Anda di halaman 1dari 37

BAB

PENDAHULUAN
Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Pariwisata DIY
Tahun 2014 dilaksanakan berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999
tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010
tentang Pedoman Penyusunan Kinerja Dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah. Hal ini merupakan bagian dari implementasi Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah guna mendorong terwujudnya sebuah kepemerintahan
yang baik (good governance) di Indonesia.
Tujuan penyusunan dan penyampaian Laporan Kinerja adalah untuk
mewujudkan akuntabilitas instansi pemerintah kepada pihak-pihak yang memberikan
mandat/amanat. Dengan demikian Laporan Kinerja merupakan sarana bagi instansi
pemerintah untuk mengkomunikasikan dan menjawab tentang apa yang sudah
dicapai dan bagaimana proses pencapaiannya berkaitan dengan mandat yang
diterima instansi pemerintah tersebut. Oleh karena itu LAKIP instansi harus disusun
secara jujur, obyektif, akurat dan transparan. Selain itu LAKIP juga harus memenuhi
beberapa ciri laporan antara lain relevan, tepat waktu, dapat dipercaya/diandalkan,
mudah dimengerti, dalam bentuk yang menarik, berdaya banding tinggi (reliable),
berdaya uji (verifiable), lengkap, netral, padat dan mengikuti standar pelaporan yang
ditetapkan.
Selain itu penyampaian Laporan Kinerja kepada pihak yang berhak (secara
hirarki) juga bertujuan untuk memenuhi pertanggungjawaban dari unit yang lebih
rendah ke unit yang lebih tinggi atau pertanggungjawaban dari bawahan kepada
atasan yang

lebih menonjolkan akuntabilitas manajerialnya juga pelaksanaan

perubahan ke arah perbaikan dalam mencapai efisiensi dan efektivitas pelaksanaan


tugas pokok dan fungsi serta ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan
yang berlaku dalam rangka pelaksanaan misi instansi.
Dengan disusunnya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Dinas
Pariwisata DIY Tahun 2014 diharapkan dapat:
1. Mendorong Dinas Pariwisata DIY didalam melaksanakan tugas dan fungsinya
secara baik dan benar yang didasarkan pada peraturan perundangan, kebijakan
yang transparan dan dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat.

Lakip Dinas Pariwisata 2014

2. Menjadi masukan dan umpan balik baik bagi instansi lain maupun pihak pihak
yang berkepentingan dalam rangka meningkatkan kinerja.
3. Memberikan kepercayaan kepada masyarakat.terhadap .Dinas Pariwisata DIY di
dalam pelaksanaan program/kegiatan dalam rangka peningkatan kesejahteraan
masyarakat.
I.1 Struktur Organisasi
Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta dibentuk berdasarkan
Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 06 Tahun 2008
tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas

Daerah Prov. Daerah Istimewa

Yogyakarta.
Berdasarkan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta No. 45 Tahun
2008 tertanggal 12 Desember 2008 tentang Rincian Tugas dan Fungsi Dinas
Pariwisata

Provinsi

Daerah

Istimewa

Yogyakarta

struktur

organisasi

kelembagaan Dinas Pariwisata dalam menjalankan fungsi dan tugas pokok nya
secara hirarkis terdiri dari:
1. Kepala Dinas;
2. Sekretaris Dinas;
3. Bidang Pengembangan Destinasi;
4. Bidang Pengembangan Kapasitas;
5. Bidang Pemasaran.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan Struktur Organisasi berikut:

Lakip Dinas Pariwisata 2014

Bagan I.1
Struktur Organiasasi Dinas Pariwisata DIY

I.2 Fungsi dan Tugas


Berdasarkan Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
Nomor 45 Tahun 2008 tertanggal 12 Desember 2008 tentang Rincian Tugas
dan Fungsi Dinas Pariwisata Provinsi DIY, tugas Dinas Pariwisata Provinsi
DIY adalah melaksanakan urusan bidang pariwisata,

kewenangan

dekonsentrasi serta tugas pembantuan yang diberikan oleh Pemerintah


dan dengan fungsi sebagai berikut :
a. penyusunan program dan pengendalian di bidang pariwisata;
b. perumusan kebijakan teknis bidang pariwisata;
c. pengelolaan pengembangan destinasi pariwisata;
d. pengelolaan pengembangan kapasitas pariwisata;
e. penyelenggaraan pemasaran pariwisata;
f.

pemberian fasilitasi bidang pariwisata Kabupaten/Kota;

g. pelaksanaan koordinasi perijinan bidang pariwisata;


h. pelaksanaan pelayanan umum bidang pariwisata;
Lakip Dinas Pariwisata 2014

i.

pemberdayakan sumberdaya dan mitra kerja bidang pariwisata;

j.

pelaksanaan kegiatan ketatausahaan;

k. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan


fungsi dan tugasnya.
l.

Pelaksanaan kerjasama bidang pariwisata dengan Pemerintah


maupun Swasta di tingkat Regional, Nasional dan Internasional.

I.3 Keadaan Pegawai


Jumlah Pegawai seluruhnya berjumlah 71 orang dengan klasifikasi sebagai
berikut:
A. Berdasarkan tingkat pendidikan
1. Pasca Sarjana

: 7 orang

2. Sarjana

: 28 orang

3. D4

: 4 orang

4. D III

: 6 orang

5. Sarjana Muda

: 3 orang

6. SLTA sederajat

: 19 orang

7. SLTP

: 2 orang

8. SD

: 2 orang

B. Berdasarkan pangkat dan golongan


1. Pembina Tingkat I (IV/b)

: 3 orang

2. Pembina (IV/a)

: 5 orang

3. Penata Tingkat I (III/d)

: 12 orang

4. Penata (III/c)

: 7 orang

5. Penata Muda Tk. I (III/b)

: 20 orang

6. Penata Muda (III/a)

: 12 orang

7. Pengatur (II/c)

: 5 orang

8. Pengatur Muda Tk. I (II/b)

: 2 orang

9. Juru Muda

: 2 orang

10. PTT

: 3 orang

C. Berdasarkan jabatan struktural


1. Pejabat eselon II

: 1 orang

2. Pejabat eselon III

: 4 orang

3. Pejabat eselon IV

: 10 orang

Lakip Dinas Pariwisata 2014

Berdasarkan standar kebutuhan SDM aparatur (ABK), Dinas Pariwisata DIY


membutuhkan 103 orang pegawai, karena itu masih kekurangan 32 orang
pegawai
I.4 Keadaan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang dimiliki untuk penyelenggaraan Urusan Pariwisata
DIY dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel I. 1
Sarana dan Prasarana Dinas Pariwisata DIY
No
1

Nama Barang
Tanah

Jmlh
15

2
3

Alat-alat angkutan
Alat-alat Kantor dan

8
583

Rumah Tangga

Keterangan
Tanah perumahan, rumah dinas, Bangunan,
Saranan Wisata, Parkir, TPR kaliurang
Mini bus, Pick up, Sepeda motor,
PC Multimedia, Meja, Meja tamu, Kursi kerja,
Rak kayu, Filling Kabinet, White Board, Kursi
Lipat, Mesin penghisap, AC Split, Pompa Air ,
PC-work station, Meja rapat, Almari Kayu,
Microphone, Note Book, Printer, Stabilizer,
Mesin Ketik, Magnetik white board, Kursi putar,
Kipas angin standing, Kipas angin, Meja rapat,
Kursi rapat, Kursi tamu, Meja komputer, AC
Window, Televisi, Amp.TOA, Amp.Wireless,
Pompa air, Komputer, Meja Kerja, Floor light
box, Rool up banner, Flexy frame, Brankas,
Indoor photo G, Windspout, Foto Even Desk,
Ventilasi VAN, DVD Player, T.Pemadam Keb.,
Scanner, Peralatan jaringan inetrnet, Neon
next TIC, Papan Infromasi, Rak buku, Sirine
penunjuk waktu, Kursi Counter TIC, Meja
workstation,
Proyektor,

Kursi

leather,

Ceiling

Fan,

Lampu

bilboard,

Folding

gate,

Almari pakaian, Almari arsip kaca, Gordyn,


4

Alat-alat Studio dan

11

5
6
7
8

Komunikasi
Bangunan Gedung
Jaringan
Buku Perpustakaan
Barang Bercorak

1
2
144
24

UPS.
Kamera Digital, Handycame, faximile KXFT,
Blitz SB 28, Sound system,
Gedung TIC Malioboro
Jaringan Listrik, Instalasi telepon PABX
Buku kepustakaan, buku hukum,
Batik tulis dalam pigura

Kesenian/Kebudayaan

Lakip Dinas Pariwisata 2014

Semua sarana dan prasarana di atas masih dalam keadaaan baik dan layak
pakai. Namun demikian secara kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana
tersebut masih perlu ditingkatkan

karena beban kerja yang semakin tinggi.

Setelah diinventarisiir, Dinas Pariwisata masih membutuhkan sarana kerja


pendukung yakni:
Tabel I.2
Kebutuhan sarana prasarana Dinas Pariwisata
No

Nama Barang

Jumlah

1.

Printer laserjet

2 unit

2.

Printer Deskjet

5 unit

3.

Komputer PC

5 unit

4.

Air Conditioner (AC)

10 unit

5.

LCD Proyektor

3 unit

6.

Mesin ketik manual

4 unit

7.

Filling Cabinet

5 unit

8.

Lemari besi

5 unit

9.

Kursi kerja

20 buah

10.

Meja kerja

20 buah

11.

Sepeda motor

4 unit

12.

Mobil Avanza

2 unit

I.5 Keuangan
Pada Tahun Anggaran 2014 Dinas Pariwisata DIY melaksanakan kegiatan
dengan anggaran murni sebesar Rp. 13.678.936.128,- dengan rincian Belanja
Tidak Langsung Rp 3.990.436.128,- dan Belanja Langsung Rp 9.705.800.000.Adapun realisasi serapan yang dipergunakan menurut perhitungan pada akhir
T.A. 2014 adalah sebesar Rp. 12.771.499.698,- (93,25%) dengan perincian
Belanja Tidak Langsung Rp. 3.880.735.406,- dan Belanja Langsung sebesar Rp.
8.890.764.292,-

sehingga

terdapat

Sisa/Efisiensi

anggaran

sebesar

Lakip Dinas Pariwisata 2014

Rp.

924.736.430,-- (6,75%) dan sisa/efisiensi anggaran tahun 2014 kembali ke kas


Daerah .
Sedangkan realisasi Pendapatan Asli Daerah yang diperoleh Dinas Pariwisata
DIY dari Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah Bidang Pariwisata adalah Sewa
tempat/ counter TIC Malioboro oleh Disbudpar Prov. Jateng dan Sewa Tempat
parkir PT. TWCBP&RB di Candi Ratu Boko, sebesar Rp.

25.104.020.-.

(145.11%)
I.6 Sistematika Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor. 29 tahun 2010 tentang Pedoman
Penyusunan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
ditetapkan Sistematika LAKIP sebagai berikut:
- BAB I PENDAHULUAN
Berisi uraian mengenai gambaran umum organisasi dan sekilas
pengantar lainnya.
- BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
Berisi ikhtisar beberapa hal penting dalam perencanaan dan perjanjian
kinerja (Dokumen Penetapan Kinerja).
- BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
Dalam Bab ini diuraikan pencapaian sasaran-sasaran organisasi
pelapor, dengan pengungkapan dan penyajian hasil pengukuran
kinerja.
- BAB IV PENUTUP
- LAMPIRAN LAMPIRAN

BAB

II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

Lakip Dinas Pariwisata 2014

II.1 Perencanaan Strategis


II.1.1 Visi dan Misi
II.1.1.1 Visi
Terwujudnya Yogyakarta sebagai Destinasi Pariwisata berbasis budaya
terkemuka di Asia Tenggara, berkelas dunia, berdaya saing, berkelanjutan,
mampu mendorong pembangunan Daerah untuk kesejahteraan masyarakat.
Pernyataan visi di atas dilandasi dengan pemahaman bahwa pembangunan
kepariwisataan di DIY pada hakekatnya adalah untuk mewujudkan :
1)

Visi DIY yang ingin menjadikan DIY sebagai Sebagai Daerah Tujuan
Wisata Terkemuka Tahun 2025, perlu ditindaklanjuti dengan berbagai
langkah

yang

terprogram

dan

terstruktur

dengan

baik.

Untuk

merealisasikannya Dinas Pariwisata DIY berkewajiban untuk berupaya


mewujudkan melalui tahapan-tahapan yang secara realistis dapat
dilakukan.
2)

DIY secara historis, memiliki modal dasar yang dapat diunggulkan serta
panorama alam nan indah mempesona yang menarik untuk dijelajahi.
Warisan budaya berupa candi, artefak, kraton dan beberapa bangunan
berarsitektur tinggi merupakan simbol kebesaran budaya masa lalu
serta masih terpeliharanya dan hidupnya berbagai nilai-nilai, kesenian
dan sebagainya di masyarakat menunjukan eksistensi warisan budaya
yang dimiliki masyarakat DIY. Berbagai sarana rekreasi dan berbagai
sarana/prasarana pendukung pariwisata dan transportasi memudahkan
wisatawan untuk datang dari berbagai tempat untuk datang dan
memilih produk-produk wisata yang berkualitas.

3)

Berwawasan

budaya,

dapat

diartikan

bahwa

segala

aktifitas

kepariwisataan DIY, berwawasan budaya yang diwujudkan dalam


bersikap dan perilaku insan pariwisata yang selalu mengedepankan
budaya timur, khususnya budaya Jawa (Yogyakarta). Perilaku insan
pariwisata yang njawani dalam sikap sehari-harinya. Ramah tamah,
gotong royong, gaya hidup bersih, berbudi pekerti baik, memiliki
unggah-ungguh, sopan santun namun cukup trengginas dan tanggap
ing sasmito terhadap perkembangan jaman.
4)

Konsistensi terhadap keputusan (perencanaan) yang telah dibuat,


sering menjadi sesuatu yang sangat mahal dewasa ini. Berbagai
kebijaksanaan yang belum tuntas dilaksanakan, sudah berganti dengan
Lakip Dinas Pariwisata 2014

kebijakan baru. Perencanaan yang tersistem, integrated yang muncul


dari analisa yang tajam serta disepakati oleh stakeholders perlu
dilaksanakan

secara

terpadu,

bertahap

dan

berkesinambungan

(sustainable tourism development). Seluruh pelaksanaan kegiatan yang


dilaksanakan harus berorientasi pada asas adil dan merata serta
sebanyak mungkin menciptakan peluang kerja tanpa meninggalkan
kaidah, etika, kemandirian dan profesionalisme.
5)

Kepariwisataan Indonesia adalah pariwisata yang berasal dari rakyat,


oleh rakyat dan untuk rakyat. Berdasarkan konsep tersebut, maka
konsep yang sebaiknya dipakai sebagai landasan adalah: Pariwisata
yang berbasis masyarakat (community based tourism) dan Pariwisata
berkelanjutan.
Rasa

ikut

memiliki

(handarbeni)

perlu

ditumbuhkan

dengan

menanamkan pemahaman tentang arti penting pariwisata sebagai


salah satu sektor yang diandalkan oleh Pemerintah DIY yang dapat
mendorong tumbuh dan kuatnya ekonomi lokal sehingga mempercepat
kesejahteraa masyarakat Yogyakarta
II.1.1.2 Misi
Misi Pembangunan Daerah Istimewa Yogyakarta yang terkait dengan
kepariwisataan

sesuai

RPJMD

(2012

2017)

adalah

menguatkan

perekonomian daerah yang didukung dengan semangat kerakyatan, inivatif


dan kreatif. Misi ini pelaksanaannya dapat dijabarkan dalam Misi Dinas
Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta, yaitu:
1)

mewujudkan Kepariwisataan berbasis budaya yang kreatif dan


inovatif;

2)

mengembangkan Daya Tarik Wisata berbasis budaya;

3)

meningkatkan daya saing Pariwisata pada tingkat nasional maupun


global sehingga mampu meningkatkan jumlah kunjungan;

4)

mengembangkan tujuan Wisata yang aman, nyaman, menarik, mudah


dicapai, dan berwawasan lingkungan sehingga mampu meningkatkan
kesejahteraan masyarakat;

Lakip Dinas Pariwisata 2014

5)

mengembangkan pemasaran Pariwisata yang sinergis, unggul, dan


bertanggung jawab untuk meningkatkan kunjungan Wisatawan baik
nusantara maupun mancanegara;

6)

mengembangkan industri Pariwisata yang berdaya saing, kredibel,


mampu menggerakkan kemitraan usaha, dan bertanggung jawab atas
kelestarian dan keseimbangan lingkungan alam dan sosial budaya;

7)

mengembangkan

organisasi

kelembagaan

Pemerintah

Daerah,

Pemerintah Kabupaten/Kota, swasta, dan masyarakat;


8)

mengembangkan sumber daya manusia, regulasi, dan mekanisme


operasional yang efektif dan efisien dalam rangka mendorong
terwujudnya Kepariwisataan yang berkelanjutan; dan

9)

mewujudkan masyarakat sadar Wisata untuk mendukung tercapainya


Sapta Pesona.

II.1.2 Tujuan dan Sasaran


Mengacu pada visi yang telah ditetapkan maka tujuan yang akan
dicapai selama kurun waktu lima tahun adalah:
1)

Mewujudkan tujuan Wisata berbasis budaya yang kreatif dan


inovatif yang aman, nyaman, menarik, mudah dicapai, dan
berwawasan

lingkungan

sehingga

mampu

meningkatkan

kesejahteraan masyarakat;
2)

Mewujudkan

pemasaran

yang

efektif

dan

efisien

untuk

meningkatkan citra Kawasan Pariwisata Daerah dan apresiasi


terhadapnya sehingga mampu menarik kunjungan dan kunjungan
ulang Wisatawan mancanegara dan Wisatawan nusantara;
3)

Mewujudkan industri Pariwisata yang mampu menggerakkan


perekonomian Daerah melalui peningkatan investasi di bidang
Pariwisata,
lapangan
mendukung

kerjasama
kerja,

dan

pelestarian

antarusaha

Pariwisata,

melaksanakan
lingkungan

memperluas

upaya-upaya
dan

untuk

pemberdayaan

masyarakat;
4)

Mewujudkan daya tarik pariwisata yang berdaya saing tinggi pada


tingkat nasional maupun internasional

Lakip Dinas Pariwisata 2014

10

5)

Mengembangkan kapasitas kelembagaan, SDM, regulasi dan


mekanisme operasional yang efektif dan efisien dalam rangka
mendorong terwujudnya kepariwisataan yang berlelanjutan
Mengacu pada misi yang telah ditetapkan, maka sasaran-sasaran

strategis yang hendak dicapai atau dihasilkan dalam kurun waktu lima
tahun adalah sebagai berikut:
Tabel II. 1
Sasaran Strategis Dinas Pariwisata DIY

NO.
1.

INDIKATOR

SASARAN

KINERJA

STRATEGIS

KONDISI
SATUAN

SASARAN

AWAL
(2013)

TARGET
AKHIR 2017

Terwujudnya
tujuan wisata
berbasis budaya
yang kreatif dan
inovatif yang
aman, nyaman,
menarik, mudah
dicapai dan
berwawasan
lingkungan

Jumlah
Kunjungan
Wisatawan di
Daerah
Tujuan
Wisata
(DTW)

Orang

13.883.9
50

22.198.333

sehingga
mampu
meningkatkan
kesejahteraan
2.

masyarakat
Terwujudnya
pemasaran yang
efektif dan efisien
untuk
meningkatkan
citra Daerah
sebagai Destinasi

Pariwisata
Terwujudnya

Jumlah
2 Wisatawan
Nusantara

Orang

2.602.07
4

2.437.614

Jumlah
Wisatawan
3
Mancanegar
a

Orang

235.843

245.198

4 Lama Tinggal

Hari

1,59

2,6

Lakip Dinas Pariwisata 2014

11

NO.

INDIKATOR

SASARAN

KONDISI

KINERJA

STRATEGIS

SATUAN

SASARAN
Wisatawan
Nusantara

industri
Pariwisata yang

TARGET

AWAL

AKHIR 2017

(2013)

mampu
menggerakkan
perekonomian
Daerah melalui
peningkatan
investasi di
bidang
Pariwisata,

Lama Tinggal
Wisataan
5
Mancanegar
a

kerjasama
antarusaha
Pariwisata,

Hari

1,90

2,69

perluasan
lapangan kerja,
dan upaya-upaya
untuk pendukung
pelestarian
lingkungan dan
pemberdayaan
masyarakat;

II.1.3 Strategi
Setelah

menentukan

tujuan

dan

sasaran,

maka

langkah

selanjutnya perlu ditentukan bagaimana hal tersebut dapat dicapai. Cara


mencapai tujuan dan sasaran merupakan strategi organisasi untuk
merealisasikan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, meliputi
penetapan strategi,kebijakan, program dan kegiatan.
II.1.3.1 Misi I :
Mengembangkan tujuan Wisata berbasis budaya yang kreatif
dan inovatif yang aman, nyaman, menarik, mudah dicapai, dan
berwawasan

lingkungan

sehingga

mampu

meningkatkan

kesejahteraan masyarakat;
Strategi:
Lakip Dinas Pariwisata 2014

12

Meningkatkan kualitas dan kuantitas Destinasi Pariwisata


(produk-produk pariwisata) Daerah Istimewa Yogyakarta yang
mempunyai daya banding dan saing tinggi/kompetitif serta
berkelanjutan
Kebijakan :
Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan
kepariwisataan yang kreatif dan inovatif.
Program :
- Program Pengembangan Destinasi Pariwisata
- Program Pengembangan Kemitraan
Kegiatan :
- Pengembangan Objek Pariwisata Unggulan
- Penyelenggaraan Even Kepariwisataan
II.1.3.2 Misi 2 : Meningkatkan daya tarik pariwisata yang berdaya saing
tinggi pada tingkat nasional maupun internasional sehingga mampu
meningkatkan jumlah kunjungan;
Strategi :
Mewujudkan strategi pemasaran pariwisata yang berorientasi
pada efektifitas, efisiensi dan tepat sasaran sehingga mampu
mengantisipasi permintaan pasar, mengenal keinginan dan
motivasi pasar serta mendorong timbulnya permintaan dari
dalam negeri (wisata nusantara) dan dari luar negeri (wisata
mancanegara).
Kebijakan :
Peningkatan pemasaran pariwisata Yogyakarta yang efektif
dan efisien yang berorientasi pasar baik di dalam negeri
maupun ke luar negeri.
Program :
Program Pengembangan Pemasaran
Kegiatan :
-

Analisa Pasar Untuk Promosi Dan Pemasaran Objek


Pariwisata

Peningkatan Pemanfaatan Teknologi Informasi Dalam


Pemasaran Pariwisata

Pelaksanaan Promosi Pariwisata Nusantara Di Dalam


Dan Di Luar Negeri
Lakip Dinas Pariwisata 2014

13

II.1.3.3

Pengembangan Jaringan Kerja Sama Promosi Pariwisata

Pembuatan Bahan-Bahan Promosi Kepariwisataan

Penyelenggaraan Fam Tour

Misi 3 : Mengembangkan kapasitas kelembagaan, SDM,

regulasi, dan mekanisme operasional yang efektif dan efisien dalam


rangka mendorong terwujudnya Kepariwisataan yang berkelanjutan;
Strategi :
Mengoptimalkan berbagai upaya penguatan dan perluasan
jaringan
kerjasama serta meningkatkan kemitraan
kepariwisataan dengan stakeholder lainnya yang sinergis dan
bermanfaat
Kebijakan :
Mengembangkan jejaring dan kemitraan pariwisata yang
berkualitas dan berkesinambungan.
Program :
- Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata
- Program Pengembangan Kemitraan
Kegiatan :
-

Penyusunan

Dan

Penerbitan

Tabloid

Pariwisata

Peningkatan Pemanfaatan Teknologi Informasi Dalam


Pemasaran Pariwisata
-

Pengelolaan Pelayanan Informasi Pariwisata

Fasilitasi

Penyelenggaraan

Event

Kepariwisataan

Pembuatan
II.1.4 Rencana Kegiatan Tahunan (RKT)
Rencana Kinerja Tahunan Dinas Pariwisata DIY tahun 2014 sebagaimana yang
tercantum dalam web Monitoring dan Evaluasi APBD DIY adalah sebagai
berikut:

Lakip Dinas Pariwisata 2014

14

Tebel II.2
Rencana Kinerja Tahunan 2014

N
o
1

Sasaran Strategis
Terwujudnya tujuan
Wisata berbasis budaya
yang kreatif dan
inovatif yang aman,
nyaman, menarik,
mudah dicapai, dan
berwawasan
lingkungan sehingga
mampu meningkatkan
kesejahteraan
masyarakat;
Terwujudnya
pemasaran yang efektif
dan efisien untuk
meningkatkan citra
Daerah sebagai
Destinasi Pariwisata;
Terwujudnya industri
Pariwisata yang mampu
menggerakkan
perekonomian Daerah
melalui peningkatan
investasi di bidang
Pariwisata, kerjasama
antarusaha Pariwisata,
perluasan lapangan
kerja, dan upaya-upaya
untuk pendukung
pelestarian lingkungan
dan pemberdayaan
masyarakat;
Terwujudnya daya tarik
pariwisata yang
berdaya saing tinggi
pada tingkat nasional
maupun internasional
Terwujudnya kapasitas
kelembagaan, SDM,

Indikator
Kinerja

Satuan

Target

Jumlah Kunjungan
Wisatawan di
Daerah Tujuan
Wisata (DTW)

Orang

14.595.7
63

Jumlah Wisatawan
Nusantara

Orang

2.754.98
1

Jumlah Wisatawan
Mancanegara

Orang

249.854

Lama Tinggal
Wisatawan
Nusantara

Hari

2,15

Lama Tinggal
Wisataan
Mancanegara

Hari

2,25

Jumlah daya tarik


baru

DTW/Loka
si

87

Jumlah Desa
Wisata

Desa

75

Lakip Dinas Pariwisata 2014

15

N
o

Sasaran Strategis
regulasi dan
mekanisme operasional
yang efektif dan efisien
dalam rangka
mendorong
terwujudnya
kepariwisataan yang
berkelanjutan

Indikator
Kinerja
Jumlah Pokdarwis

Satuan

Target

Kelompok/
Pokdarwis

81

II.2 Penetapan Kinerja Tahun 2014


Dokumen Penetapan Kinerja (PK) merupakan dokumen pernyataan
kinerja/kesepakatan kinerja/perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk
mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki
oleh instansi. Dokumen tersebut memuat sasaran strategis, indikator kinerja
utama, beserta target kinerja dan anggaran.
Dalam penyusunan Penetapan Kinerja instansi mengacu pada Renstra, RKT,
IKU, dan DPA. Pada tabel dibawah ini merupakan PK tahun 2014:

Tabel II.3
Penetapan Kinerja Tahun 2014

No
1

Sasaran Strategis
Terwujudnya tujuan
Wisata berbasis
budaya yang kreatif
dan inovatif yang
aman, nyaman,
menarik, mudah
dicapai, dan
berwawasan
lingkungan sehingga
mampu
meningkatkan
kesejahteraan
masyarakat;

Indikator
Kinerja
Jumlah
Kunjungan
Wisatawan di
Daerah Tujuan
Wisata (DTW)

Target
14.595.763
orang

Program/Kegiatan
PROGRAM
PENGEMBANGAN
DESTINASI
PARIWISATA
- Pengembangan
Objek Pariwisata
Unggulaan
PROGRAM
PENGEMBANGAN
KEMITRAAN

Anggaran

400,000,000

Lakip Dinas Pariwisata 2014

16

No

Sasaran Strategis

Indikator
Kinerja

Target

Program/Kegiatan
-

Terwujudnya
pemasaran yang
efektif dan efisien
untuk meningkatkan
citra Daerah sebagai
Destinasi Pariwisata;

Jumlah
Wisatawan
Nusantara

2.754.981
orang

Penyelenggaran
Event
Kepariwisataan
PROGRAM
PENGEMBANGAN
PEMASARAN
PARIWISATA
- Analisa Pasar
Untuk Promosi Dan
Pemasaran Objek
Pariwisata
- Pelaksanaan
Promosi Pariwisata
Nusantara Di
Dalam Dan Di Luar
Negeri

Anggaran

311.139.000

1,028,202,700

Jumlah
Wisatawan
Mancanegara

249.854
orang

Peningkatan
Pemanfaatan
Teknologi Informasi
Dalam Pemasaran
Pariwisata
PROGRAM
PENGEMBANGAN
PEMASARAN
PARIWISATA
- Pembuatan BahanBahan Promosi
Kepariwisataan

664,470,000

Terwujudnya industri
Pariwisata yang
mampu
menggerakkan
perekonomian
Daerah melalui
peningkatan investasi
di bidang Pariwisata,
kerjasama
antarusaha
Pariwisata, perluasan
lapangan kerja, dan
upaya-upaya untuk
pendukung
pelestarian
lingkungan dan
pemberdayaan
masyarakat;

Lama Tinggal
Wisatawan
Nusantara

Lama Tinggal
Wisataan
Mancanegara

2,15 hari

2,25 hari

Penyelenggaraan
Fam Tour

PROGRAM
PENGEMBANGAN
PEMASARAN
PARIWISATA
- Pengembangan
Statistik
Kepariwisataan
- Pelatihan
Pemandu Wisata
Terpadu
PROGRAM
PENGEMBANGAN
DESTINASI
PARIWISATA
- Pengembangan,
Sosialisasi Dan
Penerapan Serta
Pengawasan
Standardisasi
PROGRAM
PENGEMBANGAN
KEMITRAAN
- Fasilitasi
Penyelenggaran
Event
Kepariwisataan
PROGRAM
PENGEMBANGAN
PEMASARAN
PARIWISATA

73,068,200

316,995,600

349,993,500

25,180,800
75,148,600

100,437,950

1,335,506,840

Lakip Dinas Pariwisata 2014

17

No

Sasaran Strategis

Indikator
Kinerja

Target

Program/Kegiatan
-

Penyusunan Dan
Penerbitan Tabloid
Pariwisata
Pengembangan
Jaringan Kerja
Sama Promosi
Pariwisata

99,986,400
99,999,600

Terwujudnya daya
tarik pariwisata yang
berdaya saing tinggi
pada tingkat nasional
maupun internasional

Jumlah daya
tarik baru

87
DTW/Loka
si

Pengelolaan
Pelayanan
Informasi
Pariwisata
PROGRAM
PENGEMBANGAN
DESA WISATA
- Fasilitasi
Penyelenggaraan
Event di Desa
Wisata
PROGRAM
PENGEMBANGAN
DESTINASI
PARIWISATA
- Pengembangan
Obyek Pariwisata
Strategis Prioritas

Anggaran

331,515,000

200,000,000

Terwujudnya
kapasitas
kelembagaan, SDM,
regulasi dan
mekanisme
operasional yang
efektif dan efisien
dalam rangka
mendorong
terwujudnya
kepariwisataan yang
berkelanjutan

Jumlah Desa
Wisata

75 Desa

Peningkatan
Pembangunan
Sarana Dan
Prasarana
Pariwisata
PROGRAM
PENGEMBANGAN
DESA WISATA

81,449,880

Jumlah
Pokdarwis

81
Kelompok/
Pokdarwis

Peningkatan
Sarana Prasarana
Desa Wisata
- Peningkatan
Kapasitas SDM
dan Kelembagaan
Desa Wisata
PROGRAM
PENGEMBANGAN
KEMITRAAN
- Pengembangan
Dan Penguatan
Litbang
Kebudayaan Dan
Pariwisata
- Pengembangan
SDM Dan
Profesionalisme
Bidang Pariwisata
- Pelaksanaan
Koordinasi
Pembangunan
Kemitraan
Pariwisata

1,000,000,000

24,407,200

318,954,750

103,863,650

350,000,000

145,919,750

Lakip Dinas Pariwisata 2014

18

No

Indikator
Kinerja

Sasaran Strategis

Target

Program/Kegiatan
-

Peningkatan Peran
Serta Masyarakat
Dalam
Pengembangan
Kemitraan
Pariwisata

Anggaran
94,252,700

II.3 Rencana Anggaran


Pada Tahun Anggaran 2014 Dinas Pariwisata DIY melaksanakan kegiatan
dengan anggaran murni sebesar Rp. 13.678.936.128,- dengan rincian Belanja
Tidak Langsung Rp 3.990.436.128,- dan Belanja Langsung Rp 9.705.800.000.Adapun realisasi serapan yang dipergunakan menurut perhitungan pada akhir
T.A. 2014 adalah sebesar Rp. 12.771.499.698,- (93,25%) dengan perincian
Belanja Tidak Langsung Rp. 3.880.735.406,- dan Belanja Langsung sebesar Rp.
8.890.764.292,-

sehingga

terdapat

Sisa/Efisiensi

anggaran

sebesar

Rp.

924.736.430,-- (6,75%) dan sisa/efisiensi anggaran tahun 2014 kembali ke kas


Daerah .
Sedangkan realisasi Pendapatan Asli Daerah yang diperoleh Dinas Pariwisata
DIY dari Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah Bidang Pariwisata adalah
penyewaan counter TIC Malioboro oleh Disbudpar Prov. Jateng dan tempat
parkir PT. TWCBP&RB di Candi Ratu Boko, seluruhnya sebesar Rp.
25.104.020.-. (145.11%)
II.3.1 Target Belanja Dinas Pariwisata DIY
Target Belanja Dinas Pariwisata DIY jika dibandingkan antara belanja Langsung
(Belanja Masyarakat) dan Belanja Tidak langsung (Gaji Pegawai) berada pada
perbandingan 30:70. Ini berada pada posisi yang ideal dimana belanja untuk
masyarakat lebih tinggi dari belanja tidak langsung.
Tabel II.4
Target Belanja Dinas Pariwisata DIY
Uraian
Belanja Tidak Langsung
Belanja Langsung
Jumlah

Target
RP. 3.990.436.128,Rp . 9.705.800.000.Rp. 13.678.936.128,-

Prosentase
29.17%
70.93%
100%

II.3.2 Alokasi Anggaran Per Sasaran Strategis


Lakip Dinas Pariwisata 2014

19

Anggaran belanja langsung Tahun 2014 yang dialokasikan untuk


pencapaian sasaran strategis Dinas Pariwisata DIY adalah sebagai
berikut:
Tabel II.5
Anggaran Belanja Langsung per Sasaran Strategis
No

Sasaran Strategis

Anggaran

Persentase

Terwujudnya tujuan Wisata berbasis budaya


yang kreatif dan inovatif yang aman, nyaman,
menarik, mudah dicapai, dan berwawasan
lingkungan sehingga mampu meningkatkan
kesejahteraan masyarakat;

1,064,470,000

26.78

Terwujudnya pemasaran yang efektif dan


efisien untuk meningkatkan citra Daerah
sebagai Destinasi Pariwisata;

2,088,260,000

32.97

Terwujudnya industri Pariwisata yang mampu


menggerakkan perekonomian Daerah melalui
peningkatan investasi di bidang Pariwisata,
kerjasama antarusaha Pariwisata, perluasan
lapangan kerja, dan upaya-upaya untuk
pendukung pelestarian lingkungan dan
pemberdayaan masyarakat;

2,149,225,070

19.19

Terwujudnya daya tarik pariwisata yang


berdaya saing tinggi pada tingkat nasional
maupun internasional

1,200,000,000

15.11

Terwujudnya kapasitas kelembagaan, SDM,


regulasi dan mekanisme operasional yang
efektif dan efisien dalam rangka mendorong
terwujudnya kepariwisataan yang berkelanjutan

1,037,398,050

5.95

7,539,353,120

100.00

Keterangan

II.4 Potensi Kepariwisataan DIY


Potensi daya tarik wisata (DTW) di DIY tersebar di seluruh
Kabupaten/kota dalam berbagai jenis. Sampai saat ini, daya tarik wisata
yang menjadi andalan DIY berdasarkan sebaran di kabupaten/kota meliputi
43 DTW di Kota Yogyakarta, 43 DTW di kabupaten Sleman, 40 DTW di
Kabupaten Bantul, 17 DTW di Kabupaten Kulon Progo dan di Kabupaten
Gunung Kidul terdapat 23 DTW.

Lakip Dinas Pariwisata 2014

20

Sarana pendukung pariwisata DIY yang terdapat di Kota Yogyakarta


sebanyak

161

Biro

makan/restoran/cafe,

Perjalanan

Wisata

(BPW)

dan

424

rumah

di Kabupaten Sleman terdapat 145 BPW dan 246

rumah/restoran/cafe makan. Di Kabupaten Bantul 11 BPW dan 13 rumah


makan/restoran; di Kabupaten Kulon Progo terdapat empat BPW dan 18
rumah makan/restoran dan di Kabupaten Gunung Kidul terdapat tiga BPW
dan 51 rumah makan/restoran. Ketersediaan transporatasi umum antar kota
dan antar daya tarik wisata di berbagai wilayah DIY kuantitasnya untuk tahun
2014 cukup memadai dan terus

menerus ditingkatkan kualitas sarana

maupun pelayanannya. Jumlah Obyek Wisata dan Sarana Pendukung


Pariwisata lainnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel II.6
Sarana Pendukung Pariwisata Tahun 2014
Jenis Usaha

Kab.
Sleman

Kab.
Bantul

Kab.
Gunung
Kidul

Kab.
Kulonprogo

Kota
Yogyakarta

Total

Biro
Perjalanan
Wisata (BPW)

183

51

277

524

Rumah
Makan/
Restoran/Cafe

276

139

30

18

323

786

Lakip Dinas Pariwisata 2014

21

BAB

III

AKUNTABILITAS KINERJA
III.1. Capaian Kinerja Tahun 2014
Dinas Pariwisata DIY telah melaksanakan penilaian kinerja dengan
mengacu pada Penetapan Kinerja Dinas Pariwisata DIY tahun 2014 yang telah
disepakati.

Penilaian

ini

dilakukan

oleh

tim

pengelola

kinerja untuk

mengevaluasi dan mengukur dalam rangka pengumpulan data kinerja yang


hasilnya akan memberikan gambaran keberhasilan dan kegagalan dalam
pencapaian tujuan dan sasaran. Dari hasil pengumpulan data selanjutnya
dilakukan kategorisasi kinerja (penentuan posisi) sesuai dengan tingkat
capaian kinerja yaitu:
Tabel III. 1
Tabel Skala Nilai Peringkat Kinerja
No.

Interval Nilai

Kriteria Penilaian

Realisasi Kinerja
Realisasi Kinerja
1.
91 100
Sangat Baik
2.
76 90
Tinggi
3.
66 75
Sedang
4.
51 65
Rendah
5.
50
Sangat Rendah
Berdasarkan Permendagri Nomor 54 Tahun 2010

Kode
Hijau Tua
Hijau Muda
Kuning Tua
Kuning Muda
Merah

Lakip Dinas Pariwisata 2014

22

Pengukuran target kinerja dari sasaran strategis yang telah ditetapkan


oleh Dinas Pariwisata DIY dilakukan dengan membandingkan antara target
kinerja dengan realisasi kinerja. Indikator kinerja sebagai ukuran keberhasilan
dari tujuan dan sasaran strategis Dinas Pariwisata DIY beserta target dan
capaian realisasinya dirinci sebagai berikut:

Tabel III.2
Capaian Kinerja Tahun 2014
N
o
1

Sasaran
Strategis
Terwujudnya
tujuan Wisata
berbasis
budaya yang
kreatif dan
inovatif yang
aman,
nyaman,
menarik,
mudah
dicapai, dan
berwawasan
lingkungan
sehingga
mampu
meningkatkan
kesejahteraan
masyarakat;
Terwujudnya
pemasaran
yang efektif
dan efisien
untuk
meningkatkan
citra Daerah
sebagai
Destinasi
Pariwisata;
Terwujudnya
industri
Pariwisata
yang mampu

Indikator
Kinerja

Satuan

Target

Realisa
si

Persent
ase

Kriteria/K
ode

Jumlah
Kunjungan
Wisatawan
di Daerah
Tujuan
Wisata
(DTW)

Orang

14,595,7
63

16,774,2
35

114.93

Sangat
baik

Jumlah
Wisatawan
Nusantara
Jumlah
Wisatawan
Mancanegar
a

Orang

2,754,98
1

3,091,96
7

112.23

Sangat
baik

Orang

249,854

254,213

101.74

Sangat
baik

Lama
Tinggal
Wisatawan
Nusantara

Hari

2.15

1.58

73.49

Sedang

Lakip Dinas Pariwisata 2014

23

menggerakka
n
perekonomian
Daerah
melalui
peningkatan
investasi di
bidang
Pariwisata,
kerjasama
antarusaha
Pariwisata,
perluasan
lapangan
kerja, dan
upaya-upaya
untuk
pendukung
pelestarian
lingkungan
dan
pemberdayaa
n masyarakat;
Terwujudnya
daya tarik
pariwisata
yang berdaya
saing tinggi
pada tingkat
nasional
maupun
internasional
Terwujudnya
kapasitas
kelembagaan,
SDM, regulasi
dan
mekanisme
operasional
yang efektif
dan efisien
dalam rangka
mendorong
terwujudnya
kepariwisataa
n yang
berkelanjutan

Lama
Tinggal
Wisataan
Mancanegar
a

Hari

2.25

1.95

86.67

Tinggi

Jumlah daya
tarik baru

DTW/
Lokasi

87

88

101.15

Sangat
baik

Jumlah
Desa Wisata
Jumlah
Pokdarwis

Desa

75

77

102.67

Kelompo
k/
Pokdarwi
s

81

82

101.23

Sangat
baik
Sangat
baik

Dari tabel di atas, terdapat 5 (lima) sasaran yang terbagi ke dalam 8


(delapan) indikator kinerja. Pada tahun 2014, 6 (enam) indikator telah
memenuhi target yang ditetapkan atau sebesar 75% dari total indikator.
Sementara itu, sebanyak 2 (dua) indikator atau sebesar 25% belum memenuhi
target. Tidak tercapainya target disebabkan oleh berbagai faktor kendala.
Capaian yang tertinggi pada indikator Jumlah Wisatawan ke DTW (capaian
114,93%) sementara indikator yang mengalami capaian yang rendah adalah
indikator Lama Tinggal Wisatawan Nusantara (Capaian 73,49%)

Lakip Dinas Pariwisata 2014

24

III.2. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja


Dalam sub bab ini akan disajikan pencapaian sasaran strategis Dinas
Pariwisata DIY yang dicerminkan dalam capaian Indikator Kinerja. Adapun
evaluasi dan analisis secara rinci indikator kinerja menurut sasaran stategis
diuraikan sebagai berikut:
III.2.1. Sasaran I :
Terwujudnya tujuan Wisata berbasis budaya yang kreatif dan inovatif yang
aman, nyaman, menarik, mudah dicapai, dan berwawasan lingkungan
sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Tolok ukur capaian sasaran ini adalah Indikator

Jumlah Kunjungan

Wisatawan di Daya Tarik Wisata (DTW)


Jumlah Wisatawan yang mengunjungi DIY sebagai Daerah Tujuan Wisata
(Destinasi) terkemuka di Nusantara terus mengalami peningkatan dari tahun
ke tahun. Hal ini disebabkan karena DIY masih dipandang daerah yang relatif
aman dan nyaman, memiliki beraneka ragam Daya Tarik Wisata yang dikelola
dengan baik dan masih menjadi magnet/menarik bagi wisatawan. Selain itu
juga karena DIY masih dianggap sebagai pusat budaya jawa dengan adanya
keberadaan Keraton dan keberadaan situs candi Prambanan Ratu Boko
yang sudah mendunia serta degan didukung kepedulian yang tinggi
masyarakat DIY terhadap budaya dan lingkungannya.
Dengan keamanan dan kenyamanan Yogyakarta terus kondusif pada tahun
tahun mendatang maka untuk mencapai jumlah kunjungan wisatawan seperti
yang telah ditargetkan dalam RPJMD/Renstra hingga tahun 2017 diharapkan
bisa tercapai. Hal ini tentu perlu kerjasama dan koordinasi dengan Kab/Kota
sebagai pengelola Daya Tarik Wisata sehingga DTW yang telah ada dan
dikenal masyarakat terus dijaga dan dirawat disamping terus diupayakan
untuk meningkatkan daya Tarik wisata baru.
Berdasarkan

RPJMD DIY 2012-2017 dan Renstra Dinas Pariwisata DIY

sampai tahun 2017 (akhir masa Renstra) target jumlah pengunjung ke Daya
Tarik Wisata (DTW) di DIY sebanyak 22.198.333 orang. Pada tahun 2013
jumlah pengunjung ke DTW mencapai 13,883,950 orang dan tahun 2014
target jumlah pengunjung yang diharapkan sebesar 14.595.743 orang
ternyata tercapai 16.774.235 orang naik sebanyak

2.178.492 orang (15

%),sedangkan dibandingkan dengan tahun 2013 naik sebanyak 2.890.285


orang (20,82%).
Lakip Dinas Pariwisata 2014

25

Grafik III.1
Jumlah Kunjungan Wisatawan ke DTW di DIY tahun 2010 - 2014

Sumber: Diolah dari Data Statistik Pariwisata DIY Tahun 2014

Sampai dengan tahun 2017 (akhir masa Renstra) Dinas Pariwisata DIY
menargetkan jumlah pengunjung ke Daya Tarik Wisata (DTW) di DIY
sebanyak 22.198.333 orang artinya sampai dengan tahun 2014 atau
tahun ketiga dalam pelaksanaan Renstra target tersebut sudah
mencapai 75,57% dari total target.
Dengan kondisi keamanan yang terus kondusif dan terjaga maka untuk
mencapai jumlah pengunjung seperti yang ditargetkan dalam Renstra
hingga tahun 2017 diharapkan bisa tercapai. Hal ini tentu perlu
kerjasama dan koordinasi dengan Kab/Kota sebagai pengelola Daya
Tarik Wisata sehingga DTW yang telah ada dan dikenal masyarakat
terus

dijaga

dan

dirawat

disamping

terus

diupayakan

untuk

mengembangkan DTW baru.


Adapun target dan realisasi kinerja tahun 2014 dibandingkan dengan
target akhir renstra adalah sebagai berikut:
Tabel III.3
Target dan realisasi Jumlah Wisatawan ke DTW

Lakip Dinas Pariwisata 2014

26

No

2014
Indikator
Kinerja

Jumlah
Kunjungan
Wisatawan di
Daerah
Tujuan Wisata
(DTW)

Satu
an

Capaian
2013

Oran
g

13,883,9
50

Target

Realisas
i

Pers
enta
se

14,595,7
63

16,774,
235

114,
93

Target
Akhir
Renstra
(2017)

Capai
an
s/d
2014
terha
dap
2017
(%)

22,198,3
33

75,57

III.2.2. Sasaran II
Terwujudnya pemasaran yang efektif dan efisien untuk meningkatkan citra
Daerah sebagai Destinasi Pariwisata
Tolok ukur capaian sasaran II terdiri dari 2 (dua) indikator yaitu indikator
Jumlah Wisatawan Nusantara dan Jumlah Wisatawan Mancanegara.
Pada tahun 2013

jumlah kunjungan wisatawan yang menginap di hotel

bersertifikasi ada 2.837.967 orang dengan rincian adalah wisman sebanyak


235.843 orang dan wisnus sebanyak
tahun 2014 ini

2.602.074 orang. Sedangkan pada

jumlah kunjungan wisatawan sebanyak 3.346.180 orang,

mengalami kenaikan sebanyak 508.213 orang (naik 17,90 %) dengan


perincian adalah wisman 254.213 orang (naik 7,23 %) dan wisnus 3.091.967
orang (naik 18,83 %).
Dengan demikian Jumlah kunjungan wisatawan baik wisman maupun wisnus
tahun 2014 (3.339.280 orang) menunjukkan adanya kenaikan dibanding tahun
2013 (2.837.967 orang) sehingga capaian tahun 2013 maupun 2014 telah
melampaui target capaian akhir RPJMD maupun Renstra tahun 2017
(2.682.812 orang.

Hal ini tentu menggembirakan bagi perkembangan

kemajuan kepariwisataan DIY karena dengan banyaknya wisatawan yang


datang ke DIY diharapkan

dapat

memberikan

dampak positif

bagi

perekonomian/ kesejahteraan masyarakat DIY.


Grafik III.2
Jumlah Wisatawan Nusantara dan mancanegara Tahun 2010-2014

Lakip Dinas Pariwisata 2014

27

Sumber: Diolah dari Data Statistik Pariwisata DIY Tahun 2014

Jika dibandingkan dengan target capaian akhir Renstra tahun 2017


maka jumlah Wisatawan Nusantara pada tahun 2014 sudah melebihi
target yakni sebanyak 3.174.530 atau 130,23% dari target tahun 2017.
Keadaan ini mengharuskan Dinas Pariwisata DIY untuk mereview
Rencana Strategis (Renstra) yang sudah ditetapkan berdasarkan data
jumlah wisatawan pada tahun 2014 ini.
Angka ini hampir serupa dengan jumlah wisatawan mancanegara yang
sudah mencapai 103,68% jika dibandingkan dengan target capaian
pada tahun 2017 yang sebanyak 245.198 orang wisman karena pada
tahun 2013 jumlah wisman sudah mencapai angka 254.213 orang.
Hal ini tentu menggembirakan bagi kepariwisataan DIY karena dengan
banyaknya

wisatawan

yang datang ke DIY diharapkan dapat

memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat


Target dan realisasi kinerja tahun 2014 dibandingkan dengan target
akhir renstra adalah sebagai berikut:

Tabel III.4
Target dan Realisasi Kinerja Jumlah Wisatawan
No

Indikator
Kinerja

Satu
an

Capaia
n 2013

2014
Target

Realisa

Persen

Target
Akhir
Renstra
(2017)

Lakip Dinas Pariwisata 2014

28

Capaia
n s/d
2013
terhad

Jumlah
Wisatawan
Nusantara
Jumlah
Wisatawan
Mancanegara

Orang

Orang

2,602,0
74
235,843

si

tase

2.754.9
81

3,091,9
67

3.174.
530

2.437.61
4

249.854

254.213

101,74

245.198

Sumber: Diolah dari Data Statistik Pariwisata DIY Tahun 2014

III.2.3. Sasaran III


Terwujudnya industri pariwisata yang mampu menggerakan perekonomian
daerah melalui peningkatan investasi di bidang Pariwisata, kerjasama antar
usaha Pariwisata, perluasan lapangan kerja dan upaya-upaya untuk
memdukung pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat
Tolok ukur capaian sasaran II terdiri dari 2 (dua) indikator yaitu indikator Lama
Tinggal Wisatawan Nusantara dan Lama TinggalWisatawan Mancanegara.
Pada tahun 2013 capaian lama tinggal wisatawan mancanegara ada 1,90 hari
dan 1,59 hari untuk wisatawan nusantara, sedangkan pada tahun 2014 ini
dengan target lama tinggal wisman 2,25 hari terealisasi 1,95 hari, tetapi
dibandingkan dengan tahun 2013 (1,90 hari) meningkat 0,5 hari (2,63 %).
Lama tinggal wisnus dengan target 2,15 hari hanya terealisasi 1,58 hari jika
dibandingkan dengan tahun 2013 (1,59 hari) menurun 0,01 hari (0,62 %).
Selama kurun waktu 3 tahun (2012-2014) suatu kenyataan di lapangan bahwa
berdasarkan perhitungan yang dilakukan baik oleh PHRI DIY, BPS DIY
maupun Dinas Pariwisata DIY, lama tinggal wisatawan tidak pernah
menyentuh lebih dari 2,1 hari.
Rata-rata lama tinggal wisatawan di DIY yang rata-rata hanya 1 hari
disebabkan jumlah hotel di DIY yang terus mengalami peningkatan dari tahun
ke tahun sementara jumlah wisatawan yang berkunjung belum mengalami
peningkatan yang signifikan. Jumlah hotel berbintang di DIY mengalami
lonjakan yang cukup pesat mulai tahun 2011. Dari 37 hotel berbintang pada
tahun 2011 kini menjadi 57 hotel hingga akhir tahun 2014.
Diperlukan strategi untuk mendongkrak lama tinggal wisatawan yang
mengunjungi DIY. Salah satu strategi itu yakni kalangan swasta agar lebih
berperan aktif dalam membuat terobosan baru, khususnya wisata malam di
sehingga dengan wisata malam yang sehat dan nyaman, wisatawan akan lebih
Lakip Dinas Pariwisata 2014

29

ap
2017
130.23

103,68

lama lagi tinggal di Yogyakarta.


Wisata malam di Yogyakarta selama ini memang masih minim kalau pun ada
atraksi yang sudah lama padahal yang dibutuhkan wisatawan adalah suasana,
dan kemasan baru, sehingga kalau ada wisatawan berkunjung ke daerah ini
bisa mendapatkan pengalaman baru. Selain itu juga perlu membangun pusat
pertunjukan seni dan panggung hiburan terbuka yang murah dan bisa dinikmati
masyarakat. DIY bisa menjadi `landmark` seni dan pertunjukan sebab,banyak
memiliki tokoh seniman kondang. Rata-rata Lama Tinggal Wisatawan dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel III.5
Rata-rata lama Tinggal Wisatawan Tahun 2011-2014
Tahun
Akomoda
si
Hotel
Melati
Hotel
Bintang

2011

2012

2013

2014

Wisnu Wisman Wisman Wisnus Wisman Wisnus Wisman Wisnus


s
1,74

1,88

1,98

1,96

1,73

1,56

1,74

1,56

1,70

1,91

2,09

1,84

1,95

1,65

2,01

1,65

Sumber: Diolah dari Data Statistik Pariwisata DIY Tahun 2014

Target capaian lama tinggal wisatawan (LOS) belum mengalami


peningkatan bahkan lama tinggal wisatawan nusantara mengalami
penurunan dibanding tahun 2013. Dibandingkan dengan target capaian
pada tahun 2017 maka lama tinggal

wisatawan nusantara masih

60,77% sedangkan wisatawan mancanegara pada posisi 72,49%.


Dengan capaian ini maka Dinas Pariwisata DIY perlu mengambil
langkah strategis untuk meningkatkan Lama Tinggal Wisatawan karena
merupakan indikator capaian kinerja Dinas. Kerjasama dengan
stakeholder pariwisata baik yang swasta maupum pemerintah perlu
ditingkatkan agar program/Kegiatan dapat berjalan baik dan sinergis.
Penyelenggaraan even pariwisata perlu ditingkatkan kualitas dan
kuantitasnya dengan sebaran lokasi yang merata di DIY agar
wisatawan yang datang bisa menikmati sajian even di seluruh Kab/Kota
di DIY
Target dan realisasi kinerja tahun 2014 dibandingkan dengan target
akhir renstra adalah sebagai berikut:
Lakip Dinas Pariwisata 2014

30

Tabel III.6
Target dan Realisasi Kinerja Lama Tinggal Wisatawan

No

Indikator
Kinerja

Hari

1.60

2.15

1.59

73,49

2,60

Capai
an s/d
2013
terha
dap
2017
(%)
60,77

Hari

1.84

2.25

1.95

86,67

2,69

72,49

Satuan

Capaian
2013

2014

Target
1

Lama Tinggal
Wisatawan
Nusantara
Lama Tinggal
Wisataan
Mancanegara

Realisa
si

Perse
ntase

Target
Akhir
Renstra
(2017)

Sumber: Diolah dari Data Statistik Pariwisata DIY Tahun 2014

III.2.4. Sasaran IV
Terwujudnya daya tarik pariwisata yang berdaya saing tinggi pada tingkat
nasional maupun internasional
Tolok ukur capaian sasaran IV yakni Jumlah Daya Tarik Baru.
Dalam rangka pengembangan destinasi wisata Yogyakarta untuk memenuhi
pasar

wisata dan kemauan wisatawan maka Dinas Pariwisata DIY dan

stakeholder salah satunya sepakat untuk mengembangkan daya tarik wisata


desa wisata berbasis alam dan budaya sebagai salah satu produk wisata
unggulan DIY . Penanganan pengembangan daya tarik desa wisata ini sudah
dimulai sejak 10 tahun yang lalu dan betul-betul serius di jadikan daya tarik
wisata unggulan sejak tahun 2009 dan sekarang perkembangannya sangat
pesat. Pengembangan desa wisata sebagai daya Tarik wisata secara ekonomi
terbukti dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat,
terutama masyarakat desa.
Pada tahun 2013 di seluruh DIY(kab./Kota)
wisata(DTW. Dengan

terdapat 86 buah daya tarik

segala upaya, komitmen dan konsistensi dalam

melaksanakan program/kegiatan yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata DIY


dan seluruh stakeholder maka pada tahun 2014 meningkat menjadi 88 DTW.
Tabel III.7
Target dan Realisasi Kinerja Jumlah Daya Tarik Baru
Lakip Dinas Pariwisata 2014

31

N
o

Indikator
Kinerja

Jumlah daya
tarik baru

Capai
an
2013

Satu
an

DTW/
Lokas
i

86

Targe
t
Akhir
Renst
ra
(2017
)
93

2014
Targ
et

Realis
asi

87

88

%
101.
15

Capaian
s/d 2014
terhada
p 2017
(%)
94.62

Sumber: Diolah dari Data Statistik Pariwisata DIY Tahun 2014

Jika dibandingkan dengan capaian pada akhir Renstra (2017) maka Jumlah
Daya Tarik Baru sudah mencapai 94,62% dari target pada tahun yang
mencapai jumlah 93 DTW. Hal ini menunjukan bahwa perkembangan DTW di
DIY sudah berjalan baik karena kerjasama Antara pemerintah dan pihakl
swasta.
III.2.5. Sasaran V
Terwujudnya

kapasitas

kelembagaan,

SDM,

regulasi

dan

mekanisme

operasional yang efektif dan efisien dalam rangka mendorong


Tolok ukur capaian sasaran V terdiri dari 2 (dua) indikator yaitu Jumlah Desa
WIsata dan Jumlah Pokdarwis
Tahun 2013 terdapat 71 desa/kampung wisata dan 77 kelompok sadar wisata
(pokdarwis) dan pada tahun 2014

meningkat menjadi

88 DTW, 77

desa/kampung wisata dan 82 Pokdarwis.


Tabel III.8
Target dan Realisasi Kinerja Jumlah Desa Wisata dan Pokdarwis

N
o

Indikator
Kinerja

Jumlah Desa
Wisata
Jumlah
Pokdarwis

Satuan

Capai
an
2013

2014
Targ
et

Realis
asi

Desa

71

75

77

Kelompo
k/
Pokdarw
is

77

81

82

%
102.
67
101.
23

Targe
t
Akhir
Renst
ra
(2017
)
90

Capaia
n s/d
2014
terhad
ap
2017
(%)
85.56

96

85.42

Lakip Dinas Pariwisata 2014

32

Sumber: Diolah dari Data Statistik Pariwisata DIY Tahun 2014

Pada tahun 2014 Dinas Pariwisata DIY menerima beberapa penghargaan

dari

tingkat nasional yang diberikan karena keikutsertaan Dinas Pariwisata DIY dalam
even nasional maupun penghargaan sebagai Desa Wisata terbaik yang diberikan
oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI. Hal ini menunjukan bahwa
perkembangan desa wisata di DIY semakin berjalan baik dari tahun ke tahun dengan
jumlah pengunjung yang semakin meningkat setiap tahunnya.
Daftar penerimaan penghargaan sebagai berikut

NO

NAMA/BIDANG/PERINGKAT
Desa Wisata Kalibiru sebagai
Peringkat Ke-4 Terbaik dalam
Penghargaan Lomba Desa
Wisata Tingkat Nasional Tahun
2014
Desa Wisata Wukirsari sebagai
Peringkat Ke-6 Terbaik dalam
Penghargaan Lomba Desa
Wisata Tingkat Nasional Tahun
2014
Desa Wisata Bejiharjo sebagai
Juara 1 dalam Lembaga
Ombudsman Swasta Award DIY
Tahun 2014
Penghargaan POKDARWIS Desa
Wisata Bejiharjo
Penghargaan kepada Kab.
Sleman sebagai The Best
Perfomance Katagori
Kabupaten/Silver dalam ajang
Travel Club Tourism Award 2014
Tk Nasional 2014
Penghargaan kepada Kota
Yogyakarta sebagai The Best
Perfomance Kategori
Kotamadya/Gold dalam ajang
Travel Club Tourism Award 2014
Tk Nasional 2014

TAHU
N

TINGK
AT

PEMBERI
PENGHARGAAN

2014

Nasiona
l

Kementrian
Pariwisata & Ekonomi
Kreatif

2014

Nasiona
l

Kementrian
Pariwisata & Ekonomi
Kreatif

2014

DIY

Lembaga
Ombudsman Swasta
DIY

2014

DIY

Kementrian
PAREKRAF

2014

Nasiona
l

Kementerian
Pariwisata RI

2014

Nasiona
l

Kementerian
Pariwisata RI

III.3 Akuntabilitas Anggaran


Penyerapan anggaran belanja langsung pada tahun 2014 sebesar
91,60% dari total anggaran yang dialokasikan. Realisasi anggaran untuk
program/kegiatan

utama

sebesar

92,98%,

sedangkan

realisasi

Lakip Dinas Pariwisata 2014

untuk
33

program/kegiatan pendukung sebesar 86,42%. Jika dilihat dari realisasi


anggaran per sasaran, penyerapan anggaran terbesar pada Program
Pengembangan Pemasaran di sasaran ketiga yakni Terwujudnya industri
Pariwisata yang mampu menggerakkan perekonomian Daerah melalui
peningkatan investasi di bidang Pariwisata, kerjasama antarusaha Pariwisata,
perluasan lapangan kerja, dan upaya-upaya untuk pendukung pelestarian
lingkungan dan pemberdayaan masyarakat; (98,22%). Sedangkan penyerapan
terkecil pada program/kegiatan di sasaran keempat yakni Terwujudnya daya
tarik pariwisata yang berdaya saing tinggi pada tingkat nasional maupun
internasional ( 93,79%).
Jika dikaitkan antara kinerja pencapaian sasaran dengan penyerapan
anggaran, pencapaian sasaran yang relatif baik dan diikuti dengan penyerapan
anggaran kurang dari 100% menunjukkan bahwa dana yang disediakan untuk
pencapaian sasaran pembangunan tahun 2014 telah mencukupi.
Anggaran dan realisasi belanja langsung tahun 2014 yang dialokasikan untuk
membiayai program/kegiatan dalam pencapaian sasaran disajikan pada tabel
berikut:
Tabel III.9
Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung per Sasaran Tahun 2014
N
o

Sasaran Strategis

Anggaran

Realisasi

Persentase
Realisasi

Terwujudnya tujuan Wisata berbasis budaya yang


kreatif dan inovatif yang aman, nyaman, menarik,
mudah dicapai, dan berwawasan lingkungan
sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan
masyarakat;

1,064,470,000

1,001,717,800

94.10

Terwujudnya pemasaran yang efektif dan efisien


untuk meningkatkan citra Daerah sebagai Destinasi
Pariwisata;

2,088,260,000

1,796,504,950

86.02

Terwujudnya industri Pariwisata yang mampu


menggerakkan perekonomian Daerah melalui
peningkatan investasi di bidang Pariwisata,
kerjasama antarusaha Pariwisata, perluasan
lapangan kerja, dan upaya-upaya untuk pendukung
pelestarian lingkungan dan pemberdayaan
masyarakat;

2,149,225,070

2,111,103,899

98.22

Terwujudnya daya tarik pariwisata yang berdaya


saing tinggi pada tingkat nasional maupun

1,200,000,000

1,125,546,500

93.79

Lakip Dinas Pariwisata 2014

34

N
o

Sasaran Strategis

Persentase
Realisasi

Anggaran

Realisasi

Terwujudnya kapasitas kelembagaan, SDM, regulasi


dan mekanisme operasional yang efektif dan efisien
dalam rangka mendorong terwujudnya
kepariwisataan yang berkelanjutan

1,037,398,050

975,898,850

94.07

Jumlah

7,539,353,120

7,010,771,999

92.98

Belanja Langsung Pendukung

2,175,307,880

1,879,992,293

86.42

Total Belanja Langsung

9,705.800.000

8,890,764,292

91.60

internasional
5

BAB

IV

PENUTUP

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pariwisata


DIY .disusun berdasarkan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) Tahun Anggaran 2014,
serta Penetapan Kinerja Tahun 2014 sebagai pelaksanaan akuntabilitas kinerja
instansi yang merupakan wujud pertanggungjawaban dalam pencapaian misi dan
tujuan instansi serta dalam rangka perwujudan good governance.

Lakip Dinas Pariwisata 2014

35

Tujuan penyusunan laporan ini adalah untuk memberikan gambaran tingkat


pencapaian sasaran maupun tujuan instansi sebagai jabaran dari visi, misi dan
strategi instansi yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan
pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang
ditetapkan. Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 5 (lima) sasaran,
ditetapkan indikator kinerja sasaran sebanyak 8 (delapan) indikator
Penyelenggaraan kegiatan di Dinas Pariwisata DIY pada Tahun Anggaran
2014 merupakan tahun ketiga dari Rencana strategis Dinas Pariwisata DIY Tahun
2012-2017. Keberhasilan yang dicapai berkat kerja sama dan partisipasi semua
pihakdan diharapkan dapat dipertahankan serta ditingkatkan. Sementara itu, untuk
target-target yang belum tercapai perlu diantisipasi dan didukung oleh berbagai
pihak.
Hasil laporan akuntabilitas kinerja Dinas Pariwisata DIY tahun 2014 dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1.

Keberhasilan capaian kinerja sasaran yang dicerminkan dari capaian indikator


kinerja sasaran ditentukan oleh berbagai faktor, antara lain sumber daya
manusia, anggaran, dan sarana prasarana.

2.

Dari analisis terhadap 5 (lima) sasaran yang terbagi ke dalam

8 (delapan)

indikator kinerja pada tahun 2014, 6 (enam) indikator telah memenuhi target
yang ditetapkan atau sebesar 75% dari total indikator. Sementara itu, sebanyak
2 (dua) indikator atau sebesar 25% belum memenuhi target. Tidak tercapainya
target disebabkan oleh berbagai faktor kendala. Capaian yang tertinggi pada
indikator Jumlah Wisatawan ke DTW (capaian 114,93%) sementara indikator
yang mengalami capaian yang rendah adalah indikator

Lama Tinggal

Wisatawan Nusantara (Capaian 73,49%)


Langkah-langkah yang perlu diambil untuk mengatasi permasalahan-permasalahan
yang dihadapi dan peningkatan kualitas penyusunan LAKIP dirumuskan saran-saran
sebagai berikut:
1.

Perlu dilakukan upaya-upaya untuk peningkatan kapasitas SDM tentang Sistem


Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, serta kemampuan teknis dalam
menyusun

dokumen-dokumen

kinerja

untuk

mempercepat

terwujudnya

pemerintahan yang akuntabel;


2.

Perlu adanya kebijakan yang mewadahi penerapan SAKIP di instansi


pemerintah agar tercipta kejelasan arah dalam penerapan SAKIP yang baik dan
Lakip Dinas Pariwisata 2014

36

benar di jajaran instansi pemerintah, serta meningkatkan kualitas pelaksanaan


monitoring dan evaluasi capaian Penetapan Kinerja (PK).
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah tahun 2014 ini diharapkan
dapat dimanfaatkan sebagai bahan evaluasi akuntabilitas kinerja bagi pihak yang
membutuhkan, penyempurnaan dokumen perencanaan periode yang akan datang,
penyempurnaan pelaksanaan program dan kegiatan yang akan datang, serta
penyempurnaan berbagai kebijakan yang diperlukan.

LAMPIRAN-LAMPIRAN:

Struktur Organisasi

Penghargaan yang pernah diterima

..........

Lakip Dinas Pariwisata 2014

37

Anda mungkin juga menyukai