dengan
tujuan
untuk
f. Pembalutan
Pertimbangan dalam menutup dan membalut luka sangat
tergantung pada kondisi luka. Pembalutan berfungsi sebagai pelindung
terhadap penguapan, infeksi, mengupayakan lingkungan yang baik
bagi luka dalam proses penyembuhan, sebagai fiksasi dan efek
penekanan yang mencegah berkumpulnya rembesan darah yang
menyebabkan hematom.
g. Pemberian Antibiotik
Prinsipnya pada luka bersih tidak perlu diberikan antibiotik dan
pada luka terkontaminasi atau kotor maka perlu diberikan antibiotik.
h. Pengangkatan Jahitan
15
16
Waktu
3 hari
3-5 hari
5 hari
5-7 hari
7-10+ hari
7-10+ hari
BAB III
KEGIATAN RONDE KEPERAWATAN
A. Pelaksanaan Kegiatan
1.
Tempat
2.
Pengorganisasian
Kepala Ruangan
Katim
Konselor
: Fitriah,S.kep. Ners
: Sigit Purwanto, S.Kep, M.Kes
3.
Materi :
17
Ronde Keperawatan
b.
5.
Media
Pra
Ronde
KEGIATAN
Pra Ronde
a) Menetapkan kasus dan
topik
b) Menentukan tim ronde.
c) Mencari sumber dan
literatur.
d) Membuat proposal
e) Mempersiapkan klien
f) Informed consent kepada
keluarga
TEMPAT
Kenanga
E
18
PELAKSAN
A
KEGIATAN
KLIEN
PP 1, PA1
WAKTU
Satu hari
sebelum
pelaksan
aan
ronde
Ronde
Ronde
I. Pembukaan:
a) Salam pembukaan
b) Memperkenalkan klien
dan tim ronde
c)Menjelaskan
tujuan
kegiatan ronde
d) Mempersilahkan PP1
menyampaikan
kasusnya
II. Penyajian data/masalah
a) Menyampaikan dasar
pertimbangan
dilakukan ronde
b) Menjelaskan riwayat
penyakit
c) Menjelaskan masalah
klien
yang
belum
terselesaikan
dan
tindakan yang telah
dilaksanakan
e)
Menyampaikan
evaluasi keberhasilan
intervensi
f) Klarifikasi data yang
telah disampaikan
II. Validasi Data
a) Memberi salam dan
memperkenalkan tim
ronde kepada klien dan
keluarga.
b) Memvalidasi data yang
telah
disampaikan
dengan
melibatkan
keluarga .
c) Karu membuka dan
memimpin diskusi.
d) Diskusi antar anggota
tim dan klien tentang
masalah keperawatan
yang
belum
terselesaikan
dari
validasi data antar tim
ronde
e) Pemberian justifikasi
Nurse
Station
Kepala
Ruangan
Nurse
Station
PP1
Mendengark
an
5 Menit
20 Menit
PP2
Bed
Klien
Karu
PP2, PA
Nurse
Statio
n
19
Karu, PP
Memberi
respon dan
menjawab
pertanyaan
20 Menit
Pasca Ronde
a) Menyimpulkan
hasil
diskusi
dan
merekomendasikan solusi
yang dilakukan dalam
mengatasi masalah.
b) Reward
dan
Salam
penutup
Nurse
Statio
n
Karu
11 menit
Tim ronde
Karu
6.
Kriteria Evaluasi
Evaluasi Struktur
A.
Evaluasi Proses
Pelaksanaan ronde keperawatan berjalan dengan lancar. Masing-masing
dapat menjalankan perannya dengan baik.
c.
Dapat
dirumuskan
tindakan
permasalahan pasien.
20
Evaluasi Hasi
keperawatan untuk menyelesaikan
RESUME KEPERAWATAN
Data Umum
Nama Pasien
: Ny. Z
Usia
: 34 tahun
Pekerjaan
: IRT
Agama
: Islam
Suku
: Sumatera
No RM
: 879041
Alamat
Tgl MRS
: 02 maret 2015
Tgl pengkajian
: 07 maret 2015
Keluhan Utama
21
14.40 WIB
08 maret 2015
21.00 WIB
GCS 14 (E V M )
TD : 100/70 mmhg
P : 86 x/mt
RR : 30 x/mt
T : 360C
Terpasang O2 rebriting Mask 10 L/mt
Terpasang kateter
IVFD RL gtt 20 tts/mt
GCS 13 (E V M )
TD : 90/70 mmhg
P : 86 x/mt
RR : 30 x/mt
T : 360C
Terpasang O2 repriting Mask 10 L/mt
Terpasang kateter
IVFD RL gtt 20 tts/mt
Pemeriksaan Fisik
B1
B2
: Irama jantung reguler, CRT <2 detik, S1S2 tunggal, tidak terdapat keluhan
nyeri dada, akral hangat dan basah, terdapat konjungtiva anemia
B3
B4
: terpasang kateter
B5
B6
Endokrin :
Sistem endokrin tidak terdapat hiperglikemia, hipoglikemia, pembesaran kelenjar
tiroid maupun pembesaran kelenjar getah bening.
22
Pengkajian Psikososial :
Ekspresi klien tidak dapat dikaji
Personal Hygiene dan kebiasaan :
Selama dirawat di Kenanga E klien belum mampu melaukan personal hygine
secara mandiri
Daftar Masalah Keperawatan :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Diagnosa
Keperawatan
Gangguan
perfusi
cerebral b/d keruskana
aliran
darah
otak
sekunder edema, cerebri
Pola nafas tidak efektif
b/d suplai O2 terganggu
Intervensi Keperawatan
ketidaknyamanan
3) Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan
menemukan dukungan
4) Kontrol
lingkungan
yang
dapat
mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan,
pencahayaan dan kebisingan
5) Kurangi faktor presipitasi nyeri
6) Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan
intervensi
7) Ajarkan tentang teknik non farmakologi:
napas dala, relaksasi, distraksi, kompres
hangat/ dingin
8) Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri:
9) Tingkatkan istirahat
10) Berikan informasi tentang nyeri seperti
penyebab nyeri, berapa lama nyeri akan
berkurang dan antisipasi ketidaknyamanan
dari prosedur
11) Monitor vital sign sebelum dan sesudah
pemberian analgesik pertama kali
24
Ketidakseimbangan
nutrisi
kurang
dari
kebutuhan tubuh b/d
Ketidakmampuan untuk
memasukkan
atau
mencerna nutrisi oleh
karena faktor
biologis, psikologis atau
ekonomi.
Kerusakan integritas
Jaringan d/b vulnus
25
26
DOSIS
10 L/mt
500 cc
1000mg
100 mg
50 mg
27
Saksi-saksi :
1. ..
()
28
IDENTITAS KLIEN
Nama Klien
Umur
Jenis Kelamin
Ruangan / Bed
Diagnosa Medis
Perawat Primer
29
LEMBAR PENGESAHAN
Telah disetujui untuk dilakukan ronde keperawatan
Hari
: Selasa
Tanggal
: 10 Maret 2015
Waktu
: 10.00 WIB
Tempat
Pembimbing Akademik
30