Anda di halaman 1dari 59

Kode Etik Keperawatan

SUDARMAN

DEFINISI
Keperawatan merupakan salah satu
profesi yang bergerak pada bidang
kesejahteraan manusia yaitu dengan
memberikan bantuan kepada individu
yang sehat maupun yang sakit untuk
dapat menjalankan fungsi hidup seharihari
Etika adalah peraturan atau norma yang
dapat digunakan sebagai acuan bagi
perlakuan seseorang yang berkaitan
dengan tindakan yang baik dan buruk
yang
dilakukan
seseorang
dan
merupakan suatu kewajiban dan
tanggungjawab

Kode etik perawat.


Profesi moral community : Cita-cita dan nilai bersama.
Anggota profesi disatukan oleh latar belakang pendidikan
yg sama
Profesi memiliki keahlian yg tidak dimiliki oleh orang lain.
Profesi mempunyai t.j. khusus.
Profesi memiliki monopoli untuk keahlian tertentu risiko
pelanggaran/kesalahan

ETIKA
MENGATUR
HUBUNGAN
ANTARA PERAWAT
DAN PASIEN

KEPERAWATAN

PROFESI KEPERAWATAN
MEMILIKI KONTRAK
SOSIAL DENGAN
MASYARAKAT

Pengguna jasa keperawatan perlu


terlindungi KODE ETIK ad/
jaminan bahwa kepentingan
konsumen akan terjamin.

Agar berfungsi secara sempurna,


kode etik harus dibuat oleh profesi
itu sendiri, sehingga benar-benar
dijiwai oleh cita2 dan nilai yg hidup
dalam kalangan profesi tersebut.

Membuat kode etik oleh profesi


menetapkan niatnya mewujudkan
nilai2 moral yg dianggapnya haki

Kode etik pedoman tertulis yg mengatur ttg normanorma berperilaku bagi pengemban profesi.

Kode etik produk etika terapan ; penerapan dari


pemikiran etis atas suatu wilayah tertentu yaitu
PROFESI.
Kode etik ad/ persetujuan bersama, yg timbul dari diri
anggota itu sendiri u/ mengarahkan perkembangan
mereka sesuai dg. Nilai2 ideal yg diharapkan.

Kode etik ad/ hasil murni yg sesuai dg aspirasi profesi


demi kepetningan bersama dan kerukunan

Kode Etik Dapat Ditinjau 4


Segi

Kode etik ad/ kaidah-kaidah atau


peraturan2 yg ditetapkan bersama dan
diterima oleh seluruh anggota suatu profesi.

Kode etik pada dasarnya ad/suatu hukum


etik sikap mental yg wajib dipatuhi oleh
para anggotanya dalam menjalankan tugas.

Kode etik merupakan aturan2 susila, atau


sikap akhlak yg ditetapkan bersama dan diaati
bersama oleh para anggota, yg tergabung
dalam suatu organisasi
Kode etik rumusan pedoman yg
menunjukkan hal-hal yg mana yg harus
dilakukan dan yg mana yg tidak boleh
dilakukan.

Aturan yang berlaku untuk seorang


perawat Indonesia dalam melaksanakan
tugas/fungsi perawat adalah KODE ETIK
PERAWAT NASIONAL INDONESIA,
dimana seorang perawat selalu berpegang
teguh terhadap kode etik sehingga
kejadian pelanggaran etik,kesalahpahaman dan konflik dapat dihindarkan
sebagai sarana kontrol sosial
Pencegah campur tangan pihak lain

2. Fungsi

Berisi prinsip2 etik yang dianut oleh profesi tertentu


Prinsip yang paling terpenting adalah otonomi yg
berkaitan dg prinsip veracity, nonmaleficence,
benefecence, confidentiality, dan justice.

3. Isi Kode Etik

Bentuk kebebasan seseorang bertindak berdasarkan


rencana yg telah ditentukannya sendiri.
Setidaknya terkandung 3 elemen pd prinsip ini
Kebebasan u/ memutuskan
Kebebasan bertindak
Kebebasan mengakui dan menghargai martabat dan
otonomi

Otonomi

Etika Keperawatan
Etika keperawatan adalah norma-norma yang dianut
perawat dalam bertingkah laku dengan pasien, keluarga,
kolega, atau tenaga kesehatan lainnya di suatu pelayanan
keperawatan yang bersifat profesional.
Perilaku etik akan dibentuk oleh nilai-nilai dari pasien,
perawat dan interaksi sosial dalam lingkungan.

Kode Etik Keperawatan


Kode etik keperawatan merupakan suatu pernyataan
komprehensif dari profesi yang memberikan tuntutan bagi
anggotanya dalam melaksanakan praktek keperawatan, baik
yang berhubungan dengan pasien, keluarga, masyarakat, teman
sejawat, diri sendiri dan tim kesehatan lain.

Tanggung jawab utama perawat :

Promotif ( Peningkatan Kesehatan )


Preventif ( Mencegah Penyakit )
Curatif ( Mencegah kekambuhan )
Rehabilitatif ( Memulihkan Kesehatan )

Kebutuhan perawat bersifat universal, tidak


membedakan status.
Pelayanan keperawatan ditujukan pada individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat.

Konsep Etik Dalam


Keperawatan

Perawat akan menggunakan pengethnya dan keahlian demi


kepentingan msy.
Sebagai kewajiban bagi perawat dalam memberikan pelayanan
dilandasi pertimbangan moral.
Menghasilkan pelayanan yang bermutu tinggi.
Majelis Kode Etik Keperawatan
Kode etik memerlukan pengawasan secara terus menerus

Pada umumnya kode etik akan mengandung sanksi2 yg


dikenakan pada pelanggar.
Kasus pelanggaran akan dinilai dan ditindak oleh suatu
Dewan kehormatan atau komisi yang dibentuk khusus untuk
itu.
Tujuan ; mencegah perilaku yg tidak etis
Majelis Kode Etik Keperawatan (ps.26 dan 27 AD PPNI).

Sebagaimana halnya dg dokter, perawat merupakan


tenaga kesehatan profesional yg menghadapi banyak
masalah moral/etik
PPNI 26 Januari 2002 ; Membentuk Majelis Kode
Etik Keperawatan Tk.Pusat, akan bertanggung jawab
menangani masalah2 etik.
Komite Keperawatan Rumah Sakit
- mempunyai tugas pokok menyelesaikan
masalah-masalah etik yang terjadi bagi tenaga
keperawatan (anggota profesi).
- melakukan pembinaan etika profesi.

Kode Etik PPNI (Munas IV PPNI No.09/MUNAS


VI/PPNI/2000) tentang Kode Etik Keperawatan Indonesia.
Diangkat dengan mempertimbangkan Kode Etik International
Council of Nursing, bertanggung jawab :
- Perawat dan klien
- Perawat dan praktik
- Perawat dan masyarakat
- Perawat dan teman sejawat
- Perawat dan profesi

Kewajiban perawat untuk senantiasa melakukan profesinya


menurut ukuran tertinggi :
Perawat mjemberikan pelayanan sesuai kemajuan iptek
keperawatan yang mutrahir, dilandasi etika keperawatan,
hukum dan agama.
Pelayanan yg diberikan bukan saja dipert.j.kan kepada sesama
manusia tetapi juga thd Tuhan Yg Maha Esa.

Perawat tidak boleh dipengaruhi oleh pertimbangan


keuntungan pribadi :
Pekerjaan perawat lebih merupakan panggilan
kemanusiaan dg mendahulukan kepntingan klien.
Perawat berhak memperoleh imbalan atas pekerjaannya,
tetapi tidak selamanya sesuai dengan apa yg sudah
diberikan pada klien.
Perbuatan yg bertentangan dg etik :
- Setiap perbuatan yg bersifat memuji diri
atau mempromosikan diri bahwa yg dimiliki
adalah karunia yang diberikan dan kemurahan Tuhan.

Menerapkan pengetahuan dan keterampilan tanpa kebebasan


profesi.
- Menerima imbalan selain dari pada yg layak sesuai dg
jasanya, kecuali dg keikhlasan.
Pekerjaan perawat adalah panggilan kemanusiaan, maka imbalan
jasa yg menjadi haknya tidak dapat disamakan dg jasa dalam
usaha lain, krn sifat pekerjaan perawat adalah pekerjaan mulia.

Perawat dalam memberikan pendapatnya harus dibuktikan


kebenarannya.
Perawat dalam memberikan pelayanan harus mendahulukan
kepentingan msy.
Perawat dalam bekerjasama dengan teman sejawat harus
memelihara saling pengertian dg sebaik-baiknya.
Perawat menggunakan ilmu dan keterampilannya untuk
kepentingan klien dan bila tidak mampu wajib merujuk kepada
yg lebih mampu.

Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yg dikerahuinya


tentang seorang klien, bahkan juga setelah ybs meninggal.
Memperlakukan teman sejawat sebagaimana ia sendiri ingin
diperlakukan.
Perawat harus senantiasa mengikuti perkembangan ilmu
pengeth dan tetap setia pada cita-citanya yg luhur

Tanpa sanksi hukum, kode etik tidak akan dilanggar oleh


para anggotanya.
Sebagai jaminan kpd msy bahwa anggota profesi akan
memberikan yg terbaik baginya.

Tujuan Kode etik

Fungsi Kode Etik Keperawatan


1. Memberikan dasar dalam mengatur hubungan antara
perawat, pasien, tenaga kesehatan lain, masyarakat dan
profesi keperawatan
2. Memberikan dasar dalam menilai tindakan keperawatan
3. Membantu masyarakat untuk mengetahui pedoman
dalam melaksanakan praktek keperawatan.
4. Menjadi dasar dalam membuat kurikulum pendidikan
keperawatan ( Kozier & Erb, 1989 )

KODE ETIK KEPERAWATAN INDONESIA


Pertama kali dirumuskan pada tahun 1976 dan beberapa
kali mengalami perubahan
Kode etik yang berlaku adalah hasil kesepakatan Munas
PPNI tahun 2000, terdiri dari Mukadimah dan 5 pokok etik

KODE ETIK KEPERAWATAN


INDONESIA
Terdiri dari 5 pokok etik, yaitu:
1.Prawat dan klien
2.Perawat dan praktek
3.Perawat dan masyarakat
4.Perawat dan teman sejawat
5.Perawat dan profesi

PERAWAT DAN KLIEN

1. Perawat dalam memberikan pelayanan


kprawatan mnghargai harkat dan martabat
manusia, kunikan klien dan tidak trpngaruh
olh prtimbangan kebangsaan, ksukuan,
warna kulit, umur,jenis kelamin, aliran
politik dan agama yang dianut serta
kedudukan sosial.
1.1 otononomi klien
1.2 status sosial ekonomi
1.3 tatanan playanan ksehatan

2. Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan


senantiasa memelihara suasana lingkungan yang
menghormati nilai-nilai budaya, adat istiadat dan
kelangsungan hidup bragama klien
2.1 atribut atau karakteristik pribadi
2.2 proses menjelang kematian

3. Tanggung jawab utama perawat adalah kepada mereka


yang membutuhkan asuhan keperawatan
3.1 menerima tanggung jawab dan tanggung
gugat
3.2 tanggung jawab
3.3 tanggung gugat
3.4 evaluasi penampilan kinerja

4. Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu


yang
diketahui sehubungan dengan tugas yang
dipercayakan kepadanya, kecuali
jika
diperlukan oleh
yang berwenang sesuai dengan ketentuan
hukum
yang berlaku.
4.1. Penyingkapan terhadap tim kesehatan
4.2. Penyingkapan untuk kepentingan
penjaminan
mutu
4.3. Penyingkapan terhadap orang yang tidak
terlibat

PERAWAT DAN PRAKTEK


1.

Perawat memelihara dan meningkatkan


kompetensi dibidang keperawatan melalui
belajar terus menerus.

1.1
Tanggung jawab pribadi terhadap
kompetensi
1.2. Pengukuran kompetensi dalam praktek
keperawatan
1.3.
Pendidikan
berkelanjutan
untuk
memelihara
kompetensi
1.4. Tanggung jawab intra profesional terhadap
kompetensi pelayanan keperawatan

2.

Perawat

senantiasa

memelihara

mutu

pelayanan
keperawatan yang tinggi disertai kejujuran
professional
dalam menerapkan pengetahuan serta
ketrampilan
keperawatan sesuai dengan kebutuhan klien.
2.1. Kejujuran professional dalam menerapkan
pengetahuan serta keterampilan
keperawatan.
2.2. Telaah kesejawatan/kelompok sebaya

3. Perawat dalam membuat keputusan


didasarkan
pada informasi yang adekuat dan
mempertimbangkan kemampuan serta
kualifikasi
seseorang bila melakukan konsultasi,
menerima
delegasi dan memberikan delegasi kepada
orang lain.

3.1 Perubahan Fungsi


3.2. Melindungi klien dari produk-produk yang
membahayakan

PERAWAT DAN MASYARAKAT

1. Perawat mengemban tanggung jawab bersama


masyarakat untuk memprakarsai dan
mendukung berbagai kegiatan dalam
memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat.

1.1. Asuhan kesehatan yang bermutu sebagai


hak.
1.2. Tanggung jawab kepada konsumen asuhan
kesehatan

PERAWAT DAN TEMAN SEJAWAT


1. Perawat senantiasa memelihara hubungan baik
dengan sesama perawat maupun dengan tenaga
kesehatan lainnya, dan dalam memelihara
keserasian suasana lingkungan kerja maupun
dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan
secara menyeluruh.

1.1. Memelihara hubungan baik antar sesama


perawat.
1.2. Hubungan dengan dokter dan disiplin yang
lain
1.3. Perselisihan kepentingan

2. Perawat bertindak melindungi klien dari


tenaga kesehatan yang memberikan
pelayanan kesehatan secara tidak
kompeten, tidak etis dan illegal.
2.1 Peran advokasi
2.2. Tindakan awal
2.3. Tindakan lanjut

PERAWAT DAN PROFESI

1. Perawat mempunyai peran utama dalam


menentukan standar pendidikan dan
pelayanan keperawatan serta
menerapkannya dalam kegiatan pelayanan
dan pendidikan keperawatan.

1.1. Tanggung jawab terhadap masyarakat.


1.2. Tanggung jawab terhadap disiplin ilmu
1.3. Tanggung jawab peserta didik
keperawatan

2. Perawat berperan aktif dalam berbagai


kegiatan
pengembangan profesi keperawatan.
2.1 Perawat dan Riset.
2.2. Pedoman umum untuk berpartisipasi dalam
riset
2.3. Perlindungan hak manusia dalam riset
2.4. Hak dan tanggung jawab praktisi dalam
riset

3. Perawat berpartisipasi aktif dalam upaya


profesi untuk
membangun dan memelihara kondisi kerja
yang
kondusif demi terwujudnya asuhan
keperawatan yang
bermutu tinggi.
3.1. Tanggung jawab bagi kondisi-kondisi
pekerjaan.
3.2. Tindakan kolektif
3.3. Tindakan individual

1. Perawat dalam rangka pengabdiannya senantiasa


berpedoman kepada tanggung jawab yang pangkal
tolaknya bersumber dari adanya kebutuhan akan
perawatan untuk orang seorang, keluarga dan masyrakat.
2. Perawat dalam melaksanakan pengabdiannya dalam
bidang perawatan senantiasa memelihara suasana
lingkungan yang menghormati nilai-nilai budaya, adat
istiadat dan kelangsungan hidup beragama dari orang
seorang, keluarga, individu dan masyarakat.

BAB. 1. Tanggung jawab Perawat


masyarakat, keluarga dan penderita

terhadap

3. Perawat dalam melaksanakan kewajibannya bagi


orang seorang dan masyarakat senantiasa
dilandasi rasa tulus ikhlas sesuai dengan
martabat dan tradisi perawatan.
4. Perawat senantiasa menjaga hubungan
kerjasama yang baik dengan orang seorang dan
masyarakat dalam mengambil prakarsa dan
mengadakan upaya kesejahteraan umumnya
sebagai bagian dari tugas kewajibannya bagi
kepentingan masyarakat.

5. Perawat senantiasa memelihara mutu pelayanan


perawatan yang tinggi disertai kejujuran
profesional dalam menerapkan pengetahuan serta
ketrampilan perawatan sesuai dengan kebutuhan
orang seorang/penderita, keluarga dan masyarakat.
6. Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang
diketahuinya sehubungan dengan tugas yang
dipercayakan kepadanya.
7. Perawat tidak akan menggunakan pengetahuan
dan ketrampilan perawatan untuk tujuan yang
bertentangan dengan norma-norma kemanusiaan.

BAB.2. Tanggung jawab Perawat


terhadap Tugas

8.

Perawat dalam menunaikan tugas dan


kewajibannya senantiasa berusaha dengan penuh
kesadaran agar tidak terpengaruh oleh
pertimbangan kebangsaan, kesukuan, keagamaan,
warna kulit, umur, jenis kelamin, aliran politik
yang dianut serta kedudukan sosial.

9. Perawat senantiasa mengutamakan perlindungan


dan keselamatan penderita dalam melaksanakan
tugas
perawatan
serta
dengan
matang
mempertimbangkan kemampuan jika menerima
atau mengalihtugaskan tanggungjawab yang ada
hubungannya dengan perawatan.

10. Perawat seantiasa memelihara hubungan baik


antara sesama perawat dan dengan tenaga
kesehatan lainnya baik dalam memelihara
keserasian suasana lingkungan kerja maupun
dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan secara
keseluruhan.
11. Perawat senantiasa menyebarluaskan
pengetahuan,ketrampilan dan pengalamannya
kepada sesama perawat serta menerima
pengetahuan dan pengalaman dari sesama perawat
maupun dari profesi lain.
BAB.3. Tanggung jawab perawat
terhadap
sesama perawat
dan profesi kesehatan
lainnya

12. Perawat selalu berusaha meningkatkan


kemampuan profesional secara sendiri-sendiri dan
atau bersama-sama dengan jalan menambah ilmu
pengetahuan, ketramplan dan pengalaman yang
bermanfaat bagi perkembangan perawatn.
13. Perawat selalu menjunjung tinggi nama baik
profesi perawatan dengan menunjukkan prilaku
dan sifat-sifat pribadi yang tinggi.

BAB. 4. Tanggungjawab perawat


terhadap profesi
keperawatan

14. Perawat senantiasa berperan dalam menentukan


pembakuan pendidikan dan pelayanan keperawatan serta
menerapkannya dalam kegiatan pelayanan dan
pendidikan perawatan.
15. Perawat secara bersama-sama membina dan memelihara
mutu organisasi profesi perawatan sebagai sarana
pengabdian.

16. Perawat senantisa melaksanakan ketentuan-ketentuan


sebagai kebijakan yang digariskan oleh pemerintah dalam
bidang kesehatan dan perawatan.
17. Perawat senantiasa berperan secara aktif dalam
menyumbangkan pikiran kepada pemerintah dalam
rangka meningkatkan pelayanan kesehatan dan perawatan
kepada masyarakat.

BAB.5. Tanggungjawab perawat


terhadap pemerintah, bangsa dan tanah
air.

Ikhlas disini dalam artian sikap yang murni, semata-mata


demi memperoleh ridhla dan perkenan Allah dalam
proses keperawatannya. Allah menerangkan dalam surat
Al-Bayyinah 98 : 5

Dan mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah


Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam
(menjalankan) Agama yang lurus

1. Ikhlas

1. Selalu Menolong Dengan Segala Cara. Bersegeralah


menolong seseorang dengan segenap kemampuan, baik
berupa harta, tenaga, waktu atau setidak-tidaknya
perhatian yang tulus hanya untuk mendengarkan keluh
kesahnya.
2. Sumbangkan Ilmu Pengetahuan.
3. Hindari Penghinaan Terhadap Pasien Segala sesuatu
yang bersifat merendahkan, mengejek, menghina dalam
bentuk apapun terhadap seseorang, baik tentang postur
tubuhnya, keadaan penyakitnya, kepribadiannya,
keadaan sosial dan sebagainya.

Ikhlas disini dapat dilakukan dengan cara

Ramah dan santun dalam menghadapi pasien dengan tidak


membedakan kaya atau miskin, golongan muslim atau non-muslim.
Hadist riwayat Al-Tarmidzi :
Senyumu terhadap saudaramu adalah merupakan suatu kebajikan.
Ramah dan santun seorang perawat yang patut kita hadirkan
adalah :
Wajah Yang Selalu Ceria Entah kenapa wajah yang cerah ceria
selalu tampak menyenagkan, sebaliknya wajah yang cemberut,
angkuh, musam, selalu saja terlihat tidak menyenangkan.
Rasulullah SAW bahkan bersabda : Janganlah selalu membebani
jiwamu dengan sesungguh hati. Hiburlah dirimu dengan hal-hal
yang ringan dan lucu. Sebab, bila hati terus dipaksakan dengan
memikul beban-beban yang berat, ia akan menjadi buta. (HR Abu
Dawud)

Ramah dan Santun

Belas kasih dalam merawat pasien, yakni sikap simpati terhadap penderitaan
orang lain sehingga menimbulkan kesungguhan untuk menolong.
Rasulullah SAW bersabda :
Belas kasihanilah penduduk kami, niscaya yang ada dilangit mengasihani
kamu.
(HR
Abu
Dawud)
Belas kasihan seorang perawat sangatlah penting yang perlu kita hadirkan
ialah :
Bersikaplah Sangat Sopan Dan Penuh Penghormatan.
Jika Rasulullah SAW berbincang dengan para sahabatnya, beliau selalu
berusaha menghormatinya sebagai perawat kita yang wajib mencontoh,
berilah penghormatan kepada pasien dengan cara perhatian, cara
mengobatinya, mendengarkankeluhannya dan sebaginya.
Dalam keperawatan ada sebutan bahwa kasih sayang dan belas kasihan
seseorang perawat seperti seorang ibu terhadap anaknya.

Belas Kasih

Bila seorang perawat sedang kesal, waspadalah, karena


kemarahan dan kekesalan yang tidak terkendali biasanya
menghasilkan kata dan prilaku yang keji, yang akan
melukai orang lain. Hal itu bisa membuat pasien merasa
takut dan disa berakibat patal bagi penya kitnya. Kita
harus senantiasa bersabar dan menyayangi pasien seperti
keluarga sendiri. Al-Baqarah :153

Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan


shalat sebagai penolongmu sesungguhnya Allah besrta
orang-orang yang sabar.

Sabar dan Tak Lekas Marah.

Bersikap tenang disini mempunyai arti tidak tergesa-gesa,


teliti yakni seksama, dengan hati-hati sekali, cermat dan
rapi dalam merawat pasien.
Bila Engkau hendak melakukan suatu pekerjaan,
hadapilah dengan tenang, hingga Allah menjalankan
kepada engkau jalan keluar.

Bersikap Tenang

Gunakan selalu pakaian yang rapi, serasi dan tercium


harum, kita tahu harum-haruman yang baik akan
membuat senang siapa pun yang berada disekitar kita.
Memakai pakain yang baik bukanlah tanda
kesombongan. Allah maha indah dan menyukai
keindahan. Tentu saja dalam batas syariat yang disukai
Allah. Jangan meremehkan penampilan karena hal ini
akan membuat orang lain senang atau sebaliknya.

Penampilan Yang Menyenangkan

Perawat DS menolong persalinan di rumah klien Ny. FH


atas permintaan keluarganya. Di daerah tersebut tidak ada
bidan dan dokter. Perawat DS juga telah menganjurkan
agar FH melahirkan di RS, karena melihat keadaan FH
tidak memungkinkan, namun FH menolak dan memohon
kepada perawat FH yang menolongnya. Pada proses
persalinan berlangsung baru diketahui BB bayi besar,
prosesnya agak sulit. Diketahui usia janin a/ masa hamil sdh
lewat bulan dan BBJ 4500 gram. Pada proses persalinan
tiba2 kepala bayi putus.

KASUS

Pada tgl 10 Januari 2016, pkl 19.00 WIB pasien FH


melahirkan spontan dan ditolong oleh perawat FH
Pd saat proses persalinan kondisi kepala bayi putus dan badan
bayi masih tertinggal dalam rahim. Perawat DS dan keluarga
merujuk ke RS Lely di kisaran, pasien tiba pukul21.00 WIB.
Berada selama 2 jam tetapi badan belum juga lahir.
Kemudian RS Lely merujuk ke rumah sakit umum Tengku
Mansyur Tanjung Balai dan tiba pukul 23.00 WIB. Dan pasien
tetap berada dlm mobil. Kurang lbh 15 menit di RS Tengku
Mansyur, pasien dirujuk lagi ke RSUD HAMS Kisaran

Berikut Laporan
Kematian Bayi

Pasien tiba di IGD RSUD HAMS kisaran pkl 00.45 WIB


Bidan VK IGD RSUD HAMS kisaran lapor pada dokter.
Jam 01.00 WIB dokter melakukan pemeriksaan dan
memberikan advis
Pkl 07.00 WIB badan bayi lahir ditolong oleh Bidan VKIGD
HAMS secara spontan dan tangan bayi sebelah kiri putus
Kemudian dilakukan penyatuan bayi dg cara jahit oleh Bidan
VK IGD RSUD HAMS
Kemudian pasien FH mendapat terapi pemulihan dan
transfusi

Perawat DS yang dijadikan tersangka oleh pihak Kepolisian dg dasar


hukum pasal 88 dan 86, UU RI nomor 36 2014 tentang kesehatan.
Pasal 84
Setiap tenaga kes yg melakukan kelalaian berat yg mengakibatkan
Penerima Pelayanan Kesehatan luka berat dipidana penjara paling
lama 3 thn.
Jika kelailaian mengakibatkan kematian, maka tenkes dipidana paling
lama 5 thn.
Pasal 86
Setiap tenkes yg menjalankan praktik tnp memiliki izin sebagaimana
dimaksd dlm pasal 46 ayat 1 dipidana denda Rp.100.000.000

Menurut Anda apakah perawat DS dianggap melanggar etika dan


hukum?
Langkah apa yang seharusnya dilakukan oleh perawat DS agar
terhindar dari pelanggaran etik dan hukum dengan tetap berbuat
baik kepada Ny FH dan keluarganya?
Siapakah yang harus melindungi perawat DS?
Apa pendapat Anda tentang alur dan pelayanan yang telah
didapatkan oleh FH?
Apakah peran PPNI dalam memberikan perlindungan kepada
anggotanya?
Bagaimana cara menyelesaikan kasus tersebut?

Anda mungkin juga menyukai