Vol - VIII No.08 II P3DI April 2016
Vol - VIII No.08 II P3DI April 2016
PERUMUSAN PUTUSAN MK
DALAM PERUBAHAN KEDUA UU PILKADA
Novianto M. Hantoro*)
Abstrak
Salah satu tujuan perubahan kedua UU Pilkada adalah untuk mengubah ketentuan
dalam UU Pilkada akibat adanya putusan MK. RUU yang diajukan oleh Pemerintah
telah mencoba mengakomodasi putusan MK tersebut, namun terdapat perbedaan
pemikiran dalam menyikapi putusan MK, baik antara pemerintah dan DPR, maupun
antarfraksi di DPR. Perbedaan ini berpotensi terhadap berbedanya rumusan antara
undang-undang nantinya dengan putusan MK. Salah satu yang paling krusial adalah
persyaratan mengundurkan diri bagi anggota DPR, DPD, DPRD, anggota TNI,
Polri, dan PNS, serta pejabat BUMN dan BUMD. Keinginan untuk mengubah atau
memodifikasi putusan MK mengundang tanggapan bahwa pembentuk undang-undang
menentang atau tidak menghormati putusan MK. Di lain pihak beranggapan putusan
MK masih perlu dikaji menyangkut kewenangan MK sebagai negative legislature dan
penerapan asas keadilan memperlakukan yang sama terhadap hal sama dan berbeda
terhadap hal berbeda. Ke depan perlu dikembalikan fungsi lembaga negara masingmasing, yaitu MK sebagai negative legislature, serta Presiden dan DPR sebagai
(positive) legislature.
Pendahuluan
*) Peneliti Madya Hukum Konstitusi, pada Bidang Hukum, Pusat Penelitian, Badan Keahlian DPR RI.
E-mail: nmhantoro@yahoo.com
Info Singkat
2009, Pusat Penelitian
Badan Keahlian DPR RI
www.pengkajian.dpr.go.id
ISSN 2088-2351
-1-
Komplikasi/Kerumitan
Mengakomodasi Putusan MK
Adanya keinginan untuk mengubah atau
memodifikasi putusan MK mengenai persyaratan
calon ini mengundang tanggapan dari berbagai
kalangan yang antara lain menyebutkan bahwa
usulan perubahan tersebut menentang putusan
MK atau tidak menghormati putusan MK. Di lain
pihak beranggapan putusan MK masih perlu dikaji
lebih lanjut. Tulisan ini mencoba menganalisis
dalam konteks prinsip-prinsip hukum.
-2-
Referensi
Bekas Narapidana Boleh Ikut Pilkada http://
www.kompasiana.com/bamset2014/horebekas-narapidana-boleh-ikut-pilkada_559
eaf47f196731433bd33c8, diakses 20 April
2016.
DPR Tidak Hormati MK, Media Indonesia, 21
April 2016.
Kepentingan
Parpol
Dominan,
Usulan
Sejumlah Fraksi Bertentangan dengan
Putusan MK, Kompas, 20 April 2016.
MK Harus Konsisten sebagai Negatif
Legislator, http://www.hukumonline.com/
berita/baca/lt4ba0b607369e3/mk-haruskonsisten-sebagai-negatif-legislator diakses
20 April 2016.
Naskah Akademik RUU tentang Perubahan
Kedua atas Undang-Undang Nomor 1
Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang
Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan
Gubernur, Bupati, dan Walikota Menjadi
Undang-Undang.
Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 33/PUUXIII/2015.
Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 42/PUUXIII/2015.
Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 100/
PUU-XIII/2015.
Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 60/PUUXIII/2015.
Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 105/
PUU-XIII/2015.
RUU tentang Perubahan Kedua atas UndangUndang Nomor 1 Tahun 2015 tentang
Penetapan
Peraturan
Pemerintah
Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun
2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati,
dan Walikota Menjadi Undang-Undang.
Penutup
Terlepas dari bagaimana hasil rumusan
terkait dengan persyaratan calon ini, perlu
adanya
persamaan
persepsi
mengenai
bagaimana cara mengakomodasi putusan
MK ke dalam undang-undang. Pada dasarnya
hukum tidak hanya berupa undang-undang
atau peraturan tertulis, melainkan juga
-4-
Majalah
HUBUNGAN INTERNASIONAL
KUNJUNGAN PRESIDEN
JOKO WIDODO KE EROPA
Simela Victor Muhamad*)
Abstrak
Kunjungan Presiden Joko Widodo ke Eropa selama sepekan di pertengahan April
2016 menjadi bagian dari pelaksanaan kebijakan luar negeri Indonesia, terutama
dalam kerangka membangun dan memperkuat hubungan dengan negara-negara
sahabat dari suatu kawasan yang dianggap strategis dan memiliki peran penting di
dunia internasional. Selain itu, kunjungan tersebut juga perlu dimaknai strategis oleh
Indonesia, karena selain dapat memaparkan pengalaman dan potensi Indonesia, melalui
kunjungannya ke Eropa tersebut, Presiden Joko Widodo berharap diperoleh hasil nyata
bagi Indonesia dari kerja sama yang disepakati bersama dengan negara-negara yang
dikunjungi, sesuai keunggulan negara-negara tersebut dan kebutuhan Indonesia.
Komitmen kerja sama ini ditunggu realisasinya.
Pendahuluan
Presiden Joko Widodo dan rombongan
baru saja berkunjung ke Eropa (Jerman,
Inggris, Belgia, dan Belanda). Dalam
kunjungan selama sepekan ini, Presiden telah
bertemu dengan kepala negara dan kepala
pemerintahan, serta untuk pertama kalinya
Presiden juga bertemu dengan pimpinan
Dewan Eropa, Parlemen Eropa, dan Komisi
Eropa. Sebagaimana kunjungan ke Amerika
Serikat beberapa waktu lalu, Presiden juga
berbagi pengalaman menyangkut penanganan
radikalisme melalui pengembangan toleransi.
Dalam konteks ini, pengalaman Indonesia
dipandang sangat bernilai, justru ketika dunia
sekarang ini seperti terjadi di Perancis
dan Belgia
sedang dibayangi oleh aksi
terorisme. Sudah tentu, kunjungan Presiden
juga diwarnai tujuan bisnis, terlihat antara lain
*) Peneliti Madya Masalah-masalah Hubungan Internasional pada Bidang Hubungan Internasional, Pusat Penelitian, Badan Keahlian
DPR RI. E-mail: victorsimela@yahoo.co.id
Info Singkat
2009, Pusat Penelitian
Badan Keahlian DPR RI
www.pengkajian.dpr.go.id
ISSN 2088-2351
-5-
Kunjungan Presiden
Joko Widodo ke Eropa
Kunjungan Presiden Joko Widodo ke
beberapa negara Eropa selama sepekan yang
lalu sudah tentu menjadi bagian yang tidak
terpisahkan dari upaya Indonesia dan Uni
Eropa untuk memperkuat hubungannya.
Sebagaimana dikemukakan Tim Komunikasi
Presiden,
Ari
Dwipayana,
kunjungan
Presiden Joko Widodo selain bertujuan untuk
memenuhi undangan para pemimpin negara
Eropa, juga bertujuan untuk memperkuat
kerja sama dengan Uni Eropa di bidang
ekonomi,
memperkuat
toleransi,
dan
membangun perdamaian dunia. Uni Eropa
merupakan mitra dagang keempat yang
terbesar dengan nilai perdagangan mencapai
26,14 miliar US dollar pada tahun 2015.
Sementara investasi Uni Eropa di Indonesia
mencapai 2,26 miliar US dollar di tahun
2015. Uni Eropa juga merupakan salah satu
mitra tradisional strategis Indonesia untuk
menghadapi tantangan global.
Kemampuan teknologi dan kemajuan
pendidikan di negara-negara Uni Eropa,
sebagai nilai tambah strategis Uni Eropa,
-6-
Penutup
Berdasarkan ulasan sekilas perihal
hubungan Indonesia-Eropa, serta kunjungan
Presiden Joko Widodo ke beberapa negara
Eropa di atas, terlihat bahwa kunjungan
Presiden RI tersebut memiliki arti strategis
bagi Indonesia. Kunjungan tersebut, tidak bisa
hanya dilihat sebagai kunjungan seremonial
belaka, karena Eropa selama ini telah menjadi
mitra strategis dan tradisional Indonesia,
tetapi lebih dari itu, kunjungan tersebut telah
dimanfaatkan oleh Presiden Joko Widodo
untuk membangun komitmen kerja sama
yang lebih konkret melalui fokus-fokus kerja
sama yang disepakati. Dalam kunjungan ke
Eropa ini, Joko Widodo, sebagai Presiden RI,
berkeinginan bahwa fokus-fokus kerja sama
itu, yang dibangun berdasarkan keunggulan
negara-negara
Eropa
dan
kebutuhan
Indonesia, dapat ditindaklanjuti secara nyata
oleh kedua negara. Komitmen kerja sama ini
sangat ditunggu realisasinya, sehingga tidak
mengherankan begitu kembali dari Eropa,
Presiden Joko Widodo segera menggelar rapat
kabinet untuk membahas tindak lanjut dari
hasil kunjungannya ke Eropa.
Referensi:
Holland lends hand to Jokows grand design,
The Jakarta Post, 23 April 2016.
Hubungan Indonesia-Uni Eropa, http://
www.kemlu.go.id/id/kebijakan/
kerjasama-regional/Pages/Uni-Eropa.aspx
, diakses 25 April 2016.
Jokowi wants concrete results from his
upcoming European tour, The Jakarta
Post, 16 April 2016.
Jokowi calls on EU leaders to promote peace,
tolerance, The Jakarta Post, 17 April
2016.
Presiden Jokowi , Selamat datang di Eropa,
The Jakarta Post, 18 April 2016.
Jokowi secures US$ 20.5 billion in deals
forum EU visit, The Jakarta Post, 23
April 2016.
Kepercayaan Eropa Jadi Modal Positif,
Kompas, 24 April 2016.
-8-
Majalah
KESEJAHTERAAN SOSIAL
DAMPAK NEGATIF
REKLAMASI TELUK JAKARTA
Muhammad Mulyadi*)
Abstrak
Reklamasi Teluk Jakarta dilakukan sebagai upaya untuk memperluas wilayah daratan
untuk kepentingan ekonomi dari suatu daerah perkotaan yang memiliki permasalahan
keterbatasan lahan. Akan tetapi, reklamasi Teluk Jakarta berdampak negatif yang
menyebabkan masyarakat di sekitarnya kehilangan tempat tinggal dan akses terhadap
sumber mata pencaharian. Dampak sosial ini seharusnya dapat dihindarkan melalui
upaya pemerintah dengan mengedepankan dinamika sosial yang ada di lapangan. DPR
harus mempertegas pengawasan selama penghentian proyek reklamasi dan mendorong
pemerintah untuk menemukan solusi mengurangi dampak negatif reklamasi bagi
masyarakat.
Pendahuluan
Pada
akhir
dasawarsa
1950-an
istilah pembangunan sering dianggap
sebagai obat terhadap berbagai macam
masalah yang muncul dalam masyarakat.
Era awal dari pembahasan mengenai teori
pembangunan
adalah
dikemukakannya
Teori
Pertumbuhan.
Menurut
Clark
(1991:20), pemikiran mengenai teori
pertumbuhan berasal dari pandangan
kaum ekonom ortodoks yang melihat
pembangunan
sebagai
pertumbuhan
ekonomi yang pada akhirnya diasumsikan
akan
meningkatkan
taraf
kehidupan
manusia.
Pembangunan merupakan suatu
proses perubahan sosial yang bertujuan
*) Peneliti Madya Hubungan Masyarakat dan Negara pada Bidang Kesejahteraan Sosial, Pusat Penelitian, Badan Keahlian DPR RI.
Email: mohammadmulyadi@yahoo.co.id
Info Singkat
2009, Pusat Penelitian
Badan Keahlian DPR RI
www.pengkajian.dpr.go.id
ISSN 2088-2351
-9-
- 10 -
b.
Kehilangan
mata
pencaharian
merupakan
dampak
sosial
sekaligus
ekonomi yang dirasakan oleh warga.
Proses pembangunan di Teluk Jakarta
telah merusak ekosistem di sekitar pantai,
serta adanya pencemaran limbah yang
menyebabkan menurunnya sumberdaya
perairan laut. Hal ini menyebabkan nelayan
sulit mendapatkan ikan dan berbagai
sumber daya laut lainnya yang selama ini
menjadi penghidupan mereka. Kondisi
ini tidak hanya menurunkan tingkat
pendapatan nelayan, tetapi juga menjadikan
nelayan jatuh ke jurang kemiskinan akibat
hilangnya mata pencaharian.
Kemiskinan adalah akar dari sebagian
besar terjadinya tindak kriminalitas. Kita
seringkali mendengar atau membaca berita
tentang pencurian, perampokan atau
pembunuhan yang bermotif kemiskinan
ekonomi dari pelakunya. Tidak sedikit pula
berita tentang kasus-kasus bunuh diri atau
kelaparan yang disebabkan kemiskinan.
Kemiskinan juga merupakan suatu
produk ketidakadilan bahkan kezaliman
pemimpin, hukum, atau sistem, bahkan
ketiganya. Pemimpin yang tidak adil akan
menempatkan masyarakat miskin sebagai
obyek yang tidak perlu diperhatikan dan
menjadikan mereka sebagai salah satu
subsistem negara yang berada pada posisi
teraniaya. Ini dapat dilihat dari tidak
adanya ruang bagi masyarakat miskin
untuk dapat melakukan aktivitas sosial dan
ekonomi secara baik.
Penutup
Reklamasi
Teluk
Jakarta
telah
mengakibatkan masyarakat di wilayah
pesisir Teluk Jakarta tergusur dari
tempat tinggalnya dan kehilangan mata
pencaharian. Saat ini Pemerintah telah
menghentikan untuk sementara kebijakan
reklamasi. Upaya Pemerintah Daerah DKI
merelokasi masyarakat pesisir ke rusunawa
yang lokasinya jauh dari pesisir dan laut
tempat mereka bekerja, belum mengatasi
dampak sosial dari reklamasi.
Berangkat dari kasus reklamasi Teluk
Jakarta, ada beberapa hal yang seharusnya
menjadi perhatian semua pihak ketika
kebijakan reklamasi kawasan pesisir akan
dilakukan. Tujuan dari reklamasi dan
untuk siapa reklamasi dilakukan adalah
harus menjadi perhatian utama untuk
penentuan kebijakan reklamasi dilakukan.
DPR melalui fungsi pengawasannya dapat
mempertanyakan
kepada
pemerintah
tentang kedua hal tersebut sebelum
kebijakan reklamasi ditetapkan. Dari dua
hal tersebut antisipasi dampak negatif dapat
dilakukan.
- 11 -
Referensi
Dampak Sosial Reklamasi Teluk Jakarta,
http://halloapakabar.com/dampaksosial-reklamasi-teluk-jakartaberdasarkan-kajian-pk2pm-dan-seanetindonesia, diakses tanggal 20 April 2016.
OPINI: Reklamasi Teluk Jakarta, untuk
Siapa?, liputan6 25 April 2016, http://
news.liputan6.com/read/2492064/
opini-reklamasi-teluk-jakarta-untuksiapa, diakses tanggal 27 April 2016.
Proyek reklamasi Teluk Jakarta 'membuat
cemas' nelayan, http://www.bbc.com/
indonesia/majalah/2015/11/151127_
majalah_lingkungan_telukjakarta,
diakses tanggal 21 April 2016.
Aditya Fathurrahman. Proyek Reklamasi
Pantai Utara Jakarta, http://hmip.fisip.
ui.ac.id/proyek-reklamasi-pantai-utarajakarta-sebagai-mesin
pertumbuhankota-jakarta, diakses tanggal 21 April
2016.
Ahmad Mony dan Muhammad Karim.
Reklamasi Teluk Jakarta, Penggusuran
dan Dampaknya, http://hallojakarta.
com/reklamasi-teluk-jakartapenggusuran-dan dampaknya, diakses
tanggal 20 April 2016.
Clark,
John.
1991.
Democratizing
Development : The Role of Voluntary
Organizations. Connecticut: Kumarian
Press, Inc.
Garna, Judistira, K. 1992. Teori-Teori
Perubahan Sosial. Bandung: Program
Pascasarjana Universitas Padjadjaran.
Puteri
Rosalina.
Jalan
Panjang
Reklamasi di Teluk Jakarta dari
Era
Soeharto
sampaiAhok,http://
megapolitan.kompas.com/
read/2016/04/04/10050401/, diakses
tanggal 20 April 2016.
- 12 -
Majalah
Abstrak
Dana Warga Negara Indonesia (WNI) yang ditanamkan di luar negeri cukup besar. Melalui
kebijakan tax amnesty diharapkan dana-dana tersebut dapat kembali ke tanah air (dana
repatriasi). Jika dana ini bisa masuk ke Indonesia, dana tersebut dapat ditanamkan pada
instrumen-instrumen seperti saham, obligasi, dan derivatif (turunan dari saham dan/
atau obligasi seperti opsi, warrant, dan danareksa). Untuk mendorong para pemilik dana
tersebut mau memulangkan dananya ke Indonesia, selain kebijakan tax amnesty juga perlu
didukung oleh perekonomian nasional yang kondusif seperti faktor kemudahan bisnis,
kepastian hukum, stabilitas politik, produktivitas tenaga kerja, dan kesiapan infrastruktur.
Dana repatriasi ini diperkirakan akan menghasilkan efek multiplier yang besar terhadap
sektor-sektor ekonomi. Oleh karena itu Undang-Undang (UU) Tax Amnesty menjadi penting
sehingga DPR RI melalui fungsi legislasinya perlu segera menyelesaikan pembahasan
Rancangan Undang-Undang (RUU) Tax Amnesty tersebut.
Pendahuluan
Pemerintahan
Presiden
dan
Wakil Presiden Joko Widodo Jusuf
Kalla melalui Nawa Cita-nya begitu
mengedepankan pembangunan, khususnya
infrastruktur
dengan
pertimbangan,
pembangunan infrastruktur yang baik
akan
memberikan
multiplier
effect
yang besar dan berkelanjutan terhadap
perekonomian
nasional.
Selain
itu,
pembangunan infrastruktur juga diharapkan
menjadi pemicu percepatan pemerataan
pembangunan di seluruh wilayah Indonesia.
Hal ini bisa dilihat dari kesungguhan
pemerintah
yang
aktif
menggalakkan
pembangunan infrastruktur di berbagai
bidang, baik infrastruktur darat, laut maupun
*) Peneliti Muda Ekonomi Terapan pada Bidang Ekonomi dan Kebijakan Publik, Pusat Penelitian, Badan Keahlian DPR RI.
Email: ras9bin@gmail.com
Info Singkat
2009, Pusat Penelitian
Badan Keahlian DPR RI
www.pengkajian.dpr.go.id
ISSN 2088-2351
- 13 -
- 15 -
Referensi
Penutup
- 16 -
Majalah
Abstrak
Perkembangan teknologi sangat memengaruhi perkembangan dalam penyiaran.
Perkembangan teknologi digital merupakan salah satu perkembangan teknologi yang
membawa perubahan signifikan dalam dunia penyiaran. Perkembangan teknologi lain
adalah konvergensi media yang berimplikasi pada perkembangan penyiaran. Sejumlah
studi di Amerika Serikat menunjukkan perkembangan podcast yang pesat telah berdampak
pada perubahan dalam penyiaran sehinga harus dipertimbangkan secara cermat dalam
penyusunan kebijakan penyiaran ke depan. Sebagai contoh, dampak perkembangan teknologi
digital terhadap penyiaran yang harus memperhatikan digital dividend, efisiensi industri,
business continuity serta kepentingan publik dan negara dalam pengaturannya. Sementara
dampak pengintegrasian media terhadap penyiaran memerlukan adanya self-cencorship
dari lembaga penyiaran yang dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai sifat media
yang dipergunakan untuk penyiaran bagi kepentingan publik. Selain itu, pemerintah dan
DPR RI harus mengkaji secara komprehensif ketercukupan berbagai regulasi yang ada untuk
melindungi kepentingan negara dan publik dari dampak negatif pengintegrasian media yang
dimanfaatkan dalam melakukan kegiatan penyiaran.
Pendahuluan
*) Peneliti Madya Komunikasi pada Bidang Politik Dalam Negeri, Pusat Penelitian, Badan Keahlian DPR RI.
Email: handrini.ardiyanti@dpr.go.id
Info Singkat
2009, Pusat Penelitian
Badan Keahlian DPR RI
www.pengkajian.dpr.go.id
ISSN 2088-2351
- 17 -
Membedakan Pemanfaatan
Teknologi dalam Pengaturan
Meski kegiatan yang dilakukan melalui
podcast maupun perangkat teknologi lainnya
merupakan kegiatan penyiaran, namun bila dilihat
dari kesinambungan dan subjek yang melakukan
kegiatan penyiaran melalui podcast maupun
perangkat teknologi lainnya tidak semuanya
dapat dimasukkan pengaturannya dalam ranah
penyiaran. Dalam pengaturan UU Penyiaran yang
mewajibkan kegiatan penyiaran dilakukan oleh
lembaga menjadi kata kunci, mengapa podcast
di Indonesia tidak dapat dikategorikan sebagai
sebuah kegiatan penyiaran. Tapi bagaimana
bila podcast perseorangan dilakukan secara
berkesinambungan selayaknya siaran radio
pribadi? Bagaimana kemudian ketika podcast
- 19 -
Penutup
Perkembangan teknologi berimplikasi
terhadap perkembangan dunia penyiaran.
Perkembangan teknologi digital misalnya harus
memperhatikan digital dividend, efisiensi
industri, business continuity, serta kepentingan
publik dan negara yang harus ditimbang secara
cermat dalam penyusunan kebijakan penyiaran
ke depan. Pemanfaatan teknologi digital maupun
konvergensi media berimplikasi terhadap
pengaturan penyiaran. Karenanya, berbagai pihak
termasuk DPR RI harus jeli dalam memandang
suatu pemanfaatan teknologi yang mengandung
unsur menyiarkan sebagai kegiatan penyiaran
atau kegiatan berkomunikasi yang melibatkan
perangkat elektronik. Berbagai perkembangan
pesat di teknologi informasi komunikasi secara
cepat harus dijadikan pertimbangan bagi Komisi
I DPR RI untuk dapat melakukan pengaturan
secara komprehensif melalui UU Penyiaran
maupun UU ITE.
Referensi
Farid Rusdi,
Podcast Sebagai
Industri
Kreatif, Jurnal Tarumanegara, http://
journal.tarumanagara.ac.id/index.php/
kidFik/article/viewFile/1252/1294 diakses
21 April 2016.
Fatimah Kartini Bohang, Akhirnya Masuk Ke
Indonesia: Netflix Itu Apa?, Kompas, 7
Januari 2016 http://tekno.kompas.com/
read/2016/01/07/
13085347/Akhirnya.
Masuk.Indonesia.Netflix.Itu.Apa, diakses
21 April 2016.
Justine Kemp dkk, Podcasting in Geography
and th eSocial Sciences A guide to
podcasting with Audacity, Division of
Geography, NorthumbriaUniversity, 2009
Kenneth
C.London,
Sistem
Informasi
Manajemen
Mengelola
Perusahaan
Digital, Jakarta: Salemba Empat, 2008
Littlejohn,
Theories
of
Human
Communication , Jakarta: Salemba, 2009.
Seth Stevenson, The Future of Terrestrial
Radio in The Age of Podcats, http://
www.slate.com/articles/arts/ten_years_
in_your_ears/2014/12/the_future_
of_terrestrial_radio_in_the_age_of_
podcasts.html diakses 26 April 2016.
- 20 -